Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG DEHIDRASI

TUGAS MATA KULIAH PENJASKES

DI BUAT OLEH

Nama : Encep Maulana

Kelas : IF17 FX

NPM : 17312059

UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA

Jln Zainal Abidin Pagar Alam No.9 -11, Labuhan Ratu, Kedaton, Labuhan Ratu, Kedaton, Kota

Bandar Lampung, Lampung 35132

1
Tahun Ajaran 2017-2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Dehidrasi” ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Penjaskes.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan penyusunan makalah

tentang Dehidrasi.

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu Saya pada khususnya dan

umumnya bagi semua dalam memahami materi. Dalam pembuatan makalah ini, saya masih sadar

masih banyak terdapat kekurangan, terutama sekali dalam hal penyajian materi.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik

dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya

semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Amin.

Bandar Lampung, 5 Januari 2018

2
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 4

1.3 Tujuan Makalah............................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dehidrasi.......................................................................................... 6

2.2 Penyebab Dehidrasi............................................................................................ 7

2.3 Gejala dan Tanda-tanda Dehidrasi..................................................................... 7

2.4 Cara Penanganan Dehidrasi............................................................................... 8

2.5 Pencegahan Dehidrasi........................................................................................ 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 11

3.2 Saran................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti meningkatkan kemampuan kognitif,

pencegahan batu dan infeksi kandung kemih hingga mencegah obesitas. Cegah gangguan

kesehatan dengan minur air yang cukup. Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia.

Kandungannya bervariasi sesuai usia, misalnya pada bayi terdapat 80 persen air, pada orang

dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen. Jumlah

cairan tubuh manusia selalu di atur tepat, Cairan tubuh total : 36 liter. Di dalam sel : 24 liter Di

luar sel : 12 liter Air Interstisial : 8 liter. Kita semua pasti tahu dan sadar bahwa air merupakan

urat nadi kehidupan manusia. Semua sistem dalam tubuh bergantung pada air. Bahkan lebih baik

kekurangan makanan daripada kekurangan air. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan

dehidrasi. Dehidrasi sendiri terjadi saat air dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan

fungsi kerja tubuh secara normal.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Penyebab Dehidrasi

2) Gejala dan Tanda-Tanda dehidrasi

3) Cara Mengatasi dan Mengobati Dehidrasi

4) Pencegahan Dehidrasi

4
1.3 Tujuan Makalah

Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan

tujuan :

1. Untuk mengetahui apa penyebab Dehidrasi.

2. Untuk mengetahui bagaimana gejala dan tanda-tanda Dehidrasi.

3. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi dan mengobati Dehidrasi.

4. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan Dehidrasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dehidrasi

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini

terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan

kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

Dehidarasi dapat terjadi karena :

 Kekurangan zat natrium

 Kekurangan air

 Kekurangan natrium dan air

Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih

banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang

sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi

hipotonik). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145

mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi

isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mEq/L) dan osmolalitas

efektif serum (270-285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar

natrium serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270

mosmol/liter).

6
2.2 Penyebab Dehidrasi

Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara pemasukan cairan sangat

kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi antara lain :

1. Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam

jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal setiap tahun karena dehidrasi

akibat diare.

2. Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan

yang keluar dengan cara minum.

3. Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan

menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila

keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat

jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

4. Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan

menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita

diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

5. Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada

kulit yang rusak oleh luka bakar.

6. Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke

kondisi dehidrasi.

2.3 Gejala dan Tanda-tanda Dehidrasi

Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain berupa rasa haus untuk meningkatkan

pemasukan cairan hingga dengan penurunan produksi kencing untuk mengurangi seminimal

7
mungkin cairan yang keluar. Air seni akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap. Jika kondisi

awal ini tidak tertanggulangi maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu :

 Mulut kering.

 Berkurangnya air mata.

 Berkurangnya keringat.

 Kekakuan otot.

 Mual dan muntah.

 Kepala terasa ringan terutama saat berdiri.

Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah

dan lemah lalu koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk

menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.

2.4 Cara Penanganan Dehidrasi

Dehidrasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Dehidrasi sangat mudah dikenali saat

awal kejadian sehingga makin cepat dilakukan koreksi maka akan semakin baik hasil yang

didapatkan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi antara

lain :

1. Penderita diare dan muntah muntah dapat diberikan pengobatan awal untuk mencegah

kehilangan cairan yang lebih lanjut. Obat obatan ini terutama untuk mengurangi gejala

yang terjadi.

2. Obat penurun panas dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh.

3. Penderita diberikan minum sebanyak mungkin dengan cara bertahap namun frekuensinya

ditingkatkan.

8
Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini

dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus.

Tapi yang utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin dari minuman. Keputusan

menggunakan cairan infus sangat terggantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan

dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing. Penggunaan

obat-obatan diperlukan untuk mengobati penyakit-penyakit yang merupakan penyebab dari

dehidrasi seperti diare, muntah dan lain-lain.

2.5 Pencegahan Dehidrasi

Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut :

1. Lingkungan

Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan

pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan

kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.

2. Olah raga

Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak

cairan.

3. Umur

Umur uda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.

9
Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani

dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari. Dehidrasi kerap kali

menyebabkan kulit jadi tipis dan lebih cepat kelihatan berkerut. Beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk mencegah dehidrasi pada kulit, yaitu dengan minum banyak cairan, normalnya

disarankan untuk mengkonsumsi paling sedikit 8 gelas cairan sehari, minum minuman berenergi

dapat mendorong orang-orang aktif, lebih banyak minum cairan karena kandungan rasa dan

sodium tinggi di dalamnya, hindari minuman berkafein dan yang mengandung alkohol, keduanya

sama-sama dapat menyebabkan dehidrasi, hindari minuman yang mengandung carbonat karena

pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan mencegah

pemenuhan konsumsi cairan, mengenakan pakaian berwarna terang, yang menyerap dan

berukuran pas, usahakan berada di tempat yang sejuk, terlindungi dari matahari dan lindungi

kulit dengan sunblock kapan saja selebihnya, menyadari dan mempersiapkan adalah cara

termudah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang

beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit.

Jika Anda mengalami pertanda ini, segeralah hentikan aktivitas dan beristirahatlah di

tempat yang sejuk. Minum cairan sebanyak mungkin untuk menggantikan air yang hilang dari

tubuh Anda. Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis

dehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan NaCl 0,9% atau dekstrosa 5%

dengan kecepatan 25-30% dari defisit cairan total per hari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan

cairan NaCl 0,45%. Dehidrasi hipotonik ditatalaksana dengan mengatasi penyebab yang

mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyebab dehidrasi yang lebih sering terjadi karena disebabkan oleh hilangnya Natrium

dan air dari daerah yang terdapat tekanan osmotik yang rendah dan penggeseran air ke dalam sel,

apabila larutan NaCL isotonik banyak terbuang, volume ekstraseliuler dan Intraseluler kecil,

darah menjadi pekat dan hampir tidak dapat mengalir. Sel tubuh akan di genangi oleh cairan

yang mengandung oksigen dan bahan makanan yang tidak mencukupi pada dehidrasi yang murni

akibat kehilangan air, pengobatannya ialah minum air atau Infus glukosa 5%, Intravena

secukupnya, glukosa 5% atau air leding biasa akan juga di serap dari rektrum. Pada dehidrasi

yang primer sebagai akibat kehilangan Natrium, perlu di berikan air garam fisrologik

secukupnya, kalau terjadi serebal yang berat, larutan NaCL hepertonik perlu di berikan.

3.2 Saran

Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari

semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai manusia biasa penulis hanya bisa

berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.

Amiin...

Kami mengaharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada kesalahan atau

kekeliruan baik kata-kata atau penyusunan agar memberikan saran dan kritik yang bisa

mengubah penulis kearah yang lebih baik dalam penulisan makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Pengambean Marulam M. dkk. 2005. Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Renika Cipta

http://fauziethenurse.wordpress.com

http://id.wikipedia.org/wiki

12

Anda mungkin juga menyukai