Anda di halaman 1dari 13

Implementasi Keterampilan Berbicara dan Argumentasi Dalam Debat Aktif:

Pada Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Oleh:

Nezwa Nabilaysca A. R 442023518011

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

DI UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR PUTRI MANTINGAN

PERIODE 2023 M / 1445 H


Implementasi Keterampilan Berbicara dan Argumentasi Dalam Debat Aktif:

Pada Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Dr. H. Cecep Sobar Rochmat, S.Th.I. M.Pd.I

cecep.rochmat@unida.gontor.ac.id

Nezwa Nabilaysca Aura Ris

nezwaauraris87@student.hi.unida.gontor.ac.id

Abstrak

Artikel ini membahas tentang bagaimana seharusnya mahasiswi di universitas


Darussalam gontor mengembangkan cara pembelajaran mereka dengan cara yang efektif, dan
serta mengembangkan keterampilan berbicara terhadap seksama dengan menggunakan
metode debat aktif. Metode tersebut dapat membuat skill pada setiap individu mahasiswi
karena mahasiswi mengembangkan argumentasi mereka dengan cara berdebat. Dari artikel
ini kit mengetahui seberapa penting metode debat dalam peningkatan Bahasa dan dalam
mengembangkan argumentasi. Metode debat ini cara kita untuk mengetahui pengetahuan
lebih dalam, karena di dalam metode debat ini akan di bagi dalam dua bagian yaitu,
kelompok pro dan kelompok kontra yang memiliki argumentasi bertolak belakang. Dalam
metode debat ini menggunakan teknik, yaitu cara mengemukakan usul dan cara
menentangnya, dan dalam metode tersebut memiliki gaya dari masing masing teknik berikut.
Di artikel ini pun debat aktif memiliki kelebihan dan kekurangan bagi mahasiswi. Mahasiswi
pun harus memerhatikan langkah langkah yang benar, agar tidak terjadi suatu hal di luar
dugaan.

Kata kunci: penerapan, metode debat.


Abstrack

This article discusses how female students at Darussalam Gontor University should develop
their learning methods in an effective way, and also develop their speaking skills carefully by
using active debate methods. This method can develop skills in each individual female
student because female students develop their arguments by debating. From this article we
know how important the debate method is in improving language and in developing
arguments. The debate method is our way of finding out deeper knowledge, because in this
debate method it will be divided into two parts, namely, the pro group and the con group
which have opposing arguments. This debate method uses techniques, namely how to put
forward proposals and how to oppose them, and in this method there is a style for each of the
following techniques. In this article, active debate has advantages and disadvantages for
female students. Female students must also pay attention to the correct steps, so that
something unexpected happens.

Keywords: application, debate method

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman dalam menuntut ilmu memiliki penyesuaian kurikulum


pendidikan yang berdasarkan kepada perkembangan zaman. Oleh karena itu perubahan demi
perubahan,zaman demi zaman pasti ada kurikulum pendidikan yang selalu digunakan dalam
memenuhi pencapaian tujuan pembelajaran yang memiliki nilai pada hasil dari sebuah proses
pendidikan.

Rasa keadaan ingin tahu dari seorang siswa siswi memang suatu hal yang tidak bisa
kita cegah, kuriositas seorang pelajar di sekolah biasanya mereka akan menanyakan kepada
pembimbing belajar, hal tersebut selalu berulang ulang Ketika diadakan nya kelas ataupun
beratatap langsung dengan pembimbing. Rasa ingin tahu siswa siswi ini harus terpenuhi demi
mewujudkan pengetahuan yang baik dan pemikiran yang luas.

