Kelompok 09 - Modul 4 Stoikiometri - Teknik Lingkungan
Kelompok 09 - Modul 4 Stoikiometri - Teknik Lingkungan
Disusun Oleh :
Kelompok : 9 (Sembilan)
Program Studi : Teknik Lingkungan
Nama :
Maura Maharani (2109046009)
Shafarudin Nur (2109046046)
Asisten Praktkum :
Nur Hidayat (1909066019)
Oleh karena itu, praktikum kimia dasar mengenai stoikiometri ini dibuat untuk
mengetahui tentang stoikiometri, pereaksi pembatas, serta menentukan titik
maksimum dan titik minimum sesuai dengan stoikiometri sistem.
1.2. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini, yaitu :
a. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan titik maksimum pada
stoikiometri
b. Untuk menentukan titik minimum pada stoikiometri
c. Untuk mengetahui konsep dari stoikiometri dan non stoikiometri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menyatakan jumlah penyusun suatu zat, dipergunakan suatu satuan jumlah
zat yaitu mol. Satu mol zat ialah sejumlah zat yang mengandung 6.0225x 1023 butir
partikel (sejumlah bilangan Avogadro). Jadi, bilangan Avogadro merupakan “factor
penghubung A” antara jumlah mol zat dengan jumlah partikel yang dikandung zat
Metode variasi kontinyu, dimana dalam metode ini dilakukan sederet pengamatan
kuantitas molarnya sama. Tapi masing masing kuantitas pereaksi berubah-ubah.
Salah satu sifat fisika dipilih diperiksa seperti massa, volume, suhu, dan daya serap.
Oleh karena itu, kuantitas pereaksi berlainan, perbahan harga sifat fisika dari sistem
ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem (Ulfah, 2012).
BAB III
METODE
3.1.2. Bahan-bahan
a. Larutan Asam Sulfat (H2SO4)
b. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
c. Larutan Asam Klorida (HCl)
4.2 Jawaban
a. Pereaksi pembatas adalah reaktan yang ada dalam jumlah stoikiometri
terkecil. Pereaksi pembatas juga merupakan pereaksi yang habis lebih
dahulu digunakan pada reaksi kimia.
b. M NaOH = 0,1 M
V NaOH = 5 mL
n =MxV
n NaOH = 0,1 M x 5 mL = 0,5 mmol
M HCl = 0,1 M
V HCl = 10 ml
n HCl = 0,1 M x 10 ml = 1 mmol
HCl + NaOH NaCl + H2O
m 1 mmol 0,5 mmol
b 0,5 mmol 0,5 mmol
s 0,5 mmol - 0,5 mmol 0,5 mmol
Jadi, dapat dilihat bahwa senyawa yang berperan sebagai pereaksi sisa
adalah HCl, yaitu 0,5 mmol.
c. Reaksi stoikiometri adalah suatu reaksi yang semua reaktannya habis
bereaksi. Sedangkan reaksi non stoikiometri adalah suatu reaksi yang
salah satu reaktannya tidak habis (bersisa) dan reaktan yang lain habis
bereaksi.
d. Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor atau energi
dari sistem ke lingkungan.
e. Diketahui :
Massa Fe2O3 = 40 gram
Massa Fe = 28 gram
Ditanya : perbandingan besi dengan oksigen yang dibutuhkan?
Jawab :
Massa Fe2O3 = Massa Fe + Massa O2
Massa O2 = Massa Fe2O3 – Massa Fe
Massa O2 = 40 gram – 28 gram
Massa O2 =12 gram
Massa Fe : Massa O2 = 28 : 12 = 7 : 3
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E dan Humiston.1986. General Chemistry. New York: John Willey and
Sons.
Putri, Cok Istri. 2012. DIKTAT MATA KULIAH KIMIA DASAR. Universitas
Udayana, Bukit Jimbaran.
Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar KIMIA untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat perbukuan departemen Pendidikan
Nasional.
Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. KIMIA Mengkaji Fenomena Alam. Jakarta: PT.
Cempaka Putih.
Yusuf, Yusnidar. 2018. KIMIA DASAR: Panduan untuk belajar. Jakarta: EduCenter
Indonesia.
LAMPIRAN