Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

6th OPEN INNOVATION


INDONESIAN MEDICAL EDUCATION
AND RESEARCH INSTITUTE
(6th OI IMERI)

Model Intervensi Akupresur untuk Mengatasi Anxietas pada Pasien dan


Keluarga Penderita “HIV-AIDS”

1. Hasan Mihardja Akupunktur Medik, Universitas


Indonesia
2. Yoshua Viventius Akupunktur Medik, Universitas
Indonesia
3. Wibby Aldriyani Teknik Elektro, Universitas
Pertahanan
4. Deity Indrayati Akupunktur Medik, Universitas
Indonesia
5. Elies Fitriani Akupunktur Medik, Universitas
Indonesia

Tahun 2022
I. Latar Belakang
Kecemasan merupakan reaksi fisik dan psikologis terhadap stres, serta menyebabkan
trauma emosional atau ketidaknyamanan fisik. Kecemasan mempengaruhi kesehatan mental
dan kualitas hidup. Peristiwa traumatik pada pasien, pembedahan, terapi fisik yang
menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman, biasanya menyebabkan kecemasan.1
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000
kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada
heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik
(penasun), dan pekerja seks. Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung
meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka
kematian mencapai lebih dari 600 orang.2
Orang yang hidup dengan HIV (ODHA) dapat mengalami gejala kecemasan di seluruh
spektrum gangguan kecemasan. Gangguan penyesuaian adalah gangguan kejiwaan paling
umum yang bermanifestasi sebagai kecemasan, dan paling umum terjadi setelah didiagnosis
HIV. ODHA mengalami beberapa gangguan kecemasan, seperti OCD. Pengalaman memiliki
HIV dapat memicu atau memperburuk gangguan lain, seperti PTSD, terutama ketika
seseorang memiliki risiko yang mendasarinya. Gejala kecemasan dapat berupa sesak napas,
nyeri dada, jantung berdebar kencang, pusing, mati rasa atau kesemutan, mual atau sensasi
tersedak yang tidak didasari oleh kondisi medis yang mendasari. 3
Gangguan kecemasan dapat muncul pada saat-saat crutial pada penyakit HIV, seperti
pada saat pasien didiagnosis awal HIV, diagnosis dengan infeksi oportunistik, jumlah CD4
yang menurun atau "periode blip" dalam viral load. Hal-hal tersebut dapat memicu
kecemasan, bahkan gejala gangguan panik dan depresi, bagi ODHA.3
Kecemasan dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan nonfarmakologis.
Farmakoterapi, seperti benzodiazepin atau antidepresan trisiklik, seringkali efektif namun
biasanya menimbulkan efek samping dan risiko ketergantungan obat. Selain itu, obat-obatan
tersebut membebankan biaya besar pada sistem perawatan kesehatan. Beberapa terapi non-
farmakologis telah digunakan untuk mengurangi kecemasan, namun penggunaan tersebut
tidak didukung oleh bukti yang kuat. Salah satu terapi tersebut adalah akupresur, yang
merupakan terapi alternatif non-invasif.1
Akupresur merupakan salah satu modalitas dari akupunktur yang menggunakan tekanan
jari yang lembut, seperti dengan menekan, memijat, atau menempatkan “beads” pada titik
akupunktur. Akupresur dapat mengontrol gejala seperti cemas, nyeri, mual, dan sebagainya.
Akupresur dapat digunakan dengan menggunakan jari atau alat bantu berupa benda tumpul.1
II. Tujuan dan Sasaran
Memproduksi alat kesehatan akupresur berupa medical device yang mengeluarkan
getaran dengan titik point penekanan pada titik akupresur EX-HN3, EX-HN4, EX-HN5,
serta ST1 untuk menurunkan anxietas pada pasien dan keluarga pasien ODHA.

