DISUSUN OLEH :
PARATIKA SARI
SEMESTER : II
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A.Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. HadisTentang Karakter Dan Sifat Anak Didik..............................................................6
B. Pengertian Karakter anak Didik..................................................................................11
C. Macam-macam Karakteristik Anak Didik...................................................................13
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakter Anak Didik..........................................15
BAB III.................................................................................................................................17
PENUTUP........................................................................................................................17
A. Kesimpulan..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
“Maka maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui” (QS. An-Nahl : 43)
Dengan itu, tak ada satu orangpun yang berhak menghentikan atau
melarang seseorang dalam mencari ilmu (belajar). Setiap berhak mendapatkan
pendidikan dan tak ada kata akhir dari suatu proses belajar. Bahkan, Islam
sangat menganjurkan.
Sebagaimana sabda Nabi SAW. “Menuntut ilmu itu fardhu atas setiap
muslimin dan muslimat” (Al-Ghazali, tt : 27).
Berdasarkan alasan dan ajaran Islam tersebut, para ahli pendidikan Islam
sejak dahulu sehingga sekarang secara serius melaksanakan proses pendidikan
dalam upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut Aminuddin
Rasyad, bahwa Islam menginginkan manusia individu (guru dan murid) dan
masyarakat menjadi orang-orang yang berpendidikan. Berpendidikan berarti
berilmu, berketerampilan, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, pandai
bermasyarakat dan bekerjasama untuk asssmengelola bumi dan alam beserta
isinya untuk kesejahteraan umat di dunia dan di akhirat serta dekat dengan
Khalik-Nya.
Suatu hal yang penting diketahui oleh seorang pendidik atau calon
pendidik adalah sikap dan karakter peserta didik. Peserta didik di sekolah yang
dihadapi guru sudah membawa karakter yang terbentuk dari lingkungan rumah
1
http://digilib.uinsgd.ac.id/10984/1/hadits%20tarbawi.pdf
4
tangga atau lingkungan masyarakat yang berbeda. Ada yang baik dan ada yang
buruk, ada yang patuh dan ada juga yang tidak patuh, dan seterusnya.
Mengetahui latar belakang dan karakter peserta didik menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan alat pembelajaran, pendekatan dan metodenya
yang akan dilakukan oleh seorang guru sehingga tujuan pendidikan akan
tercapai dengan mudah. Sikap dan karakter peserta didik ini dapat diubah dan
dibentuk sesuai dengan keinginan dan tujuan pendidikan. Disinilah peran guru,
orang tua dan masyarakat yang amat penting dalam membentuk lingkungan
peserta didik yang baik dan saling mendukung.
Berdasarkan uraian tersebut, perlu digali dan diteliti lebih mendalam
untuk mendapatkan pemahaman yang sangat luas tentang bagaimana seharusnya
karakter peserta didik dibentuk dan dikembangkan agar tujuan pendidikan
tercapai sesuai dengan cita-cita para peserta didik. Dalam hal ini, pembahasan
tentang karakter peserta didik ini akan ditinjau dari aspek pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
َع ْن َأِبي ُم وَس ى َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهّللا َع َلْيِه َو َس َّلم َقا َل َم َثُل َم ا َبَع َثِني ُهّللا ِبِه ِم َن اْلُهَدى
َو اْلِع ْلِم َك َم َثِل اْلَغْيِث اْلَك ِثْيِر َأَص اَب َأْر ًضا فَك اَن ِم ْنَها َنِقَّيٌة َقِبَلْت اْلَم اَء َفَاْنَبَتْت اْلَك َأَل
َفَش ِر ُبوا َو َس َقْو ا َو اْلُع ْش َب اْلَك ِثْيَر َو َكاَنْت ِم ْنَها َأَج اِد ُب َأْمَس َك ْت اْلَم اَء َفَنَفَع ُهّللا ِبَها الَّناَس
ُتْنِبُت َك ًأَل َفَذ ِلَك َو َز َر ُع ْو ا َو َأَص اَبْت ِم ْنَها َطاِئَفًة ُأْخ َر ى ِأَّنَم ا ِهَي ِقْيَع اٌن اَل ُتْمِس ُك َم اًء َو اَل
َم َثُل َم ْن َفُقَه ِفي دْيِن ِهّللا َو َنَفَع ُه َم ا َبَع َثِني ُهّللا ِبِه َفَعِلَم َو َع َّلَم َو َم َثُل َم ْن َلْم َيْر َفْع ِبَذ ِلَك
َر ْأًسا َو َلْم َيْقَبْل ُهَدى ِهّللا اَّلِذ ى ُأْر ِس ْلُت ِبِه (اخرجه الشيخان واحمد وهذه رواية
) باب فضل من علم وعّلم: كتاب العلم: البخاري
a. Terjemahan Hadis
2
Syekh Mansyur Ali Nashif, Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah SAW, (Jil. 1; Bandung : CV Sinar
Baru, 1993), hlm.165-166.
Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi,(Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 161-164
6
Demikian itu, perumpamaan orang yang mengkaji agama Allah dan
bermanfaat apa yang aku diutus dengannya, ia mengetahui dan
mengajarkan (kepada orang lain) dan perumpamaan orang tidak peduli
(tidak mampu mengambil manfaat apa yang aku diutus dengannya), dan
tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.” (HR.
Muttafaq Alayh)
َو َكاَنْت ِم ْنَها َأَج اِد ُب َأْمَس َك ْت اْلَم اَء َفَنَفَع ُهّللا ِبَها الَّناَس َفَش ِر ُبوا َو َس َقْو ا َو َز َر ُع ْو ا
ع
“ Di antaranya ada bumi yang tandus (tanah berbatu padat) yang dapat
menahan air, lalu dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia,
sehingga mereka dapat minum, menyirami, dan bercocok tanam dari
padanya.”
Bumi tandus ini hanya dapat menampung air belakang, tetapi tidak
dapat menyerap untuk menumbuhkan tanaman-tanaman atau tumbuhan-
tumbuhan. Memang ia dapat memberi manfaat kepada manusia seperti
3
Syekh Mansyur Ali Nashif , Op.Cit., hlm. 163-164.
Abdul Majid Khon, Op.Cit., hlm. 109-113.
8
untuk minum, untuk menyirami dan untuk bercocok tanam, tetapi ia tidak
dapat mengambil manfaat untuk dirinya. Ini sebuah perumpamaan karakter
anak didik yang pandai, cerdas, dan pintar semua buku sudah dibaca dan
seolah-olah semua ilmu dikuasai. Tetapi ilmu itu sebatas di ajarkan dan
diinformasikan kepada orang lain, sementara ilmu itu tidak diamalkan
untuk dirinya. Karakter anak didik kedua ini bagaikan lilin yang
menerangi benda disekitarnya, tetapi membakar dirinya.
Karakter kedua ini kurang etis, seharusnya ilmu yang telah
didapatkan untuk kepentingan diri sendiri terlebih dahulu, kemudian
keluarga dan baru untuk orang lain.
Orang kedua ini hanya memindahkan berita, hanya meriwayatkan, hanya
menyampaikan, dan hanya menceritakan kepada orang lain.
Bagaikan Bumi licin mendatar
َو َأَص اَبْت ِم ْنَها َطاِئَفًة ُأْخ َر ى ِأَّنَم ا ِهَي ِقْيَع اٌن اَل ُتْمِس ُك َم اًء َو اَل ُتْنِبُت َك ًأَل
9
Karakter sebagaian anak didik ketiga ini tidak dapat berbuat
sesuatu yang bermanfaat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain.
Mereka tidak dapat menyerap ilmu dan tidak dapat menampung ilmu.
Tidak ada ilmu yang menempel di otak mereka, tidak ada ilmu yang dapat
menumbuhkan buah amal nyata untuk dirinya dan tidak ada orang lain
yang mendapat pengajaran daripadanya. Mereka tidak mau mendengarkan
ilmu atau mendengar tetapu tidak memelihara ilmu itu, tidak untuk
diamalkan dan tidak untuk diajarkan.
Karakter ketiga ini yang terendah diantara tiga karakter diatas,
karena keberadaannya kurang berfungsi sebagai anak didik,
keberadaannya kurang bermanfaat dari berbagai arah.
Orang ketiga ini tidak mau mengambil manfaat dari petunjuk dan
ilmu yang dibawa Nabi dan tidak memberi manfaat kepada orang lain
bahkan tidak menerima petunjuk atau ilmu dari Nabi. Kalau demikian
halnya bisa jadi tergolong orang kafir.
Abu Musa al-Asy’ariy, nama aslinya adalah Abdullah bin qays. Al-
asy’ariy adalah sebuah nama kabilah al-asy’ar sebuah kabilah yang
10
terkenal di Yaman. Ia datang ke Makkah menghadap Nabi SAW, sebelum
masa hijrah ke Madinah, ia masuk Islam kemudian ikut hijrah. Ia
berangkat hijrah bersama Ja’far dan orang-orang asy’ariy naik perahu
setelah perang khaibar. Rasulullah SAW memuliakannya dan berkenaan
dengan suaranya yang bagus dan merdu beliau bersabda ;
J.P Chaplin berpendapat, character adalah watak atau sifat yang dapat
dirumuskan dalam tiga pengertian, yaitu :
1) Kualitas atau sifat yang tetap terus menerus dan bekal yang
dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasi seorang pribadi.
2) Integrasi atau sintesa dari sifat-sifat individual dalam bentuk
satu kesatuan.
3) Kepribadian seseorang dipertimbangkan dari titik pandangan
etis atau moral.
Dengan demikian, yang dimaksud peserta didik (siswa atau murid) adalah
orang yang menginginkan (the wilier) ilmu, dan menjadi salah satu sifat
allah SWT. Yang berarti Maha Menghendaki. Pengertian ini dapat
dipahami karena seorang murid dalam pandangan pendidikan Islam adalah
orang yang menghendaki agar mendapatkan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepribadian yang baik untuk bekal hidupnya agar bahagia
di dunia dan akhirat dengan jalan belajar yang sungguh-sungguh.
Istilah lain tentang peserta didik dalam pendidikan Islam adalah al-
Thalib, yaoitu orang yang mencari sesuatu. Artinya, seorang murid adalah
orang yang tengah mencari ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pembentukan karakter tertentu.
Pengertian peserta didik dalam istilah al-Thalib lebih bersifat aktif,
mandiri, kreatif dan sedikit bergantung kepada guru. Peserta didik sebagai
al-thalib dalam beberapa hal dapat meringkas, mengkritik dan
menambahkan informasi yang disampaikan oleh guru. Dalam konteks ini,
seorang guru dituntut bersifat terbuka, demokratis, memberi kesempatan
danmenciptakan suasana belajar yang saling mengisi, dan mendorong
peserta didik memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Dengan
demikian, pembelajaran dari guru harus merangsang peserta didik untuk
belajar, berfikir, melakukan penalaran yang memungkinkan peserta didik
dan guru tercipta hubungan mitra belajar. Minat dan pemahaman, timbal
balik antara guru dan peserta didik ini akan memperkaya kurikulum dan
kegiatan belajar mengajar pada kelas bersangkutan.
Selanjutnya, istilah yang bersangkutan erta dengan pengertian
peserta didik yaitu al-Muta’allim, yaitu orang yang mencari ilmu
pengetahuan. Istilah muta’allim yang menunjukkan pengertian peserta
didik, sebagai orang yang menggali ilmu pengetahuan merupakan istilah
yang populer dalam karya-karya ilmiah para ahlipendidikan Islam.
Berdasarkan pengertian istilah “karakter” dan “peserta didik” dari
para ahli diatas, dapat dipahami bahwa karakter peserta didik berarti sifat-
sifat yang dimiliki individu sebagai siswa yang dapat diidentifikasi sebagai
orang yang mencari ilmu pengethauan dengan sungguh-sunggu untuk
bekal dimasa depan baik kehidupan dunia maupun akhirat. Dengan
12
demikian, masing-masing individu akan memiliki karakteristik yang
berbeda sesuai dengan individu tersebut.
2. Sabar
6. Qana’ah
15
dapat dipengaruhi oleh perulangan latihan yang menghasilkan adat
kebiasaan sifat tertentu.
12. Faktor Lingkungan
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hadis diatas ada tiga karakter manusia sebagai anak didik
dalam menerima ilmu atau petunjuk yang diumpamakan seperti ragam
tanah atau bumi ketika menerima siraman hujan dari langit4,sebagai
berikut:
a. Bagaikan bumi subur
Faktor Internal
Faktor Eksternal
4
Abdullah bin Tsalim Al-Buthoni, Orang yang Pantas Dicemburui, diakses
dari http://muslim.or.id/hadits/orang-yang-pantas-dicemburui.html, pada tanggal 2 Oktober 2014 pukul
10.35
17
DAFTAR PUSTAKA
18