Anda di halaman 1dari 10

‫‪KITAB SUNAN AL-DARUQUTNIY‬‬

‫‪KARYA IMAM AL-DARUQUTNIY‬‬

‫‪Toni Markos, M.Ag‬‬


‫‪Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama‬‬
‫‪Email: markospwm@gmail.com‬‬

‫ﻣﻠﺨﺺ‬
‫ﺑﺪأت ﻛﺘﺎﺑﺔ اﳊﺪﻳﺚ ﰲ ﺷﻜﻞ ﺗﺪوﻳﻦ اﳊﺪﻳﺚ ﰲ أواﺋﻞ اﻟﻘﺮن اﻟﺜﺎﻟﺚ ﻟﻠﻬﺠﺮة ‪.‬أﺣﺪ اﻟﻌﻮاﻣﻞ ﺑﺴﺒﺐ‬
‫اﳉﺪل ﰲ ﺟﻮاز ﻛﺘﺎﺑﺔ ﺣﺪﻳﺚ اﻟﻨﱯ‪ ،‬ﺣﻴﺜﻤﺎ ﺎﻩ اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﰱ ﺣﺪﻳﺚ وأﺟﺎزﻩ ﰱ‬
‫ﺣﺪﻳﺚ أﺧﺮ‪ .‬وﻗﻊ ﻫﺬا اﳋﻼف ﳋﺸﻴﺔ اﺧﺘﻼط ﺑﲔ اﻟﻘﺮآن واﻟﺴﻨﺔ‪ .‬وﰲ ﻋﻬﺪ اﳋﻠﻴﻔﺔ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ‬
‫اﻟﻌﺰﻳﺰ )اﻷﻣﻮﻳﲔ( ﻫﻨﺎك ﻣﺒﺎدرة ﻟﺘﺴﺠﻴﻞ اﳊﺪﻳﺚ ﻷن ﻻ ﻳﻀﻴﻊ اﳊﺪﻳﺚ وﻓﻘﺎ ﻟﻠﻤﺮور اﻟﺰﻣﻦ ﲟﺴﺎﻋﺪة‬
‫اﺑﻦ ﺷﻬﺎب اﻟﺰﻫﺮى‪ .‬ﻏﲑ أن ﺗﺪوﻳﻦ اﳊﺪﻳﺚ ﰱ ﻫﺬا اﻟﻌﻬﺪ ﳛﺘﺎج إﱃ اﻻﻧﺘﻘﺎدات ﻟﻴﻜﻮن ﻣﺘﻜﺎﻣﻼ‬
‫ﺣﻴﺚ اﺿﻄﺮب ﺑﲔ اﳊﺪﻳﺚ واﻻﺛﺮ واﻟﻘﻮل اﻟﺘﺎﺑﻌﻲ او ﺑﲔ اﻟﺼﺤﻴﺢ واﳊﺴﻦ واﻟﻀﻌﻴﻒ او‬
‫اﳌﻮﺿﻮع‪.‬ﻓﺎﻹﻣﺎم اﻟﺪاروﻗﻄﲏ ﻫﻮ أﺣﺪ أﺋﻤﺔ اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺬي ﲤﻜﻦ ﰱ ﻛﺘﺎﺑﺔ اﳊﺪﻳﺚ وﲰﺎﻩ ﺳﻨﻦ‬
‫اﻟﺪاروﻗﻄﲏ‪ .‬ﻻ ﻳﺰال ﻫﺬا اﻟﻜﺘﺐ ﻏﲑ ﺧﺎﱄ ﻣﻦ اﻟﺒﺤﺚ واﳌﻨﺎﻗﺸﺎت ﺣﻴﺚ وﺟﺪت ﻗﻀﻴﺔ اﻟﺒﺤﺚ‬
‫واﻟﻨﻘﺪ‪ .‬وﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ إﱃ ذﻟﻚ‪ ،‬ﻓﻘﺪ ﻛﺎن ﻟﻺﻣﺎم اﻟﺪاروﻗﻄﲏ ﺧﺪﻣﺔ ﻋﻈﻴﻤﺔ ﰱ اﻟﻌﻠﻢ‪ ،‬وﺧﺎﺻﺔ ﰲ‬
‫ﻣﺴﺎﺋﻞ اﳊﺪﻳﺚ وﻋﻠﻮﻣﻪ‪ ،‬وﻋﻠﻰ اﻟﺮﻏﻢ ﻣﻦ أن ﳍﺬا اﻟﻜﺘﺎب اﻧﺘﻘﺎدات ﻣﻦ اﶈﻘﻘﲔ وﻏﲑﻩ‪ ،‬ﻟﻜﻨﻪ ﻻ‬
‫ﻳﻘﻠﻞ ﻣﻦ ﻣﺴﺎﳘﺘﻬﺎ ﰲ ﻧﺸﺌﺔ ﻋﻠﻢ اﳊﺪﻳﺚ‪ ،‬وﻛﺎن اﻹﻣﺎم اﻟﺪاروﻗﻄﲏ ﻗﺪ ﺻﻨﻒ ﻛﻌﻠﻤﺎء ﻣﻦ ﻋﻠﻤﺎء‬
‫اﳊﺪﻳﺚ اﻟﺬﻳﻦ ﺳﺎﳘﻮا ﻛﺜﲑاً ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﲔ ‪ ،‬وﻟﺬﻟﻚ ﻣﻦ اﳌﻨﺎﺳﺐ أن ﻳﺘﻠﻘﻰ اﻹﻣﺎم اﻟﺪاروﻗﻄﲏ اﻟﺜﻨﺎء‬
‫واﻻﺣﱰام ﻣﻦ اﳌﺴﻠﻤﲔ‪.‬‬
‫اﻟﻤﻔﺮدات‪ :‬ﺗﺪوﻳﻦ اﳊﺪﻳﺚ‪ ،‬اﻟﺴﻨﻦ‪ ،‬اﻟﺪاروﻗﻄﲏ‬