III. Uraian Teknis


Skema inovasi
Survey user
Pengambilan baseline data Formulasi produk, pembuatan prototype

Pengujian produk pilot project


Posttest terukur dengan kuesioner kecemasan
Pretest dengan kuesioner kecemasan HADs
HADs

RCT large scale dan Uji Klinik


Produksi ulang mempertimbangkan
Evaluasi produk
hasil uji klinis

• Produksi
•Paten Produsen
•Distribusi Agen dan •Marketing
Akademisi produk alat
•Quality costumer •End user
•Prototype kesehatan
control
Produksi
 Bahan baku
 Proses produksi
 Quality control

ANALISIS PRODUK/TEKNOLOGI
A1. Deskripsi Invensi / Produk

(1) Alat yang sudah ada di pasaran saat ini tidak menggunakan titik akupunktur
sehingga dirasa masih kurang tepat sasaran dan kurang efektif; (2) desain/ foto
contoh produk yang sudah ada di pasaran :

Spesifikasi Alat Pijat Mata Elektrik Akupresur Eye Care Massager

Adjustable elastic headband : bagian kepala bisa diatur menyesuaikan dengan diameter
lingkar kepala dan tingkat kenyamanan pemakai.

Inserted magentic beads around eye massager : memberikan kekuatan penekanan yang setara
dengan penekanan akupresur di titik akupoint dengan kekuatan

Super soft massage contacts made from silicone  tidak megiritasi kulit.

Rechargeable design : menggunakan lithium battery, setelah di charge 1 jam dapat digunakan
30 kali dengan lama penggunaan 15 menit/kali

Connected to mobile device : personalized playlist for relaxing and calming effect

Specification:
Material: Silicone + Soft rubber + Magnetic + Electric component
Power: 3.4W
Voltage: DC 5V
Using time: 15 minutes
Size: 17 x 5.6cm(L*W)
Weight: 146g
Color: Black and white
Package content:
1 x Eye massager
1 x USB cable

Fungsi : memberikan getaran yang setara dengan penekanan akupresur pada


titik akupunktur
Fitur : Tombol on-off, tombol menambah-menurunkan getaran pada titik
akupoint EXHN-3, EXHN-4, EXHN-5, ST1 tombol bluetooth untuk
mengkoneksikan dengan smartphone untuk memutar playlist lagu.

(3) Utilisasi produk ini : jumlah penderita HIV AIDS semakin meningkat,
begitu juga dengan kecemasan pada ODHA semakin meningkat, sekitar 2-40%
ODHA mengalami kecemasan.3

A2. Kegunaan

Memberikan penekanan pada titik akupoint untuk menurunkan kecemasan melalui getaran
elektrik pada titik : EXHN-3, EXHN-4, EXHN-5 sertaST1
A3. Keunggulan Invensi / produk
Sejauh pengetahun kami belum ada alat eye care massager dengan penekanan pada titik akupresur,
produk buatan dalam negeri. Alat sejenis yang ada di pasaran saat ini tidak spesifik menggunakan
titik akupunktur serta banyak produk import. Dilengkapi dengan playlist pemutar musik yang
memberikan efek relaksasi.

A4. Keunggulan dan Kelemahan Produk Kompetitor


Keunggulan produk kompetitor : produksi massal oleh pabrik berskala besar  harga bisa lebih
murah dan sudah lebih dikenal masyarakat, tersebar di marketplace, sudah lebih menguasai pasar.

Kelemahan : kurang efektif karena tidak pada titik akupunktur.

A5. Tingkat kesiapan teknologi (TKT) dan status perlindungan Kekayaan Intelektual
TRL 1

S atau % TRL
terpenuhin Indikator TRL 1 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
ya ►
1

N ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau


0 1 2 3 4 5
o terpenuhi )
Asumsi dan hukum dasar (ex.fisika/kimia) yg akan digunakan pd teknologi
1 (baru) telah ditentukan
Studi literatur (teori/empiris -penelitian terdahulu) ttg prinsip dasar
2 teknologi yg akan dikembangkan
3 Formulasi hipotesis penelitian (bila ada)
S 0 0 0 0 0 0
S 0.0%
Indikator
TRL 1 = TIDAK TERPENUHI
ANALISIS PASAR
B1. Deskripsi Kebutuhan Konsumen
Permasalahan produk yang ada saat ini: kurang efektif, costumer kadang merasa pusing
karena getaran yang digunakan terlalu tinggi dan biasanya titik yang menyebar merata di
sekitar mata namun tidak berada pada titik akupunktur (kurang tepat guna).

Solusi yang ditawarkan produk : menggunakan titik akupunktur yang terbukti klinis untuk
kecemasan.1

B2. Market size


Target : skala nasional (via market place, distributor, sosial media, kerjasama dengan center
pengobatan HIV-AIDS di RS)

Target penjualan : 10 produk per bulan

B3. Pertumbuhan Pasar


Dilihat dari perkembangan kasus HIV AIDS di Indonesia, dalam 5 tahun kedepan
diperkirakan kasus meningkat sekitar 10-15%, sehingga kemungkinan kasus ansietas dari
penderitapun bertambah sekitar 10-15 %. Kami memperkirakan pertumbuhan pasar produk
eyeglass massager kami akan mencapai 10-15%

B4. Deskripsi Target Konsumen

Kelompok ODHA dengan gangguan cemas serta keluarga dengan ODHA yang menderita
kecemasan dengan tingkat pendapatan di atas Rp. 6 juta/bulan ; Kelompok masyarakat
daerah perkotaan yang mempunyai akses leluasa kepada marketplace.
B5. Perkiraan Harga Pokok Produksi
No Item Price Quantity Total
1 ABS 200000 1 200000
2 Silicone 50000 2 100000
3 Motor 15000 7 105000
4 Magnetic 4000 7 28000
5 Batre Rechargeable (4000 mAH) 95000 4 380000
6 Charger 100000 1 100000
7 Mikrokontroller (STM32) Blue Pill 220000 1 220000
8 BMS (6A) 30000 1 30000
9 Karet 15000 1 15000
10 Push Button 12500 2 25000
Total 1203000

