Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DEHIDRASI ATAU

REHIDRASI
( Disusun Guna Memenuhi Tugas Keperawatan Dasar )

Disusun oleh :

1. Linda Lutfita Sari (2016.01.015)


2. Ni Putu Sri Megayanti (2016.01.016)
3. Nindy Lita Mardiana (2016.01.021)
4. Ovie Yolanda Novita (2016.01.023)
5. Rizki Amalia (2016.01.025)

PROGRAM STUDY D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2017
LEMBAR PENGESAHAN
SGD
KEPERAWATAN DASAR

“REHIDRASI ORAL”

Disahkan pada ……………………………………….

Disusun Oleh :

1. Linda Lutfita Sari ( 2016.01.015 )


2. Ni Putu Sri Megayanti ( 2016.01.016 )
3. Nindy Lita Mardiana ( 2016.01.021 )
4. Ovie Yolanda Novita ( 2016.01.023 )
5. Rizqi Amalia ( 2016.01.025 )

Dosen Pembimbing

Ns. Novita Surya Putri, S.Kep


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kepada kita bersama dan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini berjudul “ REHIDRASI ORAL” makalah ini ditulis untuk


memenuhi tugas Keperawatan Dasar.

Makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan
makalah ini.

Banyuwangi, 28 April 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………I

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………II

DAFTAR ISI……………………………………………………..III

KATA PENGANTAR……………………………………………IV

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………1

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………1

1.1 Latar Belakang………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………….1
1.3 Tujuan………………………………………………….1
1.4 Manfaat………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………….2

2.1 Pengertian Rehidrasi Oral…………………………....2

2.2 Penyebab Rehidrasi Oral……………………………...4

2.3 Penatalaksanaan Rehidrasi Oral……………………..5

2.4 Pengertian Larutan Rehidrasi Oral………………......6

BAB III PENUTUP…………………………………………….......8

3.1 KESIMPULAN………………………………………….8

3.2 SARAN…………………………………………………..8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dehidrasi oral adalah keadaan ketika air yang keluar lebih banyak daripada yang
masuk ketubuh. Dehidrasi ringan sebanyak 1-2 % berat tubuh memberi tanda
berupa sangat haus, mengantuk, atau merasa sangat lemas. Bila terjadi pada anak-
anak, mereka menjadi tidak seaktif biasanya, mulut kering menurunnya frekuensi
( 8 jam atau lebih tanpa kencing ), lemah otot, sakit kepala pusing atau terasa
ringan.

Dehidrasi oral dapat mengakibatkan pengeluaran cairan pada tubuh yang


berlebihan yang harus segera ditangani dengan menggunakan cairan elektrolit.
Larutan rehidrasi oral tidak menghentikan diare tetapi mengganti cairan tubuh
yang hilang bersama feses. Dengan menggantikan cairan tubuh tersebut dehidrasi
dapat dihindarkan, larutan rehidrasi oral tersedia dalam bentuk serbuk untuk
dilarutkan dan dalam bentuk larutan yang diminum secara langsung dan perlahan-
lahan.

Rehidrasi oral jika tidak segera ditanggani juga bisa berakibat kematian, karena
banyaknya cairan yang dikeluarkan yang sering terjadi pada anak- anak seperti
diare, mual, dan muntah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian rehidrasi oral…?
b. Apa penyebab rehidrasi oral…?
c. Bagaimana tata laksana cara pemberian obat pada rehidrasi oral…?
d. Apa yang dimaksud dengan larutan rehidrasi oral…?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui tentang rehidrasi oral
b. Mengetahui penyebab tentang rehidrasi oral
c. Mengetahui bagaimana tata laksana pemberian obat pada rehidrasi oral
d. Mengetahui tentang larutan rehidrasi oral

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini dari penulis maupun pembaca agar
dapat memberikan pengetahuan tentang pengertian rehidrasi oral.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rehidrasi Oral

Rehidrasi adalah usaha mengembalikan keadaan hidrasi yang normal dari keadaan
dehidrasi. Dan bisa dikatakan juga rehidrasi oral adalah gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit dalam tubuh. Dehidrasi bisa terjadi karena pengeluaran cairan
tubuh yang berlebihan atau lebih besar dari pemasukan. Perlu dipahami sebagian
besar tubuh kita terdiri dari air, akibat dari kehilangan dan gangguan cairan
elektrolit tubuh bisa mengganggu kinerja berbagai system- system tubuh bahkan
pada tingkat dehidrasi berat bisa berakibat penurunan kesadaran, koma, dan
bahkan kematian.

Rehidrasi oral sering terjadi pada anak- anak, pada tahun 2016 WHO mengatakan
bahwa ada 65% kasus yang mengatakan bahwa anak- anak dan bayi meninggal
akibat rehidrasi oral yang disebabkan karena diare sehingga banyak cairan yang
keluar. Dengan demikian bahwa dapat dikatakan rehidrasi oral harus diwaspadai
tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak- anak.

Rehidrasi oral ada beberapa tingkataan yaitu :

Gejala Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan-Sedang Dehidrasi Berat

Kesadaran Baik Cukup baik, Rewel Lemah, Tidak sadar

Rasa Haus Normal Kehausan Tidak Mau minum


Pernafasan Normal Normal Cepat Dalam
Air Mata Normal Menurun Tidak ada

Lengan/ Hangat Dingin Dingin dan kebiruan


tungkai
Urin Normal Berkurang Minimal, hampir
tidak ada
Mata Normal Sedikit Cekung Sangat Cekung

Sedangkan pada orang dewasa memiliki cirri – cirri sebagai berikut :

1. Haus
Rasa haus merupakan sinyal pertama tubuh kita sudah mengalami
dehidrasi. Oleh karena itu itu minumlah air secara rutin sepanjang hari
guna menghindari dehidrasi rasa haus.
2. Kelelahan
Jika anda mudah lelah padahal sudah cukup tidur, bisa jadi itu merupakan
tanda tubuh kekurangan cairan
3. Kulit Kering
Kurangnya cairan dalam tubuh bisa membuat kulit kering, hal ini
merupakan tanda yang paling dapat dilihat pada orang yang setiap harinya
tidak cukup terhiderasi.
4. Jarang Buang Air
Salah satu ciri- ciri dehidrasi adalah jarangnya anda buang air. Hal ini
tentu saja karena cairan dalam tubuh yang cenderung berkurang, sehingga
metabolisme tiak bisa bekerja dengan baik, dan racun pun tidak keluar dari
dalam tubuh.
5. Urine Berwarna Kuning Gelap
Jika air seni atau urine anda berwarna kuning gelap atau pekat dan
bukannya kuning bening itu bisa menandakan bahwa anda kekurangan
mengkonsumsi air dan dalam tubuh anda butuh lebih banyak air
6. Mulut Kering
Tidaak hanya pada kulit jika seseorang kekurangan cairan mullut juga
dapat menjadi kering. Hal ini tidak baik untuk gigi dan bisa menyebabkan
sariawan
7. Sakit Kepala, Migrain
Saat tubuh kekurangan cairan maka organ dalam tubuh akan menjadi
berkerut atu kisut, demikian juga dengan otak yang isa menciut. Hal ini
menyebabkan sakit kepala ringan maaupun migrain. Oleh karena itu jika
menemukan gejala ini sebaiknya anda segera minum air mineral
8. Mual Muntah
Mual muntah disebabkan karena tidak adanya makanan atau nutrisi yang
masuk dalam tubuh

2.2 Penyebab Dehidrasi Oral


Dehidrasi disebabkan oleh kekurangan asupan cairan dalam tubuh atau kita
kehilangan lebih banyak cairan. Cairan yang ada di dalam tubuh bisa terbuang
melalui urine, muntah – muntah, diare, keringat, dan air mata

Dehidrasi tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya, dibawah ini akan dijelaskan
beberapa penyebab utama dehidrasi yaitu :

Berkeringat Secara Berlebihan

Demam, berolahraga, latihan, mengangkut beban berat, atau pekerja kasar yang
bekerja di tempat panas bisa terserang dehidrasi karena banyaknya keringat yang
dikeluarkan. Sangat penting jika anda meminum air secara teratur untuk
menggantikan cairan yang terbuang. Anak – anak dan remaja lebih beresiko
mengalami dehidrasi karena meraka tidak paham gejala – gejalanya

Menderita Diabetes

Penderita diabetes beresiko mengalami dehidrasi ketika kadar glukosa dalam


darahnya naik dan tidak terkontrol. Akibatnya tingginya kadar gula tubuh akan
menghasilkan banyak urine dengan tujuan membuang glukosa, karena terlalu
sering buang air kecil maka tubuh beresiko engalami dehidrasi

Menderita Penyakit Tertentu

Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan dehidrasi
seperti gastroenteritis, kecanduan alcohol, anorexia nervosa, cystic fibrosis, luka
bakar, dan heat stroke ( sengatan panas )

Diare atau Muntah yang Cukup Parah

Kedua kondisi ini bisa disebabkan oleh bermacam – macam penyakit dan bisa
menyebabkan hilangnya cairan tubuh dalam jumlah yang cukup baanyak dan
dalam waktu singkat. Annak – anak dan bayi merupakan kelompok orang yang
beresiko mengalami ehidrasi akibat dua hal ini

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada
yang didapatkan, sehingga tubuh tidak punya cukup cairan untuk menjalankan
fungsi normalnya. Kelompok orang yang paling beresiko menderita dehidrasi
yaitu :

Bayi dan Anak – anak

Mereka lebih rentan mengalami dehidrasi karena tubuh mereka yang kecil
membuat tubuh mereka lebih peka terhadap perubahan kadar air dan mineral.
Kelompok ini juga sering mengalami diare

Orang Tua

Menadi kurng perhatian bahwa mereka mengalami dehidrasi dan harus erus
meminum air apalagiorang tua yang mmemiliki masalah degan ingatan

Penderita Penyakit Kronis ( Jangka Panjang )

Menderita diabetes yang tidak terkendali membuat resiko mengalami dehidrasi


meningkat. Penyakit lain yang yang menyebabkan dehidrasi adalah gagal ginjal
dan penyakit jantung

Orang yang Beolahraga di Tempat yang Panas dan Lembap

Saat udara panas dan lembap resiko dehidrasi dan sakit meningkat, saat udara
lembap keringat bisa menguap dan mendinginkan anda seperti keadaan normal,
ini akan meningkatkan suhu tubuh dan kita butuh lebih banyak cairan

Orang yang Tinggal, Bekerja, dan Berolahraga di Daratan Tinggi

Sangat berpotensi mendapatkan beberapa masalah kesehatan salah satunya


adaalah dehidrasi, dehidrasi terjadi ketika tubuh berusaha beradaptasi dengan
ketinggian dengan cara lebih banyak buang air besar dan bernafas cepat

Mengkonsumsi Minuman Keras Secara Berlebihan

Alkohol bersifat diuretic, maksudnya minuman ini menjadikan anda lebih seing
buang air kecil. Dehidrasi bisa terjadi jika anda terlalu sering mengkonsumsi
minuman keras. Salah satu gejalanya adalah pusing dan pengar. Usahakan untuk
meminum banyak air setelah mengkonsumsi minuman keras ini demi
mengembalikan cairan tubuh yang hilang

2.3 Penataksanaan Rehidrasi Oral

Terapi A

Diberikan pada penderita tanpa dehidrasi dengan pemberian cairan oral dalam
bentuk cairan rumah tangga atau oralit

 Usia < 1 tahun : 50 sampai 100 cc tiap diare


 1 – 4 tahun : 100 sampai 200 cc tiap diare
 > 5 tahun : 200 sampai 300 cc tiap diare
 Usia < 2 tahun diberikan oralit tiap 1 sampai 2 menit, bila muntah tunggu
20 menit kemudian berikan kembali

Terapi B

Diberikan pada penderita dehidrasi ringan – sedang, cairan yang digunakan adalah
oralit dengan jumlah 75cc/kgbb selama 3 jam pertama, selanjutnya nilai kembali
bila sudah lupa dehidrasi berikan rencana terapi A

Untuk penatalaksanaan secara cepat dilapangan yaitu :

 1 tahun kebawah 300 ml/jam


 1 sampai 5 tahun 600 ml/ jam
 5 tahun keatas 1200 ml/ 3 jam
 Diberikan 1 sendok teh 1 sampai 2 menit atau 2 menit sampai 3 menit bila
muntah tunggu 10 menit kemudian lanjutkan 2 sampai 3 menit /sdt. Bila
kelopak mata bengkak hentikan pemberian oralit sebagai gantinya berikan
ASI

Terapi C
Diberikan pada penderita dengan dehidrasi berat, jumlahnya cairannya yaitu :

 Usia < 1 tahun : 1 jam pertama 30 cc/kgbb, 5 jam berikutnya 70 cc/kgbb


 Usia > 1 tahun : ½ jam pertama 30 cc/kgbb, 2 ½ jam berikutnya 70cc/kgbb

Bila sudah meminum berikan cairan 5 cc/kgbb/jam ( biasanya setelah proses


rehidrasi 3 – 4 jam pada bayi atau 1 – 2 jam pada anak ). Nilai ulang derajat
rehidrasi dalam 1 – 2 jam bila tidak tercapai dalam 3 jam maka lakuan rujukan

2.4 Pengertian Larutan Oral

Larutana oral mengganti cairan tubuh yang hilang. Dengan menggantikan cairan
tubuh tersebut dehidrasi dapat dihindarkan larutan rehidrasi oral tersedia dalam
bentuk serbuk untuk dilarutkan dan dalam bentuk larutan yang diminum perlahan-
lahan. Larutan rehidrasi oral menurut panduan WHO dan UNICEF yang
dikeluarkan pada Desember 2006, mengandung kadar natrium dan glukosa yang
lebih rendah daripada formula sebelumnya ( Osmolaritas rendah 245 mOsm/I
dibanding dengan formula sebelumnya yang memiliki osmolaritas 311 mOsm/I ).
Dengan kadar Na dan glukosa yang lebih rendah.

Larutan rehidrassi oral formula baru dapat mempercepat absorpsi cairan,


mengurangi kebutuhan terapi cairan intravena dan mempermudah perawatan
kasus diare akut non- kolera pada anak karena tidak memerlukan perawatan
rumah sakit. Menurut WHO dan UNICEF pemberian larutan rehidrasi oral harus
dikombinasi dengan pemberian nutrisi yang tepat. Pemberian suplemen seng ( 20
mg seng per hari selama 10 -14 hari ) dan tetap melanjutkan pemberian ASI
selama episode akut diare akan melindungi anak terhadap dehidrasi dan
mengurangi konsumsi kalori dan protein sehingga memberikan efek yang sangat
besar dalam mengurangi diare dan malnutrisi pada anak.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang rehidrasi oral harus memadai agar tepat
sasaran pada gejal dan tingkatannya sehingga pemberian cairan rehidrasi oral
dapat bekerja dengan ekektif.

3.2 Saran

Harus memiliki pengetahuan yang cukup, sikap yang sabar dan telaten serta
tindakan yang tepat atau sesuai dengan standart rehidrasi oral yang ada untuk
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Larasaty, Shinta. 2012. Rehidrasi Oral Pada Penatalaksanaan
Diare.https://www.google.co.id/amp/s/shintalarasaty.Wordpres.com/2012/11/22/
rehidrasi-oral-pada-penatalaksanaan-diare/amp/. Diakses pada 01 April 2017.

Syahrulloh Bakhri, Dicky. 2015. Terapi Rehidrasi Oral.


https://www.scribd.com/mobile/doc/293725176/Terapi-Rehidrasi-Oral. Diakses
pada 01 April 2017.

Kresnawati, Windhy. 2011. Mengenal Cairan Rehidrasi


Oral.https://milissehat.web.id/?p=1852. Diakses pada 04 April 2017.

Anda mungkin juga menyukai