Anda di halaman 1dari 11

DUKUNGAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA

KELUARGA PENDERITA DIABETES MILITUS DENGAN


PENDEKATAN CERDIK

KARYA TULIS ILMIAH

DIYAS FITRIANA SALSABILLA


NIM. P17230213073

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BLITAR
TAHUN 2023
DUKUNGAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTAKELUARGA

PENDERITA DIABETES MILITUS DENGAN PENDEKATAN CERDIK

Proposal Karya Tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma 3 Keperawatan Blitar Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

DIYAS FITRIANA SALSABILLA


NIM. P17230213073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BLITAR
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Internasional Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019


memperkirakan sekurangnya ada 483 juta orang berusai 20-79 tahun yang
menderita diabetes. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat dengan
seiringnya pertambahan umur penduduk menjadi 111,2 juta orang atau
19,9% pada rentang usia 65-79 tahun. Angka ini diprediksi akan terus
meningkat hingga 578 juta ditahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045.
Indonesia menempati urutan ketujuh penderita diabetes tertinggi di tahun
2019 dengan jumlah penderita mencapai 10,7 juta penduduk (Bingga,
2021).
Diabetes melitus adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa ( gula
darah) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara cukup. Sedangkan insulin sendiri adalah hormon
yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggung jawab dalam
mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukakan gula ke
dalam sel sehingga bisa menghasilakan energi yang digunakan untuk
melakukan aktifitas sehari-hari. Pencegahan komplikasi penyakit diabetes
melitus dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan CERDIK yaitu
diantaranya dengan cara rutin cek kesehatan, kelola stres atau jangan terlalu
banyak fikiran, kurangi mengkonsumsi rokok, membiasakan konsumsi
makanan yang sehat, serta menjaga pola hidup. Menurut (Kemenkes RI, 2019)
pencegahan komplikasi diabetes melitus hampir sama dengan pendekatan
cerdik yaitu dengan minum obat secara teratur sesuai anjuran Dokter/ petugas
kesehatan, jaga kadar gula darah (Tes rutin kadar gula darah) dan chek-up,
makan sehat atau memperbanyak konsumsi sayur dan buah, kurangi lemak,
gula,dan makanan asin, beraktifitas fisik secara teratur, waspada infeksi kulit
dan gangguan kulit, periksa mata secara teratur dan waspada jika ada
kesemutan, rasa terbakar, hilangnya sensasi atau kebas, dan luka pada bagian
bawah kaki.

Dalam mengahadapi tantangan penanganan diabetes melitus, pasien tidak


hanya dengan mengatur pola makan dan minum obat saja, tetapi juga
memerlukan dukungan social dan emosional dari keluarga untuk membatu
pasien dalam melaksanakan penatalakasaan Diabetes melitus.
Dukungan keluarga sangat bagi anggota keluarga penderita Diabates
Melitus untuk membantu dan mengontrol pola makan, aktifitas fisik yang
dilakukan, monitoring gula darah mandiri,minum obat secara teratur, dan
kontrol rutin ke fasilitas Kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana dukungan keluarga

dalam merawat anggota keluarga penderita Diabetes mellitus menggunakan

pendekatan CERDIK ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui dukungan keluarga dalam merawat anggota keluarga

penderita Diabetes melitus menggunakan pendekatan CERDIK.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi dukungan emosional kelurga dalam merawat anggota

kelurga penderita Diabetes melitus dengan pendekaran CERDIK

2. Mengidentifikasi dukungan informasional kelurga dalam merawat anggota

kelurga penderita Diabetes melitus dengan pendekatan CERDIK

3. Mengidentifikasi dukungan instrumental kelurga dalam merawat anggota

kelurga penderita Diabetes melitus dengan pendekatan CERDIK


1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian adalah

1. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan tentang cara merawat anggota

keluarga penderita Diabetes melitus dengan pendekatan cerdik

2. Bagi institusi pendidikan Prodi D-III Keperawatan Blitar sebagai bahan

bacaan mahasiswa sehingga dapat meningkatkan kualitas dan dapat di

gunakan sebagai referensi pengembangan ilmu pengetahuan

3. Bagi peneliti selanjutnya sebagai referensi untuk penelitian yang

berhubungan dengan tentang masalah keperawatan yang mungkin terjadi

pada pasien Diabetes melitus.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media referensi dalam

penelitian berlanjut dan ilmu pendidikan dalam masalah keperawatan dalam

merawat anggota keluarga dengan penderita Diabetes melitus.


BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Konsep Dukungan

2.1.1 Pengertian Dukungan

Dukungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu bentuk

songkongan atau bantuan (Kementrian Pendidikan dan kebudayaan

Indonesia,2016). Dukungan merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang

untuk memberi bantuan guna memenuhi suatu kebutuhan dan mewujudkan suatu

tujuan tertentu. Di dalam keluarga, dukungan antara anggota keluarga sangat

dibutuhkan untuk mewujudkan suatu hubungan antara anggota keluarga yang

dapat memberi dampak baik dalam berbagai aspek dalam kehidupan.

2.1.2 Jenis Dukungan dalam Keluarga

Menurut Friedman dalam (Sefrina & Latipun, 2016) bahwa keluarga mempunyai

empat aspek dalam fungsi dukungan :

1. Dukungan Emosional

Dukungan emosional merupakan suatu bentuk dukungan yang diberikan

anggota keluarga berupa rasa perhatian, empati, dan kasih sayang. Dengan

adanya rasa empati dan juga saling menunjukan rasa kasih sayang antar

anggota keluarga akan memberikan dampak yang baik terhadap suasana


hati antar anggota yang juga secara tidak langsung akan berdampak pada

mengingkatnya tingkat kesehatan anggota keluarga.

2. Dukungan Informasi

Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing yang di

harapkan setiap peran tersebut memiliki informasi terkait setiap anggota

keluarga dan juga penyakit yang di derita. Manfaat dari dukungan ini

adalah dapat meminimalisir munculnya tekanan yang ada pada diri

individu akibat tuntutan di lingkungan masyarakat, seperti memberikan

nasehat, usulan, petunjuk, serta pemberikan informasi yang mungkin akan

dibutuhkan oleh anggota keluarga lain (Sefrina & Latipun, 2016).

3. Dukungan Instumental

Dukungan Instumental dalam keluarga dapat berupa bantuan tenaga

maupun dana. Menurut Suwardiman dalam (Sefrina & Latipun, 2016)

bahwa dukungan instrumental keluarga merupakan fungsi ekonomi dan

juga fungsi perawatan Kesehatan yang di lakukan setiap anggota keluarga.

4. Dukungan Penelitian

Dalam keluarga, dukungan penilaian merupakan respon yang diberikan

anggota keluarga dalam menganggapi sesuatu yang terjadi dalam keluarga

seperti memberikan support, menghargai setiap keputusan anggota

keluarga, menunjukan respon yang positif dalam setiap anggapan,ide

maupun perasaan setiap anggota keluarga.

2.2 Konsep Keluarga

2.2.1 Pengertian Keluarga


Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan ikatan dan

kedekatan emosional baik yang tidak memiliki hubungan darah, perkawinan, atau

adopsi dan tidak memiliki batas keanggotaan dalam keluarga menurut Friedmen

dalam (Salamung et al., 2021).

2.2.2 Ciri Kelurga

Menurut Friedman & Bowden (2010) ciri-ciri keluarga sebagai berikut :

1. Terorganisasi, dimana anggota keluarga saling berhubungan dan saling

ketergantungan.

2. Terdapat keterbatasan, dimana anggota keluarga bebas menjalankan fungsi

dan tugasnya namun tetap memiliki keterbatasan.

3. Terdapat perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga memiliki

peranan dan fungsi masing-masing.

2.2.3 Tipe Keluarga

Pembagian tipe keluarga menurut (Suprajitno, 2004)bergantung pada konteks

keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga di

kelompokan menjadi dua, yaitu:

1. Keluarga inti ( nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri

ayah,ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi.