B6. Target Harga Jual


Target harga jual produk kami berkisar antara Rp.1.500.000,- sampai Rp 2.000.000,- Harga
produk yang serupa saat ini berkisar antara Rp.150.000-1.500.000,- Adapun keunggulan
produk kami adalah langsung menekan di titik akupunktur dan tekanan pijatnya sebanding
dengan kekuatan tekanan akupresur sehingga memberikan efek maksimal, selain itu alat ini
dilengkapi dengan pemutar lagu untuk efek relaksasi.
ANALISIS STRATEGI BISNIS
Sertakan Business Model Canvas (BMC) dari bisnis yang Anda jalani pada halaman ini
Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relationships Customer Segments
 Mitra Utama :  Aktivitas-Aktivitas Kunci yang  Nilai apakah yang Anda berikan  Jenis hubungan apakah yang  Untuk siapakah Anda
produsen alat diperlukan Proposisi Nilai kepada pelanggan?Nilai diharapkan masing-masing menciptakan nilai?pasien
elektronik Anda?menjaga kualitas efektifitas dan studi berbasis Segmen Pelanggan untuk Anda ODHA beserta
 Pemasok utama : produksi, melakukan bukti bangun dan pertahankan keluarga/caregivernya
produsen penelitian sehingga mencapai  Masalah pelanggan, manakah Bersama  Siapakah pelanggan
komponen bahan readiness to use berdasarkan yang Anda bantu untuk Anda mereka?engangement, terpenting Anda? pasien
baku (listrik, uji klinik selesaikan?gangguan produk ini juga memiliki ODHA beserta
baterai, silicon,  Saluran distribusi : distributor kecemasan value  menurunkan keluarga/caregivernya
magnet perwakilan masing-masing  Kebutuhan pelanggan manakah kecemasan penderita
 Keuntungan dari daerah/cabang, sales yang Anda penuhi?kebutuhan HIV/AIDS dengan edukasi,
mitra berupa marketing menyasar pasien quality of life dan mental konseling didampingi
prosentase bagi ODHA dan keluarga pasien healtbeing,life free from keluarga atau caregiver
hasil dari hak atau kerjasama dengan RS anxiety  Jenis hubungan apakah yang
cipta paten  Hubungan pelanggan : membuat  Gabungan produk dan jasa telah Anda bangun?
 Produksi massal webinar
Keyfree tentang manfaat
Resources apakah yang Anda tawarkan  Seberapa mahalkah jenis
Channel
produk,  akupresur pada kecemasan
Sumber daya apakah yang kepada setiap Segmen  hubungan itu? manakah
Melalui Saluran
pemasaran dengan
dibutuhkan ProposisiSpAk
narasumber Nilaidan Pelanggan?Konsultasi dan  Bagaimanakah
Segmen Pelangganhubungan
ingin
produk. SpKJ
Anda?SDM penilai mutu edukasi penanganan pelanggan tersebut terintegrasi
dijangkau?marketplace,
 Arus
produkPendapatan? gangguan kecemasan dengan dengan model-model
social media, bisnis
kunjungan
akupresur, one year warranty Anda?
 Saluran ditribusi?sales langsung ke RS yang
marketing, market place, memiliki pusat pelayanan
distributor HIV AIDS atau pameran
 Hubungan alat kesehatan
pelanggan?engagement dengan  Bagaimanakah cara Anda
edukasi dan konseling, menjangkau mereka saat
mengadakan gathering dan ini?sosial media, pameran
webinar free dengan costumer alat ksehatan, marketplace
 Arus pendapatan?  Bagaimanakah Saluran-
Saluran Anda
terintegerasi?SDM IT dan
marketing mengatur
integrasi produksi dengan
market costumer
 Saluran manakah yang
terbaik?kombinasi
pemasaran online dan offline
 Saluran manakah yang paling
efisien dari sisi biaya?sosial
media, marketplace
 Bagaimanakah cara Anda
mengintergrasikan Saluran
tersebut dengan kebiasaan
pelanggan?promosi yang
menarik dan eyecatching,
engagement dengan
costumer
Cost Structure Revenue Streams
 Biaya terpenting apakah yang ada dalam model bisnis kita?Biaya produksi  Untuk nilai apakah pelanggan benar-benar bersedia membayar?nilai efektifitas
dan penjaminan mutu produk
 Sumber Daya Utama apakah yang paling mahal?produksi  Untuk apa sajakah mereka membayar?efektifitas produk, quality of life
 Aktivitas-aktivitas kunci apakah yang paling mahal?penjaminan mutu  Bagaimanakah pembayaran mereka?tunai dan non tunai (debit, CC, marketplace)
 Bagaimanakah cara pembayaran yang lebih sukai?non tunai
 Berapa besarkah kontribusi masing-masing Arus Pendapatan terhadap pendapatan
secara keseluruhan?kemungkinan sumber terbanyak marketplace
DESAIN PRODUK
Lampiran
Business Plan

1. Usaha Yang Dijalankan


Usaha yang akan kami jalankan yaitu menjual alat kesehatan berbentuk kacamata
bernama Eyeglass massager, dimana produk kacamata ini diperuntukkan bagi masyarakat
yang mengalamai ansietas, terutama bagi para penderita HIV/AIDS dan keluarganya yang
berdasarkan beberapa penelitian dikatakan mengalami ansietas. Namun, tidak dipungkiri juga
jika produk kaca mata kami ini bisa digunakan oleh masyarakat yang tidak terdiagnosis
HIV/AIDS, namun mengalami kecemasan. Kami tertarik membuat produk ini oleh karena
angka HIV/AIDS dan ansietas di Indonesia kerap mengalami peningkatan sehingga kami
merasa target pasar untuk produk kami cukup tinggi. Selain itu dengan perkembangan
marketplace di Indonesia saat ini, kami merasa untuk memasarkan produk kami juga lebih
mudah dan lebih menghemat biaya dibanding dengan membuka toko sendiri sehingga
distribusi produk kami bisa merata dan mudah didapatkan oleh masyarakat yang
membutuhkan.

