Pada bab ini membahas mengenai data dan gambaran proyek secara umum yang
meliputi lokasi proyek, data umum proyek, data struktur proyek, fasilitas proyek,
manajemen proyek, serta strukur organisasi proyek.
II - 1
Gambar 2.1. Lokasi Proyek
(Sumber: Google Earth)
Secara umum data Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas
Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati
Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah sebagai berikut:
II - 2
8. Nilai Kontrak Awal : Rp 68.321.707.000,00
Data struktur proyek adalah data yang berkaitan langsung dengan keadaan
struktur suatu proyek. Data struktur Proyek Peningkatan Struktur dan
Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way
Hui, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Bangunan
Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) adalah sarana
transportasi yang menghubungkan jalan tol Kotabaru dan Purwotani,
dimana jalan ini menjadi akses utama ke berbagai tujuan dari dalam
maupun luar kota. Letaknya yang bersimpangan langsung dengan
wilayah pendidikan yaitu Institut Teknologi Sumatera, membuat jalan
ini juga menjadi sangat penting karena banyak terjadi arus lalu lintas.
II - 3
Gambar 2.2. Ruas Jalan Sebelah Kanan
2. Panjang Jalan
Panjang ruas Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas
Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati
Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah 14,59 Km, dengan
panjang penanganan efektifnya sepanjang 2,36 Km.
4. Lean Concreate
Dalam proyek ini, lean concreate atau lantai kerja digunakan untuk 2
jenis pekerjaan yaitu pengerjaan perkerasan jalan serta untuk pekerjaan
pemasangan box culvert dan u-ditch pada drainase jalan. Untuk
pekerjaan perkerasan jalan menggunakan lean concreate atau lantai
II - 4
kerja dengan tinggi 10 cm dan lebar 9 m yang pengerjaan dibagi dua
yaitu sebesar 5 m dan 4 m. Untuk pemasangan box culvert
menggunakan lean concreate atau lantai kerja dengan tinggi 10 cm dan
lebar 130 cm, serta pemasangan u-ditch menggunakan lean concreate
atau lantai kerja dengan tinggi 10 cm dan lebar 115 cm.
5. Rigid Pavement
Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati Agung,
Kabupaten Lampung Selatan ini dilakukan dengan penanganan rigid
pavement menggunakan beton ready mix dengan mutu beton f’s 4.5
Mpa dan direncanakan ketebalan 30 cm.
6. Drainase
Pada proyek ini terdapat pengerjaan drainase dengan jenis pasangan
box culvert dan U-Ditch yang dibangun bersamaan pekerjaan jalan kaku
sepanjang 2,36 Km.
7. Mutu Beton
Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp.
Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , Way Hui, Kecamatan Jati
Agung, Kabupaten Lampung Selatan menggunakan mutu beton f’c 10
untuk lean concreate perkerjaan rigid, mutu beton f’c 15 untuk lean
concreate pekerjaan pemasangan box culvert dan u-ditch, mutu beton
f’c 20 untuk pembuatan box culvert dan u-ditch serta pengerjaan rabat
bahu jalan, mutu beton f’c 25 untuk pengerjaan pengecoran kanstin,
II - 5
jalan-jalan transisi seperti jalan ke pintu masuk Itera dan polda,
persimpangan, serta jalan di depan ruko-ruko serta pengerjaan rabat
baru.
Dalam Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru), Way Hui, Kecamatan Jati Agung,
Kabupaten Lampung Selatan, terdapat beberapa fasilitas-fasilitas proyek
yang digunakan untuk menunjang kegiatan proyek. Berikut adalah fasilitas-
fasilitas yang ada:
1. Papan Proyek
Papan proyek ini disediakan untuk menjelaskan secara singkat dan jelas
beberapa keterangan proyek agar dapat dilihat umum. Pada papan
proyek tertera keterangan nama proyek, nomor kontrak, sumber dana,
durasi pelaksanaan, nama kontraktor pelaksana serta konsultan
supervisi.
2. Kantor Proyek
Kantor proyek adalah sebauh banguan atau tempat yang bersifat
sementara yang terletak sekitar proyek dan digunakan untuk tempat
rapat kerja, perencanaan, administrasi dan elevasi pekerjaan. Kantor
proyek memiliki beberapa fasilitas penunjang seperti instalasi listrik,
meja kerja, meja rapat, kursi, dan papan tulis.
