Anda di halaman 1dari 15

POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal.

- 118
PONTIANAK
Material Teknik

BAB VIII
KOROSI LOGAM

Hasil belajar

Setelah berhasil menyelesaikan, melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab ini, Saudara
mampu menjelaskan terjadinya korosi pada logam dan dapat menjelaskan jenis-jenis korosi
yang terjadi pada logam

Kriteria Penilaian

Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria kemampuan
sebagaii berikut :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan korosi pada logam
2. Menjelaskan jenis-jenis korosi pada logam
.
8.1 Pengertian Korosi
Korosi didefinisikan secara umum sebagai berikut :
“Korosi adalah degradasi bahan (umumnya logam) atau sifatnya karena bereaksi dengan
lingkungannya”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
(1). Yang terdegradasi bahan logam dan non-logam,
(2). Yang terdegradasi bahan atau sifatnya (fisik, mekanik, kimiawi)
(3). Lingkungan ( disekitarnya ) : kimiawi, fisik, mekanik, biologis.
Banyak definisi mengenai korosi, tergantung kepada siapa definisi tersebut disampaikan,
tetapi kesemuanya mempunyai maksud yang sama.
Logam pada umumnya berasal ( dihasilkan ) dari mineral, yang keberadaannya di
alam lebih stabil daripada logam. Untuk mendapatkan logam, orang pada umumnya
menambahkan energi, sehingga logam sebenarnya berada pada kedudukan energi yang
tinggi. Oleh sebab itu logam sebenarnya dalam kondisi metastabil dan selalu cenderung

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


104
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

akan kembali ke alam atau kebentuknya semula sebagai mineral, seperti diilustrasikan pada
gambar dibawah ini.

LOGAM

E
TEK.
ANTI KOROSI
KOROSI

MINERAL t MINERAL
Gambar 8.1 Proses kembalinya Logam ke Alam
Korosi terjadi bila dipermukaan logam terdapat stratifikasi energi atau perbedaan sifat
elektrikal yang dinyatakan dalam potensial. Bagian-bagian (daerah-daerah) yang berenergi
lebih tinggi dari sekitarnya cenderung akan terkorosi, yang berenergi lebih rendah . Jadi
bila suatu logam terkorosi, ada bagian-bagian yang tidak terkorosi.
Dalam pengertian elektrikal, bagian yang terkorosi mempunyai potensial yang lebih
rendah, sedang yang tidak terkorosi adalah bagian yang potensialnya lebih tinggi.
Proses interaksi antara logam dan lingkungan melibatkan banyak keilmuan, dan dari segi
praktis bahkan melibatkan semua bidang keilmuan.
Bidang2 keilmuan yang terlibat dalam keahlian korosi di antaranya :
1. ilmu logam/metalurgi
2. ilmu kimia dan elektrokimia
3. ilmu fisika
4. teknik mesin
5. teknologi mineral
6. teknik sipil
7. teknik perkapalan dan masih banyak lagi

Oleh karena itu seorang ahli korosi dapat berasal dari latar belakang ilmu pengetahuan
yang berbeda, yang kadang2 untuk satu masalah korosi dapat dibahas dari berbagai segi.

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


105
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

Sekalipun demikian segala pemasalahan korosi sebenarnya dapat dikembalikan kepada


ilmu termodinamika dan kinetika. Teori korosi yang mendukung adalah :
a). Proses korosi : termodinamika, kinetika, klasifikasi korosi.
b). Bahan : paduan besi, paduan non-besi, logam2 langka, logam
mulia, dan non-logam.
c). Lingkungan : atmosfir, air tawar, air laut, tanah, bahan kimia, lelehan garam,
sistem pelumas, dll..
Bila sepotong logam dicelupkan ke dalam elektrolit, maka logam pada umumnya akan
larut atau terkorosi.

