Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )


SISTEM KELISTRIKAN BODY
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
Ujian sekolah / ujian nasional tahun pelajaran 2023 / 2024

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK AL HIKMAH KALIREJO

Di susun oleh :
SAIFUR ROHMAN
NIS. 2262

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) AL HIKMAH KALIREJO


KECAMATAN KALIREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
NSS : 10801905 /NPSN : 201120210077
Website : www.smk_alhikmah_kalirejo.blogspot.com
Email : smkalhikmahkalirejo@gmail.com

TERAKREDITASI : B
BAN-SM Nomor : 133/BAP-SM/LPG/X/2017

i
PERSETUJUAN

Judul Laporan : Sistem Kelistrikan

Nama Siswa : Saifur Rohman

Nomor Induk Siswa : 2262

NISN : 085511880

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Kalirejo,………………………2024
Pembimbing Teknik, Pembimbing Laporan,

DWI BUDI SANTOSO, S.T SULISTIANI, S. Pd.


NUPTK. NUPTK.

ii
PENGESAHAN

Judul Laporan : Sistem Kelistrikan

Nama Siswa : Saifur Rohman

Nomor Induk Siswa : 2262

NISN : 085511880

Pembimbing Laporan : Sulistiani, S. Pd.

Pembimbing Teknik : Dwi Budi Santoso, S.T

Tanggal Ujian :……………………….2024

Tempat Ujian : SMK Al-Hikmah Kalirejo Lampung Tengah

Kalirejo,………….2024
Mengetahui,
Penguji I, Penguji II,

………………………. ……………………….
Menyetujui,
Kepala SMK Al-Hikmah Ketua Program Keahlian,
Kalirejo Lampung Tengah,

Drs. SUWARDI DWI BUDI SANTOSO, S.T


NUPTK. 2938744647200112 NUPTK. 896276766813001

iii
MOTTO
“Hidup adalah pelajaran tentang kerendahan hati.”

iv
PKATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini tanpa ada suatu halangan yang berarti.
Laporan ini di susun untuk melengkapi sebagi persyaratan guna mengikuti ujian
sekolah / ujian nasional pada SMK AL HIKMAH Kalirejo Lampung Tengah
tahun pelajaran 2023

Dengan selesainya penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih


kepada :
1. Bapak Drs.SUWARDI selaku kepala SMK Al Hikmah Kalirejo Lampung
Tengah.
2. Bapak Dwi Budi Santoso, S.T. Selaku Ka.Prog Teknik Kendaraan Ringan dan
pembimbing teknik
3 . Ibu, Sulistiani, S. Pd. Selaku Pembimbing Laporan
4 Bapak dan ibu dewan guru yang telah mendidik kami
5 Kedua orang tua yang telah memberikan dan restunya kepada kami
6 Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka
kritik dan saran yang sifatnya membangun semangat penulisan harapkan. Dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kalirejo, ..............................2024

Penulis

SAIFUR ROHMAN

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
HALAMAN MOTTO.......................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................
1.2 Tujuan PRAKERIN...................................................................
1.3 Waktu dan Tempat....................................................................
1.4 Jenis Kegiatan PRAKERIN......................................................

BAB II UNIT PRODUKSI TKR SMK AL HIKMAH............................


2.1 Sejarah dan Latar Belakang.......................................................
2.2 Struktur Organisasi....................................................................
2.3 Denah Sekolah dan Denah Bengkel..........................................

BAB III LANDASAN TEORI....................................................................


2.1 Pengertian Kelistrikan Body.....................................................
2.2 Rangkaian Kelistrikan Body.....................................................
2.3 Sistem Starter Pada Kendaraan Ringan ....................................

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................
4.1 Keselamatan Kerja....................................................................
4.2 Peralatan Kerja..........................................................................
4.3 Merangkai Kelistrikan Body.....................................................
4.4 Pembongkaran dan Pemasangan Starter...................................
4.5 Hasil Pengukuran dan Pengujian...............................................

