Anda di halaman 1dari 21

Karangan Eksposisi

Dosen Pengampu : Erwin Salpa Riansi, M.Pd.

Disusun oleh:

1. Fauziah Aulia Sari 2222170003


2. Syarifah 2222170014
3. Suleha 2222170016
4. Nurul Izzah 2222170025
5. Eliza Nurfauziah 2222170028
6. Supiah 2222170031
7. Saniman 2222170029
8. Deby Roselinni 2222170033
9. Khusnul anilah 2222170013

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Menulis dengan judul
“Karangan Eksposisi”.

Semoga makalah ini dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar,


menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Makalah yang kami susun ini
mungkin terdapat kesalahan, kekurangan, dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami terbuka kepada semua pihak untuk memberi saran dan kritikan yang
bersifat membangun agar dengan kehadiran makalah ini dapat memberi manfaat
kepada kita semua.

Wassalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Serang, 13 Maret 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………..i

DAFTAR ISI …………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………... 1


A. Latar Belakang ………………………………………………………………..1
B. Tujuan ………………………………………………………………………...3
C. Manfaat ……………………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….4

A. Pengertian Eksposisi ………………………………………………………….4


B. Ciri-ciri Karangan Eksposisi ………………………………………………….7
C. Tujuan Eksposisi ……………………………………………………………...8
D. Macam-macam Karangan Eksposisi ………………………………………….9
E. Langkah-langkah Menyusun Karangan Eksposisi…………………………...15

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………...17

Kesimpulan ………………………………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa.


Keterampilan berbahasa yang lain adalah menyimak, berbicara, dan membaca. Bila
dilihat dari urutan pemerolehannya, keterampilan atau kemampuan menulis berada
pada urutan terakhir setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca.

Salah satu jenis keterampilan menulis adalah karangan eksposisi. Rusyana


(1984:29) menyatakan bahwa karangan bahasan disebut juga karangan eksposisi,
yaitu karangan yang membahas atau menerangkan sesuatu. Tidak jauh berbeda, Keraf
(1984:3) menyatakan bahwa eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha
untuk menerangkan dan menguraikan satu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.

Karangan eksposisi yaitu karangan yang sifatnya membahas, menguraikan


satu pokok pikiran, dalam eksposisi membahas dan menguraikan sesuatu itu harus
berdasarkan dengan dasar-dasar yang ada, artinya tidak sembarang tulis harus
disertakan bukti, agar pembaca percaya dengan tulisan karangan tersebut, berbeda
dengan narasi, yang sifatnya hanya menceritakan sesuatu kejadian, tanpa diketahui
benar atau tidaknya cerita tersebut.
Selanjutnya, Tarigan (1987:62) berpendapat bahwa eksposisi adalah tulisan
yang bernada penjelasan, biasanya disebut tulisan penyingkapan (exspository writing)
dan tujuan utamanya pengklasifikasian, pembatasan, penganalisisa, penjelasan,
penafsiran, ataupun penilaian. Menurut Akhadiah, dkk. (1997), karangan eksposisi
adalah suatu corak karangan yang menerangkan atau menginformasikan sesuatu hal
yang memperluas pandangan, wawasan atau pengetahuan pembaca.

