Anda di halaman 1dari 3

Mosi: SEKOLAH 5 HARI EFEKTIF

Pembicara 1:

First of all, terima kasih atas kesempatannya. Dalam kesempatan ini, saya selaku
pembicara 1 dari tim pro akan menjelaskan latar belakang dan alasan diberlakukannya
sekolah 5 hari. Menurut infopublik.id, Kemedikbud mengadakan sebuah program
Strengthtening Character Education, atau dalam Bahasa Indonesianya yaitu Penguatan
Pendidikan Karakter. Kemudian sebagai implementasi dari program tersebut,
Kemendikbud menerapkan kebijakan 8 jam pelajaran dengan 5 hari sekolah dengan
menitikkan nilai religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas. Program ini
dipercaya akan mendorong siswa untuk lebih banyak melakukan aktivitas positif yang
menumbuhkan budi pekerti serta meningkatkan ilmu keterampilan dengan 70% focus
pada pembentukan karakter, dan 30% focus pada ilmu pengetahuan. Kemendikbud
menyampaikan, bahwa dalam program ini peran para guru sangat penting. Di mana,
guru akan menjadi penghubung sumber sumber belajar, dan menjadi gate keepers yang
mampu membantu siswa menyaring pengaruh negative dari luar sekolah, dan
mengoptimalkan nilai nilai positif. Selain itu, guru juga menjadi katalisator yang
dianggap mampu mengubah potensi anak didik untuk lebih berkembang kedepannya.
Menurut Menteri Urusan Bidang Pengembangan Karakter Arie Budiman, program ini
berdasar pada aktualisasi nilai nilai Pancasila. Dengan program 8 jam pelajaran 5 hari
sekolah ini, siswa tidak hanya mengejar nilai akademis semata. Tetapi mereka juga
mempelajari Pendidikan yang juga menumbuhkan karakter. Tujuan utama dari program
ini yaitu untuk menghasilkan generasi emas yang berkarakter dan memiliki literasi dasar
pada 2045. Sekian dari saya, terima kasih.
Pembicara 2:
Terima kasih atas kesempatannya, dalam kesempatan ini, saya selaku pembicara kedua
dari tim pro akan melanjutkan argument yang telah dijelaskan sebagian oleh rekan saya
pembicara pertama. Menurut kompas.com, pemerintah telah mengkonfirmasi bahwa
kebijakan 8 jam pelajaran dengan 5 jam sekolah memiliki banyak dampak positif dan
hanya memiliki sedikit dampak negative. Sesuai dengan yang disampaikan rekan saya
pembicara 1 yaitu melalui kebijakan 8 jam pembelajaran dengan 5 hari sekolah ini, guru
akan menjadi sumber penghubung belajar, dan menjadi gate keepers yang mampu
membantu siswa menyaring pengaruh negative dari luar sekolah, dan mengoptimalkan
nilai nilai positif. Perlu kita ketahui, di zaman sekarang ini ada banyak sekali pengaruh
negative di luar sekolah yang dapat menghancurkan karakter siswa seperti tawuran,
narkoba, balap geng motor, dll. Menurut pautpedia.kemendikbud.go.id, ada 3 dosa
besar Pendidikan yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Dengan
kebijakan 8 jam pembelajaran dan 5 hari sekolah, pihak sekolah dan guru dapat lebih
instens mengatasi 3 dosa besar tersebut. Sebab, dengan dihabiskannya jangka waktu
yang cukup lama oleh siswa di sekolah, para guru lebih dipermudah untuk mepelajari
karakter setiap siswa dan memilah manakah bakal bakal siswa yang berpotensi
melakukan 3 dosa besar tersebut. Dengan begitu, sekolah akan lebih intens dalam
menangani siswa siswa tersebut sehingga kejadian dapat dicegah. Sekolah juga
diberikan kesempatan yang luas untuk mengontrol siswa selama hampir seharian
penuh, sehingga dapat meminimalisir tindakan nakal siswa diluar sekolah. Selain itu,
dengan banyaknya waktu yang dihabiskan seharian di sekolah, pihak sekolah dapat
meminimalisir adanya pengaruh buruk yang diterima siswa dari luar sekolah. Bahkan,
jika siswa terpengaruh oleh hal negative diluar sekolah, pihak sekolah akan lebih cepat
menemukan adanya permasalahan pada murid tersebut sehingga dapat dengan cepat
ditangani.
Pembicara 3:
Terimakasih atas kesempatannya. Di sini saya sebagai pembicara ketiga dari tim pro,
akan melajutkan argument kami mengapa kami setuju bahwa 5 hari sekolah lebih
efektif. Seperti yang disampaikan rekan saya pembicara pertama, untuk menciptakan
generasi emas yang berkarakter dan memiliki literasi dasar, siswa perlu menitikkan nilai
religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan berintegritas. Menanggapi hal ini, 5 hari
sekolah adalah jawaban yang tepat untuk masalah tersebut. Karena, sekolah memiliki
kesempatan yang besar untuk mengedukasi siswa terkait nilai nilai tersebut, dan waktu
yang panjang untuk mengimplementasikan nilai nilai tersebut kepada siswa. Menurut
detiknews.com, 5 hari sekolah juga memberikan kesempatan bagi guru untuk menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, untuk meningkatkan mutu Pendidikan. Sehingga
tidak hanya pengembangan karakter yang diterima siswa namun juga pendidikan
melalui ilmu pengetahuannya juga bertambah luas. Waktu yg lama dalam 5 hari sekolah
juga meningkatkan daya berpikirdan daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran.
Siswa juga dapat memahami materi yang diajarkan lebih dalam karena waktu
pembelajaran yang diberikan cukup longgar bagi siswa untuk bertanya dan mengulang
kembali materi yang diajarkan.
Pembicara 4:
Terimakasih atas kesempatanya. Di sini saya sebagai pembicara keempat akan
menyampaikan argument saya, mengapa tim kami sangat setuju dengan mosi ini yaitu
karena 5 hari sekolah bukan berarti menyediakan hari libur yang banyak bagi siswa.
Walaupun dalam kalender sekolah hari Sabtu dijadwalkan sebagai hari libur, namun
pada kenyataannya hari Sabtu adalah kesempatan waktu yang diberikan bagi siswa
untuk mengerjakan tugas seperti tugas praktek, tugas kelompok, dll. Sehingga, apabila
siswa tidak mempunyai cukup waktu selama hari sekolah biasa untuk mengerjakan
tugas, siswa diberi waktu pada hari Sabtu untuk memanfaatkan waktunya
menyelesaikan semua tugasnya. Ini juga dapat melatih kemampuan siswa untuk
memanajemen waktu dengan benar. Di hari libur tersebut, kapan ia harus mengerjakan
tugas rumahnya, kapan ia harus mengerjakan tugas sekolahnya, kapan ia harus family
time, kapan ia harus bermain. Mental siswa dididik agar lebih tanggap dalam
memanajemen waktu dengan baik, dan memanfaatkan segala kesempatan yang ada.
Terlebih, alasan kuat kami menyetujui mosi ini yaitu juga hari sabtu merupakan hari
sabbat di mana para penganut agama advent akan menjalankan ibadahnya. Bila
diberlakukan 6 hari sekolah, hal ini dianggap sebagai tindakan intoleran di mana sekolah
akan menghambat suatu individu untuk menjalankan ibadahnya.
Pembicara 5:
Terimakasih atas kesempatannya. Di sini saya sebagai pembicara terakhir akan
melanjutkan argument dari tim pro, di mana sesuai dengan yang telah disampaikan
pembicara pertama, program 8 jam pembelajaran dengan 5 hari sekolah akan
menciptakan generasi emas Indonesia yang berkarakter dan memiliki literasi dasar
tahun 2045. Bagaimana kami bisa yakin dengan riset ini? Menurut ejournal.id, tingkat
efektivitas 5 hari sekolah mencapai 92% dilansir dari survey para literatur dari
keseluruhan sekolah yang menerapkan 5 hari sekolah di seluruh Indonesia. Hal ini
membuktikan, bahwa 5 hari sekolah terbukti sangat efektif baik dalam pembentukan
karakter yang berpendidikan moral dan akhlak dalam diri siswa, maupun dalam
peningkatan wawasan dan ilmu pengetahuan siswa. Kerena perlu kita ketahui, generasi
emas penerus bangsa bukanlah harus generasi yang pintar, namun generasi yang bijak
dan berkarakter. Generasi itulah yang coba dibentuk oleh program 5 hari sekolah ini.
Selain itu, kehidupan sosial dan relasi siswa pun bertambah karena siswa menghabiskan
waktu hampir seharian penuh bersosialisasi di sekolah baik dengan guru maupun
dengan siswa yang lain.

Anda mungkin juga menyukai