Anda di halaman 1dari 13

KRITERIA PENETAPAN TUJUAN

Kualitas Sasaran
1. Sesuai dengan mandat, tugas, dan fungsi organisasi
2. Berorientasi pada hasil
3. Mempertimbangkan isu strategis:
- Mendukung terwujudnya visi dan misi K/L atau
- Terkait dengan isu strategis Nasional yang dianalisis dalam RPJMN
- Menjadi bagian dari janji Presiden
- Mendukung pencapaian prioritas nasional
- Selaras dan sinergi dengan sasaran/program organisasi di atasnya
- Overlapping avoided antar sasaran/program/kegiatan

Kualitas Indikator Kinerja


1. Spesifik dan relevan (dapat menggambarkan secara akurat bagaimana sasaran/program/kegiatan dap
2. Realistis (mempertimbangkan kemampuan organisasi)
3. Overlapping avoided antar sasaran/program/kegiatan
4. Berorientasi pada hasil
5. Time bound (Dapat dicapai dalam jangka tertentu)
6. Continuous Improvement (dievaluasi secara berkala untuk menilai kualitas dan kuantitas indikator)

Kualitas Target Kinerja


1. Spesifik (nilai dan satuan yang akan diukur tergambarkan secara akurat)
2. Measurable (nilai dan satuan dapat terukur dan dapat dibuktikan)
3. Achievable (penetapan target realistis dapat dicapai)
4. Relevant (mendukung pencapaian target indikator perencanaan diatasnya)
5. Time-bound (dapat dicapai dalam jangka tertentu)
6. Continuous Improvement (dievaluasi secara berkala untuk menilai kualitas dan kuantitas target)
7. Memperhatikan capaian tahun lalu
8. Proyektif (mampu menggambarkan rencana pencapaian target per periodenya secara terukur dan rele

KRITERIA SKOR STRUKTUR DAN PROSES


KRITERIA PENETAPAN TUJUAN

Kualitas Sasaran
1. Sesuai dengan mandat, tugas, dan fungsi organisasi
2. Berorientasi pada hasil
3. Mempertimbangkan isu strategis:
- Mendukung terwujudnya visi dan misi K/L atau
- Terkait dengan isu strategis Nasional yang dianalisis dalam RPJMN
- Menjadi bagian dari janji Presiden
- Mendukung pencapaian prioritas nasional
- Selaras dan sinergi dengan sasaran/program organisasi di atasnya
- Overlapping avoided antar sasaran/program/kegiatan

Kualitas Indikator Kinerja


1. Spesifik dan relevan (dapat menggambarkan secara akurat bagaimana sasaran/program/kegiatan dapat di
2. Realistis (mempertimbangkan kemampuan organisasi)
3. Overlapping avoided antar sasaran/program/kegiatan
4. Berorientasi pada hasil
5. Time bound (Dapat dicapai dalam jangka tertentu)
6. Continuous Improvement (dievaluasi secara berkala untuk menilai kualitas dan kuantitas indikator)

Kualitas Target Kinerja


1. Spesifik (nilai dan satuan yang akan diukur tergambarkan secara akurat)
2. Measurable (nilai dan satuan dapat terukur dan dapat dibuktikan)
3. Achievable (penetapan target realistis dapat dicapai)
4. Relevant (mendukung pencapaian target indikator perencanaan diatasnya)
5. Time-bound (dapat dicapai dalam jangka tertentu)
6. Continuous Improvement (dievaluasi secara berkala untuk menilai kualitas dan kuantitas target)
7. Memperhatikan capaian tahun lalu
8. Proyektif (mampu menggambarkan rencana pencapaian target per periodenya secara terukur dan relevan)

KRITERIA SKOR STRUKTUR DAN PROSES

Uraian Indikator Karakteristik Pengendalian


Infrastruktur pengendalian intern belum ada, sehingga berdampak pada:
1. Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang tidak efektif,
2. Pelaporan keuangan dan pengelolaan aset yang tidak andal,
3. Tingkat ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang tinggi, serta
4. Kerentanan terjadinya korupsi pada organisasi.
Organisasi telah memiliki infrastruktur pengendalian intern dan telah dilaksanakan, tetapi masih
sebatas formalitas. Hal ini berdampak pada:
1. Pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang belum efektif,
2. Pelaporan keuangan dan pengelolaan aset yang belum andal,
3. Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta
4. Risiko keterjadian korupsi yang tinggi.

Pengendalian telah dibangun dan diimplementasikan pada seluruh program dan kegiatan organisasi,
tetapi belum terdapat evaluasi terhadap efektivitas pengendalian. Hal ini berdampak pada:
1. Sebagian besar pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sudah cukup efektif,
2. Permasalahan yang terdapat pada pelaporan keuangan dan pengelolaan aset tidak material,
3. Masih terdapat ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta
4. Masih terdapat risiko keterjadian korupsi.

Pengendalian telah dibangun dan diimplementasikan pada seluruh program dan kegiatan organisasi.
Evaluasi atas efektivitas pengendalian berjalan untuk meyakinkan bahwa pengendalian mampu
menjamin efektvitas pencapaian tujuan organisasi. Hal ini berdampak pada:
1. Tugas dan fungsi organisasi telah dilaksanakan dengan efektif,
2. Pelaporan keuangan dan pengelolaan aset berjalan dengan baik, dan
3. Kepatuhan yang baik terhadap peraturan perundang-undangan.
Namun, organisasi belum mampu beradaptasi terhadap perubahan, sehingga belum mampu
mengoptimalkan peluang dalam upaya peningkatan efektivitas pencapaian tujuan organisasi.

Sistem pengendalian yang dibangun telah berjalan dengan efektif dan mampu beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan organisasi. Hal tersebut berdampak pada:
1. Efektivitas dan efisiensi tugas dan fungsi organisasi,
2. Tidak adanya permasalahan dalam pelaporan keuangan dan pengelolaan aset, serta
3. Ketaatan seluruh bagian organisasi terhadap peraturan perundang-undangan.
am/kegiatan dapat dicapai)

s indikator)

terukur dan relevan)

Skor

1
2

5
KRITERIA
Kualitas Sasaran
1. Sesuai dengan mandat, tugas, dan fungsi organisasi
2. Berorientasi pada hasil
3. Mempertimbangkan isu strategis:
- Mendukung terwujudnya visi dan misi K/L atau
- Terkait dengan isu strategis Nasional yang dianalisis dalam RPJMN
- Menjadi bagian dari janji Presiden
- Mendukung pencapaian prioritas nasional
- Selaras dan sinergi dengan sasaran/program organisasi di atasnya
- Overlapping avoided antar sasaran/program/kegiatan

Kualitas Indikator Kinerja


1. Spesifik dan relevan (dapat menggambarkan secara akurat bagaimana sasaran/program/kegiatan dapat dicapai)
2. Realistis (mempertimbangkan kemampuan organisasi)
3. Overlapping avoided antar sasaran/program/kegiatan
4. Berorientasi pada hasil
5. Time bound (Dapat dicapai dalam jangka tertentu)
6. Continuous Improvement (dievaluasi secara berkala untuk menilai kualitas dan kuantitas indikator)

Kualitas Target Kinerja


1. Spesifik (nilai dan satuan yang akan diukur tergambarkan secara akurat)
2. Measurable (nilai dan satuan dapat terukur dan dapat dibuktikan)
3. Achievable (penetapan target realistis dapat dicapai)
4. Relevant (mendukung pencapaian target indikator perencanaan diatasnya)
5. Time-bound (dapat dicapai dalam jangka tertentu)
6. Continuous Improvement (dievaluasi secara berkala untuk menilai kualitas dan kuantitas target)
7. Memperhatikan capaian tahun lalu
8. Proyektif (mampu menggambarkan rencana pencapaian target per periodenya secara terukur dan relevan)
PENILAIAN BASELINE MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP TERINTEGRASI
KEMENTERIAN / LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH XXXXX

Indeks KK No. :
KERTAS KERJA PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES Disusun oleh/Tanggal :
SATUAN KERJA XXX Direviu oleh/Tanggal :
Disetujui oleh/Tanggal :
Kode Parameter Ketaatan terhadap
Efektifitas dan Keandalan Laporan KESIMPULAN BOBOT
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK Pengamanan Aset Peraturan NILAI
Efisiensi Keuangan NILAI SUBUNSUR
Perundang-undangan
1.1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 3.00 3.00 2.00 3.50 2.88 3.75% 0.11
1.1 1 Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam melaksanakan tugas SPIP - -
dan fungsi organisasi

Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pengelolaan keuangan


2 – Kebijakan
3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 1 – Hanya memiliki
Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pengelolaan aset dikomunikasikan dan 2.25
diimplementasikan diimplementasikan kebijakan
dipahami
Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pelaksanaan tugasnya
sesuai peraturan yang berlaku

1.1 2 Kebijakan eksplisit atas pengendalian korupsi yang mencakup pernyataan SPIP - IEPK
kebijakan, penetapan struktur pengelola risiko korupsi, serta standar perilaku 5 – Optimum 5.00
antikorupsi
1.1 3 Organisasi menetapkan dan melaksanakan SOP antikorupsi yang mencakup SPIP - IEPK
tiga proses prinsip dalam pengelolaan risiko korupsi, yakni cegah, deteksi, dan 3 – Cukup Memadai 3.00
respons.
1.1 4 Unit kerja sebagai lingkungan belajar dikelola untuk memungkinkan pegawai di SPIP - IEPK
semua level berpartisipasi dalam program antikorupsi dengan menghindari
perilaku koruptif dan menunjukkan sikap lugas ketika berhadapan dengan 4 – Memadai 4.00
situasi yang memicu perilaku korupsi
1.1 5 Integritas organisasional yang terwujud dalam transparansi dan akuntabilitas SPIP - IEPK
4 – Memadai 4.00
telah tercermin dalam visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi/unit kerja
1.1 6 Terdapat persepsi bersama bahwa yang dijadikan acuan utama sebagai SPIP - IEPK
3 – Cukup Memadai 3.00
perilaku etis adalah peraturan, SOP, hukum, atau standar profesional
1.1 7 Kejadian korupsi/perilaku koruptif telah ditindaklanjuti oleh orang yang SPIP - IEPK
4 – Memadai 4.00
kompeten dan independen
1.1 8 Atas hasil audit atau investigasi telah diambil langkah dalam rangka SPIP - IEPK
memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh praktik korupsi di dalam
organisasi berupa pemastian pengenaan sanksi dan perbaikan melalui 4 – Memadai 4.00
pemulihan kerugian dan peningkatan pengendalian.
1.2 Komitmen terhadap Kompetensi 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.75% 0.15
1.2 1 Tugas dan jabatan dalam organisasi dilaksanakan dan diisi oleh SDM yang SPIP - -
4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan
kompeten 4.00
sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi

1.3 Kepemimpinan yang Kondusif 3.50 3.50 4.00 3.29 3.57 3.75% 0.13
1.3 1 Pimpinan organisasi menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk SPIP - - 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
3.00
pencapaian tujuan organisasi. diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
1.3 2 Pimpinan Instansi Pemerintah mengalokasikan sumber daya untuk penerapan SPIP MRI -
4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4.00
manajemen risiko.
1.3 3 Pimpinan Instansi Pemerintah menggunakan informasi terkait risiko dalam SPIP MRI -
4 – Memadai 4 – Memadai 5 – Optimum 4 – Memadai 4.25
pengambilan keputusan
Kode Parameter Ketaatan terhadap
Efektifitas dan Keandalan Laporan KESIMPULAN BOBOT
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK Pengamanan Aset Peraturan NILAI
Efisiensi Keuangan NILAI SUBUNSUR
Perundang-undangan
1.3 4 Pimpinan Instansi Pemerintah mendorong penerapan manajemen risiko, SPIP MRI -
melalui Penggunaan kinerja penerapan manajemen risiko sebagai indikator 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 4 – Memadai 3 – Cukup Memadai 3.25
penilaian kinerja
1.3 5 Program antikorupsi didukung dengan penyediaan alokasi sumberdaya secara SPIP - IEPK
eksplisit secara memadai, baik anggaran, personil, dan sarana prasarana 4 – Memadai 4.00

1.3 6 Faktor kekuasaan dan wewenang yang melekat pada pimpinan unit kerja SPIP - IEPK
dipakai untuk tujuan mengelola risiko korupsi secara efektif (tidak membiarkan/ 4 – Memadai 4.00
mengabaikan)
1.3 7 Pimpinan mendorong bawahan untuk mengikutinya melalui atensi yang SPIP - IEPK
diberikan di berbagai kesempatan, keterbukaan dan transparansi,
reinforcement, perlakuan adil, dan pengambilan keputusan yang menyertakan 1 – Tidak Memadai 1.00
pertimbangan etis.
1.4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.75% 0.15
1.4 1 Struktur organisasi dibentuk dalam rangka mendukung pencapaian sasaran SPIP - -
strategis organisasi.

