Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI EKOLOGI KAWASAN

Disusun oleh :
KELOMPOK 1

Adelia Dwi Rahma (P27833123001)


Ady Wahyu Nugroho (P27833123002)
Ali Yusam Zamroni (P27833123003)
Aliyani Rochmatus Sa’diyah (P27833123004)
Andriani Oktavia (P27833123005)
Anindya Harcheva Rani (P27833123006)
Audina Farica (P27833123007)
Aviar Aldi Dewanata (P27833123008)
Ayu Setiana Dewi (P27833123009)
Chinara Anindya (P27833123010)
Christopher Ferdian R.P. (P27833123011)
Dahlia Nur Syafadillah (P27833123012)
Devi Oktavia Ramadhani (P27833123013)

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM SANITASI DIPLOMA TIGA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI KAWASAN AIR


SUNGAI KALIMAS SURABAYA
Kelas : D3 – 1A
Program Studi : SANITASI
Jurusan : KESEHATAN LINGKUNGAN
Tanggal Pengesahan : 15 Desember 2023

MENGETAHUI

DOSEN PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING

Rachmaniyah, SKM, M, Kes Fitri Rokhmalia, SST,M.KL


NIP. 1975041819980320001 NIP. 198805272010122004

PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Dr. Khambali, ST, MPPM


NIP. 196207062006042015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Praktikum Ekologi
dengan judul “EKOLOGI KAWASAN’’ pada waktu yang telah ditentukan. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Khambali, ST., MPPM yang telah membimbing kami dalam mata kuliah
Ekologi dan memberikan tugas praktikum ini.
2. Keluarga dan teman-teman serta pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu yang telah membantu proses serta memberikan dukungan dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran yang mebangun dari pembaca sangat dibutuhkan demi peningkatan makalah
dimasa yang akan datang.

Surabaya, 15 Desember 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
1.1 Pentingnya Praktikum dan Alasan Perlunya Dilakukannya Praktikum..................5
1.2 Alasan Ilmiah..................................................................................................................5
1.3 Ruang Lingkup Ekologi Kawasan Sungai Kalimas....................................................5
1.4 Capaian Pembelajaran...................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
KAJIAN TEORI.........................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PELAKSANAAN PRAKTIKUM.............................................................................................9
3.1 Waktu Kegiatan.............................................................................................................9
3.2 Tempat Kegiatan.............................................................................................................9
3.3 Bahan, Alat, Dan Prosedur............................................................................................9
3.4 Prosedur..........................................................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................10
HASIL......................................................................................................................................10
BAB V......................................................................................................................................14
PEMBAHASAN......................................................................................................................14
BAB VI....................................................................................................................................17
RINGKASAN..........................................................................................................................17
6.1 Simpulan........................................................................................................................17
6.2 Rekomendasi.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pentingnya Praktikum dan Alasan Perlunya Dilakukannya Praktikum


Praktikum adalah kegiatan yang bertujuan untuk lebih dapat memahami teori dan praktik.
Menurut (Susanti, 2013) melalui kegiatan praktikum, banyak hal yang dapat diperoleh.
diantaranya 1). Kegiatan praktikum dapat melatih keterampilan, 2). Memberi kesempatan
untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya
secara nyata dalam praktik, 3). Membuktikan sesuatu secara ilmiah/melakukan scientific
inquiry, dan 4). Menghargai ilmu dan keterampilan inkuiri. Oleh karena itu, peneliti
menerapkan metode praktikum dalam mata kuliah Ekologi.
Melalui praktikum, peneliti berharap metode yang digunakan ini mampu menunjang
keberhasilan proses mata kuliah Ekologi. Menurut (Rustaman, 2003) ada empat alasan
mengenai pentingnya kegiatan praktikum Ekologi. Empat alasan itu antara lain 1). Praktikum
membangkitkan motivasi belajar Ekologi, 2). Praktikum mengembangkan keterampilan dasar
melakukan eksperimen, 3). Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah, dan 4).
Praktikum menunjang materi mata kuliah. Dengan menggunakan metode praktikum, maka
pembelajaran akan terarah pada proses pembelajaran yang bersifat konkrit dan dapat
berdiskusi dengan teman sehingga dapat diperoleh ide, gagasan ataupun konsep yang baru.
Menurut (Jannah, 2019), target dari metode praktikum adalah dapat membuktikan kebenaran
dari teori-teori konsep yang berlaku dan supaya siswa mendapat kepuasan dari hasil
belajarnya
Penelitian ini bertujuan untuk 1). Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar dan 2).
Mengetahui respon terhadap metode praktikum yang digunakan.
1.2 Alasan Ilmiah
Dalam praktikum ekologi pada kawasan daratan dan perairan, beberapa alasan ilmiah
yang perlu dijawab melibatkan pemahaman mendalam tentang ekosistem, interaksi biotik dan
abiotik, serta dampak manusia terhadap lingkungan. Beberapa pertanyaan yang dapat dijawab
melalui praktikum tersebut melibatkan:
 Adaptasi Organisme: Bagaimana organisme di kawasan daratan dan perairan
beradaptasi terhadap lingkungan mereka?
 Populasi : faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan populasi?
 Komunitas : apa saja komunitas yang berada di kawasan sungai Kalimas?
1.3 Ruang Lingkup Ekologi Kawasan Sungai Kalimas
Ruang lingkup ekologi kawasan Sungai kalimas dibagi menjadi dua, yaitu :
Faktor abiotik secara garis besar dapat dibagi atas faktor fisika dan faktor kimia. Faktor fisika
antara lain ialah suhu, kadar air, porositas, dan tekstur tanah. Faktor kimia antara lain adalah
salinitas, pH, kadar organik tanah, dan unsur-unsur mineral tanah. Faktor abiotik sangat
menentukan struktur komunitas hewan-hewan yang terdapat di suatu habitat (Suin, 1997).
Suatu kondisi diberi takrif sebagai suatu faktor abiotik yang berbeda dalam ruang dan waktu,
dan terhadap kondisi ini makhluk memberi tanggapan secara berbeda-beda. Contohnya
meliputi suhu, pH, salinitas, kecepatan arus air sungai, dan kadar pencemar.
Faktor biotik adalah salah satu komponen dari ekosistem yang berupa makhluk hidup yang
ada di bumi, singkatnya adalah benda hidup. Faktor biotik terdiri atas manusia, hewan,
tumbuhan dan mikroorganisme. Sedangkan faktor-faktor abiotik contohnya adalah tanah, air,
cahaya, udara, suhu, kelembaban, curah hujan, dan lain-lain.
1.4 Capaian Pembelajaran
1. Menguasai konsep ekologi untuk pengembangan di bidang komoditas dan
kawasan.
2. Mampu merencanakan, mengorganisasikan dan mengevaluasi pengelolaan
kawasan ekosistem untuk konservasi yang berkelanjutan.
3. Mampu mengambil keputusan dalam menangani berbagai persoalan mengenai
ekologi Kawasan
4. Mampu mengidentifikasi interaksi organisme dengan lingkungannya serta
merancang tindakan penanggulangan untuk mencegah dan mengatasi
pencemaran lingkungan dan perubahan iklim
BAB II
KAJIAN TEORI

A.Perairan Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan
bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar, aliran sungai merupakan aliran yang
bersumber dari limpasan yaitu limpasan yang berasal dari hujan, gletser,limpasan dari anak-
anak sungai dan limpasan dari air tanah. Adapun manfaat sungai bagi manusia adalah sebagai
berikut:
a. Sumber air bagi pengairan wilayah pertanian atau irigasi dan usaha perikanan darat
b. Sumber tenaga listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PI.TA)
c. Tempat untuk mengembangbiakkan dan menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan
manusia akan protein hewani
d. Tempat rekreasi, melihat keindahan air terjun
e. Tempat berolahraga seperti berperahu pada arus deras, lomba dayung f. Tempat untuk
memenuhi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal di tepi
sungai, seperti mencuci, mandi, dsb
B. Kualitas Air
Pengertian tentang kualitas air (mutu air) sangat penting, karena merupakan dasar dan
pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan air sesuai dengan peruntukkannya. Studi dan
pembahasan tentang air pada dasarnya menyangkut tentang dua hal, yaitu kuantitas dan
kualitasnya. Hal ini penting unruk menentukan permasalahan berada di mana, dalam
lingkungan apu, kualitas air yang bagaimana, sehingga dapat dengan tepat menentukan
strategi pengelolaannya.
Kriteria kualitas sumber air di Indonesia ditetapkan berdasarkan pemanfaatan sumber-
sumber air tersebut dan mutu yang disyaratkan, sedang baku mutu air limbah ditetapkan
berdasarkan karakteristik suatu sumber air penamping buangan tersebut dan pemanfaatannya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas diperlukan suatu pengelolaan dan penanganan air
dengan maksud antara lain: 1) mendapatkan air yang terjamin kualitas kesehatannya; 2)
mendapatkan air yang bebas dari kekeruhan, warna dan bau; 3) menyediakan produk air yang
sehat dan nyaman, dan 4) menjaga kebutuhan air konsumen.
Secara sederhana, kualitas air dapat diduga dengan melihat kejernihannya dan
mencium baunya. Namun ada bahan-bahan pencemar yang tidak dapat diketahui hanya dari
bau dan warna, melainkan harus dilakukan serangkaian pengujian. Hingga saat ini, dikenal
ada dua jenis pendugaan kualitas air yaitu fisik-kima dan biologi.
Faktor-Faktor Penentu Kualitas Air dalam Perairan Sungai :
1. Faktor Biologi
Faktor biologi yang mempengaruhi perairan sungai ialah keanekaragaman plankton.
Kata Plakton berasal dari bahasa Yunani yang artinya "mengembara" kemudian
plankton dipergunakan untuk mengartikan semua organisme pelagis yang geraknya
lebih dipengarui oleh pergerakan air daripada oleh kemampuan berenangnya
a. Plankton dan Pembagiannya
b. Ekologi Plankton

2. Faktor Fisika
Faktor fisika yang mempengaruhi perairan Sungai diantaranya Temperatur(suhu),
Total Padatan Terlarut (TDS), Arus, Kecerahan. Suhu adalah ukuran energi gerakan
molekul. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur
proses kehidupan dan penyebaran organisme.
a. Temperatur(suhu)
b. Total Padatan Terlarut (TDS)
c. Arus
d. Kecerahan

3. Faktor Kimia
Faktor Kimia yang mempengaruhi perairan sungai diantaranya Oksigen Terlarut(DO),
Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD), Karbondioksida(CO2),ph, Salinitas, Cemaran
Logam Berat. Perubahan pH yang sangat asam maupun sangat basa akan mengganggu
kelangsungan hidup organisme aquatik karena menyebabkan terjadinya gangguan
metabolisme dan respirasi. Keasaman air ialah kemampuan untuk menetralkan basa.
Keasaman yang tinggi belum tentu mempunyai Ph rendah. Suatu asam lemah dapat
mempunyai keasaman yang tinggi, artinya mempunyai potensi untuk melepaskan
hidrogen
a. Oksigen Terlarut(DO)
b. Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD)
c. Karbondioksida(CO2)
d. Ph
e. Cemaran Logam Berat
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu Kegiatan


- Senin 11 Desember 2023 Pukul 10.00 WIB – 15.00 WIB

3.2 Tempat Kegiatan


- Sungai Kalimas Jln Ngagel Kec.Wonokromo Kota Surabaya
3.3 Bahan, Alat, Dan Prosedur
- Bahan & Alat :
1.Air Sungai
2.Tanah
3.Cetok
4.Sekop
5.Roll Meter
6.PHmeter
7.Hygrometer
8.Termometer
9.Jaring Plankton
10.Botol Plastik
3.4 Prosedur
A. Dalam Tanah (Kawasan Darat)
-Mengukur Kawasan dengan Rollmeter sepanjang 1m2
-Mengukur daerah dalam Kawasan tersebut dengan ukuran 20cm2 dan menggali
daerah tersebut sedalam 30cm
a) Mengukur Suhu dan Kelembapan Tanah
-Siapkan dan nyalakan alat Hygrometer lalu masukkan ke dalam tanah selama
10 menit
-setelah itu lihat hasil yang ada di alat tersebut dan catat hasilnya
b) Mengukur Kadar Air Tanah
-Dengan cara menggenggam tanah dan melepaskannya
-Apabila tanah tetap menggumpal yang berarti kadar aiar lebih dari 50% dan
apabila tanah berpisah-pisah berarti kadar air ditanah tersebut kurang dari 50%
c) Mengukur Kecepatan Angin
-Siapkan dan Nyalakan alat Anemometer
-Arahkan alat kearah mata angin
-Tahan alat tersebut dan catat data yang sudah keluar dialat
-Tunggu sampai 15 menit
BAB IV
HASIL

