Tahun 2022
I. Latar Belakang
Kecemasan merupakan reaksi fisik dan psikologis terhadap stres, serta menyebabkan
trauma emosional atau ketidaknyamanan fisik. Kecemasan mempengaruhi kesehatan mental
dan kualitas hidup. Peristiwa traumatik pada pasien, pembedahan, terapi fisik yang
menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman, biasanya menyebabkan kecemasan.1
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000
kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada
heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik
(penasun), dan pekerja seks. Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung
meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka
kematian mencapai lebih dari 600 orang.2
Orang yang hidup dengan HIV (ODHA) dapat mengalami gejala kecemasan di seluruh
spektrum gangguan kecemasan. Gangguan penyesuaian adalah gangguan kejiwaan paling
umum yang bermanifestasi sebagai kecemasan, dan paling umum terjadi setelah didiagnosis
HIV. ODHA mengalami beberapa gangguan kecemasan, seperti OCD. Pengalaman memiliki
HIV dapat memicu atau memperburuk gangguan lain, seperti PTSD, terutama ketika
seseorang memiliki risiko yang mendasarinya. Gejala kecemasan dapat berupa sesak napas,
nyeri dada, jantung berdebar kencang, pusing, mati rasa atau kesemutan, mual atau sensasi
tersedak yang tidak didasari oleh kondisi medis yang mendasari. 3
Gangguan kecemasan dapat muncul pada saat-saat crutial pada penyakit HIV, seperti
pada saat pasien didiagnosis awal HIV, diagnosis dengan infeksi oportunistik, jumlah CD4
yang menurun atau "periode blip" dalam viral load. Hal-hal tersebut dapat memicu
kecemasan, bahkan gejala gangguan panik dan depresi, bagi ODHA.3
Kecemasan dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan nonfarmakologis.
Farmakoterapi, seperti benzodiazepin atau antidepresan trisiklik, seringkali efektif namun
biasanya menimbulkan efek samping dan risiko ketergantungan obat. Selain itu, obat-obatan
tersebut membebankan biaya besar pada sistem perawatan kesehatan. Beberapa terapi non-
farmakologis telah digunakan untuk mengurangi kecemasan, namun penggunaan tersebut
tidak didukung oleh bukti yang kuat. Salah satu terapi tersebut adalah akupresur, yang
merupakan terapi alternatif non-invasif.1
Akupresur merupakan salah satu modalitas dari akupunktur yang menggunakan tekanan
jari yang lembut, seperti dengan menekan, memijat, atau menempatkan “beads” pada titik
akupunktur. Akupresur dapat mengontrol gejala seperti cemas, nyeri, mual, dan sebagainya.
Akupresur dapat digunakan dengan menggunakan jari atau alat bantu berupa benda tumpul.1
II. Tujuan dan Sasaran
Memproduksi alat kesehatan akupresur berupa medical device yang mengeluarkan
getaran dengan titik point penekanan pada titik akupresur EX-HN3, EX-HN4, EX-HN5,
serta ST1 untuk menurunkan anxietas pada pasien dan keluarga pasien ODHA.
• Produksi
•Paten Produsen
•Distribusi Agen dan •Marketing
Akademisi produk alat
•Quality costumer •End user
•Prototype kesehatan
control
Produksi
Bahan baku
Proses produksi
Quality control
ANALISIS PRODUK/TEKNOLOGI
A1. Deskripsi Invensi / Produk
(1) Alat yang sudah ada di pasaran saat ini tidak menggunakan titik akupunktur
sehingga dirasa masih kurang tepat sasaran dan kurang efektif; (2) desain/ foto
contoh produk yang sudah ada di pasaran :
Adjustable elastic headband : bagian kepala bisa diatur menyesuaikan dengan diameter
lingkar kepala dan tingkat kenyamanan pemakai.
Inserted magentic beads around eye massager : memberikan kekuatan penekanan yang setara
dengan penekanan akupresur di titik akupoint dengan kekuatan
Super soft massage contacts made from silicone tidak megiritasi kulit.
Rechargeable design : menggunakan lithium battery, setelah di charge 1 jam dapat digunakan
30 kali dengan lama penggunaan 15 menit/kali
Connected to mobile device : personalized playlist for relaxing and calming effect
Specification:
Material: Silicone + Soft rubber + Magnetic + Electric component
Power: 3.4W
Voltage: DC 5V
Using time: 15 minutes
Size: 17 x 5.6cm(L*W)
Weight: 146g
Color: Black and white
Package content:
1 x Eye massager
1 x USB cable
(3) Utilisasi produk ini : jumlah penderita HIV AIDS semakin meningkat,
begitu juga dengan kecemasan pada ODHA semakin meningkat, sekitar 2-40%
ODHA mengalami kecemasan.3
A2. Kegunaan
Memberikan penekanan pada titik akupoint untuk menurunkan kecemasan melalui getaran
elektrik pada titik : EXHN-3, EXHN-4, EXHN-5 sertaST1
A3. Keunggulan Invensi / produk
Sejauh pengetahun kami belum ada alat eye care massager dengan penekanan pada titik akupresur,
produk buatan dalam negeri. Alat sejenis yang ada di pasaran saat ini tidak spesifik menggunakan
titik akupunktur serta banyak produk import. Dilengkapi dengan playlist pemutar musik yang
memberikan efek relaksasi.
A5. Tingkat kesiapan teknologi (TKT) dan status perlindungan Kekayaan Intelektual
TRL 1
S atau % TRL
terpenuhin Indikator TRL 1 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
ya ►
1
Solusi yang ditawarkan produk : menggunakan titik akupunktur yang terbukti klinis untuk
kecemasan.1
Kelompok ODHA dengan gangguan cemas serta keluarga dengan ODHA yang menderita
kecemasan dengan tingkat pendapatan di atas Rp. 6 juta/bulan ; Kelompok masyarakat
daerah perkotaan yang mempunyai akses leluasa kepada marketplace.
B5. Perkiraan Harga Pokok Produksi
No Item Price Quantity Total
1 ABS 200000 1 200000
2 Silicone 50000 2 100000
3 Motor 15000 7 105000
4 Magnetic 4000 7 28000
5 Batre Rechargeable (4000 mAH) 95000 4 380000
6 Charger 100000 1 100000
7 Mikrokontroller (STM32) Blue Pill 220000 1 220000
8 BMS (6A) 30000 1 30000
9 Karet 15000 1 15000
10 Push Button 12500 2 25000
Total 1203000
b. Weaknesses (Kelemahan)
- Harga yang masih cukup tinggi dibanding yang dijual di marketplace
- Bahan pembuatan produk yang cukup susah didapatkan
c. Opportunities (Peluang)
- Saat ini kasus kecemasan pada masyarakat cenderung meningkat, baik yang terkait
dengan ODHA/keluarganya, dan juga kecemasan pada umumnya sehingga pasar untuk
produk Eyeglass Massager ini akan cenderung meningkat.
- Banyaknya marketplace saat ini memudahkan untuk penjualan produk tanpa
mengeluarkan biaya sewa tempat yang cukup mahal.
- Semakin banyak rumah sakit yang menjadi pusat pelayanan HIV/AIDS di Indonesia
sehingga bisa menjadi target penjualan produk kami.
d. Threats (Ancaman)
- Persaingan harga antar penjual
- Biaya ekspedisi yang cukup mahal
- Risiko kerusakan barang oleh ekspedisi saat pengiriman produk ke konsumen
3. Metode Pemasaran
Metode pemasaran yang akan kami lakukan untuk penjualan produk kami, antara lain:
- Online shop
- Penyebaran brosur dan penjualan di RS atau klinik yang menjadi pusat layanan
HIV/AIDS, juga klinik atau praktek psikolog dan psikiater
- Pengenalan produk lewat pameran
- Promosi melalui media sosial
4. Target Konsumen
Target konsumen kami antara lain adalah para penderita HIV/AIDS yang mengalami
kecemasan, dan juga masyarakat yang mengalami kecemasan pada umumnya.
