Anda di halaman 1dari 38

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XII
SMK NEGERI BANTARKALONG
Jalan Pemuda 2 Hegarwangi Kecamatan Bantarkalong Telepon: 0265-581377
Faksimil: 0265-581378 Website : www.smknegeribantarkalong.sch.id Email:
smknegeribantarkalong@gmail.com Kabupaten Tasikmalaya – 46187

MODUL AJAR 8
DASAR-DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS

1. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Sekolah SMK Negeri Bantarkalong
Mata Pelajaran Dasar- Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Semester/ Kelas 2 / X MPL 1,2,3,4
Judul Elemen Layanan Bisnis dan Logistik
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami konsep layanan bisnis perkantoran, konsep
logistik, jenis dokumen logistik, layanan administrasi dokumen pergudangan, transportasi, distribusi
dan delivery.
Alokasi Waktu 2160 Menit
Jumlah Pertemuan 48 JP (4 Pertemuan)
Fase Capaian / Tahun E / 2023
Kata Kunci Bisnis, Produk, Barang, Jasa, Logistik, Administrasi, Gudang, Transportasi, Moda Transportasi,
Distribusi
Penyusun Tika Nafisah, S.Pd

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum memasuki pembelajaran peserta didik diharapkan telah memahami konsep tentang organisasi, manajemen, dokumen,
produksi.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pada proses pembelajaran peserta didik dapat terbentuk karakter sesuai pada dimensi Profil Pelajar Pancasila (PPP) anatara lain:
1. Beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia
2. Bergotong royong
3. Mandiri
4. Bernalar Kritis
5. Kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


Alat-alat Bahan Sumber Materi
- Handphone - ATK - Bahan Ajar /Modul
- Laptop/Komputer - Lembar Kerja Peserta Didik - Situs internet/Google
- Printer - Buku Sumber
- Scanner
- Infocus/ Screen Slide
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Peserta didik dengan kesulitan belajar memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio.
Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya
diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir
aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

F. MODEL, MODA DAN METODE


Model Moda Metode
Discovery Learning - Model pembelajaran tatap muka, Ceramah, diskusi, presentasi, demonstrasi,
- Pembelajaran jarak jauh dalam simulasi praktik, kunjungan industri
jaringan (PJJ Daring),
- Pembelajaran jarak jauh luar jaringan
(PJJ Luring), dan
- Blended learning.

2. KOMPETENSI INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
1.1 Menjelaskan konsep layanan bisnis logistik
1.2 Menguraikan jenis layanan bisnis logistik
1.3 Mengklasifikasi jenis dokumen logistik
1.4 Menerapkan pengelolaan layanan logistik
2.1 Menjelaskan konsep administrasi pergudangan
2.2 Memilih tranportasi, distribusi dan delivery di bidang logistik

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik melalui kerja sama kelompok dapat memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan yang direncanakan.
2. Peserta didik dapat beradaptasi dengan lingkungannya berada dan dapat menyikapi segala kondisi perubahan yang ada di
lingkungan kerja/belajar/masyarakat.
3. Peserta didik dengan bekal pemahaman dimensi Profil Pelajar Pancasila dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Melalui pembelajaran pada elemen ini siswa akan lebih memahami dan terbuka pemahamannya akan bidang dan pekerjaan
logistik di dunia industri pergudangan.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang pertama kali terbersit/terpikirkan ketika mendengar kata “bisnis”?
2. Apakah betul logistik memperkuat stabilitas ekonomi nasional?
3. Adakah yang mengetahui dokumen apasajakah yang ada dibidang logistik?
4. Apasajakah yang dikerjakan oleh seorang tenaga administrasi pergudangan?
5. Apakah keterkaitan antara transportasi dan distribusi & delivery?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 (12 JP X 45 MENIT = 540 MENIT)

ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
Pendahuluan 45 menit
(persiapan/orientasi) - Berdoa untuk memulai pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
Apersepsi
- Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan
Motivasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
- Mengajukan pertanyaan
B. KEGIATAN INTI
Sintak Model Discovery Mandiri dan bernalar kritis 450 menit
Learning Peserta didik diminta untuk melihat tayangan video seputar konsep
layanan bisnis perkantoran kemudian menampilkan contoh-contoh
1. Stimulation (Pemberian kasus kontekstual yang terjadi seputar di masyarakat saat ini.
rangsangan)

Mandiri dan bernalar kritis


2. Problem statemen  Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait
(pertanyaan/identifikasi video dan contoh kontekstual terkait materi.
masalah)  Peserta didik diberikan penugasan praktik untuk dkerjakan selama
proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk memperhatikan instruksi pengerjaan yang
diberikan dengan seksama agar dapat mengerjakan dengan tepat dan
presisi sesuai prosedur.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang
kurang dipahami dari instruksi tugas.

Mandiri, kreatif dan bernalar kritis


3. Data collection Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang
(pengumpulan data) terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar
yang telah diberikan dan melalui internet.

Bergotong royong dan komunikasi


Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil
mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis
4. Data processing (pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara,
mengolah informasi (M4) yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis


5. Verification (pembuktian) Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya
sebelum dikumpulkan.
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada
guru.
Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas,
peserta didik lain diminta untuk saling memberikan tanggapan.
Mandiri, kreatif dan bernalar kritis
6. Generalization Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas
(menarik kesimpulan) pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang
dipelajari kepada seluruh peserta didik.
C. KEGIATAN PENUTUP
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru. 45 menit
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan
sekilas materi pertemuan berikutnya.
PERTEMUAN 2 (12 JP X 45 MENIT = 540 MENIT)

ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
Pendahuluan 45 menit
(persiapan/orientasi) - Berdoa untuk memulai pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
Apersepsi
- Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan
Motivasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
- Mengajukan pertanyaan
B. KEGIATAN INTI
Sintak Model Discovery Mandiri dan bernalar kritis 450 menit
Learning Peserta didik diminta untuk melihat tayangan video seputar konsep
logistik kemudian menampilkan contoh-contoh kasus kontekstual
1. Stimulation (Pemberian yang terjadi seputar di masyarakat saat ini.
rangsangan)

Mandiri dan bernalar kritis


2. Problem statemen  Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait
(pertanyaan/identifikasi video dan contoh kontekstual terkait materi.
masalah)  Peserta didik diberikan penugasan praktik untuk dkerjakan selama
proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk memperhatikan instruksi pengerjaan yang
diberikan dengan seksama agar dapat mengerjakan dengan tepat dan
presisi sesuai prosedur.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang
kurang dipahami dari instruksi tugas.

Mandiri, kreatif dan bernalar kritis


3. Data collection Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang
(pengumpulan data) terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar
yang telah diberikan dan melalui internet.

Bergotong royong dan komunikasi


Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil
mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis
4. Data processing (pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara,
mengolah informasi (M4) yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis


5. Verification (pembuktian) Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya
sebelum dikumpulkan.
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada
guru.
Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas,
peserta didik lain diminta untuk saling memberikan tanggapan.
Mandiri, kreatif dan bernalar kritis
6. Generalization Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas
(menarik kesimpulan) pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang
dipelajari kepada seluruh peserta didik.
C. KEGIATAN PENUTUP
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru. 45 menit
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan
sekilas materi pertemuan berikutnya.
PERTEMUAN 3 (12 JP X 45 MENIT = 540 MENIT)

ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
Pendahuluan 45 menit
(persiapan/orientasi) - Berdoa untuk memulai pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
Apersepsi
- Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan
Motivasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
- Mengajukan pertanyaan
B. KEGIATAN INTI
Sintak Model Discovery Mandiri dan bernalar kritis 450 menit
Learning Peserta didik diminta untuk melihat tayangan video seputar jenis
dokumen logistik kemudian menampilkan contoh-contoh kasus
1. Stimulation (Pemberian kontekstual yang terjadi seputar di masyarakat saat ini.
rangsangan)

Mandiri dan bernalar kritis


2. Problem statemen  Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait
(pertanyaan/identifikasi video dan contoh kontekstual terkait materi.
masalah)  Peserta didik diberikan penugasan praktik untuk dkerjakan selama
proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk memperhatikan instruksi pengerjaan yang
diberikan dengan seksama agar dapat mengerjakan dengan tepat dan
presisi sesuai prosedur.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang
kurang dipahami dari instruksi tugas.