‫‪Pendahuluan‬‬ ‫‪hanyalah untuk kalangan tertentu saja.‬‬


‫‪Walau penulisan hadis telah‬‬ ‫‪Semua ini dimaksudkan agar tidak‬‬
‫‪dimulai sejak zaman Nabi, namun‬‬ ‫‪terjadi percampuran (ikhtilath) antara‬‬
‫‪penulisan tersebut belum memadai.‬‬ ‫‪hadis dengan al-Qur’an.‬‬
‫‪Ada beberapa hal yang menyebabkan‬‬ ‫‪Begitu‬‬ ‫‪juga‬‬ ‫‪pada‬‬ ‫‪zaman‬‬
‫‪tidak berjalannya penulisan hadis‬‬ ‫‪shahabat, banyak juga di antara mereka‬‬
‫‪dengan lancar pada masa itu, di‬‬ ‫‪yang memusnahkan catatan hadis‬‬
‫‪antaranya adalah adanya larangan tegas‬‬ ‫‪mereka. Hal ini juga dimaksudkan‬‬
‫‪dari Nabi untuk menulis hadis. Kedua‬‬ ‫‪untuk menjaga kelestarian al-Qur’an‬‬
‫‪walaupun Nabi pernah memerintahkan‬‬ ‫‪agar tidak bercampur dengan hadis.‬‬
‫‪untuk menuliskan hadis, tapi itu‬‬ ‫‪Sehingga pembelajaran hadis pada‬‬
‫‪19‬‬
20 Jurnal Ulunnuha Vol.7 No.1/Juli 2018

masa ini hanya berjalan dengan nama kitab Sunan al-daruqutniy.


periwayatan dan hampir tanpa catatan. Dalam tulisan ini akan dibahas sekilas
Penulisan hadis (kodifikasi hadis) tentang kitab Sunan al-Daruqutniy,
dilakukan secara resmi baru pada masa bagaimana sistematika yang dipakai
Khalifah al-Rasyidin Umar ibn Abdil dalam kitab ini serta bagaimana
Aziz dengan memerintahkan Ibn kedudukan hadis-hadis yang dimuat di
Syihab al-Zuhriy untuk membukukan dalamnya. Di samping itu di sini juga
hadis, karena ia takut dengan semakin dilengkapi dengan riwayat singkat
jauhnya umat dari masa Nabi akan Imam al-Daruqutniy. Semoga tulisan
membuat hadis hilang dari peredaran ini dapat menjadi penghantar dan
umat Islam. Maka berdasarkan hal itu pembuka wacana bagi pemerhati yang
Ibn Syihab al-Zuhriy berusaha untuk ingin mendalami kitab Sunan al-
mengumpulkan hadis dalam sebuah Daruqutniy.
buku.
Walau telah ada upaya Riwayat Singkat Imam al
pembukuan yang dilakukan oleh Ibn Daruqutniy
Syihab al-Zuhriy, namun hal tersebut Nama lengkapnya adalah al-
belum membawa hasil yang maksimal, Imam al-Hafizh al-Mujawwid Abu al-
sebab di sana masih bercampur antara Hasan Ali ibn Umar ibn Ahmad ibn
hadis shahih dan dha’if. Sehingga hal Mahdiy ibn Mas’ud ibn al-Nu’man al-
ini masih menuntut usaha serius dari Baghdadiy. Ia tinggal dari suatu lokasi
generasi Islam selanjutnya untuk perkampungan Dar al-Qutn di Kota
kembali membukukan hadis dengan Baghdad sehingga nasabnya
memisahkan antara hadis yang shahih, dinisbahkan kepada daerah tersebut.
1
hasan dan dha’if. Imam al-Daruqutniy lahir pada tahun
Setelah itu sekitar abad ke-3 306 H. Ia adalah seorang remaja yang
Hijrah, bermunculanlah para ulama gemar menuntut ilmu di mana sejak
yang berusaha untuk membukukan usia dini ia sudah mendatangi para
hadis dengan memisahkan hadis yang pembesar ulama untuk belajar dari
mutawatir, shahih dan hasan dari mereka. Ketika berumur 9 tahun ia
hadis-hadis dha’if dan maudhu’. Sebut sudah mulai menulis hadis, hal ini
saja di antara mereka adalah Imam al- dapat diketahui dari ungkapan
Bukhariy, Imam Muslim, Abu Dawud, pribadinya di mana ia pernah berkata:
Tirmidzi, Nasa’iy dan lain-lain “Aku mulai menulis hadis semenjak
sebagainya. awal tahun 315 H”. Imam al-
Walau di kala itu telah ada buku- Daruqutniy mendalami fikih mazhab
buku hadis yang telah beredar di Imam al-Syafi’iy dari Abu Sa’id al-
kalangan umat Islam, pada tahun-tahun Asthakhariy. Di samping itu ia juga
berikutnya tetap saja bermunculan mengikuti pengajian rutin dari majlis
karya-karya ulama Islam berkenaan Imam al-Baghawiy.2
dengan hadis-hadis ini. Di antara Kecintaannya terhadap ilmu
mereka yang mencoba untuk menulis pengetahuan khususnya dalam masalah
hadis Nabi dalam sebuah buku adalam
Imam al-Daruqutniy. 1
Al-Imam al-Hafizh Aliy ibn Umar
Imam al-Daruqutniy menulis al-daruqutniy, Sunan al-daruqutniy, (Beirut:
sebuah buku hadis dan memberinya Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1996), cet. ke-1, h. 5
2
Ibid.,
Toni Markos, Kitab Sunan Al-Daruqutniy 21

