Anda di halaman 1dari 4

BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODE STAR

(SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI)


PADA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU
DI SMP NU LEKOK PASURUAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Oleh:
MAHFUDLO, S.Psi
NIM. 233112715132

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


KATEGORI 1 ANGKATAN 3
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PENDAHULUAN
.SMP NU Lekok merupakan salah satu sekolah formal yang berbasis pesantren. SMP
NU Lekok Memiliki jumlah Peserta Didik sebanyak 186 peserta didik, yang terdiri dari 97
peserta didik laki-laki, dan 89 peserta didik perempuan. Meski sekolah ini berbasis pesantren
namun tidak keseluruhan peserta didik menetap atau mondok di asrama pesantren,
Dikarenakan Sebagian peserta didik tidak menetap dipesantren oleh karena itulah
ditemukan satu kasus atau permasalahan yang muncul dari peserta didik, , yaitu peserta didik
dari kelas VIII C yang berinisial KN yang masih terbawa dengan pengaruh dan kebiasaan
berkomunikasi verbal yang kurang baik dilingkungan keluarganya, berdampak pada
terjadinya perilaku KN di sekolah, tepatnya dikelas VIII C . Oleh karenannya dibutuhkan
adanya Tindakan layanan responsif karena permasalahan konseli membutuhkan pengentasan ,
sehingga membutuhkan layanan konseling berupa konseling individu pendekatan behavior
dengan Teknik kontrak perilaku terhadap peserta didik KN.
Alasan menngunakan konseling individu karena permasalahan terjadi pada satu siswa
dan permaslahannya membutuhkan Tindakan pengentasan, pendekatan behavior dipilih
karena yang diharapkan adalah adamnya perubahan perilaku dan penggunaan Teknik kontrak
perilaku kontrak komitmen konseli dalam mengubah perilaku maladaptif berupa perilaku
bullying verbal.

PEMBAHASAN

Dalam pemberian layanan konseling individu yang dilakukan terhadap KN , memiliki tujuan
umum yaitu Konseli mampu memahami dan merubah perilaku bullying Verbal. Sedangkan
tujuan khususnya yaitu:
1. Konseli mampu Menganalisis jenis- jenis bullying dan dampaknya
2. Konseli mampu Mengklasifikasikan dampak bullying
3. Konseli mampu merumuskan tindakan yang tepat dalam mencegah perilaku
membully
pelaksanaan konseling individu ini dianggap sebagai hasil praktic yang terbaik dari ke empat
praktik yang tela dilakukan oleh Guru BK, hal ini bisa di deskripsikan melalui hasil deskripsi
menggunakan metode STAR (situasi, tantangan, aksi dan refleksi)
A. Situasi
Selama pelaksanaaan layanan konseling individu , ada beberapa tahapan penting yang perlu
diperhatikan, terutama pada tahapan rapport, pada tahapan ini ditemukan konseli diawal
masih terlihat canggung dan kurang nyaman, terlihat kawatir kenapa dirinya dipanggil untuk
kegiatan konseling individu,. Namun melalui pembahasan topik netral yang diberikan
konselor , konseli mulai merasa lebih rileks , dan ditahapan penyampaian tujuan pemberian
layanan ,si konseli mulai lebih rileks, namun konseli diawal masih belum memahami lebih
dalam mengenai apa itu perilaku bullying.
Pada tahapan assement konseli mulai aktif merespon dengan pertanyaan dan stimulus yang
berikan konselor kepada konseli, bahkan konseli sudah mulai mampu menganalisis apa saja
perilaku bullying,, serta mampu mengkaitkan dengan perilaku yang telah dilakukannya.
Sedangkan Penerapan aksi dalam kegiatan ini sudah sangat sesuai dengan tahapan pada
rancangan RPL, hanya menegement waktunya yang kelebihan 10 menit dari apa yang telah
ditentukan dalam rancangan RPL. Sehingga berdasarkan kondisi yang tejadi bisa disimpulkan
konseling individu ini dianggap berhasil dalam prosesnya, karena konselor mampu
mengkondisikan dan menggiring konseli untuk lebih terbuka dan mau berkomitmen dalam
mengubah perilaku , konselor juga mampu membangun rapport yang baik sehingga konseli
mampu menganalisis perilakunya , mampu meng intropeksi diri dan mengkaitkan dengan
perilakunya terhadap orang lain. Ketidakberhasilan proses kegiatan konseling individu ini
berada pada time manegemnt atau kesesuaian waktu sesuai Rancangan RPL.
B. Tantangan
Tantangan yang dihadapi kpnselor yaitu kurang menguasai keterampilan
berkomunikasi dengan baik sehingga dalam pemberian layanan kurang maksimal,
sehingga diawal rapport kurang terbangun dengan baik,. Dengan adanya masalah yang
seperti itu menjadi tantangan bagi guru BK untuk berlatih dan belajar lebih dalam tentang
Teknik keterampilan dasar berkomunikasi agar memiliki keterampilan berkomunikasi
yang lebih baik lagi.
Tantangan lainnya yaitu kekawatiran konselor akan adalah komitmen konseli dalam
melakukan perjanjian kontrak perilaku yang nantik menjadi salah tolak ukur keberhasilan
dalam mengubah perilaku maladaptif konseli.
C. Aksi
Bentuk aksi Langkah yang dilakukan konselor dalam menangani tantangan tersebut
yaitu dengan lebih meningkatkan kemampuan Teknik dasar komunikasi konseling yang
tepat serta efektif. Selain itu konselor juga harus mampu menggiring dan mengarahkan
konseli dengan memberikan penguatan positif agar konseli lebih yakin dan mau
berkomitmen dalam mengubah perilaku maladatifnya sesuai waktu yang telah disepakati
dalam perjanjian kontrak perilaku.
Selain Langkah aksi, berikut Stategi yang digunakan layanan konseling individu, yaitu
dengan menggunakan media penayangan video dan juga Melalui gambar/ poster. Alasan
pemilihan sumber video penuturan dari korban bullying verbal menjadi media audio visual
yang mudah dipahami dan ditangkap oleh konseli agar konseli mampu mengintropeksi diri
atau mampu menganalisa dampak perilaku bullying verbal.
Sedangkan Penggunaan poster atau gambar sebagai media konseli dalam
mengklasifikasikan dampak perilaku bullying. Konseli diminta menyebutkan katagori
bullying yang ada dalam gambar. Konseli juga mengetahui dampak yang terjadi pada
korban bullying seperti yang tertera pada visual tulisan berwarna. Dan diahir memberikan
penguatan terhadap goal setting agar konseli mau berkomitmen merubah perilaku
maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
D. Refleksi
Hasil refleksi dari aksi Langkah-langkah konseling yang dilakukan, menunjukan hasil
yang baik terhadap perubahan perilaku maladaftif konseli. Dan konseling individu dengan
pendekatanan behavioral dengan Teknik kontrak perilsku dianggap efektif dalam
mengentaskan perilaku maladaptife KN karena mampu mengubah kebiasaan perilaku
bullying verbal KN setelah satu bulan pasca pemberian layanan konseling tmulai jauh
berkurang intensitasnya.
Berdasarkan dari hasil evaluasinya dapat diketahui melalui pemberian instrument
evaluasi.
Menurut Cronbach dan Stufflebeam, evaluasi adalah upaya memberikan
informasi yang dikomunikasikan kepada pengambil keputusan (Arikunto:2010). Evaluasi
adalah status program tertentu dengan menggunakan kriteria dan standar
evaluasi program yang ada dalam program konsultasi komprehensif (Henderson:2012)
Berikut hasil penilaian yang diperoleh melalui penilaian proses.
Berdasarkan hasil analis proses dapat diketahui bahwa selama proses pelaksanaan
konseling diawal konseli masih merasa kawatir atau kurang nyaman dengan adanya
kegiat konseling namun setelah ada rapport konseli mulai mau terbuka mengungkap
permasalahan, konseli juga agak kesulitan dalam menentukan Tindakan pencegahan yang
tepat, namun setelah diarahkan konselor, konseli mulai mampu menentukan Tindakan
yang tepat untuk mencegah berperilaku bullying dengan mengisi perjanjikan kontrak
perilaku yang di isi oleh konseli dengan persetujuan dan kesediaan konseli tanpa adanya
paksaan. Sedangkan hasil penilaian evaluasi proses. Dapat disimpulkan bahwa
ketercapaian tujuan konseling telah terimplementasikan dengan baik, hanya saja konseli
merasa belum sepenuhnya mampu mengklasifikasikan dampak dari perilaku bullying baik
bagi pelaku dan korban bullying

KESIMPULAN
Kesimpulan best practice menggunakan metode star (situasi, tantangan, aksi, refleksi)
pada pelaksanaan layanan konseling individu d topik stop bullying melalui pendekatan
konseling behavioral dengan Teknik kontrak perilaku terhadap konseli pelaku bullying
verbal dapat disimpulkan efektif dalam membantu mengentaskan perilaku bullying verbal
yang dilakukan konseli dinilai, Dalam proses pelaksaksaan kegiatan juga dinilai komprehensif
dan sesuai dengan rancangan RPL karena pada tahapan aksi dan refleksinya mendapatkan
hasil yang baik serta signifikan terhadap perubahan perilaku mladaptif konseli dalam satu
bulan setelah pemberian layanan konseling individu.

Anda mungkin juga menyukai