Mandiri, kreatif dan bernalar kritis


3. Data collection Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang
(pengumpulan data) terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar
yang telah diberikan dan melalui internet.

Bergotong royong dan komunikasi


Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil
mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis
4. Data processing (pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara,
mengolah informasi (M4) yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis


5. Verification (pembuktian) Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya
sebelum dikumpulkan.
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada
guru.
Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas,
peserta didik lain diminta untuk saling memberikan tanggapan.
Mandiri, kreatif dan bernalar kritis
6. Generalization Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas
(menarik kesimpulan) pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang
dipelajari kepada seluruh peserta didik.
451 KEGIATAN PENUTUP
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru. 45 menit
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan
sekilas materi pertemuan berikutnya.
PERTEMUAN 4 (12 JP X 45 MENIT = 540 MENIT)

ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
Pendahuluan 45 menit
(persiapan/orientasi) - Berdoa untuk memulai pembelajaran
- Memeriksa kehadiran peserta didik
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
Apersepsi
- Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
- Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan
Motivasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
- Mengajukan pertanyaan
B. KEGIATAN INTI
Sintak Model Discovery Mandiri dan bernalar kritis 450 menit
Learning Peserta didik diminta untuk melihat tayangan video seputar layanan
administrasi dokumen pergudangan, transportasi, distribusi dan
1. Stimulation (Pemberian delivery kemudian menampilkan contoh-contoh kasus kontekstual
rangsangan) yang terjadi seputar di masyarakat saat ini.

Mandiri dan bernalar kritis


2. Problem statemen  Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait
(pertanyaan/identifikasi video dan contoh kontekstual terkait materi.
masalah)  Peserta didik diberikan penugasan praktik untuk dkerjakan selama
proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk memperhatikan instruksi pengerjaan yang
diberikan dengan seksama agar dapat mengerjakan dengan tepat dan
presisi sesuai prosedur.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang
kurang dipahami dari instruksi tugas.

Mandiri, kreatif dan bernalar kritis


3. Data collection Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang
(pengumpulan data) terkandung dalam penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar
yang telah diberikan dan melalui internet.

Bergotong royong dan komunikasi


Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil
mengecek kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis
4. Data processing (pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara,
mengolah informasi (M4) yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

Kreatif, bergotong royong dan bernalar kritis


5. Verification (pembuktian) Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya
sebelum dikumpulkan.
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada
guru.
Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas,
peserta didik lain diminta untuk saling memberikan tanggapan.
Mandiri, kreatif dan bernalar kritis
6. Generalization Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas
(menarik kesimpulan) pembelajaran dan penugasan yang dipraktikkan.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang
dipelajari kepada seluruh peserta didik.
KEGIATAN PENUTUP
Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru. 45 menit
Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan
sekilas materi pertemuan berikutnya.
E. ASESMEN

ASESMEN NON KOGNITIF / REFLEKSI PEMBELAJARAN SISWA


Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami dengan baik materi
pembelajaran tentang layanan bisnis dan logistik?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya
2 Apakah Anda mendapatkan manfaat dari materi yang
telah dipelajari tentang layanan bisnis dan logistik?
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi pembelajaran yang belum Anda
Kuasai?
Sebutkan Topiknya:
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
No Pernyataan Ada Tidak Ada
4 Dari materi pembelajaran pada bab ini, adakah topik yang paling disukai?
Mengapa :
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................

REFLEKSI PEMBELAJARAN GURU


No. Pertanyaan Tanggapan Anda
1 Menurut anda apakah metode yang digunakan untuk
mencapai tujuan aktifitas telah sesuai ?
2 Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan sesuai
dengan alur? Jelaskan!
3 Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam
melaksanakan aktifitas tema ini ?
4 Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil Pelajar
Pancasila sudah tercapai ?

ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
Beriman dan
No Nama Siswa
bertakwa kepada Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
Tuhan YME
1
2
3
Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Berkembang Sesuai
Belum Berkembang Mulai Berkembang Sangat Berkembang
Dimensi Harapan
< 30% 30% - <60% >90%
60% - <90%
Beriman & Peserta didik belum Peserta didik sudah Peserta didik telah Peserta didik telah
Bertakwa Kepada sepenuhnya mampu mulai mampu mampu menunjukan sepenuhnya mampu
Tuhan YME menunjukan menunjukan kesadaran dan menunjukan
kesadaran dan kesadaran dan keseriusan dalam kesadaran dan
keseriusan dalam keseriusan dalam berdoa di awal dan di keseriusan dalam
berdoa di awal dan di berdoa di awal dan di akhir pembelajaran berdoa di awal dan di
akhir pembelajaran akhir pembelajaran akhir pembelajaran
Bernalar Kritis Peserta didik belum Peserta didik sudah Peserta didik telah Peserta didik telah
sepenuhnya mampu mampu mampu sepenuhnya mampu
mengemukakan, atau mengemukakan, atau mengemukakan, atau mengemukakan, atau
menyetujui, atau menyetujui, atau menyetujui, atau menyetujui, atau
menyangkal suatu ide menyangkal beberapa menyangkal banyak menyangkal banyak
atas dasar penalaran ide atas dasar ide atas dasar ide atas dasar
logis penalaran logis penalaran logis penalaran logis
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik bisa
mempunyai satu ide mempunyai beberapa mempunyai banyak mengembangkan ide
yang dapat ide dapat ide dan bisa yang berbeda sebagai
memberikan memberikan mengembangkan satu terobosan dan
sumbangan sumbangan ide dan melakukan mewujudkannya
pemikiran pemikiran usaha untuk menjadi nyata
kepada orang lain kepada orang lain mewujudkannya
menjadi nyata
Mandiri Peserta didik belum Peserta didik sudah Peserta didik mampu Peserta didik telah
sepenuhnya mampu mulai mampu mampu sepenuhnya mampu
melaksanakan tugas melaksanakan tugas melaksanakan tugas melaksanakan tugas
dan pekerjaannya dan pekerjaannya dan pekerjaannya dan pekerjaannya
ASESMEN PENGETAHUAN :
ASESMEN KOGNITIF (FORMATIF)

Pertemuan 15:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan tepat!
1. Sebutkan kembali pengertian bisnis dengan menggunakan bahasamu menurut pendapatmu?
2. Jelaskan menurut pendapatmu bagaimanakah peluang bisnis di bidang perkantoran berdasarkan jenis-jenis bisnis?
3. Berdasarkan pemahamanmu terhadap elemen bisnis, sebutkan dan jelaskan elemen bisnis apakah yang paling penting/utama
dalam membangun sebuah bisnis?
4. Jelaskan kembali menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan etika bisnis?
5. Jelaskan mengapa dalam kegiatan bisnis kita harus dapat menerapkan etika bisnis?
6. Jelaskan kembali pengertian logistik menurut salah satu ahli yang menurutmu paling mudah dipahami?
7. Jelaskan apakah misi utama logistik?
8. Sebutkan menjelaskan tentang apakah Perpres No. 26 Tahun 2012?
9. Jelaskan menurut pendapatmu mengapa demand forecast termasuk dalam aktivitas logistik?
10. Komunikasi logistik merupakan salah satu aktivitas logistik, dan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaannya?jelaskan
mengapa demikian!

Pertemuan 16:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian sederhana dari dokumen menurut pendapatmu?
2. Jelaskan pula pengertian dokumen logistik menurut pendapatmu?
3. Sebutkan kembali 6 (enam) jenis dokumen logistik?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cross docking?dan untuk kepentingan apa menggunakan dokumen cross docking?
5. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan shipping?dan untuk kepentingan apa menggunakan dokumen shipping?

Pertemuan 17:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan tepat!
1. Jelaskan kembali menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan transportasi logistik?
2. Sebutkan lima macam moda transportasi logistik?dan sebutkan contoh dari masing-masing moda transportasi tersebut!
3. Sebutkan jenis barang apa saja yang bisa diangkut oleh tiap moda transportasi logistik?
4. Pada sebuah kasus sebuah perusahaan ingin mengirimkan barang dengan volume pengiriman banrang sangat banyak,
menginginkan biaya pengiriman yang rendah, dan kecepatan pengiriman sedang, maka jenis moda transportasi apakah yang paling
tepat digunakan?jelaskan disertai alasan!
5. Pada evaluasi moda transportasi terdapat aspek fleksibilitas rute pengiriman, jelaskan apa yang dimaksud dengan hal tersebut?