hadis membuatnya tidak pernah merasa Abu Ishaq Ibrahim ibn Hammad ibn
puas untuk hanya belajar di kota Ishaq al-Azdiy, Ibrahim ibn Abd al-
kelahirannya saja, sehingga ia Shamad al-Hasyimiy, Ibrahim ibn
merantau ke berbagai kota dan negara Muhammad ibn al-Hasan, Abu Bakr
yang terkenal dengan disiplin ilmu Ahmad ibn Salman ibn al-Hasan,
hadis. Namun demikian, keluarga dan Ahmad ibn Isa ibn Aliy al-Khawwash,
karib kerabat, handaitolan serta Ahmad ibn Kamil al-Qadhiy, Da’laj
penduduk negerinya amat menaruh ibn Ahmad al-Sijistaniy, Ibn Mujahid
harapan padanya agar kelak ia menjadi (salah seorang ulama ahli qira’at pada
guru di negerinya sendiri (Muqri’ al- masanya), al-Hafizh ibn Qani’ (penulis
Balad) khususnya dalam masalah ilmu buku Mu’jam al-Shahabah), Abu Bakr
hadis. Hal ini dapat dipahami dari al-Anbariy al-Nahwiy al-Ma’ruf,
ungkapan penduduknya yang Isma’il ibn Abbas al-Warraq, al-Fadhl
mengatakan: “ Al-Kitaniy (salah ibn Ahmad al-Zubaidiy dan Abu Bakr
seorang teman dekat Imam al- Ibn dawud. Sebetulnya masih banyak
daruqutnit) telah hadir di hadapan kita lagi para ulama dan guru yang ditemui
bersama ahli hadits di negeri ini oleh Imam al-daruqutniy semasanya.
(Muhaddits alBalad), di samping itu Semua ini mengindikasikan kehausan
juga telah hadir di hadapan kita Imam al-Daruqutniy terhadap ilmu
bersama Imam al-Daruqutniy yaitu pengetahuan sehingga ia menghabiskan
seorang guru hadis (Muqri’ al-balad)”. hidupnya untuk menuntut ilmu serta
Imam al-Daruqutniy secara pribadi menyebarkannya kepada para murid
juga pernah mengungkapkan: “Aku dan umat yang berguru padanya.4
adalah seorang Muhaddits sedangkan Selaku seorang muhaddits dan
al-Kitaniy adalah Muqri’-nya.3 Imam pemberi fatwa untuk masanya,
Itulah pertumbuhan dan tentu banyak sekali para murid yang
perkembangannya di mana dari berguru dan belajar padanya, antara
paparan di atas tergambar bahwa ia lain adalah Abu Mas’ud Ibrahim ibn
adalah seorang anak yang cinta kepada Muhammad al-Dimasyqiy, Abu Bakr
ilmu, sehingga perjalanan hidupnya al-Yarqaniy, Abu Na’îm al-
selalu disibukkan dengan kecintaannya Ashbahâniy, al-Azhariy, al-Khilâl, al-
terhadap ilmu pengetahuan. Jauhariy, al-Tanwakhiy, al-Athîqiy,
Selanjutnya ia juga menjadi harapan Abu Bakr ibn Busyrân, Abu Abd al-
masa depan bagi negerinya sendiri Rahmân al-Salamiy, al-Hâkim al-
untuk dapat mengajarkan hadis pada Naisabûriy, Abu Muhammad Abd al-
generasi selanjutnya. Ghaniy al-Azdiy, Abu Dzar al-Harwiy,
Selaku seorang ulama yang cinta Abu Hamid ibn Muhammad al-
terhadap ilmu pengetahuan, tentunya Isfarâyainiy dan lain-lain sebagainya.5
banyak sekali ulama dan guru yang Setelah mencurahkan sepanjang
ditemui oleh Imam al-Daruqitniy hidupnya terhadap ilmu pengetahuan,
dalam rangka menimba ilmu tepatnya pada tahun 385 H dalam usia
pengetahuan kepada mereka. Di antara 79 tahun. Allah SWT memanggilnya
para ulama dan guru yang ditemui oleh untuk kembali ka hadirat-Nya nan
Imam al-Darutniy antara lain adalah
4
Ibid, h. 6
3 5
Ibid., Ibid.,
22 Jurnal Ulunnuha Vol.7 No.1/Juli 2018

