Anda di halaman 1dari 18

Psikologi

Hukum dan
Forensik
Kelompok 5
• Tita Kayla Kartika Putri Utami (202310230311150)
• Attin Nur Rahmania Putri (202310230311152)
• Chumaira Yasmin (202310230311307)
Daftar Pembahasan

5W+1H Tetang psikologi Hukum dan Forensik

Contoh Riset

Contoh kasus Aktual

Fakta Hukum

Saran Hukum Progresif

Peenerapan psikologi hukum dalam kasus perceraian, kenakalan remaja, dan pencurian dengan
alasan ekonomi.
01
5W+1H Psikologi
Hukum dan Forensik
1. 5W+1H Psikologi Hukum dan Forensik

• Apa itu definisi psikologi hukum dan forensik?


Psikologi hukum adalah bidang ilmu yang mempelajari pola pikir dan perilaku aparat penegak hukum, hukum acara, dan
sistem peradilan.
Psikologi forensik adalah cabang ilmu yang berfokus pada penerapan metode dan konsep psikologis dalam sistem
hukum seperti kasus tindak pidana (tersangka, terdakwa, dan pengacara).

• Siapa saja yang ada terlibat dalam penerapan psikologi hukum dan forensik?
Para ahli terlibat dalam penerapan psikologi hukum dan forensik yang memiliki peran sebagai saksi ahli, pemberi nasehat,
hakim, dan pendidik para pelaku penegakan hukum.

• Dimana psikologi dapat diterapkan?


Psikologi hukum dan forensik dapat diterapkan di berbagai negara untuk menunjang sistem hukum dan penerapannya
memerlukan pemahaman mendalam tentang pola pikir dan perilaku dalam konteks hukum.

• Kapan psikologi forensik digunakan di peran hukum?


Psikologi forensik sudah digunakan dalam sistem peran hukum, karena kompleksitas kasus-
kasus hukum yang melibatkan aspek psikologis. Menurut Agus
(2016) peran psikologi forensik dalam kasus hukum dimulai dari proses penyidikan, persidangan, putusan hingga pemenjar
aan. Selain itu psikologi forensik juga membantu dalam penyelidikan terhadap saksi, korban, dan pelaku.
1. 5W+1H Psikologi Hukum dan Forensik
• Mengapa psikologi forensik penting dalam penerapan hukum?
Psikologi forensik penting dalam penerapan hukum karena menjadi alat untuk membantu hakim dalam membuat keputusan yang tepat
dalam kasus tindak pidana dan memberi penjelasan tentang kondisi psikologis dari saksi, pelaku, hingga korban. Hal ini akan menjadi
acuan bagi aparat penegak hukum untuk bisa memberi hukuman yang sesuai bagi pelaku tindak kejahatan.

• Bagaimana psikologi forensik memengaruhi proses hukum?


Menggunakan metode dan konsep psikologis untuk memahami dan menjelaskan perilaku pelaku kejahatan kepada aparat penegak hukum
serta memberikan pengetahuan yang berguna dalam proses penegakan hukum di peradilan.
02
Contoh Riset
Agam Ibnu Asa (2022) Psikologi Forensik Sebagai Ilmu Bantu Hukum Dalam Proses Peradilan Pidana.
Psikologi forensik adalah cabang ilmu psikologi yang mencoba menerapkan metode dan konsep psikologis dalam peradilan pidana.
Psikologi forensik terkait dengan dampak faktor afektif, kognitif dan perilaku individu dengan proses hukum, tentu saja psikologi
forensik akan sangat membantu dalam proses peradilan pidana. Persoalanya bagaimana posisi dan hubungan ilmu psikologi forensik
dan hukum pidana? Bagaimana peran psikolog forensik dalam proses peradilan pidana? dan apa permasalahan yang muncul dalam
praktik psikologi forensik dalam peradilan pidana? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil
penelitian ini: (1) psikologi forensik merupakan ilmu bantu dalam proses peradilan pidana (2) psikolog forensik berperan sebagai
ilmuwan dan praktisi dalam bidang penelitian dan pemberian bantuan profesional hukum (3) persoalan dalam
praktek psikologi forensik yaitu sering terjadi perbedaan pendapat atas fakta-fakta suatu kasus hukum, serta persoalan ketegangan
profesional ahli psikologi forensik.

