Anda di halaman 1dari 8

Al-Fahmu: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Volume 1 No. 1, 2022: 36-45

E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659

https://doi.org/10.58363/alfahmu.v1i1.10

Tafsir Ayat-Ayat Sains Air Laut


Dede Abdullah1, Ramdan2
1
Afiliasi penulis pertama (Universitas/Instansi, Negara)
2
Afiliasi penulis kedua (Universitas/Instansi, Negara)
3
Afiliasi penulis kedua (Universitas/Instansi, Negara)

Article Info Abstract

Article History: Abstracts are written in two languages, English and Indonesian. Abstract is a
short and comprehensive summary of the content of the article. allows readers to
Received: 12 August 2022 quickly survey article content and, like titles, allows people interested in the
document to retrieve it from abstraction and indexing databases. The abstract
Revised: 18 August 2022 contains the main problem and/or research objectives, and shows the approach or
method used to solve it, and presents the findings, conclusions, and important
Accepted: 8 September 2022 implications of the research results. The abstract summarizes the reasons for the
research, the approach or method chosen, the main results, and the key
Published: 30 September 2022
conclusions. Abstract is written using Garamond font size 9 with 1 space, fully
aligned (justify). Abstracts are presented in paragraphs containing 150-200 words.
There must be no spelling, grammatical or expression errors in the language used.
*Corresponding Author:

Name: Apri Wardana Ritonga

Email: apriwardana@gmail.com

Keywords Keyword 1; Keyword 2; Keyword 3

Abstrak

Abstrak ditulis dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Abstrak adalah ringkasan singkat dan komprehensif dari isi
artikel. memungkinkan pembaca untuk mensurvei isi artikel dengan cepat dan, seperti judul, memungkinkan orang yang
tertarik pada dokumen untuk mengambilnya dari abstraksi dan pengindeksan database. Abstrak berisi masalah utama
dan/atau tujuan penelitian, dan menunjukkan pendekatan atau metode yang digunakan untuk menyelesaikannya, dan
menyajikan temuan, kesimpulan, dan implikasi penting dari hasil penelitian. Abstrak merangkum alasan penelitian yang
dilakukan, pendekatan atau metode yang dipilih, hasil utama, dan kesimpulan kunci. Abstrak ditulis menggunakan font
Garamond size 9 dengan 1 spasi, rata penuh (justify). Abstrak disajikan dalam paragraf berisi 150-200 kata. Tidak boleh
ada kesalahan ejaan, tata bahasa, dan ekspresi dalam bahasa yang digunakan.

Kata Kunci: Kata Kunci 1; Kata Kunci 2; Kata Kunci 3

Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659


Judul Artikel | 2

PENDAHULUAN (Garamond Bold, 12)


Semua orang sudah pasti tau air laut, sama taunya dengan wujud manusia, binatang,
batu, tumbuhan dan bentuk jenis yang ada pada alam semesta ini, namun tidak semua orang
tau tentang definisi laut, apalagi perbedaan laut dengan Samuda. Laut adalah kumpulan air
asin yang sangat luas bahkan kurang lebih 71% permukaan laut lebih yang menutpi
permukaan bumi, Adapun Samuda yaitu lautan lepas yang menghubugkan antara satu benua
dengan benua lainnya. 1 Para ahli perlautan sepakat ada 5 samuda dibumi ini, Samudra
pasifik, Samudra atlantik, Samudra hindia, Samudra Artik, serta samudra Selatan yang
berada disekitar Antartika.
Air laut mampu menyimpan panas dibandingkan atmosfer bumi, yang mana air laut
mampu lebih kuat. Karena sifat air laut yang lebih padat daripada lapisan atmosfer udara,
karena pergerakan yang lebih lambat sehingga mempunyai kemampuan lebih kuat dalam
berbagai kondisi. Ini artinya lautan sangat berperan penting dalam perubahan cuaca yang
alamiah dalam bumi kita.
Seluruh wilayah lautan yang ada di muka bumi ini meski karakteristiknya berbeda-
beda antara satu dengan yang lain-nya, semuanya saling terhubung dan bersambung. Ia
membentang dari kutub utara hingga kutub selatan dan mengelilingi permukaan bumi. 2
Berdasarkan penjelasan diatas, planet bumi yang kita tempati ini bisa dikatakan sebagai
“Planet Air”. Tidak kurang dari 361km2 atau dua pertiga atau 71% permukaan bumi kita
ditutupi oleh air laut. Sisanya yaitu daratan, hanya mencakup 148km2 atau sebesar 29% dari
luas permukaan bumi. Bisa jadi, kalau kita melihat pada peta, lautan yang terhampar tidak
seluas fakta yang sebenarnya. Ini terjadi karena antara satu lautan dengan lautan lainnya
terpisahkan oleh benua ataupun pulau-pulau yang tersebar dipermukaan bumi. Apabila semua
benua digabungkan, lalu diletakkan disalah satu sudut bumi, 71% luas laut akan mudah kita
lihat.3