maha suci, ia berangkat meninggalkan Latar Belakang Penulisan Sunan al-


dunia menuju kampung akhirat, namun Daruqutniy
jasa ilmunya yang maha tinggi tetap Dalam hal ini penulis tidak dapat
membuat ia dikenang dari generasi ke menemukan data yang menjadi latar
generasi.6 belakang penulisan kitab Sunan al-
Itulah sekilas tentang riwayat Daruqutniy, namun demikian jika
singkat al-Imam al-Gafizh Abu al- dilihat dari latar belakang dan
Hasan Aliy ibn Umar al-Daruqutniy perjalanan hidup Imam al-Daruqutniy
sekaligus tentang sekilas perjalanan dapat disinyalir bahwa semua itu amat
hidup dan aktivitasnya. Semoga Allah terkait dengan kecintaannya yang
SWT senantiasa melimpahkan pahala cukup besar serta keahliannya terhadap
dan berkah-Nya kepada tokoh hadis ilmu hadis, sehingga semua ini
yang telah memberikan perhatian besar memotifasi Imam al-daruqutniy untuk
terhadap ilmu hadis ini. menulis kitab Sunan al-Daruqutniy.
Sebagai bukti kecintaannya Di samping itu semua itu juga tidak
terhadap ilmu pengetahuan, Imam al- terlepas dari perkembangan ilmu
Daruqutniy telah mampu menghasilkan pengetahuan saat itu khususnya tentang
beberapa karya ilmiah, di antaranya ilmu hadis, maka hal itu juga menuntut
adalah kitan Sunan al-daruqutniy, Imam al-Daruqutniy untuk menulis
Kitab Ilal al-Hadits, Kitab al-Shifat, kitab.
Ahadits al-Nuzul, al-Dhu’afa’ wa al- Walau telah banyak kitab-kitab
Matrukin, al-Mukhtalif wa al-Mu’talif hadis pada masa itu apa lagi dengan
fiy Asma’ al-Rijal, Gharib al-Hadits, kehadiran kitab Shahih al-Bukhariy
Kitab al-Qira’at, al-Ma’rifah bi dan Shahih Muslim, namun semua itu
Mazahib al-Fuqaha’, Akhbar Umar ibn tidak mengurangi perhatian generasi
Ubaid, Dzikr Asma’ al-Tabi’in wa Man sesudahnya untuk menulis dan
Ba’dahum Man Shahhat Riwayatuhu menyusun kitab hadis dan di antara
min al-Tsiqqat inda al-Bukhariy wa mereka adalah Imam al-Daruqutniy
Muslim, al-Ilzamat, al-Afrad, al- sendiri. Di samping itu kepuasan
Tatabbu’, Fadhail al-Shahabah, al- terhadap suatu karya dan perasaan
Ahadits allatiy Khulifa Fiyha Malik, merasa cukup dengan kitab yang sudah
Ahadits al-Muwatha’ wa Dzikr Ittifaq ada sebelumnya bukanlah kebiasaan
al-Ruwahn ‘an Malik wa Ikhtilafuhum para ilmuwan khususnya ulama hadis,
Fiyhi, Kitab al-Askhiya’, Ru’yah al- sebab kecintaan terhadap ilmu
Bariy ‘Azza wa Jalla, Su’alat al- pengetahuan akan senantiasa
Barqaniy li al-Daruqutniy fiy al-Rijal, menimbulkan spirit untuk juga menulis
Su’alat al-Sahamiy li al-Daruqutniy fiy dan menyusun suatu kitab dan hal itu
al-Rijal, Su’alat al-Salamiy li al- dapat dilihat pada Imam al-Daruqutniy.
Daruqutniy, Su’alat al-Hakim al- Pada akhirnya kajian hadis dan ilmu
Naisaburiy li al-Daruqutniy, al- hadis akan menjadi mata air
Ahadits al-Riba’iyah dan lain-lain pencerahan ilahi yang akan tetap
sebagainya.7 menumbuhsuburkan kazanah
intelektual muslim bagi generasi
6
Ibid., selanjutnya.
7
Al-Imam al-Kabir Ali ibn Umar al-
Daruqutniy, Sunan al-Daruqutniy, (Beirut: Dar
al-Fikr, 1994), h. 6 – 7
Toni Markos, Kitab Sunan Al-Daruqutniy 23