Contoh : logam seng dalam larutan klorida

Zn + 2 HCl Zn Cl2 + H2

Zn + 2 H+ + 2 Cl- Zn2+ + 2 Cl- + H2

Zn Zn2+ + 2 e ( oksidasi )

2 H+ + 2 e H2 ( reduksi )

Logam seng berpindah ke lingkungan sebagai ion seng. Ini adalah peristiwa oksidasi, atau
korosi, yang terjadi di daerah di permukaan logam yang energinya lebih tinggi dari
sekitarnya. Daerah ini disebut daerah anodik, atau anoda.
Ion hidrogen direduksi menjadi gas hidrogen ( H2 ) dan keluar dari larutan. Peristiwa
reduksi ini terjadi di daerah-daerah di permukaan logam yang energinya lebih rendah,
disebut daerah katodik atau katoda. Daerah ini tidak terkorosi.
Peristiwa oksidasi dan reduksi tersebut di atas berlangsung secara serempak, dan terjadi
suatu aliran listrik searah yang merupakan rangakaian tertutup. Arus listrik mengalir dari
anoda di permukaan logam, masuk elektrolit, masuk lagi ke logam di katoda, dan kembali
ke anoda dalam logam. Jadi dalam proses korosi ada perubahan kimia dan ada perubahan
muatan listrik dari unsur-unsur yang terlibat. Oleh karena itu proses korosi logam adalah
proses elektrokimia.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa korosi dapat terjadi bila
a. ada katoda
b. ada anoda
c. ada elektrolit

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


106
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

d. ada penghantar listrik logam


Sehingga ada beberapa faktor yang mempengaruhi korosi, yaitu
1. Korosi adalah interaksi antara bahan ( dalam hal ini logam ) dengan lingkungan.
Secara teknis faktor-faktor yang mempengaruhi korosi adalah faktor-faktor logam dan
lingkungan.
2. Faktor-faktor non teknis yang dapat mempengaruhi pemilihan logam dan kondisi
lingkungan terutama adalah faktor ekonomi.
3. Faktor-faktor teknis yang berkaitan dengan logam, diantaranya :
- komposisi kimia.
- sifat-sifat fisis.
- sifat-sifat mekanis.
- sifat-sifat mampu las.
- sifat-sifat mampu fabrikasi.
- sifat-sifat mampu tuang.
- sifat-sifat mampu permesinan.
- heat-treatment.
- kualitas akhir.
- protective coating.
- dsb.
4. Faktor lingkungan terasa makin lama makin kompleks, karena per-kembangan
kehidupan manusia. Dalam banyak hal sering tidak terkendali lagi. Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam lingkungan di antaranya :
- komposisi kimia.
- sifat-sifat fisis ( tekanan, suhu ).
- gas, cair, padat.
- alam, proses.
- kondisi biologis ( bakteri, jamur ).
5. Faktor-faktor logam dan lingkungan harus di evaluasi secara integral, karena dalam
suatu industri dapat dan sering diterapkan beberapa jenis logam dalam suatu kondisi
lingkungan, atau sebaliknya satu jenis logam berada dalam beberapa jenis kondisi

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


107
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

lingkungan. Kondisi yang paling rumit adalah beberapa jenis logam berada dalam
beberapa jenis lingkungan.

8.2 Jenis-jenis Korosi


Dari pemahaman diatas maka dapat diketahui jenis-jenis korosi secara umum yaitu
1. Korosi Seragam, jenis korosi yang dikarakterisasikan oleh reaksi kimia atau
elektrokimia dengan penampakan produk korosi dan peronggaan skala besar dan
merata.

Gambar 8.2 Korosi seragam

2. Korosi Dwilogam, Jenis korosi yang terjadi antara dua buah logam dengan nilai
potensial berbeda saat dua buah logam bersatu dalam suatu elektrolit yang korosif.

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


108
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

Gambar 8.3 Korosi dwilogam

3. Korosi Celah, Jenis korosi lokal yang terjadi antara dua buah material baik logam-
logam atau logam-non logam yang mempunyai celah antara keduanya yang
mengakibatkan terjadinya perbedaan konsentrasi oksigen (differential oxygen).

