Anda di halaman 1dari 7

PENDEKATAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI

Abdul Aziz F , Fadel Muhammad Q, Salsabila Padmarini W


PAI 6 A1, KELOMPOK 2

Abstract

Kata kunci:
Pendahuluan Islam adalah usaha yang dilakukan oleh
Secara alamiah, manusia tumbuh dan guru terhadap peserta didik untuk
berkembang sejak dalam kandungan sampai pengenalan dan pengakuan tempattempat
meninggal, mengalami proses tahap demi yang benar dari segala sesuatu dari tatanan
tahap. Pola perkembangan manusia yang penciptaan sehingga membimbing mereka
berproses demikian, berlangsung di atas ke arah tatanan wujud dan kepribadian.
hukum alam yang ditetapkan oleh Allah (Gozali & Tamrin, 2020). Di sini, Al-Attas
sebagai sunnatullah. Pendidikan Islam merekomendasikan untuk pembenahan dan
sebagai usaha membina dan penyempurnaan pendidikan Islam, salah
mengembangkan pribadi manusia (peserta satunya gagasan islamisasi ilmu
didik), dalam aspek rohaniah dan jasmaniah pengetahuan (Fahrudin & Ahmad
juga harus berjalan secara bertahap Shofiyuddin Ichsan, 2020).
(Muzayyin Arifin, 2014). Pendidikan Islam Untuk dapat menghasilkan out put
merupakan pendidikan yang bertujuan untuk seperti diinginkan oleh pendidikan Islam di
membentuk pribadi muslim seutuhnya, atas, maka harus melewati proses tahap demi
mengembangkan seluruh potensi manusia tahap (pembelajaran). Oleh karenanya,
baik yang berbentuk jasmaniyah maupun pembelajaran merupakan suatu aktivitas
rohaniyah, menumbuh suburkan hubungan (proses) sistematis yang terdiri atas banyak
yang harmonis setiap pribadi manusia komponen. Masing-masing komponen tidak
dengan Allah, manusia dengan manusia, dan bersifat parsial, tetapi harus berjalan secara
manusia dengan alam semesta. teratur, saling bergantung, komplementer,
Untuk itu, pembelajaran pendidikan dan berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan
Islam hendaknya menyediakan jalan untuk pengelolaan pembelajaran yang baik yang
pertumbuhan manusia dalam segala harus dikembangkan berdasarkan pada asas
aspeknya, seperti spritual, intelektual, pembelajaran.
imaginatif, baik secara individual maupun Secara teoritis, tujuan dan model
secara kolektif dan memotivasi semua aspek pendidikan seperti yang diungkapkan di atas
untuk mencapai kebaikan dan sangatlah ideal. Namun, harus jujur
kesempurnaan. Sedangkan Naquib Al-Attas diungkapkan bahwa sejauh ini, kondisi ril
yang dikutip oleh Kemas Badaruddin pendidikan di negeri ini sungguh sangat
menyatakan bahwa pembelajaran pendidikan
memprihatinkan, dapat dirasakan di setiap dan sifat yang berbeda dengan mata kuliah-
jenjang dan jenis pendidikan. Apalagi jika mata kuliah umum lainnya. Pengelompokan
kita melihat kondisi pendidikan di berbagai mata kuliah agama dalam rumpun tersebut
daerah terpencil, pedalaman atau pesisir, dipandang sebagai salah satu mata kuliah
bagaimana anak usia sekolah yang yang memberikan pembinaan dasar kepada
seharusnya memiliki hak untuk mengenyam mahasiswa sebagai manusia. Dengan
pendidikan yang layak ternyata jauh dari perkataan lain, mata kuliah tersebut
harapan. (Adnan, 2015). merupakan salah satu mata kuliah yang
dipersiapkan untuk pembinaan aspek
Seorang pendidik yang selalu terlibat
manusiawinya.
dalam proses belajar mengajar, kalau benar-
benar menginginkan agar tujuan dapat Metode dalam sistem pendidikan
dicapai secara efektif dan efisien, maka Islam mempunyai peran dan fungsi khusus.
penguasaan materi saja tidaklah mencukupi. Penerapan metode yang tepat harus
Ia harus menguasai berbagai teknik atau disesuaikan dengan kekhususan kemampuan
metode penyampaian materi yang tepat peserta didik dalam belajar, oleh sebab itu
dalam proses belajar mengajar sesuai dengan metode secara operasional memiliki
materi yang diajarkan dan kemampuan anak berbagai macam bentuk dan variasi praktis
didik yang menerima. Pemilihan teknik atau
Penggunaan metode pembelajaran
metode yang tepat kiranya memang
haruslah sesuai dan selaras dengan
memerlukan keahlian tersendiri. Para
karakteristik mahasiswa, materi, kondisi
pendidik harus pandai memilih dan
lingkungan (setting) di mana pengajaran
mempergunakan teknik atau metode yang
berlangsung. Secara garis besar metode
akan dipergunakannya.
mengajar dapat diklasifikasikan menjadi 2
Kedudukan pendidikan agama, bagian yakni metode mengajar
secara kurikuler, mungkin terdapat konvensional, dan metode mengajar
perbedaan pendapat atau nuansa. meskipun inkonvensional. Metode mengajar
pada dasarnya hampir di seluruh perguruan konvensional yaitu metode mengajar yang
tinggi, agama merupakan mata kuliah yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut
tergabung dalam rumpun mata kuliah umum metode tradisional. Sedangkan metode
namun mata kuliah agama memiliki karakter mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik
mengajar yang baru berkembang dan belum melakukan deduksi dari pendidikan kritis
lazim digunakan secara umum. Dengan kreatif yang telah ada sehingga kerangka
demikian maka, kemampuan dalam sebagai gagasan baru dapat dikembangkan
menyelaraskan kedua metode pembelajaran atau untuk mengembangkan upaya
tersebut dengan konteks dimana pemecahan masalah pendidikan yang ada.
pembelajaran dilaksanakan akan menjadikan
Temuan penelitian
pembelajaran menjadi lebih efektif dalam
mencapai tujuan yang telah direncanakan

Metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam Hasil dan Pembahasan(2000 kata)
penelitian ini yaitu kajian pustaka (library
research) yang merupakan serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca,
mencatat, serta mengolah bahan koleksi
perpustakaan secara mendalam tanpa
memerlukan riset lapangan. Kajian pustaka
merupakan metode pengumpulan data yang
diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung
dalam proses penelitian. Hasil penelitian
juga akan semakin kredibel apabila
didukung foto-foto atau karya tulis
akademik dan seni yang telah ada
(Sugiyono, 2016). Kajian pustaka ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data
atau informasi dari berbagai sumber atau
ide-ide untuk penggalian pemikiran atau
gagasan baru sebagai bahan dasar untuk
Penutup 250- 500 kata b. Indikasi dan keterbatasan
penelitian
a. Kesimpulan
Daftar referensi
( minimal 16 referensi/jika lebih 16,
lebih bagus)

Anda mungkin juga menyukai