Anggota Kelompok 4:
E1M02206
1. Yunita Ardiyanti 3
E1M02209
2. Putri Febrianti 1
E1M02209
3. Siti Nurwardah H. 3
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Senyawa Kompleks Unsur Transisi dengan judul “Logam timbal (Pb)
dan Timah (Sn) ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah senyawa kompleks
unsur transisi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.
akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.
Penulis
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT.
Karena Rahmat dan
Karunia-Nya, akhirnya
makalah mata kuliah Kimia
Logam Berat yang berjudul
“Logam Berat Timah dan
Timbal”ini dapat
terselesaikan dengan baik
dan tepat
waktu.
ii
Makalah logam Sn dan Pb
ini merupakan salah satu
makalah tugas mata
kuliah Kimia Logam Berat.
Atas penyusunan makalah
ini kami berharap dapat
mengupas tetang logam
Sn dan Pb. Hal ini
untuk menambah
pengetahuan
pembaca akan logam Sn dan
Pb.
iii
Kami ucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak
Drs. H. Tengku Abu
Hanifah, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah
Kimia Logam Berat yang
telah
membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.
Meskipun sudah diupayakan
dengan maksimal, makalah
ini tentunya tidak
lepas dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan
iv
masukan dari berbagai
pihak
sangat kami harapkan
demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga
makalah ini
dapat bermanfaat bagi
pembacanya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT.
Karena Rahmat dan
v
Karunia-Nya, akhirnya
makalah mata kuliah Kimia
Logam Berat yang berjudul
“Logam Berat Timah dan
Timbal”ini dapat
terselesaikan dengan baik
dan tepat
waktu.
Makalah logam Sn dan Pb
ini merupakan salah satu
makalah tugas mata
kuliah Kimia Logam Berat.
Atas penyusunan makalah
ini kami berharap dapat
vi
mengupas tetang logam
Sn dan Pb. Hal ini
untuk menambah
pengetahuan
pembaca akan logam Sn dan
Pb.
Kami ucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak
Drs. H. Tengku Abu
Hanifah, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah
Kimia Logam Berat yang
telah
vii
membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.
Meskipun sudah diupayakan
dengan maksimal, makalah
ini tentunya tidak
lepas dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan
masukan dari berbagai
pihak
sangat kami harapkan
demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga
makalah ini
viii
dapat bermanfaat bagi
pembacanya
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.....................
.............................................
.............................i
DAFTAR
ISI.........................................
.............................................
......................ii
BAB
I............................................
ix
.............................................
..............................1
PENDAHULUAN...............
.............................................
.......................................1
A. LATAR
BELAKANG.......................
.............................................
...............1
B. RUMUSAN
MASALAH..........................
.............................................
.......2
x
C. TUJUAN
PENULISAN.......................
.............................................
............2
BAB
II...........................................
.............................................
..............................3
PEMBAHASAN..................
.............................................
.......................................3
2.1 KEKHASAN TIMBAL
DAN
xi
TIMAH................................
..........................3
1.
TIMBAL..............................
.............................................
............................3
2.
TIMAH................................
.............................................
............................6
2.2 Dampak Logam Timbal
(Pb) dan Timah
(Sn).......................................
.......10
xii
2.3 Reaksi-reaksi Logam Pb
dan
Sn.........................................
..........................12
2.4 Kegunaan Logam Pb
dan
Sn.........................................
..........................15
BAB
III.........................................
.............................................
............................18
xiii
PENUTUP...........................
.............................................
......................................18
3.1
Kesimpulan..........................
.............................................
.......................18
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kelimpahan Pb dan Sn.................................................................................5
B. Sifat-sifat Pb dan Sn.....................................................................................7
C.Ekstraksi unsur Pb dan Sn............................................................................11
D.Kegunaan Pb dan Sn ...................................................................................12
E.Persenyawaan Pb dan Sn..............................................................................19
xiv
A. Kesimpulan ...............................................................................................31
B. Diskusi ...............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Timah dan timbal merupakan unsur golongan 14 (p). mereka bersifat
logam dibandingkan dengan tiga komponen pertama yaitu karbon, silikon dan
germanium. Meski jumlahnya tidak sebanyak aluminium, timah merupakan
salah satu logam yang juga banyak ditemukan di sekitar kita. Timah, seperti
timbal, juga merupakan unsur logam dalam kelompoknya, namun lunak,
tidak terlalu tahan lama, dan memiliki titik leleh rendah (232°C), sehingga
mudah dipalu menjadi bentuk cakram dan tahan terhadap korosi.