II - 6
3. Gudang Material dan Peralatan
Gudang material dan peralatan adalah tempat untuk menyimpan material
dan peralatan elektrikal pekerjaan di lapangan digunakan selama
kegiatan konstruksi.
5. Batching Plant
Batching Plant merupakan rangkaian peralatan yang ditujukan untuk
pembuatan beton ready mix atau beton pracetak (Ramadhani, 2021).
II - 7
Batching Plant juga digunakan untuk menguji beton yang digunakan
dalam pengerjaan proyek ini. Dalam proyek ini digunakan 3 batching
plant yaitu BP Lematang (01), BP KM04(02), dan BPJR(BP03).
II - 8
2.4 Tata Cara Pelelangan
Pelelangan adalah suatu kegiatan yang menyediakan barang atau jasa untuk
menciptakan persaingan yaang sehat serta memenuhi syarat (Wulfram I.
Ervianto, 2005). Pelaksanaan pelelangan dilakukan oleh pemilik proyek
(owner) dengan mengundang beberapa perusahaan pelaksana konstruksi
(kontraktor) untuk mengajukan penawaran berupa besarnya biaya dan
perencanaan yang dibutuhkan selama kegiatan konstruksi berlangsung. Ada
beberapa jenis tata cara pelelangan yaitu sebagai berikut:
1. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia
barang/jasa yang dilakukan secara umum dan terbuka, sehingga
masyarakat umum bisa mengikutinya.
2. Pelelangan Terbatas
Pemilihan terbatas adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia
barang/jasa dimana jumlah penyedia barang/jasa terbatas yaitu untuk
pekerjaan yang kompleks.
3. Pelelangan Langsung
Pelelangan langsung adalah sebuah metode pemilihan untuk penyedia
barang/jasa dengan melakukan perbandingan antara beberapa penyedia
barang/jasa yang nantinya akan dipilih sebagai pemenang.
4. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah sebuah metode pemlihan penyedia
barang/jasa dengan melakukan penunjukan langsung terhadap satu
penyedia barang/jasa sebagai pemenang.
Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) sistem pelelangan yang digunakan adalah
sistem pelelangan umum.
II - 9
2.5 Sistem Kontrak
Istilah kontrak kerja konstruksi dapat ditemukan dalam Undang-Undang
(UU) Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi yang diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi. Menurut UU tersebut, kontrak kerja konstruksi merujuk pada
keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
Pengguna jasa dapat berupa pemilik atau pemberi pekerjaan. Sistem kontrak
merupakan elemen yang sangat penting dalam kerjasama antara berbagai
pihak dalam merealisasikan suatu sistem yang telah disepakati.
Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) digunakan sistem kontrak unit price
(harga satuan). Kontrak harga satuan (unit price contract) adalah kontrak di
mana nilai pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor dibayar berdasarkan
volume yang dilakukan oleh pemilik proyek.
II - 10
sementara fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah kerja, dan
ongkos peralatan menjadi risiko bagi kontraktor. Dalam jenis kontrak ini,
peran konsultan supervisi atau quantity surveyor sangatlah penting, karena
mereka diharapkan memberikan penilaian yang jujur dan objektif.
1. Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang
memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan
tugas pelaksanaan proyek dengan cara-cara tertentu (Widiantoro, 2016).
II - 11
Jendral Bina Marga. Adapun hak dan kewajiban pemilik proyek
adalah sebagai berikut:
II - 12
KSO adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk bersama-
sama melakukan suatu kegiatan usaha guna mencapai suatu tujuan
tertentu. Kuasa KSO pada Proyek Peningkatan Struktur dan
Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru)
memiliki tugas sebagai berikut:
c. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan usaha yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil,
dan bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem
bangunan (Ervianto,2005). Konsultan perencana dapat berupa
perseorangan atau perseorangan dengan badan hukum/badan hukum
yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan. Pada
Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) yang menjadi konsultan
perencana adalah PT. Sumber Daya Teksindo KSO Jakarta Rencana
Selaras, CV. Spektrum Konsultan. Berikut adalah tugas dan
kewajiban konsultan perencana:
II - 13
6) Memberikan penjelasan lanjutan tentang isi dokumen kontrak
jika diperlukan sebagai instruksi pada kontraktor melalui direksi
lapangan.
7) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan
dengan perencanaan, sehingga perencanaan tersebut dapat
dilaksanakan.
8) Mengadakan konsultasi dengan pihak pemilik proyek.
d. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi
surat perintah kerja oleh pemilik proyek guna melaksanakan suatu
pembangunan proyek sesuai dengan yang direncanakan. Pada
Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi Jalan Ruas Sp. Korpri-
Purwotani (Akses Tol Kota Baru) , yang bertindak sebagai
kontraktor pelaksana adalah PT. Cempaka Mas Sejati. Berikut adalah
tugas dan kewajiban kontraktor pelaksana:
II - 14
4) Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) berupa
laporan harian, mingguan dan bulanan kepada pemilik proyek.
Informasi yang dimuat dalam laporan tersebut adalah
pelaksanaan pekerjaan, pencapaian proyek, jumlah tenaga kerja,
bahan dan alat yang digunakan serta keterangan-keterangan lain
yang berpengaruh pada progress proyek.
5) Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan
metode yang dilaksanakan di lapangan.
6) Kontraktor memiliki hak untuk meminta pengunduran waktu
pelaksanaan proyek berdasarkan alasan-alasan yang logis dan
dapat diterima oleh pemilik proyek.
7) Menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan membuat berita
acaranya.
8) Menanggung semua ganti rugi yang terjadi selama kegiatan
konstruksi berlangsung, serta menyediakan perlengkapan
keamanan proyek.
e. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah suatu badan atau organisasi yang
ditunjuk secara langsung oleh pemilik proyek untuk mengawasi
jalannya pekerjaan konstruksi agar sesuai dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan. Pada Proyek Peningkatan Struktur dan Rehabilitasi
Jalan Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru)
pengawasan dilakukan oleh PT. Sumber Daya Teksindo KSO Jakarta
Rencana Selaras, CV. Spektrum Konsultan. Tugas dan kewajiban
konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
II - 15
4) Memilih dan memberikan saran ataupun pertimbangan kepada
kontraktor mengenai tipe dan merek agar sesuai dengan harapan
pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja
konstruksi.
5) Mendata perubahan ataupun penyimpang yang terjadi.
6) Memberi peringatan atau teguran kepada pihak pelaksana
proyek apabila terjadi penyimpangan dari syarat-syarat yang
direncanakan.
7) Menerbitkan laporan perkembangan proyek (progress) yang
akan diserahkan kepada pemiliki proyek.
8) Apabila terjadi perubahan pelaksanaan manajemen konstruksi,
konsultan pengawas dapat melakukan perhitungan segi teknis,
baik kekuatan, arsitektur ataupun kelayaan dalam pelaksanaan
proyek.
9) Berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana dalam pekerjaan
yang bersifat teknis.
10) Memeriksa apabila terjadi kekurangan selama masa
pemeliharaan.
II - 16
Gambar 2.11. Bagan Koordinasi Proyek
2. Organisasi Kontraktor
II - 17
3) Melakukan koordinasi dengan pemilik proyek mengena segala
sesuatu yang terjadi di proyek baik berupa kemajuan maupun
kendala yang terjadi.
4) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek.
5) Membina koordinasi dengan owner, konsultan perencana, sub
kontraktor, dan seluruh yang terlibat di dalam pelaksanaan
proyek.
6) Melakukan evaluasi mengenai perkembangan biaya, fisik, mutu
dan kuantitas dari proyek
7) Mengatur rencana pekerjaan dan anggaran yang dikeluarkan
selama pekerjaan proyek.
b. Manajer Teknik
II - 18
7) Mencari soulsi terbaik terhadap permasalahan yang terjadi di
lapangan.
8) Membuat laporan kemajuan proyek (progress).
9) Membuat keputusan alternatif untuk efesiensi pekerjaan.
d. Manajer Keuangan
II - 19
Ruas Sp. Korpri-Purwotani (Akses Tol Kota Baru) memiliki tugas
dan kewajiban sebagai berikut:
II - 20