Anda di halaman 1dari 11

Lex Crimen Vol.XII/No.

2/Mei/2023

PENGHAPUSAN LARANGAN SUAMI-


ISTRI YANG BEKERJA PADA PENDAHULUAN
PERUSAHAAN YANG SAMA SESUAI A. Latar Belakang
DENGAN PUTUSAN MK NO 13/PUU- Pada umumnya seseorang berhak memilih
XV/20171 atau menentukan pasanganya masing-masing,
karena setiap manusia yang lahir didunia berhak
Ni Komang Eka Suartiningsih 2 untuk berpasangan-pasangan. Dalam memilih
nikomangeka00@gmail.com pasangan hidup sesuai dengan ketentuan UUD
Merry Elisabeth Kalalo 3 1945 Pasal 28B ayat 1 yang berbunyi "Setiap
merryelkalalo@gmail.com individu memiliki hak untuk membentuk keluarga
dan meneruskan garis keturunan melalui
Debby Telly Antow 4
pernikahan yang sah di mata negara," demikian
tellyantow04@gmail.com
bunyi pasal tersebut. Hak dalam memiliki
keluarga dan meneruskan cikal bakal keturunan
ABSTRAK
dilindungi oleh pasal ini.5
UU Perkawinan mengatur perkawinan di
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan
Indonesia. Menurut Pasal 1, terikatnya fisik dan
memahami pengaturan hukum tentang larangan
psikologis antara dua jenis kelamin yang berbeda
pasutri yang sama-sama bekerja dalam satu
yang memiliki tujuan mendirikan bahtera
perusahaan dan guna mengetahui/memahami
keluarga dan menaati aturan Tuhan.
tentang penghapusan larangan pasutri yang sama-
Mayoritas masyarakat Indonesia bekerja dan
sama bekerja dalam satu perusahaan berdasarkan
berkeluarga. Oleh karena itu, kerangka untuk
Putusan Mahkamah Konstitusi No.13/PUU-
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia
XV/2017. Penelitian dilakukan dengan
termasuk di dalamnya kesejahteraan pekerja dan
pendekatan pendekatan hukum normatif/studi
keluarganya, yang berperan penting dalam
hukum doktrinal. Kesimpulan dari penelitian ini
mencapai keadilan sosial dalam menjalani
adalah : 1. Pada dasarnya, bahasa "kecuali telah
profesinya, seperti tukang tani, pencari ikan,
diatur dalam kontrak kerja sama" dimaksudkan
karyawan swasta, dan sebagainya.
untuk mengajukan pilihan kepada pengusaha dan
Sebuah perusahaan perseroan adalah sebuah
pekerja untuk memutuskan. Pada intinya,
bidang di mana para pebisnis dapat menghasilkan
pelarangan hubungan asmara dalam satu kantor
uang dan keuntungan. Demikian pula, hak pekerja
mempunyai maksud untuk menjaga
untuk bekerja sebagaimana HAM yang harus
keprofesionalitasan dalam bekerja. Larangan
dihormati. Perusahaan adalah tempat mereka
memiliki pasangan yang sama-sama kerja dalam
menjalani kehidupan sehari-hari dan menafkahi
satu perusahaan dimaksudkan untuk menghindari
diri dan keluarga mereka.6 Perusahaan adalah
potensi konflik kepentingan antar pasangan dan
alternatif bagi karyawan dan pebisnis untuk
tidak profesional dalam pekerjannya. 2. Dari
mendapatkan uang dan penghasilan.
Putusan MK No. 13/PUU- XV/2017 jelas hukum
Orang yang berkeluarga bertanggung jawab
Pasal 153 ayat 1 huruf f Peraturan
dan memenuhi hak yang menjadi hal fitrahnya
Ketenagakerjaan saat ini tidak substansial, dengan
sejak lahir.7 Pernikahan adalah komponen
alasan bahwa Klausul "kecuali telah diatur dalam
terpenting dalam lingkungan kemasyarakatan
perjanjian kerja, pedoman organisasi, atau
dikarenakan pernikahan mengikat pria dan wanita
peraturan kerja bersama" bertentangan dengan
agar dapat memiliki keluarga yang
UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat secara bersyarat. Keputusan tersebut
juga memiliki kebebasan dasar yang memberikan
jaminan ideal terhadap hak-hak sakral penduduk,
terutama hak-hak yang dibenarkan secara moral
untuk berkeluarga dan pilihan untuk
melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
5
Pasal 28B Ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Kata Kunci : Suami-Istri Yang Bekerja Pada Indonesia 1945.
6
Perusahaan Yang Sama Pusat Analisis Dan Evaluasi Hukum Nasional Badan Pembinaan
Hukum Nasional Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia,
Laporan Akhir Analisis Dan Evaluasi Hukum Mengenai
1
Artikel Skripsi Perlindungan Hak Dan Keselamatan Pekerja Migran, Jakarta:
2
Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 19071101011 BPHN, 2016, hal. 1.
7
3
Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum, Wurianalya Maria Novenanty, Pembatasan Hak Untuk Menikah
merryelkalalo@gmail.com Antara Pekerja Dalam Satu Perusahaan, Jurnal Veritas
4
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum, Et Justitia Universitas Parahyangan, Vol. 2,
tellyantow04@gmail.com
No. 1, 2016, hal. 1.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

bahagia dan memiliki anak.8 Perjanjian kerja mengacu pada kebijakan perusahaan dan Putusan
dijelaskan sebagai " perjanjian yang menetapkan MK yang menyelesaikan hal-hal berkaitan
syarat-syarat kerja, hak, dan tanggung jawab dengan perlindungan No. 13/PUU- XV/2017 pada
karyawan dan pengusaha." Peraturan tertulis yang tingkatan pertama dan terakhir tentang
dibuat oleh pengusaha yang menguraikan syarat- Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa putusan
syarat kerja dan kebijakan perusahaan dikenal tersebut bersifat final dan diajukan oleh delapan
sebagai peraturan perusahaan.9 orang penggugat yang semuanya bekerja di PT
Pengusaha tidak diperbolehkan memecat PLN (Persero) dan dipecat karena memiliki
karyawan atas dasar bahwa mereka memiliki hubungan pernikahan dalam satu tempat kerja.
hubungan keluarga dengan karyawan lain melalui Keharusan untuk menikah antara dua insan
pernikahan.10 yang saling mencintai susah untuk ditentang, tentu
Hak untuk menikah dengan rekan kerja yang saja jika ada kesamaan dan kesepahaman,
sama-sama bekerja di kantor dibatasi oleh sebuah hubungan tersebut akan berlanjut ke jenjang
syarat yang ditetapkan oleh sejumlah perseroan, pernikahan. Pengusaha mempunyai peluang besar
baik pemerintah maupun swasta. Pasal 153 Ayat 1 untuk melanggar perkawinan sesama pekerja
Huruf f Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dalam satu perusahaan jika UU dihapus atau
tentang Ketenagakerjaan adalah salah satu dibatalkan oleh MK. Ini bukan lagi alasan yang
regulasi peraturan perundang- undangan yang lazim. Dengan demikian, tidak ada legitimasi
mengatur tentang larangan ini. Pasal tersebut untuk melakukan PHK dengan alasan tenaga ahli
memperbolehkan pemecatan yang disebabkan memiliki hubungan istimewa.13
oleh adanya hubungan suami/istri antara Ketentuan "kecuali jika telah ditentukan
pekerja/buruh.11 dalam kontrak kerja bersama atau pedoman
Pemberi kerja dan pekerja dalam sebuah perusahaan " memberikan kebebasan bagi
bisnis membuat kontrak kerja, tata tertib untuk perusahaan untuk melakukan strategi sebagai
bisnis, dan kerja sama dalam bisnis. Perusahaan akhir dari pekerjaan terhadap tenaga ahli/pekerja.
berhak melaksanakan PHK dengan sebab adanya Hal tersebut membuat perusahaan rugi dan
hubungan pernikahan di antara para pekerja bertentangan dengan hak pekerja untuk menikah.
biasanya. Pada kenyataannya, pilihan untuk memiliki
Jika pemahaman kerja, pedoman organisasi, keluarga dan pilihan untuk bekerja tidak
atau pengaturan kerja secara keseluruhan berisi seharusnya dipermasalahkan, jika pasutri yang
pengaturan yang melarang buruh atau pekerja sama-sama bekerja dalam satu perusahaan
untuk memiliki hubungan suami-istri, mau tidak memiliki tindak laku yang bagus, maka penting
mau mereka harus menyetujui pedoman ini. dalam menanamkan moral yang baik.
Larangan ini sebenarnya bermaksud agar jika Berikut ini adalah Putusan MK No.13/PUU-
buruh atau pekerja melakukan hubungan XV/2017 setelah adanya gugatan:
pernikahan atau hubungan suami-istri, maka salah 1. Mewujudkan seluruh permintaan para orang
satu dari mereka harus keluar dari perseroan. yang menggugat.
Peraturan inilah yang membatasi hak untuk 2. Pernyataan yang memiliki bunyi "kecuali
mempunyai hubungan suami istri atar pekerja telah diatur dalam perjanjian kerja bersama,
dalam sebuah perseroan.12 pedoman kerja bersama, atau kesepakatan
Jika pasutri sama-sama bekerja dalam satu kerja bersama" tidak mempunyai kekuatan
perusahaan dapat terancam dipecat karena hukum yang mengikat dan bertentangan
dengan UUD 1945.
8
3. Mahkamah Konstitusi memerintahkan
Nita Ariyulinda, Pengaturan Perkawinan Seagama Dan Hak
penulisan keputusan tersebut di Berita Negara
Konstitusi Warga Negara
indonesia,.Https://Rechtsvinding.Bphn.Go.Id/Jurnal_Onlin Republik Indonesia.
e/Pengaturan-Perkawinan-Seagama-Dan-Hak-Konstitusi- Warga- Pasutri yang sama-sama bekerja dalam satu
Negara-Indonesia. Diakses 6 Maret 2023
9
F.X. Djumialdji, Perjanjian Kerja (Edisi Revisi), Jakarta: Sinar
perusahaan mengakibatkan adanya PHK. UU No.
Grafika, 2010, hal. 62. 13 Tahun 2003 Pasal 153 ayat (1), huruf f tentang
10
Abdul Khakim, Penghantar Hukum Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan tidak sejalan dengan Undang-
Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2007, hal. 192.
11
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 13 Tahun 2003, Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Ketenagakerjaan, Pasal 153 huruf f. 1945. Putusan MK No. 13/PUU-XV/2017
12
Abdul R. Budiono, Hukum Perburuhan, Jakarta: PT Indeks, yang
2011, hal.51.
13
Ibid.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

berbunyi “kecuali telah diatur dalam perjanjian ke tempat kerja, hal ini dapat membuat suasana
kerja, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja kantor menjadi sangat tidak nyaman.15
bersama”, menandakan bahwa tidak memiliki
kekuatan hukum mengikat.14 B. Perumusan Masalah
Pengadilan yang telah ditetapkan tentang 1. Bagaimana pengaturan hukum tentang
penyediaan tenaga kerja yang berhubungan larangan pasutri yang bekerja pada
dengan PHK bagi pasutri yang sama-sama bekerja perusahaan yang sama?
dalam satu perusahaan layak untuk dikendalikan 2. Bagaimana penghapusan larangan pasutri
dalam peraturan perusahaan. Pada prinsipnya, yang sama-sama bekerja dalam satu
pihak berwenang sangat ingin melindungi hak- perusahaan berdasarkan putusan MK
hak setiap orang, termasuk pengusaha dan No.13/PUU-XV/2017?
karyawan. Karyawan perusahaan menegaskan
bahwa mereka berhak untuk menikah dengan C. Metode Penulisan
siapa saja sesuai dengan hukum dan Undang- Studi ini menggunakan pendekatan
Undang yang berlaku, dan mereka merasa hak hukum normatif/studi hukum doktrinal.
mereka belum dihormati.
Keputusan Mahkamah Konstitusi PEMBAHASAN
menegaskan bahwa ikatan suami-istri atau A. Pengaturan Hukum Tentang Larangan
perkawinan tidak dapat digunakan untuk Suami-Istri Yang Bekerja Pada
melakukan pemutusan hubungan kerja. Karena Perusahaan Yang Sama.
takdir tidak dapat diprediksi atau dielakkan, maka Pasal 153 ayat 1 huruf f menyatakan bahwa
pengusaha atau pelaku usaha tidak dapat melarang pengusaha dilarang melakukan pemutusan
perkawinan atau pasutri yang sama- sama bekerja hubungan kerja dengan alasan pekerja atau buruh
dalam satu perusahaan. Oleh karena itu, tidak mempunyai pertalian darah atau ikatan
diperbolehkan menerima nasib sebagai prasyarat perkawinan dengan pekerja lainnya di dalam satu
untuk mengesampingkan pencapaian hak asasi perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian
manusia, seperti hak untuk bekerja dan hak untuk kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
berkeluarga dalam hal ini. Jika hal itu terkandung bersama. Hal inilah yang menjadi sumber dari
dalam pemahaman kerja, pedoman organisasi, larangan perkawinan atau ikatan suami/istri
atau pemahaman kerja secara keseluruhan, maka bekerja dalam satu perusahaan. Apabila terjadi
berbanding terbalik dengan pedoman dan saat ini hubungan perkawinan atau hubungan suami/istri
tidak sah. antara karyawan yang bekerja pada perusahaan
Berakhirnya larangan hubungan suami/istri yang sama, maka akan dilakukan PHK terhadap
yang bekerja di organisasi yang sama akan salah satu pihak sesuai dengan aturan tersebut.
memastikan bahwa spesialis/perwakilan tidak Buruh dalam melakukan pekerjaannya
akan diberhentikan dari posisinya dengan asumsi dalam organisasi mutlak memiliki hak dan
bahwa mereka memiliki hubungan suami/istri. komitmen. Suratman menyatakan bahwa "sesuatu
Seseorang dapat bekerja untuk perusahaan yang yang wajib diberikan kepada seseorang sebagai
sama meskipun mereka sudah menikah. Pekerja akibat dari kedudukan atau status seseorang,
yang menikah dengan pekerja lain mempunyai sedangkan kewajiban adalah suatu prestasi berupa
perlakuan yang sama untuk menghadirkan benda atau jasa yang wajib dilaksanakan oleh
kemampuan untuk bekerja sesuai dengan target seseorang karena kedudukan atau statusnya," dan
yang dituju. hak adalah "sesuatu yang wajib diberikan kepada
Agar profesionalisme tetap terjaga pasangan seseorang sebagai akibat dari kedudukan atau
tidak diperbolehkan bekerja di perusahaan yang status seseorang.".16 Secara alamiah, hak utama,
sama. Hal ini untuk mencegah pasangan tersebut yaitu hak untuk menerima upah, ditentukan oleh
memamerkan hubungan mereka, yang dapat status atau kedudukan
membuat karyawan lain tidak enak. Selain itu,
jika pasutri membawa-bawaa masalah keluarga
15
Ardiwinata Febriadi. Analisis Yuridis Tentang
Larangan Suami-Istri Bekerja Pada Perusahaan
Yang Sama Dikaitkan Dengan UU No.13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan. Thesis,
Universitas Kristen Maranatha, hal. 8.
14 16
Lihat Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Suratman, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia,
13/PUU- XV/2017, hal. 52. Permata Puri Media, Jakarta, 2010, hlm. 43.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

