Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR MATEMATIKA

Pertemuan ke-1
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul
Nama Penyusun Gurit Wulan Jagadianti
Jenjang Sekolah SMA
Fase/Kelas E/10
Domain/Topik Bilangan/Barisan dan Deret
Pengetahuan/Keterampilan Operasi Bilangan
Prasyarat
Profil Pelajar Pancasila • Bepikir Kritis
• Kreatif
Alokasi Waktu 2 JP (2 x 45 menit)
Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
Model Pembelajaran • Kooperative Learning (TPS)
Sarana dan Prasarana • Prasarana : LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
• Sarana : Laptop, Papan Tulis, Spidol
Target Peserta Didik • Reguler
Bagian II. Komponen Inti
Topik Barisan dan Deret Aritmetika
B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
Tujuan Pembelajaran B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan
aritmetika
B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika
B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu
deret aritmetika
Pemahaman Bermakna Pemecahan masalah yang berkaitan dengan barisan dan
deret aritmetika dalam kehidupan sehari-hari
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah barisan bilangan merupakan barisan aritmetika?
2. Apa perbedaan barisan dan deret?
3. Bagaimana menentukan suku ke-n dari suatu barisan?
4. Bagaimana menentukan rumus Un dari suatu bilangan?
Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):

Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi barisan dan deret
Urutan Materi Pembelajaran:
1. Barisan Bilangan
2. Barisan Aritmatika
3. Barisan Geometri
4. Deret Aritmetika
5. Deret Geometri
agian II. Langkah-langkah Pembelajaran
6. Deret Geometri Tak Hingga
P

Rencana Asesmen:
Tes Tulis (kuis, Tes Sumatif) dan LKPD (Lembar Kegiatan Peserta Didik)
Urutan Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan Alokasi Waktu
Fase 1: 1. Guru mengucapkan salam pembuka 30 menit
Menyampaikan kepada peserta didik
tujuan 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek
pembelajaran kehadiran peserta didik.
dan membuka 3. Guru melakukan apersepsi dengan
pelajaran menanyakan kepada peserta didik atau
memberikan pertanyaan singkat terkait
pengetahuan yang sudah di dapat pada
jenjang sebelumnya mengenai pola
bilangan, barisan dan deret.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
terkait materi barisan dan deret aritmetika
5. Guru memotivasi peserta didik dengan
menyajikan kisah Matematikawan
Friedrich Gauss terkait pola bilangan.
Fase 2: 1. Guru menyajikan informasi atau
Menyajikan memberikan gambaran materi dalam
informasi bentuk lisan, teks, atau media lain (seperti
video, gambar, Powerpoint, dan lain-lain).
2. Guru menanyakan pemahaman peserta
didik dengan memberikan pertanyaan
“Apakah ada yang ditanyakan?".
3. Jika tidak ada yang ditanyakan oleh
peserta didik maka Guru melanjutkan
membagikan LKPD I.

B. Kegiatan Inti
Fase 3: 1. Guru membagikan LKPD I kepada 50 menit
Mengorganisasi seluruh peserta didik.
peserta didik 2. Guru meminta peserta didik untuk
memikirkan sejenak persoalan yang ada di
LKPD I secara individu dengan tetap
dipandu oleh guru. (Think)
3. Guru membagi peserta didik secara
berpasangan untuk membentuk sebuah
kelompok. (Pair)
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk
mendiskusikan persoalan yang ada di
LKPD I secara berkelompok.
5. Peserta didik berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing dan saling
berbagi pengetahuan terkait solusi pada
LKPD I. (Share)
Fase 4: 1. Guru membimbing jalannya diskusi
Membimbing dengan berkeliling ke masing-masing
peserta didik
dalam kelompok, menanyakan “Apakah ada
kelompok kesulitan dalam tahap pengerjaan?”.
2. Guru meminta beberapa pasangan untuk
membagikan hasil diskusi mereka ke
depan kelas.
3. Guru memberikan kesempatan kepada
pasangan lain untuk memberikan
tanggapan.
4. Guru memberikan penguatan jawaban
kepada peserta didik.
5. Peserta didik mengumpulkan LKPD I
masing-masing.
C. Kegiatan Penutup
Fase 5: 1. Guru bersama peserta didik me-review 10 menit
Evaluasi materi dengan melakukan tanya jawab
berkaitan dengan materi yang telah
disampaikan.
Fase 6: 1. Guru memberikan penghargaan kepada
Memberikan pasangan/kelompok terbaik berupa
Penghargaan pemberian hadiah.
2. Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi terhadap pembelajaran hari ini.
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan mengucap salam penutup.

Pengayaan dan Remidial


Remedial
Berdasarkan hasil analisis tes sumatif, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
b. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%;
dan
c. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.

Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk
mempelajari soal-soal HOTS berkaitan barisan dan deret aritmetika..