Struktur organisasi dibentuk dalam rangka mendukung pencapaian keandalan


laporan keuangan
4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan
4.00
Struktur organisasi dibentuk dalam rangka mendukung pencapaian keamanan sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi
aset

Dalam Struktur organisasi terdapat unit yang melaksanakan fungsi kepatuhan


internal.

1.5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat 4.00 3.00 3.00 3.00 3.25 3.75% 0.12
1.5 1 Wewenang dan tanggung jawab diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai SPIP - -
tingkatannya untuk mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan
dalam rangka percepatan pencapaian tujuan organisasi. 4 – Efektivitas kebijakan 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
3.25
sudah dievaluasi diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab memperhatikan benturan
kepentingan
1.6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM 3.00 3.33 3.67 4.00 3.50 3.75% 0.13
1.6 1 Penerapan kebijakan manajemen dan praktik pembinaan SDM sehingga dapat SPIP - -
3 – Kebijakan sudah 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan
digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi 3.75
diimplementasikan sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi

1.6 2 Pegawai telah mendapatkan fasilitas untuk meningkatkan kompetensi dan SPIP MRI -
3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
keterampilan terkait manajemen risiko
1.6 3 Pegawai memiliki kesadaran terkait manajemen risiko SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 4 – Memadai 5 – Optimum 3.75
1.7 Perwujudan Peran APIP yang Efektf 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.75% 0.11
1.7 1 Pengawasan APIP telah dapat memberikan nilai tambah pada perbaikan SPIP - -
pengendalian organisasi 3 – Delivered (Level 3) 3 – Delivered (Level 3) 3 – Delivered (Level 3) 3 – Delivered (Level 3) 3.00
(diisi dengan nilai Kapabilitas APIP terakhir)
1.8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.75% 0.11
1.8 1 Pimpinan organisasi menjalin hubungan kerja yang baik (kemitraan) dengan SPIP - - 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
3.00
instansi lain terkait dengan upaya pencapaian tujuan organisasi. diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
1.8 2 Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang baik, instansi Pemerintah SPIP MRI -
telah mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko (termasuk implikasi dari 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
transfer risiko) terkait kemitraan
2.1 Identifikasi Risiko 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 10.00% 0.40
2.1 1 Pemerintah Daerah telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko. SPIP MRI - 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4.00
Kode Parameter Ketaatan terhadap
Efektifitas dan Keandalan Laporan KESIMPULAN BOBOT
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK Pengamanan Aset Peraturan NILAI
Efisiensi Keuangan NILAI SUBUNSUR
Perundang-undangan
2.1 2 Risiko telah teridentifikasi dan dituangkan dalam register risiko SPIP MRI -
4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4.00
2.1 3 Proses manajemen risiko telah melekat pada proses bisnis Instansi Pemerintah SPIP MRI -
4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4.00
2.2 Analisis Risiko 3.20 3.20 3.20 3.17 3.19 10.00% 0.32
2.2 1 Seluruh risiko telah dianalisis dampak dan tingkat keterjadiannya SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
2.2 2 Instansi pemerintah telah menentukan prioritas risiko SPIP MRI - 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4.00
2.2 3 Instansi Pemerintah telah menentukan rencana tindak pengendalian SPIP MRI -
3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
2.2 4 Tindak pengendalian telah diimplementasikan SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
2.2 5 Tindak pengendalian efektif menurunkan risiko SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
2.2 6 Analisis dan asesmen risiko telah dilakukan dan menghasilkan rancangan SPIP - IEPK
3 – Cukup Memadai 3.00
tindak pengendalian untuk memitigasi risiko korupsi yang sudah terpetakan
3.1 Reviu atas Kinerja 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.27% 0.07
3.1 1 Pimpinan organisasi membandingkan tolok ukur kinerja dengan capaian kinerja SPIP - -
secara berkala untuk mengatasi hambatan kinerja, menetapkan strategi 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
perbaikan, dan menilai kinerja suatu unit sampai dengan periode tertentu dalam 3.00
diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
rangka mengawal pencapaian tujuan organisasi.
3.2 Pembinaan SDM 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.27% 0.09
3.2 1 Pembinaan SDM dilakukan sehingga setiap pegawai dapat memberikan SPIP - -
4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan
manfaat optimal dalam pencapaian tujuan organisasi 4.00
sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi

3.3 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.27% 0.07
3.3 1 Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi dilakukan untuk memastikan SPIP - -
3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
sistem informasi dapat menyajikan data yang akurat dan tepat waktu untuk 3.00
diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
digunakan oleh pengguna.
3.4 Pengendalian Fisik atas Aset 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.27% 0.09
3.4 1 Pengelolaan BMN/D dilakukan untuk menjamin aset tersedia dan dapat SPIP - -
4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan
digunakan dengan baik oleh pengguna dalam rangka mendukung kinerja 4.00
sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi
organisasi.
3.5 Penetapan dan Reviu atas Indikator dan Ukuran Kinerja 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.27% 0.09
3.5 1 Kegiatan pengendalian atas penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran SPIP - -
kinerja dilakukan untuk menjamin keandalan ukuran dan ketepatan penetapan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan
indikator masing-masing unit secara berjenjang dibandingkan dengan IKU 4.00
sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi
organisasi.
3.6 Pemisahan Fungsi 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.27% 0.07
3.6 1 Terdapat pemisahan fungsi sehingga seluruh aspek utama transaksi dan SPIP - - 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
3.00
kejadian tidak dikendalikan hanya oleh satu orang diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
3.7 Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang Penting 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.27% 0.07
3.7 1 Terdapat proses untuk memastikan transaksi dan kejadian penting hanya dapat SPIP - -
3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
diotorisasi ketika memenuhi persyaratan dan dilakukan oleh pihak yang 3.00
diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
memiliki kewenangan
3.8 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.27% 0.07
3.8 1 Terdapat proses untuk memastikan transaksi telah diklasifikasikan dengan SPIP - -
3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
layak dan dikelompokkan dengan benar serta dicatat dengan segera sehingga 3.00
diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
relevan, bernilai, dan berguna bagi manajemen
3.9 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.27% 0.07
3.9 1 Terdapat pembatasan atas kesempatan dan hak untuk menggunakan, atau SPIP - - 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
3.00
memperoleh sumber daya dan mengakses pencatatannya diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
3.10 Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.27% 0.09
Kode Parameter Ketaatan terhadap
Efektifitas dan Keandalan Laporan KESIMPULAN BOBOT
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK Pengamanan Aset Peraturan NILAI
Efisiensi Keuangan NILAI SUBUNSUR
Perundang-undangan
3.10 1 Terdapat pertanggungjawaban seseorang atau unit organisasi dalam mengelola SPIP - -
4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan 4 – Efektivitas kebijakan
sumber daya yang diberikan/dikuasakan kepadanya dalam rangka pencapaian 4.00
sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi sudah dievaluasi
tujuan organisasi
3.11 Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.27% 0.07
3.11 1 Terdapat pengelolaan, pemeliharaan, dan pendokumentasian secara berkala SPIP - -
yang mencakup seluruh SPI serta transaksi dan kejadian penting yang 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah 3 – Kebijakan sudah
dilaksanakan secara lengkap dan akurat untuk memfasilitasi penelusuran 3.00
diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan diimplementasikan
transaksi, kejadian, dan informasi terkait
4.1 Informasi yang Relevan 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 5.00% 0.15
4.1 1 Tersedianya informasi yang relevan untuk kebutuhan internal dan eksternal. SPIP - - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
4.1 2 Pimpinan Instansi Pemerintah membangun sistem pengaduan SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
4.1 3 Strategi dan kebijakan manajemen risiko telah dikomunikasikan. SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
4.1 4 Register risiko dan rencana tindak pengendalian telah dikomunikasikan ke SPIP MRI -
3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
pihak terkait
4.1 5 Saluran pelaporan internal dikelola secara kredibel dalam menerima pelaporan SPIP - IEPK
dan memberikan perlindungan kepada pelapor sehingga kepedulian meningkat 3 – Cukup Memadai 3.00
dan memberikan efek penggentar yang efektif.
4.2 Komunikasi yang Efektif 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 5.00% 0.15
4.2 1 Terlaksananya komunikasi yang efektif dengan internal dan eksternal SPIP - - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
5.1 Pemantauan Berkelanjutan 3.33 4.00 3.33 3.67 3.58 7.50% 0.27
5.1 1 Pimpinan organisasi/penanggungjawab program dan SPIP - -
kegiatan/penanggungjawab operasional mengevaluasi secara berkala
pengendalian intern yang telah dilakukan dalam rangka mencapai tujuan 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4.00
organisasi.
5.1 2 Proses manajemen risiko telah direviu SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 5 – Optimum 3 – Cukup Memadai 4 – Memadai 3.75
5.1 3 Pemantauan/monitoring terhadap risiko telah dilakukan SPIP MRI - 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3 – Cukup Memadai 3.00
5.2 Evaluasi Terpisah 4.00 4.00 4.00 3.50 3.88 7.50% 0.29
5.2 1 Evaluasi terpisah dilakukan oleh pegawai dengan keahlian tertentu yang SPIP - -
disyaratkan dan dapat melibatkan APIP atau auditor eksternal untuk menilai
kinerja sistem pengendalian intern, mengidentifikasi kelemahan pengendalian, 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 3 – Cukup Memadai 3.75
menentukan penyebab dari kegagalan aktivitas pengendalian, serta
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan instansi.
5.2 2 Terdapat reviu independen terhadap proses manajemen risiko SPIP MRI - 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4 – Memadai 4.00

