Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DAKWAH DAN KOMUNIKASI DALAM

PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS


(AL-FATH: 8-9)

Dosen Pengampuh::
Dr. Hamiruddin, M.Ag.

Disusun Oleh:

M FAISAL HAQQANI ANSAR


NIM:
80100222136

PROGRAM STUDI DIRASAH ISLAMIYAH


KONS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PROGRAM PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang

Maha Pemurah, yang masih melimpahkan kepada kita kesehatan dan memberikan

kesempatan untuk terus mencari ilmu. Kita berharap agar ilmu yang kita peroleh ini

menjadikan kita manusia yang dapat bermanfaat bagi orang lain, serta menjalankan

kewajiban kita sebagai seorang muslim dengan mengikuti sunnah Rasul-Nya.

Tak lupa, kita hadirkan shalawat serta salam atas junjungan Nabi besar kita,

Muhammad SAW, yang telah menjadi obor penerang bagi umat muslim. Beliau

telah memberikan banyak pembelajaran yang menjadi pedoman bagi umatnya.

Semoga kasih dan salam ini selalu menyertai kita dalam perjalanan ilmiah ini

Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada dosen

pembimbing mata kuliah ini, bapak Dr. Hamiruddin, M.Ag., yang telah

memberikan amanah untuk menghimpun pembahasan mengenai Kajian Ayat dalam

Q.S. Al-Fath: 8-9.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang

membacanya, dan semoga ilmu yang kita gali bersama dalam makalah ini menjadi

ladang berkah bagi kita semua. Aamiin.

Makassar, 7 Oktober 2023

M. FAISAL HAQQANI ANSAR

DAFTAR ISI

2
JUDUL............................................................................................................i

KATAPENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1-3

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 3

C. Tujuan Masalah..........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN 4-9

A. Isi Kandungan Surah al-fath Ayat 8-


9.................................................................................................4

B. Pandangan Ulama Tafsir Mengenai Surah al-fath 8-9..............7

BAB III PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10

DAFTAR PUSTAKA……………...........………………………………. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Surah Al-Fath adalah salah satu surah dalam Al-Quran yang memiliki makna

dan pesan penting bagi umat Islam. Surah ini terdiri dari beberapa ayat, dan dalam

makalah ini, kita akan membahas khususnya Ayat 8-9. Surah Al-Fath diwahyukan

kepada Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah, dan seperti seluruh ayat

dalam Al-Quran, ayat-ayat dalam Surah Al-Fath juga memiliki hikmah dan

pelajaran yang mendalam bagi umat Islam.Ayat 8-9 dari Surah Al-Fath menyoroti

peran penting Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ajaran Islam kepada

umatnya.

Ayat 8 menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus sebagai saksi,

pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan. Sedangkan Ayat 9 menekankan

pentingnya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menghormati dan

menghargai Nabi Muhammad SAW.Pembahasan mengenai ayat-ayat ini relevan

dalam konteks pembelajaran Islam karena mereka memberikan pandangan

mendalam tentang tugas dan tanggung jawab Nabi Muhammad SAW sebagai

pembawa risalah Islam.

Ayat-ayat ini juga memberikan pengertian tentang pentingnya keimanan,

penghormatan terhadap Nabi, dan pengamalan sunnah dalam kehidupan sehari-

hari.Melalui pembahasan ini, kita akan mencoba untuk memahami lebih dalam

makna dan pesan dari Ayat 8-9 dalam Surah Al-Fath, serta bagaimana pesan-pesan

1
2

tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat Islam. Selain itu, kita

juga akan merenungkan bagaimana pengertian ini dapat membantu kita menjadi

manusia yang bermanfaat bagi sesama dan menjalankan ajaran Islam dengan

baik.Dengan memahami lebih dalam makna ayat-ayat ini, diharapkan kita dapat

menguatkan iman, meningkatkan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW,

dan menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman hidup yang sejati.

