Anda di halaman 1dari 3

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

LARAP PENYEDIAAN AIR BAKU BENDUNGAN CIPANAS

Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan identifikasi dan inventarisasi status
tanah/lahan yang terkena dampak rencana dari kegiatan Penyediaan Air Baku
Bendungan Cipanas.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah :
a. Memperoleh informasi tentang status dan nilai tanah/lahan beserta segala
sesuatu yang berada diatasnya yang terkena dampak dari rencana kegiatan
Penyediaan Air Baku Bendungan Cipanas;
b. Menyusun rencana pemindahan penduduk dan atau ganti rugi tanah/lahan yang
akan digunakan dalam kegiatan Penyediaan Air Baku Bendungan Cipanas;
c. Menyusun dokumen rencana pengadaan tanah.

Lokasi Kegiatan
Secara administrasi wilayah pekerjaan meliputi wilayah Kabupaten Sumedang dan
Kabupaten Indramayu.

Penjelasan Detail Lingkup Kegiatan


Lingkup pekerjaan LARAP adalah mencakup beberpa hal sebagai berikut:
a. Pekerjaan persiapan dan pengumpulan data sekunder;
Pekerjaaan persiapan dan pengumpulan data sekunder meliputi :
1) Persiapan administrasi dan teknis;
2) Mobilisasi personil dan peralatan Kantor;
3) Survey pendahuluan, sudah termasuk di dalamnya orientasi lapangan dan
4) perintisan pengukuran serta dokumentasi;
5) Pengumpulan data sekunder terkait yang diperlukan (Peta topografi atau peta
rupa bumi, rencana tata ruang lokasi pekerjaan, data kependudukan, data
kepemilikan lahan, studi-studi terdahulu terkait pekerjaan dan data yang dapat
menunjang kegiatan ini).
b. Pengukuran topografi dan penggambaran;
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data topografi yang akan
digunakan dalam membuat rencana teknis rinci dalam rangka menunjang
pengelolaan kawasan pada daerah yang disurvey. Survey Topografi dilakukan
terhadap rencana lokasi waduk yang lahan / tanahnya akan terkena dampak
pembangunan, meliputi situasi lahan, menginventaris tata guna lahan dan
prasarana eksisting yang ada di lapangan.
Pekerjaan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Pemasangan Bench Mark (BM);
2) Pemasangan Control Point (CP);
3) Pengukuran dan penggambaran situasi;
4) Penggambaran peta petunjuk;
5) Hasil pekerjaan survey pengukuran topografi.
Pengukuran peta situasi dapat menggunakan alat ukur theodolite, waterpass atau
bisa juga menggunakan foto udara dengan pesawat tanpa awak (unmanned aerial
vehicle).

c. Pemilihan Lokasi, Pembangunan Infrastruktur serta perkerjaan lainnya, meliputi:


1) Lokasi trase jaringan pipa trasnmisi;
2) Lokasi Water Treatment Plan (WTP);
3) Lokasi Reservoir (jika diperlukan).

d. Survei Sosial ekonomi, konsultasi dan Partisipasi Masyarakat terkena dampak;


Pekerjaaan tersebut meliputi:
1) Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap proyek;
2) Menentukan bentuk mekanisme partisipasi;
3) Mengembangkan manajemen partisipasi untuk pengadaan tanah dan
pemukiman Kembali;
4) Identifikasi lembaga-lembaga masyarakat;
5) Mempertimbangkan menggunakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
sebagai sarana untuk meningkatkan partisipasi.

e. Penyusunan Matriks hak atas tanah;


Pekerjaaan tersebut meliputi:
1) Identifikasi strategi perbaikan pendapatan;
2) Menyiapkan rencana menciptakan pekerjaan termasuk ketentuan-ketentuan
untuk pelatihan Kembali;
3) Mengidentifikasi kesempatan-kesempatan kerja, termasuk ketentuan bekerja
mandiri.

f. Kerangka kelembagaan untuk pelaksanaan rencana pemukiman kembali


penduduk yang terkena dampak;
Pekerjaaan tersebut meliputi:
a. Identifikasi biaya-biaya pengadaan tanah dan pemukiman Kembali;
b. Menyiapkan jadwal dan alokasi penganggaran;
c. Menentukan sumber-sumber pendanaan dan proses persetujuan.
g. Penyusunan sistem pemantauan dan evaluasi;
1) Menyusun sistem pemantauan dan evaluasi;
2) Menyiapkan rencana pemantauan dan laporan;
3) Menentukan apabila ada partisipasi Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM)/penduduk yang terkena dampak dalam pemantauan dan evaluasi;
4) Merencanakan evaluasi dampak pemukiman kembali yang independen.

h. Perencanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum disusun dalam bentuk


dokumen perencanaan Pengadaan Tanah;
Perencanaan Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum disusun dalam bentuk
dokumen perencanaan pengadaan tanah, yang paling sedikit memuat:
1) Maksud dan Tujuan rencana pembangunan;
2) Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah dan rencana pembangunan
nasional dan daerah;
3) Letak Tanah;
4) Luas Tanah yang dibutuhkan;
5) Gambaran umum status tanah;
6) Perkiraan waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah;
7) Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan;
8) Perkiraan nilai tanah; dan
9) Rencana Penanggaran.

i. Mengadakan PKM (Pertemuan Konsultansi Masyarakat);


Pertemuan Konsultasi Masyarkat dibutuhkan sebagai sosialisasi dari dampak dan
manfaat dilaksanakan pekerjaan ini dan sekaligus menampung masukkan dan
saran dari masyarkat sebagai masukan dalam pekerjaan LARAP. PKM
dilaksanakan sebanyak 2 kali setelah laporan pendahuluan dan setelah draft final
report.

j. Penyedia Jasa yang dibutuhkan pada pekerjaan ini memiliki Sertifikat Badan
Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil serta subklasifikasi Jasa Desain
Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air (RE103) KBLI 2017 atau subklasifikasi
Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air (RK002) KBLI 2020.

Cirebon, 13 Februari 2024

Anda mungkin juga menyukai