2. Analisa Peluang Usaha


Untuk menjalankan usaha Eyeglass Massager kami, berikut analisis yang
menjelaskan kelebihan, kelemahan, keuntungan dan ancaman (SWOT).
a. Strengths (Kelebihan)
- Produk yang masih jarang ada di pasaran
- Memiliki fitur akupresur tepat di titik akupunktur sehingga memberi efek yang maksimal
- Bisa digunakan untuk menangani kasus kecemasan pada umumnya
- Petunjuk pemakaian dalam Bahasa Indonesia
- Memiliki fitur musik untuk menambah relaksasi

b. Weaknesses (Kelemahan)
- Harga yang masih cukup tinggi dibanding yang dijual di marketplace
- Bahan pembuatan produk yang cukup susah didapatkan
c. Opportunities (Peluang)
- Saat ini kasus kecemasan pada masyarakat cenderung meningkat, baik yang terkait
dengan ODHA/keluarganya, dan juga kecemasan pada umumnya sehingga pasar untuk
produk Eyeglass Massager ini akan cenderung meningkat.
- Banyaknya marketplace saat ini memudahkan untuk penjualan produk tanpa
mengeluarkan biaya sewa tempat yang cukup mahal.
- Semakin banyak rumah sakit yang menjadi pusat pelayanan HIV/AIDS di Indonesia
sehingga bisa menjadi target penjualan produk kami.

d. Threats (Ancaman)
- Persaingan harga antar penjual
- Biaya ekspedisi yang cukup mahal
- Risiko kerusakan barang oleh ekspedisi saat pengiriman produk ke konsumen

3. Metode Pemasaran
Metode pemasaran yang akan kami lakukan untuk penjualan produk kami, antara lain:
- Online shop
- Penyebaran brosur dan penjualan di RS atau klinik yang menjadi pusat layanan
HIV/AIDS, juga klinik atau praktek psikolog dan psikiater
- Pengenalan produk lewat pameran
- Promosi melalui media sosial

4. Target Konsumen
Target konsumen kami antara lain adalah para penderita HIV/AIDS yang mengalami
kecemasan, dan juga masyarakat yang mengalami kecemasan pada umumnya.

5. Target Pemilihan Lokasi


Adapun target pemilihan lokasi penjualan produk kami adalah tersebar diseluruh
Indonesia, baik melalui penjualan online ataupun offline.
DESAIN PRODUK
Titik yang akan digunakan yaitu

 EXHN3 (pada pertengahan dari glabella, pada titik tengah di antara kedua alis

 EXHN4 (titik puncak alis)

 EXHN5 (pada segitiga antara ujung alis dengan titik tengah di pelipis)

 ST 1 (di kelopak bawah mata sejajar pupil)


SURAT PERNYATAAN PENGUSUL UTAMA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, SpAk, SubSpAk-G(K)


Asal Institusi : FakultasKedokteran Universitas Indonesia
Beralamat di : Pulo Gebang Permai, Pulo Bidadari Raya A6/16, Jakarta
Nomor HP : 087871036118
Email : hasanmihardja@gmail.com

merupakan pengusul utama dari judul proposal : “Model Intervensi Akupresur untuk Mengatasi Anxietas pada
Pasien dan Keluarga Penderita “Acquired Imunodeficiency Syndrome”

Saya mewakili anggota tim pengusul menyatakan bahwa:

1. Produk yang kami usulkan dalam proposal ini merupakan produk yang diciptakan oleh kami sendiri.
Apabila ada gugatan terhadap kepemilikan produk yang dimaksud di kemudian hari, kami bersedia
bertanggung jawab dan tidak akan melibatkan Universitas Indonesia, dalam hal ini IMERI FKUI;
2. Bersedia untuk ikut serta sebagai peserta 6th Open Innovation dan bersedia meluangkan waktu untuk
berkontribusi pada pengembangan inovasi yang diusulkan;
3. Bersedia sharing intellectual property antara UI dan asal institusi, bila ada pengembangan inovasi bersama
Civitas Universitas Indonesia dalam kompetisi 6th Open Innovation (Juara 1, 2 dan 3), serta bersedia
melakukan komersialisasi atas Hak Kekayaan Intelektual dengan perjanjian lisensi dari Universitas
Indonesia;
4. Bersedia video pitching-nya dipublikasikan dalam kanal youtube milik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia;
5. Bersedia mengikuti kegiatan pelatihan alat kesehatan (Gakeslab) secara penuh;
6. Bersedia mengikuti business matching dan mengikuti proses hilirisasi bersama IMEGA (IMERI dan
Gakeslab dengan jangka waktu sampai dengan 30 September 2023;
7. Bersedia tidak akan melakukan kerja sama dengan pihak lain selama proses hilirisasi dengan IMERI dan
Gakeslab berlangsung dengan jangka waktu sampai dengan 30 September 2023;
8. Bersedia memberikan informasi perkembangan produk inovasi kepada IMERI dengan jangka waktu sampai
dengan 30 September 2023;
9. Menjalani tata tertib dan peraturan yang telah dibuat oleh Panitia 6th Open Innovation.

Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan kesadaran penuh, dalam keadaan sehat, dan tidak di bawah
paksaan siapapun juga. Apabila keterangan yang kami buat ini ternyata tidak benar dan atau kami langgar, kami
bersedia diberhentikan pada Kegiatan 6th Open Innovation dan bertanggung jawab sesuai ketentuan yang
berlaku.

Jakarta, 2 Oktober 2022


Yang membuat Pernyataan,

Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, SpAk, SubSpAk-G(K)


CV PENGUSUL UTAMA/ANGGOTA*

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, SpAk, SubSpAk-G(K)

Laki-laki
2 Jenis Kelamin
8800870018
4 NIDN (jika ada)
Sukabumi, 8 Februari 1953
5 Tempat dan Tanggal Lahir
hasanmihardja@gmail.com
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP 087871036118

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Tinggi Universitas Trisakti Universitas Sebelas Universitas Padjadjaran
Maret
Bidang Ilmu Profesi Dokter Magister Kesehatan Pendidikan Doktoral
Ilmu Kedokteran
Tahun Masuk - Lulus 1981 2010 2017

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
(jika ada)

C. Publikasi Ilmiah (3 Tahun Terakhir)


(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1 2021 Acupuncture for Treating Hypertension and Medical Acupuncture 33(3), 197-202
Type 2 Diabetes Mellitus as Comorbidities
in Patients with COVID-19
2 2021 Effect of electroacupuncture on urea and Medical Acupuncture 32(1), 29-37
creatinine levels in the wistar sepsis
model
3 2022 Fredy, D. M., Harpin, D., & Mihardja, Journal of February 17,
H. (2022). The role of acupuncture for Complementary and 2022
myofascial pain syndrome (MPS) in Integrative Medicine.
interventional pain management
4 2022 Reduction of serum level of interleukin- Journal of Acupuncture 20.2: 126-133.
2 and pruritus severity after acupuncture and Tuina Science
at Quchi (LI11) in hemodialysis
patients: a placebo-controlled
Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
randomized clinical trial
5 2022 The Role of Acupuncture in Medical Acupuncture 33(5), 329-334.
Interventional Pain Management
6 2021 Interleukin-31 Serum And Pruritus Open Access 9(B), 196-201
Dimension After Acupuncture Macedonian Journal of
Treatment In Hemodialysis Patients: A Medical Sciences
Randomized Clinical Trial
7 2021 Combination of electroacupuncture and International Journal of 289-298.
pharmacological treatment improves Reproductive
insulin resistance in women with BioMedicine (IJRM)
polycystic ovary syndrome: Double-
blind randomized clinical trial
8 2022 Acupressure PC6 Self-Care for Writing Center 1(1), 97-106
Hyperemesis Gravidarum during the
Covid-19 Pandemic

D. Lain-lain (Pengalaman Inovasi, Pertemuan ilmiah, Penghargaan, dsb)

Waktu dan
No. Deskripsi Tahun
Tempat
1 Pengurus IDI Cabang Jakarta Timur Jakarta
2 Pengurus Kolegium Akupunktur Medik Indonesia Jakarta
3 Ketua Timlak SP3T DKI Jakarta Jakarta
2021- Jakarta
4 KPS Departemen Akupunktur Medik FKUI
sekarang
5 Narasumber International, Nasional dan Fasilitator Workshop
6 Pengurus Pusat PDPKT 2022-2025 Jakarta

*coret yang tidak perlu

Jakarta, 26 September 2022

Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, SpAk, SubSpAk-G(K)

Anda mungkin juga menyukai