seorang pekerja, sedangkan kewajiban adalah Dari uraian sebelumnya, jelas bahwa UU
melakukan pekerjaan yang telah disepakati. Perkawinan tidak mengatur pembatasan hak untuk
Di Negara Indonesia, pernikahan antara menikah atau hubungan antara suami dan istri
suami dan istri merupakan HAM yang dilindungi dalam satu perusahaan yang sama. Namun
oleh Pasal 28 B ayat (1) bagian Hak Asasi demikian, UU Perkawinan tidak secara eksplisit
Manusia UUD 1945: "Setiap orang berhak untuk melarang suami dan istri yang bekerja di
menikah atas dasar kebutuhan biologis untuk perusahaan yang sama untuk menikah atau
membentuk keluarga yang kekal dan melanjutkan menjalin hubungan.
keturunan melalui perkawinan yang sah dan Dari uraian di atas, jelaslah bahwa UU HAM
meneruskan keturunan." dan UUD 1945 memperbolehkan adanya
Terlebih lagi, UUD 1945 juga mengatur hak pembatasan terhadap hak untuk menikah atau
warga negara untuk mendapatkan pekerjaan yang menjalin hubungan antara suami dan istri dalam
layak. Hal ini dinyatakan dalam ayat (2) Pasal 27 satu perusahaan yang sama untuk menjamin
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, UU
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan." Perkawinan tidak mengatur pembatasan hak
Kemudian, pada poin tersebut, ditegaskan lagi karyawan untuk menikah atau melakukan
oleh Pasal 28 D ayat (2) yang berbunyi: "Setiap hubungan suami-istri.
orang berhak untuk bekerja serta mendapat Perusahaan menolak penghinaan terhadap
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam perwakilannya yang memiliki hubungan intim.
hubungan kerja”. Karyawan yang memiliki ikatan pernikahan atau
Kebebasan penuh hak asasi manusia dijamin hubungan suami-istri dilarang bekerja di
oleh UUD 1945, namun UUD juga mengatur perusahaan yang sama, menurut pandangan
pembatasan hak asasi manusia. Pembatasan perusahaan. "Sri Mulianti Abdullah" menegaskan
tersebut dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan bahwa ada alasan yang kuat untuk aturan yang
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, melarang hubungan suami-istri selama bekerja di
nilai-nilai, agama, keamanan, dan ketertiban perusahaan yang sama. Larangan hubungan
umum dalam suatu masyarakat, pembatasan suami-istri bekerja pada perusahaan yang sama
tersebut dimaksudkan untuk menjamin pengakuan didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:17
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang a) Distribusi Pendapatan Masyarakat
lain. Seperti pada ayat 1 Pasal 28 J yang berbunyi: Peraturan ini mengantisipasi bahwa banyak
Agar masyarakat, bangsa, dan negara dapat keluarga akan memanfaatkan kesempatan
berfungsi dengan baik, "setiap orang wajib kerja. Perusahaan ingin membantu lebih
menghormati hak asasi manusia orang lain." banyak keluarga untuk mencapai
Berikut ini adalah ayat kedua dari pasal 28 J: kesejahteraan.
"Dalam suatu masyarakat demokratis, setiap orang b) Menghindari Konflik Pribadi Pekerjaan
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan Pasangan suami istri di kantor akan
dengan undang-undang dengan maksud semata- terpengaruh, baik secara langsung maupun
mata untuk menjamin pengakuan serta tidak langsung, oleh masalah internal. Jika hal
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, seperti ini dikhawatirkan tidak hanya
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai merembet ke tempat kerja, tetapi juga
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, berpotensi mengganggu operasional
keamanan, dan ketertiban umum." perusahaan yang produktif, bahkan masalah
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa hak untuk di tempat kerja bisa merembet ke rumah
menikah bagi pasangan suami-istri bukanlah hak atau keluarga.
yang tidak dapat dibatasi. Oleh karena itu, UUD c) Unsur Subjektivitas dalam Penerapan Aturan
1945 memberikan peluang untuk membatasi hak di Kantor
perkawinan atau hubungan antara suami dan istri Jika salah satu pasangan memegang posisi
yang bekerja pada perusahaan yang sama. yang lebih tinggi, dikhawatirkan mereka akan
Pembatasan hak perkawinan/hubungan suami- menghukum atau memberi penghargaan
istri dalam satu organisasi yang sama secara tidak adil atau berlebihan.
diperbolehkan sesuai dengan apa yang diatur
dalam Pasal 28 J Undang-Undang Dasar Negara
17
Republik Indonesia. Career-Issue-Pasangan-Suami-Istri-Dilarang-
Sekantor,
Http://Careernews.Id/Issues/View/2240-Pasutri-
Dilarang- Sekantor, Diakses Pada 25 Februari
2023
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

