Anda di halaman 1dari 38

Proposal Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH ASAM STEARAT TERHADAP TINGKAT


KEKENTALAN SEDIAAN LOTION BERBAHAN BAKU
MINYAK KEDELAI ( Oleum Glycine Max L ) DAN
MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI ( Helianthus Annuss )

Ni Luh Devi Alfionita

20201352

AKADEMI FARMASI TADULAKO FARMA

PALU

2023
PENGARUH ASAM STEARAT TERHADAP TINGKAT KEKENTALAN

SEDIAAN LOTION BERBAHAN BAKU MINYAK KEDELAI ( Oleum Glycine

Max L ) DAN MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI ( Helianthus Annuss )

Ni Luh Devi Alfionita

20201352

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk diujiikan

dihadapan Tim Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah

Palu, 11 Februari 2023

Pembimbing Utama,

Faikah Diah Utami, S. Farm, M. Farm

Pembimbing Pendamping

Dra. Apt. Riati Yulia Emanuel, M. PH

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang

berjudul Formulasi Body Lotion dengan Menggunakan Minyak Kedelai (Oleum

Glycine Max L) dan Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus Annuus L) Sebagai

Emolient.

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini menggambarkan poin – poin dan proses

penyelesaian penelitian yang penulis lakukan untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan diploma III jurusan Farmasi tepatnya di Akademi Farmasi

Tadulako Farma Palu. Proposal yang berjudul Formulasi Body Lotion dengan

Menggunakan Minyak Kedelai (Oleum Glycine Max L) dan Minyak Biji Bunga

Matahari (Helianthus Annuus L) Sebagai Emolient bertujuan untuk mengetahui

pembuatan sediaan lotion dari Minyak Kedelai (Oleum Glycine Max L) dan Minyak

Biji Bunga Matahari (Helianthus Annuus L) Sebagai Emolient.

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan bila tanpa adanya

bantuan, dukungan, saran dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan dengan rasa hormat dan terimakasih kepada orang tua, dosen

pembimbing dan juga teman – teman yang ikut membantu hingga terselesainya

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis berharap proposal Karya Tulis Ilmiah ini akan membantu penulis dalam

melanjutkan penelitian hingga selesai sehingga memberikan hasil yang maksimal

dengan tujuan Karya Tulis Ilmiah ini bisa menjadi pengetahuan bagi pembaca untuk

iii
menambah wawasan pembaca dalam bidang kesehatan khususnya dalam bidang

farmasi.

Penulis menyadari dengan keterbatasan penulis, Proposal Karya Tulis Ilmiah

ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi penulisan, bahasa dan penyusunan. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dari

Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.

Palu, 11 Februari 2023

Ni Luh Devi Alfionita

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................v

DAFTAR TABEL...........................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS.......................................................................................4

2.1 Kajian Pustaka.....................................................................................4

2.1.1 Uraian Tanaman Biji Bunga Matahari

(Helianthus Annuus L)............................................................4

2.1.2 Identifikasi Minyak Kedelai (Oleum Glycine Max L).............9

2.1.3 Lotion........................................................................................10

2.1.4 Kulit.........................................................................................11

v
2.1.5 Uraian Bahan.............................................................................12

2.1.6 Evaluasi Sediaan Handbody Lotion..........................................15

2.2 Kerangka Pemikiran............................................................................18

2.3 Hipotesis..............................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN................................................................20

3.1 Jenis Penelitian..................................................................................20

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................20

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................20

3.3.1 Populasi...................................................................................20

3.3.2 Sampel Penelitian....................................................................21

3.4 Jenis Data..........................................................................................21

3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................................21

3.6 Instrumen Penelitian..........................................................................22

3.7 Pengolahan Data................................................................................24

3.8 Analisis Data.....................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................26

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Formulasi Sediaan Lotion..................................................................23

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Biji Bunga Matahari


(Helianthus Annuus L)...................................................................4

viii
DAFTAR LAMPIRAN

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang rentan terhadap paparan sinar

matahari , kotoran , polusi , perubahan cuaca , air conditioner, stress , dan alkohol.