vi
BAB V PENUTUP......................................................................................
5.1 Kesimpulan................................................................................
5.2 Saran..........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk dapat berkiprah dalam peraturan persaingan pada era globalisasi dan informasi,
Indonesia memerlukan banyak keunggulan yang harus dipersiapkan. Faktor utama yang
menentukan keunggulan tersebut adalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan
IPTEK, karena kadar keahlian profesional tenaga yang terlibat dalam proses produksi akan
menentukan mutu, biaya efesiensi waktu dan penampilan akhir produk industri yang menjadi
faktor penentu kemampuan bersaing.
Pendidikan sebagai pranata (means) utama pembangunan sumber daya manusia (SDM) harus
secara jelas berperan untuk membentuk peserta iddik menjada asset bangsa, yaitu sumber
daya manusia dengan keahlian profesional yang di miliki dapat menjadi produk unggulan
Indonesia yang siap menghadapi persaingan di pasar bebas. Keahlian profesional yang harus
di kuasai pada dasarnya mengandung unsur ilmu pengetahuan , teknik dan kiat (arts) unsur
ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari di sekolah, sedangkan unsur kiat adalah suatu
yang tidak dapat di ajarkan, tetapi dapat dipelajari melalui proses pembiasaan (habit forming)
dan internalisasi.Unsur kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar profesional seorang
hanya dapat dikuasai dengan cara mengerjakan langsung pekerjaan pada profesi itu sendiri.
Dan diyakini pula bahwa pelajaran praktik yang disajikan oleh lembaga pendidikan sekolah
menengah kejuruan (SMK) biarpun di tunjang dengan peralatan serba lengkap dan moderen,
pada dasarnya hanya mampu menyajikan dasar-dasar keterampilan dan simulasi (tiruan)
karena itu sulit di dharapkan untuk dapat membentuk keahlian profesi pada diri siswa.
1.2 Tujuan Prakerin
Tujuan prakerin kerja industri di SMK Al Hikmah Kalirejo adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional sesuai dengan tuntutan
kualitas tenaga kerja dunia usaha / dunia industri
2. Memperkokoh program link and motch yang telah di terapkan pemerintah melalui
Departeman Pendidikan Nsional yang memadukan Program Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan dunia usaha / dunia industri
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri, bekerja sama dalam suatu tim
dan mampu mengembangkan keahlian dan keterampilannya sesuai dengan minat dan
bakat masing-masing

8
4. Meningkatkan kualitas kepribadian siswa sehingga mampu berinteraksi,
berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi
5. Memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki prestasi untuk menjadi tenaga kerja
yang terampil, produktif dan beretos
6. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah
7. Membentuk pola pikir yang konstruktif bagi siswa siswi prakerin
8. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional di dunia kerja
yang sebenarnya
9. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan
di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari
10. Menjalin kerja sama yangbaik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia
usaha.
1.3 Waktu dan Tempat
a. Waktu pelaksanaan
Kegiatan praktik kerja industri (prakerin) SMK Al Hikmah Kalirejo selama 2 bulan
dibagi menjadi 2 gelombang yaitu gelombang 1 dan gelombang 2. Gelombang 1 dimulai
pada tanggal 23 Agustu sampai dengan 21 Oktober 2023. Adapun pembagian jam
praktik adalah sebagai berikut :

Jam (Pukul)
No Hari Keterangan
Masuk Istirahat Pulang

1 Senin 14.00 15.30 – 16.00 17.00

2 Selasa 14.00 15.30 – 16.00 17.00

3 Rabu 14.00 15.30 – 16.00 17.00

4 Kamis 14.00 15.30 – 16.00 17.00

5 Jum’at 14.00 15.30 – 16.00 17.00

6 Sabtu 14.00 15.30 – 16.00 17.00

7 Minggu Libur

9
b. Tempat pelaksanaan
Kegiatan praktik kerja industri (PRAKERIN) di laksanakan di unit produksi SMK Al
Hikmah Kalirejo Lampung Tengah.
Deskripsi Praktik Kerja Industri

No Profil kemampuan Deskripsi kegiatan


1. Membaca vernier caliper
2. Membaca micrometer
3. Membaca multi tester
01 Membaca alat ukur 4. Membaca hidrometer
5. Membaca dial bore gauge
6. Membaca DTI
7. Dial gouge
1. Perawatan kendaraan berkala
2. Perawatan peralatan kerja
02 Tune up engine
3. Menggunakand an merawat peralatan
bengkel / tempat kerja
1. Perbaikan blok silinder beserta mekanisme
poros engkol dengan perlengkapannya
2. Perbaikan kepala silinder blok, mekanisme
katup dan komponennya
03 Over houl engine
3. Perbaikan komponen system pelumasan
4. Pemasangan rantai timing
5. Over houl kijang 4,5 K
6. Penggantian fasket
1. Sistem rem
Perbaikan chasis dan 2. Sistem kopling
04
pemindahan daya 3. Sistem transmisi
4. Diverensial
05 Memperbaiki sistem 1. Memperbaiki sistem starter dan pengisian
kelistrikan tenaga

10
2. Memperbaiki sistem penerangan serta sistem
konstruksi, serta sistem pengisian