EXHN3 (pada pertengahan dari glabella, pada titik tengah di antara kedua alis
EXHN5 (pada segitiga antara ujung alis dengan titik tengah di pelipis)
merupakan pengusul utama dari judul proposal : “Model Intervensi Akupresur untuk Mengatasi Anxietas pada
Pasien dan Keluarga Penderita “Acquired Imunodeficiency Syndrome”
1. Produk yang kami usulkan dalam proposal ini merupakan produk yang diciptakan oleh kami sendiri.
Apabila ada gugatan terhadap kepemilikan produk yang dimaksud di kemudian hari, kami bersedia
bertanggung jawab dan tidak akan melibatkan Universitas Indonesia, dalam hal ini IMERI FKUI;
2. Bersedia untuk ikut serta sebagai peserta 6th Open Innovation dan bersedia meluangkan waktu untuk
berkontribusi pada pengembangan inovasi yang diusulkan;
3. Bersedia sharing intellectual property antara UI dan asal institusi, bila ada pengembangan inovasi bersama
Civitas Universitas Indonesia dalam kompetisi 6th Open Innovation (Juara 1, 2 dan 3), serta bersedia
melakukan komersialisasi atas Hak Kekayaan Intelektual dengan perjanjian lisensi dari Universitas
Indonesia;
4. Bersedia video pitching-nya dipublikasikan dalam kanal youtube milik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia;
5. Bersedia mengikuti kegiatan pelatihan alat kesehatan (Gakeslab) secara penuh;
6. Bersedia mengikuti business matching dan mengikuti proses hilirisasi bersama IMEGA (IMERI dan
Gakeslab dengan jangka waktu sampai dengan 30 September 2023;
7. Bersedia tidak akan melakukan kerja sama dengan pihak lain selama proses hilirisasi dengan IMERI dan
Gakeslab berlangsung dengan jangka waktu sampai dengan 30 September 2023;
8. Bersedia memberikan informasi perkembangan produk inovasi kepada IMERI dengan jangka waktu sampai
dengan 30 September 2023;
9. Menjalani tata tertib dan peraturan yang telah dibuat oleh Panitia 6th Open Innovation.
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan kesadaran penuh, dalam keadaan sehat, dan tidak di bawah
paksaan siapapun juga. Apabila keterangan yang kami buat ini ternyata tidak benar dan atau kami langgar, kami
bersedia diberhentikan pada Kegiatan 6th Open Innovation dan bertanggung jawab sesuai ketentuan yang
berlaku.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, SpAk, SubSpAk-G(K)
Laki-laki
2 Jenis Kelamin
8800870018
4 NIDN (jika ada)
Sukabumi, 8 Februari 1953
5 Tempat dan Tanggal Lahir
hasanmihardja@gmail.com
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP 087871036118
B. Riwayat Pendidikan
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
(jika ada)
Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1 2021 Acupuncture for Treating Hypertension and Medical Acupuncture 33(3), 197-202
Type 2 Diabetes Mellitus as Comorbidities
in Patients with COVID-19
2 2021 Effect of electroacupuncture on urea and Medical Acupuncture 32(1), 29-37
creatinine levels in the wistar sepsis
model
3 2022 Fredy, D. M., Harpin, D., & Mihardja, Journal of February 17,
H. (2022). The role of acupuncture for Complementary and 2022
myofascial pain syndrome (MPS) in Integrative Medicine.
interventional pain management
4 2022 Reduction of serum level of interleukin- Journal of Acupuncture 20.2: 126-133.
2 and pruritus severity after acupuncture and Tuina Science
at Quchi (LI11) in hemodialysis
patients: a placebo-controlled
Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
randomized clinical trial
5 2022 The Role of Acupuncture in Medical Acupuncture 33(5), 329-334.
Interventional Pain Management
6 2021 Interleukin-31 Serum And Pruritus Open Access 9(B), 196-201
Dimension After Acupuncture Macedonian Journal of
Treatment In Hemodialysis Patients: A Medical Sciences
Randomized Clinical Trial
7 2021 Combination of electroacupuncture and International Journal of 289-298.
pharmacological treatment improves Reproductive
insulin resistance in women with BioMedicine (IJRM)
polycystic ovary syndrome: Double-
blind randomized clinical trial
8 2022 Acupressure PC6 Self-Care for Writing Center 1(1), 97-106
Hyperemesis Gravidarum during the
Covid-19 Pandemic
Waktu dan
No. Deskripsi Tahun
Tempat
1 Pengurus IDI Cabang Jakarta Timur Jakarta
2 Pengurus Kolegium Akupunktur Medik Indonesia Jakarta
3 Ketua Timlak SP3T DKI Jakarta Jakarta
2021- Jakarta
4 KPS Departemen Akupunktur Medik FKUI
sekarang
5 Narasumber International, Nasional dan Fasilitator Workshop
6 Pengurus Pusat PDPKT 2022-2025 Jakarta