METODE PENELITIAN (Garamond Bold, 12)


Metode penelitian menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan. Poin-poin utama yang
harus ditulis di sini: (1) desain penelitian (pendekatan dan metode); (2) populasi dan sampel;
(3) teknik pengumpulan sampel dan pengembangan instrumental; dan (4) teknik analisis data.
Spesifikasi dan jenis alat dan bahan harus ditulis jika peneliti menggunakannya.
Dalam penelitian kualitatif, seperti penelitian tindakan kelas (PTK), studi kasus, dan
sebagainya, perlu menyebutkan kehadiran peneliti, subjek penelitian, dan jumlah informan
yang berpartisipasi, serta metode yang digunakan untuk menggali data, lokasi penelitian,
durasi penelitian, dan deskripsi validasi hasil penelitian.

1
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.50.
2
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.50.
3
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.50.-h.51

Volume 1 No. 1 | 36-45


Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659
Judul Artikel | 3

Pada bagian ini menggunakan Garamond 12 normal, margin kiri dan kanan lurus
dengan spasi atas 0pt dan bawah 4pt.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Asal Mula Air Laut
Sebagai mana penciptaan makhluk yang Allah ciptakan di muka bumi ini, yang
bernyawa maupun tidak, semua pasti melalui proses serta tahapan tahapan tertentu.
Begitupun dengan adanya lautan, ia tidak mungkin hadir begitu saja tanpa ada proses serta
tahapan-tahapan yang memakan waktu lama sampai jadi lautan yang dapat kita lihat seperti
sekarang.4
Permukaan bumi yang begitu panas pada masa empat miliar tahun silam. Akibat
panasnya itu, wujud cair air pun tak dapat bertahan. Uap dari kawah gunung api bersama gas-
gas vulkanik lain merupakan cara zat cair dikeluarkan , membumbung dan terlepas begitu
saja ke angkasa. Kondisi ini terjadi hingga berjuta-juta tahun lamanya. Dan pada khirnya,
bumi mulai mendingin yang diikuti oleh terbentuknya atmosfer yang menyelimuti permukaan
bumi dikisaran 3,85 miliar tahun silam. Atmosfer5 ini terdiri atas gas-gas vulkanik. Dan uap
air adalah bagian dari salah satunya.
Pada perkembangan selanjutnya terjadilah pengembunan air sehingga pada cekungan-
cekungan permukaan bumi mulai terisi dengan genangan-genangan air yang menjadi lautan.
Hujan mulai turun sejak lautan terbentuk.6
Air hujan secara alamiah akan terasa tawar dan merupakan air yang bersih. Air tawar
bergerak dalam ruang lingkup atmosfer, jika ada zat-zat yang mencemarinya, baik-yang
berupa karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen, maupun zat-zat pencemar lainnya. Air
itu turun dalam bentuk hujan asam7 dan berdampak pada bebatuan dan makhluk-makhluk
hidup. Faktanya ada pengaruh negative terhadap manusia. Allah menganugrahkan kepada
kita suatu proses yang alamiah. Anugrah tersebut berupa uap air yang bersumber dari lautan,
samudra dan daratan, serta melalui proses fotosintesis dan pernafasan tumbuhan. Uap air itu
kemudian naik dan menebal, lalu turunlah air yang bersih tersebut. 8 Hujan turun membasahi
bumi berperan besar dalam mengikis garam dari bebatuan, lalu membawanya ke laut.
Pengikisan dan pelarutan garam yang terusmenerus menjadikan laut sebagai tempat
berkumpulnya garam-garam tersebut. oleh karena itu air laut terasa asin. Tidak kurang dari
2,9% dari berat air laut adalah garam. Laut-laut seperti laut Baltik, yang dialiri air tawar dari
sungai disekitarnya dan penguapannya hanya sedikit , tidak terasa asin. Sebaliknya laut Mati

