Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN PUPUK NPK PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAYAM

Anggota kelompok :

 Hani Hafsah Marwah (15)


 Kalina Elzan Alfihria (17)
 Saadiyah An Najwa (30)
 Tazliani Aulia Gunawan (32)

SMA NEGERI 1 SOREANG

Jl.Raya Soreang Banjaran KM. 3 Desa Soreang Kec. Soreang Kab. Bandung 40911

website: www.sman1soreang.sch.id E-mail: sman1soreang@yahoo.co.id Telp. 022-5891


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan dengan berjudul BAGAIMANA PENGARUH PUPUK KANDANG DENGAN PUPUK


MPK PADA PERTUMBUHAN BAYAM telah kami selesai dengan pengerjaan yang kami kerjakan
kerjakan 14 hari yang dimulai dari tanggal
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu
Proposal ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan proposal ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi penulis dan pembaca pada umumnya
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan didefinisikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula dan bersifat kuantitatif (dapat diukur). Sedangkan perkembangan
didefinisikan sebagai proses yang menyertai pertumbuhan, merupakan peristiwa perubahan
biologis menuju kedewasaan yang bersifat reversible dan kualitatif (tidak dapat diukur).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi 2, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah cahaya matahari

B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengaruh Pupuk Kandang dan Pupuk MPK pada Pertumbuhan bayam?
C.TUJUAN
1.Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pupuk dalam pertumbuhan bayam
2.Untuk mengetahui apakah pupuk kandang lebih baik untuk pertumuhan bayam atau pupuk mpk
yang lebih baik untuk pertumbuahan bayam

BAB 2
LANDASAN TEORI
A.TINJAUAN PUSTAKA
1..PENGERTIAN TANAMAN BAYAM
ayam merupakan salah satu jenis tanaman hijau yang paling banyak ditemui di Indonesia. Tanaman satu ini
merupakan jenis sayuran yang mudah diolah untuk makanan sehari-hari mulai dari sup, pecel, gado-gado,
sampai keripik.
Tanaman bayam ini merupakan famili Amaranthaceae. Untuk di Indonesia sendiri terdapat tiga jenis
bayam, yakni
1. Amaranthus dubius ; biasa disebut juga dengan bayam petik. Ciri-ciri tanaman bayam jenis ini
adalah pertumbuhannya lebih tegak, berdaun agak lebar dengan warna hijau tua dan ada juga yang
berwarna kemerahan. Biasanya tanaman ini banyak dipelihara di halaman rumah.
2. Amaranthus tricolor ; atau lebih dikenal dengan bayam cabut. Batangnya berwarna merah dan ada
pula yang berwarna hijau keputih-putihan.
3. Amaranthus cruentus ; Jenis tumbuhan bayam satu ini dapat ditanam sebagai bayam cabut
maupun bayam petik. Ciri dari tanaman bayam satu ini adalah tumbuh tegak, berdaun besar,
berwarna hijau keabu-abuan. Tanaman ini bisa mulai dipanen secara cabutan pada usia 3 minggu.
Sayur bayam dikenal juga karena mengandung banyak vitamin dan mineral. Belum banyak yang tahu
bahwa bayam mengandung Vitamin C yang cukup tinggi.
Dalam 100 gr bayam mengandung vitamin C sebanyak 52gr. Hal ini selaras dengan Rekomendasi dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengonsumsi asupan vitamin C adalah 45 miligram per hari.
Oleh sebab itu, mengonsumsi sayur bayam sangat baik untuk memenuhi asupan vitamin C dan
mendapatkan manfaat kesehatan lainnya. Ada masih banyak manfaat bayam untuk kesehatan sebagaimana
akan diulas pada artikel berikut ini.
2. MANFAAT TANAMAN BAYAM
ayam merupakan salah satu jenis tanaman hijau yang paling banyak ditemui di Indonesia. Tanaman satu ini
merupakan jenis sayuran yang mudah diolah untuk makanan sehari-hari mulai dari sup, pecel, gado-gado,
sampai keripik.
Tanaman bayam ini merupakan famili Amaranthaceae. Untuk di Indonesia sendiri terdapat tiga jenis
bayam, yakni
1. Amaranthus dubius ; biasa disebut juga dengan bayam petik. Ciri-ciri tanaman bayam jenis ini
adalah pertumbuhannya lebih tegak, berdaun agak lebar dengan warna hijau tua dan ada juga yang
berwarna kemerahan. Biasanya tanaman ini banyak dipelihara di halaman rumah.
2. Amaranthus tricolor ; atau lebih dikenal dengan bayam cabut. Batangnya berwarna merah dan ada
pula yang berwarna hijau keputih-putihan.
3. Amaranthus cruentus ; Jenis tumbuhan bayam satu ini dapat ditanam sebagai bayam cabut
maupun bayam petik. Ciri dari tanaman bayam satu ini adalah tumbuh tegak, berdaun besar,
berwarna hijau keabu-abuan. Tanaman ini bisa mulai dipanen secara cabutan pada usia 3 minggu.
Sayur bayam dikenal juga karena mengandung banyak vitamin dan mineral. Belum banyak yang tahu
bahwa bayam mengandung Vitamin C yang cukup tinggi.
Dalam 100 gr bayam mengandung vitamin C sebanyak 52gr. Hal ini selaras dengan Rekomendasi dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengonsumsi asupan vitamin C adalah 45 miligram per hari.
Oleh sebab itu, mengonsumsi sayur bayam sangat baik untuk memenuhi asupan vitamin C dan
mendapatkan manfaat kesehatan lainnya. Ada masih banyak manfaat bayam untuk kesehatan sebagaimana
akan diulas pada artikel berikut ini.
3.Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis besar
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini
memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Berikut adalah uraian kedua faktor ini dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.