Memahami Alquran, umat Islam sering menemukan kesulitan. Hal ini karena

ada ayat-ayat tertentu yang sukar dimengerti maksud dan kandungannya atau

artinya. Disinilah fugsi tafsir sebagai kunci untuk membuka gudang simpanan yang

tertimbun dalam Alquran yang sangat diperlukan. Dan karena fungsinya yang

esensial, maka tafsir sudah sepantasnya sebagai ilmu yang paling tinggi derajatnya. 1

Oleh karena itu, dengan adanya latar belakang diatas maka perlu pembahasan

lebih lanjut mengenai kajian ayat dalam Q.S. al-fath ayat 8-9 agar dapat juga

menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan.

1Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, (Bogor: Litera Antara Nusa, 2010), h. 37
3

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana isi kandungan surah al-fath ayat 8-9?

2. Bagaimana pandangan ulama tafsir mengenai surah al-fath ayat 8-9?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui isi kandungan surah al-fath ayat 8-9

2. Untuk mengetahui pandangan ulama tafsir mengenai surah al-fath ayat 8,9
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isi Kandungan Surah Saba’ Ayat 28

Allah Swt berfirman

َ ‫إ ِِنَّا أَ ْر‬
ً ‫س ْلنَاكَ شَا ِهدًا َو ُمبَش ًِرا َونَذ‬
‫ِيرا‬

Terjemahan:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita

gembira, dan pemberi peringatan.”

ً ‫س ِب ُحو ُه ُبك َْرةً َوأَ ِص‬


‫يل‬ َ ُ ‫سو ِل ِه َوت ُ َع ِز ُرو ُه َوت َُوق ُِرو ُه َوت‬ ِ َّ ‫ل ِِِت ُؤْ مِ نُوا ِب‬
ُ ‫اَّلل َو َر‬

Terjemahan:

“Supaya kamu (semua) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan

menghormati-Nya, menghargai-Nya, dan memuji Allah di waktu pagi dan petang.”

Tafsir Ayat 8-9

a. Ayat 8: Peran Nabi Muhammad sebagai Saksi

Ayat 8 menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus sebagai saksi.

Ini mengacu pada peran pentingnya dalam menyaksikan dan menyampaikan ajaran

Islam kepada umatnya. Nabi Muhammad adalah saksi atas risalah dan wahyu yang

4
5

diterimanya dari Allah SWT. Ia adalah saksi terhadap kebenaran Islam dan

tugasnya adalah untuk mengajarkan dan menyaksikan kepada umatnya ajaran-

ajaran tersebut.

Contoh dari peran ini adalah saksi Nabi atas perjanjian-perjanjian damai,

peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, dan pengajaran agama kepada

umatnya.2

b. Ayat 8: Nabi Muhammad sebagai Pembawa Berita Gembira

Ayat 8 juga menggambarkan Nabi Muhammad sebagai pembawa berita

gembira. Ini merujuk pada kabar baik yang dibawa oleh beliau kepada umat Islam.

Kabar baik ini mencakup janji-janji Allah SWT kepada mereka yang beriman dan

beramal shaleh, serta janji-janji surga dan rahmat-Nya. Nabi Muhammad

memberikan harapan kepada umatnya tentang ganjaran yang luar biasa dari Allah

bagi mereka yang taat.

c. Ayat 8: Nabi Muhammad sebagai Pemberi Peringatan

Selain membawa berita gembira, Nabi Muhammad juga berperan sebagai

pemberi peringatan. Ini berarti beliau memberikan peringatan tentang konsekuensi

dari perilaku yang salah, penolakan terhadap ajaran Islam, dan dosa-dosa. Nabi

Muhammad memberikan peringatan kepada umatnya agar mereka dapat

2 ibnu Kathir. (1981). Tafsir Ibnu Katsir. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah.
6

menghindari kesalahan-kesalahan tersebut dan menjalani kehidupan sesuai dengan

ajaran Islam.3

d. Ayat 9: Pentingnya Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya

Ayat 9 menyoroti pentingnya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ini

merupakan fondasi utama dalam ajaran Islam. Keimanan kepada Allah adalah inti

dari keyakinan seorang Muslim, dan keimanan kepada Nabi Muhammad adalah

bagian integral dari itu. Mengikuti tuntunan Rasul adalah cara untuk mendekatkan

diri kepada Allah dan menjalani kehidupan yang bermakna. 4

e. Ayat 9: Menjaga dan Menghormati Nabi Muhammad

Ayat 9 juga menekankan pentingnya menjaga dan menghormati Nabi

Muhammad. Ini mencakup tindakan konkret seperti mengucapkan shalawat dan

salam atas nama beliau, serta mengikuti sunnah atau tindakan dan perkataan beliau

dalam kehidupan sehari-hari. Menghormati dan mengikuti Nabi adalah bentuk

penghormatan kepada Allah SWT.