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


109
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

Gambar 8.4 Korosi celah

4. Korosi sumuran, merupakan jenis korosi yang menyerang secara lokal yang
menghasilkan bentuk-bentuk permukaan lubang-lubang di logam

Gambar 8.5 Korosi sumuran

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


110
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

5. Korosi Erosi, merupakan jenis korosi yang menggunakan proses mekanik melalui
pergerakan relatif antara aliran gas atau cairan korosif dengan logam

Gambar 8.6 Korosi Erosi


6. Korosi Retak Tegang (Stress Corrosion Cracking), Korosi retak tegang merupakan
jenis korosi yang disebabkan kehadiran secara simultan tegangan tarik (tensile
stress) dan media korosif yang menyebabkan terjadi penampakan retak di dalam
logam

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


111
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

Gambar 8.7 Korosi retak tegang


7. Korosi Batas Butir, Korosi batas butir merupakan korosi yang menyerang secara
lokal menyerang batas butir-butir logam sehingga butir-butir logam akan hilang
atau kekuatan mekanik dari logam akan berkurang, Korosi ini disebabkan adanya
kotoran (impurity) batas butir, adanya unsur yang berlebih pada sistem perpaduan
atau penghilangan salah satu unsur pada daerah batas butir.

Gambar 8.8 Korosi batas butir

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


112
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

8. Peluluhan selektif, Peluluhan selektif atau dealloying merupakan penghilangan


salah satu unsur dari paduan logam oleh proses korosi.

Gambar 8.9 Peluluhan selektif


9. Freeting Corrosion, Freeting corrosion merupakan jenis korosi yang terjadi pada
dua permukaan kontak logam dengan beban yang besar bergerak dengan gerak
vibrasi pada permukaan logam dasar di lingkungan korosif

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


113
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

Gambar 8.10 Freeting corrosion


10. Peronggaan (Cavitation), Peronggaan terjadi saat tekanan operasional cairan turun
di bawah tekanan uap gelembung-gelembung gas yang dapat merusak permukaan
logam dasar

Gambar 8.11 Peronggaan


8.3 Pencegahan Korosi
Proses korosi dapat dicegah dengan melihat berbagai aspek yang mempengaruhi proses
korosi tersebut. Aspek-aspek dalam pencegahannya antara lain yaitu :

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


114
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

1. SELEKSI MATERIAL
Metode umumnya yang sering digunakan dalam pencegahan korosi yaitu pemilihan
logam atau paduan dalam suatu lingkungan korosif tertentu . Beberapa contoh material
yaitu :
Baja karbon ; Logam struktur sering digunakan dengan menggunakan baja karbon
karena baja karbon secara ekonomis relatif murah, banyak sekali variasi jenis baja
karbon dan dapat di kerjakan untuk permesinan, pengelasan dan dibentuk dalam
berbagai bentuk. Beberapa jenis baja karbon dapat terjadi korosi perapuhan hidrogen
(hydrogen embrittlement, korosi seragam, stress corrosion, korosi galvanik dan
sebagainya .
Baja stainless umumnya sebagai alternatif pengganti baja karbon. Banyak jenis baja
stainless yaitu martensitic stainless steel, ferritic stainless steel, austenitic stainless
steel dan precipitation-hardening stainless steel. Umumnya austenitic stainless steel
(seri 300) dengan unsur pembentuk utama besi dan unsur krom 18% dan nikel 8%.
Jenis ini tahan terhadap korosi secara umumnya. Tapi kurang tahan terhadap korosi
sumuran, korosi celah dan korosi retak tegang pada beberapa lingkungan
Paduan aluminium, Paduan aluminium umumnya digunakan di bidang penerbangan,
otomotif dan sebagainya dikarenakan mempunyai ketahanan terhadap korosi atmosfer,
sayangnya sifat protektif dari lapisan film oksida aluminium yang membentuk paduan
dapat pecah secara lokal dan akan mengakibatkan kegagalan korosi pada lokasi
pecahnya lapisan protektif itu. Lapisan protektif atau lapisan pasif yang pecah akan
mengakibatkan jenis korosi batas butir (intergranular corrosion) sehingga selanjutnya
kan terjadi pelepasan butir-butir logam dari logam ke lingkungan (exfoliation
corrosion)
Paduan tembaga; Perunggu dan kuningan umumnya digunakan untuk material
perpipaan, katup-katup dan perkakas (perabotan). Material tersebut rentan terhadap
korosi reta k tegang (stress corrosion cracking) saat di lingkungan bersenyawa
amonia, dealloying dan menyebabkan korosi dwi logam saat dipasangkan dengan baja
atau struktur logam lainnya. Umumnya paduan-paduan tembaga relatif lunak sehingga
rentan terjadi korosi erosi