Pertemuan 18:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan tepat!
1. Jelaskan menurut pendapatmu apakah yang dimaksud dengan distribusi?
2. Sebutkan apasajakah tujuan dari distribusi?
3. Sebutkan 6 (enam) fungsi pokok dari kegiatan distribusi?
4. Sebutkan pula 3 (tiga) fungsi tambahan dari kegiatan distribusi?
5. Sebutkan jenis saluran distribusi yang lazim digunakan di perusahaan?
ASESMEN KETERAMPILAN :

PERTEMUAN 15 :
AKTIVITAS PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Soal :
Lakukan observasi melalui sumber internet secara berkelompok yang terdiri dari maksimal 5 (lima) orang, cari profil sebuah
perusahaan melalui internet kemudian buatlah hasil kajian sehingga dapat menjawab pertanyaan di bawah ini:
1. Sejarah singkat berdirinya perusahaan tersebut?!
2. Jenis bisnis apa yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dan secara spesifik bergerak dalam bidang apakah perusahaan tersebut?
3. Nilai atau elemen apakah yang ditonjolkan oleh perusahaan tersebut dalam mengembangkan bisnisnya?
4. Aktivitas logistik secara singkat yang dijalankan oleh perusahaan tersebut?

Instruksi Kerja :
1. Gunakan komputer/laptop yang tersedia di ruang laboratorium jurusan/komputer.
2. Buka aplikasi webbrowser untuk mencari informasi seputar profil perusahaan. Salin informasi yang didapat ke dalam aplikasi Ms.
Office Word / Ms. Powerpoint.
3. Buatkan hasil jawaban dalam bentuk file presentasi (PPT).
4. Olah data tersebut menjadi bentuk file presentasi yang menarik,
5. Kirimkan file hasil pekerjaan ke dalam link drive online yang diberikan oleh guru.
6. Presentasikan di depan kelas.

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Ketepatan Kualitas Kerapihan Presentasi
Akhir
Informasi Informasi Hasil Hasil

Rubrik Penilaian
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
Aspek
(<70) (70 - 79) (80 - 89) (90 - 100)
Ketepatan Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik mampu Peserta didik sangat
Informasi mampu mencari belum mampu mencari mencari informasi mampu mencari
informasi seputar profil informasi seputar profil seputar profil informasi seputar profil
perusahaan dengan perusahaan dengan perusahaan dengan perusahaan dengan
tepat. tepat. tepat. tepat.
Kualitas Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik mampu Peserta didik sangat
Informasi mampu memberikan mampu memberikan memberikan informasi mampu memberikan
informasi sejarah informasi sejarah sejarah perusahaan, informasi sejarah
perusahaan, jenis perusahaan, jenis jenis bisnis, elemen perusahaan, jenis
bisnis, elemen bisnis, bisnis, elemen bisnis, bisnis, dan aktivitas bisnis, elemen bisnis,
dan aktivitas logistik (4 dan aktivitas logistik (4 logistik (4 aspek dan aktivitas logistik (4
aspek informasi) aspek informasi) informasi) aspek informasi)
Kerapihan Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil mampu menunjukan mampu menunjukan mampu menunjukan sepenuhnya
Pekerjaan unsur kerapihan unsur kerapihan unsur kerapihan menunjukan unsur
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi kerapihan berdasarkan
proposi estetika warna, proposi estetika warna, proposi estetika warna, segi proposi estetika
ukuran, dan ukuran, dan ukuran, dan warna, ukuran, dan
keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan.
Presentasi Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik mampu Peserta didik telah
Hasil mampu mampu mempresentasikan sepenuhnya mampu
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan hasil pekerjaan dengan mempresentasikan
hasil pekerjaan dengan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan hasil pekerjaan dengan
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
Aspek
(<70) (70 - 79) (80 - 89) (90 - 100)
sistematis, jelas, dan sistematis, jelas, dan menarik sistematis, jelas, dan
menarik menarik menarik

Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

AP 1+ AP 2+ AP3+ AP 4
NA =
4
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian

Konversi Predikat:

PERTEMUAN 16 :
AKTIVITAS PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Soal :
Pilihlah 3 (tiga) dokumen logistik berdasarkan contoh yang telah diberikan atau contoh lainnya dari internet. Buatkan kembali format
formulir logistik tersebut, kemudian isi formulir logistik tersebut kemudian presentasikan bagaimana proses pengisian setiap isian data
pada formulir tersebut di depan kelas!

Instruksi Kerja :
1. Gunakan komputer PC/Laptop yang tersedia di Laboratorium Program Keahlian
2. Buka aplikasi web browser dan cari informasi yang diinginkan.
3. Salin informasi yang telah diseleksi dan salin ke aplikasi Ms. Word.
4. Edit dan rapihkan hasil pekerjaan di aplikasi Ms. Word dengan rapih dan menarik.
5. Setelah selesai kirimkan file hasil pekerjaan dalam bentuk Ms. Word dengan cara diunggah ke link drive yang diberikan guru.
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Ketepatan Kerapihan Presentasi
Akhir
Data Hasil Hasil

Rubrik Penilaian
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
Aspek
(<70) (70 - 79) (80 - 89) (90 - 100)
Ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan
data data hasil pencarian data hasil pencarian data hasil pencarian data hasil pencarian
sebesar sebesar sebesar sebesar
0% -25% 26% - 50% 51% - 75% 76% - 100%
Kerapihan Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil mampu menunjukan mampu menunjukan mampu menunjukan sepenuhnya
Pekerjaan unsur kerapihan unsur kerapihan unsur kerapihan menunjukan unsur
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi kerapihan berdasarkan
proposi estetika warna, proposi estetika warna, proposi estetika warna, segi proposi estetika
ukuran, dan ukuran, dan ukuran, dan warna, ukuran, dan
keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan.
Presentasi Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik mampu Peserta didik telah
Hasil mampu mampu mempresentasikan sepenuhnya mampu
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan hasil pekerjaan dengan mempresentasikan
hasil pekerjaan dengan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan hasil pekerjaan dengan
sistematis, jelas, dan sistematis, jelas, dan menarik sistematis, jelas, dan
menarik menarik menarik

Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial.
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten.

AP 1+ AP 2+ AP3
NA =
3
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian

Konversi Predikat:
ERTEMUAN 17 :

AKTIVITAS PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Soal :
Amati berbagai profil perusahaan disekitarmu melalu internet, kemudian berdasarkan pembahasan matriks evaluasi moda transportasi
sebutkan perusahaan atau jenis perusahaan apasajakah yang dominan menggunakan moda transportasi truk, kereta, kapal, pesawat, dan
paket?buatkan hasil kajian dalam bentuk paparan presentasi (PPT) lalu presentasikan hasil pekerjaan di depan kelas!

Instruksi Kerja :
1. Gunakan komputer PC/Laptop yang tersedia di Laboratorium Program Keahlian
2. Buka aplikasi web browser dan cari informasi yang diinginkan.
3. Salin informasi yang telah diseleksi dan salin ke aplikasi Ms. Word.
4. Edit dan rapihkan hasil pekerjaan di aplikasi Ms. Word dengan rapih dan menarik.
5. Setelah selesai kirimkan file hasil pekerjaan dalam bentuk Ms. Word dengan cara diunggah ke link drive yang diberikan guru.

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Ketepatan Kerapihan Presentasi
Akhir
Data Hasil Hasil

Rubrik Penilaian
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
Aspek
(<70) (70 - 79) (80 - 89) (90 - 100)
Ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan
data data hasil pencarian data hasil pencarian data hasil pencarian data hasil pencarian
sebesar sebesar sebesar sebesar
0% -25% 26% - 50% 51% - 75% 76% - 100%
Kerapihan Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil mampu menunjukan mampu menunjukan mampu menunjukan sepenuhnya
Pekerjaan unsur kerapihan unsur kerapihan unsur kerapihan menunjukan unsur
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi kerapihan berdasarkan
proposi estetika warna, proposi estetika warna, proposi estetika warna, segi proposi estetika
ukuran, dan ukuran, dan ukuran, dan warna, ukuran, dan
keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan.
Presentasi Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik mampu Peserta didik telah
Hasil mampu mampu mempresentasikan sepenuhnya mampu
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan hasil pekerjaan dengan mempresentasikan
hasil pekerjaan dengan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan hasil pekerjaan dengan
sistematis, jelas, dan sistematis, jelas, dan menarik sistematis, jelas, dan
menarik menarik menarik

Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial.
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten.