11
BAB II
UNIT PRODUKSI (UP)
SMK AL HIKMAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH

2.1 Sejarah dan Latar Belakang


SMK Al Hikmah Kalirejo yang beralamat di Jl. Raya Sridadi KM.05 merupakan sekolah
menengah kejuruan berbasis teknologi yang berdiri secara mandiri. Berdiri pada tahun 2014
SMK atau yang dahulunya di kenal STM ini, membekali siswa tidak hanya dengan bidang
akademik tetapi juga membekali dengan keterampilan /skil. SMK Al Hikmah Kalirejo
menyelenggarakan 3 bidang jurusan yaitu :
1. TKR ( Teknik Kendaraan Ringan )
2. TSM ( Teknik Sepeda Motor ) dan,
3. TKJ ( Teknik Komputer Jaringan )
Proses pendidikan yang dilakukan mengarah pada kecakapan hidup dengan menggali dan
mengembangkan potensi yang mereka miliki, sehingga dapat mencetak lulusan yang berilmu,
berakhlakul karimah dan berkompeten di bidangnya. Dengan dibekali kemampuan tersebut di
harapkan lulusan siap dengan tujuan langsung untuk membuka lapangan kerja ataupun
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

12
2.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi
SMK AL HIKMAH KALIREJO LAMPUNG TENGAH

YAYASAN AL-HIKMAH

KOMITE KEPALA SEKOLAH


………………………….
SEKOLAH
Drs. SUWARDI

TATA USAHA

BENI HANDOKO

WAKA KESISWAAN
WAKA KURIKULUM HUMAS

NUR VAN ZAFQHA, S.Kom


TAUPIK URAHMAN D., S.T

KA. PROG KEAHLIAN TKJ KA. PROG KEAHLIAN TBSM KA. PROG KEAHLIAN TKRO

TRIE MARTHA, S.Kom MILIA RAHMAN,S.T DWI BUDI SANTOSO, S.T

BK / BP WALI KELAS X WALI KELAS XI WALI KELAS XII

KRISTIANAWATI, S.Pd

SISWA

KETERANGAN
: Garis Koordinat
………………… : Garis Komando

13
2.3 Denah Sekolah dan Denah Bengkel

a. Denah Sekolah

GERBANG
POS SATPAM

GEDUNG B
BENGKEL TSM LAPANGAN PANG
GUNG
TERBU
RUANG BK KA

KANTOR GEDUNG
HALAMAN PARKIR GURU GURU A

GEDUNG
C

GEDUNG
D HALAMAN GEDUNG
PARKIR F
SISWA
BENGKEL
TKR

KANTIN KANTIN GEDUNG E TOILET TOILET

HALAMAN PARKIR SISWA GEDUNG


G

KANTIN

GEDUNG BARU

b. Denah Bengkel

14
Denah Bengkel Teknik Kendaraan Ringan

RUAN GUDA
KELISTRIKAN G NG
ALAT DAN
CHASI
RUANG KELAS S
MESIN
KERJA
BANG
KIU

ALAT KERJA BANGKU

TRANSMISI DAN DEVERENSIAL

TUNE
UP
ENGIN OVER
E HOULE
PENGEREMAN ANGINE

PINTU 1
PINTU 2
RUANG GURU

COOLING SYSTEM

15
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Sistem Kelistrikan body


Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan.
Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala,
lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu
mundur. Lampu sangat penting pada mobil terutama pda malam hari atau pada jalan
berkabut. Sistem lampu tersebut meliputi lampu kepala, lampu parkir, lampu belakang,
lampu plat nomor dan lampu rem. Disamping itu ada beberapa mobil yang dilengkapi dengan
lampu kabut. Lampu sorot jarak jauh dan lampu mundur. Komponen lain yang termasuk
dalam seitem adalah lampu instrumen, lampu interior dan lampu kontrol.
a. Bagian – bagian pada sistem kelistrikan body
1. Lampu kepala

Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam
hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak
jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan
lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe,
yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan
yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu
banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
2. Lampu Kota

Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga
menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap,
pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan

16
(untuk kendaraan jenis truk dan bus). Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi
kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan
tertinggi dari kendaraan. Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama
lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat
nomor bagian belakang. Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota
sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak
menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.
Penggunaan bola lampu dan sekring dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat
lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah :

Nama Komponen Daya Lampu

4 buah bola lampu kota 4 X 8 Watt = 32 Watt


2 buah bola lampu plat Nomor 2 X 3 Watt = 6 Watt
2 buah bola lampu instrumen 2 X 3 Watt = 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44
Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan
sekring yang tepat adalah 10 Amper.
3. Lampu Tanda Belok

Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi
menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu :
a. 1 bola lampu kiri depan
b. 1 bola lampu kiri belakang
c. 1 bola lampu kanan depan
d. 1 bola lampu kanan belakang
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan
berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan. Hal ini bisa terjadi bila arus
yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip
(flasher).

17
Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri
saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di
batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang
berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di
bagian batang kemudi sebelah depan.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila
kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu hazzard digunakan bila
dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil
berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat
dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak
4. Lampu Rem

Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian
belakang yang menyatu
dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya
bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu
rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm,
akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang. Lampu rem akan selalu
menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem
cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
5. Lampu Mundur

Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi disamping untuk memberi tanda mundur
pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian
belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain,
warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup

18
jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt. Lampu mundur hanya dapat menyala bila
mesin hidup (kunci kontak “ON”) dan gigi transmisi pada posisi mundur.
6. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Direct Current) pada sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
7. Kunci Kontak (switch)

Yaitu berfungsi sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan
sumber tenaga (baterai) ada empat terminal pada switch yaitu : B, ACC, IG, dan ST
8. Saklar

Dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga
kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut
mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang
berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan
berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).

19
9. Sekring (fuse)

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang
berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi
konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola
lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan
arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring
ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya
10. Pengedip (flasher)

Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada
rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua,
yaitu jenis bimetal dan magnet
11. Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga

20
kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik
kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus
12. Kabel penghubung

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu
dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak
terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-
beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir
besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang
mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil

13. Klakson (horn)

Adalah berupa komponen yang dapat mengeluarkan suara ketika terdapat triger berupa energi
listrik. Klakson akan mengeluarkan suara ketiga dialiri listrik. Fungsi klakson adalah
memberikan signal berupa suara kepada pengemudi / pengguna jalan.
14. Motor wiper dan washer

21
Adalah seperangkat komponen pada mobil yang berfungsi untuk membersihkan kaca depan
kendaraan secara efektif. Selain untuk membersihkan kaca depan dari debu atau kotoran yang
menempel wiper juga berfunbgsi untuk mengusap air yang menghalangi penglihatan
pengemudi saat hujan turun.

3.2 Rangkaian Kelistrikan Body


1. Rangkaian lampu kepala dan lampu kota

22
3.3 Rangkaian lampu sein dan hazzard

4. Rangkaian horn / klakson

3.4 Sistem Starter Pada Kendaraan Ringan


Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi
engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar roda gila (fly wheel) engine
mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya
melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
a. Fungsi sistem starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga
dari luar. Sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem starter pada
motor bakar di pasangkan berfungsi sebagai penggerak awal (star awal) sehingga engine

23
dapat melakukan siklus (proses) pembakaran di dalam ruang bakar. Motor starter seabagai
penggerak awal engine harus dapat mengatasi tahapan tahapan motor (kendaraan) antara
lain :
1. Tekanan kompresi
2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak
3. Hambatan dari minyak pelumas pada engine sewaktu masih dingin kekentalannya.
b. Komponen komponen pada motor (dinamo) starter
Motor starter terdiri atas beberapa komponen yang memungkinkan bekerja untuk mengubah
energi listrik (DC) dari baterai menjadi energi putar (gerak) untuk memutar Fly Wheel
sehingga mesin hidup. Bagian – bagian motor starter adalah sebagai berikut :
1. Magnetic switch (salenoid)

Saklar magnet yang digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear, ke/dari
roda penerus (fly wheel) sekaligus sebagai tempat mengalirnya arus listrik yangbesar dari
baterai ke sirkuit motor starter melalui terminal utama ( terminal ) 30 dan terminal C)
Megnetic switch bekerja secara elektromagnetik dengan menggunakan dua kumparan sebagai
penghasil medan magnet dan sebuah plunger yang akan bergerak sesuai dengan medan
magnet yang dihasilkan oleh kedua kumparan tersebut. Kumparan tersebut dinamakan pull in
coil dan had in coil.
Pull in col berfungsi untuk menarik plunyer ke arah dalam magnetic swich sehingga dapat
membuat gear pinion terdorong maju menempel dan terhubung dengan ring gear fly wheel
hall in coil berfungsi untuk menahan plunyer agar tetap pada posisi tertarik di dalam
magnetik switch. Dengan tertahannya plunyer tetap pada posisinya, maka gear pinion akan
tetap terkait dengan ring gear fly wheel.
2. Yoke

24
Yoke berfungsi sebagai tempat meletakan pole core yang diikat dengan scrup yoke di buat
dari material logam yangberbentuk silinder (tabung) dan menjadi bodi tengah motor starter.
3. Pole core

Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang
ditimbulkan oleh field coil.
4. Field Coil (Kumparan Medan)

Kumparan medan atau yang biasa disebut dengan field coil dibuat dari lempengan tembaga,
dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field
coil ini berfungsi untuk membangkit medan magnet yang di timbulkan oleh field coil.
5. Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak,

25
Berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan arus listrik dari field coil ke armature coil
langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua. Dua buah brush disebut dengan brush positif yang digunakan
untuk menghubungkan arus dari field coil ke armatur dan brush. Dua buah brush lainnya
disebut dengan brush negatif yang digunakan untuk menghubungkan arus dari armatur ke
massa.
6. Armature Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan ring gear pada roda gila (fly wheel).
7. Drive Lever/Shift Fork (Tuas Penggerak)

Drive lever meneruskan gerakan dari plunyer solenoid untuk menggerakkan roda gigi pinion.
Drive lever berfungsi untuk mendorong/menghubungkan pinion gear ke arah posisi berkaitan
dengan ring gear pada fly wheel, serta melepas perkaitan pinion gear dengan ring gear pada
fly wheel.
8. Kopling Starter/Starter Clutch (Overrunning Clutch)

26
Kopling starter berfungsi untuk meneruskan momen putar armatur shaft kepada fly wheel
melalui roda gigi pinion, sehingga fly wheel dapat ikut berputar. Kopling starter juga
berfungsi sebagai pengaman dari armature coil (mengecah kerusakan starter) bilamana
putaran mesin yang tinggi cenderung memutarkan balik pinion gear. Kopling starter akan
melepaskan dengan sendirinya bila putaran fly wheel (putaran mesin) lebih besar daripada
putaran gear pinion (putaran starter)
9. Pinion Gear

Berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter (Cluth ke ring gear flywheel.

3.5 Perawatan dan Perbaikan Kelistrikan Body


Masuk dalam kategori elektronik mobil memiliki fitur yang erat kaitannya dengan kelistrikan
(electrical). Keberadaan komponen kelistrikan sangat fital ada dialam sebuah mobil. Anda
harus mengetahui bagai mana cara merawat kelistrikan mobil lambat laun kelistrikan mobil
akan mengalami kerusakan karena digunakan terus menerus ketika kita menggunakan mobil
tersebut contohnya saja baterai (acumulator), al fernator dan juga kabel – kabel yang
tersambung dengan mesin. Berikut ini akan dijelaskan mengenai komponen – komponen dan
bagai mana cara merawat kelistrikan mobil.
1. Cek pada sekring
Fungsi dari sekring adalah memutuskan arus listrik apabila terjadi tegangan arus pendek
(konsleting) untuk mencegah atau mengantisipasi terjadinya kerusakan pada komponen
kelistrikan kendaraan seringlah untuk mengecek pusat sekring yang ada di kap depan mobil
dan yang ada di bawah dash boar. Lakukan penggantian sekring secara berkala ketika

27
seddang melakukan perawatan ringan atau tune up engine, sebaiknya anda juga menyediakan
sekring cadangan mulai dari 10 A, 15 A dan 20 A dan juga kawat kabel jumper.
2. Perawatan dan perbaikan starter.
1. Melepas motor starter dari engine
2. Pembongkaran komponen motor stater
3. Pemeriksaan kumparan armature
4. Pemeriksaan terputusnya sirkuti pada komufator / sirkuit terbuka
5. Pemeriksaan hubungan ke masa pada komufator / coil armature
6. Pemeriksaan run out komutator
7. Periksa kedalaman alur komutator
8. Periksa diameter komutator
9. Periksa field coil
10. Pemeriksaan Terputusnya sirkuot pada ferld coul
11. Pemeriksaan hubungan ke masa pada field coil / tes hubungan ke body
12. Pemeriksaan sikat dan pemegang sikat
13. Pemeriksaan panjang sikat
14. Pemeriksaan sikat pada pemegang sikat (+) dan (-)
15. Pemeriksaan kopling starter dan gigi pinion
16. Pemeriksaan switch magnet / pluger
17. Pemeriksaan switch magnet
18. Pemeriksaan sirkluit pada pull in coil
19. Pemeriksaan sirkluit pada hold in coil
20. Pengujian pull in coil / pull in tes
21. Pengujian hold in coul / Hold in tes
22. Perakitan motor starter
23. Perakitan motor starter tanpa beban
24. Pengujian motor starter dengan beban
25. Pemasangan pada engine
26. Pengetasan motor starter pada engine
3. Perawatan dan perbaikan sistem pengisian
1. Melepas alternator pada engine
2. Melepas komponen alternator
3. Pengukuran komponen alternator
4. Pemeriksaan terputusnya sirkuit rotor