Kulit yang tidak terlindungi, akan menerima dampak langsung dari berbagai hal

tersebut. Aktivitas di luar ruangan dan polusi yang tinggi menimbulkan efek

antara lain keriput, penurunan elastisitas kulit, bercak pigmentasi, kehilangan

kesegaran, kusam, bahkan mengalami penuaan dini. Oleh karena itu, kulit

memerlukan pemeliharaan khusus guna melindunginya dari berbagai pengaruh

rangsangan dari luar, dengan menggunakan kosmetik. Salah satunya berupa

Handbody Lotion

Body lotion adalah sediaan kosmetik pelembab kulit yang termasuk dalam

golongan emolien ( pelembut ) dan memiliki beberapa sifat yaitu sebagai sumber

lembab bagi kulit, membuat tangan dan badan menjadi lembut, tetapi tidak

berminyak dan mudah dioleskan pada kulit. Manfaat dari lotion yaitu bebas

kusam , menjaga kesehatan kulit, mencegah masalah kulit , melembutkan kulit,

mencerahkan, mencegah timbulnya flek, mencegah dehidrasi, mengencangkan

kulit, meratakan warna kulit, melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB,

membantu agar lebih rileks. Penggunaan lotion telah menjadi salah satu langkah

penting dalam perawatan kecantikan kulit, selain menghindari penuaan dini.

1
Biji bunga matahari dipilih karena mengandung vitamin E yang dapat

membantu melindungi kulit dari oksidasi sel yang merusak kulit, sitostterol yang

dapat membantu memproduksi melanin dan antioksidan sebagai penangkal

radikal bebas ( Arantika, 2018 )

Minyak kedelai adalah minyak nabati yang dibuat dengan mengekstraksi

kacang kedelai utuh. Kacang kedelai yang telah dipisahkan dari sekamnya akan

dihaluskan, lalu dipisahkan dari kandungan minyaknya. Manfaat minyak kedelai

untuk kulit yaitu melembabkan kulit, mencegah penuaan dini, mengencangkan

kulit, mencegah terjadinya hiperpigmentasi, membantu memperbaiki tekstur kulit,

meredakan peradangan atau kemerahan pada wajah .

Dalam penelitian ini saya akan melakukan penambahan minyak kedelai

(Oleum Glycine Max L ) dan minyak biji bunga matahari (Helianthus Annuus L)

karena kandungan minyak kedelai bermanfaat untuk melembabkan kulit,

mencegah penuaan dini, mengencangkan kulit, mencegah terjadinya

hiperpigmentasi, membantu memperbaiki tekstur kulit, meredakan peradangan

atau kemerahan pada wajah

2
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengaruh konsentrasi asam stearat terhadap tingkat kekentalan

1.2.2 Bagaimana hasil uji organoleptik sediaan lotion dari minyak kedelai

(Oleum Glycine Max L) Dan Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus

Annuus L ) sebagai emolient

1.2.2 bagaimana hasil uji organoleptic sediaan lotion dari variasi konsentrasi

as.stearat 5%, 10%.15%

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam stearat terhadap tingkat

kekentalan

1.3.2 Mengetahui hasil uji organoleptik sediaan lotion dari variasi konsentrasi

asam stearat 5%, 10%, 15%

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber kegunaan minyak

kedelai dan minyak biji bunga matahri sebagai antioksidan sehingga

dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi penuaan dini.

1.4.2 Dapat menjadikan pembelajaran atau bahan ajar mengenai tanaman yang

bermanfaat sebagai body lotion dari minya kedelai dan minyak biji bunga

matahari dengan cara pembuatan sediaan body lotion dengan baik dan

benar

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Uraian Tanaman Biji Bunga Matahari ( Helianthus Annuus L )

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnolipyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Astereceae

Genus : Helianthus

Spesies : Helianthus Annuus L

Gambar 1. Minyak Biji Bunga Matahari foto langsung sediaan yg ada bkn dari

internet dan beri catatan dokumentasu pribadi

2. Deskripsi Minyak Biji Bunga Matahari ( Helianthus Annuss )

4
a. Batang

Sebagai tanaman perdu, maka pertumbuhan bunga matahari

tidak terlalu tinggi. Umumnya bunga ini memiliki tinggi batang

antara satu sampai tiga meter. Batangnya berbentuk bulat dan

memiliki tekstur bulu halus. Meski termasuk batang perdu, namun

batang tersebut cukup kuat. Pertumbuhan batang cenderung

membengkok mengikuti arah datangnya cahaya matahari.