AP 1+ AP 2+ AP3
NA =
3
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian
Konversi Predikat:
PERTEMUAN 18 :
AKTIVITAS PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Soal :
Berdasarkan materi yang telah diberikan oleh guru, buatlah sebuah peta konsep (mind map) konsep distribusi menggunakan aplikasi
komputer dengan jelas, tepat, dan menarik!
Instruksi Kerja :
1. Gunakan komputer PC/Laptop yang tersedia di Laboratorium Program Keahlian
2. Pelajari dan pahami seluruh materi pembelajaran tentang konsep distribusi yang diberikan guru.
3. Buatkan skema peta konsep dengan menggunakan aplikasi di komputer.
4. Edit dan rapihkan hasil pekerjaan di aplikasi dengan rapih dan menarik.
5. Ubah jenis file kedalam bentuk file PDF atau JPEG.
6. Setelah selesai kirimkan file hasil pekerjaan dengan cara diunggah ke link drive yang diberikan guru.

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Ketepatan Kerapihan Presentasi
Akhir
Data Hasil Hasil

Rubrik Penilaian
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten
Aspek
(<70) (70 - 79) (80 - 89) (90 - 100)
Ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan Prosentase ketepatan
data data hasil pencarian data hasil pencarian data hasil pencarian data hasil pencarian
sebesar sebesar sebesar sebesar
0% -25% 26% - 50% 51% - 75% 76% - 100%
Kerapihan Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil mampu menunjukan mampu menunjukan mampu menunjukan sepenuhnya
Pekerjaan unsur kerapihan unsur kerapihan unsur kerapihan menunjukan unsur
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi kerapihan berdasarkan
proposi estetika warna, proposi estetika warna, proposi estetika warna, segi proposi estetika
ukuran, dan ukuran, dan ukuran, dan warna, ukuran, dan
keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan. keterbacaan.
Presentasi Peserta didik belum Peserta didik cukup Peserta didik mampu Peserta didik telah
Hasil mampu mampu mempresentasikan sepenuhnya mampu
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan hasil pekerjaan dengan mempresentasikan
hasil pekerjaan dengan hasil pekerjaan dengan sistematis, jelas, dan hasil pekerjaan dengan
sistematis, jelas, dan sistematis, jelas, dan menarik sistematis, jelas, dan
menarik menarik menarik

Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial.
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten.

AP 1+ AP 2+ AP3
NA =
3
Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian

Konversi Predikat:
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan Dan Remedial
A. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menunjukan kinerja penuntasan aktivitas praktik dengan baik/sempurna dan cepat
dengan memberikan aktivitas praktik tambahan.
B. Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menunjukan hasil belajar diatas kriteria minimal dengan remedial teaching
(jika jumlah peserta didik yang mendapat nilai di bawah kriteria minimal >50% jumlah peserta didik) dan remedial test (jika
jumlah peserta didik yang mendapat nilai di bawah kriteria minimal <50% jumlah peserta didik)

Referensi
Rasto, M.Pd, Dr. 2015. Manajemen Perkantoran Modern- Paradigma Baru.Bandung: Alfabeta.
Arora, SP.2009. Office Organisasi and Management.2 nd Edition. Verlag Vikas Publishing House Pvt Ltd.
Rao, MET. 2000. Office Organization and Management. New Delhi: Atlatic Publishers and Distributors.
Sumanthy, V. Et al. 2011 Office management. Tamilnadu Texbook corporation. Wastebusters. 2013. The Green Office Manual.
Aguide to Reponsible Practice.Routledge.
Siswandi, 2017. Administrasi Logistik & Gudang. Jakarta
Desiana, dkk. 2020. Administrasi Pergudangan. Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Jakarta
Kajian Teori Bisnis. Diakses 9 November 2021. Pkl. 10.23 WIB. https://eprints.uny.ac.id/7990/3/BAB%202-05404241009.pdf
Kajian Teori Logistik. Diakses 8 November 2021, Pkl. 17.35 WIB. http://repository.unim.ac.id/167/2/BAB%20II.pdf
Kajian Teori Transportasi. Diakses 9 November 16.45 WIB. http://eprints.umg.ac.id/2201/3/BAB%20II.pdf
Kajian Teori Distribusi. Diakses 8 November 2021, Pkl. 08.58 WIB. http://repository.untag-sby.ac.id/637/3/BAB%20II.pdf
LAMPIRAN RINGKASAN MATERI
LAMPIRAN :

URAIAN MATERI

KONSEP BISNIS
A. Pengertian Bisnis
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan
jasa dalam kehidupan sehari-hari (Amirullah, 2005:2).

Menurut Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi,
transportasi, komunikasi, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa
kepada konsumen.

Menurut Louis E. Boone (2007:5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud
sedangkan yang lain memberikan jasa.

B. Jenis-jenis Bisnis
Menurut Indriyo Gito Sudarmo (1993: 3), ada beberapa macam jenis bisnis, untuk memudahkan mengetahui pengelompokannya
maka dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Ekstraktif, yaitu bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang pertambangan atau menggali bahan-bahan tambang yang
terkandung di dalam perut bumi.
2) Agraria, yaitu bisnis yang menjalankan bisnisnya dalam bidang pertanian.
3) Industri, yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang industri.
4) Jasa, yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan produk-produk yang tidak berwujud.

C. Elemen Bisnis
Elemen bisnis yang utama dan merupakan sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdiri dari empat elemen utama yaitu:
1) Modal, yaitu sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis.
2) Bahan material, yaitu bahan-bahan yang terdiri dari sumber daya alam, termasuk tanah, kayu, mineral, dan minyak. Sumber
daya alam tersebut disebut juga sebagai faktor produksi yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah
dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3) Sumber daya manusia, yaitu sumber daya yang berkualitas yang diperlukan untuk kemajuan sebuah bisnis.
4) Keterampilan manajemen
Suatu bisnis yang sukses adalah suatu bisnis yang dijalankan dengan manajemen yang efektif. Sistem manajemen yang
efektif adalah sistem yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen.

D. Etika Bisnis
Etika berasal dari kata Yunani yaitu ethos yang berarti tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan,
sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah ta etha, yang berarti adat istiadat. Dalam hal ini, kata etika sama pengertiannya
dengan moral.
Menurut Suhardana (2006) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) istilah lain dari etika adalah susila, su
artinya baik, sila artinya kebiasaan. Jadi susila berarti kebiasaan atau tingkah laku perbuatan manusia yang baik.

Menurut Lawrence, Weber, dan Post (2005) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) etika adalah suatu konsepsi
tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah perilaku kita bermoral atau tidak berkaitan dengan
hubungan kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada orang lain dan bagaimana kita inginkan
meraka berpikir dan bertindak terhadap kita.

Menurut David P. Baron (2005) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) etika adalah suatu pendekatan
sistematis atas penilaian moral yang didasarkan atas penalaran, analisis, sintetis, dan reflektif.
Menurut Muslich (2004: 9) etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan
bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan pengetrapan norma
dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.

Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran
berusaha (Murti Sumarni, 1995:21). Chandra R (1998: 20) menambahkan bahwa perubahan-perubahan besar dalam oraktik
pengelolaan bisnis dewasa ini menyebabkan perhatian terhadap etika bisnis semakin penting.

Oleh karena itu, etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh
keuntungan melalui transaksi.

Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Muslich (2004:18-20) menyatakan bahwa prinsip-prinsip etika bisnis meliputi :
1) Prinsip Ekonomi
Perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi
dan misi yang dimilikinya dalam menetapkan kebijakan perusahaan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan
misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.

2) Prinsip Kejujuran
Kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan kepada seluruh pihak
yang terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan kejujuran yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang ada di
sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh kepercayaan yang tinggi bagi perusahaan tersebut.

3) Prinsip Niat Baik dan Tidak Berbuat Jahat


Prinsip ini terkait erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak membantu perusahaan dalam membangun
kepercayaan masyarakat, justru kejahatan dalam berbisnis akan menghancurkan perusahaan itu sendiri. Niatan dari
suatu tujuan terlihat cukup transparan misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai dari suatu perusahaan.

4) Prinsip Adil
Prinsip ini menganjurkan perusahaan untuk bersikap dan berperilaku adil kepada pihak-pihak bisnis yang
terkait dengan sistem bisnis tersebut.