2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota

keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-

nenek,paman-bibi).

Namun, dengan berkembangnya peran individu dan mengingkatnya rasa

individualisme, pengelompokan tipe keluarga selain kedua di atas berkembang

menjadi :
1. single parent family satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala kelurga

dan masih hidup bersama dengan anak-anak yang masih tergantung

padanya.

2. Nuclear dyed. Keluarga yang terdiri dari sepang suami-istri tanpa anak,

tinggal dalam satu rumah yang sama.

3. Blended family, suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan,

yang masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil pernikahan

dahulu.

4. Three generatioan family, keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu

kakek, nenek, bapak, ibu, dan anak dalam satu rumah.

5. Single adult living alone. Bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu

orang dewasa yang hidup dalam rumahnya.

6. Minddle age atau elderly couple. Bentuk keluarga yang terdiri dari

sepasang suami istri paru baya.

2.3 Konsep Diabetes Melitus

2.3.1 Pengertian Diabetes melitus

Diabetes melitus adalah penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun

yang dapat diderita seumur hidup. Diabetes melitus disebabkan oleh gangguan

metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang ditandi dengan peningkatan

gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan

karena menurunya jumlah insulin dari pankreas.Penyakit diabetes melitus dapat

mengakibatkan gangguan kardiovaskular yang dimana merupakan penyakit yang

terbilang cukup serius jika tidak secepatnya diberikan penanganan sehingga

mampu meningkatkan penyakit hipertensi dan infrak jantung (Lestari et al., 2021).
2.3.2 klasifikasi Diabetes melitus

1. Diabetes melitus tipe 1 adalah penyakit gangguan metabolik yang

ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat destruksi (kerusakan) sel beta

pancreas karena suatu sebab tertentu yang menyebabkan produksi insulin tidak

ada sama sekali sehingga penderita sangat memerlukan insulin dari luar.

2. Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai

oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta

pangkreas dan fungsi insulin (resistensi insulin)

3. Diabetes melitus tipe Gestasional adalah penyakit gangguan metabolik yang

ditandai oleh kenaikan kadar gula yang terjadi pada ibu hamil, biasanya terjadi

pada usia 24 minggu masa kehamilan, dan setelah melahirkan gula darah Kembali

normal.

2.3.3 Etiologi Diabates melitus

Etiologi dari penyakit Diabetes melitus yaitu gabungan antara faktor genetic

dan faktor lingkungan .Etiologi lain dari diabtes yaitu sekresi atau kerja insulin,

ketidak normalan metabolic yang menganggu sekresi insulin, diabetes melitus

dapat muncul akibat menyakit eksokrin pangkreas ketika terjadi kerusakan pada

mayoritas islet dari pangkreas. Hormon yang bekerja sebagai antagonis insulin

juga dapat menyebabkan diabetes(Lestari et al., 2021)


DAFTAR PUSTAKA

Bingga, I. A. (2021). Kaitan Kualitas Tidur Dengan Diabetes Melitus Tipe 2.

Medika Hutama, 2(4), 1047–1052.

https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/214

Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi,

Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan

Cara Pencegahan. UIN Alauddin Makassar, November, 237–241.

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb

P2PTM Kemenkes RI. (2019). Bagaimana mencegah komplikasi Diabetes? 2019.

Salamung, N., Kep, S., Kep, M., Pertiwi, M. R., Kep, S., Kep, M., Ifansyah, M.

N., Kep, S., Kep, M., Riskika, S., Kep, S., Kep, M., Maurida, N., Kep, S.,

Kep, M., Kep, S., Kep, M., Primasari, N. A., Kep, S., … Kep, S. (2021).

( Family Nursing ).

Sefrina, F., & Latipun. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dan Keberfungsian

Sosial pada Pasien Skizofrenia Rawat Jalan. Jurnal Ilmiah Psikologi

Terapan, 04(02), 140–160.

https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jipt.v4i2.3609

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik

(Monica Ester (ed.); p. 2). EGC.

Anda mungkin juga menyukai