d) Mencegah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme menikah, maka atasan tidak bisa memecat mereka.
Hal ini sama seperti penjelasan ketiga, namun Konflik dan masalah yang timbul ketika
pasangan yang sudah menikah lebih peraturan Pasal 153 ayat (1) huruf f Undang-
menganggap hubungan mereka sebagai Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
sebuah kerja sama untuk meningkatkan 2003 tentang Ketenagakerjaan dicermati secara
keuntungan institusi. Korupsi, penyuapan, lebih seksama. Pasal tersebut bertentangan dengan
dan nepotisme adalah metode yang dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa
digunakan oleh mereka yang bekerja untuk memecat pekerja yang menikah atau memiliki
sebuah perusahaan untuk meningkatkan hubungan perkawinan ketika mereka dipekerjakan
kompensasi mereka. oleh perusahaan yang sama merupakan tindakan
Menurut pandangan ini, larangan pernikahan yang melanggar hukum, namun juga
dan hubungan pasutri yang sama- sama bekerja memperbolehkan pemberi kerja untuk memecat
dalam satu perusahaan bertujuan untuk pekerja dengan alasan yang telah ada selama hal
menghindari hal-hal jelek di tempat kerja, seperti tersebut tercakup dalam kontrak kerja, kebijakan
etos kerja yang kurang baik, serta konflik institusi perseroan dan perjanjian bekerja sama.
kehidupan pribadinya.18 Mengingat bahwa Indonesia termasuk ke
Operasi perusahaan tidak diragukan lagi dalam Negara yang berlandaskan pada asas
akan terpengaruh oleh keberadaan pekerja jika hukum sesuai dengan landasan Pancasila Pasal 1
mereka tidak profesional dalam bekerja. Skenario ayat 3 UUD 1945. Maka pelanggaran HAM
terburuknya adalah perusahaan akan bangkrut jika tersebut mengindikasikan bertentangan dengan
kurangnya profesionalisme karyawan di tempat cita-cita bangsa.
kerja menyebabkan gangguan pada operasional Pemberi kerja membuat pengaturan hukum
perusahaan. Melihat hal tersebut, secara positif untuk mencegah pasutri yang memiliki pekerjaan
dapat dilihat bahwa organisasi dalam menerapkan dalam perusahaan yang sama untuk memiliki
aturan yang melarang adanya hubungan ikatan/hubungan pernikahan satu sama lain
suami/istri bagi individu bekerja dalam satu dengan tujuan untuk menjaga sikap professional
perusahaan, memiliki capaian tertentu, khususnya pekerja. Selain itu, larangan terhadap pasutri yang
dalam memajukan perusahaan dengan cara sama-sama bekerja dalam satu perusahaan
menjaga mentalitas pekerja yang ahli dalam memiliki ikatan atau hubungan pernikahan
bekerja sehingga institusi perseroaan menolak dimaksudkan untuk mencegah konflik
adanya hubungan suami/istri yang bekerja di kepentingan.19 Sebelum dinyatakan tidak sah oleh
dalam satu perusahaan yang sama. Undang- Mahkamah Konstitusi dalam Putusan 13/PUU-
Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 XV/2017, pasal 153 ayat (1) huruf f Peraturan
Republik Indonesia menjadi dasar bagi Tindakan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2003 tentang
pemiliki usaha yang tidak memperbolehkan Ketenagakerjaan telah mengatur hal-hal yang
adanya pasutri dalam kantor yang sama. tidak boleh dilakukan dalam regulasi perseroan
"Pekerja/Buruh mempunyai pertalian darah atau HAM untuk mempunyai keluarga dan
ikatan perkawinan dengan Pekerja/Buruh lainnya mendapatkan profesi yang sesuai dengan skill, dan
di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur bkatnya sebenarnya dibatasi oleh UU
dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau Ketenagakerjaan Pasal 153 F. Apakah hak untuk
perjanjian kerja bersama". Karena adanya klausul bekerja dan hak untuk berkeluarga bisa terbatasi?
ini, pengusaha memutuskan untuk melarang Hal penting yang difokuskan di sini adalah untuk
pasutri bekerja di perusahaan yang sama. kebaikan umum dan permintaan publik.
Hal ini terlihat dari pedoman dalam Pasal Akibatnya, untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,
153 ayat (1) huruf f UU No. 13 Tahun 2003 pembatasan HAM berkaitan dengan hak
tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan bahwa mempunyai keluarga harus ditaati. Karena
pelaku usaha tidak diperkenankan untuk
melakukan PHK terhadap karyawan hanya karena
mereka menikah dan bekerja di kantor yang sama.
Artinya, jika terdapat dua orang yang mencintai 19

di perusahaan yang sama dan ingin Https://Www.Tribunnews.Com/Nasional/201


7/12/15/ Larangan-Pernikahan-Pegawai-Satu-
18 Perusahaan-Untuk- Mencegah-Hal-Negatif-
Ibid.
Tidak-Relavan. Diakses Terakhir Tanggal 9
Maret 2023.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

adanya ikatan perkawinan di dalam perusahaan manusia. Negara berkewajiban dalam perlakuan
lebih mungkin mengakibatkan nepotisme dan dan perlindungan HAM.22
korupsi, pembatasan lebih tepat untuk perusahaan UUD 1945 sebagai negara mengakui dan
publik. Namun, karena tujuan perusahaan lebih membela HAM. Negara harus melindungi dan
selaras dengan menegakkan HAM. Dengan demikian, dalam
kepentingannya, pembatasan seperti itu tidak tepat praktik pelaksanaannya harus diatur dengan
untuk bisnis swasta. Oleh karena itu, membatasi peraturan perundang-undangan.23
hak asasi pekerja tidak boleh digunakan untuk
mencegah masalah manajerial; sebaliknya, teori- B. Penghapusan Larangan Suami-Istri Yang
teori manajemen harus digunakan. Bekerja Pada Perusahaan Yang Sama
Untuk menjaga keadilan dan mencegah Sesuai Dengan Putusan Mahkamah
terpecahnya konsentrasi pada keluarga, pasutri Konstitusi Nomor 13/PUU-XV/2017.
tidak boleh berada dalam satu kantor. Namun, jika Putusan Mahkamah Konstitusi pengujian
setelah keluar dari perusahaan, pasutri akan materiil Pasal 153 ayat (1) huruf f UU
mencari tempat kerja di mana? Jika demikian, hal Ketenagakerjaan dikabulkan dengan Putusan
tersebut dapat menghambat pasutri dalam Mahkamah Konstitusi No. 13/PUU-XV/2017.
memperoleh pekerjaan. Persoalan hak-hak Majelis hakim menyatakan dalam putusannya
berkeluarga dalam satu perusahaan membatasi bahwa pasal tersebut bertentangan dengan
persyaratan keadilan kemudian muncul dari hal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
ini. Suami dan istri yang bekerja untuk pemberi Tahun 1945. Undang-Undang HAM, khususnya
kerja yang sama mungkin atau mungkin tidak ayat (1) Pasal 10 dalam "setiap orang berhak
memiliki efek negatif di tempat kerja, yaitu membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
terciptanya ketidakadilan sebab kata-kata "belum melalui perkawinan yang sah", dan UUD 1945
tentu" dikeembalikan kepada manusia yang dan Pasal 28 B ayat (1), "setiap orang berhak
menjalaninya.20 membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
Pada saat kita membahas manusia, kita melalui perkawinan yang sah". Menurut Putusan
sedang membahas hewan yang memiliki akal dan Nomor 13/PUU-XV/2017, perkawinan yang sah
suara yang kecil. Kedua elemen hati dan pikiran hanya dapat dilakukan atas kehendak para pihak
memunculkan kadar yang membentuk kesadaran yang terlibat dan sesuai dengan regulasi
seseorang. Manusia mempunyai skill untuk perundang-undangan yang berlaku.24 Selain itu,
menentukan hal-hal yang akan diterimanya. Nilai- ayat (2) pasal 28D yang berbunyi: "setiap orang
nilai tersebut memiliki dampak keteraturan dalam berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
kehidupan masyarakat.21 perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
Dengan cara ini, cenderung beralasan bahwa kerja". Dengan demikian, UU Ketenagakerjaan
permintaan di mata publik diakui karena orang- tidak mengatur perjanjian kerja antara karyawan
orang sadar secara penuh akan kualitas diri. dalam satu perusahaan yang sama yang melarang
Namun, tidak ada juga orang-orang yang perlu perkawinan atau hubungan suami istri.
diajari untuk menyadari hal ini, cara yang jitu Berdasarkan argumen dan poin-poin yang
melalui hukum yang membuat individu disampaikan dalam Putusan MK bahwa bekerja
melakukan sesuatu untuk membangun sistem pada perusahaan yang sama menyebabkan
yang adil. terjadinya perzinahan karena mempersulit para
Manusia diberkahi dengan hak-hak dasar pekerja untuk mengikuti peraturan yang melarang
oleh Tuhan. Manusia dapat kehilangan pernikahan. Agar dapat terus bekerja di
kemanusiaannya jika mereka tidak memiliki hak- perusahaan yang sama, kedua karyawan tersebut
hak ini. HAM merupakan kebebasan memiliki memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
hak-hak dasar manusia. Mengingkari HAM Namun untuk menghindari peraturan
merupakan suatu hal yang melanggar martabat
22
B. Arief Sidharta, Konsepsi Hak Asasi Manusia,
Nomor 4 Bulan Oktober Tahun XX Jurnal
20
Hukum Pro Justitia, 2002, hal.13.
Ibid. 23
Rhona K.M. Smith, Hukum Hak Asasi Manusia,
21
B. Arief Sidharta, Ilmu Hukum Indonesia Pusat Studi Hak Asasi Manusia Uii (Pusham
Upaya Pengembangan Ilmu Hukum Sistematik Uii), Yogyakarta, 2008, hal. 242.
Yang Responsive Terhadap Perubahan 24
Lihat Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B,
Masyarakat, Unpar Press, Bandung, 2016, hal. hal. 8.
1-2.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

perusahaan, keduanya mengambil keputusan Pemutusan hubungan kerja tetap dilakukan


untuk hidup bersama tanpa menikah. Selain itu, karena karyawan yang bersangkutan menjalankan
memberikan dampak positif berupa keuntungan perintah agamanya dengan melangsungkan
bagi organisasi. Perusahaan dapat menghemat pernikahan yang tidak dapat dihindari karena
biaya perawatan kesehatan bagi anggota keluarga adanya ikatan pernikahan. Pemberi kerja dalam
yang menjadi tanggungannya jika satu perusahaan satu perusahaan tidak dapat melarang rekan kerja
memiliki karyawan yang sudah menikah. Hal ini untuk menikah.
disebabkan oleh fakta bahwa bisnis tersebut hanya Menurut penerapannya, sangat tidak realistis
menanggung salah satu dari karyawan pasangan jika perusahaan mempunyai berbagai macam
tersebut. alasan untuk menghindari unsur pengorupsian
Pekerja yang bertanggung jawab bekerja di dana, persekongkolan, dan nepotisme dalam satu
perusahaan yang sama akan memperoleh organisasi karena hal tersebut bergantung pada
keuntungan finansial sebagai hasil dari penerapan sikap atau kepribadian seseorang.28
larangan pernikahan dan hubungan suami-istri. Hak konstitusional pekerja dilindungi dengan
Pemberian tunjangan kesehatan merupakan salah peraturan mengenai perjanjian kontrak kerja.
satu keuntungan finansial. Akibatnya, jika pasutri Putusan MK No. 13/PUU-XV/2017
bekerja di perusahaan yang tidak sama, mereka merupakan sarana untuk menghapuskan peraturan
akan menerima uang tambahan dari perusahaan yang tidak adil bagi pekerja, yaitu “ persoalan
masing-masing. hukum dan instansi, tidak peduli seberapa efisien
Kontrak pekerjaan dirundingkan antara bos dan rapinya jika tidak adil, maka harus
dan bawahan di sebuah perusahaan. Pemberi kerja dihapuskan" tegas Rawls.29 Kebebasan untuk
membuat peraturan perusahaan. Dari perspektif membesarkan keluarga, salah satu kebebasan
ini, bawahan harus tunduk pada kontak pekerjan. mendasar yang dimiliki oleh karyawan, kini
Namun, peraturan tersebut mengatur hak dan dijamin oleh putusan tersebut Karena setiap orang
tanggung jawab oknum dan persyaratan bekerja. dalam masyarakat yang adil berhak atas
Peraturan tersebut membuat hak pekerja terbatasi kebebasan fundamental yang sama, ini berfungsi
untuk menikah dan melakukan hubungan suami- sebagai semacam perlindungan tenaga kerja.
istri dalam kondisi kerja tersebut.25 Para karyawan yang menjalankan
Oleh karena itu, selama ada aturan dalam pekerjaannya di perusahaan menerapkan larangan
perjanjian kerja, maka karyawan harus tersebut dengan alasan bahwa praktik perusahaan
mematuhinya. Jika tidak patuh berakibat pada berdasarkan UU No.13 Tahun 2003 tentang
berakhirnya hubungan kerja bagi orang yang Ketenagakerjaan Pasal 153 ayat (1) telah
bekerja yang hak-hak atau kewenangan mengabaikan dan meminimalisir hak-hak
konstitusionalnya dilanggar. Hal tersebut konstitusional mereka. Mereka mengajukan uji
berdampak negatif dan kerugian pada pekerja materi terhadap undang-undang tersebut, dan pada
karena mereka akan kehilangan pekerjaan dan akhirnya, petisi pemohon dikabulkan oleh MK,
mata pencaharian.26 yang menyatakan dalam Putusan Nomor 13/PUU-
Bunyi Pasal 10 "seluruh individu berhak XV/2017, bahwa putusan MK tersebut bukan
membuat keluarga dan membuat keturunan merupakan ketentuan yang berkekuatan hukum
melalui pernikahan yang sah menurut agama dan tetap.
pengadilan", dan ayat (1) dalam Pasal 28 B , Berdasarkan pertimbangan tata aturan hukum
"setiap individu berhak membuat keluarga dan yang dipaparkan oleh para Mahkmah Konstitusi
membuat keturunan melalui pernikahan yang sah terbukti Mahkamah Konstitusi larangan PHK
menurut agama dan pengadilan ", maka melalui Putusan No. 13/PUU- XV/2017 yang
pernikahan yang sah di mata negara dapat didasarkan pada perkawinan pasutri yang sama-
dijalankan sesuai dengan ketentuan yang telah sama bekerja dalam satu perusahaan yang
ditetapkan.27 sama, memiliki hubungan

25
Zainal Asikin, H. Agusfiar Wahab, Dasar-
Dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo 28
Wurianalya Maria Novenanty, Pembatasan Hak
Persada, Jakarta, 1994, hal. 61. Untuk Menikah Antara Pekerja Dalam Satu
26
Lihat Putusan Mahkamh Konstitusi 13/PUU- Perusahaan, Vol. 2 No. 1, 2016, hal. 83.
XV/2017, hal. 6. 29
John Rawls, Teori Keadilan, hal. 4.
27
Lihat Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28 B,
hal. 8.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

keuarga dengan perusahaan tersebut. Pelarangan dari pejabat yang memiliki wewenang yang
perkawinan dalam satu institusi perseroan tercermin dalam asas erga omes.34
merupakan putusan MK yang menunjukan MK mempunyai hak dalam meninjau dan
jaminan konstitusi terhadap HAM. Menurut tidak menyetujui UU yang tidak sejalan dengan
putusan tersebut, frasa "kecuali telah diatur dalam konstitusi. Namun, fakta menunjukkan bahwa MK
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau ketika memutuskan sesuatu bersifat final dan
perjanjian kerja bersama" tidak mempunyai mengikat sering kali tidak diterima. Bahkan,
kekuatan hukum mengikat.30 beberapa aktor negara non-yudisial sering kali
Pengadilan yang dilindungi memiliki posisi mengajukan gugatan yang keras terhadap putusan
untuk mengadili kasus-kasus pada kejadian akhir tersebut putusan MK yang tidak dapat
pertama dan terakhir adalah kewenangan MK. dilaksanakan.35
Keputusan MK langsung berlaku dan menjadi Pengusaha tidak lagi bisa bertindak
hukum untuk selamanya. Keputusan MK dalam melakukan PHK terhadap pekerja atau buruhnya
hal ini bersifat akhir dan membelenggu, sehingga karena memiliki hubungan suami-istri yang
memiliki ciri finalitas seperti itu. bekerja pada perusahaan yang sama. Alhasil,
Terakhir menyiratkan bahwa pilihan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 13/PUU-
Pengadilan yang ditetapkan secara sah membatasi XV/2017 mengamanatkan bahwa hak asasi
setelah diartikulasikan dalam pertemuan yang manusia warga negara, temasuk kebebasan untuk
tersedia untuk orang pada umumnya dan tidak ada menikah dan berkeluarga, harus ditegakan
aturan yang sah dalam pengaturan pembatasan semaksimal mungkin.
tersebut. Keputusan Mahkamah Konstitusi
bersifat mengikat dan memiliki pengaruh terhadap PENUTUP
seluruh warga negara Indonesia.31 A. Kesimpulan
Menurut penjelasan yang diberikan dalam 1. Pada dasarnya, bahasa "kecuali telah diatur
Pasal 10, "Keputusan MK bersifat final, yang dalam kontrak kerja sama" dimaksudkan
berarti bahwa keputusan tersebut memiliki untuk mengajukan pilihan kepada pengusaha
kekuatan hukum tetap segera setelah diumumkan dan pekerja untuk memutuskan. Pada intinya,
dan tidak ada upaya hukum yang tersedia.”32 pelarangan hubungan asmara dalam satu
Keputusan yang dibuat oleh Mahkamah kantor mempunyai maksud untuk menjaga
Konstitusi bersifat declaratoir constitutief, yang keprofesionalitasan dalam bekerja. Larangan
berarti memiliki kekuatan untuk mengubah memiliki pasangan yang sama-sama kerja
hukum yang sudah ada. Karena pilihan ini bersifat dalam satu perusahaan dimaksudkan untuk
declaratoir, tidak ada alat atau kekuatan mekanis menghindari potensi konflik kepentingan
yang unik yang diharapkan untuk melaksanakan antar pasangan dan tidak profesional dalam
(mengeksekusi) pilihan tersebut. Tidak pekerjannya.
mengherankan jika pilihan pengadilan standar 2. Dari Putusan MK No. 13/PUU-XV/2017 jelas
bersifat reformatoris (condemnatoir). Dalam hukum Pasal 153 ayat 1 huruf f Peraturan
sidang terbuka untuk umum dibacakan, semenjak Ketenagakerjaan saat ini tidak substansial,
saat itu ketentuan-ketentuan yang termuat dalam dengan alasan bahwa Klausul "kecuali telah
putusan tersebut mulai diberlakuan.33 Aturan yang diatur dalam perjanjian kerja, pedoman
menyatakan bahwa putusan MK bisa segera organisasi, atau peraturan kerja bersama"
diterapkan tanpa memerlukan keputusan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat secara
bersyarat. Keputusan tersebut juga memiliki
kebebasan dasar yang memberikan jaminan
ideal terhadap hak-hak sakral penduduk,
30
Undang-Undang Nomor 8 Tahun terutama hak-hak yang dibenarkan secara
2011 Tentang Mahkamah
Konstitusi 34
31 Https://Business-
Https://Www.Republika.Co.Id/Berita/Nasion Law.Binus.Ac.Id/2017/Oktober/31/Asas- Erga-
al/Hukum/ 14/Agustus/2021/Nanowg-Din- Omnes-Dalam-Putusan-Mahkamah-Konstitusi/,
Syamsuddin-Putusan- Mahkamah-Konstitusi- Diakses 25 Februari 2023.
35
Bersifat-Final-dan-Mengikat, Diakses Inosentius Samsul, Laporan Akhir: Pengkajian
Terakhir Pada 25 Februari 2023 Hukum Tentang Putusan Mahkamah Konstitusi,
32
Ni’matul Huda, Kekuatan Eksekutorial Putusan Badan Pembinaan Hukum Nasional
Mahkamah Konstitusi, Cetakan Pertama, FH Uii Kementerian Hukum Dan Ham RI, Jakarta,
Press, 2018, hal. 61. 2009, hal. 86-88.
33
Ibid.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