5) Prinsip Hormat pada Diri Sendiri


Prinsip hormat pada diri sendiri adalah cermin penghargaan yang positif pada diri sendiri. Hal ini dimulai dengan
penghargaan terhadap orang lain. Menjaga nama baik merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.

KONSEP LOGISTIK
A. Pengertian Logistik
Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan strategis barang, suku cadang dan
barang dari para supplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan. (Bowersox Manajemen Logistik, 1986
: 13). Logistik didefinisikan oleh dewan manajemen logistik sebagai proses perencanaan, pelaksanaan dan mengendalikan aliran
yang efisien dan efektif dalam biaya bahan baku, di dalam proses persediaan, barang jadi, dan informasi yang terkait dari titik asal
ke titik konsumsi untuk tujuan yang sesuai dengan persyaratan pelanggan (Rogers dan TibbenLembke, 1999).

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Logistik adalah 1 pengadaan, perawatan, distribusi, dan penyediaan (untuk
mengganti) perlengkapan, perbekalan, dan ketenagaan; 2 segi ilmu kemiliteran mengenai pengadaan, perawatan, dan transportasi
peralatan, pembekalan, dan pasukan; 3 segala persiapan dan tindakan yang diperlukan untuk memperlengkapi pasukan dengan alat
dan perbekalan agar dapat bertempur dalam kondisi yang paling baik dan menguntungkan; 4 penanganan seluk-beluk operasi
militer.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, misi logistik adalah mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah
yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa
logistik.

B. Aktivitas Logistik
Dalam Perpres No 26 Tahun 2012 terdapat 13 aktivitas-aktivitas logistik, antara lain :
1. Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Pelayanan pelanggan merupakan suatu proses yang berlangsung diantara pembeli, penjual dan pihak ketiga yang
menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek seperti transaksi tunggal ataupun
jangka panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak.

2. Demand Forecasting (Peramalan Permintaan)


Ramalan permintaan manajemen logistik menentukan berapa banyak dari tiap barang yang diproduksi perusahaan yang harus
diangkut ke berbagai pasar. Selain itu, manajemen logistik harus mengetahui di mana asalnya permintaan sehingga dapat
menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat disetiap area pasar. Perkiraan akurat tentang permintaan
yang akan datang memungkinkan manajer logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktivitas-aktivitas
yang akan melayani permintaan tersebut.

Pengambilan keputusan tanpa keyakinan akan kurang optimal karena sangatlah sulit untuk menyediakan sumber sumber di
antara aktivitas logistik tanpa mengetahui jenis produk dan jasa yang akan diperlukan. Untuk itu, sangatlah penting bagi
organisasi untuk menjalankan beberapa tipe ramalan permintaan dan mendiskusikan hasil tersebut dengan beberapa bagian
pemasaran, produksi, dan departemen logistik. Software komputer, analisis trend, perkiraan pokok penjualan, ataupun metode
lain dapat membantu pembuatan ramalan yang diperlukan.

3. Inventory Management (Manajemen Persediaan)


Aktivitas pengendalian persediaan (Inventory control activity) bersifat kritis karena membutuhkan finansial atas
pemeliharaan persediaan produk yang cukup untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi.
Bahan baku dan komponennya, WIP (work in process), dan persediaan barang jadi, semuanya menghabiskan ruang fisik,
waktu kerja dan modal. Uang yang diinvestasikan pada persediaan tidak tersedia untuk dipergunakan.
Adapun alasan dilakukannya pengadaan persediaan dalam perusahaan :
a. Memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis.
b. Menyeimbangkan persediaan dan permintaan.
c. Memungkinkan spesialisasi produksi.
d. Melindungi ketidakpastian permintaan dan siklus pemesanan.
e. Bertindak sebagai penyangga/buffer diantara interface yang bersifat kritis dalam rantai pasok (Supply Chain).
Tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, untuk memprediksikan pengaruh
kebijakan pada tingkat persediaan dan untuk meminimalkan biaya total aktivitas logistik.

4. Logistics Communications (Komunikasi Logistik)


Sukses dalam lingkungan bisnis saat ini membutuhkan manajemen sistem komunikasi yang kompleks. Komuniasi yang
efektif harus berlangsung dalam:
a. Organisasi, supplier dan pelanggan.
b. Fungsi utama dalam organisasi, seperti logistik, perekayasaan keuangan, pemasaran, dan produksi.
c. Ketiga belas aktifitas logistik lainnya.
d. Berbagai jenis aspek dari tiap aktivitas logistik, seperti koordinasi gudang material, WIP dan barang akhir.
e. Berbagai anggota supply chain, seperti pelanggan penyedia sekunder yang tidak secara langsung berhubungan dengan
perusahaan.

5. Material Handling (Penanganan Material)


Penanganan material terjadi pada semua siklus proses manufaktur produk, baik itu sebelum maupun sesudah proses produksi.
Bahan baku juga biasanya bergerak dari bentuk aslinya sampai pada suatu bentuk tertentu sebelum akhirnya dapat diolah
pabrik. Setelah selesai diproduksi, produk dipindahkan/ didistribusikan pada berbagai pemakai. Setelah suatu produk selesai
masa pakainya, produk ini harus dibuang/didaur ulang. Untuk proses pembuangan ini, perlu dilakukan satu atau lebih
perpindahan sebelum material tersebut benar-benar dibuang, tapi untuk proses daur ulang, terjadi kembali perpindahan ke
kegiatan utama yang bertujuan untuk proses perbaikan ke sifat-sifat semula, proses inilah yang disebut sebagai perputaran
penanganan perpindahan material.
Tujuan penanganan material adalah :
a. Menyederhanakan dan menghapus sistem penanganan apapun yang memungkinkan.
b. Meminimalkan jarak tempuh.
c. Meminimalkan barang setengah jadi.
d. Menyediakan aliran bebas yang serentak dari bottleneck.
e. Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan dan pencurian.
f. Meminimalisasi biaya penanganan material dengan analisa aliran material yang cermat.

6. Order Processing (Proses Pemesanan)


Komponen-komponen proses pemesanan terbagai dalam 3 kelompok:
a. Elemen operasional (Operational Elements)
Meliputi pemasukan pesanan (order entry) atau perubahan pesanan, penjadwalan (scheduling), persiapan pengiriman
dan pemanufakturan (invoicing).
b. Elemen Komunikasi (Communication Elements)
Meliputi modifikasi pesanan, status penyelidikan pesanan, peniruan dan percepatan pesanan, koreksi kesalahan dan
permintaan informasi produk.
c. Kredit dan Elemen Pengumpulan (Credit and Collection Elements)
Meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening.

7. Packaging style (Sistem Pengemasan)


Dari perspektif logistik, fungsi pengemasan adalah untuk mengatur, melindungi dan mengidentifikasi produk dan material.
Dalam melakukan fungsinya, pengemasan memakan tempat dan menambah berat. Fungsi spesifik pengemasan ada 6 yaitu:
a. Penahanan (Containment)
Produk harus ditahan sebelum dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika kemasan rusak, barang didalamnya
akan rusak atau hilang, atau berdampak polusi jika barang tersebut merupakan material berbahaya.
b. Proteksi (Protection)
Isi dari kemasan harus dilindungi dari kerusakan atau kerugian akibat pengaruh lingkungan luar seperti kelembaban,
debu, serangga, dan pencemaran.
c. Pembagian (Apportionmnet)
Keluaran harus dikurangi dari produksi industri untuk dapat dikendalikan, disesuaikan dengan keinginan konsumen,
itulah perwujudan keluaran luas dari produksi ke dalam kuantitas yang lebih kecil dari kegunaan yang lebih baik untuk
para pelanggan.
d. Pengunitan (Unitization)
Pengemasan dapat diunitkan menjadi pengemasan sekunder yang kemudian dapat diunitkan menjadi bagian pallet yang
terbungkus dan pada akhirnya ke dalam sebuah wadah yang diisi dengan beberapa pallet.
e. Kesempatan Waktu (Convenience)
Pengemasan membuat produk agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
f. Komunikasi (Communication)
Pengemasan bisa mengatasi keambiguan, agar mudah dimengerti diberi simbol seperti Kode Produk Universal
(Universal Product Code/UPC). Di pasaran terdapat bermacam-macam cara pengemasan, diantaranya menggunakan
polybox, kardus, plasyik, karton, dan yang lainnya. Perusahaan-perusahaan menerapkan sistem pengemasan (packaging
style) yang berbeda-beda tergantung dari karakteristik produk tersebut.