Skor Struktur dan Proses 3.4393


PENILAIAN BASELINE MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP TERINTEGRASI
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAMPANG

Indeks KK No. :
KERTAS KERJA PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN Disusun oleh/Tanggal :
BADAN PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KAB. Direviu oleh/Tanggal :
SAMPANG Disetujui oleh/Tanggal :

URAIAN CAPAIAN
NAMA URAIAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN PERSENTASE
SATKER KEGIATAN KEGIATAN (OUTPUT) SATUAN TARGET REALISASI
PROGRAM REALISASI
BPPKAD 1
Terlaksananya penyusunan
Tercapainya target PAD regulasi tentang pengelolaan Jumlah regulasi tentang dokumen 3 5 166.67
pendapatan daerah Pendapatan Daerah

Persentase peningkatan
pemahaman wajib pajak % 83 85 102.41

Jumlah wilayah Pendataan Pajak Kecamatan 14 14 100.00

Jumlah wilayah Penagihan Pajak Kecamatan 14 14 100.00

Jumlah jenis pajak jenis 10 11 110.00

Terlaksananya pendaftaran,
pendataan, penagihan dan Jumlah wajib pajak terdata WP 1350 1350 100.00
keberatan pajak daerah

Terlaksananya pengelolaan Persentase Pelaksanaan Sistem


data dan informasi Informasi PAD % 100 100 100.00
pendapatan daerah

Jumlah Laporan PAD, DBH Desa dokumen 13 13 100.00

Terlaksananya penetapan dan Jumlah penetapan pajak daerah SKPD 650 586 90.15
pelaporan pajak daerah

Tercapainya ketepatan
waktu dalam Terlaksananya penyusunan
penyusunan dokumen kebijakan Umum Anggaran Jumlah dok KUA PPAS dokumen 4 4 100.00
RKA/DPA/DPA
Perubahan

Terlaksananya penyusunan Jumlah pedoman penyusunan dokumen 3 3 100.00


kebijakan Umum Anggaran APBD

Terlaksananya penyusunan Jumlah Perda APBD dan Perbup dokumen 2 2 100.00


Perda dan Perbup APBD APBD

Terlaksananya penyusunan
Perda dan Perbup Perubahan Jumlah perda dan perbup PAPBD dokumen 3 3 100.00
APBD