Pembengkokan tersebut terjadi karena adanya penguraian hormon

auksin atau hormon pemanjangan pada area batang.

Hormon auksin pada bagian yang terkena sinar matahari akan

mengalami hambatan pertumbuhan, sehingga batangnya cenderung

memendek. Dengan begitu bagian yang tidak tertimpa cahaya lebih

panjang sehingga menyebabkan batangnya bengkok. Batang bunga

matahari tidak bercabang dan jika ada percabangan kondisinya

jarang di temukan. Selain itu ketinggian tanaman berbunga kuning

ini juga sangat berganntung pada jenis spesiesnya. Meski pada

umumnya tumbuh setinggi satu sampai tiga meter, ada beberapa

spesies lain yang bisa mencapai ketinggian lima meter.

b. Akar

5
Tidak jauh berbeda dengan ukuran batangnya, ukuran akar

bunga ini tidak begitu besar namun kuat. Akar bunga matahari

memiliki tekstur halus dan lebat. Sistem perakarannya mampu

menembus tanah dengan sangat dalam. Pertumbuhan akarnya

mendatar dan mampu tumbuh mencapai kedalaman tiga sampai

dengan empat meter

c. Daun

Tumbuhan bunga matahari memiliki daun berjenis tunggal

yang berbentuk menyerupai jantung. Ukuran daunnya rata-rata

sepanjang 15 cm dan lebar 12 cm. Daun tersebut tumbuh pada

pokk batang yang agak keras dan mempunyai tangkai sebagai

penghubung. Ukuran tangkainya cukup panjang dan terletak

sama seperti tangkai tempat tumbuhnya bunga

d. Bunga

Bunga yang dimiliki tanaman ini termasuk ke dalam

kelompok bunga majemuk dengan kelopak bunga berukuran

besar berjumlah puluhan. Selain itu ada juga kelopak bunga

berukuran kecil yang letaknya berada di bagian dalam dan

jumlahnya mencapai angka ribuan. Kedua kelompok tersebut

berwarna kuning terang dan berbentuk seperti pita. Diameter

bunga matahari bisa mencapai 30 cm dengan bentuk

mengelilingi lingkaran seperti cawan. Ukuran lingkaran tersebut

6
berkisar antara 10 sampai dengan 15 cm. Tepat di bagian tengah

bunga terdapat bagian yang berukuran lebih kecil dengan bentuk

seperti tabung berwarna cokelat. Bunga kecil tersebut nantinya

akan menjadi biji setelah melalui proses pembuahan.

e. Biji

Biji bunga matahari memiliki tekstur kulit keras. Bagian

luarnya berbentuk pipih dan memanjang dengan warna antara

abu - abu hingga agak kehitaman. Sementara itu pada bagian

dalamnya terdapat biji yang dapat di konsumsi. Biji inilah yang

nantinya diolah untuk menjadi camilan kuaci. Biji bunnga

matahari selain digunakan sebagai sediaan sabun dan gel, biji

bunga matahari juga dapat digunakan sebagai bahan dasar Hand

Body Lotion yang umumnya digunakan dalam perawatan

kesehatan kulit ( Paramitha, 2017 ). Hal ini didukung oleh tradisi

masyarakat Indonesia yang gemar menggunakan bahan – bahan

alami sebagai obat tradisional, salah satunya yaitu penggunaan

biji bunga matahari.

3. Habitat dan Sebaran

7
Bunga matahari diketahui berasal dari kawasan Meksiko, Peru,

dan Amerika Serikat. Dari ketiga wilayah itulah kemudian budidaya

dan penyebaran bunga kuning ini dimulai hingga akhirnya hampir

tumbuh di semua negara, termasuk Indonesia. Bunga matahari

terbagi menjadi beberapa jenis yang tersebar di seluruh dunia .

lingkungan yang paling optimal untuk menanam bunga matahari

adalah kawasan pegunungan yang memiliki tingkat kelembaban

tinggi, namun harus dalam kondisi banyak sinar matahari. Kawasan

tersebut biasanya dijumpai pada daerah dengan ketinggian antara

1000 sampai 1500 meter di atas permukaan laut.

