MENGUNTUNGKAN hampir lupa bagaimana keadaan tanah kelahirannya. Tapi dalam hatinya tidak pernah Salah satu pekerjaan yang pernah dijalani pupus akan tanah kelahirannya hingga akhirnya Rasululloh Shollallohu ‘Alahi Wasallam adalah dia dibebaskan. berdagang. Bahkan berdagang merupakan Setelah bebas, Shuhaib langsung menuju pekerjaan yang sangat utama sebagaimana sabda tanah kelahirannya. Ia semakin rindu dengan Rasululloh Shollallohu ‘Alahi Wasallam ketika negeri Arab ketika ia mendengar seorang pendeta ditanya oleh para shahabat mengenai pekerjaan nasrani pernah berkata kepada salah seorang apa yang sangat baik. Maka beliau menjawab, “ tuannya, “ Sudah dekat datangnya zaman Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan kemunculan seorang nabi di jazirah Arab yang setiap jual beli yang benar ”. akan membenarkan ajaran tauhid Isa putra Pada zaman Rosululloh Shollallohu ‘Alahi Maryam dan mengeluarkan umat manusia dari Wasallam ada seorang shahabat yang menjadi kegelapan menuju cahaya ”. pedagang sukses. Namanya Shuhaib bin Sinan Ar- Kota Makkah menjadi kota tujuan Shuhaib. Rumi Rodhiyallohu ‘anhu. Bila melihat gelaran Disana ia bergabung dengan salah seorang beliau Ar-Rumi mungkin kita akan mengira bahwa pembesar di Makkah yang bernama Abdullah bin beliau adalah salah satu shahabat Rosululloh Jud’an. Kemudian Shuhaib menjadi seorang Shollallohu ‘Alahi Wasallam dari keturunan pedagang. Maka datanglah kebaikan dan harta Romawi. Namun hal itu bisa dipastikan keliru yang banyak kepada dirinya. Namun meskipun karena beliau keturunan Arab asli. Ayah beliau sibuk dengan perdagangan, Shuhaib tidak pernah dari Bani Numair dan ibu beliau dari Bani Tamim. lupa dengan apa yang dikatakan oleh pendeta Kisahnya bermula sekitar 2 dekade sebelum masa nasrani dahulu. Hingga suatu hari ia mendengar kenabian. Ada seorang gebenur di daerah Al- tentang kerosulan Muhammad bin Abdullah yang Ubullah yang bernama Sinan bin Malik An- kini sedang berdakwah kepada umat manusia Numair yang memiliki anak yang sangat supaya beriman kepada Allah, melarang mereka dicintainya yang bernama Shuhaib. berbuat keji dan mungkar. Suatu ketika ibu Shuhaib membawa Shuhaib Shuhaib bertanya, “ Bukankah dia dikenal kecil beserta rombongan yang terdiri dari para oleh orang-orang Makkah sebagai Al-Amin ? ”. kerabat dan pembantu ke sebuah kampung Seseorang menjawab, “ Ya ”. Mendengar jawaban bernama Ats-Tsani dinegeri Iraq. Pada saat itu tersebut Shuhaib langsung mendatangi Rosululloh Shuhaib masih berumur 5 tahun. Tiba-tiba sebuah Shollallohu ‘Alahi Wasallam yang pada saat itu pasukan tentara Romawi menyerang kampung berada di rumah Al-Arqom bin Abi Al-Arqom. tersebut. Pasukan Romawi tersebut berjaya Sesampainya disana Shuhaib bertemu mencuri harta dan menawan penduduknya dan dengan Ammar bin Yasir yang memang sudah salah satu yang menjadi tawanan mereka adalah Shuhaib kenal sebelumnya. Shuhaib bertanya Shuhaib. kepada Ammar, “ Apa yang hendak kau lakukan ? Kemudia Shuhaib kecil dibawa ke Romawi ”. Ammar pun balik bertanya, “ Engkau sendiri ? dan dijual dipasar perbudakan Romawi. Ia ”. Shuhaib menjawab, “ Aku ingin menjumpai mengalami pergantian dari satu tuan ke tuan yang orang ini ( Rosululloh Shollallohu ‘Alahi lain. Dengan peristiwa ini orang-orang Makkah Wasallam ) untuk mendengar apa yang beliau lebih mengenalnya dengan gelaran Shuhaib Ar- katakan ”. Ammar berkata, “ Aku pun hendak Rumi karena dirinya tampak keromawi-romawian melakukan hal yang sama ”. Shuhaib berkata, “ dengan bahasanya yang rumit di mengerti