Anda di halaman 1dari 20

II.

GAMBARAN UMUM PROYEK

Pada bab ini membahas mengenai data dan gambaran proyek secara umum yang
meliputi lokasi proyek, data umum proyek, data struktur proyek, fasilitas proyek,
manajemen proyek, serta strukur organisasi proyek.

2.1 Lokasi Proyek

Adapun batas-batas lokasi Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi


Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru), Way Hui,
Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah sebagai
berikut:

1. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Institut Teknologi Sumatera dan


Tol Kotabaru.
2. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Way hui.
3. Sebelah Utara : Berbatasan dengan akses jalan dan kawasan Kotabaru.
4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan akses jalan Korpri Raya,
Sukarame.

II - 1
Gambar 2.1. Lokasi Proyek
(Sumber: Google Earth)

2.2 Data Umum Proyek

Secara umum data Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas
Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati
Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah sebagai berikut:

1. Satuan Kerja : SKPD TP Dinas Bina Marga dan Bina

Konstruksi Provinsi Lampung

2. PPK : PPK SKPD TP Dinas Bina Marga dan Bina

Konstruksi Provinsi Lampung

3. Nama Proyek : Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan

Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota


Baru)

4. Pemilik Proyek : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Direktorat Jendral Bina Marga

5. Nomor Kontrak : HK.02.01.02/KTR/SKPD TP/PPK/2023.

6. Tanggal Kontrak : 18 Juli 2023

7. Sumber Dana : APBN 2023

II - 2
8. Nilai Kontrak Awal : Rp 68.321.707.000,00

9. Cara Pembayaran : Perprogress (Termin)

10. Lokasi Proyek : Jalan Ruas Simpang Korpri-Purwotani (Akses

Tol Kota Baru) Way Hui, Kecamatan Jati


Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi
Lampung.

11. Kontraktor : PT. CEMPAKA MAS SEJATI

12. Konsultan Perencana : PT. Sumber Daya Teksindo KSO Jakarta

Rencana Selaras, CV. Spektrum Konsultan

13. Konsultan Pengawas : PT. Sumber Daya Teksindo KSO Jakarta

Rencana Selaras, CV. Spektrum Konsultan

14. Masa Pelaksanaan : 167 Hari Kalender

II.3 Data Struktur Proyek

Data struktur proyek adalah data yang berkaitan langsung dengan keadaan
struktur suatu proyek. Data struktur Proyek Peningkatan Struktur dan
Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way
Hui, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah sebagai
berikut:

1. Fungsi Bangunan
Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) adalah sarana
transportasi yang menghubungkan jalan tol Kotabaru dan Purwotani,
dimana jalan ini menjadi akses utama ke berbagai tujuan dari dalam
maupun luar kota. Letaknya yang bersimpangan langsung dengan
wilayah pendidikan yaitu Institut Teknologi Sumatera, membuat jalan
ini juga menjadi sangat penting karena banyak terjadi arus lalu lintas.

II - 3
Gambar 2.2. Ruas Jalan Sebelah Kanan

Gambar 2.3. Ruas Jalan Sebelah Kiri

2. Panjang Jalan
Panjang ruas Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas
Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati
Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah 14,59 Km, dengan
panjang penanganan efektifnya sepanjang 2,36 Km.

3. Base A (Lapis Pondasi Atas)


Lapis pondasi atas direncanakan memakai agregat kelas A dengan
ketebalan 15 cm (untuk proyek rekonstruksi) sesuai dengan keadaan
lapangan.

4. Lean Concreate
Dalam proyek ini, lean concreate atau lantai kerja digunakan untuk 2
jenis pekerjaan yaitu pengerjaan perkerasan jalan serta untuk pekerjaan
pemasangan box culvert dan u-ditch pada drainase jalan. Untuk
pekerjaan perkerasan jalan menggunakan lean concreate atau lantai

II - 4
kerja dengan tinggi 10 cm dan lebar 9 m yang pengerjaan dibagi dua
yaitu sebesar 5 m dan 4 m. Untuk pemasangan box culvert
menggunakan lean concreate atau lantai kerja dengan tinggi 10 cm dan
lebar 130 cm, serta pemasangan u-ditch menggunakan lean concreate
atau lantai kerja dengan tinggi 10 cm dan lebar 115 cm.

5. Rigid Pavement
Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati Agung,
Kabupaten Lampung Selatan ini dilakukan dengan penanganan rigid
pavement menggunakan beton ready mix dengan mutu beton f’s 4.5
Mpa dan direncanakan ketebalan 30 cm.

Gambar 2.4. Potongan Melintang Penanganan Rigid


Sumber: DED Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan
Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru).

6. Drainase
Pada proyek ini terdapat pengerjaan drainase dengan jenis pasangan
box culvert dan U-Ditch yang dibangun bersamaan pekerjaan jalan kaku
sepanjang 2,36 Km.

7. Mutu Beton
Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp.
Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati
Agung, Kabupaten Lampung Selatan menggunakan mutu beton f’c 10
untuk lean concreate perkerjaan rigid, mutu beton f’c 15 untuk lean
concreate pekerjaan pemasangan box culvert dan u-ditch, mutu beton
f’c 20 untuk pembuatan box culvert dan u-ditch serta pengerjaan rabat
bahu jalan, mutu beton f’c 25 untuk pengerjaan pengecoran kanstin,

II - 5
jalan-jalan transisi seperti jalan ke pintu masuk Itera dan polda,
persimpangan, serta jalan di depan ruko-ruko serta pengerjaan rabat
baru.

2.3 Fasilitas Proyek

Dalam Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru), Way Hui, Kecamatan Jati Agung,
Kabupaten Lampung Selatan, terdapat beberapa fasilitas-fasilitas proyek
yang digunakan untuk menunjang kegiatan proyek. Berikut adalah fasilitas-
fasilitas yang ada:

1. Papan Proyek
Papan proyek ini disediakan untuk menjelaskan secara singkat dan jelas
beberapa keterangan proyek agar dapat dilihat umum. Pada papan
proyek tertera keterangan nama proyek, nomor kontrak, sumber dana,
durasi pelaksanaan, nama kontraktor pelaksana serta konsultan
supervisi.

2. Kantor Proyek
Kantor proyek adalah sebauh banguan atau tempat yang bersifat
sementara yang terletak sekitar proyek dan digunakan untuk tempat
rapat kerja, perencanaan, administrasi dan elevasi pekerjaan. Kantor
proyek memiliki beberapa fasilitas penunjang seperti instalasi listrik,
meja kerja, meja rapat, kursi, dan papan tulis.

Gambar 2.5. Kantor Proyek

II - 6
3. Gudang Material dan Peralatan
Gudang material dan peralatan adalah tempat untuk menyimpan material
dan peralatan elektrikal pekerjaan di lapangan digunakan selama
kegiatan konstruksi.

Gambar 2.6. Gudang Material dan Peralatan

4. Base Camp (Mess Pekerja)


Base camp ini berfungsi sebagai tempat khusus bagi para pekerja untuk
tempat beristirahat selama proyek berlangsung. Base Camp ini biasanya
berada pada area yang teduh.

Gambar 2.7. Base Camp (Mess Pekerja)

5. Batching Plant
Batching Plant merupakan rangkaian peralatan yang ditujukan untuk
pembuatan beton ready mix atau beton pracetak (Ramadhani, 2021).

II - 7
Batching Plant juga digunakan untuk menguji beton yang digunakan
dalam pengerjaan proyek ini. Dalam proyek ini digunakan 3 batching
plant yaitu BP Lematang (01), BP KM04(02), dan BPJR(BP03).

Gambar 2.8. BP Lematang (01)

Gambar 2.9. BP KM04(02)

Gambar 2.10. BPJR(BP03)

II - 8
2.4 Tata Cara Pelelangan

Pelelangan adalah suatu kegiatan yang menyediakan barang atau jasa untuk
menciptakan persaingan yaang sehat serta memenuhi syarat (Wulfram I.
Ervianto, 2005). Pelaksanaan pelelangan dilakukan oleh pemilik proyek
(owner) dengan mengundang beberapa perusahaan pelaksana konstruksi
(kontraktor) untuk mengajukan penawaran berupa besarnya biaya dan
perencanaan yang dibutuhkan selama kegiatan konstruksi berlangsung. Ada
beberapa jenis tata cara pelelangan yaitu sebagai berikut:

1. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia
barang/jasa yang dilakukan secara umum dan terbuka, sehingga
masyarakat umum bisa mengikutinya.

2. Pelelangan Terbatas
Pemilihan terbatas adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia
barang/jasa dimana jumlah penyedia barang/jasa terbatas yaitu untuk
pekerjaan yang kompleks.

3. Pelelangan Langsung
Pelelangan langsung adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia
barang/jasa dengan melakukan perbandingan antara beberapa penyedia
barang/jasa yang nantinya akan dipilih sebagai pemenang.

4. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah sebuah metode pemlihan penyedia
barang/jasa dengan melakukan penunjukan langsung terhadap satu
penyedia barang/jasa sebagai pemenang.

Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) sistem pelelangan yang digunakan adalah
sistem pelelangan umum.

II - 9
2.5 Sistem Kontrak
Istilah kontrak kerja konstruksi dapat ditemukan dalam Undang-Undang
(UU) Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi yang diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi. Menurut UU tersebut, kontrak kerja konstruksi merujuk pada
keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
Pengguna jasa dapat berupa pemilik atau pemberi pekerjaan. Sistem kontrak
merupakan elemen yang sangat penting dalam kerjasama antara berbagai
pihak dalam merealisasikan suatu sistem yang telah disepakati.

Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) digunakan sistem kontrak unit price
(harga satuan). Kontrak harga satuan (unit price contract) adalah kontrak di
mana nilai pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor dibayar berdasarkan
volume yang dilakukan oleh pemilik proyek.

Kontrak harga satuan digunakan ketika tidak memungkinkan untuk


menentukan ruang lingkup, kuantitas, atau volume pekerjaan secara tepat
karena karakteristik, kesulitan, dan risiko yang terkait. Kontrak harga satuan
juga dapat diterapkan dalam proyek konstruksi gedung atau infrastruktur.
Pembayaran dalam kontrak harga satuan didasarkan pada pengukuran hasil
pekerjaan dan volume pekerjaan yang telah selesai, menggunakan harga
satuan tetap yang telah diestimasi dalam daftar kuantitas dan harga, sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak. Dalam konsep harga satuan, fleksibilitas,
dan perubahan dalam kontrak menjadi mungkin.

Kontraktor sebagai pelaksana hanya mengajukan harga satuan pekerjaan


kepada pemilik proyek karena volume pekerjaan, atau yang biasa disebut
Bill Of Quantity (BOQ), telah dihitung sebelumnya oleh konsultan
perencana dan dicantumkan dalam dokumen tender. Fluktuasi biaya akibat
penambahan volume pekerjaan menjadi tanggung jawab pemilik proyek,

II - 10
sementara fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah kerja, dan
ongkos peralatan menjadi risiko bagi kontraktor. Dalam jenis kontrak ini,
peran konsultan supervisi atau quantity surveyor sangatlah penting, karena
mereka diharapkan memberikan penilaian yang jujur dan objektif.

2.6 Struktur Organisasi Proyek

Dalam pelaksanaan suatu proyek diperlukan struktur organisasi yang dapat


bekerja dengan baik agar proyek dapat terlaksana sesuai target.
Keberhasilan suatu organisasi dalam proyek konstruksi akan terlihat jika
organisasi tersebut mampu mengendalikan beberapa hal diantaranya adalah
mutu, waktu dan biaya. Keberhasilan dalam menjamin mutu atau kualitas
pekerjaan suatu proyek konstruksi merupakan salah satu aspek penting yang
harus dicapai, selain itu proyek tersebut harus berhasil diselesaikan sesuai
dengan target yang telah direncanakan. Biaya yang dianggarkan selama
kegiatan proyek berlangsung juga harus dikendalikan agar sesuai dengan
anggaran yang telah disepakati.

1. Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang
memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan
tugas pelaksanaan proyek dengan cara-cara tertentu (Widiantoro, 2016).

Struktur organisasi yang ada dalam Proyek Peningkatan Struktur dan


Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru)
dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik proyek adalah orang atau badan usaha yang memiliki proyek
dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang
membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005). Pada Proyek
Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru), pemilik proyek adalah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat

II - 11
Jendral Bina Marga. Adapun hak dan kewajiban pemilik proyek
adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pembayaran sesuai dengan harga yang tercantum


dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada kontraktor.
2) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dirancang dan
dilaksanakan oleh kontraktor.
3) Menerima hasil pekerjaan rancangan pelaksanaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
4) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan
oleh kontraktor.
5) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh kontraktor untuk kelancaran perancangan dan
pelaksanaanpekerjaan sesuai dengan bentuk kontrak, serta
menilai kinerja kontraktor.
6) Memberikan informasi dan penjelasan kepada kontraktor
mengenai segala hal yang dibutuhkan untuk kepentingan
proyek.
7) Mencabut dan membatalkan kontrak terhadap kontraktor
apabila kontraktor menangguhkan pekerjaan proyek tanpa
alasan yang dapat diterima.
8) Menerima penyerahan pekerjaan apabila sudah memenuhi
syarat dan peraturan-peraturan yang ada.

b. Kuasa KSO (Kerja Sama Operasi)


KSO (Kerja Sama Operasi) adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih yang memiliki kesepakatan bersama-sama untuk menyesaikan
suatu proyek, baik yang membentuk entitas hukum baru
(administrative JO) ataupun tidak membentuk entitas hukum baru
(non administrative JO), atau menurut Peraturan Perundang-
undangan Pasal 1 angka (14) 740/KMK.00/1989 tentang 20
Peningkatan Efisiensi Dan Produktivitas Badan Usaha Milik Negara,

II - 12
KSO adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk bersama-
sama melakukan suatu kegiatan usaha guna mencapai suatu tujuan
tertentu. Kuasa KSO pada Proyek Peningkatan Struktur dan
Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru)
memiliki tugas sebagai berikut:

1) Bertanggung jawab atas terjalinnya kerjasama antara dua


perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui.
2) Sebagai penghubung komunikasi antara dua perusahaan yang
terlibat kerjasama.

c. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan usaha yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil,
dan bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem
bangunan (Ervianto,2005). Konsultan perencana dapat berupa
perseorangan atau perseorangan dengan badan hukum/badan hukum
yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan. Pada
Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) yang menjadi konsultan
perencana adalah PT. Sumber Daya Teksindo KSO Jakarta Rencana
Selaras, CV. Spektrum Konsultan. Berikut adalah tugas dan
kewajiban konsultan perencana:

1) Mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam


merencanakan suatu proyek.
2) Menyiapkan volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya serta
jangka waktu pelaksanaan.
3) Membantu pemilik proyek dalam pelelangan tender kontrak.
4) Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan yang diajukan
kontraktor.
5) Memberikan rekomendasi atas perbaikan atau usulan-usulan
aktivitas lain pada pelaksanaan konstruksi.

II - 13
6) Memberikan penjelasan lanjutan tentang isi dokumen kontrak
jika diperlukan sebagai instruksi pada kontraktor melalui direksi
lapangan.
7) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan
dengan perencanaan, sehingga perencanaan tersebut dapat
dilaksanakan.
8) Mengadakan konsultasi dengan pihak pemilik proyek.

Tanggung jawab dari konsultan perencana adalah sebagai berikut:

1) Bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pemilik


proyek sebagai akibat langsung dari kesalahan-kesalahan yang
dibuat oleh perencana atau orang-orang yang berkerja pada
konsultan perencana.
2) Konsultan perencana tidak bertanggung jawab apabila dapat
membuktikan kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak dapat
dihindari dan tidak dapat diketahui meskipun sudah ada
pengawasan.

d. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi
surat perintah kerja oleh pemilik proyek guna melaksanakan suatu
pembangunan proyek sesuai dengan yang direncanakan. Pada
Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , yang bertindak sebagai
kontraktor pelaksana adalah PT. Cempaka Mas Sejati. Berikut adalah
tugas dan kewajiban kontraktor pelaksana:

1) Menyiapkan tenaga kerja, material dan peralatan yang


diperlukan selama kegiatan proyek berlangsung.
2) Melaksanakan kegiatan konstruksi berdasarkan spesifikasi dan
rencana proyek serta jadwal (time schedule) yang telah
disepakati dalam kontrak.
3) Mengusulkan kepada pemilik proyek apabila terjadi perubahan
pekerjaan.

II - 14
4) Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) berupa
laporan harian, mingguan dan bulanan kepada pemilik proyek.
Informasi yang dimuat dalam laporan tersebut adalah
pelaksanaan pekerjaan, pencapaian proyek, jumlah tenaga kerja,
bahan dan alat yang digunakan serta keterangan-keterangan lain
yang berpengaruh pada progress proyek.
5) Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan
metode yang dilaksanakan di lapangan.
6) Kontraktor memiliki hak untuk meminta pengunduran waktu
pelaksanaan proyek berdasarkan alasan-alasan yang logis dan
dapat diterima oleh pemilik proyek.
7) Menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan membuat berita
acaranya.
8) Menanggung semua ganti rugi yang terjadi selama kegiatan
konstruksi berlangsung, serta menyediakan perlengkapan
keamanan proyek.

e. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah suatu badan atau organisasi yang
ditunjuk secara langsung oleh pemilik proyek untuk mengawasi
jalannya pekerjaan konstruksi agar sesuai dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan. Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi
Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru)
pengawasan dilakukan oleh PT. Sumber Daya Teksindo KSO Jakarta
Rencana Selaras, CV. Spektrum Konsultan. Tugas dan kewajiban
konsultan pengawas adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengawasan secara rutin selama kegiatan


konstruksi berlangsung.
2) Memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek
ataupun kontraktor dalam pelaksanaan proyek.
3) Memeriksa dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan proyek.

II - 15
4) Memilih dan memberikan saran ataupun pertimbangan kepada
kontraktor mengenai tipe dan merek agar sesuai dengan harapan
pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja
konstruksi.
5) Mendata perubahan ataupun penyimpang yang terjadi.
6) Memberi peringatan atau teguran kepada pihak pelaksana
proyek apabila terjadi penyimpangan dari syarat-syarat yang
direncanakan.
7) Menerbitkan laporan perkembangan proyek (progress) yang
akan diserahkan kepada pemiliki proyek.
8) Apabila terjadi perubahan pelaksanaan manajemen konstruksi,
konsultan pengawas dapat melakukan perhitungan segi teknis,
baik kekuatan, arsitektur ataupun kelayaan dalam pelaksanaan
proyek.
9) Berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana dalam pekerjaan
yang bersifat teknis.
10) Memeriksa apabila terjadi kekurangan selama masa
pemeliharaan.

Organisasi proyek merupakan suatu sistem jaringan yang melibatkan pihak-


pihak terkait yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan suatu proyek
sesuai dengan rencana. Untuk memperjelas kedudukan pihak yang terkait
dalam sebuah organisasi proyek digambarkan dalam suatu susunan bagan.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Peningkatan Struktur dan


Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) adalah
seperti pada bagan berikut:

II - 16
Gambar 2.11. Bagan Koordinasi Proyek

2. Organisasi Kontraktor

Untuk menjalankan suatu proyek dibutuhkan adanya organisasi pada


proyek tersebut. Organisasi dibutuhkan agar setiap kegiatan yang
dilakukan berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Adapun tugas-tugas dari struktur organisasi yang dimiliki
oleh kontraktor pelaksana pada Proyek Peningkatan Struktur dan
Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru)
adalah sebagai berikut:

a. Manajer Proyek (Project Manager)

Manajer proyek adalah seorang pemimpin yang memegang kendali


pelaksanaan suatu proyek yang bertugas mengkoordinir proyek agar
tetap berjalan dengan baik dan terencana. Manajer proyek (project
manager) pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan
Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) memiliki tugas
dan kewajiban sebagai berikut:

1) Menerima laporan mengenai segala sesuatu yang berhubungan


dengan pelaksanaan proyek baik mengenai masalah-masalah
yang terjadi ataupun mengenai perkembangan proyek.
2) Memberikan koordinir kepada seluruh bagian-bagian dalam
organisasi kontraktor agar pekerjaan berjalan sesuai dengan
rencana.