Bunga Matahari dikenal dengan berbagai nama sun flower,

pada tanaman ini memiliki nama latin Helianthus Annuus L . Yang

memiliki makna Heli berarti matahari dan Annuus adalah semusim.

Bunga matahari berasal dari meksiko dan peru, Amerika Tengah

(Ramadhani, 2019 ). Biji bunga matahari memiliki warna keabu –

abuan hijau atau hitam yang merupakan biji dari bunga matahari. Biji

bunga matahari di Indonesia diolah menjadi makanan ringan seperti

kuaci biji bunga matahari ( Lusia, 2015 ). Biji bunga matahari adalah

makanan yang baik dengan nilai kecukupan gizi dan dianggap

sebagai makanan ringan sehat.

4. Kandungan Kimia Biji Bunga Matahari ( Helianthus Annuus L )

8
Biji bunga matahari memiliki banyak kandungan bermanfaat di

dalamnya, seperti nilai gizi yang tinggi, menjadi sumber nutrisi

lemak tak jenuh yang baik, protein, senyawa anorganik, vitamin E,

senyawa fitokimia, dan kandungan zat fenolik yang tinggi, terutama

asam klorogenik ( CGA ) yang muncul dalam bentuk kompleks atau

terikat dengan protein. Senyawa polifenol seperti caffeic, asam

klorogenik, dan asam ferulik dalam banyak penelitian menunjukkan

potensi antioksidan yang tinggi. Kandungan tersebut dapat dijadikan

antioksidan yang efektif untuk kestabilan pada biji bunga matahari

(Karafyllakis, 2019 )

2.1.2 Identifikasi Minyak Kedelai (Oleum Glycine Max L)

1. Kandungan kimia

Salah satu minyak nabati yang berpotensial untuk dimanfaatkan

dalam pembuatan surfaktan Metil Ester Surfonat ( MES ) yaitu

minyak kedelai. Minyak kedelai memiliki rantai terbaik untuk

surfaktan yaitu asam lemak dengan 10-18 atom karbon. Panjang

molekul sangat kritis untuk keseimbangan kebutuhan gugus

hidrofilik dan lipofilik. Apabila rantai hidrofobik terlalu panjang,

akan terjadi ketidakseimbangan , dimana terlalu besarnya afinitas

untuk gugus minyak atau lemak atau terlalu kecilnya afinitas untuk

9
gugus air, yang mengakibatkan keterbatasan kelarutan di dalam air

( Richie Adi Putra, 2018 )

2. Kegunaan

Minyak kedelai biasanya di gunakan sebagai minyak goreng

dan minyak salad, dan minyak kedelai juga bisa di gunakan untuk

perawatan kulit, memperkuat skin barrier, meningkatkan retensi

kelembapan, mencegah peradangan kulit,

2.1.3 Lotion

1. Pengertian lotion

Lotion merupakan kosmetika yang dapat mengurangi

penguapan air dari kulit dan menarik dari udara yang masuk ke

dalam stratum yang mengalami dehidrasi sehingga dapat

melembabkan kulit ( Sumbayak, 2018 )

2. Manfaat lotion

Sediaan yang sedang digemari oleh masyarakat untuk

mencegah terjadinya masalah pada kulit adalah handbody lotion.

Handbody lotion adalah sediaan kosmetik yang di aplikasikan pada

kulit dari bagian tangan dan tubuh. Manfaat kandungan yang

terdapat pada handbody lotion yaitu untuk melembutkan ,

mencerahkan, dan melindungi, kulit dari paparan sinar matahari

( Salsabila dkk. 2020 ) Pemilihan sediaan lotion karena merupakan

10
sediaan yang berbentuk emulsi yang mudah dicuci dengan air dan

tidak lengket dibandingkan sediaan topikal lainnya. Selain itu

bentuknya yang cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan

merata pada kulit ( Slamet, S , 2019 ) Penggunan bahan alam

masih sangat jarang digunakan untuk pembuatan produk kosmetik,

maka dari itu dapat di manfaatkan bahan alam sebagai bahan aktif

untuk sediaan handbody lotion yang aman di gunakan ( Salsabila

dkk, 2020).