Refleksi Guru
• Apa Hal baik pada pembelajaran kali ini, yang perlu dipertahankan pada
pembelajaran selanjutnya?
• Adakah hal yang tidak sesuai rencana, apakah penyebabnya, dan
bagaimana alternatif solusinya?
• Apakah lembar kerja peserta didik sudah membantu peserta didik
mempelajari konsep? Jika tidak, bagian mana yang harus diubah?
• Bagaimana desain ulang (redesign) pembelajaran untuk topik ini berdasar
pengalaman pembelajaran kali ini?
Refleksi Siswa
Buatlah tulisan bebas mengenai pembelajaran hari ini, yang berisi
• Ungkapan perasaanmu selama mengikuti pembelajaran,
• Apa yang sudah kamu pahami dan pemahaman itu sebagai akibat dari
kegiatan pembelajaran yang mana,
• Kesulitan selama pembelajaran dan apa usulmu agar hal tersebut tidak
terulang pada pembelajaran berikutnya.

Bagian III. Lampiran

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
LKPD I 2. Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan
Baris dan Deret Aritmetika aritmetika
3. Menjelaskan pengertian deret aritmetika
4. Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu
deret aritmetika

Nama/No.Absen : Kelas :
1. ……………………………………………. Tanggal :
2. …………………………………………….

Permasalahan 1

1. Perhatikan gambar berikut!

a. Tuliskan barisan dari gambar di atas yang terbentuk sampai suku ke-6.
Jawab :
Setiap suku yang berurutan memiliki beda …….
Maka, 5 suku setelah 𝑈1 berikutnya adalah
• 𝑈1 = 1
• 𝑈2 = 1 + 2 (1 ditambah 2 sebanyak 1 kali)
= 1 + (1 × 2)
• 𝑈3 = 1 + ⋯ + ⋯ (1 ditambah …… sebanyak ..…. kali)
= 1 + (… × … )

• 𝑈4 = 1 + ⋯ + ⋯ + ⋯ (1 ditambah …… sebanyak ..…. kali)


=……………….
• 𝑈5 =………………. (1 ditambah …… sebanyak ..…. kali)
=……………….
• 𝑈6 =………………. (1 ditambah …… sebanyak ..…. kali)

𝑈6 = 1 + ( … × … ) =………

Selisih (𝑏)
Suku ke-n (𝑈𝑛 )
(𝑛 − 1)
Suku Pertama (𝑎)

Jadi, barisan yang terbentuk adalah

………, ………, ……….., ………, ……….., ………

b. Dari soal nomor 2, maka jelaskan yang dimaksud dengan barisan aritmetika dan
tuliskan rumus umum menentukan suku ke-n pada barisan aritmetika!
Jawab :
…………………………………………………………………………..………………
…………………………………………………………..………………………………
…………………………………………..………………………………………………
Rumus umum : 𝑼 = ⋯ + (… × … ) 𝒏

2. Sebuah barisan membentuk pola aritmetika jika diketahui 𝑈5 = 18 dan 𝑈21 = 98


tentukan barisan 𝑈31 !
Jawab :
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
Permasalahan 2

1. Perhatikan deret berikut ini!

1 + 2 + 3 + 4 + … + 97 + 98 + 99 + 100 = …

Masih ingatkah kalian kisah Matematikawan Friedrich Gauss terkait barisan dan deret
aritmetika? Coba selesaikan menggunakan rumus suku-suku deret aritmetika!
Jawab :
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
2. Jelaskan pengertian dari deret aritmetika dan berikan 2 contoh permasalahan terkait
deret aritmetika serta penyelesaiannya!
Jawab :
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
3. Sebuah barisan membentuk pola aritmetika jika diketahui 𝑈7 = 24 dan 𝑈11 = 36
tentukan jumlah deret 𝑆30 !
Jawab :
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..

Kunci Jawaban : Skor


1. Permasalahan 1 10
a. Setiap suku yang berurutan memiliki beda 2
Maka, 5 suku setelah 𝑈1 berikutnya adalah
• 𝑈1 = 1
• 𝑈2 = 1 + 2 (1 ditambah 2 sebanyak 1 kali)
= 1 + (1 × 2)
• 𝑈3 = 1 + 2 + 2 (1 ditambah 2 sebanyak 2 kali)
= 1 + (2 × 2)
• 𝑈4 = 1 + 2 + 2 + 2 (1 ditambah 2 sebanyak 3 kali)
= 1 + (3 × 2)
• 𝑈5 = 1 + 2 + 2 + 2 + 2 (1 ditambah 2 sebanyak 4 kali)
= 1 + (4 × 2)
• 𝑈6 = 1 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 (1 ditambah 2 sebanyak 5 kali)

𝑈6 = 1 + (5 × 2) = 11

Selisih (𝑏)
Suku ke-n (𝑈𝑛 )
(𝑛 − 1)
Suku Pertama (𝑎)

Jadi, barisan yang terbentuk adalah

1, 3, 5, 7, 9, 11
b. Barisan bilangan adalah barisan bilangan yang mempunyai beda atau
selisih yang tetap antara dua suku barisan yang berurutan.
5
Rumus umum :
𝑼𝒏 = 𝒂 + ((𝒏 − 𝟏) × 𝒃)

2. 𝑈5 = 𝑎 + (5 − 1)𝑏
18 = 𝑎 + 4𝑏……………… (1)

