Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MINI RISET

PENERAPAN SIKAP PANCASILA PADA MAHASISWA KELAS TAN 1 A


POLBANGTAN MEDAN

Dosen Pengampu:
Dra. Yusna Melianti.MH

Oleh:
KELOMPOK 3

1. DAVID ARJIN PERANGIN ANGIN (01.01.23.640)


2. ENDI JUAHTA GINTING (01.01.23.644)
3. IMAM SAIFI (01.01.23.651)
4. MERINDAH LESTARI SIBURIAN (01.01.23.656)
5. NURHIDAYAH NASUTION (01.01.23.661)
5. NONI ANDRIANI (01.01.22.660)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
KEMENTRIAN PERTANIAN
T.A 2023/2024
LAPORAN MINI RISET
PENERAPAN SIKAP PANCASILA PADA MAHASISWA KELAS TAN 1
A POLBANGTAN MEDAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN


POLBANGTAN MEDAN TAHUN PELAJARAN
2023/2024

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Kegiatan Belajar Semester I.

Oleh :

KELOMPOK 3 PANCASILA

Nama DAVID ARJIN PERANGIN ANGIN (01.01.23.640)


ENDI JUAHTA GINTING (01.01.23.644)
IMAM SAIFI (01.01.23.651)
MERINDAH LESTARI SIBURIAN (01.01.23.656)
NURHIDAYAH NASUTION (01.01.23.661)
(01.01.23.660)
NONI ANDRIANI

Kelas : TAN 1 A
Prodi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jurusan : Pertanian

Diketahui Oleh

Dosen Mata Kuliah

Dra. Yusna Melianti.MH


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mini riset
ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih kepada ibu Dra. Yusna Melianti M.Hum selaku dosen mata kuliah “Pancasila” yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pancasila. Kami juga menyadarisepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari apayang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupunorang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahankata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yangmembangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan, 10 JANUARI2024

KELOMPOK 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................................1
C. Pembatasan Masalah.............................................................................................................1
D. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
E. Tujuan Penelitian..................................................................................................................2
F. Manfaat Penelitian................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................................3
A. Deskripsi Kajian Teori...........................................................................................................3
B. Penelitian Yang Relevan.........................................................................................................8
C. Kerangka Berpikir...................................................................................................................9
D. Hipotesis................................................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................................12
A. Desain Penelitian...................................................................................................................12
B. Populasi Dan Sampel Penelitian............................................................................................13
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.......................................................................13
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data............................................................................13
E. Teknik Analisis Data.............................................................................................................14
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................................16
B. Saran......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara,
sudah tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat
pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh, maka dari itu peran ideologi
sangat penting untuk sebuah negara.
Berdasarkan data diatas, maka kami melakukan mini riset kepada Mahasiswa
Polbangtan Medan Dimana mini riset ini bertujuan untuk menyadarkan Mahasiswa
sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat Mahasiswa
dapatmenjelaskan Pancasila sebagai ideologi nasional, menguraikan pengertian
dariideologi, menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta menampilkan sikap positif terhadap Pancasiladalam
kehidupan bermasyarakat. Pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini juga dapat
dijadikan bekal keterampilan menganalisis dan bersikap kritis terhadap sikap para
penyelenggara negara yang menyimpang dari cita-cita dan tujuan negara.

B. Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut:
1. Rendahnya pengetahuan Mahasiswa tentang pancasila sebagai ideologi negara.

2.Rendahnya tingkat pancasila sebagai ideologi negara. kesadaran Mahasiswa


tentang

3.Menurunnya nilai-nilai pancasila oleh perubahan zaman sekarang.


4.Banyaknya pelanggaran nilai-nilai pancasila yang menyimpang.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian dapat dilakukan lebih fokus, sempurna dan mendalam maka
penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan:
1
(1)Rendahnya tingkat

2
kesadaran Mahasiswa tentang pancasila sebagai ideologinegara dan (2) Menurunnya
nilai-nilai pancasila oleh perubahan zaman.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah kami pilih maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah kesadaran Mahasiswa tentang pancasila sebagai ideologi

negara? 2.Apakah dizaman sekarang nilai-nilai pancasila mulai menurun?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan jawaban atau sasaran yang ingin dicapai oleh
kelompok kami dalam sebuah mini riset. Oleh sebab itu tujuan penelitian iniadalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kesadaran Mahasiswa Polbangtan Medan tentang
pancasila sebagai ideologi negara.
2. Untuk mengetahui tingkat penurunan nilai-nilai pancasila pada zaman sekarang.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang kelompok kami lakukan ini diharapkan memberikan manfaat
secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis adalah diharapkan mampu memperkaya teori-teori berkaitan


dengan pancasila sebagai ideologi negara.
2. Manfaat Praktis

2.1 Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, yaitu agar mahasiswa


Polbangtan medan lebih mengetahui pancasila sebagai ideologi negara dan
menerapkannya sesuai nilai-nilai pancasila.
2.2 Mahasiwa, yaitu agar mahasiswa lebih meningkatkan kesadaran tentang
pancasila sebagai ideologi negara dan meningkatkan nilai-nilai pancasila pada
zaman sekarang.
2.3 Peneliti lain, yaitu hasil penelitian ini tentunya masih terdapat
kekurangannya. Oleh sebab itu, terbuka lebar bagi peneliti lain untuk
melakukan kajian lanjutannya di masa datang.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Kajian Teori


1.1 Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara
Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan
landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia,
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945
alinea ke-4 yang berbunyi: “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan
negara”.
Dengan demikian kedudukan Pancasila sebagai dasar negara secara
yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita– cita
hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan
dalam pasal– pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan.
Selain bersifat yuridis konstitusional, Pancasila juga bersifat yuridis
ketatanegaraan yang artinya Pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya
adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan
perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada Pancasila.
Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan
dengan nilai– nilai luhur Pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut
dicabut.
Berdasarkan uraian tersebut Pancasila sebagai dasar negara mempunyai
sifatim peratif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara
untuk tunduk kepada Pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran
harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar
dikenakan sanksi– sanksi hukum.
Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila memiliki sifat
obyektif– subyektif. Sifat subyektif maksudnya Pancasila merupakan hasil
perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya
nilai Pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh
bangsa – bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif– universal dan
diyakini kebenarannya. Oleh seluruh bangsa Indonesia maka Pancasila selalu
dipertahankan sebagai dasar negara.
Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para pendiri

4
bangsa Indonesi dapat terwujud.

5
Bagi bangsa indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila
adalahsebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua
pengertian tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya. Selain dari
pengertian tersebut, Pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti :
1. Pancasila sebagai jiwa negara,

2.Pancasila sebagai kepribadian


bangsa,
3.Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum,dll.
Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk Pancasila bukanlah
merupakan suatu kesalahan atau pelanggaran melainkan dapat di jadikan sebagai
suatu kekayaan akan makna dari Pancasila bagi bangsa indonesia. Karena hal
yang terpenting adalah perbedaan penyebutan itu tidak mengaburkan hakikat
Pancasila yang sesungguhnya yaitu sebagai dasar negara. Tetapi pengertian
Pancasila tidak dapat di tafsirkan oleh sembarangan orang karena akan dapat
mengaturkan maknanya dan pada akhirnya merongrong dasar negara.

1.2 Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila dalam kedudukanya ini sering disebut sebagai dasar filsafat atau
dasar falsafah negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi negara atau
Statsidee, dalam pengertian ini Pancasila merupakan dasar nilai serta untuk
mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain perkataan.
Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggara Negara terutama
segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala
bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila. Maka
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan
sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara
Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilayah, beserta
Negara.
Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang
meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu
sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun hukum negara, dan
menguasai dasar baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun yang
tidak tertulis atau dalam kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila
mempunyai kekuatan mengingat secara hukum.
Sebagai sumber dari segala hukum atau sumber tertib hukum Indonesia
maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD
1945,kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok
pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya
6
dikongritiskan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang
meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongritiskan
atau

7
dijabarkan dari UUD 1945 serta hukum positif lainya, kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:
Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam pembukaan UUD 1945
dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran. Meliputi suasana
kebatinan (Geistlichenhintergrud) dari UUD 1945. Mewujudkan cita-cita hukum
bagi hukum dasar negara (baik hukum yang tertulis maupun tidak tertulis).
Mengandung norma yang mengharuskan undang-undang dasar mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk
penyelenggara partai dangolongan fungsional). Memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur.
Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting bagi pelaksanaan
dan penyelenggara negara, karena masyarakat dan negara indonesia senantiasa
tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian negara.
Dasar formal kedudukan Pancasila dasar Negara Republik Indonesia tersimpul
dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:” maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang- Undang
Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat, yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial seluruh rakyat indonesia”.
Pengertian kata ”Dengan Berdasarkan Kepada” Hal ini secara yuridis
memiliki makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir
pembukaan UUD 1945 tidak tercantum kata ‘Pancasila’ secara eksplisit namun
anak kalimat “ dengan berdasar kepada” ini memiliki makna dasar negara adalah
Pancasila.
Hal ini didasarkan atas interpretasi historis sebagaimana ditentukan oleh
BPUPKI bahwa dasar negara Indonesia itu disebut dengan istila Pancasila.
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama
dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh
karena itu fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar Negara Republik
Indonesia.
Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, ketetapan No. XX/MPRS/1966. (Jo ketetapan MPR
No.V/MPR/1973 dan ketetapan No. IX/MPR/1978). Dijelaskan bahwa Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum indonesia
yang ada pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup,

8
kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana
kebatinan serta dari bangsa indonesia. Selanjutnya dikatakan bahwa cita-cita
mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa prikemanusiaan, keadilan
sosial, perdamaian nasional, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan
negara, cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan
sebagai pengejawatan dari budi nurani manusia.
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melaui sidang istimewa
tahun1998, mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia yang tertuang dalam Tap. No. XVIII/MPR/1998. Oleh karena
itu segala agenda dalam proses reformasi, meliputi berbagai bidang lain
mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (Sila 1V) juga harus mendasarkan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

1.3 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara


a. Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita
negaraatau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan
untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Berdasarkan Tap. MPR No.
XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR tentang P4. Ditegaskan
bahwa Pancasila adalah dasar NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Pancasila sebagai ideologi negara.
Pengertian ideologi-ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu iden yang
berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah
pikiran dan kata logi yang berarti ajaran, dengan demikian ideologi adalah ajaran
atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (Marsudi,
2001).
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat di rumuskan
sebagai kompleks pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan
seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya, serta
menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang
dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar
serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Harol H.Titus defenisi dari ideologi adalah suatu istilah
yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah
politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang
sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh sekelompok atau lapisan
masyarakat.

9
1. Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :

10
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan
b. Mewujudkan suatu asaz kerohanian, pandangan-pandangan hidup,
pegangan hidup yang dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
2. Fungsi ideologi menurut pakar dibidangnya :
a. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan
manusia secara individual (cahyono,1986).
b. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua
dengan generasi muda, (setiardja,2001).
c.Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi
individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam
mencapai tujuan. (hidayat,2001).

1.4 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dan Tertutup


Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem
pemikiran terbuka. Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah:
a. Ideologi Terbuka
1) Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat

2) Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat


sendiri.
3) Hasil musyawarah dan konsesus

masyarakat. 4)Bersifat dinamis dan reformasi.


b. Ideologi Tertutup
1) Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam

masyarakat, 2)Bukan berupa nilai dan cita-cita


3) Kepercayaan dan kesetian ideologis yang kaku

4) Terdiri atas tuntutan kongkrit dan operational yang diajukan secara


mutlak

Nilai - nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka:
a.Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila Pancasila

11
b.Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran
sertalembaga pelaksanaannya
c.Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam
suatu realisasi pengalaman yang bersipat nyata, dalam kehidupan sehari-
hari dalam masyarakat,berbangsa dan bernegara.

1.5 Rendahnya Tingkat Kesadaran Ideologi Bangsa


Pengertian Ideologi Menurut para ahli Ideologi adalah kumpulan ide atau
gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad
ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ideas". Pengertian ideologi dapat
dianggapsebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu.
Pengertian Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi intisari politik. Secara umum, Pengertian ideologi diartikan
sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang
bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam
kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Kesadaran terhadap ideologi bangsa
harus dibangkitkan dan ditingkatkan. Nilai-nilai utama Pancasila yang berisi nilai-
nilai ketuhanan, keilmuan dan kebangsaan harus ditanamkan, dipupuk dan
disemai dalam jiwa segenap generasi muda sedini mungkin melalui berbagai
upaya yang dilakukan secara terprogram, bertahap dan berkesinambungan.
Generasi muda harus memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap
ideologi bangsa yaitu Pancasila. Dengan tingginya tingkat kesadaran terhadap
ideologi Pancasila, generasi muda akan mampu memainkan peranannya dalam
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia akan mampu
bangkit kembali menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh negara-negara
lainnya didunia. Untuk mencapai kondisi tingkat kesadaran ideologi bangsa yang
tinggi maka perlu upaya-upaya dari Pemerintah melalui kementerian yang
dipimpinnya untuk semakin menggalakkan peningkatan kesadaran ideologi
melalui berbagai upaya pembinaan karakter seperti : penyelenggaraan pendidikan
dan latihan, penataran, workshop, seminar, diskusi, dll. Sosialisasi ideologi
Pancasila juga perlu dilakukan melalui panayangan di berbagai media massa, baik
cetak maupun media elektronika lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika
generasi muda bangsa Indonesia memiliki tingkat kesadaran ideologi bangsa yang
tinggi maka ketahanan nasional juga akan semakin kokoh.

B. Penelitian Yang Relevan


Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini
adalah penelitian yang dilakukan oleh Eko Aditya Meinarno dan Juneman (2012)

12
tentang Pancasila pada Remaja Mahasiswa di Jakarta. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penyampelan insidental, dengan memakai pendekatan
fenomenologi. Fenomenologi digunakan agar dapat diketahui persepsi para
pengemudi taksi terhadap kehadiran bus Trans Jakarta dan juga dapat diketahui
dampak yang ditimbulkan bus Trans Jakarta terhadap taksi yang beroperasi di
Jakarta. Serta diketahui strategi-strategi yang diterapkan para pengemudi taksi
dalam menghadapi persaingan dengan bus Trans Jakarta maupun dengan
pengemudi taksi lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah alat ukur yang valid
yang mampu menghasilkan indeks keber-Pancasila-an individu Indonesia dalam
kelima silanya. Indeks tersebut dapat diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar
intervensi pendidikan dan sosial guna memelihara atau meningkatkan keber-
Pancasila-anorang Indonesia.
Dari hasil penelitian terealisasi bahwa menyimpulkan bahwa telah
dihasilkan untuk pertama kalinya di Indonesia sebuah skala keber-Pancasila-an
yang valid dan reliabel untuk Sila Kesatu, Kedua, Keempat, dan Kelima.

C. Kerangka Berpikir
Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki 5
pokok nilai – nilai yang terkandung didalamnya seperti yang telah
dijelaskansebelumnya. Adapun 5 pokok nilai tersebut yang tak lain merupakan isi
dariPancasila ialah
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2.Kemanusiaan yang adil dan


beradab 3.Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ke lima isi tersebut memiliki arti dan peranan yang luar biasa bagi
bangsaIndonesia. Kerangka hidup bernegara berdasarkan Pancasila terbagi
menjadi dua pokok bahasan yakni:
Pertama, Melakukan refleksi terhadap nilai - nilai Pancasila.
Sebelummelangkah terlalu jauh kedepan dan dalam tujuan untuk
kelangsungan hidup bangsaIndonesia yang pertama harus dilakukan oleh
bangsa ini dan seluruh struktur baik penggerak maupun pengelola haruslah
melakukan refleksi terlebih dahulu terhadap nilai– nilai apa yang
sebenarnya ada dalam Pancasila. Hal ini dapat dijadikansebagai penilaian

13
terhadap pengamalan Pancasila apakah sudah dilakukan sebagaimana
mestinya sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itusendiri.
Yang harus dilakukan yakni mengulas kembali bagaimana awal
pulaPancasila dapat menjadi dasar Negara Indonesia, yang dapat kita
ketahui dan rasakan sendiri. Nilai – nilai yang terdapat pada Pancasila
sangat memiliki maknayang luar biasa sekali bagi bangsa Indonesia.
Namun yang terjadi sekarang ini ialah banyak sekali penyimpangan–
penyimpangan yang terjadi yang sejatinya sangat melenceng dari nilai–
nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti penindasan dimana– mana,
hak– hak asasi manusia dirampas, tidak adanya toleransi dan saling
menghargai antar sesama umat beragama, surutnya semangat
nasionalisme, dll yang membuat prihatin bila melihat negeri ini semakin
masuk diambang keseriusan dan kehancuran. Disinilah fungsi dari pada
refleksi itu sendiri kita membandingkan nilai– nilai yang terkandung
dengan kenyataan semestinya yangada dan terjadi pada bangsa Indonesia.
Dengan begitu bangsa ini akan mengetahui sejauh mana bangsa ini
melangkah. Apakah sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung pada
dasar Negara atau bahkan malah menyimpang jauh dari nilai– nilai yang
ada pada dasar Negara. Bila yang terjadi ialah Negara Indonesia tetap
berada pada jalan yang sesuai maka cita– cita bangsa Indonesia akan
dapat tercapaiyakni yang telah terkandung dalam Pancasila.
Namun bila kenyataan yang terjadi masyarakat bangsa ini telah
melakukan tindakan–tindakan yang menyimpang dari Pancasila. Maka
diperlukan suatu upaya– upaya pembenahan agar masyarakat Indonesia
dapat kembali ke jalan yang sesuai dengan pengamalan Pancasila.

Kedua, Mengidentifikasi tantangan-tantangan ideologis terhadap


Pancasila, masa kini dan masa depan, serta bagaimana Pancasila dan
kebangsaan kita, atau nasionalisme kita menjawab semuanya itu.

D. Hipotesis
Dewasa ini banyak kalangan dan perorangan yang
Mempertanyakan Pancasila, apakah masih sebagai ideologi negara, falsafah, atau
cara hidup bangsa Indonesia. Apakah Pancasil merupakan kenyataan hidup di
Indonesia (livingreality) ataukah hanya merupakan mitos belaka.
Dalam kenyataan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945, masih teus diperingati
dangan upacara-upacara khidmat, pernyataan kebulatan tekad, disertai diskusi
danseminar. Para pejabat pemerintah atau para pergerakan selalu mengutipnya.
Namun pihak lain menilai, sebenarnya Pancasila sudah ditinggalkan,

14
bahkan telah dilanggar, diselewengkan, atau dikhianati. Ada beberapa jawaban
hipotesis dalamhal ini, masyarakat sekarang telah bersikap individual dalam
kehidupan sosialnya seperti berprilaku egois, tidak mendengarkan pendapat.
Dan tidak adanya perilaku yang berpedoman kepada Pancasila salah
satunya sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” yang dimana
masyarakat tidak saling menghargai karena adanya perbedaan suku, agama, dan
ras (SARA). Yang mengakibatkan masyarakat tidak memiliki sikap bersatu
walaupun adanya perbedaan tersebut, hal ini termasuk dalam sila kedua. Juga
masyarakat kurang memiliki kesadaran tentang Pancasil sebagai ideologi negara
dikarenakan perubahan jaman dan adanya pengaruh budaya luar yang tidak
termasuk pada sikap Pancasila.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dikarenakan hasil penelitian
ini hanyalah mengidentifikasi dan mendeksripsikan kecenderungan-
kecenderungan pendapat Mahasiswa tentang pemahaman dan pelaksanaan nilai-
nilai pancasila sebagai ideologi negara di Indonesia.

2. Metode Penelitian
Ditinjau dari paradigma penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data-data kuantitatif dengan komponen-
komponen metode ilmiah. Demikian pula dalam hal penentuan sampelnya, lebih
menekankan pada teknik-teknik probabilitas, sedangkan menurut jenisnya
termasuk penelitian deskriptif karena menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan
perlakuan- perlakuan tertentu terhadap variabel atau merancang sesuatu yang
diharapkann terjadi pada variabel, tetap semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek,
komponen atau variabel berjalan sebagaimana apa adanya. Jadi, penelitian ini
termasuk jenis penelitian deskriptif korelatif, yaitu untuk mengetahui pengaruh
tingkat kesadaran Mahasiswa tentang pancasila sebagai ideologi negara.

3. Lokasi Penelitian:
Penelitian ini dilakukan di kelas TAN 1 A yang bertempat di kampus
Polbangtan Medan

4. Waktu Penelitian:
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin - Selasa, 8-9 januari 2024

16
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
1.Populasi:
Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa Polbangtan Medan
mengenai tingkat kesadaran Mahasiswa tentang pancasila sebagai ideologi
negara dan mengenai menurunnya nilai-nilai pancasila pada zaman
sekarang.
2.Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah 34 orang mahasiswa kelas TAN 1
A di Polbangtan Medan

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


a. Variabel Penelitian : Variabel penelitian ini adalah tingkat kesadaran
Mahasiswa Polbangtan Medan tentang pentingnya nilai pancasila dalam
kehidupan dan tingkat penurunan nilai-nilai pancasila pada zaman sekarang.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
-Pemahaman: Pemahaman Mahasiswa tentang pancasila sebagai ideologi negara.
Dapat menerjemahkan, menafsirkan, mendeskripsikan secara verbal mengenai
pemahaman tentang nilai nilai Pancasila. Ada pun indikator dalam variabel ini
adalah : sebagai ideologi bangsa dan acuan moral atau etika.
- Sikap moral: Sikap Mahasiswa terhadap nilai-nilai pancasila dalam kehiduoan
mahasiswa. ikap moral berarti segala perbuatan individu yang berkaitan dengan
kesusilaan tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan individu yang berupa
reaksi terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun luar diri individu itu
sendiri yang terlihat dalam indikator nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilaikerakyatan dan nilai keadilan.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


a. Jenis Data : Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data
bisa didapatkan. Dalam hal ini kami memakai teknik wawancara di dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang
menjawab pertanyaan peneliti, yaitu secara lisan. Sumber data berbentuk
responden ini digunakan didalam penelitian .

17
b. Instrumen Pengumpulan Data : dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 1
pedoman yaitu pedoman wawancara . Pedoman merupakan instrumen yang berisi
daftar pertanyaan yang terinci secara tertulis.
c. Kisi– Kisi Instrumen Penelitian
Pedoman Wawancara
1) Menurut Anda mengapa pancasila dijadikan dasar negara
Indonesia? 2)Apa pendapat anda tentang pancasila sebagai ideologi
negara kita?
3) Menurut anda apa kelebihan pancasila sebagai ideologi negara dalam
kehidupan sebagai mahasiswa / pelajar?
4) Contoh pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan maahasiswa?
5) Menurut anda apakah nilai pancasila diterapkan dengan baik dalam
perilakuanak penerus bangsa?
6) Bernarkah nilai-nilai pancasila mulai terkikis oleh perubahan zaman
sekarang?
7) Masih perlukah pancasila sebagai ideologi negara di era abad 21 ini?
d. Teknik Pengumpulan data
Guna memperoleh data yang akan digunakan, maka kami menggunakan
sebuah teknik pengumpulan data, yaitu :
-Wawancara: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
sekunder apabila peneliti telah melakukan studi pendahuluan
untukmenemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
penelitiingin mengetahui hal- hal kecil dari responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012: 188).-

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada mini riset ini adalah:
1. Reduksi data : Dalam penelitian ini, menggolongkan dan mengarahkan data
agar mendapatkan data yang relevan dan mendukung peneliti dalam permasalahan
pancasila sebagai ideologi negara.
2. Kategorisasi data : Kategorisasi ialah upaya memilah-milah setiap satuan
kedalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan (Lexy J.Moleong,2006:288).
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dari dokumen-dokumen yang
18
ada

19
akan dipilah-pilah sesuai dengan sifat masing-masing data. Tujuannya untuk
memilih data yang sifatnya penting dan datayang sifatnya pokok dan dapat
mengarahkan pada permasalahan pengembangan nilai-nilai ideologi pancasila
melalui wawancara dan penyebaran angket.

3.Display data : Data yang dihasilkan berbentuk narasi berupa informasitentang


peningkatan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi negara.
4. Pengambilan Kesimpulan : Dari data yang sudah diperoleh dapat disimpulkan
bahwa
(1) Rendahnya tingkat kesadaran Mahasiswa tentang pancasila sebagai ideologi
negara ternyata rendah, bisa dilihat dari jawaban Mahasiswa pada wawancara dan
rata-rata Mahasiswa menjawab masih banyak Mahasiswa tingkat kesadaran
nasionalismenya rendah dan
(2) Menurunnya nilai-nilai pancasila oleh perubahan zaman, bisa dilihat dari
jawaban Mahasiswa pada wawancara Mahasiswa banyak menjawab menurunnya
nilai-nilai pancasila karena adanya budaya dari luar

20
BAB IV
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dilihat dari hasil jawaban instrumen wawancara dan instrumen angket yang diisi
oleh Mahasiswa kelas Tan 1 A, POLBANGTAN MEDAN, dapat disimpulkan bahwa
tingkat kesadaran mahasiswa kurang tentang Pancasila sebagai ideologi negara karena
masih banyak anak bangsa yang kurang berperilaku sopan dan moral sesuai nilai-nilai
pancasila, tetapi masih banyak juga anak bangsa yang memiliki perilaku baik. Dan di
zaman sekarang nilai-nilai pancasila mulai menurun dikarenakan ada faktor budaya luar
atau asing yang masuk ke Indonesia sehingga anak bangsa mulai terikut-ikut dengan
budaya mereka.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah semoga Mahasiswa semakin mengerti
betapa
pentingnya pembinaan nilai-nilai pancasila dalam generasi masa kini agar generasi yang
di kemudian hari menjadi lebih baik lagi dari generasi sebelumnya sehingga terciptanya
nilai- nilai pancasila menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang berpedoman
pada pancasila dan menghayati setiap sila yang tertuang di dalam pancasila.

21
DAFTAR PUSTAKA

Al Marsudi Subandi H. 2003. Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma Reformasi.Jakarta


: Rajawali Pers.
Setiady Elly M, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT GramediaPustaka
Utama.
Wahana, Paulus. 1993. Filsafat Pancasila. Kanisius. Yogyakarta. hal 20
Suwarno, P.J., 1993,Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Yogyakarta: Kanisius

22

Anda mungkin juga menyukai