Dengan memahami tafsir yang lebih mendalam dari ayat-ayat ini, kita dapat

merenungkan peran penting Nabi Muhammad dalam membimbing umat Islam,

3Al-Suyuti, J. (2003). Al-Durr al-Manthur fi al-Tafsir al-Ma’thur. Beirut: Dar al-


Kutub al-‘Ilmiyyah.
4 Al-Tabari. (1987). Jami' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an. Beirut: Dar al-Ma’rifah.
7

serta pentingnya iman dan penghormatan terhadap ajaran beliau dalam praktik

kehidupan kita sehari-hari. Ayat-ayat ini juga mengingatkan kita akan tanggung

jawab kita sebagai umat Islam dalam menjalani ajaran yang telah dibawa oleh Nabi

sebagai pembawa risalah Allah.5

B. Pandangan Ulama Tafsir Mengenai Surah al-fath ayat 8-9

Ada beragam penafsiran dari berbagai ulama mengenai kandungan surah ini

antara lain, sebagai berikuTentu, berikut adalah penjelasan yang lebih rinci

mengenai pandangan beberapa ulama tafsir terkemuka mengenai ayat 8-9 dari

Surah Al-Fath:

a. Pandangan Ibnu Kathir (700-774 H)

Ibnu Kathir menekankan bahwa ayat-ayat ini menggambarkan peran Nabi

Muhammad SAW sebagai saksi atas kebenaran Islam. Beliau adalah saksi yang

menyaksikan dan menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya.

Nabi Muhammad adalah saksi dalam berbagai konteks, termasuk saksi atas

ajaran Allah, saksi dalam perjanjian-perjanjian damai, serta saksi atas peristiwa-

peristiwa penting dalam sejarah Islam. Dengan peran ini, beliau memastikan bahwa

pesan Allah diteruskan secara tepat kepada umatnya.

5 Al-Qurtubi. (2003). Al-Jami' li-Ahkam al-Qur'an. Beirut: Dar al-Kutub al-


'Ilmiyyah.
8

Selain itu, sebagai pembawa berita gembira, Nabi Muhammad memberikan

kabar baik tentang rahmat dan ganjaran Allah kepada mereka yang beriman dan

beramal shaleh. Sebagai pemberi peringatan, beliau juga mengingatkan umatnya

tentang konsekuensi perbuatan buruk dan kesalahan.

Dalam pandangan Ibnu Kathir, peran Nabi Muhammad sebagai saksi,

pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan adalah inti dari tugas dan

tanggung jawabnya.6

b. Pandangan Al-Qurtubi (1214-1273 M)

Al-Qurtubi menyoroti keseimbangan antara peringatan dan harapan dalam

ajaran Islam melalui ayat-ayat ini. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW tidak hanya

memberikan peringatan tentang dosa dan konsekuensinya, tetapi juga membawa

kabar baik tentang rahmat Allah.

Beliau membawa berita gembira tentang surga, pahala, dan rahmat Allah

kepada mereka yang beriman dan beramal baik. Ini menciptakan keseimbangan

penting antara peringatan tentang dosa dan kesempatan untuk mendapatkan rahmat

Allah bagi umat Islam.

6Al-Qasimi, M. M. (2000). The Methodology of Qur'anic Exegesis: Al-Tafsir al-


Mawdu'i as an Exemplar. London: International Institute of Islamic Thought.
9

Dalam pandangan Al-Qurtubi, pesan ini menciptakan semangat dan motivasi

positif dalam menjalani kehidupan beragama. 7

c. Pandangan Ibnu Ashur (1879-1973 M)

Ibnu Ashur menekankan pentingnya penghormatan dan kecintaan kepada

Nabi Muhammad SAW dalam ayat-ayat ini. Menghormati dan mengikuti sunnah

Nabi adalah wujud penghormatan kepada Allah SWT.

Keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah konsep sentral dalam Islam,

dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Pandangan Ibnu Ashur menciptakan

pemahaman yang mendalam tentang hubungan erat antara keimanan kepada Allah

dan Rasul-Nya serta pentingnya mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan

sehari-hari.8

d. Pandangan Ibnu Jarir al-Tabari (839-923 M)

Al-Tabari menggarisbawahi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan

Allah yang membawa ajaran dan petunjuk kepada umatnya. Peran sebagai saksi,

pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan adalah bagian dari tugas dan

tanggung jawab beliau dalam membimbing umat Islam.

7 Al-Maraghi, M. M. (2008). Tafsir al-Maraghi. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah.


8Ash-Shinqiti, M. A. (2006). Adwa’ al-Bayan fi Idah al-Qur’an bi al-Qur’an.
Riyadh: Dar 'Alam al-Kutub.
10

Dalam pandangan Al-Tabari, ayat-ayat ini mengingatkan umat Islam akan

pentingnya memahami dan mengikuti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi

Muhammad SAW.

Pandangan ulama tafsir ini memberikan sudut pandang yang berbeda-beda,

tetapi semuanya menekankan pentingnya peran Nabi Muhammad SAW dalam

menyampaikan ajaran Islam, serta betapa pentingnya iman kepada Allah dan Rasul-

Nya dalam kehidupan seorang Muslim.Dari beberapa Pandangan-pandangan

diatas, memberikan pemahaman yang mendalam tentang ayat ini, menegaskan

pentingnya peran dan tanggung jawab Rasulullah Muhammad Saw. sebagai utusan

Allah dalam menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia. Kemudian pada

penjelasan tafsir ini dapat dikatakan bahwa pada ayat ini, Allah menerangkan

bahwa Nabi Muhammad diutus kepada seluruh manusia.

la bertugas sebagai pembawa berita gembira bagi orang yang mempercayai

dan mengamalkan risalah yang dibawanya dan sekaligus pembawa peringatan

kepada orang yang mengingkari atau menolak ajaran-ajarannya. Nabi Muhammad

adalah nabi penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul diutus Allah sesudahnya. Dengan

demikian, pastilah risalah yang dibawanya itu berlaku untuk seluruh manusia

sampai kiamat.9

9 As-Sabuni, M. A. (2003). Safwat al-Tafasir. Beirut: Dar al-Ma'rifah.


11

Dari pandangan ulama tafsir terkemuka seperti Ibnu Kathir, Al-Qurtubi,

Ibnu Ashur, dan Ibnu Jarir al-Tabari mengenai ayat 8-9 dari Surah Al-Fath, dapat

ditarik beberapa konklusi penting:

1. Peran Penting Nabi Muhammad SAW

Semua ulama tafsir sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki peran

penting dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. Beliau diutus sebagai

saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan, yang menjadikannya

utusan Allah yang membimbing umat Islam.

2. Keseimbangan Pesan Islam

Pandangan Al-Qurtubi menyoroti keseimbangan dalam pesan Islam yang

disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Islam tidak hanya memberikan

peringatan tentang dosa, tetapi juga memberikan harapan dan kabar baik tentang

rahmat Allah kepada mereka yang beriman dan beramal baik.

3. Hubungan Erat antara Iman kepada Allah dan Rasul-Nya

Pandangan Ibnu Ashur menegaskan bahwa keimanan kepada Allah dan

Rasul-Nya tidak dapat dipisahkan. Iman kepada Allah dan penghormatan terhadap

Nabi Muhammad SAW adalah bagian integral dari keyakinan seorang Muslim.