8. Dukungan komponen dan jasa (Parts and Sevice Support)


Salah satu aktivitas pemasaran adalah memberikan pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-
bagian pengganti ketika produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Memiliki cadangan persediaan dan bagian-
bagian pengganti sangatlah penting bagi aktivitas service dan perbaikan, dan logistik bertanggung jawab meyakinkan bagian-
bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan membutuhkannya.

9. Pemilihan Lokasi dan Gudang (Plant and Warehouse Site Selection)


Pergudangan merupakan bagian internal dari semua sitem logistik yang berperan penting dalam melayani pelanggan dengan
total biaya seminimal mungkin, juga merupakan jaringan primer diantara prosedur dan pelanggan yang digunakan untuk
menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.
Terdapat 2 tipe dasar persediaan, yaitu;
a. Bahan mentah, komponen-komponen dan bagian-bagiannya (Persediaan Fisik)
b. Barang jadi akhir (Distribusi Fisik)
Pada umumnya, tempat penyimpanan persediaan diperlukan untuk:
 Mencapai transportasi yang ekonomis
 Mencapai produksi yang ekonomis
 Memelihara sumber persediaan
 Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (pasar musiman, fluktuasi permintaan, kompetisi)
 Mengatasi perbedaan ruang dan waktu yang berada diantara produsen dan konsumen
 Menetapkan setidaknya biaya total logistik seimbang dengan tingkat pelayanan pelanggan yang diinginkan
 Mendukung program just-in-time dari supplier dan pelanggan.

10. Procurement/Purchasing
Istilah Purchasing dan Procurement sering tertukar, meskipun berbeda pelaksanaannya. Purchasing pada umumnya
berhubungan dengan pembelian aktual material dan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses pembelian. Aktivitas
procurement dikenal sebagai process-oriented dan strategik.
Tujuan dari Purchasing :
a. Memberikan aliran material, persediaan dan pelayanan yang berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menjalankan
organisasi.
b. Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian
c. Menjaga dan memperbaiki kualitas
d. Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier
e. Menstandarisasikan. Dimana kemungkinan barang dibeli
f. Pembelian barang yang diperlukan dan pelayanan pada tingkat biaya total rendah
g. Mengembangkan posisi organisasi yang kompetitif
h. Mencapai keharmonisan, hubungan kerja yang produktif dengan area fungsional lainnya dalam organisasi
i. Menyempurnakan sasaran pembelian pada kemungkinan tingkat biaya administratif yang terendah.

11. Reverse Logistics


Penanganan barang barang retur baik berupa salvage dan scrap disposal, merupakan bagian dari proses yang berkaitan erat
dengan reverse logistics, dan juga merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih. Apalagi pelanggan
menuntut kebijakan retur yang lebih fleksibel yang berhubungan dengan proses daur ulang dan lingkungan hidup. Barang-
barang diretur bisa dikarenakan kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan pengiriman, trade-ins, dan alasan-alasan lainnya.
Reverse logistics juga melibatkan pemindahan dan pembuangan sisa material dari bagian produksi, distribusi dan
pengemasan. Jika sisa material tidak dapat digunakan untuk menghasilkan produk lain, material harus dibuang.

Apapun produk tambahannya, proses logistik harus menanganinya secara efektif dan efisien, menyangkut dan menyimpannya
bila produk tambahan tersebut dapat digunakan lagi atau di daur ulang. Logistik mengatur transportasinya ke lokasi produksi
atau ke lokasi daur ulang. Biasanya permasalahan ini diserahkan ke pihak ketiga.

12. Transportasi
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian dalam dan luar departemen logistik. Yaitu berhubungan dengan bagian
financial (freight bills/biaya pengiriman), engineering (pengemasan, transportasi peralatan), manajemen persediaan (bahan
baku, komponen, gudang jadi), hukum (kontrak gudang dan alat angkut), produksi (pengiriman tepat waktu).

13. Gudang dan Penyimpanan (Warehouse and Storage)


Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual, semakin besar waktu antara produksi dan
konsumsi, semakin besar pula tingkat atau jumlah persediaan yang dibutuhkan. Aktivitas pergudangan dan penyimpanan
meliputi keputusan mengenai apakah fasilitas penyimpanan seharusnya milk sendiri, dikontrakkan atau disewakan,
perencanaan dan perancangan fasilitas penyimpanan, pertimbangan produk gabungan (seperti apakah seharusnya produk
disimpan), prosedur pengamanan dan pemeliharaan, pelatihan personalia dan pengukuran produktivitas.
C. Tujuan Logistik
Mengutip dari Fundamental Manajemen Logistik: Fungsi-fungsi Logistik dalam Implementasi dan Operasi (2020) oleh Suntoro,
logistik bertujuan untuk mengirimkan barang serta bahan lainnya dalam jumlah yang tepat dan sesuai waktu yang dibutuhkan ke
lokasi yang dituju dengan biaya terendah. Selain itu, logistik juga bertujuan untuk meminimalkan pengeluaran biaya pengantaran
supaya tidak terlalu tinggi, menjaga agar layanan logistik tetap baik serta mendapatkan laba yang maksimal.

D. Peran Pentingnya Logistik


Logistik memiliki peran penting dalam organinsasi, diantaranya :
1. Berorientasi Pada Pemasaran
Logistik memiliki peranan yang penting dalam memuaskan pelanggan, untuk itu tim logistik memiliki peran yang penting
dalam upaya pemasaran. Selain itu, logistik juga memiliki kunci yang penting untuk mencapai profit atau keuntungan untuk
perusahaan.
2. Memberikan Nilai Tambah
Pihak perusahaan harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya, sehingga bisa mendapatkan konsumen yang
sangat setia pada produknya. Nah, sistem logistik yang bagus ini akan mampu memberikan nilai tambah kepada konsumen
dalam hal utilitas tempat dan waktu. Dalam hal ini, arti dari utilitas adalah suatu nilai yang ditambahkan atau dibentuk pada
produk dengan membuat produk tersebut agar selalu tersedia untuk pembeli atau pelanggan. Sedangkan utilitas waktu adalah
suatu nilai yang diperoleh dengan membuat suatu produk yang bisa diterima dalam waktu yang tepat.
3. Perpindahan Produk Secara Efisien
Sistem logistik yang baik terbukti mampu menciptakan proses pemasokan produk yang tepat, di tempat yang tepat, pada
waktu yang tepat, serta dalam kondisi yang tepat dan biaya yang lebih bersahabat agar pelanggan bisa mendapatkan manfaat
dari produk tersebut.
4. Lebih Ekonomis
Sistem logistik yang efisien dan juga ekonomis merupakan aset yang wajib dipelihara dan dijaga oleh pihak perusahaan. Bila
perusahaan mampu menyediakan produk ke pelanggan secara cepat dan biaya yang rendah, maka perusahaan akan mampu
meningkatkan pangsa pasar yang lebih banyak daripada kompetitor yang tidak mempunyai sistem logistik yang buruk. Selain
itu, perusahaan juga bisa menjual produk dengan biaya yang lebih murah karena efisiensi logistik, atau mampu memberikan
kepuasan layanan leng lebih baik kepada konsumen, sehingga bisa menciptakan efek yang baik pula.
DOKUMEN LOGISTIK
A. Definisi Dokumen Logistik
Pengertian Dokumen, menurut beberapa ahli :
1. Widianto (2006), dokumen ialah suatu benda yang dijadikan suatu tanda bukti, dokumen berfungsi sebagai petunjuk atau
keterangan.
2. Wursanto (1996), dokumen (pustaka) ialah tiap-tiap benda yang berwujud tulisan, tercetak, difotocopykan atau yang
direkamkan dan yang dapat memberikan keterangan tentang pengetahuan dalam arti yag luas sebagai hasil kegiatan manusia.
3. Sukoco (2007), dokumen adalah informasi yang dikumpulkan dan bisa diakses serta digunakan.

Dengan demikian dokumen dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu dalam bentuk tertulis yang dapat dijadikan bukti atau
keterangan dari suatu kegiatan.

Sementara Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan strategis barang, suku
cadang dan barang dari para supplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.