Metode Penulisan Sunan al- muqaddimah dari pen-tahqiq kemudian


Daruqutniy diikuti oleh riwayat ringkas Imam al-
Sistematika yang dipakai dalam Daruqutniy dan setelah itu diikuti
kitab sunan ini hampir sama dengan dengan pembahasan. Selanjutnya juga
kitab-kitab hadis lainnya, di mana diikuti oleh daftar hadis-hadis
metode dan urutan yang dipakai adalah qauliyah, fi’liyah dan taqririyah, daftar
metode dan urutan yang ada dalam hadis-hadis mauquf dan maqthu’,
kajian fikih. Di samping itu, dari kitab daftar rawi-rawi hadis yang dikritik
yang penulis temukan terdapat dua oleh Imam al-Daruqutniy dalam kitab
orang Muhaqqiq, salah satu di sunan-nya dan kemudian diikuti
antaranya di-tahqiq oleh Majdiy ibn dengan daftar isi kitab sunan pada
Manshur ibn Sayyid al-Syuriy terbitan halaman terakhir jilid II. Di sini akan
Dar al-Kutub al-Ilmiyah Beirut dan diurutkan berdasarkan kitab dan bab.
satu lagi di-tahqiq langsung oleh 1. Kitab al-Thaharah
penerbit Dar al-Fikr Beirut. Adapun Kitab ini mencakup
tahqiq yang dilakukan oleh Majdiy ibn pembahasan sebanyak 69 bab serta
Manshur ibn Sayyid al-Syuriy terbitan memuat 775 buah hadis. Dari data
Dar al-Kutub al-Ilmiyah Beirut adalah yang diperoleh dari tahqiq yang
dengan (1) Men-takhrij ayat-ayat al- dilakukan ulama, ternyata pada
Qur’an al-Karim, (2) Men-takhrij kitab al-thaharah ini banyak
hadis-hadis yang terdapat di dalamnya terdapat hadis-hadis yang dinilai
serta bagaimana kemurniannya di dha’if.8 Di sini akan dipaparkan
samping juga menjelaskan beberapa bab serta berapa jumlah
keshahihannya sejauh yang hadis yang dinilai dha’if oleh
dibutuhkan, (3) memberi penomoran muhaqqiq, di antaranya adalah:
bagi hadis, (4) memberi daftar isi kitab, a. Bab Hukm al-Ma’ idza
daftar isi berkenaan dengan hadis serta Laqiyathu al-Najasah
rawi dan lain-lain sebagainya. Adapun Bab ini berisi 41 buah hadis dan
pen-tahqiq-an yang dilakukan oleh dari informasi tahqiq yang
penerbit Dar al-Fikr juga hampir sama dalam bab ini dinyatakan bahwa
dengan terbitan Dar al-Kutub al- pada bab ini terdapat 6 buah
Ilmiyah, hanya saja di sini ia hadits dha’if sedangkan yang
mengkaitkan penjelasan ke-dhaif- lain bernilai shahih dan hasan.9
annya dengan hasil tahqiq Imam al- b. Bab al-Ma’ al-Mutaghayyar
Ghassaniy. Bab ini berisi 18 buah hadis dan
Kitab Sunan al-Daruqutniy di sini terdapat sebanyak 9 buah
terdiri dari dua jilid empat juz dan hadis dha’if dan yang lain
berdasarkan penomoran hadis yang dinilai shahih dan hasan.10
terdapat dalam kitab tersebut dapat c. Bab al-Wudhu’ bi al-Ma’ ahl
diketahui bahwa hadis yang terdapat di al-Kitab. Di sini terdapat dua
dalamnya berjumlah 4790 buah hadis. buah hadis dan keduanya dinilai
Di sini penulis akan memaparkan shahih.11
urutan kitab yang terdapat dalam
Sunan al-Daruqutniy. 8
Ibid, h. 9 – 212
9
Terlebih dahulu perlu diketahui Ibid, h. 9 – 21
10
bahwa kitab ini diawali dengan Ibid, h. 21 – 26
11
Ibid, h. 27
24 Jurnal Ulunnuha Vol.7 No.1/Juli 2018

