Anda di halaman 1dari 10

Perencanaan Produksi

Telur Asin

Dibuat Oleh :

Alissya Tias Pratiwi

Djihan Nur Alisyah

Mazaya Tuffahati Alhanuna

Ridho Dwi Wibowo Susilo

Syifa Aulia Farani Pasha

Sekolah Menengah Kejuruan Analis Kimia Tunas Harapan

JL. Bendera Raya Intisari III Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur

2024
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
B. Tujuan .................................................................................................................................. 4
C. Penjelasan Teoritis Produk .................................................................................................. 5
BAB II ASPEK PRODUKSI ........................................................................................................ 7
A. Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 7
B. Cara Produksi ....................................................................................................................... 7
BAB III ASPEK PEMASARAN .................................................................................................. 9
A. Cara Pemasaran.................................................................................................................... 9
B. Cara Promosi........................................................................................................................ 9
BAB IVASPEK KEUANGAN ................................................................................................... 10
A. Rencana Biaya Produksi .................................................................................................... 10
B. Rencana Jumlah Produksi .................................................................................................. 10
C. Rencana Perhitungan Harga Jual ....................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata market day berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti Market adalah
pasar dan Day adalah hari, sehingga market day berarti hari pasar. Market day ini
merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga dalam simulasi penjualan dan
pembelian yang dilakukan oleh siswa-siswi pada suatu hari yang telah ditentukan. Tujuan
terselengaranya kegiatan market day ini yaitu untuk mengajarkan, memperkenalkan
tentang seorang diri, kekreatifan, dapat menghargai waktu, mampu memecahkan
permasalahan, suka berbagi dengan orang lain, serta mampu membuat keputusan sendiri.

Dan pada SMK Analis Tunas Harapan sendiri Market Day diselengarakan untuk
memenuhi tanggung jawab Ujian Praktik pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
(PKK). Dimana siswa diminta untuk membuat suatu produk yang menarik untuk dijual
dan memiliki harga jual yang terjangkau. Contohnya Sabun Cuci Piring, Sabun Cuci
Tangan, Telur Asin, Yogurt Dan lain lain.

Menurut Zultiar & Siwiyanti, market day merupakan suatu pendidikan yang
memiliki tujuan untuk memberikan contoh pemahaman dan kesadaran tentang kehidupan
yang relative, dapat membentuk struktur mental dan emosi yang lebih stabil, dan dapat
membentuk sikap atau perilaku sehari-hari yang lebih tercerah dari waktu ke waktu.
Selain itu, market day merupakan kegiatan atau aktivitas pembelajaran Enterpreneur,
yang mana siswa diajarkan mengenai bagaimana memasarkan produk kepada teman,
guru ataupun kepada pihak yang lain. Market day merupakan salah satu contoh aplikasi
atau penerapan terintegrasi pendidikan kewirausahaan yang melibatkan semua peserta
didik dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan produksi ialah kegiatan
dengan memberikan suatu tanggung jawab kepada peserta didik untuk membuat yang
memiliki nilai jual serta memiliki manfaat bagi seluruh civitas academica sekolah.
Selanjutnya siswa diminta untuk menjualkan produk (distribusi) yang sudah diproduksi.

3
Kemudian, peserta didik atau siswa yang lain memiliki peran sebagipembeli (konsumen)
hal ini juga termasuk warga sekolah, guru dan komponen sekolah lainnya.

B. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan market day para peserta didik diharapkan dapat
menerapkan karakter kewirausahaan disertai dengan kreativitas melalui kegiatan sebagai
berikut:

1. Peserta didik dapat mempraktekkan produksi dan melakukan pemasaran /


penjualan produk kepada teman, guru atau pun kepada pihak luar.
2. Sebagai penilaian Ujian Praktik pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
(PKK).
3. Market day salah satu pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman
dan kesadaran yang relatif lebih utuh tentang kehidupan, membentuk struktur
emosi dan mentalitas yang lebih stabil, serta membangun sikap-sikap kesaharian
yang lebih tercerahkan dari waktu ke waktu.
4. Tujuan diadakannya Market Day adalah menumbuhkan jiwa entrepreneur,
memahami dunia bisnis, melatih kreativitas dan inovasi pada siswa. Market day
juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, meningkat kemampuan
komunikasi anak dan melatih kecerdasan bisnis anak.
5. Orangtua dapat memanfaatkan kegiatan Market Day untuk menunjukkan
dukungannya atas proses pendidikan anak- anaknya.
6. Guru dan sekolah dapat memanfaatkan wahana Market Day untuk memperkuat
soliditas komunitas sekolah. Jika Market Day berlangsung dengan optimal, maka
sekian banyak manfaat untuk kepentingan pendidikan di sekolah, bisa sekaligus
diraih.
7. Kegiatan market day juga memiliki fungsi kontrol yang bertujuan untuk
mengajarkan kepada anak berjual beli dengan baik.

4
C. Penjelasan Teoritis Produk
Telur asin merupakan salah satu cirri khas bangsa yang sangat terkenal di
Indonesia keberadaannya merupakan suatu pengembangan makanan olahan yang ada di
Indonesia. Telur asin merupakan salah satu makanan yang banyak dijual ditempat tempat
umum. Telur asin merupakan makanan dengar kadar garam tinggi dan dalam
pembuatannya bertujuan agar awet dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang khas
untuk di nikmati.

Telur asin biasanya di buat dari telur itik, warna kulit telur itu agak biru muda.
karena bau amisnya yang tajam. Selain baunya yang lebih amis, telur itik juga
mempunyai pori-pori yang lebih besar, sehingga sangat baik untuk diolah menjadi telur
asin. Telah banyak kajian mengenai kandungan gizi pada sebutir telur. Orang juga sudah
banyak tahu betapa besar kandungan proteinnya. Namun, kajian mengenai nilai gizi telur
asin belum begitu populer. Padahal selain mengandung hampir semua unsur gizi dan
mineral lengkap, kandungan kalsium meningkat, setelah pengasinan.

Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling praktis digunakan, kaya
akan protein yang mudah di cerna dan tidak memerlukan pengolahan yang rumit.
Sehingga telur mempunyai peranan penting untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat
terutama protein hewani. Menurut Winarno dan Kuswara (2002) dalam Sudaryani (2003).
Telur merupakan produk ternak unggas yang memberikan sumbangan terbesar bagi
terciptanya kecukupan gizi masyarakat karena telur mengandung zat gizi yang lengkap
bagi pertumbuhan makluk hidup. Telur merupakan hasil ternak yang mempunyai andil
besar dalam mengatasi masalah gizi masyarakat, karena telur sarat akan zat gizi yang
diperlukan untuk kehidupan yang sehat. zat-zat gizi yang ada pada telur sangat mudah
dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. itulah sebabnya, maka telur sangat dianjurkan
untuk dikonsumsi anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang ibu hamil dan
menyusui orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan serta usia lanjut.

Telur asin adalah telur yang diawetkan dengan menggunakan bahan utama garam
(NaCl) dan campuran lain seperti tanah liat, abu dan bata. Tujuan dari pengasinan ini
adalah untuk memperpanjang masa simpan telur. Umumnya masyarakat membuat telur

5
asin menggunakan telur itik. Terdapat berbagai variasi telur asin yang sudah dikreasikan
pengrajin telur di Indonesia seperti telur asin asap, panggang, rebus dan lain-lain.

Pengolahan telur asin dengan cara merendam telur itik dalam larutan garam jenuh
umumnya hanya dapat mempertahankan masa simpan telur asin sampai 3 hari saja.
Metode pengasapan dapat dilakukan untuk memperpanjang masa simpan telur asin.
Pengasapan dapat 7 berfungsi menurunkan kadar air juga menciptakan warna, cita rasa
yang spesifik dan menghambat mikroba. Pengolahan dan pemeraman telur asin
membutuhkan waktu yang relatif lama yaitu sekitar 15 hari. Lamanya pemeraman
mempengaruhi kualitas dan karakteristik telur asin yang dihasilkan.