28
5. Pemeriksaan hubungan masa pada rotor
6. Pemeriksaan diameter slip ring
7. Pemeriksaan terputusnya sirkuit stator
8. Pemeriksaan hubungan ke masa pada stator
9. Pemeriksaan panjang sirkuit pada stator
10. Pemeriksaan regulator
11. Pemeriksaan keausan dan kerusakan titik kontak
12. Pemeriksaan tahanan antar terminal
13. Perakitan komponen
14. Pemasangan alternator pada kendaraan
15. Perakitan kabel pengisian
16. Pengujian out put system pengisian dan area kerja.

29
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Keselamatan kerja


Keselamatan kerja merupakan alat – alat yang digunakan untuk menunjang keselamatan
dalam melakukan pekerjaan. Adapun alat – alat yang digunakan antara lain :
1. Memakai pakaian kerja (wear pack)
2. Memakai keselamatan kerja
3. Memakai sepatu kerja
4. Memakai penutup mulut (masker)
5. Memakai kaca mata pelindung.

4.2 Peralatan keja (tool service )


Alat – alat dan perlengkapan
a. Multimeter / multitester
b. Kabel
c. Kunci T 12
d. Kunci T 10
e. Pas ring 10
f. Pas ring 8
g. Pas ring 12
h. Obeng (-) dan (+)

4.3 Merangkai Kelistrikan Body


a. Merangkai lampu depan kepala dan kota
Arus DC dari baterai menuju kontak B, kontak B keluar dari IG ke In sekring, In sekring out
lampu ke in, sklar lampu keluar menuju saklar dim, in saklar lampu dim menuju baterai. Out
saklar lampu dim menuju relay 85, saklar lampu jarak jauh/dekat masuk ke relay 85. Relay
86 menuju ke masa relay 30 menuju ke baterai dan relay 87 masuk ke beban.

b. Merangkai lampu kepala


1. Dari + baterai ke sekring
2. Dari sekring ke kontak B
3. Dari kontak B ke relay 30

30
4. Dari relay 86 ke negative (-) baterai
5. Dari relay 85 ke saklar dekat
6. Dari relay 87 ke + lampu dekat
7. Dari negatife (-)lampu kepala ke negative (-) baterai
8. Dari saklar 86 ke jp 86
9. Dari saklar IG ke kontak B

c. Merangkai lampu sein dan hazard.


Arus DC baterai menuju kontak B, kontak B keluar dari IG manuju sekring, out trun keluar
menuju in IG lampu hazard. In B baterai out lampu hazard menuju flasher B, flasher E
menuju ke masa, flasher L menuju in saklar lampu sein. Out saklar lampu sain menuju lampu
sein kanan/kiri dan indikator pada dashboard.
d. Merangkai lampu sen
1. Dari + baterai ke sekring
2. Dari sekring ke kontak B
3. Dari kontak B ke fleser B
4. Fleser L ke saklar x
5. Fleser E ke -baterai
6. Dari saklar kiri + ke lampu kanan
7. Dari negative (-) sen kiri ke negative (-) baterai
8. Dari saklar kanan ke + lampu sen kanan
9. Dari negative (-) lampu sen kanan ke negative (-) baterai
4. Fleser L ke saklar x
5. Fleser E ke -baterai
e. Merangkai ACC
 Lampu rem
Arus DC baterai menuju kontak B keluar dari ACC menuju in sekring, out sekring ACC
menuju in tombol, out saklar tombol menuju beban/lampu rem. Masa lampu rem menuju
masa baterai.
 Motor wiper dan washer
Arus DC dari baterai menuju kontak B, keluar dari ACC menuju in sekring, out sekring
heater menuju in sekring wiper. Out sekring wiper high low menuju motor wiper high low.
Masa motor wiper menuju masa out sekring wiper menuju in saklar washer. Out sekring
menuju in motor washer, masa menuju baterai.

31
 Horn / klakson
Arus DC dari baterai menuju kontak B, keluar dari ACC menuju in sekring. Keluar dari horn
menuju in saklar tombol out saklar tombol menuju klakson masa klakson menuju masa
baterai.
f. Cara memasang aki rangkaian pararel
Pada rangkaian pararel jika 2 buah aki di gabungkan menjadi 1 aki tersebut akan memiliki
tegangan (vortagi) yang sama namun untuk kapasitas arus listriknya bisa berlipat ganda
dengan jumlah aki yang telah di gabung
 Menghubungkan kutub positif (+) aki yang pertama dengan kutub positif (+) yang ke dua
dan seterusnya
 Menghubungkan kutub negatif (-) aki yang pertama dengan kutub negative (-) aki yang
ke dua dan seterusnya.

Aki yang di pasang dalam bentuk pararel besar tegangannya tetap sebesar 12 volt, hanya
besar arus listriknya
 Jika hanya menggunakan 1 aki setrum aki bisa habis dalam waktu 2 jam
 Namun jika menggunakan 1 lagi aki yang di pasang dalam bentuk pararel maka setrum
aki tersebut bisa habis dalam 4 jam.
g. Cara memasang aki rangkaian seri pararel
Pada rangkaian pararel jika 3 unit baterai di gabungkan menjadi 1 maka tegangan nya akan
semakin bertambah (terakumulasi) hanya 2 buah baterai dan harusnya juga semakin besar.
 Menghubungkan kutub positif (+) aki yang pertama dengan kutub negatif (-) aki yang ke
dua dan seterusnya
 Menghubungkan kutub negative (-) aki yang pertama dengan kutub negative (-) aki yang
ke dua dan seterusnya

32
Pada rangkain seri komponen baterai jumper menjadi rangkaian maka tegangan nya akan
bertambah, rangkaian seri mempunyai tegangan yang lebih besar namun mempunyai arus
sama dengan 1 aki.

4.4 Pembongkaran dan pemasangan starter.


Motor starter telah menjadi komponen primer pada kendaraan bermotor tak jarang terjadi
permasalahan pada komponen ini maka perlu anda mengetahui sedikit ilmu mengenai
pembongkaran, pemeriksaan dan pengujian.
1. Pembongkaran
a. Membuka baut /. Mur utama motor
b. Melapas sich magnet (solenoid)
c. Lepas srup dari ujung rumah belakang
d. Lepas tutup belakang motor
e. Lepas sikat dan pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip
f. Keluarkan armature (komutator) dari rumah motor stater
g. Lepas skrup dari ujung rumah penggerak
h. Lepas rumah ujung penggerak
i. Lepas kopling starter dari ujung rumah penggerak
j. Keluarkan bola baja dari dalam kopling starter
k. Lepaskan terainer
l. Lepaskan vote dari ujung rumah penggerak
m. Lepas pegas pengemali solenoid.
2. Pemasangan
a. Pasang pegas pengembali solenoid
b. Pasang rote dari ujung rumah penggerak
c. Pasang retainer

33
d. Masukkan bola baja
e. Pasang kopling starter dari ujung rumahnya
f. Pasang rumah ujung penggerak
g. Pasang skrup dari ujung rumah penggerak
h. Masukan armature dari rumah motor starter
i. Pasang sikat dan pemegang sikat menggunakan tang lancip
j. Pasang pegas penahan sikat
k. Pasang tutup belakang motor
l. Pasang skrup dari ujung rumah belakang
m. Pasang solenoid
n. Pasang baut utama motor starter.
3. Hasil pengukuran dan pengujian komponen starter

No Nama komponen Spesifikasi Hasil

Pemeriksaan terputusnya sirkuit


1 Ada kontinyuitas Ada kontinyuitas
pada komutator / sirkuit terbuka
Pemeriksaan hubungan ke masa Tidak Ada kontinyuitas /
2
padakomutator / coil armatur adakontinyuitas tidak normal
Max 0,05 mm
3 Pemeriksaan run out komutator 0,03 mm
(toyota)
Periksa kedalaman alur Min 0,02 mm
4 0,02 mm
komutator (toyota)
Limit 27 mm
5 Periksa diameter komutator 33 mm
(toyota)
Pemeriksaan terputusnya sirkuit Tidak ada
6 Ada kontinyuitas
pada fiel coil kontinyuitas
Pemeriksaan hubungan ke masa Tidak ada Tidak ada
7
pada fiel coil kontinyuitas kontinyuitas
Limit panjang 8.0
8 Pemeriksaan panjang sikat 15 mm
mm
Pemeriksaan sikat pada Tidak ada Tidak ada
9
pemegang sikat (+) dan (-) kontinyuitas kontinyuitas
Searah jarum jam Berputar pada
berputar bebas, arah jarum jam,
Pemeriksaan kopling starter dan
10 berlawanan jarum terkunci pada arah
gigi pinion
jam pinion berlawanan jarum
terkunci jam
Pluger harus
Pluger kembali
11 Pemeriksaan swit magnet kembali dengan
dengan cepat
cepat
Pemeriksaan sirkuti pada pull in
12 ada kontinyuitas ada kontinyuitas
coil
13 Pemeriksaan sirkuit pada hold ada kontinyuitas ada kontinyuitas