Maka Dokumen Logistik adalah Bentuk tertulis sebagai bukti atau keterangan dari proses pengelolaan pemindahan dan
penyimpanan strategis barang, suku cadang dan barang dari para supplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para
pelanggan.

B. Jenis Dokumen Logistik


Adapun jenis-jenis dokumen dalam kegiatan logistik, diantaranya :
1. Penerimaan (receiving)
Kegiatan penerimaan barang (receiving) adalah suatu proses penerimaan barang termasuk didalamnya kegiatan bongkar muat
dari sarana angkutan barang (truk, tronton, trailer, dsb.), perhitungan jumlah barang diterima, inspeksi kualitas barang,
pengecekan dokumen pengiriman dan data stok barang. Istilah lain kegiatan receiving di beberapa perusahaan adalah good
receipt, purchase order receipt, inbound movement.
2. Pengambilan barang (Putaway)
Pengambilan barang (Putaway) adalah suatu proses perpindahan barang. Proses perpindahan ini secara fisik diawali dari
tempat penerimaan barang (receiving dock) ke tempat penyimpanan di gudang. Istilah Putaway mempunyai istilah lain
seperti storing, keeping, dan transfer. Terdapat tiga langkah yang perlu dilakukan dalam proses Putaway yaitu Putaway
request, suggestion dan confirm Putaway suggestion.
3. Customer order Picking atau order selection
Customer order Picking/order selection merupakan aktivitas pengambilan barang dari gudang penyimpanan atau lokasi
pengambilan, yang kemudian disiapkan untuk proses pengiriman. Proses Picking terdiri dari tiga tahap yaitu Picking request,
Picking suggestion dan confirm suggestion.
4. Packing
Packing merupakan kegiatan yang dilaksanakan kemudian setelah proses pengambilan barang di gudang penyimpanan. Pada
proses ini dilakukan kegiatan pengepakan barang menggunakan bahan pengemasan sesuai dengan jenis barangnya, dapat
dilakukan pengemasan dengan plastik, kertas, maupun karton.
5. Cross Docking
Cross-docking merupakan kegiatan memindahkan barang langsung dari area penerimaan langsung (receiving) ke lokasi
pengiriman (shipping) tanpa melalui aktivitas penyimpanan di gudang.
6. Shipping
Shipping merupakan kegiatan pengiriman barang, meliputi proses pembuatan dokumen pengiriman, pemuatan barang ke truk
dan pengupdate-an data barang yang sudah dimuat truk (loading). Pada langkah ini stok dan booking di lokasi shipping akan
berkurang sebanyak barang yang dikirim. Di beberapa perusahaan shipping kadang disebut sebagai good issue, shipment,
dispatch atau istilah lainnya.

Berikut beberapa contoh dokumen dalam kegiatan logistik, yaitu :


a. Formulir Purchase Order
Purchase order (PO) adalah dokumen resmi yang dibuat oleh pembeli yang berisi rangkuman barang atau jasa yang mereka
beli dari penjual atau pemasok. Dokumen ini juga berperan sebagai kontrak yang membentuk kesepakatan mengenai barang
atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli. Purchase Order berisi rincian penting mengenai barang yang akan dibeli oleh
pihak pembeli yang meliputi:
1) Nama perusahaan;
2) Alamat perusahaan;
3) Tanggal pengiriman;
4) Nomor pesanan

Nama pemesan
Alamat pengiriman

1) Alamat penagihan;
2) Nomor telepon
3) Alamat email
4) Nama produk
5) Jumlah barang
6) Harga barang
7) Metode pembayaran yang diinginkan
8) Cara pengiriman yang diharapkan
9) Syarat dan ketentuan transaksi

b. Formulir Delivery Order


Delivery order merupakan dokumen yang berfungsi
sebagai surat perintah penyerahan barang yang telah
dipesan dengan kesepakatan bersama antara penjual dan
pembeli yang ditujukan kepada bagian gudang sebuah perusahaan. Delivery order dapat dikatakan juga sebagai surat jalan
yang berasal dari para supplier. Delivery order terdiri dari 3 lembar kertas yang berwarna putih, merah, dan kuning.
1) Lembar pertama berwarna putih dijadikan sebagai bukti transaksi pembelian dan berperan untuk penagihan di
kemudian hari.
2) Lembar kedua berwarna merah dijadikan arsip bagi pemesan barang dan nantinya akan digunakan sebagai patokan
untuk penjualan barang ke pelanggan atau customer.
3) Lembar ketiga berwarna kuning dijadikan sebagai arsip bagi yang menerbitkan delivery order.
c. Formulir Penerimaan Barang
Formulir penerimaan barang adalah sebuah dokumen yang berisi informasi seputar proses penerimaan barang yang biasanya
berisi informasi seputar penghitungan jumlah barang yang diterima, inspeksi pengecekan barang berkaitan dengan dengan
kualitas dan kerusakan yang ada, pengecekan dokumen pengiriman dan peng-update-an data stok gudang. Secara detail form
ini berisi isian nama pengirim/supplier, nomor dokumen, tanggal terima, kode barang, deskripsi barang, jumlah barang,
satuan barang, keterangan barang, dan tanda tangan pengirim dan penerima barang.

d. Formulir Permintaan Barang


Form permintaan barang adalah sebuah formulir berupa lembaran yang berfungsi untuk meminta barang dari gudang. Dalam
praktiknya biasanya cukup di tulis tangan karena formulir ini digunakan untuk kepentingan internal saja, yaitu oleh pemakai
barang untuk meminta barang dari bagian gudang. Formulir ini umumnya berisi informasi isian nama bagian yang
memerlukan barang, tujuan permintaan barang (misal produksi, reparasi, pemeliharaan, investasi, dan sebagainya), tanggal
pengisian formulir, kode dan nama barang, satuan, kuantitas barang, tangan dan nama pihak yang meminta barang.
e. Form Pengeluaran Barang
Form pengeluaran barang merupakan formulir
yang berupa lembaran yang memuat informasi
berkaitan dengan pengeluaran barang- barang
logistik yang meliputi jenis dan spesifikasi
barang, tanggal pengeluaran, jumlah
pengeluaran, dan penerima logistik. Setiap
terjadi pengeluaran logistik dari gudang harus
segera dilakukan pencatatan pengeluaran logistik ke
dalam buku pengeluaran gudang, di samping
harus pula melakukan pengisian pengeluaran
pada kartu gudang sehingga nantinya dapat
diketahui jumlah persediaan logistik jenis
tertentu.

f. Formulir Kartu Persediaan Barang


Kartu persediaan barang adalah sebuah formulir atau lembaran yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan atas
jumlah persediaan logistik karena adanya pemasukan dan pengeluaran logistik. Informasi yang tertuang dalam kartu
persediaan logistik meliputi tanggal pemasukan/pengeluaran logistik, kode nomor surat bukti pemasukan/pengeluaran, jenis
dan spesifikasi logistik, asal/tujuan logistik, jumlah pemasukan/pengeluaran, dan jumlah akhir persediaan logistik.
g. Formulir Inventory Report/ Laporan Inventaris Barang
Formulir Inventory Report merupakan suatu dokumen yang berisi informasi inventaris barang di gudang. Pada prinsipnya
sama dengan formulir persediaan barang hanya saja dibuat dalam rekap seluruh barang yang ada di gudang.

h. Formulir Perencanaan Stock Opname


Formulir perencanaan stock opname adalah suatu dokumen yang berfungsi menjelaskan program kegiatan stock opname
dari seluruh barang-barang yang ada di gudang dengan isi informasi seputar barang yang akan dihitung, personil yang
bertugas, serta sumber daya pendukung seperti peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam kegiatannya.
i. Formulir Hasil Stock Opname
Formulir hasil stock opname merupakan suatu dokumen yang berisikan informasi hasil kegiatan stock opname oleh personil
gudang, didalamnya berisi keterangan seputar kode barang, deskripsi barang, jumlahnya disertai keterangan barang.
TRANSPORTASI LOGISTIK
A. Definisi Transportasi Logistik
1 Definisi Transportasi
Transportasi merupakan salah satu sektor penting dalam kehidupan sehari-hari. Apabila merujuk pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), transportasi diartikan sebagai pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan
teknologi.
2 Definisi Logistik
Logistik adalah logistik bermakna perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas fisik dari material dan barang untuk
memenuhi kebutuhan konsumen atau mereka yang membutuhkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa Transportasi Logistik adalah proses pengangkutan material dan barang untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan yang sesuai dengan kemajuan terknologi.

B. Jenis Moda Transportasi Logistik


Moda transportasi dalam logistik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan alat angkut yang digunakan untuk
berpindah tempatnya suatu barang logistik dari tempat satu ke tempat lain. Atau biasa juga disebut dengan Armada yang dapat
digunakan untuk mengakut barang.

Ada lima macam moda transformasi dalam dunia logistik, diantaranya :


1. Moda transportasi jalan raya
Moda transportasi jalan raya adalah moda
transportasi yang menggunakan fasilitas jalan raya
atau bisa juga menggunakan jalan tol. Moda
transportasi jenis ini mempunyai kendala jika
keadaan dalam kondisi macet. Jika jalan raya padat
akan kendaraan maka sudah pasti kiriman akan tiba
dengan waktu yang tidak tepat atau terlambat, atau
bisa saja tepat waktu, akan tetapi perjalanan harus
di mulai beberapa jam sebelum waktu
keberangkatan yang telah ditentukan sehingga akan
banyak waktu yang terbuang secara sia-sia.

Kendaraan yang digunakan dalam moda transportasi ini adalah kendaraan seperti truk, truk box, truk container, dan motor.
2. Moda transportasi laut
Moda transportasi laut adalah moda transportasi yang
menggunakan jalur laut. Barang logistik yang dikirim lewat jalur
laut adalah barang logistik yang berjumlah banyak. Biasanya
para pengirim barang menggunakan container untuk menyimpan
barangnya diatas kapal. Pengiriman lewat jalur laut rawan sekali
akan resiko pembajakan, sehingga butuh keamanan yang lebih
untuk moda transportasi ini. Barang yang dikirim lewat laut
adalah barang-barang yang akan dikirim keluar pulau atau keluar
negeri dengan jumlah barang yang banyak dan tidak mungkin
diangkut lewat udara.
Kendaraan yang digunakan dalam moda transportasi ini adalah kapal laut pengankut container dan kapal tanker.

3. Moda transportasi udara


Moda transportasi udara adalah moda transportasi lewat jalur
udara atau lewat jalur penerbangan. Moda transportasi ini
sangat baik digunakan jika perusahaan akan mengirim barang
yang penting yang harus sampai dengan cepat. Moda
transportasi lewat udara memang cepat dalam peroses
pengirimannya namun harga yang dikenakan pun lumayan
mahal. Sudah pasti dalam moda ini yang digunakan adalah
pesawat terbang. Ada barang yang dikirim dengan disimpan
bagasi pesawat penumpang dan ada juga barang yang dikirim
dengan pesawat khusus cargo.

4. Moda transportasi rel


Moda transportasi rel adalah moda transportasi yang
menggunakan jalur rel. Moda transportasi ini tidak akan
mengalami kemacetan. Moda transportasi jenis ini biasanya
dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang akan mengirim
barangnya. Harga yang dikenakan untuk moda transportasi ini
lumayan efesien. Kendaraan yang digunakan untuk moda
transportasi rel adalah kendaraan kereta api.
5. Moda transportasi pipeline
Moda transportasi pipeline adalah moda transportasi yang
menggunakan pipa untuk proses perpindahan barangnya.
Biasanya barang yang dikirim lewat mode transportasi
pipeline adalah barang dalam bentuk cair atau barang dalam
bentuk gas. Moda transportasi pengiriman barang jenis ini
biasanya digunakan oleh pertamina.

C. Evaluasi Moda Transportasi


Secara umum tiap moda transporatasi memiliki keunggulan dan
kelemahan tersendiri ditinjau dari berbagai pertimbangan. Di bawah
ini memberikan evaluasi umum dari berbagai moda transportasi
ditinjau dari beberapa kriteria supply chain atau rantai pasok.
DISTRIBUSI & DELIVERY
A. Pengertian Distribusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), distribusi adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang
atau ke beberapa tempat.
Berdasarkan Wikipedia, Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Pihak atau orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (2004)
karya T. Gilarso, SJ, proses distribusi adalah penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya kepada konsumen yang
memerlukannya.

B. Tujuan Distribusi
Tujuan utama dalam kegiatan distribusi yaitu untuk memastikan keberlangsungan kegiatan produksi dan memastikan produk
diterima oleh konsumen dengan baik. Adapun tujuan lainnya, antara lain:
1. Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen,
2. Membantu meratakan persebaran barang dan jasa
3. Membantu produsen menjual produk yang dihasilkan
4. Memudahkan konsumen mendapatkan produk yang diperlukan

C. Fungsi Distribusi
Berikut ini fungsi pokok dalam kegiatan distribusi, yaitu :
1. Pengangkutan atau transportasi
Yakni kegiatan distribusi berfungsi dalam dilaksanakan kegiatan pengangkutan yang pada umumnya membutuhkan alat
trasportasi.
2. Penjualan (Selling)
Merupakan fungsi terkait pengalihan hak dari tangan produsen ke tangan konsumen yang dilakukan dengan penjualan.
3. Pembelian (Buying)
Pembelian atau lawan dari penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh konsumen dengan melakukan pembelian
terhadap barang yang dibutuhkan.
4. Penyimpanan (Stooring)
Merupakan proses yang ditujukan untuk menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang.
5. Pembakuan Standar Kualitas Barang
Meliputi standar ketentuan mutu, jenis, dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Pembakuan (standardisasi) barang ini
dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.
6. Penanggung Resiko
Seorang distributor juga memiliki fungsi dalam menanggung resiko terhadap kerusakan barang selama masa pendistribusian.
Pada zaman ini, penanggung resiko kerusakan barang dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan
lembaga/perusahaan asuransi.

Selain keenam fungsi pokok distribusi, terdapat tiga fungsi tambahan dari kegiatan distribusi, diantaranya :
1. Menyeleksi
Kegiatan ini biasanya diperlukan pada distribusi hasil pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha.
Sebagai contoh pada produksi tembakau diperlukan penyeleksian berdasarkan mutu atau standar yang berlaku. Contoh
lainnya pada produksi buah-buahan yang diseleksi berdasarkan ukuran besar kecil buah.
2. Mengepak/Mengemas
Kegiatan distribusi juga memiliki fungsi pengepakan yang ditujukan untuk menghindari adanya kerusakan barang atau hilang
dalam pendistribusian. Oleh karena itu, barang hasil produksi harus dikemas dengan baik.
3. Memberikan Informasi
Distributor juga memiliki fungsi dalam menyampaikan informasi terkait hal-hal yang perlu diinformasikan terkait produk.
Hal ini dimaksudkan untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada konsumen.
D. Jenis Saluran Distribusi
Berikut ini adalah beberapa saluran distribusi yang lazim digunakan dalam perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Produsen – Konsumen
Disebut saluran langsung atau saluran nol tingkat (zero level channel) yaitu produsen langsung ke konsumen tanpa
melibatkan pedagang perantara. Hal ini bisa dilakukan dengan cara penjualan pribadi (door to door) melalui pos dari toko
milik produsen sendiri.
2. Produsen – Pengecer – Konsumen
Disebut saluran satu tingkat (one level channel) adalah saluran yang sudah menggunakan perantara. Dalam pasar konsumsi,
perantara ini adalah pengecer. perantara pengecer disini adalah membeli dalam jumlah besar dari produsen kemudian dijual
eceran kepada konsumen.
3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Sering disebut dengan saluran dua tingkat (two level channel) yaitu mencakup dua perantara. Dalam hal ini perantara tersebut
adalah pedagang besar dan pengecer. produsen hanya melayani pembelian dalam jumlah yang besar yaitu oleh pedagang
besar, kemudian pedagang besar menjual lagi ke pengecer, baru kemudian ke konsumen. Saluran ini sering juga disebut
saluran tradisional.
4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Tipe saluran ini hampir sama dengan tipe saluran yang ketiga, dimana melibatkan dua perantara. hanya saja disini bukan
pedagang besar tetapi agen. Agen disini bertindak sebagai
pedagang besar yang dipilih oleh produsen. Sasaran penjualan agen disini terutama ditujukan kepada pengecer besar.
5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Disini terdapat tiga perantara (three level channel) atau disebut saluran tiga tingkat. Dari agen yang dipilih perusahaan masih
melalui pedagang besar terlebih dahulu sebelum ke pengecer.

Anda mungkin juga menyukai