Anda di halaman 1dari 3

Nama : Satria Nusantara Aji

Nim : 2111102432170
Kelas : C

Jelaskan pengertian sifat hukum imperative dan fakultatif. Serta berikan contoh
peraturan dibidang ketenagakerjaan yang bersifat imperative dan fakultatif masing-
masing 20 contoh!

“JAWABAN”
Hukum imperatif adalah hukum yang bersifat memaksa dan harus ditaati oleh setiap
orang. Hukum ini bersifat mengikat dan tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar, maka
akan dikenakan sanksi.
Berikut adalah 10 contoh peraturan di bidang ketenagakerjaan yang bersifat
imperative beserta pasalnya:

1. Pengusaha wajib membayar upah kepada pekerja/buruh secara teratur dan tepat
waktu.

 Pasal 185 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

2. Pengusaha wajib memberikan jaminan sosial kepada pekerja/buruh

 Pasal 160 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3. Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh

 Pasal 77 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4. Pengusaha wajib memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja


kepada pekerja/buruh

 Pasal 86 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

5. Pengusaha wajib mempekerjakan pekerja/buruh sesuai dengan kemampuannya

 Pasal 62 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


6. Pengusaha wajib tidak melakukan diskriminasi dalam mempekerjakan
pekerja/buruh

 Pasal 63 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

7. Pengusaha wajib memberikan kesempatan kepada pekerja/buruh untuk


mengembangkan dirinya

 Pasal 64 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

8. Pengusaha wajib memberikan perlindungan terhadap pekerja/buruh perempuan

 Pasal 100 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

9. Pengusaha wajib memberikan perlindungan terhadap pekerja/buruh anak

 Pasal 76 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

10. Pengusaha wajib memberikan perlindungan terhadap pekerja/buruh


penyandang disabilitas

 Pasal 77A Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan-peraturan tersebut bersifat imperative karena harus ditaati oleh setiap


pengusaha. Jika dilanggar, maka pengusaha akan dikenakan sanksi.

Hukum fakultatif adalah hukum yang bersifat tidak memaksa dan tidak harus ditaati
oleh setiap orang. Hukum ini bersifat pelengkap dan dapat digunakan jika diperlukan.
Jika tidak digunakan, maka tidak akan ada sanksi.

Berikut adalah 10 contoh peraturan di bidang ketenagakerjaan yang bersifat


fakultatif beserta pasalnya:

1. Pengusaha dapat membentuk serikat pekerja/serikat buruh di tempat kerja.

 Pasal 27 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

2. Pengusaha dapat mengadakan perjanjian kerja bersama dengan serikat


pekerja/serikat buruh di tempat kerja.
 Pasal 29 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3. Pengusaha dapat mengadakan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dengan


pekerja/buruh.

 Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4. Pengusaha dapat mengadakan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) dengan
pekerja/buruh.

 Pasal 56 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

5. Pengusaha dapat memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja/buruh.

 Pasal 79 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

6. Pengusaha dapat memberikan fasilitas kendaraan dinas kepada pekerja/buruh.

 Pasal 81 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

7. Pengusaha dapat memberikan fasilitas rumah dinas kepada pekerja/buruh.

 Pasal 82 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

8. Pengusaha dapat memberikan fasilitas kesehatan kepada pekerja/buruh.

 Pasal 83 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

9. Pengusaha dapat memberikan fasilitas rekreasi kepada pekerja/buruh.

 Pasal 84 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

10. Pengusaha dapat memberikan fasilitas pendidikan kepada pekerja/buruh.

 Pasal 85 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan-peraturan tersebut bersifat fakultatif karena tidak harus ditaati oleh setiap
pengusaha. Jika tidak ditaati, maka pengusaha tidak akan dikenakan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai