Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PERCOBAAN PEMATANGAN BUAH

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3:

1. Dewa Ayu Rasta Sinta Dewi (02)

2. I Gusti Ayu Agung Putri Kirani (05)

3. I Kadek Angga Raspati Nanda (08)

4. I Ketut Rega Darmawan (11)

5. I Komang Alit Wirawan (12)

6. Kadek Lysa Wulandari (24)

7. Ni Putu Ayuning Puspitadewi (38)

SMA N 1 SEMARAPURA
A. LANDASAN TEORI
Pemeraman dalam hortikultura adalah tindakan yang dilakukan untuk mempercepat
proses pematangan buah dengan menyimpan buah yang telah dipetik dalam tempat relatif
tertutup. Pemeraman hanya berhasil mempercepat pematangan bagi kelompok
buah klimakterik atau buah yang mengalami pemercepatan respirasi (katabolisme) seusai dipetik
contohnya buah pisang.
Buah pisang merupakan buah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yang
dapat dikonsumsi kapan saja dan pada segala tingkatan usia. Didaerah sentra buah pisang,
ketersediaan buah pisang seringkali dalam jumlah banyak dan keragaman varietas yang luas
sehingga dapat membantu mengatasi kerawanan pangan. Pisang dapat digunakan sebagai
alternatif pangan pokok karena mangandung karbohidrat yang tinggi, sehingga dapat
menggantikan sebagian konsumsi beras dan terigu.
Untuk keperluan tersebut digunakan buah pisang mentah yang kemudian diolah menjadi
berbagai produk baik melalui pembuatan gaplek dan tepungnya maupun olahan langsung dari
buahnya. Karbohidrat buah pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia
secara bertahap sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat.
Dibandingkan dengan gula pasir, sirup, karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih
lambat tetapi lebih cepat dari nasi biskuit dan sejenis roti. Salah satu cara untuk mengawetkan
buah pisang adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai jenis produk. selain menjadi awet
pengolahan juga merupakan salah satu cara mengatasi melimpahnya buah saat panen raya di
sentra produksi. Dengan diolah produk memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas. Buah
pisang yang memiliki bentuk dan tampilan buahnya kurang menarik, ukuran buahnya kecil dan
kulit buahnya kurang mulus seperti buah pisang pada sisir bagian bawah dapat dimanfaatkan
menjadi bahan produk olahan. Karbit atau Kalsium karbida adalah sebuah senyawa kimia yang
digunakan untuk mempercepat pematangan buah dengan rumus kimia CaC2. Senyawa murninya
tidak berwarna, tapi kalsium karbida yang biasanya digunakan warnanya adalah abu-abu atau
coklat dengan kandungan CaC, hanya sekitar 80- 85% (sisanya adalah CaO, Ca3P2, CaS,
Ca3N2, SiC), Selain itu, karena adanya kandungan PH, NH), dan HS, maka senyawa ini juga
berbau menyengat. Penggunaan utamanya dalam industri adalah untuk pembuatan asetilena dan
kalsium sianamida. Pada Penggunaan utamanya dalam industri adalah untuk pembuatan asetilena
dan kalsium sianamida. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat
pematangan buah. Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air yaitu CaC2(s) +
H2O(l)→C2H2(g) + CaO(s) . Karena itu 1 gram CaC₂ menghasilkan 349 ml asetilen. Pada
proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang
diperlukan dalam pengelasan.
Dalam kehidupan sehari-hari karbit juga digunakan untuk pematangan buah utamanya
buah mangga, pisang dan pepaya. Jadi hormon yang membuat buah matang disebut gas etilen
(karbit = nama dagang). Sebetulnya secara alami tanaman sudah memproduksi hormon ini agar
buah menjadi matang. Akan tetapi para pedagang buah menambahkan karbit lebih dari kadar
normal agar buah dapat lebih cepat matang. Penggunaan karbit ini tidak menimbulkan dampak
negatif. Kadar vitamin dan mineral tidak berubah karena penggunaan karbit ini. Hal ini karena
karbit adalah zat kimia yang hanya merangsang pembentukan gas etilen yang merangsang proses
pematangan buah. Selain itu, tidak ada dampak negatif yang berarti bagi kesehatan konsumen.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Satu Ijas Buah pisang (mentah)


2. Daun pisang
4. Karbit 1-3 plastik
4. Kardus
5. Tali Rapia
6. Pisau

C. CARA KERJA
1. Pertama-tama siapkan alat dan bahan, seperti 1 ijas buah pisang (mentah), daun pisang, karbit
1-3 plastik, kardus, tali, serta pisau.
2. Kedua, ambil kardus lalu ambil juga selembar daun pisang yang kemudian dimasukkan untuk
sebagai alasnya.
3. Ketiga, buka karbid dalam plastik lalu taburkan di dalam kardus dengan merata kemudian
percikan dengan air.
4. Keempat, Ambil buah pisang dan taruh di dalam kardus yang sudah ada karbid di bawahnya.
5. Kelima, Ambil selembar daun pisang lagi untuk menutup pisang tersebut.
6. Keenam, Tutup kadus dengan rapat dan ikat menggunakan tali rafia.
D. HASIL PRAKTIK
NO HARI KEADAAN BUAH KARAKTERISTIK

Seluruh permukaan buah


1 berwarna hijau, buah masih
Hari pertama
keras dan biasanya rasanya
masih sepat.

Permukaan buah berwarna


Hari kedua
hijau dengan semburat atau
sedikit berwarna kuning.

Seluruh permukaan kulit


Hari ketiga pisang berwarna kuning
dengan bercak coklat, serta
rasanya yang manis.

E. PEMBAHASAN
• Sebelum dilaksanakan pemeraman, buah pisang berwarna hijau dan rasa buahnya sepat,
hal ini disebabkan oleh kandungan zat pati pada buah pisang yakni (C6H10O5)n.
• Setelah dilaksanakan pemeraman, buah pisang berwarna kuning dan rasa buahnya manis,
hal ini disebabkan oleh kandungan zat Glukosa pada buah pisang yakni (C6H12O6).
F. LAMPIRAN FOTO-FOTO

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

Anda mungkin juga menyukai