Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................... i

A. Konteks Penelitian.................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 3
E. Penjelasan Istilah...................................................................................... 4
F. Kajian Teori............................................................................................... 5
G. Metode Penelitian..................................................................................... 9
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................................... 9
2. Setting Penelitian................................................................................... 10
3. Data dan Sumber Data.......................................................................... 11
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data...................................................... 11
5. Teknik Analisis Data............................................................................. 13
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data................................................... 14

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................... 16

i
1

DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA ORANG TUA DAN ANAK PADA ERA DIGITAL
DI DUSUN SERADI

A. Konteks Penelitian
Kehidupan modern yang terus berkembang telah memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia,
termasuk dalam hubungan antara orang tua dan anak. Salah satu perubahan
yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir adalah perubahan dalam cara
komunikasi antara orang tua dan anak. Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi telah mengubah lanskap komunikasi dan mempengaruhi
cara orang tua berinteraksi dengan anak-anak mereka. Dalam artikel ini,
kami akan membahas perubahan-perubahan ini dan dampaknya terhadap
hubungan antara orang tua dan anak.
Menurut Webster Era Digital Istilah era digital merupakan
perkembangan dari dunia teknologi yang terdiri atas seperangkat media
yang tidak akan berfungsi jika berdiri sendiri.Sedangkan media digital
adalah sebuah bentuk media elektronik dimana data disimpan dalam
format digital. Kata digital berhubungan dengan angka-angka untuk sistem
perhitungan tertentu, dan berhubungan dengan penomoran. Digital berasal
dari kata digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita
hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh.1
Orang tua dan anak adalah satu ikatan dalam jiwa, tidak seorang
pun dapat memisahkannya. Ikatan tersebut dalam bentuk hubungan
emosional antara anak dengan orang tuanya yang tercermin dalam
perilaku, termasuk dalam perbedaan keyakinan agama sekalipun antara
orang tua dan anak, maka seorang anak tetap diwajibkan menghormati
orang tua sampai kapanpun. Allah swt memerintahkan kepada manusia

1
Perdian Muhammad Thoha, Rizki Puja Kurniawan dan Andhita Risko Faristiana,
“Perubahan Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak di Era Digital”, Student Scientific
Creativity Journal, vol.1 no.4 (Juli 2023) hal. 416.
2

agar senantiasa mengabdi atau menyembah Allah swt dan senantiasa


berbuat baik kepada kedua orang tua.2

‫ِإَّياُه َو ِباْل َو اِلَد ْي ِن ِإْح َس اًن ا ِإَّما َي ْب ُلَغ َّن‬ ‫َو َقَض ى َر ُّب َك َأاَّل َت ْع ُبُد وا ِإاَّل‬

‫ُه َم ا َفاَل َت ُقْل َلُهَم ا ُأٍّف َو اَل َت ْن َه ْر ُه َم ا َو ُقْل‬ ‫ِع ْن َد َك اْلِكَبَر َأَح ُد ُه َم ا َأْو ِك اَل‬

‫َلُهَم ا َقْو اًل َك ِر يًما‬


Terjemahan: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-
Isra’: 23)
Komunikasi antar orang tua dan anak merupakan dasar bagaimana
orangtua dan anak membentuk hubungannya. Bahkan komunikasi menjadi
bagian terpenting dalam mendidik sang buah hati. Membangun
komunikasi yang positif dengan anak sejak usia dini membantu anak
menjadi percaya diri kedepannya, membangun konsep diri yang positif,
mampu mengembangkan kecerdasan Bahasa, serta membantu dirinya
mempermudah menjalin komunikasi dengan teman sebayanya. Agar anak
terbiasa menggunakan kalimat positif, sebagai orangtua perlu
mencontohkan menggunakan kata-kata yang tepat dalam berkomunikasi
dengan menggunakan suara yang lembut, nyaman, dan bersahabat
sehingga anak dapat merespon dengan baik.3

