Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KARAKTER DAN SIFAT ANAK DIDIK

MATA KULIAH : HADIS TARBAWI

DOSEN : SITI FATIMAH SIREGAR M.pd

DISUSUN OLEH :

PARATIKA SARI
SEMESTER : II

STIT SERDANG BEDAGAI


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan


kesempatan kepada saya, untuk menulis dan menyelesaikan makalah saya yang
berjudul “Karakter dan Sifat Anak Didik” Sehingga pada waktu yang tepat
makalah saya telah selesai. Saya berharap makalah saya dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi yang membaca maupun bagi saya sendiri. Dalam
makalah ini selanjutnya akan dijelaskan mengenai pengertian, pembagian dan
tujuan penerapan maqasyid syari’ah.
Terimakasih saya sampaikan terutama untuk Ibu Siti Fatimah Siregar M.pd,
yang telah membimbing saya dalam tugas ini saya berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua untuk kedepannya. Dan semoga Allah SWT.
dapat menjadikan makalah ini sebagai amal jariyah bagi saya dan juga bagi para
pembaca. Amin Ya Robbal ‘Alamiin.

Perbaungan, 23 Januari 2022

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A.Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. HadisTentang Karakter Dan Sifat Anak Didik..............................................................6
B. Pengertian Karakter anak Didik..................................................................................11
C. Macam-macam Karakteristik Anak Didik...................................................................13
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakter Anak Didik..........................................15
BAB III.................................................................................................................................17
PENUTUP........................................................................................................................17
A. Kesimpulan..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Islam menganjurkan kepada manusia untuk mencari Ilmu sebagai bekal


mengatasi segala permasalahan hidup dam juga membimbing umatnya supaya
berakhlak mulia serta berilmu pengetahuan1. Menuntut ilmu merupakan
kewajiban dimana saja dan kapan saja, karena ilmu merupakan penyelamat di
dunia dan bekal di akhirat kelak. Jika manusia belum memiliki ilmu, dalm Islam
dianjurkan untuk bertanya kepada mereka yang memiliki ilmu tersebut. Firman
Allah SWT. Dalam QS An-Nahl ayat 43:
Artinya :

“Maka maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui” (QS. An-Nahl : 43)
Dengan itu, tak ada satu orangpun yang berhak menghentikan atau
melarang seseorang dalam mencari ilmu (belajar). Setiap berhak mendapatkan
pendidikan dan tak ada kata akhir dari suatu proses belajar. Bahkan, Islam
sangat menganjurkan.
Sebagaimana sabda Nabi SAW. “Menuntut ilmu itu fardhu atas setiap
muslimin dan muslimat” (Al-Ghazali, tt : 27).
Berdasarkan alasan dan ajaran Islam tersebut, para ahli pendidikan Islam
sejak dahulu sehingga sekarang secara serius melaksanakan proses pendidikan
dalam upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut Aminuddin
Rasyad, bahwa Islam menginginkan manusia individu (guru dan murid) dan
masyarakat menjadi orang-orang yang berpendidikan. Berpendidikan berarti
berilmu, berketerampilan, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, pandai
bermasyarakat dan bekerjasama untuk asssmengelola bumi dan alam beserta
isinya untuk kesejahteraan umat di dunia dan di akhirat serta dekat dengan
Khalik-Nya.
Suatu hal yang penting diketahui oleh seorang pendidik atau calon
pendidik adalah sikap dan karakter peserta didik. Peserta didik di sekolah yang
dihadapi guru sudah membawa karakter yang terbentuk dari lingkungan rumah
1
http://digilib.uinsgd.ac.id/10984/1/hadits%20tarbawi.pdf
4
tangga atau lingkungan masyarakat yang berbeda. Ada yang baik dan ada yang
buruk, ada yang patuh dan ada juga yang tidak patuh, dan seterusnya.
Mengetahui latar belakang dan karakter peserta didik menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan alat pembelajaran, pendekatan dan metodenya
yang akan dilakukan oleh seorang guru sehingga tujuan pendidikan akan
tercapai dengan mudah. Sikap dan karakter peserta didik ini dapat diubah dan
dibentuk sesuai dengan keinginan dan tujuan pendidikan. Disinilah peran guru,
orang tua dan masyarakat yang amat penting dalam membentuk lingkungan
peserta didik yang baik dan saling mendukung.
Berdasarkan uraian tersebut, perlu digali dan diteliti lebih mendalam
untuk mendapatkan pemahaman yang sangat luas tentang bagaimana seharusnya
karakter peserta didik dibentuk dan dikembangkan agar tujuan pendidikan
tercapai sesuai dengan cita-cita para peserta didik. Dalam hal ini, pembahasan
tentang karakter peserta didik ini akan ditinjau dari aspek pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hadis tentang peserta didik?