Perkembangan cara belajar maupun kurikulum yang diterapkan pada sekolah tersebut
melainkan harus stabil cara pembelajarannya, karena pada dasarnya perkembangan ilmu
pengetahuan akan membawa perkembangan yang pesat dan akan memberikan dampak dalam
berbagai aspek kehidupan. Sekolah tidak di hanya dituntut untuk mengembangkan minat dan
bakat saja, ataupun mebingkatkan moran dan kualitas, tetapi sekolah pun dituntut untuk
mengembangkan segala aspek di bidang kesenian dan keterampilan di bidang apapun
sehingga dapat terpenuhi apa yang di butuhkan untuk memenuhi dunia pekerjaan.

Adapun salah satu faktor mengapa siswa siswi tidak mengetahui atau tidak
memahami sebuah pelajaran ataupun materi yang telah di bahas dan di jelaskan oleh
pembimbingnya, salah satu faktor besarnya malu bertanya. Siswa ataupun siswi yang malu
bertanya biasanya kurang percaya pada dirinya, karena secara tidak langsung siswa ataupun
siswi yang bertanya kepada pembimbing akan di anggap bodoh oleh teman kelasnya karena
akan ketidakpahamanya dalam menangkap sebuah materi yang telah dijelaskan oleh
pembimbingnya. Ataupun dia akan beripikir “ apabila saya bertanya, apakah saya akan
mengganggu pembelajaran tersebut atau tidak? “.

Sesuai dengan pernyataan Brown, pendidik harus bertanya kepada siswanya selama
kegiatan pengajaran untuk melihat apakah mereka memahami subjek yang dibahas.

Ada beberapa langkah yang mampu di implementasikan kepada siswa dan siswi agar
mempunyai minat yang lebih dalam pembelajaran berlangsung, contohnya yaitu melalui
pembangkitan kuriositas dengan menanyakan segala hal yang mempunyai keterkaitan dengan
edukasi yang diterapkan.

Dalam beberapa pembelajaran banyaknya berbagai progam yang dapat kita terapkan,
seperti sistem ceramah, tanya jawab, dalam bentuk quiz, debat aktif , dll. Pada pembahasan
kali ini, akan mendiskusikan dan mendalami suatu penggunaan program debat aktif kepada
siswi universitas Darussalam Gontor kampus putri mantingan. Yang bertujuan demi
mengenal beberapa langkah dalam implementasi metode debat aktif di dalam kampus
universitas Darussalam gontor.

METODE PENELITIAN

Ancangan penelitian yang akan di aplikasikan yaitu metode penelitian kualitatif di


mana pendekatan tersebut terpusat pada beberapa percobaan terhadap fenomena yang bersifat
alamiah, yang memiliki sifat bermacam realistis dan beralas kealamiahan serta tidak bisa
dilangsungkan dalam laboratorium, tetapi harus ikut terjun lansung ke lapangan. Dan
penelitian ini juga bisa di sebut dengan field study.

Penelitian kualitatif di sini mencoba untuk menafsirkan beberapa fenomena yang


terjadi oleh pokok penelitian semisal beberapa reaksi, tanggapan, dorongan, performa, dan
lain lainnya dengan efektif, malalui berbagai upaya dalam mendekripsikan berbagai kata-kata
dan bahasa, terhadap beberapa kerangka yang natural dan mengeksploitasi berbagai kerangka
alamiah lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mekanisme debat aktif adalah kerangka di mana dua pihak atau lebih menggunakan
bahasa untuk mencoba mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka mengikuti,
melaksanakan, atau setidaknya mempunyai kecenderungan terhadap apa yang diinginkan
pembicara ataupun penulis. Hal ini dapat terjadi baik komunikasi lisan maupun tulisan
terlibat.

Selain itu, debat adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kemampuan berbicara
dan berpikir. Melalui perkembangan bahasa secara tidak langsung dan pengungkapan
gagasan yang terlintas dalam dirinya, beberapa orang memperoleh informasi di antara dua
pembicaraan tersebut. Anggota kelompok juga dapat mengajukan pertanyaan kepada peserta
debat atau pembicara lain ketika menerapkan strategi atau taktik dalam diskusi di mana
pembicara mewakili pihak yang pro dan pembicara yang mewakili pihak yang kontra
menyuarakan sudut pandang mereka, dan kemudian ditolak atau dianggap tidak perlu.