II - 17
3) Melakukan koordinasi dengan pemilik proyek mengena segala
sesuatu yang terjadi di proyek baik berupa kemajuan maupun
kendala yang terjadi.
4) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek.
5) Membina koordinasi dengan owner, konsultan perencana, sub
kontraktor, dan seluruh yang terlibat di dalam pelaksanaan
proyek.
6) Melakukan evaluasi mengenai perkembangan biaya, fisik, mutu
dan kuantitas dari proyek
7) Mengatur rencana pekerjaan dan anggaran yang dikeluarkan
selama pekerjaan proyek.

b. Manajer Teknik

Manajer Teknik adalah seseorang yang bertanggung jawab kepada


pimpinan proyek dan bertugas mengatur, melaksanakan dan
mengontrol oprasional suatu proyek baik mutu, biaya supaya proyek
berjalan sesuai dengan waktunya.

1) Melakukan pengontrolan terhadap kualitas pekerjaan sesuai


dengan ketentuan agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai
dengan waktu rencana.
2) Mengawasi pelaksanaan dan hasil kerja untuk memastikan
bahwa pelaksanaan proyek telah sesuai dengan gambar rencana
dan spesfikasi teknis.
3) Memberikan bimbingan dan arahan terhadap pekerja dalam
pelaksanaan konstruksi.
4) Menentukan metode pelaksanaan yang efektif dan efisien dalam
pelaksanaan proyek agar dapat mencapai target.
5) Menginstruksikan metode dan rencana kerja kepada pelaksana
yang bersangkutan.
6) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil proyek
kepada pemimpin proyek.

II - 18
7) Mencari soulsi terbaik terhadap permasalahan yang terjadi di
lapangan.
8) Membuat laporan kemajuan proyek (progress).
9) Membuat keputusan alternatif untuk efesiensi pekerjaan.

c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memberikan jaminan


perlindungan terhadap kesehatan, keselamatan, keamanan bagi setiap
orang yang terlibat di dalam proyek. Tugas dan kewajiban
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sebagai berikut:

1) Menyusun safety plan, seperti tata cara pengoperasian alat,


resiko kecelakaan kerja dan pencegahannya, dan sebagainya.
2) Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang terjadi di
lapangan dilihat dari segi K3.
3) Melakukan safety morning talk, yaitu rapat atau pembelajaran
dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol
maupun safety supervisor agar disampaikan kepada para pekerja
mengenai safety plan.
4) Melakukan pelaporan dan penanganan terhadap kecelakaan
yang terjadi di lapangan baik kecelakaan ringan, kecelakaan
berat, kecelakaan dengan korban meninggal maupun kecelakaan
peralatan berat.
5) Memberikan fasilitas perlengkapan dan peralatan K3 seperti
APD, spanduk K3, peralatan dan perlengkapan sebagai
perlindungan dalam pekerjaan di lapangan.

d. Manajer Keuangan

Manajer keuangan adalah tenaga teknis dalam organisasi kontraktor


yang bertanggungjawab untuk mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan adminsitrasi dan finansial proyek. Manajer
keuangan pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan

II - 19
Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) memiliki tugas
dan kewajiban sebagai berikut:

1) Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan administrasi dan


keuangan.
2) Melakukan pengarsipan terhadap dokumen-dokumen penting
yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
3) Menyusun laporan keuangan pada proyek untuk diserahkan
kepada pimpinan proyek.
4) Melakukan inventarisasi barang dan peralatan.

Gambar 2.11. Bagan Organisasi Kontraktor

Sumber: PT. Cempaka Mas Sejati

II - 20

Anda mungkin juga menyukai