d. Bab al-Bi’r idza Waqa’a fiyha dan Imam Ahmad sendiri


Hayawan. Di sini terdapat tiga meninggalkannya.14
buah hadis dan ketiganya dinilai 2. Kitab al-Haidh
dha’if.12 Pembahasan pada kitab ini
e. Bab fiy Ma’ al-Bahr. Di sini mencakup 5 bab dan hadis di
terdapat 16 buah hadis dan 10 dalamnya berjumlah 96 buah hadis.
buah dinilai dha’if.13 Hampir sama dengan pembahasan
Sebagai contoh konkritnya pada kitab sebelumnya, bahwa
di sini akan dikemukakan satu pada kitab ini juga banyak terdapat
hadits serta bagaimana penilaian hadis yang dinilai dha’if oleh
muhaqqiq padanya. muhaqqqiqnya.15 Sebagai contoh
‫َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ اﻟﺤﺴﻴﻦ ﺑﻦَ إِ ْﺳ َﻤﻌِﻴﻞُ َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ زﻳﺎد ﺑْ ُﻦ‬ adalah hadis yang berbunyi;
‫ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦَ إِ ْﺳ َﻤﻌِﻴﻞُ اﻟﻔﺎرﺳﻰ ﺛﻨﺎ ﻳﺤﻴﻰ‬
‫أﻳﻮب َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ اﺑ ِﻦ أَﺑِﻲ زَاﺋِ َﺪةَ َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ ﺣَﺎ ِرﺛَﺔَ ﺑﻦ‬
‫ﺑﻦ أﻳﻮﺑﺎﻟﻌﻼق ﺛﻨﺎ اﺑﻦ أﺑﻲ ﻣﺮﻳﻢ ﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪاﷲ ﺑﻦ‬
‫ْﺖ‬
ُ ‫َﺖ ُﻛﻨ‬
ْ ‫ﺸﺔَ ﻗَﺎﻟ‬
َ ِ‫ﻣﺤﻤﺪ َﻋ ْﻦ ﻋَﻤ َْﺮةَ ﻋَ ْﻦ ﻋَﺎﺋ‬
‫ﻋﻤﺮ أﺧﺒﺮﻧﻰ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ اﻟﻘﺎﺳﻢ أﺑﻴﻪ ﻋﻦ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪ ﻋَﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬
َ ‫ُﻮل اﻟﻠﱠ ِﻪ‬
ُ ‫ﺿﺄُ أَﻧَﺎ َوَرﺳ‬
‫َﻮ ﱠ‬
َ ‫أَﺗـ‬
.‫ إﻧﻤﺎ اﻹﻗﺮاء اﻷﻃﻬﺎر‬:‫ﻋﺎﺋﺸﺔ أﻧﻬﺎ ﺗﻘﻮل‬
‫ِﻚ‬
َ ‫َﺖ ِﻣ ْﻨﻪُ اﻟْ ِﻬ ﱠﺮةُ ﻗَـ ْﺒ َﻞ ذَﻟ‬
ْ ‫َاﺣ ٍﺪ ﻗ َْﺪ أَﺻَﺎﺑ‬
ِ ‫ِﻣ ْﻦ إِﻧَﺎ ٍء و‬
Muhammad ibn Isma’il
Al-Husain ibn Isma’il
menceritakan kepada kami,
menceritakan kepada kami, Ziyad
yahya ibn Ayyub al-‘Alaq
ibn Ayyub menceritakan kepada
menceritakan kepada kami, Ibn
kami, Ibn Abi Zaidah
Abi Maryam menceritakan
menceritakan kepada kami,
kepada kami, Abdullah ibn
Haritsah ibn Muhammad
Umar menceritakan kepada
menceritakan kepada kami dari
kami, Abdurrahman ibn al-
‘Amrah dari ‘Aisyah dia berkata:
Qasim menceritakan kepada
Saya berwudhu’ bersama
kami dari ayahnya dari ‘Aisyah
Rasulullah SAW dalam satu
RA bahwasanya dia berkata:
bejana, seblumnya air tersebut
“Sesungguhnya quru’ (al-iqra’)
telah dikotori oleh seekor kucing.
itu adalah suci (al-ithhar).
Perkataan muhaqqiq:
Perkataan muhaqqiq:Sanad
Hadis ini juga ditakhrij oleh
hadis ini adalah dha’if.16
Ibn Syahin dalam bukunya al-
3. Kitab al-Shalah, kitab ini berisi 84
Nasikh wa al-Mansukh (125 –
bab dengan jumlah hadis sebanyak
126), Ibn Majah (368) dan Abd al-
688 buah. Hampir sama dengan
Razaq (356). Dalam hadis ini
pembahasan pada kitab sebelumnya
terdapat rawi yang bernama
bahwa di dalamnya juga banyak
Haritsah ibn Muhammad. Menurut
terdapat hadis dha’if.17
Ahmad dan Ibn Mu’ayyan rawi
4. Kitab al-Jumu’ah, kitab ini memuat
tersebut adalah dha’if. Sedangkan
7 buah bab dengan hadis berjumlah
Nasa’iy menilainya matruk.
Selanjutnya Imam al-Bukhariy
menilai bahwa hadisnya munkar 14
Ibid, h. 69
15
Ibid, h. 213 – 234
12 16
Ibid, h. 27 - 228 Ibid, h. 221
13 17
Ibid, h. 28 – 32 Ibid, h. 235 – 404
Toni Markos, Kitab Sunan Al-Daruqutniy 25

55 buah hadis dan di dalamnya bab dan masih banyak terdapat


juga terdapat hadis dha’if.18 hadis dha’if.28
5. Kitab al-Witr, ada sebanyak 10 bab 15. Kitab al-Nikah, memuat satu bab
yang dimuat dalam kitab ini dengan dan berisi 372 hadis dengan masih
hadis berjumlah 78 buah hadis di memuat hadis-hadis dha’if.29
samping di dalamnya juga terdapat 16. Kitab al-Thalaq wa al-Khul’ wa al-
hadis dha’if.19 Ila’ wa Ghairuhu, berisi 171 buah
6. Kitab al-‘Idain, di sini termuat 5 hadis tanpa bab dan masih berisi
buah kitab dengan hadis sejumlah hadis-hadis dha’if.30
86 hadis dan juga terdapat hadis 17. Kitab al-fara’idh wa al-Sair wa
dha’if.20 Ghaira Dzalik, tanpa bab memuat
7. Kitab al-Istifta’, kitab ini berisi 12 102 buah hadis dengan masih
hadis tanpa bab dan juga terdapat mengikutkan hadis dha’if.
hadis dha’if.21 18. Kitab al-Sair, berisi satu bab
8. Kitab al-Jana’iz, berisi 17 bab dengan 52 buah hadis dan sekian
dengan hadis berjumlah 75 buah banyak hadis-hadis dha’if. 31
dan juga terdapat hadis dha’if.22 19. Kitab al-Makatib, berisi 56 hadis
9. Kitab al-Zakah, berisi 20 bab tanpa bab dan sekian hadis dha’if.32
dengan hadis sejumlah 182 dan 20. Kitab al-Nawadir, berisi 19 buah
masih terdapat hadis dha’if.23 hadis tanpa bab dengan memuat
10. Kitab Zakah al-Fithr, memuat 2 sekian hadis dha’if.33
bab dengan hadis sejumlah 79 buah 21. Kitab al-Washaya, memuat 16
dan masih terdapat hadis dha’if.24 buah hadis tanpa bab dengan masih
11. Kitab al-Shiyam, berisi 8 bab juga mengikutkan hadis dha’if.
dengan hadis sejumlah 261 buah 22. Kitab al-Wikalah, memuat dua
dan juga masih terdapat hadis buah bab dengan 50 buah hadis dan
dha’if.25 masih mengikutkan hadis dha’if.34
12. Kitab al-Hajj, kitab ini hanya berisi 23. Kitab al-Radha’, berisi 42 hadis
satu bab dengan 382 hadis dan tanpa bab dan beberapa hadis hadis
masih banyak terdapat hadis dha’if.35
dha’if.26 24. Kitab al-Ahbas, berisi dua buah
13. Kitab al-Buyu’, berisi 298 hadis bab dengan 60 buah hadis dan
tanpa bab dan juga masih banyak sekian hadis dha’if.36
terdapat hadis dha’if.27 25. Kitab Fi Aqdhiyah wa al-Ahkam
14. Kitab al-Hudud wa al-Diyat wa wa Ghaira Dzalik, berisi satu bab
Ghairahu, memuat 403 hadis tanpa dengan 152 hadis serta masih
memuat hadis dha’if.37

18 28
Ibid, Juz II, h. 3 – 14 Ibid, h. 67 – 151
19 29
Ibid, h. 15 – 32 Ibid, h. 153 – 224
20 30
Ibid, h. 33 – 52 Ibid, juz IV, h. 3 – 36
21 31
Ibid, h. 53 – 55 Ibid, h. 57 – 67
22 32
Ibid, h. 57 – 74 Ibid, h. 69 – 79
23 33
Ibid, h. 75 – 120 Ibid, h. 81 – 84
24 34
Ibid, h. 121 – 136 Ibid, h. 89 – 99
25 35
Ibid, h. 137 – 191 Ibid, h. 101 – 109
26 36
Ibid, h. 193 – 264 Ibid, h. 111 – 127
27 37
Ibid, juz III, h. 3 – 66 Ibid, h. 129 – 160
26 Jurnal Ulunnuha Vol.7 No.1/Juli 2018

26. Kitab al-Asyribah wa Ghairaha, itu amat naif kiranya kalau dikatakan
memuat dua bab dengan hadis bahwa Imam al-Daruqutniy tidak
sejumlah 306 dan masih memuat mengetahui bagaimana kualitas hadis
hadis dha’if.38 yang ia riwayatkan dalam kitab
27. Kitab al-Sibq wa al-Khail, memuat sunannya. Menurut hemat penulis hal
22 buah hadis tanpa bab serta itu sengaja ia lakukan adalah untuk
masih terdapat hadis-hadis dha’if.39 menjaga kelestarian dari hadis
Itulah sekilas paparan tentang walaupun itu adalah hadis dha’if,
Imam al-Daruqutniy dan kitab sunan- sehingga hadis-hadis tersebut tidak
nya. Dari paparan dan uraian di atas hilang begitu saja. Di samping itu,
terlihat bahwa Imam al-Daruqutniy pada waktu itu telah tersebar buku-
cukup banyak memasukkan hadis- buku hadis yang banyak memuat hadis-
hadis dha’if ke dalam kitab sunan-nya. hadis shaih dan hasan, tentu Imam al-
Hal ini tentunya menimbulkan daruqutniy berharap bahwa kaum
beberapa pertanyaan tentang muslimin dapat membandingkannya
bagaimana sesungguhnya Imam al- dengan kitab-kitab tersebut. Dengan
Daruqutniy merumuskan analisis demikian, bisa dikatakan bahwa Imam
keshahihan sanad dan matan hadis al-Daruqutniy tetap menginginkan agar
dalam kitab sunan-nya tersebut. hadis-hadis tersebut akan tetap menjadi
Pertanyaan yang cukup mendasar bahan kajian dan pembelajaran bagi
berkisar tentang kedudukan hadis-hadis generasi selanjutnya.
(khususnya hadis-hadis dha’if) dalam
kitab Sunan al-Daruqutniy antara lain Refleksi
adalah, pertama apakah Imam al- Satu hal yang tidak dapat
Daruqutniy sengaja memasukkan dipungkiri adalah walau begitu
hadis-hadis dha’if ke dalam kitab banyaknya kitab-kitab hadis yang
sunan-nya padahal pada dasarnya ia ditulis oleh para ulama, namun semua
mengetahui bagaimana sesungguhnya itu tetap saja memiliki kelemahan
kedudukan hadis-hadis tersebut? masing-masingnya. Sebagai contoh
Kedua apakah hal itu dilakukan karena adalah kitab Shahih al-Bukhariy dan
tidak sengaja, dalam arti semua itu kitab Shahih Imam Muslim. Walau
beranjak dari ketidaktahuan Imam al- kedua kitab hadis tersebut merupakan
Daruqutniy terhadap kualitas rawi kitab yang paling shahih dan ternama,
hadis yang ia riwayatkan? Kedua namun kedua kitab tersebut tetap saja
pertanyaan ini tentunya amat tidak luput dari kelemahan-kelemahan
meresahkan bagi sebagian orang, serta mengundang kritikan dari banyak
namun kalau dilihat lebih cermat, ulama.
semua pertanyaan tersebut akan dapat Dari hal itu dapat dimaklumi,
terjawab. bahwa semua itu menandakan adanya
Imam al-Daruqutniy adalah dinamika dan kemajuan umat Islam,
seorang pakar hadis, sehingga ia sehingga akan terus bermunculan
disebut dengan muqri’ al-hadits dan karya-karya umat Islam yang terkait
muhaddits untuk zamannya, maka dari dengan kajian hadis dan ilmu hadis.
Untuk saat ini, walau tidak ada
lagi ulama yang menulis kitab hadis
38
Ibid, h. 161 – 199 (dalam arti sebagai mukharrij), namun
39
Ibid, h. 201 – 207
Toni Markos, Kitab Sunan Al-Daruqutniy 27

