Anda di halaman 1dari 3

HASIL DISKUSI MK KURIKULUM DEMONSTRASI

KONTEKSTUAL TAHAP 2 MENENTUKAN BUKTI PENILAIAN

Kelompok : 3 dan 4

Tanggal persentasi : Jum’at, 05 Januari 2024

Link Video : https://youtube.com/watch?v=DKyg5T4pskI&feature=shared


Nama Anggota Kelompok :

1. Susi Nurahmawati
2. Niswatun Sholihah
3. Rita Widyastuti
4. Cahayatul Aulia
5. Mulyati
6. Husniati
7. Maulana Muawiyah Nur

PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) HAMZANWADI
Pertanyaan : Aspek-aspek apa saja yang dinilai dan seperti apa bukti penilain
lainnya? Jawaban :
Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian otentik mengukur, memonitor dan menilai
semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor).
Penilaian otentik ini sangat ditekankan baik pada kirikulum saat ini maupun kurikulum
sebelumnya, bentuk penilaian ini dapat dikatakan penilaian yang memberikan hasil belajar
kepada siswa dengan seadil adilnya karena disini guru akan mencari atau melihat hasil
belajar siswa dari 3 aspek yaitu, sikap pengetahuan dan keterampilan. Jadi sangat diharapkan
guru melakukan penilaian pada saat berlangsungnya proses pembalajaran, sehingga sangat
ditekankan juga proporsi penilaian formatif lebih besar daripada penilaian sumatif.
Selanjutnya seperti apa bukti penilaian lainnya? Tentu saja bentuk penilaian itu beragam
macamnya tergantung dari guru mau menggunakan bentuk penilaian apa dalam proses
pembelajarannya. Depdikanas tahun 2006 menunjukkan sejumlah jenis penilaian otentik
yang dapat dilakukan, yaitu penilaian kinerja, observasi sistematik, pertanyaan terbuka,
portofolio, tes tulis, tes lisan, kuis, penilaian diri, jurnal dan penilaian teman sejawat.
2) MUTIA JAYESWARI
Pertanyaan : Mengapa dalam Understanding by Design penentuan penilaian menjadi bagian
kedua?
Jawaban :
Menurut kelompok kami, mengapa dalam UbD penentuan penilaian ditetapkan menjadi
bagian kedua karena pada kurikulum sebelum-sebelumnya bisa kita lihat bahwa penilaian itu
selalu ditentukan diakhir setelah kegiatan pembelajaran terlaksana, dan penilaian yang
dilakukan cenderung hanya melakukan penilaian sumatif saja, sedangkan penilaian formatif
jarang sekali dilakukan. Padahal kedua penilaian itu sama pentingnya dalam mengetahui
tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu dengan menentukan penilaian terlebih dahulu
dapat memudahkan guru dalam menyusun kegiatan pembelajarannya, guru akan semakin
terarah dan efektif dalam mengajar, sehingga apa yang akan dinilai terlaksan semuanya
dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri. Dengan kata lain, menentukan penilaian dapat
membuat kegiatan pembelajaran menjadi tidak mubajir dan lebih efektif, karena aspek-aspek
penilaian yang ingin dicapai dalam kegiatan pemebalajaran telah ditentukan lebih dulu.
Kelompok kami juga beranggapan bahwa. Menempatkan penilaian ditengah memiliki
beberapa manfaat.
1. Mengarahkan perencanaan. Penilaian yang ditempatkan ditengah dapat membantu
mengarahkan perencanaan pembelajaran. Dengan menentukan tujuan pembelajaran dan
kriteria penilaian yang jelas, guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai
dan relevan untuk mencapai tujuan tersebut. Penilaian yang baik membantu mengidentifikasi
apa yang harus diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya.
2. Mendorong pemikiran mendalam. Penilaian yang terintegrasi dalam UbD mendorong
pemikiran yang mendalam dan pemahaman yang lebih baik. Dengan menempatkan penilaian
ditengah, guru dan siswa diharapkan untuk memahami tujuan pembelajaran dengan lebih
baik dan dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan dan
pembelajaran yang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai