Anda di halaman 1dari 5

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Aluysius Pandu Saputra
No. UKG : 201900510005
Instansi : SMK Negeri 2 Wonosobo

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1 Guru masih Sumber kajian literatur:
kurang dalam 1. https://fadjarp3g.files.wordpress.com/2010/12/2010-
mempresentasikan 1-lap-riset-2007_edumat_.pdf
bentuk
matematika ke Menurut Fadjar Shadiq, M.App.Sc dalam penelitian
dalam yang berjudul ”Identifikasi Kesulitan Guru
permasalahan Matematika SMK Pada Pembelajaran Matematika”,
kontekstual tahun 2010.
Hasil penelitian untuk aspek pembelajaran
kontekstual yaitu sebagian besar guru matematika
SMK masih menggunakan cara-cara tradisonal pada
proses pembelajarannya, sudah dapat menentukan
soal yang termasuk kategori komunikasi, penalaran,
dan pemecahan masalah, namun sebagian besar masih
belum dapat menjelaskan pengertian komunikasi,
penalaran, dan pemecahan masalah.

Hasil wawancara dengan:


1. Puji Iswati, S. Pd. (guru matematika SMK N 2
Wonosobo)
➢ Guru kurang melatih konsep matematika secara
kontekstual
➢ Guru masih menggunakan cara-cara lama, tidak
secara kontekstual
2. Diyarko, M. Pd. (guru matematika SMK N 11 Semarang
dan pakar GSM)
➢ Guru kurang mampu menerapkan bentuk
abstrak matematika ke dalam permasalahan
kontesktual
➢ Guru menganggap tidak semua konsep
matematika dapat dikaitkan dengan masalah
kotekstual pada jurusan di SMK

2 Siswa masih Sumber kajian literatur:


merasa kesulitan 1. https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/
dalam materi limit equation/article/view/2655/2345
fungsi aljabar Menurut Siti Suci Robiah, dalam jurnal ”Analisis
Kesulitan Siswa Kelas XII dalam Menyelesaikan Soal
Pada Materi Limit Fungsi”
Dengan berdasar pada tiga kategori menurut
Cooney mengenai kesulitan-kesulitan siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah atau soal matematika
yaitu;
a. kesulitan dalam mempelajari konsep (kesulitan
dalam mempelajari konsep dalam satu materi),
b. kesulitan dalam menerapkan prinsip (kesulitan
dalam menerapkan konsep yang artinya kesulitan
dalam mengaitkan konsep anta materi),
c. kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal
(kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang
berhubungan dengan masalah verbal atau soal
cerita).

Hasil wawancara dengan:


1. Rita Herawati, S. Pd. (guru matematika senior SMK N
2 Wonosobo)
➢ Siswa kurang memahami konsep aljabar
➢ Siswa kurang memahami konsep limit fungsi
2. Diyarko, M. Pd. (guru matematika SMK N 11 Semarang
dan pakar GSM)
➢ Siswa SMK lebih fokus pada praktek kejuruan
dari pada konsentrasi dalam belajar matematika,
khususnya limit fungsi aljabar
➢ Siswa kurang memahami konsep aljabar dan
merasionalkan akar
➢ Guru kurang mampu mempresentasikan limit
fungsi aljabar ke dalam bentuk kontekstual

3 Pemahaman dan Sumber kajian literatur:


penerapan 1. http://wates.uny.ac.id/berita/guru-masih-
pembelajaran sulit-kembangkan-pembelajaran-aktif-dan-
inovatif kurang kreatif.html
maksimal
dilakukan oleh Dikutip dari laman web Kamus Wates Universitas
guru Negeri Yogyakarta yang diterbitkan pada tanggal 24
Agustus 2015 pukul 09:46 WIB dengan judul ”Guru
Masih Sulit Kembangkan Pembelajaran Aktif dan
Kreatif”.
Kesulitan guru dalam memberikan pembelajaran
yang aktif dan kreatif karena guru belum mempunyai
model yang tepat. Model ini yang akan dijadikan acuan
bagi guru untuk memberikan sistem pembelajaran
yang akan membuat peserta didik termotivasi untuk
bersikap aktif dan kreatif di kelas.

2. https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/
emasains/article/download/848/802/2885
Menurut I Komang Sukendra, I Wayan Sumandya,
dalam jurnal ”Analisis Problematika dan Alternatif
Pemecahan Masalah Pembelajaran Matematika di
SMP”, Jurnal Emasanis: Jurnal Edukasi Matematika
dan Sains, volume IX Nomor 2 September tahun 2020.
DOI: 10.5281/zenodo.4299433
Pada jurnal penelitian tersebut didapatkan hasil
penelitian problematika pada sumber daya manusia
adalah lemahnya kemampuan guru dalam bahan ajar
matematika yang inovatif karena guru hanya terpacu
pada buku yang diterbitkan oleh pemerintah dan
menggunakan metode tradisional.

Hasil wawancara dengan:


1. Abdul Faqih, S. Pd., M. Pd. (wakil kepala sekolah
bidang kurikulum dan guru penggerak SMK N 2
Wonosobo)
➢ Guru kurang memahami manfaat dan
pentingnya menggunakan model pembelajaran
yang inovatif
2. Puji Iswati, S. Pd. (guru matematika SMK N 2
Wonosobo)
➢ Anggapan guru bahwa menggunakan
pembelajaran inovatif menyita banyak waktu dan
rumit untuk dilaksanakan
3. Diyarko, M. Pd. (guru matematika SMK N 11 Semarang
dan pakar GSM)
➢ Guru merasa siswa SMK lebih fokus pada
praktek kejuruan daripada mendalami
matematika
➢ Guru belum maksimal dalam mengembangkan
perangkat ajar terutama pembelajaran inovatif

4 Siswa banyak yang Sumber kajian literatur:


merasa kesulitan 1. https://proceeding.unikal.ac.id/index.php
memecahkan /sandika/article/download/817/634/
masalah dalam Menurut Firdha Razak, A. Yunarni, St. Aminah dalam
bentuk soal cerita jurnal ”Deskripsi Kesulitan Siswa dalam
atau bertipe HOTS Menyelesaikan Soal HOTS Matematika di SMA
Negeri 3 Pangkep”.
Kurangnya dasar matematika siswa sehingga
mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal
matematika pada kategori HOTS adalah kesulitan
dalam menempatkan lambang-lambang, kesulitan
dalam merumuskan model matematika yang berkaitan
dengan soal berbentuk cerita, kesulitan dalam
menggunakan operasi penjumlahan dan perkalian
pada persamaan serta kesulitan dalam menggunakan
metode dalam menentukan solusi dari soal berbentuk
cerita

Hasil wawancara dengan:


1. Subaryanto, S.Pd., MM. (wakil kurikulum bidang
kesiswaan dan guru matematika SMK N 2 Wonosobo)
➢ Anggapan siswa bahwa soal HOTS adalah soal
yang susah dan rumit
2. Diyarko, M. Pd. (guru matematika SMK N 11 Semarang
dan pakar GSM)
➢ Siswa menganggap belajar matematika bukan
sebagai kebutuhan
➢ Siswa menganggap soal HOTS adalah soal yang
rumit

Anda mungkin juga menyukai