Telur asin umumnya dimasak dengan cara pengukusan atau perebusan. Inovasi
cara pemasakan telur asin lain adalah dengan cara pengovenan. Pemasakan dengan
pengovenan merupakan pengembangan dari prinsip pengeringan. Pemasakan dengan
oven menggunakan udara panas sebagai media pemanas. Pada proses pengovenan akan
terjadi pengeluaran air karena adanya perbedaan tekanan osmosis, keluarnya air dari telur
bersamaan dengan terjadinya pengeluaran NaCl sehingga akan berpengaruh terhadap rasa
asin yang dihasilkan dari telur asin.

6
BAB II
ASPEK PRODUKSI

A. Alat dan Bahan


1. Peralatan
a) Wadah tertutup (untuk wadah pengeraman telur asin)
b) Ember (untuk mencuci telur)
c) Baskom (untuk wadah telur dan adonan).
d) Ampelas (untuk mmengikis kulit telur agar garam mudah masuk).
e) Panci (untuk merebus telur).

2. Bahan
a) 20 butir telur bebek (sudah dibersihkan dengan cara mencuci dan
mengamplas bagian yang sulit dibersihkan)
b) 10 butir telur ayam (sudah dibersihkan dengan cara mencuci dan
mengamplas bagian yang sulit dibersihkan)
c) 500 gram garam kasar
d) 1 kilogram abu gosok
e) Air (sesuai Kebutuhan)

B. Cara Produksi
1. Pilah telur kualitas terbaik, dengan cara rendam semua telur dalam ember, pilah
telur yang mengambang dan tenggelam, telur yang mengambang adalah telur
dengan kualitas kurang baik.
2. Cuci dan bersihkan kotoran yang menempel pada kulit telur yang telah dipilah
tersebut, lalu tiriskan antara telur yang baik dan tidak baik.
3. Amplas kulit telur perlahan – lahan agar tidak pecah untuk memudahkan garam
masuk kedalam telur.

7
4. Masukkan abu gosok dan garam kasar dalam wadah baskom, lalu campur hingga
merata. Tambahkan air secukupnya kurang lebih sampai adonan tersebut tidak
terlalu encer dan tidak terlalu kering.
5. Setelah adonan selesai dibuat, siapkan wadah tertutup yang akan digunakan untuk
proses pengeraman/pengasinan.
6. Baluri telur dengan adonan dengan ketebalan ± 1cm.
7. Proses pengeraman untuk mendapatkan kualitas telur yang baik/benar-benar
masir, dibutuhkan waktu kurang lebih 7 – 14 hari, namun biasanya untuk
mempercepat proses pengeraman biasanya takaran garam yang digunakan lebih
banyak.
8. Setelah proses pengeraman selesai, ambil dan bersihkan telur tersebut, lalu
masukkan ke dalam panci dan rebus selama ± 1 jam atau sampai matang, setelah
dingin telur bisa langsung dinikmati atau di jual.

8
BAB III
ASPEK PEMASARAN

A. Cara Pemasaran
1. Menjual produk yang menarik perhatian konsumen.
2. Menawarkan produk pada guru, teman dan warga lingkungan sekolah.

B. Cara Promosi
1. Mempromosikan pemasaran produk melalui media sosial.
2. Membataskan waktu pembelian (Pre Order).
3. Memberikan potongan harga.

9
BAB IV
ASPEK KEUANGAN

A. Rencana Biaya Produksi


1. Telur bebek 20 butir @ Rp. 3.000,- = Rp. 60.000,-
2. Telur ayam 10 butir @ Rp. 2.000,- = Rp. 20.000,-
3. Abu gosok 4 pack @ Rp. 5.000,- = Rp. 20.000,-
4. Garam kasar 500 gram @ Rp. 7.000,- = Rp. 7.000,-
5. Packaging 1 pack @ Rp. 15.000,- = Rp. 15.000,-
6. Label produk 40 lembar @ Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Total = Rp. 137.000,-

B. Rencana Jumlah Produksi


1. Telur asin ayam = 20 Butir
2. Telur asin bebek = 10 Butir
Total = 30 Butir

C. Rencana Perhitungan Harga Jual

Harga jual =

= 5.023
= Rp. 5.000,-

10

Anda mungkin juga menyukai