2.1.4 Kulit

Kulit merupakan lapisan terluar tubuh manusia. Kondisi kulit

pada umum nya tidak selalu dalam keadaan steril, kondisi kulit steril

hanya bisa di diapatkan sesaat setelah lahir pada waktu yang sangat

singkat. Kondisi kulit yang sehat sangat menunjang kepercayaan diri

seseorang, ketika kulit dalam keadaan tidak sehat maka dapat

berpengaruh pada gambaran diri dan menjadi masalah kesehatan yang

perlu di perhatikan. Terdapat banyak etiologi yang menyebabkan

gangguan kesehatan pada kulit di mulai dari bakteri,virus, jamur ,

maupun kondisi autoimun, seperti dermatitis seboroik (Stephanie, 2018)

Dermatitis Seboroik ( DS ) adalah kelainan kulit papulokuamosa

dengan predileksi di daerah kaya kelenjar sebasea, sklap , wajah dan

badan. Dermatitis ini sering di kaitkan dengan malassezia, gangguan

imunologi yang mengikuti kelembaban lingkungan, perubahan cuaca,

11
serta trauma, dengan penyebaran lesi di mulai dari derajat ringan,

misalnya ketombe sampai dengan bentuk eritroderma ( Stephanie, 2018)

2.1.5oUraian Bahan

1. Aquadest ( FI III, Hal 96 )

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama Lain : Air suling

Rumus Molekul : H2O

Berat Molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih ; tidak berwarna ; tidak

berbau; tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Sebagai pelarut

2. Asam Stearat ( FI III, Hal 57-58 )

Nama Resmi : ACIDUM STREARICUM

Nama Lain : Asam stearat

Pemerian : Zat padat keras mengkilat

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam

20 bagian etanol ( 95%) P dalam 2

bagian

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

12
Kegunaan : Emulsifying agent

3. Cetyl Alcohol ( Depkes RI, 1979, Rowe.2009)

Nama Resmi : CETYL ALCHOL

Nama Lain : Alkohol cetylicus, Ethal,ethol

Rumus Molekul : C16H34O

Berat Molekul : 242,44

Pemerian : Serpihan putih atau granul seperti lilin,

berminyak dan rasa khas

Kelarutan : Mudah larut dalam etanol ( 95% ) dan eter,

kelarutannya meningkat dengan

peningkatan temperature, serta tidak larut

dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai emolien dan pengemulsi

4. Gliserin ( FI III, Hal 271 )

Nama Resmi : GLYCEROLUM

Nama Lain : Gliserin

Rumus Molekul : C3H8O3

Berat Molekul : 92,10

Pemerian : Jernih, tidak berwarna, tidak berbau ;

omanis diikuti rasa hangat.

13
Kelarautan : larut dengan etanol (95%) P, praktis tidak

larut dalam kloroform P, dalam eter P dan

dalam minyak lemak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Zat tambahan

5. Metil Paraben ( FI III, Hal 378 )

Nama Resmi : METHYLIS PARABEN

Nama Lain : Nipagin

Pemerian : Serbuk hablur halus, putih , hampir tidak

berbau, tidak mempunyai rasa , kemudian

agak membakar diikuti rasa tebal

Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20

bagian air mendidih, dan etanol ( 95%) dan

dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam

eter dan dalam larutan alkali hidroksida,

larut dalam 60 bagian gliserol panas dan

dalam 40 bagian minyak lemak nabati

panas.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai Pengawet

14
6. Tea ( Depkes RI, 1979 )

Nama Resmi : TRIETHANOLAMINUM

Nama Lain : Tea, Trietanolamin

Rm / Bm : N ( C2H4OH )3 / -

Pemerian : Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning

pucat, bau lemah mirip amoniak,

higroskopik

Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol 95

% P, larut dalam kloroform P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari

sinar matahari

Kegunaan : Pengatur pH basa

2.1.6 Evaluasi Sediaan Handbody Lotion

1. Uji Organoleptik

Pengujian dilakukan dengan dengan mengamati

langsung tekstur permukaan dan penampakan fisik formulasi

lotion, meliputi warna, aroma, dan konsistensi ( Ningsih et al,

2021 ). Pengujian ini di lakukan sebelum dan setelah

penyimpanan dipercepat

15
2 Uji Homogenitas

Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa

homogen atau tercampur meratanya bahan – bahan dalam

lotion tersebut. Homogenitas ditunjukkan bahwa seluruh

sediaan lotion tidak memperlihatkan adanya butiran – butiran

kasar pada sediaan saat dioleskan pada obyek glass, apabila

sediaan lotion tidak homogen penggunaannya pada kulit zat

aktif yang terkandung didalam sediaan lotion yang sudah

dibuat tidak terdispersi secara merata sehingga tidak

mencapai efek yang diinginkan. Homogenitas pada suatu

system emulsi dipengaruhi oleh tidak teknik pencampuran

yang dilakukan serta alat yang digunakan pada proses

pembuatan emulsi ( Noer dan Sundari, 2016 )

3. Uji pH

Pengujian dilakukan untuk bertujuan untuk mengetahui

sediaan body lotion yang dihasilkan bersifat asam atau basa.

Sediaan topikal dengan alat nilai pH yang terlalu asam dapat

mengiritasi kulit sedangkan bila nilai pH terlalu basa dapat

membuat kulit kering dan bersisik. ( Rahayu, 2016 ).

Berdasarkan SNI 16-4399-1996 dimana mengatakan bahwa

pH body lotion untuk kulit adalah 4,5-8,0 (SNI, 16-4399-

1996).

16
4. Uji Daya Sebar

Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui zat

aktif yang bisa terdispersi merata atau tidak pada kulit

sehingga bisa menimbulkan efek terapi yang merata serta

maksimal atau tidak ( Amatullah, et al., 2017 )

17
2.2 Kerangka Pemikiran

Minyak Kedelai ( Oleum Glycine Max L ) dan


Minyak Biji Bunga Matahari ( Helianthus
Annuus )

Penambahan minyak kedelai, minyak


biji bunga matahari, asam stearat,
aquadest, setyl alkohol, gliserin dan
trietanolamine.

F1 Asam F2 Asam F3 Asam


stearat stearat stearat
10 Ml 15 Ml 20 Ml

Lotion

Pengujian uji Pengujian pada


mutu fisik 5 orang relawan
lotion dalam 5 hari

Penjabaran Pengolahan data


hasil uji mutu kualitatif
fisik

18
2.3oHipotesis

1. Penambahan Minyak Kedelai Dan Biji Bunga Matahari pada lotin membantu

memaksimalkan agar tidak terjadi penumpukan sel kulit mati

2. Lotion yang memiliki kualitas yang baik akan terlihat dalam hasil pengujian

organoleptik

19
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan yaitu membuat formulasi sediaan lotion

dengan minyak kedelai dengan tambahan minyak biji bunga matahari,

menargetkan hasil pengamatan yang di lakukan pada relawan selama 5 hari untuk

melihat khasiat dan efek dari lotion.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakkukan di Laboratorium Farmasi Akademi Farmasi

Tadulako Farma Palu.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Minyak Kedelai dan Biji Bunga Matahari menjadi komoditi alternatif

setelah minyak nabati atau CPO. Dua minyak nabati itu menjadi pilihan

bagi negara konsumen CPO.

3.3.2 Sampel Penelitian

20
Sampel dalam penelitian ini adalah Minyak Kedelai (Oleum Glycine

Max L) Dan Minyak Biji Bunga Matahari ( Helianthus Annuus L )

3.4 Jenis Data

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang

memfokuskan pengambilan data dari hasil pengamatan yang di lakukan dengan

melihat objek secara langsung dan hasil pengamatan setelah di aplikasikan

kepada orang lain sebanyak 5 orang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Dilakukan observasi pengujian organoleptik dari lotion minyak kedelai

kemudian menjelaskan hasil dari pengujian

2. Melakukan uji coba kepada 5 orang relawan dalam 5 hari dengan mengisi

quisioner untuk melihat perkembangan dan efek yang diberikan dari

penggunaan body lotion.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah batang pengaduk,