pada Kalau begitu mari kita sama-sama masuk ”. awal-awal kedatangannya serta rambutnya yang Mereka berdua pun masuk menjumpai berwarna merah. Rosululloh Shollallohu ‘Alahi Wasallam dan Shuhaib tumbuh dewasa dinegeri Romawi. mendengarkan apa yang beliau sampaikan. Dia sudah terbiasa dengan kehidupan dan budaya Cahaya keimanan pun terbit dalam hati mereka. Keduanya mengulurkan tangan mereka ke arah Quraisy, kalian telah mengetahui bahwa aku Rosululloh Shollallohu ‘Alahi Wasallam dan adalah orang yang hebat dalam memanah. Demi keduanya pun bersyahadat. Kemudian mereka Alloh, kalian tidak akan dapat menangkapku menghabiskan hari-hari mereka bersama sehingga setiap anak panah yang aku miliki dapat Rosululloh Shollallohu ‘Alahi Wasallam untuk membunuh satu persatu dari kalian. Bila anak menyerap petunjuk beliau. panahku habis, maka aku akan mengibaskan Setelah beberapa waktu lamanya mereka pedang pada kalian ”. tinggal di Makkah, akhirnya Rosululloh Seorang kafir Quraisy menjawab, “ Kami Shollallohu ‘Alahi Wasallam hijrah ke Madinah tidak akan membiarkanmu berlari membawa diri bersama para sahabat-sahabat beliau. Pada dan hartamu. Engkau dulu datang ke Makkah mulanya Shuhaib ingin berangkat bersama tanpa membawa apa-apa. Kini engkau telah kaya Rosululloh Shollallohu ‘Alahi Wasallam dan Abu dan telah mencapai posisi seperti ini ”. Shuhaib Bakar Rodhiyallohu ‘anhu. Akan tetapi orang- berkata “ , Bila aku tinggalkan hartaku, maka orang kafir Quraisy pun mengetahui rencana apakah kalian akan membiarkanku perg? ”. Shuhaib untuk berhijrah. Orang-orang kafir Mereka menjawab, “ Ya ”. Lalu Shuhaib Quraisy berencana menghalangi Shuhaib untuk Rodhiyallohu ‘anhu pun memberitahu tempat ia berhijrah. Mereka juga memasang beberapa mata- menyimpan harta dirumahnya. Mengetahui hal mata untuk mengawasi Shuhaib. tersebut, orang-orang kafir Quraisy yang Pada suatu malam yang dingin, karena mengejarnya kembali dan mendatangi tempat selalu diawasi oleh orang-orang kafir Quroisy, penyimpanan harta Shuhaib. Mereka pun Shuhaib bolak-balik ke kamar kecil seolah-olah membiarkan Shuahaib menuju Madinah. ingin buang air kecil. Melihat hal itu salah seorang Sesampainya di Madinah, Shuhaib segera dari orang-orang kafir Quraisy berkata kepada menjumpai Rosululloh Shollallohu ‘Alahi temannya yang lain, “ Bersantailah kalian ! Latta Wasallam. Kemudian saat melihat Shuhaib dan ‘Uzza telah membuat perutnya mual-mual ”. datang, Rosululloh Shollallohu ‘Alahi Wasallam Mereka pun mulai merebahkan diri. Tidak lama langsung menyambutnya dan berkata, “ kemudian mereka tertidur. Menyadari hal itu, Perdagangan yang menguntungkan Wahai Shuhaib pun segera keluar untuk menuju Shuhaib ”. Rosululloh Shollallohu ‘Alahi Madinah. Wasallam mengulangi sabda beliau tiga kali Tak lama setelah Shuhaib pergi, para sebagai isyarat bahwa beliau setuju dengan apa pengintai bangun dari tidur mereka dan menyadari yang dilakukan Shuhaib, yaitu menukarkan harta bahwa Shuhaib telah berangkat ke Madinah. bendanya dengan kebebasan bisa mengamalkan Mereka segera mengejar Shuhaib dengan kuda- Islam dan mendapatkan ridho Alloh Ta’ala. kuda mereka. Saat itu Shuhaib menyadari bahwa Shuhaib pun terus berjuang bersama Rosululloh para pengintai telah mengejarnya. Shuhaib segera Shollallohu ‘Alahi Wasallam sampai akhir berdiri di sebuah tempat yang tinggi lalu hayatnya. mengeluarkan anak panahnya dan mengarahkan busur kepada orang-orang yang mengejarnya Oleh : El-Fayyadh tersebut kemudian berkata, “ Wahai orang-orang Referensi : Hayatus shohabah dan lain-lain.