Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS

KEPEDULIAN LINGKUNGAN – ANT I


WAKTU : 90 MENIT( OPEN BOOK)

Sebuah kapal barang Konvensional berbendera salah satu Negara di samudera Pacific,
berada di pelabuhan Balikpapan selama 3 hari ,untuk melakukan kegiatan muat /
bongkar dan sekaligus mengisi bahan bakar MFO = 400 ton, MDF = 150 ton serta air
tawar = 200 ton.
Kapal membongkar 100 collies berisi barang berbahaya IMDG Code, yang terdiri 50
package berisi bahan amunisi / dinamit Class 1 Explosives milik Industri batubara dan
50 package berisi Uranium Class 7 Radio Active milik PLTN ( Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir).
Di kapal sudah dibentuk Team Bunkering yang dipimpin oleh Chief Engineer dan
penanggung jawab lapangan adalah Second Engineer. Pada waktu bunker maupun
pembongkaran barang berbahaya, kegiatan diawasi oleh Syahbandar, dengan
memasang peralatan pencegah / penanggulangan pencemaran berupa Oil Boom, Oil
Skimmer, Oil Dispersant serta tindakan berjaga-jaga yang diperlukan.
Karena kapal konvensional, belum dilengkapi dengan Incinerator ( mesin pembakar
sampah) sehingga crew membuang sampah melalui drum-drum dilambung kapal,
demikian pula kapal tidak memiliki system Sewage Plant ( penataan pembuangan
limbah dari kapal) sehingga kotoran / limbah dibuang langsung tanpa di proses.
Berdasarkan pasal 237 U.U. no 17/2008 tentang pelayaran, yang dimaksud dengan
LIMBAH antara lain dapat berupa limbah minyak, bahan kimia, bahan berbahaya dan
beracun, sampah serta kotoran.
Konvensi Internasional tentang Pencegahan Pencemaran dari kapal 1973/1978
mengatur sbb :
Annex I : Pencegahan pencemaran oleh minyak
Annex III : Pencegahan pencemaran oleh zat berbahaya dalam bentuk paket.
Annex IV : Pencegahan pencemaran oleh limbah dari kapal
Annex V : Pencegahan pencemaran oleh sampah dari kapal
TUGAS :
a. Jelaskan pendapat anda sehubungan dengan kegiatan pembongkaran barang
berbahaya (IMDG Code) kapal tersebut di pelabuhan Balikpapan ?

b. Berikan penjelasan disertai gambar, penanggulangan terhadap pencemaran jika


minyak (tumpah) pada waktu bunker !
c. Terangkan sanksi pidana yang dapat dikenakan kepada kapal yang membuang
sampah dan limbah seperti itu, sesuai dengan pasal 325 Undang-Undang no 17
tahun 2008 tentang Pelayaran.
Pasal 325
(1) Setiap orang yang melakukan pembuangan limbah air balas, kotoran, sampah atau bahan
lain ke perairan di luar ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 229 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan
denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
(2) Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan rusaknya lingkungan
hidup atau tercemarnya lingkungan hidup dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Anda mungkin juga menyukai