cawan porselin, gelas kimia (Iwaki CTE 33 ), gelas ukur (Iwaki CTE 33 ),

objek gelas, pot salep, timbangan analitik, viskometer

21
3.6.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak kedelai

(Oleum Glycine Max L) minyak biji bunga matahari ( Helianthus

Annuss ) aquadest, asam stearat, cetyl alcohol, gliserin, triethanolamine

(TEA), aluminium foil, kertas saring, kertas perkamen, kertas pH

3.6.3 Formulasi sediaan lotion minyak kedelai

A. Tabel formulasi

Bahan F1 F2 F3 Fungsi

Minyak kedelai 25 ml 25 ml 25 ml Emolient

Minyak biji bunga 30 ml 30 ml 30 ml Pelembab

matahari kulit

Asam Stearat 10 ml 15 ml 20 ml Surfaktan

Aquadest Ad(100ml) Ad(100ml) Ad(100ml Zat

) pengotor

Cetyl alkohol 15 ml 15 ml 15 ml Pengental

Gliserin 15 ml 15 ml 15 ml Pelembab

Trietanolamine 5 ml 5 ml 5 ml Penetral Ph

22
Total 185 ml 185 ml 185 ml

Tabel 1. Formulasi sediaan lotion

B. Perhitungan Formulasi

1. Minyak Kedelai

25 ml
x 100 %
100 ml

= 25 ml

2. Minyak Biji Bunga Matahari

30 ml
x 100 %
100 ml
= 30 ml

3. Asam Stearat
a. Formulasi 1

10 ml
x 100 %
100 ml
= 10 ml
b. Formulasi 2
15 ml
x 100 %
100 ml
= 15 ml

23
c. Formulasi 3
20 ml
x 100 %
100 ml
= 20 ml
4. Cetyl Alcohol
15 ml
x 100 %
100 ml
= 15 ml
5. Gliserin
15 ml
x 100 %
100 ml
= 15 ml

6. TEA
5 ml
x 100 %
100 ml
= 5 ml
3.6.4 Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat gelas kimia 250 ml (Iwaki CTE 33 ), gelas ukur 100

ml (Iwaki CTE 33 ), lumpang dan alu, viskometer, batang pengaduk

dan bahan yang disiapkan yaitu kertas perkamen, kertas saring,

aluminium foil, acetyl alcohol, tea, aquadest, gliserin, asam stearat,

minyak biji bunga matahari, minyak kedelai

24
2. Pembuatan Fase A

1. Alat dan bahan ( lumpang dan alu, gelas ukur, gelas kimia, dan

batang pengaduk ). Bahan yang digunakan ( minyak kedelai,

minyak biji bunga matahari, acetyl alcohol, gliserin, tea, asam

stearat, dan aquadest )

2. Mencampurkan minyak biji bunga kedelai 25 ml, minyak biji bunga

matahari 30 ml, dan cetyl alcohol 15 ml, kemudian di aduk hingga

homogen

3. Pembuatan Fase B

1. Alat dan bahan ( lumpang dan alu, gelas ukur, gelas kimia, batang

pengaduk ). Bahan yang digunakan ( minyak kedelai, minyak biji

bunga matahari, acetyl alcohol, gliserin, tea, asam stearat, aquadest)

2. Mencampurkan asam stearat 10 ml dan campurkan aquadest 50 ml

kemudian di aduk hingga homogen

4. Dicampurkan fase A dan fase B dan sisa aquadest 50 ml lalu di aduk

hingga homogen, kemudian di tambahkan gliserin kedalam lotion yang

sudah jadi homogen

5. Lotion yang sudah jadi di masukkan kedalam wadah dan dilakukan uji

organoleptik , uji homogenitas , uji Ph , uji daya sebar, uji hedonik.

25
3.7 Pengolahan Data

Pengolahan data yang didapatkan dari hasil pengumpulan data mlalui

pengamatan langsung pada objek dan hasil dari quisioner yaitu dengan memilah

data yang sesuai dengan penelitian, kemudian data akan disederhanakan agar

mudah saat melakukan analisis data, dan melakukan pencocokan dari data awal

hingga akhir agar tidak terjadi kesalahan

3.8 Analisis Data

Data yang telah diolah akan dianalisis dengan cara kualitatif yaitu hasil

pengamatan berdasarkan argumen relawan dari quisioner, dengan

memperlihatkan data yang sesuai dalam bentuk pembahasan dan diperkuat oleh

teori-teori

26
DAFTAR PUSTAKA

Arantika, O dan Suhartiningsih 2018. Pengaruh Proporsi Biji Bunga

Matahari( Helianthus annuus L ) dan Bunga Kenanga ( Cananga Odorata )

