Anda di halaman 1dari 16

TEMA

GAYA HIDUP BERKELANJUTAN


TOPIK
MENGELOLA TUTUP BOTOL
AIR MINERAL BEKAS

UPTD SDN ANGGERSEK 1


OLEH :
NURUL KAMARIYAH, S, Pd
Pencemaran lingkungan hidup menjadi tantangan utama dalam kehidupan manusia
sekarang ini. Salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi adalah pencemaran
sampah plastik yang tidak terkelola baik di darat maupun di lautan. Indonesia tidak
lepas dari permasalahan sampah plastik, bahkan menjadi penyumbang sampah
plastik nomor 2 di dunia. Dari seluruh sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia,
hanya 10-15% yang dapat didaur ulang (kejarcita.id, 2020). Kurangnya kesadaran
serta perilaku konsumsi masyarakat ikut berkontribusi pada besarnya
timbulnya sampah plastik di Indonesia.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran sampah plastik
tidak terkelola adalah dengan edukasi sejak dini tentang bagaimana menggunakan
dan memanfaatkan benda-benda berbahan plastik, yang sejatinya memiliki banyak
kegunaan, namun perlu dikelola setelah tidak terpakai lagi
Belajar kelola plastik.id adalah situs edukasi tentang bagaimana
menggunakan plastik secara bijak, dan bagaimana mengelola serta
memanfaatkan sampah plastik setelah terpakai agartidak mencemari
lingkungan. Tujuan belajar kelola plastik adalah menyajikan materi
pembelajaran yang berbasis sains atau ilmu pengetahuan, yang dapat
digunakan sebagai referensi dalam proses pembelajaran para guru
dan siswa-siswi di bangku Sekolah Dasar.
Melalui projek bertema “Belajar Kelola Sampah Plastik” diharapkan
siswa-siswi Sekolah Dasar dapat memperoleh pemahaman, sikap
serta keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan gaya
hidup berkelanjutan terkait penggunaan dan pengelolaan plastiK
) ) ) ) ) ) ) ) ) TUJUAN, ALUR, TARGET
) ) ) ) ) ) ) ) )
Dengan mengangkat tema
“Gaya Hidup Berkelanjutan” dan mengacu kepada dimensi profil
Pelajar Pancasila, projek “Belajar Kelola Sampah Plastik” bertujuan mewujudkan peserta
didik berkesadaran lingkungan yang mampu berperan aktif dalam menjaga serta mengatasi
permasalahan lingkungan, khususnya terkait penggunaan dan pengelolaan plastik secara
bijak.
Dalam fase B, fokus pembelajaran tentang isu plastik adalah pada pengenalan dan
identifikasi. Pada tahapan
“pengertian plastik”
, peserta didik belajar mengenal plastik
sebagai material buatan manusia dengan karakteristik yang berbeda dari material lain.
Peserta didik mengeksplorasi dan membandingkan sifat material plastik dengan material
lainnya, sehingga dapat mengidentifikasi mana benda plastik dan mana benda bukan plastik
Peserta didik kemudian belajar mengenal bentuk pengelolaan plastik,yaitu
pemilahan benda plastik bekas pakai sehingga tidak tercampur dengan
sampah lainnya (khususnya sampah organik). Peserta didik juga belajar cara
sederhana untuk mengolah sampah plastik, yaitu dengan cara repurpose
(penggunaan kembali dengan tujuan berbeda).
Tahapan terakhir dalam alur pembelajaran adalah memperkenalkan
peserta didik pada permasalahan terkait penggunaan dan pengelolaan
plastik, melalui kegiatan kunjungan ke Tempat Pembuangan Sampah
Sementara (TPS).
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga
dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: (1) Beriman Bertakwa pada Tuhan YME
dan Berakhlak Mulia, khususnya elemen akhlak terhadap alam, (2) Kreatif,
khususnya elemen menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal, dan (3) Mandiri,khususnya elemen regulasi
diri
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan


salah satu program Kurikulum Merdeka yang
memberikan pengalaman langsung sesuai dengan
karakteristik di lingkungan sekolah
DIMENSI DAN ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA
AL
UR
TA
HA
PA
N
PR
OJ
EK
KEGIATAN HARI PERTAMA
Peserta didik diajak untuk mengenal apa itu P5. Program ini
merupakan bentuk esensi nyata Kurikulum Merdeka yang
memberi ruang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk
tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya sebagai
manusia. Mereka juga belajar tentang tujuan dari P5 yaitu
menjadikan peserta didik dapat memilki komptensi dan
berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehiudupan sehari-hari, yangmencakup 6 dimensi yaitu
Beriman,
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
Berkebinekaan Global, Bergotong-royong, Mandiri, Bernalar
kritisdanKreatif
KEGIATAN HARI KE-2
Kegiatan projek hari kedua peserta didik diajak mengenalkan
pengertian sampah serta mengidentifikasi macam-macam jenis
sampah. Dimulai dari sampah organik dan sampah anorganik. Peserta
didik megetahui bahwa sampah organik merupakan sampah mudah
membusuk yang berasal dari sisa makanan, dedaunan, dan ranting.
Sementara sampah anorganik diartikan sebagai bahan tidak terpakai
yang sukar membusuk. Misalnya botol plastik dan kaleng. Tak hanya
mengenal jenis sampah melalui video pembelajaran, siswa pun diajak
untuk berkeliling area sekolah untuk mengamati aneka macam
sampah. Kemudian siswa mengelompokkannya ke dalam bak sampah
yang sesuai dengan jenis sampah.
KEGIATAN HARI KE-3
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi
barang-barang yang berguna, bahkan menjadi barang yang bernilai
bila dikerjakan oleh orang-orang yang berkreatifitas, contohnya
sampah plastik dari botol air mineral plastik. Kegiatan projek hari
ketiga peserta didik membuat kreasi unik dari sampah anorganik
berupa botol plastik. Peserta didik memahami bagaimana proses
mengolah botol plastik menjadi prakarya yang bermanfaat seperti vas
bunga, celengan, dan tempat pensil. Dimulai dari menyiapkan alat dan
bahan hingga langkah pembuatannya.
UMPAN BALIK SISWA
NAMA SISWA :

APAKAH KAMU TAHU KEPANJANGAN P5?


APAKAH KAMU TAHU AKIBAT SAMPAH YANG DIBUANG SEMBARANGAN ?
SEBUTKAN JENIS-JENIS SAMPAH?
APA SAJA YANG BISA DIBUAT DARI SAMPAH PLASTIK?
REFLEKSI
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang berkompeten, berkarakter,
dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Hal ini dengan jelas bahwa Profil Pelajar
Pancasila memiliki rumusan kompetensi lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan.
Artinya Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus dalam segi kemampuan kognitif,
melainkan juga perilaku yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Dengan adanya Projek PenguatanProfil Pelajar Pancasila (P5) ini diharapkan nilai
karakter yang dapat berkembang antara lain Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia, Berkebinekaan Global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan
Kreatif.
Pada Tema Gaya hidup berkelanjutan, kata Kunci akhir yang hendak dicapai yakni
Peserta didik dapat membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan. Ramah lingkungan yang dimaksud yakni lingkungan keluarga,sekolah, dan
masyarakat
DOKUMENTASI

UMPAN BALIK GURU

SUDARISMAN, S.Pd. SD
GURU KELAS 6

AKH. SUHAIMI, S.Pd.SD


GURU KELAS 5 Langkah kecil yang akan saya lakukan
DARI PAPARAN YANG DISAMPAIKAN setelah ini adalah saya memahami
SAYA JADI MENGERTI TENTANG PROJEK kelebihan dan kelemahan saya sebagai
PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA. SEHINGGA SAYA MENDAPAT
pendidik sehingga perlu bimbingan lebih
GAMBARAN UNTUK MENGAJAK SISWA lanjut kepada teman sejawat akan
BERKREASI Project Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
UMPAN BALIK
KEPALA SEKOLAH

Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Sudah dilakukan dengan baik semoga
Siswa-Siswi dapat memperoleh pemahaman, sikap
serta keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan
gaya hidup berkelanjutan terkait penggunaan dan pengelolaan
plastik sehingga mampu mewujudkan peserta
didik berkesadaran lingkungan yang mampu berperan aktif
dalam menjaga serta mengatasi
permasalahan lingkungan, khususnya terkait penggunaan dan
AGUS SUHARTONO, S.Pd. SD pengelolaan plastik secara
KEPALA SEKOLAH SDN bijak.
ANGGERSEK 1
Thank You
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

Anda mungkin juga menyukai