Timbal, sebagai logam berat, merupakan unsur yang paling melimpah di
alam. Istilah logam berat digunakan karena timbal mempunyai massa jenis
yang sangat tinggi (11,34 g/cm³), jauh melebihi kepadatan tertinggi logam
transisi pertama (yaitu 8,92 g/cm³ untuk tembaga). Timbal bersifat lunak,
memiliki titik leleh -327°C, tampak mengkilat saat pertama kali dipotong
tetapi langsung menjadi buram jika terkena udara luar. Hal ini terjadi karena
terbentuknya lapisan timbal oksida atau timbal karbonat yang menutupinya
dengan rapat sehingga mencegah terjadinya reaksi lebih lanjut. Karena sifat
tersebut, timbal sering digunakan, misalnya dalam bentuk bingkai kaca patri
yang membentuk lukisan pada jendela kaca. Selain itu, SnO ₂ juga dapat
digunakan sebagai bahan campuran atap dan pipa ledeng. Memang benar
penggunaan timbal di lingkungan kita cukup jarang, namun campuran timbal
dan timah digunakan sebagai bahan solder untuk perekat atau penyolderan
bahan elektronik. Timbal merupakan paduan dengan ketahanan yang sangat
tinggi terhadap sinar-X dan sinar-Y. Oleh karena itu, pelat timah banyak
digunakan untuk melindungi zat radioaktif. Sebagai senyawa, timbal sangat
bermanfaat. Dalam industri cat, senyawa timbal banyak digunakan sebagai
pigmen (pewarna). Misalnya, PbCrO4 berwarna kuning, banyak digunakan
3
pada cat jalan atau bahan plastik, PbMnO berwarna oranye-merah, PbO
berwarna kuning kenari, serta 2PbCO dan Pb(OH)2 berwarna putih.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kelimpahan timbal (Pb) dan timah (Sn) di alam?
2. Bagaimana sifat-sifat timbal (Pb) dan timah (Sn)?
3. Bagaimana cara ekstraksi timbal (Pb) dan timah (Sn)?
4. Apa saja kegunaan timbal (Pb) dan timah (Sn)?
5. Apa saja persenyawaan timbal (Pb) dan timah (Sn)?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kelimpahan timbal (Pb) dan timah (Sn) di alam?
2. Mengetahui sifat-sifat timbal (Pb) dan timah (Sn)?
3. Mengetahui cara ekstraksi timbal (Pb) dan timah (Sn)?
4. Mengetahui kegunaan timbal (Pb) dan timah (Sn)?
5. Mengetahui persenyawaan timbal (Pb) dan timah (Sn)?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
tembaga. Sumber mineral utama timbal adalah “Galena (PbS)” yang
mengandung 86,6% Pb yang diperoleh melalui proses pemanggangan,
“Cerussite (PbCO3)” dan “Anglesite” (PbSO4).
Pb dikenal sebagai logam tipe B bersama dengan merkuri (Hg),
arsen (As), selenium (Se), timah (Sn), dan merupakan logam yang
mudah termetilasi atau dilepaskan ke atmosfer dalam bentuk uap air
dari oksidasi, proses pembakaran batubara. Pb juga dikenal sebagai
logam atmosferik. Timbal dalam bahasa Inggris disebut “Lead”
dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini berasal dari nama latin timbal,
khususnya “Plumbum” yang berarti logam lunak. Timbal logam Pb
adalah logam lunak berwarna coklat tua yang mudah dimurnikan.
Timbal logam lebih umum dibandingkan kebanyakan logam beracun
lainnya dan ditemukan secara alami di bebatuan dan kerak bumi.
Timbal mempunyai nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Secara
keseluruhan, timbal terdapat dalam jumlah melimpah sekitar 0,0013%
204 206 207
di kerak bumi. Timbal memiliki empat isotop stabil: Pb, Pb, Pb
208
dan Pb. Sekitar 38 isotop timbal telah ditemukan, termasuk isotop
205
sintetik yang tidak stabil. Pb memiliki waktu paruh 15,3 juta tahun
dan 202Pb memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
2. Timah
6
Timah telah dikenal manusia sejak zaman dahulu kala, jauh
sebelum sejarah modern. Timah adalah unsur alami yang ditemukan
di kerak bumi dan telah digunakan oleh peradaban dalam berbagai
kegunaan, termasuk pembuatan logam dan perkakas, selama ribuan
tahun.