34
in coil
Pengujian pull in coil / pull in Pinion menonjol Pinion menonjol
14
tes keluar / maju keluar
Pengujian Hold in coil / hold in Pinion tertahan
15 Pinion tertahan
tes kedepan / masih

4. Pengujian motor starter


Jika terjadi masalah pada sistem starter maka perlu dilakukan pengecekan dan pengajian
motor starter motor starter harus dilepas untuk di uji. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
saat akan melakukan pengujian adalah sebagai berikut :
1. Kabel negatif baterai harus dilepas sebelum melapas motor sterter
2. Pengujian motor starter dengan menggunakan baterai dilakukan hanya 3 sampai 5 detik
guna menghindari terbakarnya kumparan
3. Selalu gunakan buku manual yang sesuai untuk melakukan pengetasan pada motor
starter dilakukan sebagai berikut :
Pengetasan pull in coil (PIC)
1. Lepas kabel kumparan medan dari terminal C
2. Hubungkan positif baterai ke terminal 50 dan negatif baterai ke terminal C dan body
3. Gigi pinion harus bergerak maju. Jika tidak bergerak ganti solenoid.
Pengetesan Hold in Coil (HIC)
1. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan di atas) lepaskan kabel negatif dari
terminal C
2. Gigi pinion harus tetap maju jika gigi pinion kembali ke posisi semula ganilah solenoid.
Pengetesan kembalinya pinion
1. Lepas kabel negatif dari bodi
2. Gigi pinion harus kembali ke dalam, jika tidak kembali ganti solenoid.
Pengetesan motor starter tanpa beban :
1. Hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter
2. Hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke
terminal 30 kemudian ke terminal 50
3. Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat
petunjuk perbaikan untuk mengetahi berapa arus yang harus mengalir.

35
BAB V

36
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa siswi khususnya siswa siswi SMK
Al Hikmah Kalirejo. Dengan adanya kegiatan Prakerin siswa dituntut untuk mempunyai
sifat mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain ataupun sebagai modal supaya
dapat berkiprah di dunia kerja sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan /
skil serta wawasan yang tinggi
2. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan
profesional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan
internasional. Dengan begitu siswa siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi
bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang
telah diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Cara kerja kelistrikan body yaitu arus awal dari altenator yang berfungsi membangkitkan
arus AC kemudian menuju regulator dan rectifier.
4. Masalah yang sering terjadi pada kelistrikan body biasanya dibagian saklar lampu
kepala, lampu sein, dan lampu rem. Pada saklar sering terkena air hujan yang kemudian
mengenai kuningan pada bagian saklar yang dialiri arus listrik, sehingga mengakibatkan
timbulnya terak pada bagian kuningan saklar. Cara mengatasinya yaitu semprotkan atau
lumasi saklar menggunakan cairan pelumas/minyak. Air tidak akan membasahi saklar
yang terkena pelumas, dengan demikian terak tidak dapat timbul pada kuningan saklar
yang menyebabkan saklar tidak terhubung.
5.2 Saran
Untuk melengkapi laporan ii saya akan menyampaikan berupa saran yang mungkin dapat
membantu mengisi kekurangan kekurangan yang ada antara lain sebagai berikut :
1. Utamakan keselamatan kerja
2. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melakukan praktek kerja dilapangan
3. Gunakan waktu sebaik-baiknya
4. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

37
1.Laporan kakak tingkat 2.https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/info-
8otomotif/apa-itu-transmisi- berikut-arti-dan-prinsip-kerjanya-1wHH1PXuuj7

3.https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/transmisi-mobil-manual

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

38
Nama : Saifur Rohman
Tempat, tanggal lahir : Batu kodok-07-02-08
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki- Laki
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara
Hobi : Futsal
No. Tlpn : 081998213973
Pendidikan : 1.SD N katon Selagai lingga (tahun 2013-2019)
2.SMP N 2 Selagai lingga (tahun 2019-2022)
3. SMK Al Hikmah Kalirejo (tahun 2022- Sekarang)
Nama orang tua :

Ibuk : Sutaji

Pekerjaan : Tani

Bapak : Anifatun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

39

Anda mungkin juga menyukai