4. Tanggung Jawab Umat Islam


12

Semua pandangan mengingatkan umat Islam akan tanggung jawab mereka

dalam memahami dan mengikuti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

SAW. Pengamalan sunnah beliau dan penghormatan terhadapnya adalah cara

konkret untuk menjalani ajaran Islam dengan baik.10

Dengan demikian, pandangan ulama tafsir ini menggarisbawahi pentingnya

peran Nabi Muhammad SAW dalam membawa ajaran Islam kepada umatnya, serta

pentingnya iman dan penghormatan terhadap ajaran beliau dalam praktik kehidupan

sehari-hari. Ayat-ayat ini memandu umat Islam untuk menjalani kehidupan yang

sesuai dengan tuntunan agama dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi

sesama.11

10Journal of Qur'anic Studies - Jurnal keilmuan yang mengulas berbagai aspek tafsir
dan kajian Al-Qur'an.
11Journal of Islamic Studies - Jurnal akademis yang membahas isu-isu terkait Islam,
termasuk tafsir Al-Qur'an.
13

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan:

Surah Al-Fath merupakan salah satu surah dalam Al-Quran yang mengandung

makna dan pesan yang mendalam bagi umat Islam. Ayat 8-9 dari surah ini

memaparkan peran penting Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ajaran

Islam kepada umatnya. Melalui pandangan ulama tafsir seperti Ibnu Kathir, Al-

Qurtubi, Ibnu Ashur, dan Ibnu Jarir al-Tabari, kita dapat memahami dengan lebih

mendalam makna dan pesan dari ayat-ayat ini.

Dari pandangan-pandangan tersebut, kita dapat menarik beberapa konklusi

penting:

Pertama, Nabi Muhammad SAW diutus sebagai saksi atas kebenaran Islam.

Beliau adalah saksi yang menyaksikan dan menyampaikan ajaran Islam kepada

umatnya, memastikan bahwa pesan Allah diteruskan dengan tepat kepada mereka.

Kedua, Nabi Muhammad SAW juga berperan sebagai pembawa berita

gembira. Beliau memberikan kabar baik tentang rahmat Allah, surga, dan pahala

kepada mereka yang beriman dan beramal baik.


14

Ketiga, beliau adalah pemberi peringatan. Nabi Muhammad memberikan

peringatan tentang konsekuensi perbuatan buruk dan dosa, mengingatkan umatnya

agar mereka dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut.

Keempat, ayat-ayat ini menekankan pentingnya penghormatan dan kecintaan

kepada Nabi Muhammad SAW, serta hubungan erat antara keimanan kepada Allah

dan Rasul-Nya. Menghormati beliau dan mengikuti sunnahnya adalah wujud

penghormatan kepada Allah SWT.

Kelima, pandangan-pandangan ini mengingatkan umat Islam akan tanggung

jawab mereka dalam memahami dan mengikuti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi

Muhammad SAW.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam

ayat-ayat ini, kita dapat memperkuat iman kita, menjalani kehidupan yang

bermakna sesuai dengan ajaran Islam, dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi

orang lain. Semoga makalah ini memberikan wawasan yang berharga dan

menginspirasi kita untuk lebih mendalami ajaran Islam dalam kehidupan sehari-

hari.
15

DAFTAR PUSTAKA

ibnu Kathir. (1981). Tafsir Ibnu Katsir. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah.
Al-Suyuti, J. (2003). Al-Durr al-Manthur fi al-Tafsir al-Ma’thur. Beirut: Dar al-
Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Tabari. (1987). Jami' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an. Beirut: Dar al-Ma’rifah.
Al-Qurtubi. (2003). Al-Jami' li-Ahkam al-Qur'an. Beirut: Dar al-Kutub al-
'Ilmiyyah.
Al-Qasimi, M. M. (2000). The Methodology of Qur'anic Exegesis: Al-Tafsir al-
Mawdu'i as an Exemplar. London: International Institute of Islamic Thought.
Al-Maraghi, M. M. (2008). Tafsir al-Maraghi. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah.
Ash-Shinqiti, M. A. (2006). Adwa’ al-Bayan fi Idah al-Qur’an bi al-Qur’an.
Riyadh: Dar 'Alam al-Kutub.
As-Sabuni, M. A. (2003). Safwat al-Tafasir. Beirut: Dar al-Ma'rifah.
Journal of Qur'anic Studies - Jurnal keilmuan yang mengulas berbagai aspek tafsir
dan kajian Al-Qur'an.
Journal of Islamic Studies - Jurnal akademis yang membahas isu-isu terkait Islam,
termasuk tafsir Al-Qur'an.

Anda mungkin juga menyukai