Jaclyene Rachel Malonda (2019) Fungsi Psikologi Hukum Dalam Penegakan Hukum Pidana Di Indonesia.
psikologi hukum dalam proses hukum secara umum dan bagaimana fungsi psikologi hukum dalam penegakan hukum pidana diÂ
Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative, disimpulkan: 1. Sebagai cabang dari ilmu hukum, psikologi
hukum mempelajari perilaku atau sikap psikis/jiwa individu maupun kelompok. Psikologi hukum hadir dan memiliki fungsi dan
bagiannya dalam berbagai proses hukum seperti dalam proses penyidikan, pengadilan maupun dalam Lembaga Permasyarakatan.
Dalam proses penyidikan, membantu penyidik dalam melakukan penyidikan pada korban, saksi dan pelaku. Dalam pengadilan, adanya
saksi ahli seperti psikolog dalam persidangan. Dalam Lembaga Permasyarakatan adanya asesmen dan intervensi psikologi pada
narapidana. Memberi manfaat dan kemudahan dalam penuntasan tindak pidana hukum sesuai perspektif psikologi. 2. Psikologi hukum
berkontribusi dalam penegakan hukum pidana dalam bentuk memberikan pengetahuan yang berguna dalam proses penegakan hukum.
Digunakan untuk menjelaskan perilaku terdakwa maupun korban yang dapat digunakan dalam proses persidangan. Berperan juga
dalam 4 tahapan penegakan hukum pidana di Indonesia dimulai dari pencegahan, penanganan, pemidanaan, dan pemenjaraan.
Mempertimbangkan kondisi psikologis pelaku maupun korban, serta sebanyak mungkin menghindari penggunaan kekerasan dalam
penegakan hukum.
03
Contoh Kasus Aktual
Kasus lama yang saat ini ramai diperbincangkan dan mulai muncul kembali di media massa dikarenakan ada beberapa fakta baru dalam pemecahan kasus
tersebut. Dalam kasus kopi sianida penyebab kematian sang korban Wayan Mirna, psikologi forensik juga ikut berperan dalam pemecahan masalah dibalik
semua kejanggalan kasus tersebut. pendapat dari psikologi forensik yang menyatakan bahwa Jessica bukanlah pembunuh Mirna. Hal ini disebabkan ada ada
sebuah teori mengatakan “Kejahatan hanya bisa terjadi kalau ada 3 unsur. Ada pelaku, lokasi, dan korban di situ. Kita lupa alat kejahatan racun. Kalau badik
atau tangan kosong, harus berhadap-hadapan secara frontal.” kata sang psikologi forensik kasus tersebut. Analisis psikologi forensik digunakan untuk
mendukung pendapat ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek psikologis yang sesuai dengan kasus tersebut. Psikologi forensik juga
mempertimbangkan kesehatan psikis Jessica Wongso dalam kasus ini terutama bagaimana dengan pandangan publik memandang Jessica Wongso sebagai
pelaku yang ditetapkan.
04
Fakta Hukum
Fakta hukum dapat meliputi informasi atau kejadian yang memiliki hubungan keterlibatan
atau konsekuensi dalam penerapan psikologi. Fakta hukum dapat berupa keterangan saksi,
bukti-bukti, atau keadaan yang sesuai dengan unsur dakwaan dalam persidangan. Di
dalam penanganan kasus kejahatan, psikologi mampu membantu untuk menganalisis
perilaku individu sang pelaku seperti gaguan psikis pada sang pelaku. Selain itu psikologi
forensik juga dapat digunakan sebagai ilmu yang membantu dalam proses peradilan
pidana, psikolog forensik memiliki peran sebagai ilmuwan yang memberikan informasi
dan analisis psikologis dalam kasus-kasus hukum.
05
Saran Hukum
Progresif
Hukum progresif dalam psikologi hukum ialah konsep yang tertuju pada pemikiran
bahwa hukum harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan
masyarakat, serta mampu membebaskan diri dari konsep-konsep kuno yang tidak
lagi relevan saat ini. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa hukum progresif
adalah hukum yang memiliki pandangan luas. Hal yang paling menonjol dari hukum
progresif adalah ia lebih mengutamkan keadilan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan begitu kita dapat membebaskan diri kita dari kekakuan hukum.
06
Penerapan Psikologi Hukum Dalam Kasus
Perceraian, kenakalan remaja, dan
pencurian dengan alasan ekonomi
Penerapan Psikologi Hukum dalam kasus perceraian