Berdasarkan pengamatan untuk mengetahui kualitas air Sungan Kalimas


Surabaya telah dilakukan pengukuran parameter fisik,kimia dan biologi air dan tanah.
Pengukuran parameter fisik diantaranya suhu, pH, kekeruhan, kecepatan arus,
kecepatan angin, kelembapan tanah. Parameter biologi keberadaan mikroorgansme
plankton, fitoplankton dan bentos.Hasil yang didapat dari masing-masing diilihat dari
Tabel.
Lokasi 1 : Sungai Kalimas
No Aspek Hasil
A. Parameter Fisik Air
1 Suhu -
2 Kekeruhan Keruh
3 Kecepatan arus Sedang
4 Kecepatan angin 1,9328

B. Parameter Kimia Air


1 pH 7

C. Parameter Biologi Air


1 Plankton 0
2 Fitoplankton 0
3 Bentos 0

No Aspek Hasil
A. Parameter Fisik Tanah
1 Suhu -
2 Kelembapan >50%
3 Tekstur Gembur
4 Kecepatan angin 1,9328
5 Porositas Bagus
6 Jenis Tanah Gambut

B. Parameter Kimia Tanah


1 pH -
2 Salinitas -
C. Parameter Biologi Tanah
1 Faktor Biotik

Lokasi 2 : Sungai Kalimas


No Aspek Hasil
A. Parameter Fisik Air
1 Suhu -
2 Kekeruhan Keruh
3 Kecepatan arus Sedang
4 Kecepatan angin 1,9057 m/s

B. Parameter Kimia Air


1 pH 7

C. Parameter Biologi Air


1 Plankton 3 (Ikan Kecil)
2 Fitoplankton 2 (Keong)
3 Bentos 0
No Aspek Hasil
A. Parameter Fisik Tanah
1 Suhu -
2 Kelembapan >50%
3 Tekstur Gembur
4 Kecepatan angin 1,9057 m/s
5 Porositas Bagus
6 Jenis Tanah Gambut

B. Parameter Kimia Tanah


1 pH -
2 Salinitas -
C. Parameter Biologi Tanah
1 Faktor Biotik

Lokasi 3 : Sungai Kalimas


No Aspek Hasil
A. Parameter Fisik Air
1 Suhu -
2 Kekeruhan Keruh
3 Kecepatan arus Sedang
4 Kecepatan angin

B. Parameter Kimia Air


1 pH 7

C. Parameter Biologi Air


1 Plankton 7 (Ikan Kecil)
2 Fitoplankton 3 (Kerang)
3 Bentos 1 (Kutu Kayu)

No Aspek Hasil
A. Parameter Fisik Tanah
1 Suhu -
2 Kelembapan >50%
3 Tekstur Gembur
4 Kecepatan angin 1,067 m/s
5 Porositas Bagus
6 Jenis Tanah Gambut

B. Parameter Kimia Tanah


1 pH -
2 Salinitas -
C. Parameter Biologi Tanah
1 Faktor Biotik

BAB V
PEMBAHASAN

Sungai adalah suatu saluran drainase yang terbentuk secara alamiah. Akan tetapi
disamping fungsinya sebagai saluran drainase dan dengan adanya air yang mengalir di
dalamnya, sungai menggerus tanah dasarnya secara terus-menerus sepanjang masa
existensinya dan terbentuklah lembah-lembah sungai. Volume sedimen yang sangat besar
yang dihasilkan dari keruntuhan tebing-tebing sungai di daerah pegunungan dan
tertimbun di dasar sungai tersebut, terangkut ke hilir oleh aliran sungai. Hal ini
diakibatkan karena pada daerah pegunungan kemiringan sungainya curam dan gaya tarik
aliran airnya cukup besar, setelah itu gaya tariknya menjadi sangat menurun ketika
mencapai dataran. Dengan demikian beban yang terdapat dalam arus sungai
berangsurangsur diendapkan (Kuliah, 2011)
Sungai Kalimas Surabaya adalah salah satu dari dua cabang Sungai brantas, selain
kali porong. Sungai Kalimas berhulu dari kota Mojokerto, mengalir ke arah timur laut,
dan bermuara di Surabaya. Sama halnya dengan Sungai yang ada di Surabaya lainnya
Sungai ini juga dimanfaatkan oleh warga sekitar, tetapi semakin bertambahnya penduduk
di ibukota Surabaya pencemaran Sungai juga semakin sulit dikendalikan. Sungai
merupakan habitat organisme seperti ikan, plankton, makrobentos, dan lain lain. Untuk
mengetahui kualitas air Sungai kalimas Surabaya saat ini dilakukan penelitian kualitas air
dengan mengamati parameter biologi, fisika dan kimia air. Pengukuran parameter
parameter tersebut dilakukan di sekitar Sungai kalimas Surabaya.
Tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi yang berlangsung di alam, serta
terdapat dalam batuan yang berada di bawah permukaan tanah meliputi keterdapatan,
penyebaran dan pergerakan air tanah dengan penekanan pada hubungannya terhadap
kondisi geologi suatu daerah (Riastika, 2012)
Terdapat berbagai macam jenis tanah yang dapat ditemukan di Indonesia, yang
diklasifikasikan berdasarkan karakteristik dan sifat-sifatnya. Beberapa jenis tanah yang
umum ditemukan di Indonesia antara lain:
 Tanah aluvial
 Tanah humus
 Tanah kapur
 Tanah pasir
 Tanah vulkanik
 Tanah gambut
 Tanah laterit
 Tanah litosol
 Tanah regosol
 Tanah inceptisol
Jenis-jenis tanah ini memiliki karakteristik dan sifat-sifat yang berbeda, seperti
tekstur, proporsi, dan komposisi organik dan mineralnya, serta kandungan unsur hara dan
kesuburannya. Beberapa jenis tanah seperti tanah humus dan tanah aluvial sangat subur
dan cocok untuk pertanian, sedangkan jenis tanah lain seperti tanah litosol dan tanah
laterit kurang subur dan tidak cocok untuk pertanian.
Gambut merupakan jenis lahan basah yang terbentuk dari timbunan-timbunan
material-material organic seperti sisa-sisa pohon rerumputan lumut dan jasad hewan yang
membusuk didalam tanah (Agus F & Subiksa I, 2008) Lebih tepatnya menurut
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Permen LH Nomor 7
Tahun 2006 menerangkan bahwa lahan gambut merupakan tanah hasil penumpukan
bahan organik melalui produksi biomassa hutan hujan tropis.
A. Parameter Fisika Air
1.Kecepatan arus Sungai Kalimas Surabaya
Arus berfungsi dalam transportasi energi panas dan substansi. kecepatan arus di
perairan Sungai Kalimas Surabaya tergolong arus sedang. Hal yang dapat
mempengaruhi kecepatan arus salah satunya sampah yang ada di Sungai, sehingga
memperlambat daya alir air.
2.Kecepatan angin Sungai Kalimas Surabaya
Kecepetan angin adalah satuan yang mengukur kecepatan aliran udara dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah dan diukur menggunakan anemometer dengan
nilai 1,9328 m/s.
3. Kekeruhan Air Sungai Kalimas Surabaya
Kekeruhan adalah ukuran sebrapa keruh air di sungai. Kekeruhan disebabkan oleh
adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan terlarut. Sungai kalimas
Surabaya termasuk sungai yang keruh.
B.Parameter Kimia Air
1.Derajat Keasaman (pH) Sungai Kalimas Surabaya
Derajat keasaman merupakan salah satu factor fisik yang penting bagi kehidupan
organisme. Hasil pengukuran parameter fisik ini di kalimas Surabaya sebesar 7.
Akibat limbah pabrik-pabrik di Surabay yang membuang limbahnya di Sungai
dapat sebagai penyebab utama naiknya nila pH air.

A.Parameter Fisik Tanah


1. Kelembaban
Kelembapan merupakan kondisi dimana jumlah air didalam tanah sesuai dengan
kebutuhan tanaman baik untuk proses evapotranspirasi maupun metabolisme yang
lain.Kelembaban dengan nilai >50%
2.Tekstur
Tekstur merupakan kualitas permukaan yang dirasakan atau di lihat. Ini bisa kasar,
halus, lembut, keras, atau jenis lainnya. Tekstur tanah di daerah Sungai kalimas
merupakan tanah yang begitu unik yaitu bertekstur gembur
3. Kecepatan Angin

Kecepatan angin di permukaan tanah dalam fisik adalah ukuran dari seberapa cepat
angin bergerak di permukaan bumi. Kecepatan ini bisa sangat bervariasi, tergantung
pada berbagai faktor seperti cuaca dan topografi. Bisa diukur dengan menggunakan
berbagai instrument, anemometer. dan hasil kecepatan angin pada Sungai kalimas
diukur menggunakan anemometer dengan nilai 1,9328m/s
BAB VI
RINGKASAN

6.1 Simpulan
1. Kualitas perairan Sungai Kalimas Surabaya darat dilihat dengan mengetaui nilai
dari parameter biologi, parameter fisik dan parameter kimia.
2. Parameter fisika di Sungai Kalimas Surabaya suhu sebesar 29C ,pH 9,8 , Salinitas
0%,kecerahan 13,5cm,kecepatan arus 0,035m/s dan berat padatan terlarut 0,09 gram.
3.Dari setiap parameter yang dihitung daapat disimpulkan bahwa perairan Sungai
kalimas Surabaya kualitas airnya rendah.

6.2 Rekomendasi
Kualitas perairan Sungai Kalimas Surabaya darat dilihat dengan mengetaui nilai dari
parameter biologi, parameter fisik dan parameter kimia.
A. Dari hasil analisis dan kesimpulan memberikan beberapa rekomendasi berikut:
1. Penelitian ekologi memberikan tindakan kolaboratif dan dampak yang positif,
terjadi perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran.
2. Mempersiapkan sistematika Laporan Praktikum Ekologi untuk lebih
matang dan detail lagi.
3. Menyamakan persepsi antar dosen pengampu agar setiap mahasiswa praktikan
mendapatkan arahan yang jelas

B. Poltekkes Kemenkes Surabaya melakukan Praktikum Ekologi yang bersifat luring


ini merupakan kegiatan praktikum yang pertama kali diselenggarakan, sehingga
merupakan pengalaman baru untuk mahasiswa semester satu, maka dari itu
membutuhkan adaptasi yang cukup untuk peningkatan kualitas setiap mahasiswa
selama Praktikum Ekologi.
DAFTAR PUSTAKA

Agus F, & Subiksa I. (2008). Lahan gambut: potensi untuk pertanian dan aspek lingkungan.
In Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF).
Jannah, A. N. (2019). Survei Motivasi Belajar Peserta Didik SMP Terhadap Pengadaan
Praktikum Pada Mata Pelajaran IPA. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
Kuliah, M. (2011). Surat Tugas Surat Tugas. Sttkao.Ac.Id, 11, 11–12.
https://sttkao.ac.id/storage/penelitian/5g_penelitian_bersama_finall_210722080700.pdf
Riastika, M. (2012). PENGELOLAAN AIR TANAH BERBASIS KONSERVASI DI
RECHARGE AREA BOYOLALI (Studi Kasus Recharge Area Cepogo, Boyolali, Jawa
Tengah). Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2), 86. https://doi.org/10.14710/jil.9.2.86-97
Rustaman. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Susanti, R. (2013). Pengaruh Penerapan Pembelajaran berbasis Masalah pada Praktikum
Fotosintesis dan Respirasi untuk Meningkatkan Kemampuan Generik Sains Mahasiswa
Pendidikan Biologi FKIP Unsri. Pendidikan Biologi FKIP Unsri, 1–14.

Anda mungkin juga menyukai