Hukum dan
Forensik
Kelompok 5
• Tita Kayla Kartika Putri Utami (202310230311150)
• Attin Nur Rahmania Putri (202310230311152)
• Chumaira Yasmin (202310230311307)
Daftar Pembahasan
Contoh Riset
Fakta Hukum
Peenerapan psikologi hukum dalam kasus perceraian, kenakalan remaja, dan pencurian dengan
alasan ekonomi.
01
5W+1H Psikologi
Hukum dan Forensik
1. 5W+1H Psikologi Hukum dan Forensik
• Siapa saja yang ada terlibat dalam penerapan psikologi hukum dan forensik?
Para ahli terlibat dalam penerapan psikologi hukum dan forensik yang memiliki peran sebagai saksi ahli, pemberi nasehat,
hakim, dan pendidik para pelaku penegakan hukum.
Jaclyene Rachel Malonda (2019) Fungsi Psikologi Hukum Dalam Penegakan Hukum Pidana Di Indonesia.
psikologi hukum dalam proses hukum secara umum dan bagaimana fungsi psikologi hukum dalam penegakan hukum pidana diÂ
Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative, disimpulkan: 1. Sebagai cabang dari ilmu hukum, psikologi
hukum mempelajari perilaku atau sikap psikis/jiwa individu maupun kelompok. Psikologi hukum hadir dan memiliki fungsi dan
bagiannya dalam berbagai proses hukum seperti dalam proses penyidikan, pengadilan maupun dalam Lembaga Permasyarakatan.
Dalam proses penyidikan, membantu penyidik dalam melakukan penyidikan pada korban, saksi dan pelaku. Dalam pengadilan, adanya
saksi ahli seperti psikolog dalam persidangan. Dalam Lembaga Permasyarakatan adanya asesmen dan intervensi psikologi pada
narapidana. Memberi manfaat dan kemudahan dalam penuntasan tindak pidana hukum sesuai perspektif psikologi. 2. Psikologi hukum
berkontribusi dalam penegakan hukum pidana dalam bentuk memberikan pengetahuan yang berguna dalam proses penegakan hukum.
Digunakan untuk menjelaskan perilaku terdakwa maupun korban yang dapat digunakan dalam proses persidangan. Berperan juga
dalam 4 tahapan penegakan hukum pidana di Indonesia dimulai dari pencegahan, penanganan, pemidanaan, dan pemenjaraan.
Mempertimbangkan kondisi psikologis pelaku maupun korban, serta sebanyak mungkin menghindari penggunaan kekerasan dalam
penegakan hukum.
03
Contoh Kasus Aktual
Kasus lama yang saat ini ramai diperbincangkan dan mulai muncul kembali di media massa dikarenakan ada beberapa fakta baru dalam pemecahan kasus
tersebut. Dalam kasus kopi sianida penyebab kematian sang korban Wayan Mirna, psikologi forensik juga ikut berperan dalam pemecahan masalah dibalik
semua kejanggalan kasus tersebut. pendapat dari psikologi forensik yang menyatakan bahwa Jessica bukanlah pembunuh Mirna. Hal ini disebabkan ada ada
sebuah teori mengatakan “Kejahatan hanya bisa terjadi kalau ada 3 unsur. Ada pelaku, lokasi, dan korban di situ. Kita lupa alat kejahatan racun. Kalau badik
atau tangan kosong, harus berhadap-hadapan secara frontal.” kata sang psikologi forensik kasus tersebut. Analisis psikologi forensik digunakan untuk
mendukung pendapat ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek psikologis yang sesuai dengan kasus tersebut. Psikologi forensik juga
mempertimbangkan kesehatan psikis Jessica Wongso dalam kasus ini terutama bagaimana dengan pandangan publik memandang Jessica Wongso sebagai
pelaku yang ditetapkan.
04
Fakta Hukum
Fakta hukum dapat meliputi informasi atau kejadian yang memiliki hubungan keterlibatan
atau konsekuensi dalam penerapan psikologi. Fakta hukum dapat berupa keterangan saksi,
bukti-bukti, atau keadaan yang sesuai dengan unsur dakwaan dalam persidangan. Di
dalam penanganan kasus kejahatan, psikologi mampu membantu untuk menganalisis
perilaku individu sang pelaku seperti gaguan psikis pada sang pelaku. Selain itu psikologi
forensik juga dapat digunakan sebagai ilmu yang membantu dalam proses peradilan
pidana, psikolog forensik memiliki peran sebagai ilmuwan yang memberikan informasi
dan analisis psikologis dalam kasus-kasus hukum.
05
Saran Hukum
Progresif
Hukum progresif dalam psikologi hukum ialah konsep yang tertuju pada pemikiran
bahwa hukum harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan
masyarakat, serta mampu membebaskan diri dari konsep-konsep kuno yang tidak
lagi relevan saat ini. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa hukum progresif
adalah hukum yang memiliki pandangan luas. Hal yang paling menonjol dari hukum
progresif adalah ia lebih mengutamkan keadilan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan begitu kita dapat membebaskan diri kita dari kekakuan hukum.
06
Penerapan Psikologi Hukum Dalam Kasus
Perceraian, kenakalan remaja, dan
pencurian dengan alasan ekonomi
Penerapan Psikologi Hukum dalam kasus perceraian