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


115
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

Titanium : Titanium merupakan salah satu logam yang ada di alam namun jumlahnya
terbatas sehingga relatif mahal saat pembuatannya. Aplikasi logam umumnya ini
sebagai bahan industri antariksa dan industri proses kimia. Dua jenis paduan titanium
secara umum yaitu paduan ruang angkasa (aerospace alloy) dan paduan tahan korosi.
Walaupun mempunyai ketahanan lebih dari materila logam lainnya, titanium dapat
terjadi korosi celah.

2. PELAPISAN (COATING)
Metode pelindungan logam terhadap serangan korosi adalah dengan pelapisan. Prinsip
umum dari pelapisan yaitu melapiskan logam induk dengan suatu bahan atau material
pelindung. Jenis-jenis pelapisan sebagai pelindung proses korosi dapat dibagi secara
umum tiga bagian yaitu pelapisan organik , non organik dan logam.
a. Pelapisan non organik dan logam
Pelapisan dengan ketebalan tertentu material logam dan non organik dapat
memberikan pembatas antara logam dan lingkungannya.
Metode pelapisan dengan logam :

1. Electroplating (Penyepuhan listrik)


Komponen yang akan dilapis dan batangan atau pelat logam direndam dalam
suatu larutan elektrolit yang mengandung garam-garam logam bahan
penyepuh. Kemudian suatu potensial diberikan ke dalam sel sehingga
komponen sebagai katoda dan batangan logam penyepuh menjadi anoda, ion-
ion logam penyepuh dari larutan akan mengendap ke permukaan komponen
sementara dari anoda ion-ion terusa terlarut.
2. Hot dipping (Pencelupan panas) : Komponen dicelupkan ke dalam wadah
besar berisi logam pelapis yang meleleh (dalam kedaan cair). Antara logam
pelapis dan logam yang dilindungi terbentuk ikatan secara metalurgi baik
karena terjadinya proses perpaduan antarmuka (interface alloying).
3. Flame spraying (Penyemprotan dengan semburan api) : Logam pelapis
berbetuk kawat diumpankan pada bagian depan penyembur api dan meleleh
kemudian segera dihembuskan dengan tekanan yang tinggi menjadi butiran-

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


116
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

butiran halus. Nutiran-butiran halus dengan kecepatan 100-150 m/s menjadi


pipih saat menumbuk permukaan logam dan melekat.
4. Cladding: Lapisan dari logam tahan korosi dilapiskan ke logam lain yang tidak
mempunyai ketahan korosi terhadap lingkungan kerja yang kurang baik namun
dari segi sifat mekanik, fisik dsb baik.
5. Diffusion (pelapisan difusi) : Teknik mendifusikan logam pelapis atau pelapis
bukan logam ke dalam lapisan permukanan logam yang dilindungi dengan
membentuk selapis logam paduan pada komponen

b. Pelapisan Organik
Pelapisan ini memberikan batasan-batasan antara material dasar dan lingkungan.
Pelapisan organik antara lain cat, vernis, enamel dan selaput organik dan
sebagainya.

8.4 Soal-soal Latihan.


Pertanyaan.
1. Jelaskan apa yang dimaksud korosi
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan korosi dwilogam.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan freeting corrosion.
4. Jelaskan proses pencelupan panas untuk mencegah terjadinya korosi.
5. Proses korosi logam adalah proses elektrokimia, sebutkan komponen yang
mendukungnya hingga menyebabkan korosi.

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


117
MESIN
POLITEKNIK NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN Hal. - 118
PONTIANAK
Material Teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK Bab VIII – Korosi Logam


118
MESIN

Anda mungkin juga menyukai