Penerapan psikologi hukum dalam kasus perceraian bertujuan untuk


memahami faktor-faktor psikologis yang berkontribusi terhadap perceraian,
memanfaatkan teori-teori psikologis dalam menangani dan mengurangi
dampak negatif dari perceraian terhadap anak-anak, dan mengenali interaksi
antara fenomena psikologis dan sistem hukum.Singkatnya, penerapan
psikologi hukum dalam kasus perceraian melibatkan pemahaman faktor-
faktor psikologis yang berkontribusi terhadap perceraian, memanfaatkan
teori-teori psikologis dalam menangani dan mengurangi dampak negatif
perceraian pada anak-anak, dan mengenali interaksi antara fenomena
psikologis dan sistem hukum
Penerapan Psikologi Hukum dalam kasus kenakalan
remaja
Penerapan psikologi hukum pada kasus kenakalan remaja melibatkan studi tentang aspek psikologis perilaku kenakalan dan implikasinya terhadap sistem
hukum. Menurut sebuah artikel, tentang penerapan psikologi hukum pada kenakalan remaja, kenakalan remaja mencakup perilaku yang menyimpang dari
norma pidana dan bertentangan dengan nilai atau norma. Selain itu kajian psikologi hukum bertujuan untuk menjelaskan hukum sebagai wujud fenomena
kejiwaan tertentu dan yang menjadi landasan psikologis suatu tingkah laku atau aktivitas.Teori-teori psikologi yang diterapkan untuk memahami kenakalan
remaja antara lain kecerdasan, ciri-ciri kepribadian, motivasi, internalisasi. diri palsu, konflik emosional, dan kecenderungan psikopatologis. Singkatnya,
penerapan psikologi hukum pada kasus kenakalan remaja memerlukan pemahaman tentang faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku kenakalan,
penggunaan teori psikologis dalam pengobatan dan pengurangan kenakalan remaja, dan pengenalan interaksi antara fenomena psikologis dan sistem
hukum Penerapan psikologi hukum pada kasus kenakalan remaja melibatkan studi tentang aspek psikologis perilaku kenakalan dan implikasinya terhadap
sistem hukum. Menurut sebuah riset, tentang penerapan psikologi hukum pada kenakalan remaja, kenakalan remaja mencakup perilaku yang menyimpang
dari norma pidana dan bertentangan dengan nilai atau norma.
Penerapan Psikologi Hukum dalam kasus pencurian
dengan alasan ekonomi
Aplikasi psikologi dalam sistem hukum dapat membantu menggali informasi
dan mengurangi terjadi bias. Ada dua teknik psikologi yang bisa mengurangi
bias informasi, yaitu teknik hipnosis dan wawancara kognitif. Psikologi
hukum mempertimbangkan kondisi psikologis pelaku maupun korban, serta
sebanyak mungkin menghindari penggunaan kekerasan dalam penegakan
hukum. Dalam kasus tindak pidana pencurian, psikologi hukum dapat
membantu dalam memahami motivasi pelaku, mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku pelaku, dan memahami dampak kejadian pada
korban. Psikologi hukum juga dapat membantu dalam menentukan sanksi
yang tepat bagi pelaku.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai