Anda di halaman 1dari 21

Laporan Hasil Implementasi Proyek Recruitment Dan

Pendamping Bisnis Digital Samarinda Food Pada Merchant


Berbasis Project

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester 2 mata kuliah bussines-E

Oleh :

1. Annabila Aulia Maharani (2211102413231)


2. Fadel Muhammad (2211102413256)
3. Lisa Nur Shadrina (2211102413229)
4. Nurul Aulya Nissa (2211102413201)
5. Rafa Putri Rahmawati (2211102413217)
6. Riska Dwi Maharani (2211102413220)
7. Siti Adawiyyah (2211102413224)
8. Trista Yuana (2211102413207)
9. Vionita Oktafiani (2211102413232)
10. Yunita (2211102413222)

LEMBAGA AIK & MKDU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Subhanawu wa Ta’la, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat membuat
tugas akhir berbasis projek dalam mata kuliah e-business. Dalam tugas akhir ini membahas
mengenai usaha dari merchant yang sudah kami wawancara.
Dalam penulisan makalah ini terdapat pihak – pihak yang membantu sehingga dapat
dieselesaikan tepat waktu. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Taghfirul Yoga selaku dosen pengampu kelas F mata kuliah Bussines Digital
2. Seluruh merchant yang bersedia memberikan informasi untuk kelengkapan tugas
akhir berbasis project ini.
Walaupun demikian, kami berusaha dengan semaksimal mungkin demi
kesempurnaan penyusunan tugas ini pada. Saran dan kritik yang sifatnya membangun
begitu diharapkan oleh kami demi kesempurnaan dalam penulisan tugas berikutnya.

Samarinda, 09 Juni 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1.1 Landasan Religius .................................................................................................1

1.2 Latar Belakang ......................................................................................................2

1.3 Tujuan...................................................................................................................3

1.4 Manfaat .................................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI .................................................................................................4

2.1 Teori Konsep E-bisnis ...........................................................................................4

2.2 Segmentasi Konsumen ..........................................................................................4

2.3 Value Proporsi ......................................................................................................5

2.4 Channel .................................................................................................................5

2.5 Customer Relationship ..........................................................................................6

2.6 Menu Merchant .....................................................................................................6

2.7 Promosi .................................................................................................................7

2.8 Konsep Food Sanitation ........................................................................................8

2.9 Konsep Halal ........................................................................................................8

BAB III IMPLEMENTASI ..................................................................................................11

3.1 Implementasi Proyek Recruitment Merchant (Teh daun) .......................................11

3.2 Implementasi Promosi Foodiemu Melalu Media Informasi ....................................15

iii
3.3 Implementasi Input User (Merchant, Driver, Customer) ........................................16

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................17

4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................17


4.2 Saran ....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Religius

Dalam sebuah riwayat disebutkan, seorang sahabat Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanya kepada


beliau tentang pekerjaan yang lebih baik. Dari pertanyaan tersebut, maka keluarlah
hadis yang menganjurkan tentang berdagang.

Hadis tentang berdagang tersebut diriwayatkan oleh Ahmad (Imam Hambali) dalam
kitab Musna Ahmad, berikut adalah kutipannya yang dilansir dari Rumaysho:

َ‫الر ُج ِل بِي ِد ِه وكُ ُّل بيْع مب ُْرور‬


َّ ‫ب قال عم ُل‬ ْ ‫ى ْالك ْسبِ أ‬
ُ ‫طي‬ ُّ

Artinya: “Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau
bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli
yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, Hasan Lighoirihi)

Dari hadis di atas dijelaskan, maksud pekerjaan yang lebih baik dengan tangan
sendiri adalah tak lain dan tak bukan adalah berdagang.Selain hadis tentang berdagang
tersebut, ada pula hadis lainnya yang kembali menekankan bahwa pekerjaan dari kerja
keras tangan sendiri adalah yang paling baik.

Hadis itu berbunyi sebagai berikut:

ُّ‫ عم ِل أي ْ ِند ِهيأ ْ قكُل‬،‫َّللاَّنم ِْن‬


‫ط خي ًْرا م ِْنما أكل أحد ٌ طعا ًما‬ ِ َّ ‫ى و ِإ‬ ُ ‫عم ِل ي ِد ِهكان يأْكُ ُل مِال ْنسَّل ُم – عل ْيد ِه‬
َّ –‫اود ن ِب‬

Artinya:“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan
yang ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud ‘alaihis
salam dahulu juga makan dari hasil kerja keras tangannya.” (HR. Bukhari, no. 2072,
dari Al-Miqdad). Seperti pekerjaan halal lainnya, berdagang juga

1
tentu bisa menjadi sebuah cara kita beribadah kepada Allah SWT apabila dilakukan
dengan benar dan sungguh-sungguh sesuai dengan syariat Islam.

1.2 Latar Belakang


E-business adalah salah satu jenis kegiatan usaha yang dilakukan dengan
menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi. Menurut Steven Alter, pengertian
dari E- Business adalah pelaksanaan dan pengelolaan bisnis mulai dari pemasokan bahan
baku, perancangan produk, penjualan, pemenuhan pesanan, manufaktur, serta juga
penyediaan service lainnya, menggunakan teknologi komunikasi serta sistem yang sudah
terkomputerisasi. Dalam bukunya yang berjudul Cases In Electonic Commerce, Sid L.Huff
menjelaskan bahwa pengertian e-business adalah penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam menjalankan aktivitas bisnis mulai dari proses produksi antar
perusahaan, hingga distribusi pada konsumennya. Terakhir, Laudon mengatakan dalam
bukunya yang berjudul E-commerce: Business, Technology, Society bahwa pengertian e-
business adalah pemanfaatan internet teknologi digital untuk saling berkomunikasi serta
berkoordinasi dengan pihak manajemen di perusahaan. Salah satu bentuk pasar yang
disukai oleh orang urban adalah pasar via internet atau biasa disebut e-business atau juga
e-commerce. Namun masyarakat memang lebih popular menyebutnya e-business, karena
kata e-business memiliki makna yang jauh lebih komplek. Munculnya jual beli online
menyebabkan berbagai produk bisa dilihat serta diketahui harga bahkan menegosiasikan
harga tanpa harus datang langsung ke tempat barang tersebut dijual.

Menurut Zimmerer & Scarbrough, (2005) Pengusaha adalah orang yang


menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian untuk mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang dan menggabungkan
sumber daya yang diperlukan untuk membangun mereka." Peter Drucker mengatakan
bahwa pengusaha tidak mencari risiko, mereka mencari peluang (Buchari, 2008) Istilah e-
bisnis pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997 (Puspa Rani dan
Diana Rahmawati). Dengan demikian, e-bisnis dapat diartikan sebagai penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak terkait untuk
menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan manfaat

2
dalam bentuk keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimalisasi, efisiensi, atau dan
meningkatkan produktivitas dan keuntungan (Puspa Rani dan Diana Rahmawati).
Implementasi e-bisnis di unit bisnis sebenarnya dapat menyebabkan untung atau rugi
untuk unit bisnis yang bersangkutan (Puspa Rani dan Diana Rahmawati). Namun, jika
kita teliti lebih dalam, dampak positif dianggap lebih besar daripada dampak negatif. E-
bisnis adalah bisnis yang menggunakan perangkat elektronik melalui internet untuk
setiap transaksi bisnis yang dilakukan. Transaksi bisnis ini mencakup banyak bidang
yang dapat dilakukan seperti transfer finansial, pembelian dan penjualan barang,
promosi, pertukaran data elektronik / EDI, pengiriman informasi tentang perjanjian
kerja sama bisnis, dan sebagainya. Dimana semua itu menggunakan internet dan
berbagai saluran teknologi informasi lainnya.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam melakukan penilitian penulis lakukan adalah untuk
menambah wawasan mengenai perkembangan maupun penerapan E-Business di Momo
Milk Fresh serta bagaimana solusi dalam penerapan E-Business tersebut.

1.4 Manfaat
Kami harapkan laporan ini dapat menjadi sumber refrensi yang berkaitan dengan
objek penelitian yang kami tulis dan dapat memberikan ilmu pengetahuan terkait E-
Business.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Teori konsep E-Bisnis

Menurut Laudon (2004, p. 25), E-business adalah penggunaan internet dan


teknologi digital untuk melaksanakan semua proses bisnis di perusahaan. Termasuk e-
commerce serta proses manajemen internal perusahaan dan untuk koordinasi dengan
pemasok dan mitra bisnis lainnya. Dan menurut Laudon (2004, p. 118), internet bisnis
model terdiri atas beberapa jenis yaitu:
 Click and Mortar: merupakan bisnis model dimana website adalah perluasan dari
bisnis model brick and mortar business.
 Pure play : merupakan bisnis model yang murni atau sepenuh bergerak di internet.

 Brick and Mortar: merupakan bisns model yang semuanya bergerak di toko fisik
dan biasanya disebut dengan bisnis model tradisional.

Menurut O’Brien (2005, p. 698), E-business adalah penggunaan teknologi


Internet untuk menghubungkan dan memberdayakan proses bisnis, e-commerce, dan
komunikasi perusahaan serta kerja sama di dalam perusahaan dan dengan pelanggan,
pemasok, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya. Berdasarkan pada pengertian-
pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa E-business adalah
penggunaan jaringan internet yang dapat digunakan untuk pertukaran informasi,
penjualan, kerja sama dengan mitra bisnis lain dan jaringan bisnis dalam suatu
organisasi.

2.2 Segmentasi Konsumen


Perilaku impulsif konsumen di Indonesia merupakan salah satu faktor yang
menarik hati para perusahaan e-commerce di Indonesia. Maka dengan melakukan
penelitian untuk melihat apakah terdapat perilaku yang berbeda secara impulsif di
konsumen e-commerce Indonesia. Tujuan pertama yaitu pemetaan segmentasi pasar
berdasarkan perilaku konsumen dan segmentasi pasar berdasarkan demografi

4
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan jenis data kuantitatif dan teknik
simple random sampling, tujuan kedua dalam penelitian ini agar mengetahui pengaruh
klaim popularitas terhadap keputusan pembelian impulsif pada masing- masing hasil
pemetaan segmentasi tersebut.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah klaim popularitas dan variabel terikat pada
penelitian ini adalah online impulsive buying decision. Dengan menyebarkan kuesioner
kepada 300 responden menanyakan mengenai demografi dari segi jenis kelamin, umur,
pekerjaan, domisili, pendapatan. Juga diteliti mengenai pengaruh klaim popularitasnya
terhadap keputusan pembelian impulsif dari masing- masing responden.
Analisis segmentasi pengguna e-commerce di Indonesia menggunakan analisis
cluster serta deskriptif statistik dan untuk tujuan kedua penulis menggunakan analisis
regresi sederhana. Hasil dari analisis yang dilakukan terdapat 4 segmentasi yaitu smart
shopper, impulse shopper, comfortable shopper, aesthetic shopper. Di mana keempat
masing-masing segmentasi ini memiliki perilaku yang berbeda namun hanya impulse
shopper yang memiliki perilaku impulsive

2.3 Value Proposisi


Proposisi Nilai (Value Propositions) Value proposition berisi tentang tentang nilai
tambah yang akan membuat bisnis online terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis
lainnya yang menentukan mengapa bisnis online tersebut pantas dipilih oleh pelanggan.
Bisnis online memberikan berbagai layanan untuk membantu memenuhi kebutuhan
konsumen yaitu nilai pilihan kategori bervariasi, fitur pre order, free ongkir, garansi retur
barang, kecepatan respon pemilik toko jika pelanggan ingin memesan, kenyamanan,
kecepatan, dan kemudahan dalam berbelanja.

2.4 Channel
Channels yang digunakan pada bisnis online adalah advertising website, forum
online, social media, dan marketplace. Sementara sarana yang digunakan Bisnis Online
untuk melakukan interaksi dengan para anggotanya diantaranya adalah dengan

5
dibuatnya WhatsApp Group (WAG) sehingga dapat saling bersilaturahmi di antara
reseller bisnis online, hal ini akan lebih memudahkan penyebaran informasi setiap
produk terutama produk terbaru di bisnis online yang sedang dijalankan.

2.5 Customer Relationship


Cara menyambung dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan bisnis online
adalah memberikan kemudahan pelanggan dalam berbelanja, memberikan promosi kepada
pelanggan, memberikan pelayanan dan respon yang cepat terhadap pelanggan, kegiatan
social, cross selling, dan komunitas. Bisnis online juga menyediakan layanan saran dan
kritik sebagai feedback yang dapat disampaikan langsung melalui aplikasi whatsapp
kepada pelaku bisnis. Bisnis online terus berusaha untuk dapat memberikan pelayanan dan
informasi terbaik bagi para konsumennya.

2.6 Menu Merchent


Pada dasarnya, merchant adalah penjual produk barang atau jasa yang mempunyai
jenis bisnis offline ataupun online. Selain itu, biasanya merchant juga bekerjasama dengan
pihak lembaga keuangan atau lembaga lainnya untuk bisa memudahkan mereka dalam
melakukan transaksi bisnisnya.Sebagai contoh bentuk kerjasama dengan pihak bank
adalah dengan menyediakan layanan penerimaan pembayaran produk atau jasa secara
cebit, kredit ataupun dengan uang elektronik lainnya.
Jenis merchant sendiri ada 2 yaitu perorangan dan badan hukum. Di samping itu
untuk bisa menjadi merchant maka ada persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh
pedagang tersebut. Merchant perorangan adalah mereka para pedagang perorangan yang
melakukan aktivitas jual beli tanpa adanya peraturan badan hukum. Sedangkan merchant
badan hukum yaitu jenis merchant dimana pendirian dan tata cara ketentuan-ketentuannya
berdasarkan badan hukum. Pada prinsipnya cara kerja merchant tidak jauh berbeda dengan
pedagang pada umumnya hanya saja ketentuannya harus sesuai aturan yang berlaku
pada bank tersebut. Misalnya merchant A melakukan kerjasama dengan bank B maka
cara kerjanya harus sesuai ketentuan yang dibuat oleh bank B tersebut.

6
2.7 Promosi
Bagi seorang karyawan, promosi diartikan sebagai kenaikan jabatan dan biasanya
diiringi dengan bertambahnya pendapatan.Berbeda dengan pengertian promosi di atas,
dalam dunia pemasaran promosi adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh pelaku bisnis
untuk memperkenalkan produk miliknya. Tujuannya adalah menarik minat calon pembeli
potensial sehingga dapat menaikkan angka penjualan.Misalnya, seorang tenaga pemasar
sedang memberikan potongan harga untuk konsumen yang bersedia melakukan transaksi
dalam jumlah tertentu. Pemberian diskon seperti ini menjadi salah satu contoh kegiatan
promosi.Dalam praktiknya, promosi tidak bisa dilakukan tanpa perencanaan dan strategi.
Pasalnya, di luar sana tersedia banyak sekali metode atau media promosi seiring
berkembangnya teknologi. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan riset mendalam agar
promosi tepat sasaran.
Pandangan promosi menurut para ahli:
A. Basu Swastha Dharmmesta
Basu Swastha Dharmmesta menjadi ahli bisnis yang banyak menjelaskan tentang
apa itu promosi. Menurutnya, promosi dipandang sebagai persuasi satu arah yang
dilakukan untuk memengaruhi seseorang hingga akhirnya menciptakan pertukaran
dalam pemasaran.
B. Fandy Tjiptono
Sementara itu, menurut Fandy Tjiptono promosi merupakan kegiatan pemasaran
yang dilakukan dengan menyebarkan informasi, membujuk, memengaruhi, dan
meningkatkan target pasar atas perusahaan sekaligus produknya agar calon
konsumen dapat menerima, membeli, dan merasa loyal.
C. Zimmerer
Promosi menurut Zimmerer yaitu segala macam bentuk komunikasi persuasi yang
dimaksudkan untuk memberikan informasi produk kepada pelanggan. Tujuannya
supaya masyarakat mau membeli produk tersebut. Periklanan, publisitas, dan
penjualan perorangan bisa disebut sebagai promosi.
D. Rambat Liyoadi
Promosi diartikan sebagai salah satu komponen dalam dunia pemasaran yang
wajib dilakukan dengan baik oleh perusahaan. Tujuannya tentu saja untuk

7
mengenalkan produk yang ada. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi antara
produsen dengan pembeli, menurut Rambat Liyoadi promosi juga menjadi sarana
untuk memengaruhi konsumen agar mau membeli atau menggunakan jasa dari
perusahaan.

2.8 Konsep Food Sanitation


Food Sanitation adalah suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatannya terhadap kesehatan lingkungan dimana makanan dan minuman berada ( Food
and Beverage environment ).Jadi Food Sanitation menekankan pada faktor lingkungannya
seperti peralatan pengolahan, tempat pengolahan, penyajian makanan, dll. sanitasi
makanan adalah suatu upaya pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan
yang perlu untuk dapat membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang
dapat mengganggu kesehatan mulai dari sebelum makanan itu diproduksi, selama dalam
proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penjualan sampai saat dimana makanan
dan minuman itu dikonsumsi oleh masyarakat.
Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap empat faktor
penyehatan makanan yaitu faktor tempat/bangunan, peralatan, orang, dan bahan makanan.
Penyehatan makanan adalah upaya untuk mengendalikan empat faktor yaitu tempat, orang,
alat, dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau
keracunan makanan. Untuk mengetahui faktor tersebut dapat menimbulkan penyakit atau
keracunan makanan, perlu dilakukan analisis terhadap rangkaian kegiatan 6 (enam) prinsip
higiene dan sanitasi makanan. Prinsip higiene sanitasi makanan yang diperlukan untuk
mengendalikan kontaminasi makanan, antara lain pemilihan bahan baku makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan,
penyimpanan makanan, serta penyajian makanan.

2.9 Konsep Halal


Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan pola hidup umatnya, segala
aspek dalam kehidupan memiliki tatanan dan aturan yang bertujuan menjaga

8
kemaslahatan manusia. Hukum halal dan haram merupakan salah satu yang banyak
berkaitan dengan gaya hidup pemeluk agama Islam. Keberadaan hukum halal dan haram
menjadi pertimbangan dalam keputusan yang diambil dalam oleh seorang muslim yang
taat. Oleh sebab itu seorang muslim harus memahami konsep halal dan haram sesuai
tuntunan yang diajarkan. Konsep halal dan haram sebenarnya juga ada di agama lain.
Tujuannya pun sama-sama untuk menjaga manusia dari hal-hal yang buruk, namun tentu
saja konsep halal dan haram agama lain berbeda dengan konsep halal dan haram yang ada
dalam Islam.
Tertulis dalam Al-Qur’an manusia adalah makhluk yang diciptakan paling baik dan
indah. Sejak dilahirkan dilindungi dengan berbagai makanan yang sehat dan bersih.
Sehingga ia dapat menghindari kelemahan dan kerusakan tubuh. Makanan pertama yang
diterima untuk bertahan hidup adalah ASI yang merupakan cairan dan darah yang ada
dalam tubuh sang Ibu yang diproses secara otomatis dalam metabolisme tubuh Ibu
menjadi minuman yang bernutrisi. Allah juga memberikan batasan-batasan tertentu kepada
hawa nafsu manusia agar tidak berbuat kekerasan dan kekejaman dengan tujuan menjaga
tubuh manusia dari kelemahan dan kerusakan, Manusia ditekan dengan berbagai
kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah agar mau mencari rizki yang halal. Dengan
cara memerangi hawa nafsu dan rayuan setan yang menggoda dan menyesatkan.
Dalam ajaran Islam, halal dan haram merupakan persoalan penting dan dipandang
sebagai inti beragama karena setiap manusia pasti melakukan, menggunakan, dan
mengkonsumsi sesuatu untuk menyokong kehidupannya. Seorang muslim dituntut untuk
memastikan terlebih dahulu kehalalan dan keharaman dari tindakan serta barang yang akan
dikonsumsi.Jika halal, seorang muslim boleh (halal) melakukannya, menggunakan atau
mengkonsumsinya. Namun jika jelas keharamannya, harus dijauhkan dari diri seorang
muslim. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa konsep halal dan haram tidak hanya
tentang barang konsumsi saja tapi segala aspek kehidupan manusia. Pentingya kedudukan
halal dan haram membuat sebagian ulama menyatakan, “Hukum Islam (fiqh) adalah
pengetahuan tentang halal dan haram”. Dapat dikatakan halal adalah sesuatu yang jika
digunakan tidak mengakibatkan

9
mendapat siksa atau dosa. Sedangkan, haram adalah sesuatu yang dilarang tegas olehAllah
untuk dilakukan, orang yang melanggarnya diancam siksa oleh Allah di akhirat. Menurut
Nabi Muhammad Saw, mengkonsumsi barang haram dapat menyebabkan doa yang
dipanjatkan tidak akan dikabulkan dan segala amal ibadah yang dilakukan tidak akan
diterima oleh Allah. Atas dasar ini, umat Islam didorong untuk selalu memperhatikan
halal dan kesucian dari apa yang diperolehnya. Dalam ajaran Islam, mengkonsumsi
barang yang halal, suci, dan baik merupakan perintah agama danhukumnya adalah wajib.

10
BAB III

IMPLEMENTASI

3.1 Implementasi Proyek Recruitment Merchant (Teh Daun)


a) Segmentasi Konsumen
Pada segmen ini, Teh Daun menargetkan konsumen mereka ke segala bentuk usia,
terutama konsumen yang menyukai minuman dingin seperti teh daun dan varian rasa
lainnya. Rata - rata konsumen yang datang merupakan usia muda hingga orang tua yang
datang sendiri ataupun bersama teman dan pasangan.

b) Value Proposisi
Teh Daun memiliki bahan baku yang berkualitas dan terjamin serta diracik oleh tenaga
kerja professional. Terlebih lagi, Teh Daun ini sudah menyebar luas ke seluruh Indonesia,
sehingga kemudahan akses internet zaman sekarang membuat para wirausaha yang ingin
tertarik membuka cabang dimana-mana dan akan mudah mendapatkan informasi.

c) Channel
Dalam mempromosikan Teh Daun menawarkan lewat beberapa akun media sosial seperti
Instagram, Facebook, dll. Teh Daun juga tentu harganya yang lebih terjangkau dan worth it
untuk dibeli.

d) Customer Relationship
Berdasarkan review dari beberapa konsumen Teh Daun yang telah diwawancarai.
mengatakan bahwa menu yang disajikan memiliki cita rasa yang pas serta segar.

11
e) Menu Merchant

f) Promosi

12
g) Konsep Food Sanitation

Dalam menjaga kebersihan semua menu minuman Teh Daun, semua bahan yang
diberikan adalah bahan yang berkualitas dan tentunya higenis serta nyaman untuk
dinikmati oleh semua kalangan.
h) Konsep Halal
Bagi pecinta minuman Teh Daun kini tidak perlu khawatir menikmati minuman
tersebut. Pasalnya, Teh Daun sudah meraih sertifikat Halal MUI dengan akreditasi A.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim.
i) Dokumentasi

13
3.2 Implementasi Promosi Foodiemu Melalui Media Informasi
Implementasi pemasaran merupakan proses penggantian strategi/rencana menjadi tindakan
pemasaran yang dilakukan dengan tujuan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
a) Uraian Media Informasi Yang Digunakan
Pada penelitian ini, media implementasi promosi yang kami gunakan adalah sosial
media yaitu melalui Instagram. Alasan kami menggunakan media tersebut
karena,instagram merupakan salah satu aplikasi sosial media yang banyak sekali
digunakan masyarakat luas. Dengan begitu,orang orang dapat dengan mudah melihat
dan mengetahui mengenai informasi pemasaran yang telah kami buat.
b) Kekurangan dan kelebihan dari Aplikasi Foodiemu
A. Kekurangan dari aplikasi foodiemu yang kami promosikan adalah
1) Aplikasi masih tergolong baru yang masih berkembang sehingga jarang
diketahui banyak orang, akibatnya masih sedikit penjual yang mau
mendaftarkan dagangan mereka ke dalam aplikasi ini.
2) Masih harus banyak evaluasi, karena terkadang sistem down jika banyak
yang mengakses dan tidak disarankan untuk waktu dekat menggunakan
aplikasi foodiemu yang banyak kendalanya.
3) Sangat terbatas untuk mencapai sebuah aplikasi karena jangkauan sebagai
aplikasi yang berbeda di perlukan platform yang berbeda seperti Iphone
dan Android
B. Kelebihan dari Aplikasi Foodiemu
1) Dapat mempermudah konsumen dalam melakukan penjualan dan
pembelian produk dengan berbasis online, tanpa harus mendatangi outlet.
2) Tidak ada tawar menawar harga, semua sudah langsung terkalkulasi saat
order
3) Lebih efisien dan tidak memakan waktu lebih banyak
c) Dokumentasi
Bukti bahwa kami sudah mempromosikan melalui media sosial Instagram

14
3.3 Implementasi Input User (Merchant,Driver,Customer)

Untuk input merchant driver dan customer terjadi trouble yang mengharuskan kami tidak
menjalankan prosedur tugas foodiemu secara semestinya

1. Untuk mendaftarkan merchant ke aplikasi adanya kesalahan nim mahasiswa yg belum


di verfikasi pihak foodiemu sehingga produk kami tidak muncul di aplikasi “foodiemu”
2. Untuk daftar di aplikasi driver terjadi kesalahan di awal, dan tulisannya akan di
verifikasi 1-3 hari kerja dan baru diverifikasi hari minggu dan kami tidak sempat untuk
uji coba driver dengan customer

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa teh daun dapat dikonsumsi dari
berbagai kalangan usia, dan produk yang terjual juga dijamin halal dan higienis sehingga
konsumen yang membeli produk teh daun juga mendapatkan feedback baik dari segi
pelayanan yang baik dan produk yang aman serta nikmat dan murah.

4.2 Saran

Perlu adanya peningkatan dari segi media promosi merchant ini. karena media
promosi merupakan hal penting dalam menarik perhatian konsumen/pelanggan, ditambah lagi
di zaman sekarang yang serba digital membuat semakin mudah mencari informasi di media
sosial terutama oleh merchant ini, selain itu juga perlu adanya menambah opsi pembayaran,
terutama melalu pembayaran digital/e-wallet, karena seiringnya berkembangnya zaman para
konsumen pasti tidak menginginkan waktu yang lama untuk proses pembayaran

16
DAFTAR PUSTAKA

https://crewdible.com/edukasi/topik/mulai-bisnis-online/e-business-adalah
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00902-
MN%20Bab2001.pdfhttps://bbs.binus.ac.id/gbm/2019/10/15/segmentasi-konsumen-e-
commerce-indonesia
/ https://accurate.id/bisnis-ukm/merchant-
adalah/#:~:text=Pada%20dasarnya%2C%20cara%20kerja%20merchant,dan%20juga%20lemba
ga%20keuangan%20lainnya.
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/keuangan/simak-pengertian-merchant-beserta-fungsi-
dan-cara-kerjanyahttps://www.aturtoko.id/en/blog/management/apa-itu-promosi-bisnis-
pengertian-tujuan-jenis-contoh-dan-manfaatnya
https://tutorialkuliah.blogspot.com/2010/03/definisipengertian-food-hygiene-
https://halalmui.org/ternyata-ada-potensi-haram-pada-teh-kemasan/

17

Anda mungkin juga menyukai