2
Baharudin, “Pengaruh Komunikasi Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Pada
MIN 1 LAMNO Desa Pante Keutapang Aceh Jaya”, Jurnal Al-Ijtimaiyah: Media Kajian
Pengembangan Masyarakat Islam, Vol.5 No. 1 (Januari-Juni, 2019) hal. 107.
3
Meilia Budiarti dan Dwi Prasetyawati DH, “Membangun Komunikasi Positif
Orangtua dengan Anak Usia Dini di Era Digital”, Hal. 176.
3

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian konteks penelitian di atas maka peneliti
memfokuskan pada masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh Era digital terhadap anak-anak di Dusun Seradi?
2. Apa Peran Orang Tua Dalam keluarga di Dusun Seradi?
3. Bagaimana Era Digital dapat mempengaruhi Dinamika Komunikasi
Orang tua dan Anak di Dusun Seradi?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkann rumusan masalah yang terdapat pada fokus
penelitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Pengaruh Era digital terhadap anak-anak di Dusun Seradi.
2. Mengetahui Peran Orang Tua Dalam keluarga di Dusun Seradi.
3. Mengetahui Era Digital dapat mempengaruhi Dinamika Komunikasi
Orang tua dan Anak di Dusun Seradi.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada fokus masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Teoritis
Hasil kajian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,
khususnya pengetahuan tentang Era digital yang dapat mempengaruhi
hubungan antara orang tua dan anak, serta dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan atau sebagai bahan rujukan untuk penelitian yang
akan mendatang.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapakan mampu memberikan masukan
kepada pihak yang membutuhkan, antara lain:
a. Bagi Perguruan Tinggi, dalam hal ini Institut Agama Islam Sultan
Muhammad Syafiuddin Sambas (IAIS Sambas), hasil penelitian ini
4

diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
b. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan mampu
menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap zaman yang sudah
semakin berkembang.
c. Bagi Peneliti, sebagai salah satu bentuk upaya mendapatkan
pengalaman baru terkait penelitian yang telah didapatkan saat
berada di bangku perkuliahan serta sebagai bahan untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan
khususnya pengaruh Era Digital dalam hubungan antara orang tua
dan anak.

E. Penjelasan Istilah
1. Dinamika Hubungan Orang Tua dan Anak
Hubungan antara orang tua dan anak merupakan dinamika
kompleks yang melibatkan berbagai faktor seperti komunikasi,
pengasuhan, dan perkembangan pribadi. Komunikasi yang terbuka dan
penuh pengertian dapat memperkuat ikatan emosional antara
keduanya, memberikan ruang bagi anak untuk menyampaikan pikiran
dan perasaannya. Pengasuhan yang bijaksana juga memainkan peran
penting dalam membentuk karakter anak, mengajarkan nilai-nilai, dan
memberikan dukungan yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka.
Sementara itu, fase perkembangan anak dari masa kecil hingga remaja
dapat mempengaruhi dinamika hubungan ini, mengharuskan orang tua
untuk selalu beradaptasi dan memahami kebutuhan yang berubah
seiring waktu. Dengan kesadaran dan keterlibatan yang kontinu,
hubungan orang tua dan anak dapat menjadi pondasi yang kuat bagi
perkembangan anak menuju kedewasaan.
2. Era Digital
Era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar
masyarakat pada era tersebut menggunakan sistem digital dalam
5

kehidupan sehari-harinya. Menurut Communication Technology


Timeline yang dikutip Dan Brown, berbagai jenis media elektronik di
dunia mulai merebak pada awal tahun 1880an dimulai dengan alat
komunikasi telepon, tape-recorder, radio. Barang elektronik lainnya
seperti televisi, TV kabel, telepon selular baru mulai digunakan oleh
banyak masyarakat sekitar tahun 1940 – 1970an. Teknologi
komunikasi dari media elektronik pada awalnya masih menggunakan
sistem analog, dan baru beralih ke sistem digital dengan ditandai
hadirnya transformasi produk media seperti e-book, internet, koran
digital, e-library, e-shop dsb. Masa ini juga sering disebut sebagai
revolusi digital. Revolusi digital ini telah dimulai pada awal tahun
1990an di dunia. Dengan mengingat prinsip-prinsip sistem digital tadi,
maka era digital merupakan era di mana aliran informasi melalui
media-media komunikasi bersifat jelas, akurat dan cepat.4
F. Kajian Teori
1. Dinamika
Menurut Nandang Rusmana kata dinamika berasal dari kata
Dynamics (Yunani) yang bermakna “Kekuatan” (force). “Dynamics is
facts or concepts with refer to conditions of change, expecially to
forces”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinamika berarti;
bagian ilmu fisika yang berhubungan dengan benda yang bergerak dan
tenaga yg menggerakkan; gerak (dari dalam); tenaga yg
menggerakkan; semangat; kelompok gerak atau kekuatan yang dimiliki
sekumpulan orang dalam masyarakat yang dapat menimbulkan
perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan;
pembangunan gerak yang penuh gairah dan penuh semangat dalam
melaksanakan pembangunan; sosial gerak masyarakat secara terus-
menerus yg menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yg
bersangkutan.

