Anda di halaman 1dari 2

Konsep psikologi sosial dalam bidang hukum

 Disiplin ilmu psikologi dan hukum mulai berinteraksi pada tahun 1900-an dan berkembang
dengan pesat pada tahun 1920.
 Pendekatan psikologi adalah membantu memecahkan masalah seseorang dan mendorong
disiplin ilmu lainnya termasuk salah satunya yaitu ilmu hukum. Psikolog sosial banyak
mendiskusikan terkait hukum,

Blackburn (dalam Bartol & Bartol, 1994; Kapardis, 1995) membagi peran psikologi dalam bidang
hukum ada  psychology in law, psychology and law, dan psychology of law.

Peran Psikologi/psikolog dalam Bidang Hukum

Psikologi memiliki peran penting untuk mempelajari para pelaku hukum, menentukan
bagaimana cara berpikir mereka, hingga bisa membantu menentukan keputusan hukum yang
dibutuhkan. Ada 10 aplikasi psikologi dalam sistem hukum :

1. Membangun profil psikologis: Menurut Prof. Adrianus Meliala, Ph. D., psikolog sangat
membantu pihak kepolisian dalam mengidentifikasi pelaku berdasarkan bukti yang ditemukan.
Yang hanya psikolog saja yang bisa mengidetifikasinya.

2. Membantu investigasi kasus: Psikolog sangat membantu kepolisian dalam mencari informasi
agar tidak terjadi penyimpangan. Di Psikologi ada 2 tehnik mengurangi bias informasi yaitu
teknik hipnosis dan wawancara kognitif hal ini hanya bisa di lakukan oleh psikolog ahli.

3. Meningkatkan akurasi saksi mata: Psikologi mencoba untuk membuat kesaksian yang
diberikan saksi mata atau korban menjadi seakurat mungkin sehingga bisa membantu jalannya
peradilan.

4. Memberi kesaksian ahli: Para psikolog sosial bisa memberi kesaksian atau kerangka
pemahaman untuk pihak peradilan yang membantu mengevaluasi bukti yang ditemukan dalam
kasus tertentu.
 5. Amicus curiae: Amicus curiae adalah pihak yang merasa memiliki kepentingan
terhadap perkara tertentu, lalu memberikan pendapat hukumnya kepada pengadilan
dalam memutuskan kasus tertentu.
6. Mempelajari efek psikologi terhadap perilaku hukum: mempelajari efek dari berbagai
faktor psikologi yang ada terhadap proses hukum yang dialami ini merupakan studi
psikologi forensik.
7. Rehabilitasi trauma: Psikolog akan sangat berperan dalam menangani korban
kejahatan yang mengalami trauma atau paska terjadinya kecelakaan tertentu dengan
melakukan pendekatan tertentu.
8. Pendekatan tipologi fisik: Seorang tokoh bernama Kretchmer mengajukan sebuah
teori konstitusi dalam kepribadian, yang berpendapat bahwa terdapat hubungan antara
tipe tubuh secara fisik dengan kepribadian seseorang.
9. Teori trait kepribadian: Dalam pendekatan ini disebutkan bahwa sifat atau karakter
seseorang sangat memiliki peran dalam kecenderungannya melakukan tindak kriminal.
10. Pendekatan psikoanalisis: psikolog mencoba memahami bahwa terdapat faktor
psikologis seseorang yang mempengaruhinya bertindak melanggar hukum.
Proses Pengambilan Keputusan dalam Pengadilan
Keputusan yang diambil dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
 Pemilihan juri atau voir dire (hakim atau jaksa)
 Publisitas prapengadilan
 Bukti yang Tak Boleh Dihadirkan
 Bukti Karakter
 Karakteristik Tersangka

Anda mungkin juga menyukai