Tin (Sn) dalam bahasa Inggris disebut Tin. Nama latin timah
adalah “Stannum” yang berkaitan dengan kata “stagnum” yang dalam
bahasa Inggris identik dengan kata “drip” yang artinya menjadi cair.
Penggunaan kata tersebut berkaitan dengan logam timah yang mudah
meleleh. Timah tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas di bumi
tetapi dapat diperoleh dari kasiterit atau timah oksida. Timah
merupakan unsur paling melimpah ke-49 di kerak bumi. Timah
mempunyai nomor atom 50 dan nomor massa 118,71. Secara umum,
timah terdapat dalam jumlah melimpah sekitar 0,001% di kerak bumi.
Isotop timah yang stabil meliputi 112Sn, 114Sn-120Sn, 122Sn dan 124Sn.
Timah mengandung isotop radioaktif, termasuk 126Sn, yang memiliki
waktu paruh 230.000 tahun.
B. SIFAT-SIFAT
1. Timbal (Pb)
Timbal adalah unsur yang bersifat logam. Hal ini merupakan
anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni karbon dan
silikon bersifat non-logam. Sifat-sifat timbal dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
a. Sifat Fisika
Fasa pada suhu kamar : padatan
b. Densitas : 11,34 g/cm3
Titik leleh : 327,5oC
Titik didh : 1749oC
Panas fusi : 4,77 Kj/mol
Panas penguapan : 179,5 kJ/mol
Kalor jenis : 26,650 J/molK
Warna : Putih kebiru-biruan dan mengkilap
Sifat Kimia
Bilangan oksidasi : 4, 2, -4
Elektronegativitas : 2,33 (skala Paulli)
Energi ionisasi 1 : 715,6 kJ/mol
Energi ionisasi 2 : 1450,5 kJ/mol
7
Energi ionisasi 3 : 3081,5 kJ/mol
Jari-jari atom : 175 pm
Radius ikatan kovalen : 146 pm
Jari-jari Van Der Waals : 202 pm
Struktur kristal : kubik berpusat muka
Sifat kemagnetan : diamagnetik
Resistivitas termal : 208 Ω⋅m
Konduktifitas termal : 35,3 W/mK
8
Dengan asam nitrat:
PbO(s) + 2HNO3 (aq) → Pb(NO3)2 (aq) + H2O(l)
2. Timah (Sn)
a. Sifat Fisika
a. Sifat Kimia
9
Jari-jari atom : 145 pm
Konfigurasi
elektron : [Kr]4d105s25p2
Bilangan oksidasi : 4, 2, -4
Nomor atom : 50
Nomor massa : 118,71
Elektronegativitas : 1,96 (skala Pauli)
Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu)
Jari-jari atom : 140 pm
Konduktifitas termal : 66,8 W/mK
Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.
2Sn(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) → 2Na2SnO2(aq) + 3H2(g)
6Sn(s) + 6KOH(aq) + 4H2O(l) → 3K2SnO3(aq) + 7H2(g)
10
C. EKSTRAKSI UNSUR Pb DAN Sn
1. Timbal (Pb)
Pembuatan unsur plumbum (Pb) secara laboratorium adalah proses yang
sangat berbahaya dan biasanya tidak dilakukan dalam skala laboratorium
biasa. Pada proses ekstraksi, bijih galena dipekatkan
2PbS(s) + 3O₂(g) → 2PbO(s)+2SO₂(s)
Proses reduksi dilaksanakan dengan batu bara (C) dan air kapur
PbO(s)+ C(s)→ Pb(l) + CO(g)
PbO(s)+ CO(g) → Pb(l) + CO2(g)
Alternatif lain pada proses reduksi yaitu pemakaian reduktor bijih bakar dari
galena segar sebagai pengganti batubara:
PbS(s) + 2PbO(s) → Pb(s) + SO₂(g)
2. Timah (Sn)
a. Tahap konsentrasi
Tahap konsentrasi biji timah merupakan operasi peningkatan
kadar. Bijih timah (kasiterit) yang diolah memiliki kadar awal
sekitar 30% sampai 65% Sn. Setelah melalui operasi pemisahan,
kadar timah minimum yang harus tercapai supaya dapat
dipergunakan
sebagai umpan peleburan tahap pertama adalah
sebesar 70 persen Sn.
b. Tahap smelting
Proses smelting merupakan proses reduksi dari konsentrat bijih
timah pada temparatur tinggi menjadi logam timah. Prinsip reduksi
adalah melepas ikatan oksigen yang terdapat mineral kasiterit.
