Anda di halaman 1dari 3

MOSI 5,6,9: PENDIDIKAN

1. MOSI 4: Melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan kewajiban bagi generasi
muda Indonesia
- PROS/SETUJU
a. Manfaat melanjutkan
b. Lingkungan yang majemuk
c. Memiliki tujuan sebelum masuk ke masyarakat
d. Meningkat daya kompetitif seorang individu untuk bersaing dengan orang lain di dunia
industri
e. Memperluas relasi yang lebih tinggi
f. Sumber belajar lebih bagus
g. Sarana menaikan strata sosial
- CONS/KONTRA
a. Biaya Pendidikan yang kian mahal
 UKT UI saja mencapai 15-20 juta
b. Pekerjaan di bidang kreatif (Cth: Desainer, Freelance, Editor, Fotografer) yang telah memiliki
keahlian yang lebih ahli daripada kurikulum yang di adakan di universitas
 Tidak kuliah karena kurikulum cenderung mengajarkan dasar dari penggunaan aplikasi
pendukung pada bidang kreatif seperti adobe photoshop dan adobe lightroom.
 Seringkali generasi muda sudah menguasai keahlian pada bidang kreatif lebih dari yang
diajarkan di perguruan tinggi
 Apabila sang anak sudah sangat ahli di bidangnya, seperti coding dan bidang lainnya,
anak bisa di proyeksikan untuk lebih fokus bahkan bekerja di perusahaan multinasional
seperti google, spaceX, NASA.
 Kita ambil contoh: Christoper Farrel, siswa sekolah menengah pertama yang diundang
google karena barhasil meretas google, yang kini menjadi CEO pada perusahaan start-
up kecilin yang bergerak pada bidang kompresi data
c. Banyak perusahaan teknologi yang kini tidak menitikberatkan pada gelar yang diperoleh
namun lebih menitikberatkan pada skill yang dikuasai
d. Sistem belajar dan keilmuan pengajar yang sudah tidak relevan dengan perkembangan
zaman.
e. Kami TIDAK menentang mereka yang memilih untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang
tinggi, namun menurut kami mewajibkan Pendidikan tinggi nerupakan hal yang berlebihan,
karena kita tidak bisa men generalisasi seluruh anak dapat mengikuti system pembelajaran
yang diterapkan di universitas, kami berfokus kepada anak-anak yang tidak suka system
belajar yang monoton dan berfokus pada keahlian ketimbang hanya mengejar ijazah yang
kadangkala tidak sesuai minat dan bakat. (MASUK STANCE)
f. Kami lebih menyetujui bahwa anak dapat memilih jalan suksesnya sendiri tanpa harus
menempuh Pendidikan tinggi, apabila sang anak telah menunjukan minat bakat bahkan
sudah mahir dan menghasilkan sesuatu dalam bidangnya, daripada mewajibkan Pendidikan
tinggi, lebih baik anak di proyeksikan untuk fokus pada bidangnya
g. Kami ingin menciptakan generasi yang mencintai pekerjaannya dan membuat hidupnya
berarti dengan menjalankan pilihannya sendiri (MASUK GOALS)

2. MOSI 5: Setuju atau Tidak Jika Sistem Pendidikan di Indonesia Perlu dilakukan Perbaikan?
PROS
a. Masih perlu perbaikan setiap harinya
b. Perlu optimalisasi pada Pemahaman orang tua

CONS
c. Membangun sIstem perbaikan memerlukan waktu yang lama dan dana yang tidak sedikit
d. Memperbaiki butuh kolaborasi semua pihak
e. Lebih baik memperbaiki akses terhadap Pendidikan, daripada terus berkutat kepada system
Pendidikan namun meninggalkan mereka yang putus sekolah dan kalangan menengah
kebawah, sehingga Pendidikan hanya dapat diakses oleh kalangan menengah atas.

3. MOSI 9: Setujukah Jika Kurikulum Merdeka Merupakan Kurikulum Paling Tepat Bagi Siswa?
- PROS/SETUJU
a. Kurikulum transisi yang dikonsultasikan berdasarkan kebutuhan generasi Z pasca covid-19
b. Project-base learning yang menajdikan siswa dapat mengeksplor minat bakat
c. Problem-base learning yang melatih penyelesain masalah
d. Lebih sesuai dengan perkembangan zaman
e. Melatih soft-skill siswa

Saudara, Indonesia baru melewati covid-19, dimana kita tidak berfokus pada Pendidikan pada saatr itu
sehingga menimbulkan learning loss pada generasi saat ini, ketidak fokusan pada bidang Pendidikan
menurut saya menjadikan output kita tidak maksimal pada kurikulum merdeka, dimana penerapan
kurikulum ini terkesan terlalu terburu-buru dan menimbulkan pro kontra karena banyaknya sekolah,
murid, hingga tenaga kependidikan yang tidak siap dengan program ini
- CONS
a. Belum meratanya akses sehingga menyababkan kesenjangan kurikulum antar sekolah
b. Jam belajar yang padat mempengaruhi Kesehatan mental siswa
c. Belum siapnya tenaga kependidikan
d. UTBK masih dalam pola penerimaan soshum dan saintek
e. Siswa tidak fokus karena mempelajari dua kurikulum yang berbeda
f. Persiapan yang belum matang

Kami tidak menganggap bahwa kurikulum merdeka ini buruk, tetapi kami lebih berpendapat
bahwa Indonesia harus memiliki lebih banyak persiapan

Sanggahan:
- System Indonesia Pendidikan rusak, kita bisa melakukan penyesuaian terhadap
kurikulum K13 dengan beberapa penyesuaian, tidak perlu cepat cepat merubah
kurikulum
- Tidak ada hubungannya antara riset dan kurikulum
- Saya bertanya tentang kondisi mental, tidaklah normal bagi Kesehatan jasmani dan
rohani, juga tim kontra tidak menjawab pertanyaan saya
- Bayangkan saudara, anak yang harus sekolah selama 10 jam, tapi harus juga
melaksanakan proyek eksternal karya yang perlu waktu pengembangan hingga 6 bulan
hingga perlu dibuat riset presentasi yang jelas
-

Anda mungkin juga menyukai