1
Pengertian eksposisi menurut para ahli tentunya berbeda-beda, menurut
Tarigan eksposisi itu tujuannya untuk pengklasifikasian, penjelasan. Memang benar,
teks eksposisi itu teks untuk mengklasifikasikan kebenaran informasi yang ada,
membuat karangan eksposisi harus benar datanya, jangan menggunakan sembarang
data, karena selain memberi pengklasifikasin, eksposisi juga teks karangan yang
tujuan utamanya untuk memberi wawasan kepada pembaca.
Pengertian eksposisi menurut Akhadiah sudah jelas sekali, karena eksposisi
itu teks yang mengandung informasi yang benar, berbeda dengan narasi, walaupun
narasi juga berbentuk teks, akan tetapi isi dalam narasi ini belum tentu benar datanya
dan narasi hanya untuk sekedar teks, namun kurang menambah wawasan.
Menurut Hasani (2005:5) menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan
kegiatan yang produktif dan ekspresif, sehingga penulis harus mampu memanfaatkan
kemampuan dalam menggunakan tata tulis, struktur bahasa, dan kosakata.
Menulis bukan hanya dijadikan sebagai media komunikasi akan tetapi menulis
juga sebagai media mengekspresikan diri melalui tulisan. Dengan tulisan, seseorang
dapat menuangkan ide gagasan. Tentunya sebelummenulis seseorang harus memiliki
sebuah modal sehingga tulisanpun menjadi baik, menulis juga harus memperhatikan
sebuah kosakata, penempatan tanda baca dan lain sebagainya, sehingga tulisan
tersebut berkualitas.
Tarigan (2005:21) dalam (Dalman, 2015:04) mengemukakan bahwa menulis
ialah menurunkan atau melukiskan lambang – lambang grafis yang menghasilkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca
lambang – lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.
Menurut Tarigan tulisan itu diibaratkan seperti lambang, lambanng yang
dimaksud adalah dapat berupa huruf, angka maupun lainnya,, sehingga seseorang
yang melihat dan membacanya dapat mengerti tulisan yang ditulis tersebut, tujuannya
pun sama yaitu lambang tersebut digunakan untuk media komunikasi. Setiap tulisan
itu merupakan sebuah lambang yang memiliki makna, lambang tersebut tentunya

2
bermacam – macam, ditulis dengan sedemikian mungkin sehingga pembaca mampu
memahami maksud lambang tersebut.
Jadi, karangan eksposisi adalah karangan yang membahas atau
menginformasikan sesuatu sesuai dengan fakta untuk memperluas pandangan,
wawasan atau pengetahuan pembaca, sedangkan menulis adalah suatu kegiatan
menuangkan ide gagasan. Eksposisi termasuk ke dalam kegiatan menulis, karena
melalui eksposisi, seseorang menuangkan pikiran dan ide gagasannya tersebut.

B. Tujuan

1. Mengetahui penjelasan mengenai pengertian Karangan Eksposisi.


2. Mengetahui ciri–ciri Karangan Eksposisi.
3. Mengetahui jenis-jenis Karangan Eksposisi
4. Mengetahui tujuan Karangan Eksposisi.

C. Manfaat

1. Menambah pengetahuan mengenai pengertian Karangan Eksposisi.


2. Menambah pengetahuan mengenai ciri – ciri, jenis-jenis dan tujuan Karangan
Eksposisi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Eksposisi
Eksposisi adalah suatu tulisan yang berbentuk karangan dan didalamnya
terdapat penjelasan atau pembahasan suatu pengetahuan, eksposisi tidak berusaha
untuk mempengaruhi pembaca, namun hanya memaparkan pengetahuan saja agar
pembaca bertambah wawasannya.
Dalam buku Ihwal Menulis (2013:36) menurut Rusyana (1984:29) menyatakan
bahwa karangan bahasan disebut juga karangan eksposisi, yaitu karangan yang
membahas atau menerangkan sesuatu.
Rusyana berpendapat bahwa eksposisi itu disebut juga karangan bahasan,
karangan tersebut membahas atau menerangkan sesuatu, pengertian yang dipaparkan
oleh Rusayana ini sangat sederhana akan tetapi tidak mengurangi makna dari
pengertian eksposisi tersebut.
Dalam buku Ihwal Menulis (2013:36) menurut Keraf (1984:3) menyatakan
bahwa eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha untuk menerangkan
dan menguraikan satu pokok pikiran yang dapat memperluas pendapat dan
pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.
Dari uraian diatas Keraf berpendapat bahwa eksposisi itu adalah bentuk tulisan
yang menguraikan pokok pikiran, maksud dari menguraikan pokok pikiran yaitu
memaparakan tentang sebuah pemikiran yang dimilikinya. Kemudian keraf juga
menuliskan eksposisi itu juga dapat memperluas pendapat dan pengetahuan
seseorang, yang artinya ketika pembaca tersebut sudah membaca eksposisi lalu ia
mendapatkan sebuah pengetahuan yang otomatis hal tersebut dapat memperluas
pemikirannya.
Perbandingan antara pengertian eksposisi menurut Rusyana dan Keraf yaitu
pengertian dari Rusyana sangat sederhana singkat, padat dan jelas tetapi sama sekali

4
tidak mengurangi makna dari pengertian dari eksposisi tersebut namun pengertian
yang singkat dapat juga membuat si pembaca menafsirkan yang berbeda atau sulit
untuk dipahami. Sedangkan pengertian eksposisi dari Keraf yaitu cukup jelas karena
didalamnya beliau menuliskan manfaat dari teks eksposisi, akan tetapi mungkin
bahasa yang digunakan oleh Keraf ini terlalu berbelit sehingga perlu dibaca berulang
untuk memahami maksudnya.
Dalam buku Ihwal Menulis (2013:36) Tarigan (1987:62) berpendapat bahwa
eksposisi adalah tulisan yang bernada penjelasan, biasanya disebut tulisan
penyingkapan (expository writing) dan tujuan utamanya pengklasifikasian,
pembatasan, penganalisisan, penjelasan, penafsiran dan penilaian.
Dari uraian diatas Tarigan berpendapat bahwa eksposisi itu sebuah tulisan yg
didalamnya terdapat penjelasan, beliau juga memaparkan beberapa tujuan utama dari
eksposisi yaitu pengklasifikasian yang artinya mengklasifikasi sebuah teks,
penganalisisan sebuah teks, penafsiran sebuah teks, dan lain sebagainya.
Perbandingan antara pengertian eksposisi menurut Rusyana dan Tarigan yaitu
pengertian dari Rusyana memiliki kelebihan yaitu sangat sederhana singkat, padat
dan jelas tetapi sama sekali tidak mengurangi makna dari pengertian dari eksposisi
tersebut namun kekurangannya adalah pengertian yang singkat dapat juga membuat si
pembaca menafsirkan yang berbeda atau sulit untuk dipahami. Sedangkan pengertian
menurut Tarigan itu memiliki kelebihan lebih lengkap mengenai pengertian eksposisi
karena didalamnya memuat tujuan utama dari eksposisi dan kekurangannya adalah
pemilihan diksi yang tinggi membuat pembaca yang awam tidak bisa memahami,
hanya orang-orang tertentu yang dapat memahaminya.
Dalam buku Ihwal Menulis (2013:37) Aceng Hasani mengatakan bahwa
eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan
uraian ilmiah dan tidak berusaha memengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi
pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, pembaca dapat menerima
dan menolak pernyataan yang dikemukakan oleh penulis. Namun pembaca paling
tidak mengetahui pendapat dan pendirian yang terkandung dalam tulisan.

5
Menurut Aceng Hasani eksposisi itu sama sekali tidak memengaruhi pendapat
pembaca, beliau menuliskan bahwa pembaca itu tidak dipaksa untuk menerima
pendapat penulis, karena apapun yang dituliskan oleh penulis tidak akan
memengaruhi pembaca. Akan tetapi sebagai pembaca yang baik juga harus
mengetahui pendapat dari penulis tersebut, tidak memengaruhi bukan berarti menolak
pendapat dari si penulis, melainkan hanya sekadar untuk pengetahuan pembaca saja.
Perbandingan antara pengertian eksposisi menurut Rusyana dan Aceng Hasani
yaitu pengertian dari Rusyana memiliki kelebihan yaitu sangat sederhana singkat,
padat dan jelas tetapi sama sekali tidak mengurangi makna dari pengertian dari
eksposisi tersebut namun kekurangannya adalah pengertian yang singkat dapat juga
membuat si pembaca menafsirkan yang berbeda atau sulit untuk dipahami.
Sedangkan pengertian dari Aceng hasani yaitu memiliki kelebihan dari segi
bahasanya yang sangat sederhana sehingga dapat mudah untuk dipahami, namun
kekurangannya adalah pengertiannya kurang lengkap, beliau hanya mengatakan
bahwa eksposisi itu sama sekali tidak memengaruhi pendapat si pembaca, menurut
saya dalam pengertian eksposisi itu sendiri masih kurang, sehingga dapat dikatakan
pengertian dari beliau ini didalamnya tidak lengkap.
Dalam buku Dalman (2006:119) menurut Akhidah, dkk. (1997), karangan
eksposisi pemaparan adalah suatu corak karangan yang menerangkan atau
menginformasikan sesuatu hal yang memperluas pandangan, wawasan atau
pengetahuan pembaca.
Dari uraian diatas Akhidah mengatakan bahwa eksposisi itu suatu corak
karangan yang menerangkan atau menginformasikan sesuatu hal, maksudnya adalah
dalam sebuah eksposisi itu didalamnya memuat mengenai informasi yang akurat, hal
tersebut berfungsi untuk memperluas pandangan dan wawasan pembaca, karena
eksposisi itu terdapat informasi maka pembaca tidak hanya sekadar membaca saja
akan tetapi pembaca juga mendapatkan sebuah pengetahuan baru dan juga dapat
memperluas wawasan setelah membaca teks eksposisi tersebut.