4
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.53.
5
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi. Dari permukaan planet tersebut
hingga jauh diluar angkasa. Dibumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km diatas permukaan tanah, sampai
dengan sekitar 560km diatas permukaan bumi.
6
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.53.
7
Hujan asam adalah hujan dengan pH dibawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam karena karbondioksida
diudara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
8
Nadiyah Thayyarah, Sains Dalam al-Qur‟an: Mengerti Mukjizat Ilmiyah Firman Allah (Jakarta:Zaman, 2014),
h. 527-528.
Volume 1 No. 1 | 36-45
Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659
Judul Artikel | 4

mengalami penguapan sangat cepat sehingga kadar garamnya enam kali lebih tinggi
dibandingkan dengan laut-laut pada umumnya.
Sifat Fisik Air Laut
Seluruh komponen yang tercipata pada alam semesta ini tentunya mempunyai sifat,
komponen dan karakteristik yang berbeda, dan itu yang menjadikan pembeda dengan yang
lain-nya. Begitupun Air Laut, yang mana para ahli membedakan sifat, komponen serta
karakteristik air laut kedalam beberapa bagian, ada yang bersifat kimia, biologi, fisika dan
sifat yang lain-nya.
a. Arus laut
Arus laut ini di sebabkan oleh gerakan serta dorongan matahari dan gerafitasi bumi,
yang mana gerakan keduanya saling berhubungan antar satu sama lain. Udara yang
berbetuk angin memberi dorongan terhadap permukaan air laut sehinga
menghasilkan arus laut.9 Arus itu membawa panas dari satu lokasi kelokasi lain-nya
dan mengubah pola suhu dipermukaan bumi.10
b. Gelombang laut
Gelombang sendiri seperti Gerakan air yang sering kita jumpai di sawah yang sudah
dibajak. Pada umum-nya gelombang air laut terjadi akibat dari perbedaan tinggi
permukaan air laut, adanya pasang surut, dan tentu saja terjadi akibat hembusan
angin pada permukaan laut yang menjadikan gelombang seperti ombak.11
c. Air naik
Air naik atau umbalan (upwelling) merupakan istilah yang digunakan dalam
menggambarkan peroses perpindahan masa air dari lapisan bawah menuju ke
permukaan laut. Fenomena air naik terjadi karena adanya pergerakan udara (angin)
yang berasal dari daratan menuju kearah laut lepas yang menyebabkan terjadinya
perpindahan air permukaan menjadi searah dengan arah angin. Mengakibatkan
terjadinya kekosongan ruang air permukaan, dan selanjutnya diisi oleh massa air
dari lapisan dibawahnya.

9
Arus laut adalah suatu gerakan aliran suatu massa air yang diakibatkan oleh faktor-faktor , seperti hembusan
angin, perbedaan kepadatan air laut, dan gerakan gelombang panjang yang ditimbulkan oleh mekanisme pasang
surut, yang dipengaruhi gravitasi bumi.
10
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.56.
11
“Gelombang di laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang tergantung dari gaya pembangkitnya.
Gelombang tersebut adalah gelombang angin yang dibangkitkan oleh tiupan angin dipermukaan laut, gelombang
pasang surut dibangkitkan oleh gaya tarik benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap bumi,
gelombang tsunami terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa dilaut, gelombang yang dibangkitkan oleh
kapal yang bergerak dan sebagainya.”