Terhadap Sifat Fisik Masker Tradisional. E- Journal. 7 (1) : 92-98

Amatullah, L., Cahyaningrum, T., dan Fidyaningsih , A. 2017. Efektifitas

Antioksidan Pada Formulasi Skin Lotion Ekstrak Mesocarp Buah Lontar(

Borassus Flabellifer ) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar Secara

InStu. Skripsi. Akademi Farmasi Nasional Surakarta : Surakarta

Chondro, Suryono. 2018. Uji Kesukaan dan Organoleptik Terhadap 5 Kemasan dan

Produk Kepulauan Seribu Secara Deskriptif. Parawisata, Vol. 5, No. 2.

Karafyllakis, D., van der Groot, A. J., Chiralt, A., dan Nikiporadis , C. V.2019.

Multicomponent Emulsifiers from Sunflower Seeds. Current Opinion in Food

Science. 29 : 35- 41

Lusia Anggraeni., Wiryatun L., Susetyowati. 2015. Asupan gizi dan status gizi

vegetarian pada komunitas vegetarian di Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik

Indonesia, 11(4), pp. 143-149

Ningsih, A, W., Klau, I. C. S., dan Wardani, E. P. 2021. Studi Formulasi Hand Body

Lotion Ekstrak Etanol Kunyit ( Curcuma Domestika val ): FARMASIS:

27
Jurnal Sains Farmasi. 2(1): 32-37. https :

//doi.org/10.36456/farmasi.v2il.3621

Noer, B . M., & Sundari, S. 2016. Formulasi Hand Body Lotion Ekstrak Kulit Buah

Naga Putih ( Hylocereus undatus ) dan Uji Kestabilan Fisiknya. JPP ( Jurnal

Kesehatan Poltekkes Palembang ), 11(1), 101-113

Paramitha., D.A., James S, dan Ni Made S. 2017. Sifat Fisikokimia Hand and Body

Lotion Dengan Pemanfaatan Ekstrak Etanol Bunga Gemitir ( Tagetes

Erecta L. ) dan Bunga Pacar Air Merah ( Impatiens Balsamina L ., )dari

Limbah Canang, Cakra Kimia Indonesia E-Journal of Applied Chemistry.

Vol 5 No.1

Rahayu, S. 2016. Hubungan Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Kunyit Putih ( Curcuma

Mangga Val ) terhadap Sifat Fisik Lotion. Prosiding Rakemas dan

Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016, 50-56

Richie, Adi Putra. 2018. Sintesis Metil Ester Sulfonat Melalui Sulfonasi Metil Ester

Minyak Kedelai Untuk Aplikasi Chemical Flooding. Jurnal Sains Materi

Indonesia. ISSN : 1411-1098

Ramadhani, S. T., Hamida, S. dan Lastariwati, B., 2019. Pannacotta Biji Bunga

Matahari ( Helianthus annuus L. )bagi vegetarian. Home Economics

Journal, 3 (2), 38-61

28
Salsabila, Nazmah, Indratmoko, Septiana & Andi, Tenri 2020. “ Pengembangan

Hand & Body Lotion Nanopartikel Kitosan dan Spirulina Sp Sebagai

Antioksidan, “ Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS, 2

(01), hal. 11-20. doi: 10.46772/jophus.v2i01.268.

Slamet, S & U , Waznah.2019. “ Optimasi Formulasi Sediaan Handbody Lotion

Ekstrak Daun Teh Hijau ( Camellia sinensis Linn ), “ Jurnal Pena, 33 (1),

hal. 53-57

Sumbayak, A, R. & Diana, V. E. 2018 . “ Formulasi Hand Body Lotion Ekstrak

Etanol Kulit Buah Semangka ( Citrillus Vulgaris ), “ Jurnal Dunia Farmasi,

2(2), hal . 70-76

Stephanie, A. 2018. Tatalaksana Alopesia Androgenetik. Cermin Dunia Kedokteran,

45 (8), 582-587.

29

Anda mungkin juga menyukai