6
Perbandingan antara pengertian eksposisi menurut Rusyana dan Akhidah yaitu
pengertian dari Rusyana memiliki kelebihan yaitu sangat sederhana singkat, padat
dan jelas tetapi sama sekali tidak mengurangi makna dari pengertian dari eksposisi
tersebut namun kekurangannya adalah pengertian yang singkat dapat juga membuat si
pembaca menafsirkan yang berbeda atau sulit untuk dipahami. Sedangkan pengertian
dari Akhidah memiliki kelebihan yaitu bahasa yang digunakan cukup sederhana dan
mudah untuk dipahami, tidak berbelit-belit dan orang awam pun dapat mudah untuk
mengartikannya, namun kekurangannya yaitu terdapat kata-kata yang kurang
sehingga dapat membingungkan pembaca, seperti pada kata “sesuatu hal yang
memperluas pandangan” hal tersebut begitu membingungkan karena kurangnya
sebuah kata. Mungkin jika ditambah kata “dapat” akan lebih mudah untuk
memahaminya yaitu “sesuatu hal yang dapat memperluas pandangan” karena itu
merupakan salah satu tujuan dari teks eksposisi.

B. Ciri- Ciri Karangan Eksposisi

Ada beberapa ciri karangan eksposisi menurut Mariskan (1992), yaitu:

1) Paparan itu karangan yang berisi pendapat, gagasan, keyakinan


2) Paparan memerlukan fakta yang diperlukan dengan angka, statistik, peta, grafik.
3) Paparan memerlukan analisis dan sintesis
4) Paparan menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian,
serta sikap dan keyakinan.
5) Paparan menjauhi sumber daya khayalan.
6) Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang informasi dengan kata-kata
denotatif.
7) Penutup paparan berisi penegasan.

Seperti yang kita ketahui, karangan eksposisi bertujuan sebagai sebuah sarana
untuk memberitahukan serta memberikan infromasi tentang suatu obyek tertentu dan

7
tidak sama sekali mempengaruhi ataupun mengubah sikap juga pendapat siapapun
yang membaca teks eksposisi yang bersangkutan. Maka dari itu, didalamnya sangat
ditekankan menggunakan bahasa ataupun kata yang bersifat denotatif. Dan juga
sistematis diperlukan dalam membuat Karangan Eksposisi agar berita atau informasi
yang menjadi sebuah objek dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh
pembaca. Berita yang disajikan haruslah konkret sesuai dengan fakta yang ada, disitu
perlu adanya sebuah penegasan agar tidak terjadi ketimpangan pada kebenaran berita
atau informasi dalam karangan eksposisi.

C. Tujuan Eksposisi

Tujuan penulisan karangan eksposisi adalah untuk menjelaskan informasi


tertentu agar bisa menambah wawasan dan pengetahuan kepada pembaca, sehingga
dengan membaca teks tersebut pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci
dari suatu hal atau kejadian. Karangan eksposisi ini tidak menuntut agar pembaca
mengaplikasikan hasil bacaannya, karangan eksposisi hanya semata-mata bertujuan
untuk memberi informasi dan menambah pengetahuan pembaca mengenai suatu hal.
Contohnya, karangan eksposisi tentang “Cara Membuat Tempe”. Dalam karangan
tersebut penulis memberikan informasi kepada pembaca tentang bagaimana cara
membuat tempe.

Menurut Eti (2005), tujuan karangan eksposisi antara lain :

1. Memberi informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang objek,


meskipun pembaca belum pernah mengalami atau mengamati sendiri, tanpa
memaksa orang lain menerima gagasan atau informasi.
2. Memberitai, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
3. Menyajikan fakta dan gagasan yang disusun sebaik-baiknya, sehingga mudah
dipahami oleh pembaca.

8
4. Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu, memberikan petunjuk
mencapai atau mengerjakan sesuatu, menguraikan proses dan menerangkan
pertalian antara satu hal dengan hal yang lain.

D. Macam- Macam Karangan Ekposisi

Dalman dalam buku keterampilan menulis menjelaskan bahwa teks eksposisi


juga ada tujuan, ciri-ciri, jenis dan sebagainya. Tidak hanya tujuan dan ciri-ciri saja
yang ada, dalam teks eksposisi juga memiliki beberapa macam. Menurut Mariskan
(1992), ada tiga macam eksposisi, yaitu:

1. Lukisan dalam eksposisi


Yang dimaksud lukisan dalam eksposisi adalah paparan yang mempergunakan
lukisan, supaya karangan paparan itu tidak kering, contohnya: ottobiografi, kisah
perampokan, peristiwa pembunuhan.
2. Eksposisi proses
Eksposisi yang memaparkan atau menjelaskan proses terjadinya sesuatu,
misalnya: proses pembuatan tempe. Proses pembuatan jamur merang, proses
berdirinya organisasi.
3. Eksposisi perbandingan
Dalam memperjelas paparan sering digunakan perbandingan di antara dua atau
lebih hal. Kedua hal itu lebih itu dicari perbedaannya dan persamaannya.

Dari tiga macam teks eksposisi yang disinggung oleh Mariskan, bahwa teks
eksposisi memberikan keterangan informasi kepada pembaca tetapi yang
membedakannya yaitu konteks dari penulisannya saja apakah teks stersebut
memaparkan tentang peristiwa (kejadian), atau memaparkan proses tentang sesuatu,
ataupun memaparkan perbandingan.

9
Sedangkan menurut Aceng Hasani dalam buku Menulis, jenis karangan
eksposisi terbagi menjadi empat, sebagai berikut:

a. Eksposisi Identifikasi
Pengarang eksposisi identifikasi akan berusaha menyatakan kesamaan dari
suatu yang dibicarakan, yaitu dengan menyebutkan ciri-ciri pengenal yang dijadikan
objek. Misalnya, untuk memperkenalkan objek pariwisata, pengarang
memperkenalkan sejarah, letaknya, luasnya, pengelolanya, pengunjungnya, dan
sebagainya (Keraf, 1984:24).
Eksposisi Identifikasi, terdiri dari dua kata, tentunya dua kata tersebut memiliki
makna yang berbeda pula. Eksposisi adalah suatu karangan atau bentuk paragraf yang
di dalamnya terdapat tujuan untuk meyakinkan pembaca, tentunya menggunakan
bahasa yang singkat, jelas dan meyakinkan, sedangkan identifikasi adalah suatu
kegiatan meneliti, mencari menemukan suatu hal untuk memberi kejelasan atau
kevalidan suatu hal.
Itu penjelasan eksposisi dan identifikasi, jika kedua kata tersebut digabungkan,
maka akan terbentuk menjadi eksposisi identifikasi. Dari pengertian eksposisi
identifikasi menurut Keraf, dapat saya simpulkan bahwa eksposisi identifikasi adalah
suatu karangan yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu objek, jika pengarang
tersebut memperkenalkan objek, berarti pengarang tersebut akan memperkenalkan
sejarah, lokasi bahkan pengunjung dari objek tersebut, akan tetapi jika pengarang
ingin memperkenalkan suatu benda, pengarang tersebut akan memperkenalkan tahun
munculnya benda tersebut dan sebagai berikut. Tentunya karangan ini bertujuan
untuk meyakinkan pembaca agar pembaca yakin bahwa karangan tersebut benar-
benar valid, karena adanya suatu pendukung atau pelengkap dari karangan tersebut,
sehingga kevalidasian karangan tersebut benar di akui.

Di bawah ini, contoh karangan eksposisi identifikasi:

10
Daun Insulin

Daun insulin merupakan tanaman herbal yang berasal dari Amerika


Serikat. Daun ini memiliki kesamaan bentuk dengan tumbuhan bunga matahari,
kesamaannya terletak pada bunga yang di hasilkan oleh tumbuhan daun insulin, akan
tetapi jelas tentu kedua tumbuhan tersebut berbeda. Daun insulin, daun yang kaya
akan manfaat, tidak heran daun ini banyak dicari oleh orang khususnya penderita
diabetes. Orang yang mendengar kata insulin, pasti akan teringat dengan kata suntik
insulin, yah memang benar daun insulin ini bisa menjadi pengganti untuk suntik
insulin.