Volume 1 No. 1 | 36-45


Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659
Judul Artikel | 5

Air naik dapat pula terjadi dilokasi-lokasi pertemuan arus-arus samudra yang kuat
sehingga terjadi suatu regurtrasi dan kevakuman tekanan yang akan menciptakan
ruang kosong bagi naiknya air dilapisan bawah. Pada daerah percabangan arus laut
pun dapat terjadi fenomena air naik karena adanya dorongan pada kolom air
didaerah percabangan (bifurcation). Air naik tersebut berperan penting bagi
populasi ikan dan biota laut lainnya. Sebab air naik merupakan sebuah mekanisme
alami untuk menyuplai unsur-unsur hal penting, seperti fosfat dan nitrat. Fungsi
lainya sebagai pendistribusian kadar garam dan pengatur suhu air.12
d. Suhu laut
Suhu permukaan secara alamiah akan lebih tinggi karena terpapar sinar matahari
sepanjang hari. Suhu hangat permukaan tersebut tercampur merata karena adanya
aktifitas angin, arus, dan mekanisme pasang surut. Area suhu homogeny ini
memiliki ketebalan antara 50-70 meter, dibawahnya terhampar lapisan termoklin
dimana suhu mulai mengalami penurunan dengan bertambahnya kedalaman. Area
termolin juga memiliki densitas partikel air yang tinggi dengan salintas (kadar
garam) yang tinggi pula.13
e. Salintas
Air adalah pelarut yang paling baik. Oleh karena itu. Berbagai macam zat terlarut
dilautan, yang meliputi garam-garam anorganik, senyawa-senyawa organik yang
berasal dari organisme-organisme hidup, dan gas-gas yang terlarut. Para ilmuan
berhipotesis bahwa garam-garam yang ada dilautan didapatkan dari proses
pelapukan atau pecahnya bebatuan di daratan akibat proses pembekuan dan
pengikisan. Penguasan gunung-gunung secara bertahap yang menyebabkan
terlarutnya bahan-bahan kimia yang terkandung didalamnya ikut berandil besar
dalam menaikkan tingkat salinitas dilautan. Garam-garam dilautan pun diyakini
berasal dari batuan-batuan dan gas-gas vulkanik yang keluar dari bawah dasar
samudra. Menurut teori ini, terjadi proses outgassing gas kepermukaan dasar laut.
Bersamaan garamgaram ini meresap pula air, dengan komposisi yang tetap maka

12
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.61.
13
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.64
Volume 1 No. 1 | 36-45
Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659
Judul Artikel | 6

terbentuk garam dilaut. Garam memiliki kandungan yang tetap setiap masanya.
Artinya, kita tidak menjumpai bahwa air lautan makin asin.14
f. Pasang surut
Pasang surut adalah gerakan naik turunnya permukaan laut secara berirama yang
disebabkan oleh adanya gaya tarik matahari dan bumi. Massa matahari 227 juta kali
lebih besar dari massa bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi sekitar 149,66
juta km. Adapun jarak bulan ke bumi rata-rata 381.160 km. Oleh karena itu,
pengaruh bulan terhadap pasang surut lebih besar daripada matahari karena
jaraknya lebih dekat dengan bumi. Kuatnya daya tarik bulan menyebabkan bagian
bumi yang terdekat dengan bulan akan tertarik sehingga perairan di wilayah
tersebut akan naik dan menimbulkan pasang. Pada saat bersamaan, wilayah bumi
yang tegak lurus teradap poros bumi-bulan akan mengalami surut. Karena
perputaran bumi mengelilingi matahari bersifat konstan, demikian pula perputaran
bumi pada porosnya dan perputaran bulan mengelilingi bumi, peristiwa pasang
surut ini pun menjadi konstan dan menetap.15 Pasang surut air laut merupakan suaru
fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air secara berkala. Fenomena ini
diakibatkan oleh adanya kombinasi gaya tarik-menarik dari benda-benda astronomi
terutama oleh matahari, bumi, dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat
diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

KESIMPULAN (Garamond Bold, 12)


Bagian ini berisi ringkasan hasil dan pembahasan yang mengacu pada tujuan
penelitian. Dengan demikian, ide-ide pokok baru, yang merupakan bagian penting dari
temuan penelitian ini harus dikemukakan.
Kesimpulan harus menjawab tujuan penelitian. Mendeskripsikan bagaimana hasil
penelitian anda dalam memajukan pengetahuan saat ini. Berikan pembenaran ilmiah yang
jelas untuk penelitian Anda, dan tunjukkan kemungkinan aplikasi dan ekstensi yang anda
temukan dalam penelitian. Saran-saran yang disusun berdasarkan temuan-temuan penelitian
yang dibahas juga ditulis pada bagian ini. Ini harus didasarkan pada kegiatan praktis,
pengembangan teoretis baru, dan/atau penelitian lanjutan.
Anda dapat menuliskan kesimpulan dalam satu paragraf dengan kata kunci utama
dalam artikel. Anda tidak boleh menyajikan argumen baru dalam kesimpulan Anda. Anda
14
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.66
15
Susilo Soekardi, Tauhid Nur Azhar, Air dan Samudra:Mengurai Tanda-Tanda Kebesaran Allah Di Lautan
(Solo:Tinta Medina, 2012), h.67.