𝑈21 = 𝑎 + (21 − 1)𝑏


10
98 = 𝑎 + 20𝑏……………... (2)

Eliminasi (2) dengan (1) :


98 = 𝑎 + 20𝑏
18 = 𝑎 + 4𝑏 -
80 = 16𝑏
𝑏=5
Substitusi b ke (1):
18 = 𝑎 + 4(5)
18 = 𝑎 + 20
𝑎 = −20 + 18
𝑎 = −2
Jadi,
𝑈31 = 𝑎 + (31 − 1)𝑏
𝑈31 = −2 + (30)5
𝑈31 = −2 + 150
𝑈31 = 148
Permasalahan 2
𝑛
1. 𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 )
100
𝑆100 =(1 + (1 + (100 − 1)1)
2
𝑆100 = 50(1 + 100)
5
𝑆100 = 50 × 101
𝑆100 = 5050
2. Deret Aritmetika merupakan jumlah suku ke-n dalam barisan aritmatika
Contoh :
• 𝑆5 dari deret 1 + 3 + 5 + ⋯ 10
• 𝑆90 dari deret 2 + 4 + 6 + 8 + ⋯
3. Penyelesaian:
𝑈7 = 𝑎 + (7 − 1)𝑏
24 = 𝑎 + 6𝑏……………… (1)
10
𝑈11 = 𝑎 + (11 − 1)𝑏
36 = 𝑎 + 10𝑏……………... (2)
Eliminasi (2) dengan (1) :
36 = 𝑎 + 10𝑏
24 = 𝑎 + 6𝑏 -
12 = 4𝑏
𝑏=3
Substitusi b ke (1):
24 = 𝑎 + 6(3)
24 = 𝑎 + 18
𝑎 = 24 − 18
𝑎=6

Jadi,
𝑛
𝑆30 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
30
S30 = (6 + (6 + (30 − 1)3)
2
S30 = 15(12 + (87))
S30 = 15(99)
S30 = 1485
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 = 𝟓𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik


BARISAN BILANGAN ARITMETIKA.
Telah kita pelajari bahwa dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan susunan bilangan
yang mengikuti pola atau aturan tertentu, misal: urutan bilagan genap 2, 4, 6, 8, ........ dst.
Urutan bilangan genap memenuhi pola : 2n untuk n bilangan Asli. Selanjutnya urutan
bilangan sebagaimana di atas disepakatai dikenal dengan Barisan bilangan.

Barisan Bilangan adalah urutan atau susunan bilangan yang teratur menurut pola atau
aturan tertentu.

Perhatikan barisan berikut: 4, 9, 16, 25, ......... maka:


4 disebut sebagai suku pertama (U1)
9 disebut sebagai suku ke-dua (U2)
16 disebut sebagai suku ke-dua (U3)
25 disebut sebagai suku ke-dua (U4)
sedang suku paling akhir disebut sebagai suku ke-n (Un)

Contoh Barisan Aritmetika:

Rumus untuk menentukan suku ke-n dari barisan aritmetika:

Rumus untuk mencari beda pada barisan aritmetika:


Contoh Soal:
Diketahui sebuah barisan aritmetika 15, 19, 23, 27, 31, … .
Tentukan suku ke 25!
Penyelesaian :

DERET ARITMETIKA
Berbeda dengan barisan, deret merupakan hasil penjumlahan pada barisan aritmetika.
Namun, deret tidak selalu menjumlahkan keseluruhan suku dalam suatu barisan. Rumus
deret hanya menjumlahkan barisan aritmetikanya hanya sampai suku yang diperintahkan
saja.
Rumus untuk mencari jumlah suku ke-n:
𝑛
𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 ) atau 𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
Keterangan:
𝑆𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛
𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑢𝑘𝑢
𝑎 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑈𝑛 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛
𝑏 = 𝑏𝑒𝑑𝑎/𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ
Contoh :
Diketahui sebuah barisan aritmetika 15, 19, 23, 27, 31, … .
Tentukan 10 suku pertama!

Penyelesaian:

Glosarium • Pola bilangan adalah susunan bilangan dengan aturan


tertentu
• Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang
mempunyai beda atau selisih yang tetap antara dua suku
barisan yang berurutan.
• Deret aritmatika (Sn) merupakan jumlah suku ke-n
dalam barisan aritmatika
Daftar Pustaka Dicky Susanto, dkk. 2021. Buku Matematika Kurikulum
Merdeka Belajar Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan.
Referensi Lain • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6019213/deret-
aritmatika-rumus-contoh-soal-dan-bedanya-dengan-
barisan.
• https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pola%20bilangan
Lembar Observasi Profil Pelajar Pancasila
No. Nama Peserta Didik Profil Pelajar Pancasila Jumlah
Nilai
Berpikir Kritis Kreatif Skor
1.
2.
3.
4.

Keterangan Skor:

1 = (belum terlihat), apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
2 = (mulai terlihat), apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
3 = (mulai berkembang), apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten
4 = (membudaya), apabila peserta didik terus-menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 = 𝟐𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Anda mungkin juga menyukai