1) Faktor internal (dalam)


a. Genetik (hereditas)

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup.
Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam
pertumbuhan dan pemkembangan
b. Enzim

Enzim merupakan suatu makromelekul (protein) yang mempercepat suatureaksi


kimia dalam tubuh makhluk hidup. Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk
hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan
jjenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respon pertumbuhan terhadap
kondis lingkungan yang sama
c. Hormon

Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan
oleh satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan ke bagian lain yang
dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respon
fisiologis.

7 Jenis Hormon pada Tanaman

1. Auksin

Hormon auksin merupakan fitohormon yang berperan dalam mendukung pertumbuhan tanaman.

Fitohormon ini akan memicu pemanjangan dan pembesaran sel dengan cara mengaktivasi enzim yang

fungsinya melonggarkan ikatan serabut selulosa dinding sel sehingga sel dapat memanjang.

Auksin juga berperan dalam merangsang pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar adventif maupun

lateral. Lebih lanjut, auksin juga akan mempengaruhi perbedaan pemanjangan sel melalui keterlibatan

dalam respon tropisme, serta menghambat pertumbuhan tunas pada batang bagian bawah.
2. Sitokinin

Berbeda dengan auksin, hormon sitokinin memiliki peran dalam merangsang proses pembelahan sel dan

meningkatkan daya resistensi tanaman terhadap hama. Sitokinin juga berperan dalam menunda

pengguguran bunga, buah, dan daun, serta mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.

3. Giberelin

Fitohormon berikutnya adalah giberelin. Hormon ini berperan dalam mempercepat pertumbuhan bunga,

biji, dan tunas, sekaligus membantu dalam perkecambahan biji. Hormon ini juga berperan dalam

mempengaruhi proses partenokarpi atau pembentukan buah tanpa pembuahan.

4. Etilen

Berbeda dengan tiga jenis hormon sebelumnya, etilen merupakan fitohormon yang berbentuk gas.

Fitohormon ini memiliki peran dalam mempercepat pematangan buah, memacu pembungaan, serta

merespon adanya tekanan, kekeringan, luka, dan infeksi pada tanaman.

Etilen juga akan membuat pertumbuhan batang menjadi tebal dan kokoh. Pada beberapa tanaman tertentu,

fitohormon ini juga berperan dalam mengatur jumlah perbandingan bunga jantan dan bunga betina.

5. Asam Absisat

Asam absisat merupakan fitohormon yang berfungsi dalam menghambat pertumbuhan tanaman. Hormon

ini bekerja secara antagonis dengan hormon auksin, sitokinin, dan giberelin. Dilihat dari perannya, asam

absisat akan menghambat perkecambahan biji. mengurangi penguapan, dan memperpanjang masa

dormansi biji.