2. Apa pengertian dari karakter peserta didik?

3. Apa saja macam-macam karakter dari peserta didik?

4. Apa faktor yang mempengaruhi karakter peserta didik?

C. Tujuan Masalah

5. Untuk mengetahui hadis tentang peserta didik

6. Untuk mengetahui penegrtian dari karakter peserta didik

7. Untuk mengetahui macam-macam karakter peserta didik

8. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi karakter peserta didik

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. HadisTentang Karakter Dan Sifat Anak Didik

1. Karakter Menerima Pelajaran

‫َع ْن َأِبي ُم وَس ى َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهّللا َع َلْيِه َو َس َّلم َقا َل َم َثُل َم ا َبَع َثِني ُهّللا ِبِه ِم َن اْلُهَدى‬
‫َو اْلِع ْلِم َك َم َثِل اْلَغْيِث اْلَك ِثْيِر َأَص اَب َأْر ًضا فَك اَن ِم ْنَها َنِقَّيٌة َقِبَلْت اْلَم اَء َفَاْنَبَتْت اْلَك َأَل‬
‫َفَش ِر ُبوا َو َس َقْو ا‬ ‫َو اْلُع ْش َب اْلَك ِثْيَر َو َكاَنْت ِم ْنَها َأَج اِد ُب َأْمَس َك ْت اْلَم اَء َفَنَفَع ُهّللا ِبَها الَّناَس‬
‫ُتْنِبُت َك ًأَل َفَذ ِلَك‬ ‫َو َز َر ُع ْو ا َو َأَص اَبْت ِم ْنَها َطاِئَفًة ُأْخ َر ى ِأَّنَم ا ِهَي ِقْيَع اٌن اَل ُتْمِس ُك َم اًء َو اَل‬
‫َم َثُل َم ْن َفُقَه ِفي دْيِن ِهّللا َو َنَفَع ُه َم ا َبَع َثِني ُهّللا ِبِه َفَعِلَم َو َع َّلَم َو َم َثُل َم ْن َلْم َيْر َفْع ِبَذ ِلَك‬
‫َر ْأًسا َو َلْم َيْقَبْل ُهَدى ِهّللا اَّلِذ ى ُأْر ِس ْلُت ِبِه (اخرجه الشيخان واحمد وهذه رواية‬
) ‫ باب فضل من علم وعّلم‬: ‫ كتاب العلم‬: ‫البخاري‬

a. Terjemahan Hadis

Dari Abi Musa r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: “


Sesungguhnya perumpamaan petunjuk (hidayah) dan ilmu yang
dengannya aku diutus oleh Allah bagaikan hujan yang jatuh mengenai
Bumi. Di antaranya ada bumi yang subur, ia dapat menerima air kemudian
menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan dan rumput yang lebat.2
Di antaranya ada Bumi yang tandus (tanah berbatu padas) yang
dapat menahan air, lalu dengannya Allah memberikan manfaat kepada
manusia, sehingga mereka dapat minum, menyirami, dan bercocok tanam
daripadanya. Dan (air hujan) ada yang mengenai sebagian Bumi,
sesungguhnya ia tanah licin tidak dapat enahan air dan tidak dapat
menumbuhkan tanaman.

2
Syekh Mansyur Ali Nashif, Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah SAW, (Jil. 1; Bandung : CV Sinar
Baru, 1993), hlm.165-166.
Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi,(Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 161-164
6
Demikian itu, perumpamaan orang yang mengkaji agama Allah dan
bermanfaat apa yang aku diutus dengannya, ia mengetahui dan
mengajarkan (kepada orang lain) dan perumpamaan orang tidak peduli
(tidak mampu mengambil manfaat apa yang aku diutus dengannya), dan
tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.” (HR.
Muttafaq Alayh)

b. Penjelasan Atau Syara Hadis

Rasulullah SAW membuat perumpamaan yang indah tentang ilmu


dan petunjuk yang diberikan kepada manusia bagaikan hujan yang
menyirami Bumi. Kedua perumpamaan Bumi dan manusia membutuhkan
siraman, Bumi perlu siraman air agar menjadi tanah yang subur dan dapat
menumbuhkan tanaman-tanaman yang hijau kemudian dimanfaatkan
untuk manusia. Demikian halnya hati manusia perlu disiram dengan
petunjuk dan ilmu, agar hatinya menjadi subur menerima petunjuk
mendapat ketenangan, kemudian diamalkan dan diajarkan sehingga
manfaatnya lebih luas.
Al-Qurthubiy menyatakan bahwa Rasulullah SAW membuat
perumpamaan agama yang dibawanya bagaikan hujan yang sangat
dibutuhkan dalam kehidupan. Demikian juga, keadaan umat sebelum
datangnya Rasulullah SAW menunggu kehadirannya. Sebagaimana hujan
berperan dapat menghidupkan Bumi yang mati, ilmu juga dapat
menghidupkan hati yang mati.
Pada Hadis di atas ada tiga karakter manusia sebagai anak didik
dalam menerima ilmu atau petunjuk yang diumpamakan seperti ragam
tanah atau Bumi ketika menerima siraman hujan dari langit, sebagai
berikut
 Bagaikan Bumi subur

Karakter anak didik diumpamakan seperti Bumi subur ketika


disiram dengan air hujan. Bumi itu dapat minum atau menyerap air,
menumbuhkan tanaman-tanaman, tumbuhan-tumbuhan, dan rumput hijau
yang subur. Dalam hadist disebutkan :
7
‫فَك اَن ِم ْنَها َنِقَّيٌة َقِبَلْت اْلَم اَء َفَاْنَبَتْت اْلَك َأَل َو اْلُع ْش َب اْلَك ِثْيَر‬

“ Di antaranya ada bumi yang subur, ia dapat menerima air kemudian


menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput yang lebat”.3
Karakter anak didik pertama ini karakter yang terbaik di antara tiga
karakter yang ada nanti,

karena karakter inilah yang menjadi tujuan pendidikan, yaitu membentuk


pribadi anak yang baik dan memiliki ilmu pengetahuan yang bermanfaat
yakni diamalkan dan diajarkan.
Alangkah manfaatnya jika tanah yang subur itu dapat menumbuhkan
berbagai buah- buahan dan sayur mayur yang mengandung vitamin yang
amat penting bagi kesehatan manusia. Alangkah manfaatnya jika ilmu
seseorang yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain dapat
menerangi dirinya dan masyarakat disekitarnya. Orang pertama ini disebut
sebagai orang alim yang mengamalkan ilmunya untuk dianya dan
mengajarkan kepada orang lain.
 Bagaikan Bumi tandus dan gersang

‫َو َكاَنْت ِم ْنَها َأَج اِد ُب َأْمَس َك ْت اْلَم اَء َفَنَفَع ُهّللا ِبَها الَّناَس َفَش ِر ُبوا َو َس َقْو ا َو َز َر ُع ْو ا‬

‫ع‬
“ Di antaranya ada bumi yang tandus (tanah berbatu padat) yang dapat
menahan air, lalu dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia,
sehingga mereka dapat minum, menyirami, dan bercocok tanam dari
padanya.”
Bumi tandus ini hanya dapat menampung air belakang, tetapi tidak
dapat menyerap untuk menumbuhkan tanaman-tanaman atau tumbuhan-
tumbuhan. Memang ia dapat memberi manfaat kepada manusia seperti

3
Syekh Mansyur Ali Nashif , Op.Cit., hlm. 163-164.
Abdul Majid Khon, Op.Cit., hlm. 109-113.
8
untuk minum, untuk menyirami dan untuk bercocok tanam, tetapi ia tidak
dapat mengambil manfaat untuk dirinya. Ini sebuah perumpamaan karakter
anak didik yang pandai, cerdas, dan pintar semua buku sudah dibaca dan
seolah-olah semua ilmu dikuasai. Tetapi ilmu itu sebatas di ajarkan dan
diinformasikan kepada orang lain, sementara ilmu itu tidak diamalkan
untuk dirinya. Karakter anak didik kedua ini bagaikan lilin yang
menerangi benda disekitarnya, tetapi membakar dirinya.
Karakter kedua ini kurang etis, seharusnya ilmu yang telah
didapatkan untuk kepentingan diri sendiri terlebih dahulu, kemudian
keluarga dan baru untuk orang lain.
Orang kedua ini hanya memindahkan berita, hanya meriwayatkan, hanya
menyampaikan, dan hanya menceritakan kepada orang lain.
 Bagaikan Bumi licin mendatar

Bentuk karakter anak didik ketiga diumpamakan seperti bumi licin


mendatar tidak dapat menyerap dan tidak dapat menampung air.Rasulullah
sebutkan perumpamaan itu:

‫َو َأَص اَبْت ِم ْنَها َطاِئَفًة ُأْخ َر ى ِأَّنَم ا ِهَي ِقْيَع اٌن اَل ُتْمِس ُك َم اًء َو اَل ُتْنِبُت َك ًأَل‬

“ Dan (air hujan) ada yang mengenai sebagian bumi, sesumgguhnya ia


tanah licin tidak bisa menahan air dan tidak dapat menumbuhkan
tanaman.”

9
Karakter sebagaian anak didik ketiga ini tidak dapat berbuat
sesuatu yang bermanfaat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain.
Mereka tidak dapat menyerap ilmu dan tidak dapat menampung ilmu.
Tidak ada ilmu yang menempel di otak mereka, tidak ada ilmu yang dapat
menumbuhkan buah amal nyata untuk dirinya dan tidak ada orang lain
yang mendapat pengajaran daripadanya. Mereka tidak mau mendengarkan

ilmu atau mendengar tetapu tidak memelihara ilmu itu, tidak untuk
diamalkan dan tidak untuk diajarkan.
Karakter ketiga ini yang terendah diantara tiga karakter diatas,
karena keberadaannya kurang berfungsi sebagai anak didik,
keberadaannya kurang bermanfaat dari berbagai arah.
Orang ketiga ini tidak mau mengambil manfaat dari petunjuk dan
ilmu yang dibawa Nabi dan tidak memberi manfaat kepada orang lain
bahkan tidak menerima petunjuk atau ilmu dari Nabi. Kalau demikian
halnya bisa jadi tergolong orang kafir.

c. Pelajaran yang dipetik dari hadist

1) Anjuran menuntut ilmu, mengamalkan dan mengajarkannya secara


serius dan sungguh-sungguh.
2) Karakter anak didik dalam menerima pelajaran ilmu bagaikan bumi
yang disirami air diantara bumi ada yang subur, ada yang tandus,
dan ada yang licin berlumut.
3) Karakter anak didik dalam menerima pelajaran ilmu; pertama,
paham ilmu mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain.
Kedua, paham ilmu tidak mengamalkan tetapi mengajarkannya
kepada orang lain. Ketiga, tidak paham, tidak mengamalkan, dan
tidak mengajarkan.
4) Keutamaan penggabungan belajar dan mengajar.

d. Biografi Singkat Perawi Hadis Sahabat

Abu Musa al-Asy’ariy, nama aslinya adalah Abdullah bin qays. Al-
asy’ariy adalah sebuah nama kabilah al-asy’ar sebuah kabilah yang

10
terkenal di Yaman. Ia datang ke Makkah menghadap Nabi SAW, sebelum
masa hijrah ke Madinah, ia masuk Islam kemudian ikut hijrah. Ia
berangkat hijrah bersama Ja’far dan orang-orang asy’ariy naik perahu
setelah perang khaibar. Rasulullah SAW memuliakannya dan berkenaan
dengan suaranya yang bagus dan merdu beliau bersabda ;

‫َلَقْد ُاْو ِتْيَت ِم ْز َم ا ًر ا ِم ْن َم َز اِم ْيِر آِل َداُو َد‬

“Sungguh engkau telah diberi suling dari sulingnya keluar Dawud”.

Ia meriwayatkan hadis dari Rasulullah SAW sebanyak 360 hadis


dan wafat di Kufah pada tahun 44 H.

B. Pengertian Karakter anak Didik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata karakter berasal dari


kata “karakteristik” yang artinya sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi
perekti yang membedakanseseorang dari yang lainnya. Selanjutnya,
disebutkan bahwa karakter adalah ciri khusus atau mempunyai ciri khas
yang sesuai dengan perwatakan tertentu.

J.P Chaplin berpendapat, character adalah watak atau sifat yang dapat
dirumuskan dalam tiga pengertian, yaitu :

1) Kualitas atau sifat yang tetap terus menerus dan bekal yang
dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasi seorang pribadi.
2) Integrasi atau sintesa dari sifat-sifat individual dalam bentuk
satu kesatuan.
3) Kepribadian seseorang dipertimbangkan dari titik pandangan
etis atau moral.

Sedangkan James Drever berpendapat beda, bahwa character


digunakan dalam pengertian biologis terhadap suatu sifat dari suatu
organisme dalam dimana ia dapat dibandingkan dengan organism e
lainnya. Di bidang psikologi digunakan kepada integrasi kebiasaan,
sentimen dan ideal yang membuat tindakan seseorang relatif stabil dan
dapat diramalkan, sifat khususpada integrasi ini, atau tampil dalam aksi,
disebut character traits dan tes yang disusun untuk mengungkapkan sifat
11
demikian adalah personality test.

Dengan demikian, yang dimaksud peserta didik (siswa atau murid) adalah
orang yang menginginkan (the wilier) ilmu, dan menjadi salah satu sifat
allah SWT. Yang berarti Maha Menghendaki. Pengertian ini dapat
dipahami karena seorang murid dalam pandangan pendidikan Islam adalah
orang yang menghendaki agar mendapatkan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepribadian yang baik untuk bekal hidupnya agar bahagia
di dunia dan akhirat dengan jalan belajar yang sungguh-sungguh.
Istilah lain tentang peserta didik dalam pendidikan Islam adalah al-
Thalib, yaoitu orang yang mencari sesuatu. Artinya, seorang murid adalah
orang yang tengah mencari ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pembentukan karakter tertentu.
Pengertian peserta didik dalam istilah al-Thalib lebih bersifat aktif,
mandiri, kreatif dan sedikit bergantung kepada guru. Peserta didik sebagai
al-thalib dalam beberapa hal dapat meringkas, mengkritik dan
menambahkan informasi yang disampaikan oleh guru. Dalam konteks ini,
seorang guru dituntut bersifat terbuka, demokratis, memberi kesempatan
danmenciptakan suasana belajar yang saling mengisi, dan mendorong
peserta didik memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Dengan
demikian, pembelajaran dari guru harus merangsang peserta didik untuk
belajar, berfikir, melakukan penalaran yang memungkinkan peserta didik
dan guru tercipta hubungan mitra belajar. Minat dan pemahaman, timbal
balik antara guru dan peserta didik ini akan memperkaya kurikulum dan
kegiatan belajar mengajar pada kelas bersangkutan.
Selanjutnya, istilah yang bersangkutan erta dengan pengertian
peserta didik yaitu al-Muta’allim, yaitu orang yang mencari ilmu
pengetahuan. Istilah muta’allim yang menunjukkan pengertian peserta
didik, sebagai orang yang menggali ilmu pengetahuan merupakan istilah
yang populer dalam karya-karya ilmiah para ahlipendidikan Islam.
Berdasarkan pengertian istilah “karakter” dan “peserta didik” dari
para ahli diatas, dapat dipahami bahwa karakter peserta didik berarti sifat-
sifat yang dimiliki individu sebagai siswa yang dapat diidentifikasi sebagai
orang yang mencari ilmu pengethauan dengan sungguh-sunggu untuk
bekal dimasa depan baik kehidupan dunia maupun akhirat. Dengan
12
demikian, masing-masing individu akan memiliki karakteristik yang
berbeda sesuai dengan individu tersebut.

C. Macam-macam Karakteristik Anak Didik

Peserta didik dalam pendidikan Islam merupakan unsur manusiawi


yang memiliki latar belakang dan pengalaman berbeda-beda.

Perbedaan pengalaman tersebut, dapat melahirkan kepribadian yang


berbeda pula. Teori ini yang dianut oleh aliran empirisme, yang percaya
bahwa kepribadian seseorang ditentukan pleh pengalaman empiris. Di sisi
lain, anak didik sebagai makhluk ciptaan Allah, lahir ke alam dunia ini
sudah memiliki pembawaan masing-masing yang diciptakan-Nya,
pembawaan inipun dapat menentukan kepribadian seseorang.

Teori ini banyak dianut oleh aliran nativisme,yang mengatakan bahwa


anak ditentukan oleh pembawaan, baik buruk seseorang
tergantungpembawaannya. Namun demikian, pendidikan Islam tidak
memandang kedua hal tersebut secara berlawanan, maelainkan antara
pembawaan dan pengalaman empiris saling melengkapi dan saling
menunjang dalam pembentukan karakteristik seseorang.

Prinsip-prinsip yang memberikan landasan kokoh tentang karakter


peserta didik dalam pendidikan Islam yaitu; sabar, ikhlas, jujur, tawadhu’,
qana’ah, toleran, tha’at, tawakal, khauf dan raja’, serta syukur.

2. Sabar

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa kesabaran terdiri dari


pengetahuan, keadaan, dan amal. Pengetahuan di dalamnya seperti
pohon, keadaan seperti ranting-ranting, dan amal seperti buah. Atas
dasar pengertian ini Imam Ghazali mengatakan bahwa masalah
keagamaan terdapat dalam kesabaran, sehingga dalam diri manusia
harus timbul kekuatan dan dorongan untuk melakukan kesabaran.
3. Ikhlas

Ikhlas adalah perbuatan membersihkan dan memurnikan, sesuatu


yang bersih dari campuran yang mencemarinya. Jika suatu perbuatan
13
bersih dari riya’ dan ditunjukkan bagi Allah Ta’ala, perbuatan itu
dianggap Khalis.
4. Jujur

Salah satu sifat seseorang peserta didik yang dapat menentukan


kepercayaan orang lain, baik guru maupun teman sesamanya, adalah
kejujuran. Jujur dapat ditandai dengan sikap terbuka atas apa yang
sebenarnya ada atau terjadi pada dirinya.
5. Tawadhu’

Menjelaskan, bahwa yang dimaksud tawadhu’ yaitu mengakui


kebenaran dari orang lain dan rujuk dari kesalahan kepada kebenaran.
Murid harus bersikap tawadhu’ terhadap ilmu dan guru, karena hanya
dengan sikap tawadhu’ itulah ilmu dengan tercapai.

6. Qana’ah

Qana’ah adalah menerima cukup. Qana’ah merupakan kekayaan


yang sebenarnya. Rasulullah SAW bersabda : “Bukanlah kekayaan itu
lantaran banyak harta, kekayaan ialah kekayaan jiwa”. Dengan
demikian, sifat qana;ah berkaitan erat dengan cara penerimaan dan
kondisi psikologis seorang anak peserta didik terhadap apa yang
diperolehnya. Sifat qana’ah ini tidak hanya berkaitan dengan cara
penerimaan terhadap materi, tetapi juga berkaitan dengan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya.
7. Toleran

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa sifat toleran seorang pelajar


adalah menghindarkan peredaan yang menyebabkan perpecahan demi
meraih lezatnya persaudaraan. Oleh karena itu, sifat toleran dapat
menimbulkan persaudaraan yang terpelihara dan terhindar dari saling
permusuhan.
8. Tha’at
Imam Syafi’i berkata “aku mengadukan masalahku kepada guruku
bernama Waki’, karena kesulitan dalam mendapatkan ilu (sulit
menghapal). Guruku itu menasehatiku agar menjauhi perbuatan
14
maksiat. Selanjutnya, guruku mengatakan bahwa ilmu itu cahaya, dan
cahaya Allah itu tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat
maksiat”. Ungkapan Imam Syafi’i itu mengisyaratkan bahwa ilmu itu
hakikatnya cahaya dari Allah, dan hal itu hanya diberikan kepada
hamba-Nya yang tha’at.
9. Tawakal

Tawakal berarti pengandalan hati kepada Tuhan Yang Maha Pelindung


karena segala sesuatu keluar dari ilmu dan kekuasaan-Nya,

sedangkan selain Allah tidak dapat membahayakan dan tidak dapat


memberinya manfaat.

10. Khauf dan Raja’

Harapan (raja’) dan takut (khauf) termasuk kedudukan para


penempuh jalan allah dan keadaan para pencari ridha Allah. Sifat yang
ditunggu apabila menimbulkan kesedihan dihati dinamakan rasa takut
(khauf). Jika menimbulkan kegembiraan maka dinamakan harapan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Asma Hasan Fahmi mengatakan,


“para pelajar mendapat penghormatan dan penghargaan karena mereka
mencari sesuatu yang amat tinggi nilainya dalam dunia ini, yaitu ilmu
pengetahuan”.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakter Anak Didik

Sardiman AM. Menjelaskan, bahwa karakter peserta didik adalah


keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada peserta didik
sebagai hasil dari pembawaan lingkungan sosialnya. Berdasarkan pada
pengertian yang dikemukakan Sardiman tersebut, dapat dipahami bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi karakter peserta didik secara umum
yaitu; faktor pembawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor ini yang
dominan mempengaruhi karakteristik peserta didik.

11. Faktor Internal

Fleksibilitas (kelenturan) sifat peserta didik dari segi fisiologi,


yaitu hasil dari hakikat jaringan urat suaraf dan sel-sel otak. Syaraf

15
dapat dipengaruhi oleh perulangan latihan yang menghasilkan adat
kebiasaan sifat tertentu.
12. Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat peserta didik hidup diyakini besar pengaruhnya


terhadap pembentukan kepribadian dan karakter peserta didik, faktor
lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat luas. Keluarga, merupakan lingkungan yang pertama dan
utama dialami oleh seorang peserta didik. Situasi keluarga akan turut
menentukan bagaimana karakter peserta didik dibentuk.

Sedangkan sekolah, merupakan lingkungan tempat bertemu peserta


didik dengan teman-teman yang lain. Pertemuan mereka datang dari
berbagai budaya dan sosial yang berbeda-beda. Seorang peserta didik
yang secara psikologis berada pada masa pencarian identitas, akan
mengikuti gaya hidup temannya yang lain yang dianggapnya cocok
dengan dirinya.
Dengan demikian, untuk terbentuknya karakter peserta didik yang baik
perlu dibangun suatu lingkungan yang baik, agar peserta didik dalam
menjalani hidupnya menuju pada pembinaan sifat-sifat yang positif.
Walaupun pada awalnya sifat seorang peserta didik adalah baik, namun
karena hidup dalam lingkungan yang tidak baik, ia dapat mengalami
penyimpangan dan perubahan kepribadian sesuai dengan watak
lingkungan itu sendiri.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada hadis diatas ada tiga karakter manusia sebagai anak didik
dalam menerima ilmu atau petunjuk yang diumpamakan seperti ragam
tanah atau bumi ketika menerima siraman hujan dari langit4,sebagai
berikut:
a. Bagaikan bumi subur

b. Bagaikan bumi tandus dan gersang

c. Bagaikan bumi licin mendatar

1. Prinsip-prinsip yang memberikan landasan kokoh tentang karakter peserta


didik dalam pendidikan Islam yaitu; sabar, ikhlas, jujur, tawadhu’ qana’ah,
toleran, tha’at, tawakal, khauf dan raja’ serta syukur.
2. Ada dua faktor yang mempengaruhi karakter peserta didik, yaitu;

 Faktor Internal

 Faktor Eksternal

4
Abdullah bin Tsalim Al-Buthoni, Orang yang Pantas Dicemburui, diakses
dari http://muslim.or.id/hadits/orang-yang-pantas-dicemburui.html, pada tanggal 2 Oktober 2014 pukul
10.35
17
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid Khon. Hadis Tarbawi (Hadis-Hadis Tentang Pendidikan).

18

Anda mungkin juga menyukai