Tugas Artikel Feri Fadli Format Table
Tugas Artikel Feri Fadli Format Table
A. Pendahuluan
Paragraf 1: FAKTA SOSIAL
P (1) Hilangnya ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran
SKI merupakan permasalahan yang banyak dihadapi
guru PAI
R (2) Beberapa alasan yang dialami adalah adanya latar
belakang dan karakter peserta didik yang beragam,
akibatnya peserta didik sulit dalam memahami konsep.
Kemudian rendahnya keterampilan dan kompetensi
guru PAI dibidang pedagogik dan professional, serta
keterbatasan alat dan media sebagai penunjang proses
belajar mengajar PAI yang merupakan alasan pemicu
ketidaktertarikan peserta didik terhadap pelajaran ini.
E (3) Peserta didik mengalami kesulitan dalam mengingat tahun
penting, nama-nama tokoh, nama tempat, serta sederetan
peristiwa-peristiwa penting lainnya sehingga berimbas
pada minat belajar peserta didik pada pembelajaran SKI.
Hal ini juga ditandai dengan guru salah dalam memilih
metode dan model pembelajaran yang tepat serta tidak
menguasai materi-materi tentang sejarah kebudayaan
islam.
C (1) Berangkat dari permasalahan tersebut terbukti bahwa
mengatur strategi pembelajaran yang tepat akan
memicu ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran
SKI.
PARAGRAF 4: ARGUMEN
B. Model Pembelajaran
Model merupakan suatu objek atau konsep yang digunakan untuk
merepresentasikan suatu hal.1Dalam hal ini, model merupakan barang atau
benda tiruan dari benda yang sesungguhnya. Misal model pesawat yang
terbuat dari kayu adalah model dari pesawat yang sesungguhnya. Model juga
diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan suatu kegiatan. Model juga diartikan sebagai suatu objek
atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal. Sesuatu
yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif. 2
Agar suatu pembelajaran dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik
selain diperlukan strategi pembelajaran, guru juga perlu memiliki metode
atau model dipandang tepat dan sesuai dengan kondisi peserta didik. Istilah
model pembelajaran dibedakan dengan istilah metode pembelajaran. Belajar
dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksidengan lingkungannya.
Menurut pandangan konstruktivis, belajar adalah suatu proses aktif dimana
siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada
pengalaman/pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karena itu belajar bukan
sematamata mentransfer pengetahuan yang ada di luar dirinya, tetapi belajar
lebih pada bagaimana otak memproses dan menginterpretasikan pengalaman
yang baru dengan pengetahuan yangsudah dimilikinya dalam format yang
baru.
1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan
danImpementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Cet. II (Jakarta:
PrenadaMedia Group, 2010), h. 21.
2
Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,Mengembangkan
Profesionalitas Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 7.
teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dikelas. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara menyajikan
materi yang masih bersifat umum. Arends menyatakanistilah model
pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu
termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan dan sistem pengelolaannya. 3
Adapun Sukamto. Dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran
adalah: kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.4
3
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan
danImpementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Cet. II (Jakarta:
PrenadaMedia Group, 2010), h. 22
4
Ibid
5
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung:
RemajaRosdakarya, 2012), h.127
6
Sa‟dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, Cet. I (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2013), h. 139
C. Model Discovery Learniang
Model pembelajaran Discovery Learning pertama kali dikemukakan
olehJerome Bruner. Model ini mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan danmenarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum. Dalam
konsep perkembangankognitif yang dikembangkan oleh Bruner (dalam
Wilis) menjelaskan bahwa:“Model penemuan merupakan suatu cara untuk
menyampaikan ide/gagasan lewatproses menemukan”. 7Proses penemuan
terjadi jika siswa dalam proses mentalyang dimaksud antara lain:
mengamati, memahami, menjelaskan, mengukur, danmembuat kesimpulan
dalam menemukan materi dan prinsip. Menurut Darsono “Discovery
Learning adalah teori belajar yang mengaturpembelajaran sedemikian rupa
sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya”.8 Sedangkan Roestiyah menyatakan:
E. Pengertian Minat
Menurut Soediyanto, minat adalah suatu keinginan atau keadaan
dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai hasrat
untuk mengetahui, memahami, mempelajari dan membuktikannya.
Sedangkan Hurlock menyatakan bahwa minat adalah hasil dari
pengalaman atau proses belajar.17 Menurut Slameto dan Asmani
mengatakan bahwa minat adalah rasa lebih suka atau keterikan pada suatu
hal aktivitas tertentu, tanpa ada yang menyuruh. 18 Minat merupakan faktor
psikologis yang dapat menentukan sasaran pada diri seseorang.minat
mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasilan. Minat
mempunyai pengaru dalam mencapai prestasi yang dicita-citakan Dari
pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat adalah suatu
keinginan yang disertai dengan perasaan senang pada kegiatan atau
aktivitas yang muncul pada diri seseorang tanpa adanya paksaan.
1. Faktor dari dalam diri individu Misalnya dorongan untuk makan dan
ingin tahu sesuatu. Dorongan dan rasa ingin tahu akan membangkitkan
16
Jabir Abdul Hamid Jabir, Ilmu Tafsirut Tarbawi, (Mesir: Daarun Nahdhoh
AlA‟rabiyyah,2000), h. 7.
17
Carlos Kambuaya, Pengaruh Motivasi, Minat, Kedisiplinan Dan Adaptasi Diri Terhadap Prestasi
BelajarSiswa Peserta Program Afirmasi Pendidikan Menengah Asal Papua Dan Papua Barat Di Kota Bnadung‖
5, no. 2 (2014) h 160
18
Erlando Doni Sirait, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika,
2016, h 37
minat untuk membaca, menuntut ilmu, belajar, melakukan penelitian
dan lain-lain.
19
Ismaulana dan Ali Muhayatsyah, Keputusan Mahasiswa & Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Memilih Jurusan Baru‖ (2018): 24–25.
20
Rizki Nurhana Friantini dan Rahmat Winata, Analisis Minat Belajar Pada Pembelajaran
Matematika,‖ Pendidikan Matematika Indonesia 4, no. 1 (2019): h. 6.
HASIL PENELITIAN
21
Hanifah, U, & Wasitohadi. (2017). Perbedaan efektivitas antara penerapan model pembelajaran
discovery dan inquiry ditinjau dari hasil belajar IPA siswa. Jurnal Mitra Pendidikan, 1 (2), 92-104
22
Siswanti, C. M., & Wahyudi. (2015). Pengaruh pendekatan saintifik melalui model discovery
learning dengan permainan terhdap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD. Scholaria: Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, 5 (3)
pembelajaran SKI materi Kepemimpinan Sahabat Rasulullah SAW
dengan submateri Kemimpinan Umar Bin Khattab membuat
kegiatan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan
lebih diminati peserta didik, hal ini terlihat dari antusias peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik
berebutan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan
menanggapi hasil dari kelompok lain.