Kandungan zat aktif yang ada dalam Daun Insulin atau bisa disebut dengan
tanaman yakon memiliki kandungan fruktosa yang terdiri dari 35% fruktosa bebas
dan 25% fruktosa terikat. Kandungan fruktosa inilah yang berguna untuk penderita
diabetes, karena diketahui mampu mencegah dari melonjaknya kadar gula darah,
bukan hanya itu saja manfaatnya, akan tetapi tumbuhan yakon ini bisa untuk
mengobati kanker, liver bahkan untuk pengobatan kolestrol dan menurunkan berat
badan.

Daun insulin memiliki rasa yang sangat pahit, sebelum di gunakan untuk obat,
daun ini terlebih dahulu dibersihkan lalu dikeringkan, setelah itu di seduh seperti
menyeduh teh, akan tetapi saat di seduh, usahakan jangan menggunakan gula, karena
manfaat daun ini untuk menurunkan diabetes.

b. Eksposisi Perbandingan
Eksposisi perbandingan merupakan eksposisi yang mengungkapkan suatu
objek secara jelas dengan cara menunjukkan kesamaan-kesamaan atau perbedaan-
perbedaan dengan mengenakan dasar tertentu. Eksposisi perbandingan sering
digunakan peneliti pada saat menyampaikan hasil penelitian eksperimen. Di

11
pengadilan, jaksa menuliskan tuntutan dan penasihat hukum melakukan pembelaan
seringkali menggunakan eksposisi perbandingan. Dengan eksposisi perbandingan,
pengarang dapat memperkenalkan suatu objek lain yang sudah dikenal (Keraf,
1984:24).
Menurut Keraf, eksposisi perbandingan adalah eksposisi yang
mengungkapkan kesamaan-kesamaan atau eksposisi yang isi di dalamnya terdapat
suatu hal perbandingan dan pembeda, tentunya membandingkan suatu hal dengan hal
yang lain itu harus mengenakan dasar tertentu, agar pembaca percaya bahwa isi
tersebut jelas benar kevalidannya. Eksposisi perbandingan ini memiliki tujuan yaitu
untuk membandingkan suatu hal yang satu dengan yang lainnya, biasanya eksposisi
ini banyak digunakan oleh seorang peneliti untuk membandingkan hasil penelitiannya
dengan penelitian yag lain. Tentu saja membuat eksposisi perbandingan ini harus
teliti dan memiliki dasar-dasar tertentu, nah dasar-dasar ini tujuannya untuk
memudahkan pengarang pada saat membandingkan, jika pengarang tidak memiliki
dasar-dasar tertentu tersebut, maka akan sulit untuk membandingkan dan akan di
ragukan juga hasil penelitiannya. Khususnya untuk seorang peneliti, mereka harus
teliti, karena hasil penelitiannya tersebut pasti akan dibaca oleh banyak orang.
. Berikut ini contoh eksposisi perbandingan:

Mentega Dan Margarin

Mentega dan argarine, siapa sih yang tidak tahu dengan dua bahan makanan
tersebut, tentu saja semua sudah kenal dan bahkan pernah menambahkan mentega
ataupun argarine di makanannya, biasanya mentega dan argarine ini digunakan untuk
salah satu bahan pembuat kue bolu. Rasanya yang asin dan arg juga untuk pengganti
minyak pada saat membuat nasi argar ataupun yang lain.

Ternyata, mentega dan argarine merupakan 2 bahan yang berbeda, memang dari
bentuk memiliki kesamaan, akan tetapi dari segi asal pembuatannya memiliki
perbedaan, yaitu mentega itu terbuat dari bahan lemak hewani, lemak hewani itu

12
berasal dari hewan yaitu dari lemak sapi, sedangkan argarine itu berasal dari nabati,
yaitu dari lemak tumbuh-tumbuhan, memang dari bentuk memiliki kesamaan akan
tetapi argarine itu lebih berminyak, karena argarine berasal dari nabati, sedangkan
mentega itu tidak terlalu berminyak, karena berasal dari lemak hewani.

Keduanya memiliki kandungan lemak yang berbeda, mentega mempunyai


kandungan kolestrol tinggi dan lemak jenuh hingga 80%, sedangkan argarine
mempunyai kandungan lemak tak jenuh. Mentega dan argarine juga memiliki tekstur
yang berbeda, meski memiliki titik leleh yang rendah, akan tetapi mentega lebih
padat jika dibandingkan dengan tekstur argarine yang cenderung lembek.

c. Eksposisi Proses

Sebelum membahas mengenai eksposisi proses. Kita harus mengetahui makna


dari kedua kata tersebut, eksposisi sebelumnya sudah dijelaskan yaitu tulisan yang
didalamnya berisi uraian ilmiah yang tidak berusaha mempengaruhi pembaca dan
proses yaitu langkah- langkah atau cara melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
Jadi karangan eksposisi proses adalah karangan yang memaparkan tentang langkah-
langkah atau cara- cara melakukan sesuatu secara berurutan dari awal hingga akhir.
Dalam karangan eksposisi proses berusaha menjawab pertanyaan, bagaimana sesuatu
bekerja? Dan/ atau bagaimana sesuatu terjadi?,Jadi eksposisi proses adalah karangan
yang memaparkan tentang langkah- langkah atau cara- cara mengenai suatu topik
secara terperinci dan urut dari awal hingga akhir. Pada umumnya karangan eksposisi
proses memaparkan tentang proses terjadinya suatu hal, cara membuat atau cara
penggunaan sesuatu.

Contoh:

Teh sangat baik untuk kesehatan manusia karena teh mengandung beberapa
senyawa yang baik. Cara pembuatannya pun cukup gampang. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengumpulkan alat dan bahan seperti gelas, air panas, sendok, teh
bisa bubuk atau teh celup dan gula secukupnya. Setelah semua bahan dan alat

13
terkumpul, masukan teh bubuk atau celup ke dalam gelas lalu siram dengan air panas.
Kemudian tambahkan gula sesuai selera Anda. Setelah mencampur gula, lalu aduk-
aduklah menggunakan sendok hingga larut. Jika Anda menggunakan teh celup,
jangan terlalu lama merendamnya di dalam air. Angkat segera jika air sudah berwarna
coklat karena akan sangat berbahaya bagi tubuh. Apabila teh sudah jadi, minumlah
selagi hangat.

d. Eksposisi Ilustrasi

Eksposisi adalah suatu karangan yang ingin menjelaskan suatu proses, yang
menerangkan, dan mengulasnya yang akan menjadi sebuah pengetahuan atau
informasi baru yang belum di ketahui dan menguraikannya dengan cara lebih jelas.

Eksposisi merupakan pemaparan suatu objek yang menuntut adanya penjelasan


dengan bukti yang konkret atau gambaran secara langsung. Dalam eksposisi ilustrasi,
seorang pengarang dapat memperjelas uraiannya dengan menyertakan contoh-contoh
yang konkret. Contoh-contoh itu harus benar, langsung, dan meyakinkan sehingga
benar-benar memperjelas pokok permasalahan, bukan sebaliknya.

Contoh :

Pariwisata ada karena adanya wisatawan-wisatawan. Wisatawan adalah orang-


orang yang diburu ke mana-mana oleh keinginan untuk melihat pariwisata, keanehan,
keagungan, serta keindahan sebanyak mungkin, dengan biaya serendah mungkin dan
dalam waktu sesingkat mungkin. Pengusaha pariwisata yang dibingkai atau
dikondisiskan dengan psikologis yang seperti itu menciptakan prasarana untuk
memuaskan kehendak atau kondisi tersebut. Hotel-hotel atau perusahaan
penerbangan, perusahaan taksi, restoran, night club digiring oleh pengusaha untuk
menyongsong psikologi demikian. Tampaknya sekarang Bali sebagai objek wisata
nomor wahid di Negara kita, tidak luput dari sentuhan psikologi atau kondisi yang

14
demikian. Wisatawan ingin melihat Bali sebanyak mungkin dalam waktu sependek
mungkin. Dengan demikian, pengusaha-pengusaha di pulau dewata ini menyongsong
sikap-sikap wisatawan tersebut….