Volume 1 No. 1 | 36-45


Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659
Judul Artikel | 7

dapat mengajukan beberapa pertanyaan terbuka untuk bahan kajian berikutnya. Coba jelaskan
kepada pembaca Anda apa lagi yang dapat dilakukan? Menurut Anda apa langkah
selanjutnya yang harus dilakukan? Apa pertanyaan lain yang memerlukan penyelidikan lebih
lanjut? Kesimpulan adalah bagian terakhir dalam artikel ini jadi gunakan sebagai tempat
untuk mengekspresikan pemikrian anda untuk dapat dikembangkan dalam penelitian masa
depan.
Isi kesimpulan menggunakan Garamond 12 normal, margin lurus dengan spasi atas
0pt dan bawah 4pt.

DAFTAR PUSTAKA (Garamond Bold, 12)


Daftar Pustaka merupakan sumber acuan yang dijadikan bahan kutipan penulisan
naskah. Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis yang
disitasi. Presentasi bahan rujukan yang digunakan adalah 80 % referensi primer dari jurnal
artikel, dan 20% dari referensi sekunder seperti buku, prosiding, tesis, dll minimal 5 tahun
terakhir. Penulisan referensi menggunakan style APA (American Psychological Association)
7th edition seperti di bawah ini. Jumlah rujukan pada daftar pustaka minimal 10 buah.

Contoh Penulisan Jurnal


Nama belakang, nama depan. (tahun). “Judul artikel.” Nama jurnal dengan italic, Vol jurnal
(nomor jurnal), Halaman jurnal, dan doi/url.

Huda, N., Hamid, N., & Misbah, M. K. (2020). Konsep Washatiyah M. Quraish Shihab
Dalam Tafsir Al-Misbah (Analisis Hermeneutika Hans-Georg Gadamer). International
Journal Ihya’ Ulum Al-Din, 22(2), 198–231. https://doi.org/10.21580/ihya.22.2.6768
Ritonga, M., Febriani, S. R., Kustati, M., Khaef, E., Ritonga, A. W., & Yasmar, R. (2022).
Duolingo: An Arabic Speaking Skills’ Learning Platform for Andragogy Education.
Education Research International, 2022, 7090752.
https://doi.org/10.1155/2022/7090752

Contoh Penulisan Buku


Nama belakang, nama depan. (tahun terbit). Judul buku dengan cetak italic. Kota terbit:
Penerbit.

Brannen, J. (2017). Mixing Methods: Qualitative and Quantitative Research. Routledge


Taylor & Francis Group. https://doi.org/10.4324/9781315248813
Rahimi, M., & Pourshahbaz, S. (2019). English as a Foreign Language Teachers ’ TPACK :
Emerging Research and Opportunities. IGI Global.
Shihab, Q. (2002). Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Lentera Hati.

Contoh Penulisan dari Luar Jurnal dan Buku


Nama belakang, nama depan. (tahun). Judul. Bulan terbit. Link terbitan

Sunnatullah. (2021). Sejarah Kodifikasi dan Perkembangan Tafsir. 3 Oktober 2021 dari
https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/sejarah-kodifikasi-dan-perkembangan-ilmu-tafsir-
Volume 1 No. 1 | 36-45
Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659
Judul Artikel | 8

duPzx
Darmawan, D. (2019). Perspektif Al-Quran Dalam Menjaga Harmonisasi dan Toleransi Dari
Berita Bohong (Hoax) di Media Sosial. Prosiding Seminar Nasional, “Harmonisasi
Keberagaman Dan Kebangsaan Bagi Generasi Milenial, Lembaga Kajian
Keagamaan,” 158–167.
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/psnlkk/article/view/4640

Volume 1 No. 1 | 36-45


Copyright © 2022 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659

Anda mungkin juga menyukai