Selain itu, asam absisat juga akan menyebabkan terjadinya pengguguran pada daun, bunga, hingga buah

pada tanaman. Hormon ini juga akan mempertahankan kondisi tumbuhan jika dirasa lingkungannya tidak

sesuai untuk tumbuh dan berkembang.

6. Kalin

Kalin merupakan hormon yang merangsang pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan. Berdasarakan

organnya, hormon kalin dibagi menjadi empat jenis, yaitu kaulokalin yang merangsang pembentukan
batang, rizokalin yang merangsang pembentukan akar, filokalin yang merangsang pembentukan daun, dan

antokalin yang merangsang pembentukan bunga.

7. Asam Traumalin

Hormon tanaman yang terakhir adalah asam traumalin. Fitohormon ini akan bekerja ketika tanaman

mengalami stress. Peran asam traumalin adalah memperbaiki kerusakan dan luka yang terjadi pada

tanaman, sehingga sel, jaringan, maupun organ yang mengalami kerusakan akan mulai pulih kembali.

1) Faktor eksternal (lingkungan)


a. Nutrisi

Semua makhluk hidup termasuk tumbuhan memerlukan nutrisi untuk


kelangsungan hidupnya. Nutrisi atau zat-zat makanan tersebut diperlukan
sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen-komponen sel
bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.nutrisi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu unsur makro dan unsur mikro.

Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak,
antara lain karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium,dan
magnesium. Unsur mikro yaitu unsure yang diperlukan tumbuhan dalam
jumlah sedikit, terdiri atas besi, tembaga, seng, mangan, kobalt, natrium,
boron, klor dan molibdenun. Semua unsur tersebut harus selalu tersedia,
meskipun diperlukan hanya dalam umlah sedikit. Apabila suatu unsur
tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi. Defisiensi
suatu unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
terganggu.
b. Suhu

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik


untuk pertumbuhan adalah sushu optimum. Pertumbuhan dan
perkembangan akan terrhambat bila berada pada suhu minimum dan
maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau
pembungaan oleh suhu rendah. Istilah vernaliasasi diperkenalkan oleh
Trofim Demsovich Lysko tahun 1920.
c. Kelembaban

Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
d. Cahaya

Cahaya (merah,biru,nila,violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses


fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan
berlangsung etiolasiacepat, tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena
cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya.

Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang
banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman yang
terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.

Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek


sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh
fitokrom.

Berdasarkan resposis tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu


penyinaran, tumbuhan dibedakan atas:

- Tumbuhan hari pendek (short day plant)adalah tumbuhan yang berbunga


ketika siang hari kurang dari 12 jam

- Tumbuhan hari panjang (long day plant) adalah tumbuhan yang berbunga
ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam

- Tumbuhan hari netral (neutral dayplant) adlah tumbuhan yang berbunga


tidak dipengaruhi oleh panjjang pendeknya penyinaran matahari.
e. Air

Air merupakan senyawa yang penting unttuk pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah,dan
memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada
malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi daripada
siang hari.
f. Ph

PH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi
PH normal, kandungan unsu-unsur yang diperlukan sperti Ca,Mg, P dan K cukup tersedia.
PH asam memiliki kandungan unsur Al,Mo,Zn yang dapat meracuni

B.RUMUSAN HIPOTESIS

Pupuk MPK lebih baik bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayam


BAB III

METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Rumah Kalina (Jalan Tegal Caang RT02/RW10 Desa Parung Serab
kab.Bandung)
Waktu Penelitian : 14 Hari

B. Bentuk dan Strategi Penelitian


Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuantitatif dengan jenis metode eksperimen.
Mengamati tanaman yang ditempatkan di tempat terang dan gelap dengan menghitung
ukuran batang serta jumlah daun.

C. Sumber Data
Sumber datanya adalah dari tanaman kacang merah yang di amati.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Variabel Bebas : Pupuk Kandang dan Pupuk MPK
2. Variabel Terikat : Benih Bayam
3. Variabel Kontrol : Tanah

E. Analisis Data
Dilakukan secara deskriptif dengan memaparkan hasil penelitian dalam bentuk tabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pembahasan Analisis Data
Tabel di Tempat Terang
Cup Biji Hari Ke-
ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
- - -
- - - - - -
A1 - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -

A2

A3

Keterangan :
Tabel di Tempat Gelap
Cup Biji
ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

B1
B2

B3

Keterangan :
Setelah melakukan pengamatan pada tanaman bayam setelah 14 hari dibuktikan bahwa
pertumhan dan perkembangan sangat baik dengan memakai pupuk kandang dengan
muculnya perkecamngan sedangkan pada pupuk mnpk perkecambahan bisa dibilang sangat
lambat,akan tetapi saat perkembangan bayam pada pupuk npk sangat baik bayam bertumbuh
lebih cepat lebih cepat. Karna pupuk npk mengandung unsur hara makro mampu memacu
pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik yang berakibat pada penambahan bobot kering
tajuk dan akar. Berat kering tanaman mencerminkan status nutrisi tanaman karena berat
kering tanaman tergantung pada jumlah sel, ukuran sel penyusun tanaman dan tanaman pada
umumnya terdiri dari 70% air, dengan pengeringan air diperoleh bahan kering berupa zat–zat
organik.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Adnan, Utoyo, & Kusumastuti, 2015) dalam
penelitiannya di Unit Pembibitan Kelapa Sawit Politeknik Negeri Lampung mulai Juli 2013
sampai Maret 2014 dengan menggunakan bibit kelapa sawit Tenera (DxP) berumur 3 bulan
dan pupuk organik (Organonitrofos dengan kandungan : C-organik >15%, C/N 15-25, NPK >
4%, Ph 4-8, kadar air <20, dan logam berat<50ppm), pupuk NPK (16:16:16). Menyatakan
bahwa pemberian pupuk NPK 142g dapat meningkatkan panjang pelepah bibit umur 9 bulan,
bobot kering tajuk dan bobot kering akar bibit kelapa sawit. Sedangkan pada pupuk organik
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah pelepah, diameter batang, dan P total bibit kelapa
sawit. Terdapat interaksi antara keduanya terhadap bobot kering akar bibit dengan takaran
NPK 50% dan organik 36 gram polibeg.
Penggunaan pupuk kimia sintetis harus sesuai dengan dosis yang dibutuhkan tanaman. Jika
kelebihan dosis, akibatnya tanaman akan mengalami keracunan dan bisa mati. Berbeda
dengan pupuk organik yang jika digunakan secara berlebih malah akan meningkatkan
kesuburan. Hal ini disebabkan karena pupuk organik tidak hanya mengandung unsur makro
dan mikro, namun juga mengandung mikrorganisme yang dapat menjaga keseimbangan
proses reaksi dalam tanah.
Selain itu, penggunaan pupuk anorganik harus dikurangi, alternatifnya adalah dengan
menggunakan pupuk organik baik secara tunggal maupun kombinasi dengan pupuk kimia
lain. Unsur hara N, P, dan K merupakan unsur yang paling dibutuhkan dalam proses
fotosintesis sebagai penyusun senyawa–senyawa dalam tanaman yang nantinya akan diubah
untuk membentuk organ tanaman seperti daun, batang, dan akar. Ketersediaan unsur hara
nitrogen, fosfor, dan kalium yang optimal bagi tanaman. Senyawa ini dapat meningkatkan
jumlah klorofil, guna meningkatkan aktivitas fotosintesis yang menghasilkan asimilat lebih
banyak yang mendukung berat kering tanaman. Selain itu pemberian pupuk organik dapat
memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah sehingga dapat mencukupi kebutuhan unsur hara
mikro, sebab kandungan hara dalam pupuk organik merupakan hara dalam bentuk yang
tersedia dan dapat diserap akar tanaman.
Penggunaan pupuk organik akan meningkatkan kandungan hara tanah sehingga akan
mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Misalnya pada kasus yang masih menjadi kendala
bagi petani yaitu penggunaan tanah subsoil yang miskin hara, kurangnya penggunaan pupuk
organik dan dominasi pupuk anorganik pada setiap kegiatan budidaya tanaman. Kendala ini
dapat diatasi menggunakan pupuk organik. Petani masih beranggapan bahwa dengan
menggunakan pupuk organik hasil produksi yang diperoleh rendah, sedangkan manfaat dari
penggunaan pupuk organik akan terlihat secara sistemik seperti memperbaiki kesuburan
tanah, biologi tanah, dan fisik tanah. Kombinasi pupuk organik dan anorganik pada dosis
tertentu perlu dikaji lebih lanjut, sehingga hasil pertumbuhan bibit menjadi maksimal.

Anda mungkin juga menyukai