ulama dan cendikia masa ini tetap aktif dan penghargaan yang semestinya dari
bergelut dengan kajian hadis dan ilmu umat Islam.
hadis walau pokok kajian, metode dan
objeknya sedikit berbeda. Sebagai Daftar Kepustakaan
contoh untuk saat ini para ulama lebih
banyak mengarah kepada kritik matan Abd al-Muthalib, Rifa’at Fauziy, al-
hadis, metode pemahaman hadis dan Tausiq al-Sunnah fiy
lain-lain sebagainya. Qarn al-Tsaniy al-Hijriy
Ususuh wa Ittijahatuh,
Penutup Mesir: Maktabah al-
Itulah sekilas pembahasan Khanijiy, 1981
tentang Imam al-Daruqutniy dan kitab Azami, Muhammad Mushtafa, Hadis
sunan-nya, di mana kitab sunan ini
Nabawi dan Sejarah
memuat 4790 hadis 27 bab dalam dua
Kodifikasinya, Judul Asli Study
buah jilid dan masing-masing jilid in Early Hadith Literature,
berisi 2 juz. Dari pembahasan terhadap
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994,
kitab ini, dapat diketahui bahwa pada cet. ke-1
seluruh bab pembahasannya Imam al-
Daruqutniy masih mengikutkan hadis- Al-Baqiy, Muhammad Fuad ‘Abd,
hadis dha’if dalam jumlah yang relatif Miftah Kunuz al-Sunnah, Kairo:
banyak. Namun demikian hal tersebut Dar al-Hadits, t.th.
tidak perlu dicemaskan karena saat ini Al-Daruqutniy, Al-Imam al-Hafizh
hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Aliy ibn Umar, Sunan al-
Sunan al-daruqutniy telah di-tahqiq Daruqutniy, Beirut: Dar al-
oleh para ulama. Kutub al-Ilmiyah, 1996, cet. ke-
Di samping itu Imam al- 1
Daruqutniy telah memiliki jasa besar
terhadap ilmu pengetahuan khususnya __________, Sunan al-Daruqutniy,
dalam masalah hadis dan ilmu hadis, Beirut: Dar al-Fikr, 1994
walau hadis-hadisnya mendapat Al-Khatib, Muhammad Ajjaj, Ushul al-
kritikan dari para muhaqqiq, namun hal Hadits wa Qawaiduhu, Beirut:
tersebut tidak mengurangi Dar al-Fikr, 1989
kontribusinya terhadap hadis dan ilmu
hadis, karena walau bagaimanapun __________, al-Sunnah Qabla Tadwin,
kitab tersebut pada dasarnya tetap saja Beirut: Dar al- Fikr, 1972
memberikan sumbangan intelektual Al-Hadiy, Abu Muhammad Abdul
bagi generasi selanjutnya. Hamdi ibn Abd al-Qadir ibn
Selanjutnya dapat diketahui Abd, Thuruq Takhrij Hadits
bahwa Imam al-daruqutniy tergolong Rasulillah Shalalallahu ‘alaihi
sebagai tokoh dan ulama hadis yang wa Sallama, Cairo: Dar al-
telah banyak memberikan kontribusi I’tisham, t.th
untuk umat Islam, baik untuk masanya
Ismail, M Syuhudi, Pengantar Ilmu
maupun untuk umat Islam saat ini.
Hadits, Bandung, Angkasa,
maka dari itu sudah patut kiranya
1991
Imam al-Daruqutniy mendapat pujian
28 Jurnal Ulunnuha Vol.7 No.1/Juli 2018

__________, Kaedah Keshahihan Jumantoro, Totok, Kamus Ilmu Hadis,


Sanad Hadits, Jakarta: Bulan Jakarta: Bumi Aksara, 1997
Bintang, 1992

Anda mungkin juga menyukai