moral untuk berkeluarga dan pilihan untuk Husni Lalu, 2010, Hukum Ketenagakerjaan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.
yang sah. , 2012, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan
Indonesia. Jakarta: Pt Raja Grafindo
B. Saran Persada.
1. Jika setiap orang mempunyai pekerjaan di , 2016, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia,
perusahaan yang sama menganut standar Jakarta: Rajawali Pers.
moral yang tinggi, maka hak dalam K.M. Smith Rhona, 2008, Hukum Hak Asasi
mempunyai keluarga akan dibatasi dan hak Manusia, Pusat Studi Hak Asasi Manusia
untuk bekerja tidak diperlukan. Untuk Uii (Pusham Uii), Yogyakarta.
menghindari penyalahgunaan kekuasaan oleh Khakim Abdul, 2007, Penghantar Hukum
seseorang yang memegang tahta di Ketenagakerjaan Indonesia, Bandung: PT
perusahaan dengan maksud mengeksploitasi Citra Aditya Bakti.
untuk kekayaan pribadi di dalam perusahaan Marzuki Peter Mahmud, 2011, Penelitian Hukum,
yang sama, maka penerapan keseimbangan Jakarta: Kencana.
sangat penting di dalam sebuah perusahaan , 2014, Penelitian Hukum Edisi Revisi,
untuk mewujudkan peraturan perusahaan Jakarta: Prenadamedia Group.
yang memberikan wewenang kepada cabang- Ngani Nico, 2012, Metodologi Penelitian Dan
cabang kekuasaan di perusahaan. Hal ini Penulisan Hukum, Jakarta: Pustaka
memastikan bahwa pelaksanaan prusahaan Yudistia.
dipegang bersama-sama bukan hanya satu Rawls John, Teori Keadilan.
individu saja supaya tercipta kontrol dan Samsul Inosentius, 2009, Pengkajian Hukum
keseimbangan perusahaan. Tentang Putusan Mahkamah Konstitusi,
2. Perusahaan di Indonesia hanya memiliki Badan Pembinaan Hukum Nasional
kewenangan hukum untuk memberhentikan Kementerian Hukum Dan Ham RI, Jakarta.
karyawan karena alasan yang berkaitan Siahaan Maruarar, 2012, Hukum Acara Dan
dengan produktivitas; mereka tidak dapat Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,
melakukannya karena menikah atau menikah Sinar Grafika, Jakarta.
lagi. Mengingat bahwa setiap orang memiliki , 2015, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
hak untuk mempunyai pekerjaan yang layak RI, Sinar Grafika, Jakarta.
dan menjalani kehidupan terhormat, seperti , Hukum Acara Mahkamah.
yang dijelaskan UUD 1945 dan putusan MK Sidharta Bernard Arief, 2002, Konsepsi Hak Asasi
No.13/PUU-XV/2017. Manusia, Nomor 4 Bulan Oktober Tahun
XX Jurnal Hukum Pro Justitia.
DAFTAR PUSTAKA , 2016, Ilmu Hukum Indonesia Upaya
Pengembangan Ilmu Hukum Sistematik
Asyhadie Zaeni, 2008, Hukum Kerja (Hukum Yang Responsive Terhadap Perubahan
Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja), Masyarakat, Unpar Press, Bandung.
Jakarta: Rajawali Pers. , 2009, Refleksi Tentang Struktur Ilmu
Budiono Abdul R, 2011, Hukum Perburuhan, Hukum, Mandar Maju, Bandung.
Jakarta: PT Indeks. Soekardono R, 2002, Hukum Perusahaan
Djumialdji F.X, 2010, Perjanjian Kerja (Edisi Indonesia.
Revisi), Jakarta: Sinar Grafika. Sri Mamudji dan Soejorno Soekanto, 1995,
H. Agusfiar Wahab Zainal Asikin, 1994, Dasar- Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Singkat), Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Persada, Jakarta. , 2001, Penelitian Hukum Normatif, Suatu
H. Zainal Abidin dan Aminudin, 2008, Pengantar Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo
Metode Penelitian Hukum, PT Raja Persada.
Grafindo Persada, Jakarta. Sunggono Bambang, 2010, Metode Penelitian
, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers.
Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suratman, 2010, Hukum Ketenagakerjaan
Huda Ni’matul, 2018, Kekuatan Eksekutorial Indonesia, Permata Puri Media, Jakarta.
Putusan Mahkamah Konstitusi, Cetakan
Pertama, FH UII Press.
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

Trianto Djoko, 2014, Hubungan Kerja Di Nikah Dalam Satu Instansi Perspektif
Perusahaan Jasa Konstruksi, Mandar Maqashid Al- Syari’ah. Indonesian
Maju, Bandung. Journal Of Law And Islamic Law, Vol 3,
No, (1);
Peraturan Perundang-Undangan Ibrahim, M., Turatmiyah, S., & Handayani, S.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (2018). Analisis Yuridis Putusan
Tahun 1945; Mahkamah Konstitusi Nomor
Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang 13/PUU-XV/2017 Tentang
Perkawinan; Pencabutan Larangan Menikah
Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Antar Pekerja Dalam Satu
Ketenagakerjaan; Perusahaan Yang Sama (Doctoral
Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Dissertation, Sriwijaya University);
Asasi Manusia; Inosentius Samsul, Laporan Akhir. (2009).
Undang-Undang No 6 Tahun 2023 tentang Pengkajian Hukum Tentang Putusan
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Mahkamah Konstitusi, Badan Pembinaan
Undang-Undang No 2 Tahun 2022 tentang Hukum Nasional Kementerian Hukum Dan
Cipta Kerja Menjadi Undang- Undang; Ham RI, Jakarta;
Karo, R. P. K., Sukardi, E., & Purnama, S. (2019).
Putusan Perlindungan Hak Pekerja Dalam Satu
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU- Perusahaan Untuk Melangsungkan
XV/2017 Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 13/Puu-Xv/2017. Jurnal
Sumber Jurnal dan Skripsi Hukum Media Bhakti.Vol 3, No (1);
Ardiwinata Febriadi. Analisis Yuridis Tentang Nazarudin, M. (2020). Analisa Putusan
Larangan Suami-Istri Bekerja Pada Mahkamah Konstitusi N0 13/PUU-XV/2017
Perusahaan Yang Sama Dikaitkan Tentang Pengujian Pasal 153 Ayat 1
Dengan UU No.13 Tahun 2003 Tentang Huruf
Ketenagakerjaan. Thesis, Universitas (F) Undang–Undang Ketenagakerjaan
Kristen Maranatha; (Studi di PT Tira Austenite Tbk
B. Arief Sidharta, (2002) Konsepsi Hak Asasi Gresik) (Doctoral Dissertation, Universitas
Manusia, Nomor 4 Bulan Oktober Muhammadiyah Malang);
Tahun XX Jurnal Hukum Pro Justitia; Perdana, R. K. R. (2020). Analisis Putusan
Damayanti, G. A. R., & Masniwati, M. Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-
(2020). XV/2017 tentang Penghapusan Larangan
Pekerja Memiliki Ikatan Perkawinan
Perlindungan Hukum Bagi Suami
dengan Pekerja Lainnya di dalam Satu
Istri Yang Bekerja Pada Satu
Perusahaan (Studi Kasus di PT.
Perusahaan Setelah Putusan
Bank Mandiri Situbondo), Vol 26, No (15);
Mahkamah Konstitusi
Rachyanti, N. A., & Ridwan, M. S. (2020).
Nomor 13/PUU-
Penghapusan Larangan Pernikahan Satu
XV/2017. Unizar Law Review (ULR), Vol 3,
Kantor. Qadauna: Jurnal Ilmiah
No (1); Mahasiswa Hukum Keluarga Islam, Vol 2,
Fathia, S. N. (2019). Analisis Putusan Mahkamah No (1);
Konstitusi Nomor 13/PUU- XV/2017 Rachyanti, N. A., & Ridwan. (2020).
Dalam Perspektif Perlindungan Penghapusan Larangan Pernikahan Satu
Hak Konstitusional Warga Kantor. Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Negara; Hukum Keluarga Islam.
Fitrianti, N. A. A. (2018). Putusan Ridlo, F. A. (2019). “Putusan Mahkamah
Mahkamah Konstitusi nomor 13/PUU- Konstitusi Nomor 13/PUU-
XV/2017 tentang XV/2017 Tentang Uji Materil Pasal 153
uji materiil atas aturan pemutusan Ayat (1) Huruf F Undang-undang Nomor
hubungan kerja bagi para pekerja 13 Tahun 2003 Ditinjau
yang berstatus suami istri dalam satu DariI Aspek Keadilan” (Bachelor's
perusahaan tinjauan Maqasid thesis, Fakultas Syariah dan Hukum
Syariah (Doctoral dissertation, Universitas Universitas Islam Negeri Syarif
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim); Hidayatullah Jakarta);
Fitriyani, F. (2021). Analisis Putusan MK No Sitanggang, O. (2020). Analisis
13/PUU-XV/2017 Tentang Larangan Yuridis Pembatalan Hak
Untuk Melakukan
Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

Perkawinan Antara Sesama Pekerja Dalam Https://Www.Republika.Co.Id/Berita/Nasional/H


Satu Perusahaan (Studi Putusan ukum/14/Agustus/2021/Nanowg-Din-
Mahkamah Konstitusi Nomor Syamsuddin-Putusan-Mahkamah-
13/PUU- XV/2017). Jurnal Konstitusi-Bersifat-Final-dan-Mengikat,
Hukum Kaidah: Media Diakses Terakhir Pada 25 Februari 2023.
Komunikasi dan Informasi Hukum dan Https://Business-
Masyarakat, Vol 20, No (1); Law.Binus.Ac.Id/2017/Oktober/31/Asas-
Surya, Y. (2019). Larangan Perkawinan Antar Erga-Omnes-Dalam-Putusan-Mahkamah-
Pegawai Dalam Satu Perusahaan Serta Konstitusi/, Diakses 25 Februari 2023.
Penerapannya di PT. PLN dan Bank Https://Ngobrolinhukum.Wordpress.Com/2013/1
Mandiri, Universitas Islam Negeri Syarif 2/16/Pendekatan-Dalam-Penelitian-
Hidayatullah. Hukum. Diakses pada 6 Maret 2023.
Triastuti, S. L. (2018). Perlindungan Hak Https://Www.Tribunnews.Com/Nasional/2017/1
Konstitusional Oleh Mahkamah Konstitusi: 2/15/Larangan-Pernikahan-Pegawai-Satu-
Pembatalan Larangan Pernikahan Pegawai Perusahaan-Untuk-Mencegah-Hal-Negatif-
Satu Atap. Masalah-Masalah Hukum, Tidak-Relavan. Diakses Terakhir Tanggal
Jilid. 47 .No (4). 9 Maret 2023.
Vijayantera, I. W. A. (2018). Kajian Yuridis
Larangan Adanya Ikatan Perkawinan
Terhadap Sesama Pekerja Dalam Satu
Perusahaan. Jurnal Analisis Hukum, Vol 1,
No (1);
Wijayanti, W., & Pasaribu, A. (2020).
Konstitusionalitas Perkawinan Antar-
Pegawai Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi (Constitutionality of Marital Tie
between Fellow Co-worker after Decision
of the Constitutional Court). Jurnal
Konstitusi, Vol 17, No (3);
Wurianalya Maria Novenanty, (2016).
Pembatasan Hak Untuk Menikah Antara
Pekerja Dalam Satu Perusahaan, Jurnal
Veritas Et Justitia Universitas Parahyangan,
Vol. 2, No. 1.

Internet
Nita Ariyulinda, Pengaturan Perkawinan
Seagama Dan Hak Konstitusi Warga
Negara indonesia,
Https://Rechtsvinding.Bphn.Go.Id/Jurnal_
Online/Pengaturan-Perkawinan-Seagama-
Dan-Hak-Konstitusi-Warga-Negara-
Indonesia. Diakses 6 Maret 2023.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kbbi) Online,
Https://Kbbi.Web.Id/Suami. Diakses Pada
Tanggal 2 Maret 2023.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,
Https://Kbbi.Web.Id/Istri . Diakses Pada
Tanggal 2 Maret 2023.
Career Issue, Pasangan Suami-Istri
Dilarang Sekantor,
Http://Careernews.Id/Issues/View/2240-
Pasutri-Dilarang-Sekantor, Diakses Pada 25
Februari 2023.

Anda mungkin juga menyukai