Metode debat ini juga dapat membantu mengembangkan Bahasa kita, tidak hanya
Bahasa Indonesia saja yang di pakai, melainkan Bahasa arab dan Bahasa inggris. Debat
mengajarkan kita berketerampilan dalam Bahasa, bagaimana kita menyusun bahasa yang
benar dan dengan sesuai kaidah.

Dalam komunikasi sehari hari tentunya kita menggunakan suatu Bahasa. Bahasa juga
merupakan suatu alat komunikasi yang dipakai untuk bertukar suatu gagasan antara satu
dengan yang lainnya. Secara umum bahasa juga menggambarkan sebuah interelasi atau alat
yang digunakan untuk diskusi, sehingga kata “bahasa” sering digunakan dalam berbagai
idiom dalam kehidupan sehari-hari dengan beragam makna atau bahkan sebuah istilah.
Jadi dapat kita simpulkan dari pernyataan di atas bahwasannya debat memiliki fungsi
yang sangat banyak dan memiliki pengaruh dalam kehidupan, sehingga dapat meningkatkan
skill dalam Bahasa kita dan meningkatkan keberanian kita untuk berbicara, dan debat juga
mengasah kemampuan berpikir sehingga otak terus dan menerus mengembangkan
pengetahuan yang baru.

1. Tujuan Debat Aktif

Metode debat mengajarkan kepada mahasiswi dimana untuk membahas suatu masalah
dan hanya merujuk pada permasalahan tersebut. Tujuan utama metode ini adalah untuk
mengidentifikasi masalah, memberikan solusi, menanggapi pertanyaan, memperjelas dan
memahami pengetahuan siswa, dan membantu dalam membuat pilihan. Melalui penggunaan
argumen persuasif, peserta dalam teknik debat ini dilatih untuk menemukan poin-poin
perdebatan yang menarik untuk menyelesaikan isu-isu yang diperdebatkan dan untuk
menangani perbedaan pendapat yang telah diselesaikan dengan rasa hormat yang demokratis.

Tujuan dari debat aktif adalah untuk membekali mahasiswa dengan pendekatan
pembelajaran yang mendorong mereka untuk berkomunikasi secara aktif dengan dosen dan
mahasiswa lain serta berbagi perspektif.Siswa yang rutin melakukan pembelajaran aktif akan
mengembangkan kebiasaan

Para pelajar ini merupakan anggota masyarakat yang terbiasa mengikuti perubahan
internal yang mempengaruhi kehidupan sosial dan kenegaraan serta inisiatif untuk
meningkatkan hasil pendidikan siswa perempuan. Selain mempengaruhi keyakinan dan
pendapat diri sendiri, perdebatan juga dapat mempengaruhi sikap dan pendapat pihak lain,
mendorong mereka untuk berpartisipasi, bertindak, mengikuti, atau setidaknya mempunyai
kecenderungan untuk mengikuti maksud pembicara atau penulis dan memperhatikan berbagai
bentuk. dari komunikasi tertulis atau lisan.

Oleh karena itu, debat adalah tempat terbaik dan memiliki berbagai tujuan untuk
mendemonstrasikan, meningkatkan, dan memajukan komunikasi, sehingga mahasiswi
memungkinkan untuk menunjukkan karakter intelektual mereka.
2. Bagian bagian dari Debat Aktif

Dasar dasar debat aktif yaitu aspek dimana debat ini memiliki beberapa kegiatan atau
komponen ketika debat. Sesuai dengan urutannya, debat ini memperoleh beberapa dasar yang
tidak boleg dilewatkan, dikarenakan debat memiliki beberapa komponen yang memiliki
kerterkaitan antar sesamanya. Mengenai dasar dasar yang berlangsung diantara lain yaitu:

1) Tema
Suatu topik atau pokok bahasan yang akan digali dan dikembangkan
selama diskusi disebut tema. Tema inilah yang akan menjadi bahan
perbincangan, berperan, dan memberi energi pada keseluruhan proses debat.
Agar argumen tampak hidup, subjek harus dipilih dengan sejumlah
modifikasi. Tema sebaiknya di beri tahu kepada mahasiswi agar mempeljari
terlebih dahulu dan mengetahui soal pembahasan yang akan di debatkan.
Topik debat yang menarik akan membangkitkan rasa ingin tahu orang-orang
dan menginspirasi mereka untuk mempelajari lebih lanjut tentang pokok
bahasan tersebut. Jika isi tema sudah dipahami secara menyeluruh, maka akan
diambil suatu pilihan, dan sebagai akibat dari keputusan itu, akan dilakukan
tindakan nyata ke depan.
2) Moderator

Dalam konteks penelitian, diskusi, dan kongres, istilah "moderator"


mengacu pada kategori luas individu yang berperan sebagai direktur,
fasilitator, jembatan, dan pemandu acara untuk memastikan acara berjalan
dengan baik.

Seorang moderator diharapkan bersikap netral dalam perdebatan antara


narasumber dan jurnalis serta antara audiens. Moderator mengizinkan
penonton untuk menanyakan apa yang telah di sampaikan pada suatu topik
yang dibahas. Tugas moderator di akhir acara adalah merangkum hasil
diskusi..

Moderator juga harus punya kemampuan untuk ditundukkan, terutama


jika harus menarik banyak orang. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah
dengan menggunakan komedi yang dipilih dengan baik. Selain itu, seorang
moderator juga harus menjadi orang yang dewasa agar dapat mengatasi segala
tantangan yang mungkin muncul selama proses debat.

3) Peserta

Individu yang berpartisipasi dalam suatu diskusi adalah mereka yang


mengambil peran dengan secara aktif dan menyumbangkan beberapa gagasan
atau sudut pandang. Partisipan dalam suatu debat bisa berupa orang atau
kelompok. Peserta dibagi menjadi pendukung dan penentang, atau dua atau
lebih faksi yang berlawanan. Terhadap substansi sisa topik yang dibahas
dalam debat, pihak pendukung wajib memberikan pendapat atau penegasan.

4) Pendengar

Para pendengar ini datang untuk mendengarkankan dan menyaksikan


para peserta ataupun mahasiswi yang melaksanakan debat.karena pada sesi
akhir debat, pendengar ataupun orang yang menyaksikan debat diminta agar
menyebutkan pendapat mereka dan memberikan suara mereka pada akhir
debat tersebut. Dan untuk orang orang yang menyimak harus mendengarkan
sebaik baiknya dan pendengar di sini tidak memiliki tekanan atau paksaan
untuk mendengarkan, tetapi mempunyai kemauan dari dirinya sendiri untuk
mendengarkan.

Para pendengar sebaiknya menulis dan lebih teliti Kembali, karena apa
yang di sampaikan memiliki pendapat yang pro dan kontra, dan pendengar
harus mengambil keputusan sesuai kepercayaan sendirinya.

5) Waktu

Penyelenggara harus memberikan waktu yang sekiranya cukup untuk


berdiskusi dan sesuai kebutuhan. Para peserta di beri waktu untuk menyampaikan
pendapat dan usul mereka dengan sejelas jelasnya dengan durasi yang telah di
tentukan. Dan sebelum debat di mulai sebaiknya peserta di beri tau untuk
mengetahui waktunya, agar peserta dapat menata pemikirannya dan
menyampaikan secara singakat dan jelas.

3. Langkah Langkah metode debat

Debat aktif adalah metode untuk mengembangkan dan mengasah pemikiran kita serta
dapat meningkatkan kemampuan kita dalam bicara dan memiliki kemampuan Bahasa yang
rapih dan tertata. Berikut beberapa prosedur yang terdapat dalam metode ini :

a) Mengembangkan beberapa pertanyaan sesuai minat dan sesuai dengan materi


yang di pelajari
b) Membagi kelas menjadi 2 bagian, dan dari 2 bagian tersebut ada beberapa
kumpulan yang pro dalam pembahasan dan adapula beberapa kumpulan yang
memiliki pembahasan kontra
c) Membuat suatu kelompok untuk pendukung pro maupun kontra, karena di sesi
akhir para pendengar akan memilih juru pembicara
d) Dan setiap kelompok di anjurkan untuk menunjuk wakil, dan dua samapi tiga
orang lainnya untuk membantu pembicara, sedangkan posisi mereka yang
saling berhadapan
e) Dan dari masing masing kelompok untuk memulai debat apabila moderator
sudah memulainya, dan menentukan kelompok siapa yang memulai terlebih
dahulu
f) Saat debat berlangsung peserta lainnya untuk mencatat apa yang telah di
sampaikan yang berisikan sebuah argument atau bantahan.
g) Dan pada sesi terakhir, di anjurkan bagi para pendengar untuk mengambil
kesimpulan. (Najih, 2017)

Sesuai dengan penjelasan di atas, pada langkah awal kita membagi menjadi dua
kelompok dan kelompok tersebut ada kelompok yang pro dan kontra, setelah di bagi menjadi
kelompok yang pro dan kontra, anggota memulai pembahasan debat nya yang telah di
tentukan temanya oleh penyelenggara. Antara kelompok pro dan kontra menyampaikan
argumentasi nya secara bergantian dan pendengar untuk menyimak para kelompok yang
sedang berbicara atau memberikan argumentasi nya.

4. Teknik dan taktik debat aktif

Teknik debat aktif yaitu, sistem bagaimana suatu pengetahuan atau strategi melalui
segala seuatu dengan cara berdebat, sehingga mempunyai beragam fungsi ataupun faedah
dalam implementasi metode tersebut. Sebaliknya taktik debat aktif yaitu, kemahiran suatu
aktivitas yang mempunyai maksud dalam pencapain debat dengan suatu system tertentu. Dan
teknik tersebut di beagi menjadi dua bagian yaitu, teknik dalam mempertahankan usul dan
dalam mempertentangkan usul.

a) Teknik mempertahankan usul

Dan teknik dalam mempertahankan usul dalam debat, dapat di lalui dengan
melalui:

1. Taktik penegasan

Pada taktik penegasan di dalamnya mencangkup beberapa pembahasan


yaitu taktik mengajak, taktik kekompakan, taktik negosiasi, dan taktik
kemufakatan.

2. Taktik bertahan

Pada taktik bertahan ini meliputi berbagai langakah yaitu, taktik


menangkal, taktik menyurutkan, taktik memusnahkan, taktik mengangkat,
taktik terimakasih, taktik mencitrakan, taktik menggeraikan dan taktik
memerdekakan.

b) Teknik mempertentangkan usul

1. Taktik menyerang

Mencangkup taktik menanya lawan, taktik agitasi, taktik ancangan, taktik


memukau, taktik menyerkap, taktik mumbubuhi.

2. Taktik menolak
Mencangkup taktik menyanggah dan taktik pertentangan.

5. Berbagai kelemahan ataupun kelebihan debat aktif

Dalam implementasi suatu taktik debat aktif, di sanalah banyak menemukan berbagai
keunggulan atau kecacatan yang bisa kita temukan, seperti sebagai berikut:

1. Melalui metode ini, hendak akan menghasilkan sebuah dialog yang baik
2. Dalam perdebatan ini mahasiswi akan mendapatkan fakta dari kedua sisi masalah
3. Apabila debat itu menarik, maka mahasiswi akan minat untuk mempertahankan
debat tersebut.

Dan dari perdebatan ini pun memiliki kelemahan atau kekurangan, yaitu sebagai
rumusan berikut:

1. Dalam konteks ini rasa untuk meraih kemenangan amatlah besar, sampai tidak
memikirkan atau melirik terhadap anggapan kelompok lain
2. Peserta lain tentunya memiliki berbagai pendapat dan usulan yang berbeda beda
3. Apabila perdebatan itu sudah terlalu sengit maka akan menimbulkan suatu
keemosian dari masing masing anggota.

PENUTUP

Dari pembahasan ini mahasiswi dapat mengetahui metode debat yang dapat di
gunakan untuk mengembangkan skill mahasiswi dalam berbicara, serta debat aktif ini dapat
mengembangkan dan mengasah pemikiran mahasiswi. Debat aktif di sini harus memahami
dan menalar materi apa yang akan di bahas atau yang nantinya akan di sampaikan dengan
lawan bicaranya. Setiap mahasiswi yang menjalankan debat aktif harus aktif dalam berbicara
dan menyampaikan sesuai pendapatnya masing masing.

Debat aktif yang dikembangkan harus sesuai dengan taktik taktik yang telah di
jelaskan, agar debat ini menghasilkan pemikiran yang perspektif sehingga dapat di
kembangkan terus untuk kedepannya. Dalam debat ini pun mahasiswi belajar bagaimana
menyampaikan kosakata atau tutur kata yang baik nan sopan dan teratur. Bahasa yang dipakai
bukan hanya Bahasa Indonesia, melainkan debat ini juga dapat menggunakan Bahasa inggris
atau arab sesuai dengan peraturannya yang telah di beritahu sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

M. Ridwantoro, “Implementasi Metode Debat Aktif terhadap Keberhasilan Belajar


Siswa”, Jurnal Publikasi Pendidikan, Vol. III, No. 2, UIN Surabaya, 2012, hal.19.

Deni Kristiyanto, Penerapan Metode Debat Aktif Berbasis Pendidikan Karakter


dalam meningkatkan Prestasi Belajar PPKN Kelas VIII di SMP 23 N Surakarta Tahun
Pelajaran 2016/2017, Jurnal yang dipublikasikan, FKIP UNISRI Surakarta, 2017, hal. 5.

Muhammad Arif, “Peningkatan Kemampuan Bertanya Melalui Metode Debat Aktif


Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Banguntapan Bantul”, E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan,
Vol. V Nomor 5, 2016, hal. 63.

Yulia Kusmawati, “Penerapan Metode Debat dalam Pembelajaran Sejarah”, Jurnal


Pengetahuan Sosial, Vol. II, No. 4, Universitas Jember, 2015, hal. 6.

Mandiri, Hefa, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar”, Jurnal


Pendidikan Humaniora, Vol. IV, No. 3, Jakarta, 2016, hal. 1.

Silberman, Melvin L. (2013). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nuansa Cendekia.

Arskal Salim, Debate As Alearning Method: A Survey Of Literature. Journal Of


Education In Muslim Society, March 2015, Jakarta, hal. 98.

Nur Asiah, Analisis Kemampuan Praktik Strategi Pembelajaran Aktif (Active


Learning) Mahasiswa Pgmi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Iain Raden Intan Lampung,
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar (Terampil), Vol. 4 Nomor 1 Juni 2017, h. 2,
Lampung.

Nasution, Didaktif Asas-Asas Mengajar, Jemmare, Bandung, 2004, hal. 24.

M Muzakki, “Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan, Vol. I, No. 2, Universitas


Negeri Yogyakarta, 2012, hal. 1.
Ebta Setiyawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Online (Jakarta: Badan
pengembangan dan pembinaan bahasa, Kemdikbud, 2012)

Rochmat, cecep sobar. Peran Bahasa Dan Korelasinya Dengan Nilai-Nilai


Pendidikan, Vol. 3 NO.1, Universitas Darussalam Gontor, 2022, hal 3.

Anda mungkin juga menyukai