Itulah jenis karangan eksposisi yang dapat penulis paparkan. Walaupun


eksposisi dibagi menjadi beberapa jenis, namun pada kenyataannya, seorang
pengarang tidak hanya mempergunakan satu jenis eksposisi secara mandiri. Sesuai
dengan keperluannya, pengarang pada umumnya menggunakan gabungan dari jenis-
jenis eksposisi tersebut.

Dapat dijelaskan bahwa eksposisi ilustrasi adalah tulisan yang ulasannya


menggunakan gambaran secara sederhana dari suatu ide yang tercipta dari sekitar
yang kebenarannya memang ada. Berusaha meyakinkan dan memperjelas keberadaan
pernasalahan yang ditulis dari apa yang ada. Menggambarkan sesuatu hal dengan
sesuatu hal yang memiliki kesamaan atau kemiripan pada sifatnya.

E. Langkah-Langkah Menyusun Karangan Eksposisi

Dalam menyusun karangan eksposisi ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
berikut ini langkah-langkah menyusun karangan eksposisi:

a. Menentukan topik yang akan disajikan


Pokok permasalahan merupakan topik dalam karangan yang dibahas dalam
sebuah teks, itulah bahan pembicaraan pertama dalam karangan. Hal ini harus benar-
benar dikuasai sebab jika tidak, eksposisi yang dibuat akan menjadi kabur alias tidak
jelas. Topik dapat dicari mengenai hubungan sesuatu, pengaruh sesuatu, atau
perbedaan sesuatu. Contoh, pengaruh radio dan televise terhadap pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam topik tersebut, terdapat variabel bebas radio
dan telavisi yang termasuk variabel yang terikat, yaitu masalah pembinaan kesatuan
dan persatuan bangsa.

15
b. Menentukan tujuan eksposisi
Seperti yang diketahui, karangan eksposisi berusaha memeparkan sesuatu
sejelas-jelasnya sehingga pembaca mengetahui dan memahami apa yang dipaparkan.
Dengan demikian, tujuan eksposisi yang akan digarap tidak akan jauh dari tujuan
eksposisi yang dipaparkan. Contoh, dengan topik yang ditentukan adalah pengaruh
radio, tujuan yang akan dicapai dapat dirumuskan menjadi: pembaca memahami
hubungan yang signifikan antara pengaruh radio dengan pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa.
c. Membuat kerangka karangan
Sebelum memaparkan masalah, terlebih dahulu membuat kerangka karangan
secara lengkap dan sistematis, hal ini digunakan agar mempermudah ketika
menyusun eksposisi dan menghindari kekeliruan atau kesalahan lainnya. Pada
langkah ini, kita akan memilih semua gagasan yang sudah dipersiapkan dan setiap ide
dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah karangan sebagai bentuk final.

d. Mengembangkan eksposisi
Setelah kerangka karangan tersusun dengan lengkap dan sistematis, langkah
terkahir adalah mengembangkan setiap ide menjadi alinea-alinea sebuah tulisan atau
karangan eksposisi. Pengembangan dalam eksposisi harus benar-benar memerhatikan
ciri-cirinya, yaitu bersifat informatif, demokratif, objektif, dan logis.

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa.


Keterampilan berbahasa yang lain adalah menyimak, berbicara, dan membaca. Salah
satu jenis keterampilan menulis adalah karangan eksposisi. Eksposisi adalah suatu
tulisan yang berbentuk karangan dan didalamnya terdapat penjelasan atau
pembahasan suatu pengetahuan, eksposisi tidak berusaha untuk mempengaruhi
pembaca, namun hanya memaparkan pengetahuan saja agar pembaca bertambah
wawasannya.
Untuk menulis karangan eksposisi kita harus mengetahui terlebih dahulu tujuan
sesuai macam-macam karangan eksposisi serta kita juga harus mengetahui langkah-
langkah dalam menulis karangan eksposisi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A Chaedar, Alwasilah. SS. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat


Buku Utama

Dalman, 2012. Keterampilan Menulis. Depok: Rajagrafindo Persada.

Hasani, Aceng, 2013. Ikhwal Menulis. Serang: Banten Muda.

18

Anda mungkin juga menyukai