Reduktor yang digunakan sebagai pereduksi adalah gas CO.
Reaksi yang terjadi selama proses smelting adalah:
SnO₂ + CO→SnO + CO2
SnO + CO→Sn + CO₂
Pada proses smelting akan terbentuk lelehan terak dan timah yang
tidak saling larut. Slag akan mengikat pengotor-pengotor yang
terdapat di dalam konsentrat.
c. Tahap refining
Crude tin dari proses peleburan tahap satu kemudian
dibawa ke proses selanjutnya yaitu proses pemurnian.
Kandungan timah dalam crude tin adalah Sn >90% dan
sisanya adalah pengotor seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu, dan Sb.
Pemurnian timah dari pengotornya dapat dilakukan dengan
kettle refining, eutectic refining, serta electrolytic refining.
11
Pemilihan teknologi untuk proses pemurnian adalah
berdasarkan tingkat kemurnian logam timah yang
diinginkan. Setelah melewati tahap refining ini, kemurnian
logam timah dapat mencapai 99,93%.
D. KEGUNAAN
1. Timbal (Pb)
Timbal (Pb) adalah unsur kimia yang memiliki beberapa kegunaan
dalam berbagai bidang, meskipun penggunaannya telah berkurang
seiring dengan meningkatnya kesadaran akan efek negatifnya terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa kegunaan
timbal yang pernah penting:
12
Proyektil amunisi, timbal digunakan dalam amunisi sebagai
komponen inti proyektil. Meskipun penggunaan timbal dalam
amunisi telah berkurang, beberapa jenis amunisi masih
mengandung timbal.
13
dan meningkatkan kekuatan kaca. Kaca yang dilapisi timbal
digunakan dalam cermin dan jendela ganda (kaca isolasi).
2. Timah (Sn)
14
Unsur timah (Sn) memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai
industri dan aplikasi. Berikut adalah beberapa kegunaan utama unsur
timah:
Industri logam, timah digunakan sebagai bahan logam dasar
dalam pembuatan berbagai jenis produk logam, termasuk
solder, bahan bangunan, pipa, dan peralatan listrik.
15
Industri kimia, beberapa senyawa timah digunakan sebagai
katalis dalam berbagai reaksi kimia. Contohnya adalah
senyawa organostannum yang digunakan dalam industri plastik
dan karet.
16
memberikan warna putih yang cerah kepada produk-produk
ini.
17
menarik dan sering digunakan sebagai alternatif yang lebih
terjangkau daripada perhiasan emas atau perak.
E. PERSENYAWAAN
1. Halida
a. Timbal (Pb) dapat membentuk berbagai senyawa halida dengan
elemen halogen seperti fluor (F), klorin (Cl), bromin (Br), dan
iodin (I). Beberapa persenyawaan halida timbal adalah:
i. Timbal(II) Fluorida (PbF2):
18
Pb2+(aq) + 2F-(aq) → PbF2(s)
Timbal(II) fluorida adalah senyawa padat dengan
rumus kimia PbF2
Ini adalah senyawa ionik yang terbentuk dari ion Pb 2+
dan ion F-.
Timbal(II)fluorida memiliki sifat isolator listrik dan
digunakan dalam produksi kaca optik dan dalam
beberapa aplikasi dalam kimia analitik sebagai agen
pengendap.
19
Pb2+(aq) + 2Cl-(aq) → PbCl2(s)
Timbal(II) klorida adalah senyawa padat dengan rumus
kimia PbCl2.
Seperti PbF2, ini juga merupakan senyawa ionik yang
terbentuk dari ion Pb2+ dan ion Cl-.
Timbal(II) klorida digunakan dalam produksi cat dan
pigmen, serta dalam industri tekstil sebagai agen
pengikat pewarna.
20
Timbal(II) bromida adalah senyawa padat dengan
rumus kimia PbBr2.
Ini juga merupakan senyawa ionik yang terbentuk dari
ion Pb2+ dan ion Br-.
Timbal(II) bromida digunakan dalam fotografi,
elektronika, dan beberapa aplikasi kimia.
21
b. Timah (Sn) adalah unsur kimia yang dapat membentuk
senyawa halida dengan elemen halogen seperti fluor (F), klorin
(Cl), bromin (Br), dan iodin (I). Berikut adalah beberapa
persenyawaan halida timah yang umum:
i. Timah(II) Fluorida (SnF2):
22
ii. Timah(IV) Klorida (SnCl4):
23
Sn4+(aq) + 4Br-(aq) → SnBr4(aq)
Timah(IV) bromida adalah senyawa yang memiliki
rumus kimia SnBr4.
Ini juga adalah senyawa yang terbentuk dari ion
Sn4+ dan ion Br-.
Timah(IV) bromida digunakan dalam berbagai
reaksi kimia organik.
24
Kegunaan:Digunakan dalam industri kaca sebagai peningkat
ketebalan dan kilap dalam pembuatan kaca optik dan kaca kristal.
Kandungan PbO dalam kaca juga dapat meningkatkan indeks
bias,yang berguna dalam pembuatan lensa optik.
25
Kegunaan:Digunakan dalam pembuatan kaca, keramik, dan
porselen karena memiliki sifat tahan panas dan tahan korosi.
26
Kegunaan:Digunakan dalam pembuatan kaca, keramik, dan
porselen karena memiliki sifat tahan panas dan tahan korosi.
27
Persamaan reaksi kimianya adalah:
Sn2+(aq) + 2OH-(aq) → Sn(OH)2(aq)
3. Sulfida
Persenyawaan sulfida dari Pb (timbal) dan Sn (timah) adalah sebagai
berikut:
Sifat:Bersifat semikonduktor
28
Persamaan reaksi kimianya adalah:
Pb2+(aq) + S2-(aq) → PbS(s)
Bersifat:
-semikonduktor
-mampu menyerap radiasi
kegunaan:
- Dapat digunakan dalam pembuatan detektor radiasi.
29
Persamaan reaksi kimianya adalah:
Sn2+(aq) + S2-(aq) → SnS(s)
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timah (Sn) tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi
diperoleh dari senyawanya, timah merupakan logam putih keperakan, logam
yang mudah ditempa dan bersifat fleksibel, memiliki struktur kristal, akan
tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan.
Timbal (Pb) memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam pb
dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau
abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh
udara.
Timah bereaksi dengan uap air menghasilkan SnO2 dan H2. Timbal tidak
bereaksi dengan air, mungkin karena adanya lapisan oksida pelindung pada
permukaannya.
Kegunaan utama Sn adalah elektroplanting baja untuk membuat
lempengan timah, dan untuk membuat alloys. Lempengan timah digunakan
untuk membuat kaleng makanan dan minuman. Alloy terpenting adalah solder
(Sn/Pb), tetapi banyak lainnya, termasuk perunggu (Cu/Sn), gun metal
(Cu/Sn/Pb/Zn), dan pewter (Sn/Sb/Cu).
B. Diskusi
1. Sofia Afsa Liza (E1M022058)
Pada proses ekstraksi Pb dengan menggunakanan bijih galena pekat,
a. Bagaimana bentuk dari bijih galena tersebut?
b. Seperti apa rumus kimianya?
c. Dari proses ekstraksi yang pertama menggunakan bijih galena, tidak
ada pembentukan Pb. Sedangkan di alternatif ada pembentukan Pbnya
dari batu bara yang di ganti dengan bijih galena. Kenapa bisa terjadi
padahal sama-sama menggunakan bijih galena?
Jawaban:
a.
b. Rumus kimia dari galena adalah PbS
31
c. Pada proses ekstraksi pertama yang menggunakan bijih galena dengan
reaksi:
2PbS(s) + 3O₂(g) → 2PbO(s) + 2SO₂(g)
Ini adalah reaksi oksidasi yang mengubah bijih galena (PbS) menjadi
oksida plumbum (PbO) dan sulfur dioksida (SO₂). Namun, tidak ada
pembentukan plumbum (Pb) dalam proses ini.
Sementara pada proses reduksi pertama dengan menggunakan batu
bara dan air kapur:
PbO(s) + C(s) →Pb(l) + CO(g)
PbO(s) + CO(g) → Pb(l) + CO2(g)
Ketika PbO bereaksi dengan karbon (C), atau dengan karbon
monoksida (CO) yang dihasilkan dari karbon, proses ini
memungkinkan terbentuknya plumbum cair (Pb). Namun, pada
alternatif kedua yang menggunakan bijih bakar galena sebagai
reduktor:
PbS(s) + 2PbO(s) → Pb(s) + SO₂(g)
Proses ini melibatkan reaksi langsung antara bijih galena (PbS) dengan
oksida plumbum (PbO) yang menghasilkan langsung plumbum cair
(Pb) tanpa melalui tahap pembentukan gas CO atau CO ₂. Oleh karena
itu, dalam alternatif ini, plumbum terbentuk secara langsung dari
reaksi antara bijih galena (PbS) dan oksida plumbum (PbO).
Perbedaan utama di sini terletak pada reaksi yang terlibat dalam proses
reduksi. Pada proses pertama, reaksi menggunakan karbon dari batu
bara atau karbon monoksida sebagai agen reduksi untuk mengubah
PbO menjadi Pb. Namun, pada alternatif kedua, reaksi langsung antara
PbS dan PbO menyebabkan pembentukan langsung plumbum tanpa
melalui langkah reaksi tambahan.
32
a. Tahap peleburan tahap satu merupakan tahap smelting, dimana pada
proses ini diperoleh lelehan timah.
b. Ada 3 teknologi, yaitu:
Kettle refining merupakan proses pemurnian timah dengan
menggunakan peralatan berupa kettles (ceretan). Timah kasar
(crude tin) dipanaskan dalam ceretan pada suhu tertentu untuk
memisahkan logam dari pengotor-pengotor yang ada.
Pengotor-pengotor tersebut akan terpisah dari timah karena
memiliki sifat fisika atau kimia yang berbeda, sehingga dapat
dihilangkan dari logam timah.
Eutectic refining adalah proses pemurnian timah dengan
menggunakan reaksi eutektik. Biasanya, logam ditambahkan
ke dalam timah kasar yang meleleh pada suhu tertentu
sehingga membentuk paduan eutektik. Paduan ini memiliki
sifat fisika yang berbeda dari pengotor-pengotor, yang
memungkinkan untuk dipisahkan dari timah.
Electrolytic refining adalah proses pemurnian yang
menggunakan prinsip elektrolisis. Logam timah kasar
ditempatkan sebagai anoda dalam larutan kimia tertentu.
Ketika arus listrik diterapkan, ion-ion logam timah bergerak
menuju katoda, meninggalkan pengotor-pengotor di anoda.
Dengan cara ini, timah yang murni akan terdeposisi di katoda,
sementara pengotor-pengotor tertinggal di anoda atau larutan.
33
b. Proses pemurnian timah dari limbah elektronik memerlukan teknik
yang rumit dan mahal untuk menghasilkan timah berkualitas tinggi.
34
Mengapa timah digunakan dalam produksi peluru? mengapa penggunaan
timbal dalam amunisi berkurang? apakah karena dalam penggunaanya ada
kelemahan atau diganti dengan yang lain dalam penggunaannya?
Jawaban:
Timah digunakan dalam produksi peluru karena memiliki beberapa sifat
yang menguntungkan dalam aplikasi amunisi. Beberapa alasan utama
mengapa timah telah digunakan dalam pembuatan peluru termasuk:
a. Timah memiliki kepadatan yang relatif tinggi, sehingga dapat
memberikan bobot yang dibutuhkan untuk menjaga kecepatan peluru
dan mempertahankan lintasan yang stabil.
b. Timah juga cukup lembut, sehingga saat peluru menabrak target, itu
akan mengalami deformasi yang baik untuk menimbulkan kerusakan
yang diinginkan pada sasaran.
c. Timah memiliki titik leleh yang cukup rendah, membuatnya mudah
dilelehkan dan mampu diubah bentuk menjadi peluru dengan mudah.
35
Timbal digunakan dalam perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply)
sebagai bahan dasar dalam baterai timbal-asam. Baterai timbal-asam
adalah salah satu tipe baterai yang paling umum digunakan dalam UPS.
Cara kerja baterai timbal-asam dalam UPS, yaitu:
a. Saat listrik dari sumber utama (misalnya, listrik dari grid) tersedia,
UPS mengisi baterai timbal-asam dengan listrik. Selama proses
pengisian, timbal-asam di dalam baterai mengalami reaksi kimia di
mana ion-ion timbal dan asam sulfurik diubah menjadi timbal dioksida
dan timah sederhana.
b. Ketika terjadi pemadaman listrik atau fluktuasi tegangan yang
signifikan, UPS mendeteksi perubahan tersebut dengan cepat
c. Baterai timbal-asam memberikan energi yang telah disimpan
sebelumnya untuk menjaga perangkat elektronik yang dihubungkan ke
UPS tetap beroperasi. Ini memberi waktu kepada pengguna untuk
mengambil tindakan yang diperlukan, seperti menyimpan pekerjaan
dan mematikan perangkat dengan aman.
d. UPS juga biasanya dilengkapi dengan sistem kendali beban yang dapat
mengatur penggunaan daya dari baterai. Hal ini dapat membantu
memperpanjang masa pakai baterai dan memastikan prioritas
perangkat yang lebih penting.
36
8. Nura Febriani (E1M022015)
Hidroksida timbal adalah senyawa kimia yang terbentuk ketika timbal
(Pb) bereaksi dengan ion hidroksida (OH-) dalam suasana yang sesuai.
Suasana seperti apa yang dimaksud coba jelaskan! bagaimana cara
menyerap radiasi? Apa yang diserap ? Proses penyerapannya seperti apa?
Jawaban:
Sulfida timah adalah senyawa kimia yang terbentuk ketika timah (Sn)
bereaksi dengan belerang (S).
-semikonduktor
-mampu menyerap radiasi
37
digunakan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan gigi akibat karies.
Timah(II) fluorida digunakan dalam pasta gigi sebagai agen antikaries
karena dapat membantu mencegah pembentukan plak dan mengurangi
kerusakan gigi akibat karies. Ketika timah(II) fluorida digunakan dalam
pasta gigi, ia akan bereaksi dengan email gigi dan membentuk lapisan
yang melindungi gigi dari kerusakan.
Agen pengendap tersebut mengendapkan suatu senyawa atau ion dalam
lingkungan. Timah(II) fluorida digunakan dalam kimia analitik sebagai
agen pengendap karena dapat membantu mengendapkan ion-ion logam
dalam lingkungan. Ketika timah(II) fluorida ditambahkan ke dalam larutan
yang mengandung ion-ion logam, ia akan bereaksi dengan ion-ion tersebut
dan membentuk senyawa-senyawa yang tidak larut dalam larutan.
Senyawa-senyawa tersebut kemudian akan mengendap dan dapat
dipisahkan dari larutan.
38
seperti litium atau grafit juga memiliki kapasitas penyimpanan
yang tinggi.
PbS dapat memiliki siklus pengisian-ulang yang baik, tetapi
beberapa bahan elektroda lain mungkin memiliki performa
yang lebih baik dalam hal ini.
PbS mungkin memiliki kestabilan tertentu dalam reaksi
elektrokimia baterai, tetapi hal ini juga bergantung pada
lingkungan kimia dan jenis baterai yang digunakan. Beberapa
bahan elektroda lain dapat memiliki kestabilan yang berbeda
dalam reaksi ini.
39
Bagaimana Halida timbal berinteraksi dengan lingkungan jika terlepas
dalam bentuk limbah dari industri ataupun sumber-sumber yang lain lalu
apakah itu berpotensi bahaya bagi kesehatan yang terkena dengan paparan
halida timbal?
Jawaban:
Halida timbal, atau timbal halida, merupakan senyawa kimia yang
biasanya dihasilkan sebagai limbah industri atau dari sumber lainnya. Jika
terlepas ke lingkungan, seperti air atau udara, timbal halida dapat
menyebabkan dampak yang merugikan bagi lingkungan dan kesehatan
manusia. Paparan terhadap timbal halida dapat mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan, terutama pada sistem saraf, ginjal, dan perkembangan
anak-anak.
Interaksi timbal halida dengan lingkungan dapat menyebabkan
pencemaran air dan tanah serta tercemarnya udara. Tanah yang
terkontaminasi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan memasuki
rantai makanan, sedangkan air yang tercemar dapat berdampak pada
organisme air dan manusia yang mengonsumsinya.
Paparan timbal halida pada manusia dapat menyebabkan keracunan
timbal, yang bisa menimbulkan gejala seperti kerusakan otak, masalah
neurologis, kerusakan ginjal, serta dampak serius pada perkembangan
anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol pelepasan timbal
halida ke lingkungan dan mengurangi paparan manusia terhadap senyawa
berbahaya ini.
40
DAFTAR PUSTAKA
Farida, I. (2018). Kimia Anorganik. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Press.