KELAS: M, N, V
Dosen Pengajar
Dr. Ansgarius Airell, S.E., S.H., S.Psi., M.H., M.Psi., CMHA, CHt., Psikolog Klinis
Gialdah Tapiansari Batubara, S.H., M.H.
Kajian psikologi dan hukum
Perilaku menyimpang.
Demikianpun Soerjono
Dasar-dasar kejiwaan dan
Soekanto (1979: 11)
fungsi pelanggaran
membagi ruang lingkup
terhadap kaidah hukum.
psikologi hukum yaitu:
Ruang Psikologi perkembangan, menyusul terjadinya perceraian, pengaturan hak asuh anak
seperti apa yang akan mendukung perkembangan kesehatan anak? dapatkah seorang
Lingkup anak yang melakukan tindakan pembunuhan benar-benar memahami sifat dan kondisi
tindakannya?.
Psikologi Psikologi sosial, bagaimana polisi yang melaksanakan interogasi menggunakan prinsip-
prinsip koersi dan persuasi untuk membuat tersangka mengakui tindak kejahatannya?
Apakah dinamika kelompok di dalam tim juri mempengaruhi keputusan yang mereka
Hukum ambil?
Psikologi klinis, bagaimana cara memutuskan bahwa seseorang yang menderita gangguan
jiwa cukup kompeten untuk menghadapi proses persidangan? Mungkinkah memperediksi
bahwa seseorang yang menderita gangguan jiwa kelak akan menjadi orang yang
berbahaya?
Psikologi kognitif, seberapa akuratkah kesaksian para saksi mata? dalam kondisi seperti
apa saksi mata mampu mengingat kembali apa yang pernah mereka lihat? Apakah para
juri memahami instruksi tim juri dengan cara yang sama seperti yang diinginkan oleh para
pengacara dan hakim
Perilaku hukum yang normal (dalam
Berdasarkan pendapat para ahli
artian manusia bertingkah laku
tersebut, dapat disimpulkan ruang
secara normal dan mematuhi
lingkup psikologi hukum terdiri
hukum atau peraturan yang
atas:
berlaku)
Ruang Lingkup
Psikologi Hukum Berbicara masalah perilaku normal
Perilaku hukum yang tidak normal /
abnormal (dalam artian manusia
dan tidak normal ini menjadi kajian bertingkah laku dengan tidak
utama ilmu psikologi dalam ilmu normal yang menyebabkan
hukum. manusia itu melanggar hukum atau
peraturan yang berlaku)
Ruang
Lingkup
Psikologi
Hukum
Ruang Lingkup Psikologi
Hukum
• Polisi
• Jaksa
• Hakim
• Pengacara
Subjek hukum
Pokok Bahasan Psikologi Hukum
4. Perceraian 5. Pendidikan
1. Kompetensi 2. Pertanggung 6. Memory
3. Pidana mati dan pemeliharaan dan perkembangan
criminal jawaban pidana saksi mata
anak profisional
7. Penilaian
8. Pelanggar 10. Instumen 11. Psikologi
forensic dalam 9. Hukum 12. Psikologi polisi
hukum yang masih penilaian psikologis tentang perilaku
kasus pidana dan kesehatan mental dan investigasi
anak-anak dan forensic criminal
perdata
14. Penilaian
13. Pemidanaan 15. Proses 16. Reaksi korban
forensic tarhadap 17. Penilaian
dan penahanan persidangan terhadap
gejala dan penyakit resiko kekerasan
atau pemenjaraan pengadilan kejahatan
yang relevan
Karakteristik Psikologi Hukum (Bartol,1983)
Karakteristik psikologi hukum yaitu ada pada penegak hukum yang dipengaruhi
oleh perspektif mereka, nilai yang dianut, pengalaman, kemampuan individu.
Psikologi hukum adalah ilmu yang kajiannya bersifat logis, empiris, dan analitik
dimana pusatnya pada isu yang luas.
Karakteristik Psikologi Hukum (Bartol,1983)
Psikologi hukum merupakan kajian ilmu yang sifatnya deskriptif dan
menjelaskan berbagai macam pengalaman dan perilaku manusia melalui
logika, metode ilmu dan riset.
Psikologi hukum memliki objek yang jelas yaitu manusia dengan segala tingkah
lakunya terkait hubunganya dengan lingkungan terkait perilaku dan fenomena
hukum.
Karakteristik Psikologi Hukum (Bartol,1983)
• secara langsung
• secara tidak langsung (melalui vicarious reinforcement)
metoda penyelidikan
Metodologi Analisa dengan mengadakan
Kerja penganalisaan dari
hasil karya seseorang
Metodologi Klinis
→Awalnya timbul dalam lapangan
klinik untuk mempelajari keadaan
jiwa orang-orang yang menyimpang
(abnormal)
Metode →Dijalankan oleh para ahli psikologi
Psikologi Hukum dalam.
→Objeknya tidak dapat mengadakan
introspeksi (dalam psikologi anak)
→Kelemahan : memberi kesan
objeknya adalah orang-orang yang
jiwanya tidak normal
Ali, Achmad, (2002). Menguak Tabir Hukum, Suatu Kajian
Filosofis dan Sosiologis. Cet. II. Jakarta: Gunung Agung.