4
Puji Rahayu, “Pengaruh Era Digital Terhadap Perkembangan Bahasa Anak”,
Vol.2 ( Januari-Juni 2019), Hal. 47-48.
6

Menurut Slamet Santoso dalam Nandang Rusmana, dinamika


berarti tingkah laku warga yang secara langsung mempengaruhi warga
yang lain secara timbal balik. Dinamika berarti adanya interaksi dan
interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota
kelompok secara keseluruhan. Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa dinamika adalah sebuah fakta, konsep, kondisi
yang terjadi pada tatanan masyarakat sehingga menimbulkan sebuah
interaksi atau hubungan timbal balik.5
2. Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sebuah lembaga sakral yang dibangun atas
dasar kasih sayang dan pernikahan yang sah, dengan tujuan untuk
memperoleh menggapai ridha Allah Swt, memperoleh keturunan
dan membangun kekeluargaan dari kedua keluarga suami dan istri.
(QS: al-Furqan:54).
Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari:
Suami-isteri, atau Suami, isteri, dan anaknya, atau Ayah dan
anaknya, atau Ibu dan anaknya. Keluarga merupakan pilar
pembangunan bangsa. Keluarga merupakan lingkungan pertama
dan utama yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi
kebutuhan “asah, asih, dan asuh“. Keluarga merupakan tumpuan
untuk menumbuh kembangkan dan menyalurkan potensi setiap
anggota keluarga. Asuh yakni memenuhi kebutuhan nutrisi dan
gizi, imunisasi, kebersihan diri dan lingkungan, pengobatan,
bermain; Asih menciptakan rasa aman, nyaman, mendapatkan
perlindungan dari pengaruh yang kurang baik dan tindak kekerasan

5
Indah Suci Julia Sari, “Hakekat, Dinamika Organisasi, dan Fungsi Pemimpin dan
Kepemimpinan Pendidikan Islam”, Jurnal Ilmiah Iqra’, Vol.13 No.1 (2019), Hal 29.
7

dan Asah yakni melakukan stimulasi (rangsangan dini) pada semua


aspek perkembangan.6
b. Fungsi Keluarga
Menurut soelaeman (1994:85-115 ) adalah:
1) Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan
dengan pendidikan anak khususnya dan pendidikan serta
pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Fungsi
Sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah fungsi keluarga dalam
mengembangkan individu anak menjadi yang mantap.
2) Fungsi Proteksi dan Perlindungan
Fungsi perlindungan atau proteksi adalah fungsi keluarga
dalam melindungi angka dari ketidak mampuannya bergaul
dengan lingkungannya.
3) Fungsi Afeksi dan Perasaan
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial antara anak dan
orang tua-nya yang didasari dengan kemesraan. Fungsi
Religius Keluarga berkewajiban memperkenalkan dan
mengajarkan anak dan anggota keluarganya kepada
kehidupan beragama.
4) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga dalam mencari
nafkah, perencanaan, pembelanjaan dan pemanfaatannya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.
5) Fungsi Rekreasi
Keluarga memerlukan suasana akrab, rumah yang hangat
diantara anggota-anggota keluarga dimana hubungan antar
keluarga bersifat saling mempercayai bebas tanpa beban
dan diwarnai suasana santai.

6
Miftahul Jannah, “Konsep Keluarga Idaman dan Islami”, Jurnal UIN Ar-Raniry,
Vol. 4 No. 2, (September 2018), Hal. 87 & 90.
8

6) Fungsi Bioligis
Fungsi biologis adalah fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan biologis anggotanya.7
3. Pengaruh Era Digital
a. Pengertian Era Digital
Era Digital adalah masa dimana semua manusia dapat
saling berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling berjauhan.
Kita dapat dengan cepat mengetahui informasi tertentu bahkan real
time. Era digital bisa juga disebut dengan globalisasi. Globalisasi
adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran
pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya yang banyak disebabkan oleh kemajuan infrastruktur
telekomunikasi, transportasi dan internet.8
b. Dampak Era Digital
1) Positif
Dalam perkembangan teknologi digital ini tentu banyak dampak
yang dirasakan dalam era digital ini, baik dampak postif maupun
dampak negatifnya. Dampak positif era digital antara lain:
a) Informasi yang dibutuhkan dapat lebih cepat dan lebih mudah
dalam mengaksesnya.
b) Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi
pada teknologi digital yang memudahkan proses dalam
pekerjaan kita.
c) Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media
elektronik sebagai sumber pengetahuan dan informasi
masyarakat.

7
Ainun Maknunah, “Pelaksanaan Fungsi Keluarga (Studi Kasus Pelaksanaan
Fungsi Keluarga Pada Suami Pelaku Poligami di Kecamatan Kerumutan Kabupaten
Pelalawan)”, Vol. 4 No. 2 (Oktober 2017), Hal. 4.
8
Verdinandus Lelu Ngongo, Taufiq Hidayat dan Wiyanto, “Pendidikan Era
Digital”, (Mei 2010), Hal. 631.
9

d) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui


pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi.
e) Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan
online, media pembelajaran online,diskusi online yang dapat
meningkatkan kualitas pendidikan.
f) Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan
berbagai barang kebutuhan dan memudahkan
mendapatkannya.
2) Negatif
Adapaun dampak negatif era digital yanga harus diantisapasi
dan dicari solusinya untuk mengindari kerugian atau bahaya,
antara lain:
a) Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
karena akses data yang mudah dan menyebabkan orang
plagiatis akan melakukan kecurangan.
b) Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti
terlatih untuk berpikir pendek dan kurang konsentrasi.
c) Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan
tindak pidana seperti menerobos sistem perbankan, dan lain-
lain (menurunnya moralitas).
d) Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau
sarana belajar, misalnya seperti selain men-download e-book,
tetapi juga mencetaknya, tidak hanya mengunjungi
perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi gedung
perpustakaan, dan lain-lain.9
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan naturalistik,

9
Wawan Setiawan, “Era Digital dan Tantangannya”, (2017), Hal. 4
10

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana


peneliti menjadi instrumen kunci, teknik pengumpulan teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
berita bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.10
Penelitian kualitatif digunakan untuk mengungkapkan data
deskriptif dan informasi tentang apa yang mereka lakukan dan yang
mereka alami terhadap fokus penelitian. Jenis penelitian yang peneliti
gunakan adalah jenis deskripsi, yaitu peneliti menjelaskan suatu
masalah secara akurat dan sistematis.
2. Setting Penelitian
Setting berasal dari bahasa Inggris yang bermakna keadaan,
letak, latar, atau tempat kejadian. Setting penelitian terbagi menjadi
dua yaitu setting tempat dan setting waktu, kapan dan di mana
penelitian tindakan akan dilaksanakan dijelaskan secara rinci pada
bagian ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setting penelitian adalah
lingkungan tempat atau wilayah yang direncanakan oleh peneliti untuk
dijadikan sebagai objek penelitian.11 Setting kualitatif yang alami
mempunyai tiga dimensi, yaitu dimensi tempat (menunjukkan tempat
penelitian), dimensi pelaku (menunjukkan orang-orang yang dirujuk
sebagai sumber penelitian), dan dimensi kegiatan (menunjukkan
aktivitas yang diamati selama kegiatan penelitian berlangsung.12
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Dusun Seradi, Kecamatan
Salatiga, Kabupaten Sambas. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian
di Dusun Seradi didasari beberapa pertimbangan, yakni:

10
Sugiono, Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 24.
11
Moh Toharudin, Penelitian Tindakan kelas Teori dan Aplikasinya untuk
Pendidik yang Profesional (Jawa Tengah: Lakeisha, 2021), hlm. 60.
12
Adnan Mahdi dan Mujahidin, Panduan Penelitian Praktis untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Bandung: Alfabeta CV, 2017), hlm. 31.
11

a. Karena ingin mengetahui lebih dalam tentang seberapa besar


pengaruh kemajuan teknologi pada keluarga yang ada di dusun
Seradi.
b. Adanya izin dan penerimaan yang baik dari pihak Dusun untuk
peneliti melakukan penelitian, termasuk untuk menggali dan
mendapatkan data didalamnya.
c. Dusun Seradi belum pernah dijadikan sebagai tempat penelitian
khususnya tentang Dinamika Hubungan Antara Orang Tua dan
Anak Pada Era Digital.
3. Data dan Sumber Data
Data menurut Susanta adalah sebagai bahan keterangan tentang
kejadian nyata dan fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang
tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan dan hal. 13
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
sumber data yang didapat dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi dengan sumber data primer atau utama.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah warga Dusun


Seradi.
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Adapun yang
menjadi data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen-
dokumen. Adapun data sekunder dalam penelitian ini berupa
dokumentasi di Dusun Seradi.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini
dilakukan dengan tiga cara yaitu:

13
Albi Angito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jawa Barat:
CV Jejak, 2018), hlm. 212.
12

a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu metode asesmen yang
digunakan untuk mendapatkan data tentang individu dengan
mengadakan hubungan secara langsung dengan informan (face to
face relation). Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
dalam hubungan tatap muka.14 Peneliti akan melakukan wawancara
untuk mendapatkan data atau keterangan yang diperlukan.
Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data pengaruh era
digital terhadap hubungan orang tua dan anak. Wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara tidak terstruktur.
Adapun alat yang digunakan yaitu berupa pedoman wawancara.
b. Observasi
Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap objek yang diteliti
kemudian melakukan pencatatan secara sistematis. Alat
pengumpulan datanya berupa panduan observasi, sedangkan
sumber datanya ialah orang, perilaku, situasi, maupun proses
tertentu yang sedang berlangsung.15 Metode ini diterapkan oleh
peneliti dengan mengamati secara langsung sumber data yang ada
di lapangan dan disertai dengan proses pencatatan terhadap hal-hal
yang muncul terkait dengan informasi yang sesuai dan dibutuhkan
untuk mendukung penelitian. Selain itu, pengamatan juga peneliti
lakukan secara tidak langsung yakni melalui media sosial
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, maupun yang berbentuk elektronik. Dokumentasi
juga diartikan sebagai metode yang digunakan untuk memperoleh

14
Esty Aryani Safithry, Asesmen Teknik Tes dan Non Tes (Malang: CV IRDH,
2018), hlm. 36.
15
Jusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2012), hlm. 157.
13

beberapa informasi baik itu dari sumber tertulis maupun berupa


catatan harian, dan lain sebagainya.16 Dokumentasi berbentuk teks
tertulis, sebuah catatan. Namun bisa juga berbentuk foto
menggunakan handphone, dan lain-lainnya.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara atau proses yang
digunakan dalam pengolahan data, sehingga data tersebut dapat
dijelaskan.17 Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan
memberi gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya
bila diperlukan.18
b. Display Data atau Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Dalam penelitian ini, data dapat disajikan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart,
dan sejenisnya. Penyajian data yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam pendekatan kualitatif ini adalah
dengan teks yang bersifat naratif.19
c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi
Langkah yang ketiga adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
16
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, (Metro: STAIN Mero dan Ramayana
Pers, 2008), hlm. 102.
17
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, hlm. 33.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2010), hlm. 247
19
Sugiyono, Metode penelitian, hlm. 249.
14

yang kuat yang dapat mendukung pada tahap pengumpulan data


berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.20
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, oleh sebab itu untuk
memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan dua teknik berikut:
a. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada. Tujuan dari triangulasi bukan
untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih
pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah
ditemukan. Triangulasi ada 3 macam yakni:
1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah teknik untuk menguji
kredibilitas data, di teknik ini dilakukan dengan cara mengecek
data yang didapat dari berbagai sumber.21 Sumber data dalam
penelitiin ini adalah warga Dusun Seradi.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas
data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang
diperoleh dengan teknik wawancara kemudian dicek dengan
observasi ataupun dokumentasi. Apabila dengan teknik
pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang
berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut

20
Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 252.
21
Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 274.
15

kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk


memastikan data mana yang dianggap benar.22
3) Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data
yang dikumpulkan dengan cara melakukan pengecekan dengan
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda.23
b. Member Check
Member Check atau pengecekan keanggotaan adalah proses
uji keabsahan data dengan cara mengkonfirmasi data kepada
sumber data. Tujuan member Check ini adalah menguji kebenaran
atau derajat kepercayaan data tersebut sumber data.24 Proses
memahami kembali dapat dilakukan dengan melihat, mendengar
atau menonton hasil data yang telah didapat saat melakukan
observasi di lapangan, sehingga peneliti dapat mengetahui data
yang kurang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

DAFTAR RUJUKAN

22
Umar Sidiq & Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan (Ponogoro: CV Nata Karya, 2019), hlm. 95.
23
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif
(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 170-171.
24
Sigit Hermawan dan Amirullah, Metode Penelitian Bisnis (Malang: Media
Nusa Creative, 2016), hlm. 228.
16

Angito, Albi dan Setiawan, Johan. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Jawa
Barat: CV Jejak.

Hermawan, Sigit dan Amirullah. 2016. Metode Penelitian Bisnis. Malang: Media
Nusa Creative.

Kusnadi, Edi. 2008. Metodologi Penelitian. Metro: STAIN Mero dan Ramayana
Pers.

Mahdi, Adnan dan Mujahidin. 2014. Panduan Penelitian Praktis Untuk


Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta CV

................................................ 2017. Panduan Penelitian Praktis untuk Menyusun


Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta CV

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung: Alfabeta.

Sidiq, Umar & Choiri, Moh. Miftachul. 2019. Metode Penelitian Kualitatif di
Bidang Pendidikan. Ponogoro: CV Nata Karya.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana


Media.

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:
Alfabeta.

................ 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah Institut Agama


Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas.

Thoha, Perdian Muhammad. Rizki Puja Kurniawan, dan Andhita Risko Faristiana.
(2023). Perubahan Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak di Era Digital.
Student Scientific Creativity Journal. 1 (4), 416.

Baharudin. (2019). Pengaruh Komunikasi Orang Tua Terhadap Perilaku Anak


Pada MIN 1 LAMNO Desa Pante Keutapang Aceh Jaya. Jurnal Al-
Ijtimaiyah: Media Kajian Pengembangan Masyarakat Islam. 5 (1), 107.

Budiarti, Meilia, dan Dwi Prasetyawati DH. “Membangun Komunikasi Positif


Orangtua dengan Anak Usia Dini di Era Digital”, Hal. 176.
17

Rahayu, Puji. (2019). “Pengaruh Era Digital Terhadap Perkembangan Bahasa


Anak”, Vol.2, 47-48.

Sari, Indah Suci Julia. (2019). Hakekat, Dinamika Organisasi, dan Fungsi
Pemimpin dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Iqra’. 13
(1), 29.

Jannah, Miftahul. (2018). Konsep Keluarga Idaman dan Islami. Jurnal UIN Ar-
Raniry. 4 (2), 87 & 90.

Maknunah, Ainun. (2017). “Pelaksanaan Fungsi Keluarga (Studi Kasus


Pelaksanaan Fungsi Keluarga Pada Suami Pelaku Poligami di
Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan)”. 4 (2), 4.

Ngongo, Verdinandus Lelu, Taufiq Hidayat, dan Wiyanto. (2010). “Pendidikan


Era Digital”. 631.

Setiawan, Wawan. (2017). “Era Digital dan Tantangannya”, 4.

Anda mungkin juga menyukai