Tercapainya penyerapan
anggaran SKPD yang Terlaksananya penatausahaan Jumlah daftar gaji lembar 10500 10500 100.00
sesuai dengan anggaran belanja gaji pegawai
kas

jumlah Cetak SP2D Gaji SP2D 1870 2482 132.73

jumlah Kartu Kendali Gaji lembar 3000 2900 96.67

jumlah Register SPM Gaji SPM 1870 2482 132.73

jumlah Register SP2D Gaji SP2D 1870 2482 132.73

jumlah SKPP lembar 200 289 144.50

jumlah SSBP dan laporan gaji lembar 134 504 376.12


bulanan

Terlaksananya penatausahaan
belanja kegiatan Jumlah Penerbitan SP2D lembar 13000 9301 71.55

jumlah Buku Kas Umum (BKU) buku 48 48 100.00

jumlah posisi kas harian buku 48 48 100.00


URAIAN CAPAIAN
NAMA URAIAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN PERSENTASE
SATKER KEGIATAN KEGIATAN (OUTPUT) SATUAN TARGET REALISASI
PROGRAM REALISASI

jumlah buku pajak buku 1 1 100.00

jumlah register SPM buku 4 4 100.00

jumlah register SP2D buku 4 4 100.00

jumlah penerbitan SPD dokumen 180 132 73.33

jumlah kegatan peluncuran UP


terlaksana kali 1 1 100.00

jumlah sosialisasi pengelolaan


keuangan daerah kali 1 1 100.00

jumlah terlaksananya rekon DAK kali 4 4 100.00


Fisik

jumlah penerbitan SPP lbr 9279 9279 100.00

jumlah penerbitan SPM lbr 9279 9279 100.00

jumlah Buku Kas Umum buku 12 12 100.00

jumlah register SPM buku 2 2 100.00

jumlah register SP2D buku 2 2 100.00

jumlah laporan realisasi ADD dan


DD buku 4 4 100.00

jumlah sosialisasi pengelolaan


keuangan daerah tentang Bansos kali 3 3 100.00
dan Hibah

Tercapainya ketepatan
waktu dalam Terlaksananya Konsolidasi Jumlah Validasi data harian
penyusunan Laporan Akuntansi Penerimaan SKPD penerimaan Transaksi 9500 15364 161.73
Keuangan Perangkat
Daerah

Jumlah Rekonsiliasi data


penerimaan kali 12 12 100.00

Jumlah Laporan tersusun dokumen 2 2 100.00

Terlaksananya Konsolidasi Jumlah Validasi data harian


Akuntansi Pengeluaran SKPD Pengeluaran Transaksi 11000 12973 117.94

Jumlah Rekonsiliasi data kali 12 12 100.00


Pengeluaran

Jumlah Laporan tersusun dokumen 2 2 100.00

Terlaksananya penyusunan Jumlah Asistensi dan entry


laporan pertanggungjawaban bersama LK SKPD kegiatan 1 1 100.00
keuangan daerah

Jumlah Perda dan Perbup


Pertanggungjawaban APBD serta Dokumen 3 3 100.00
LKD

Jumlah Audit LKD BPK-RI kali 1 1 100.00

Terlaksananya Pengembangan
aplikasi Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah Persentase Pengembangan aplikasi % 90 70.71 78.57
( SIPKD akrual,SIPKD aset dan SIPKD akrual,SIPKD aset dan IPD
IPD )

Jumlah Pelatihan dan


pendampingan aplikasi SIPKD kali 1 0 0.00
akrual,SIPKD aset dan E-PAD

Jumlah Pengadaan peralatan paket 1 1 100.00


jaringan komputer
URAIAN CAPAIAN
NAMA URAIAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN PERSENTASE
SATKER KEGIATAN KEGIATAN (OUTPUT) SATUAN TARGET REALISASI
PROGRAM REALISASI

Tercapainya ketepatan Terlaksananya penyusunan


waktu dalam regulasi tentang Pengelolaan Jumlah regulasi tentang Dokumen 2 1 50.00
penyusunanan Laporan Barang Milik Daerah Pengelolaan Barang Milik Daerah
Barang Milik

Jumlah sosialisasi regulasi tentang


Pengelolaan Barang Milik Daerah kali 4 4 100.00

Meningkatnya persertifikatan Jumlah Tanah Milik Pemda Bidang 15 32 213.33


Tanah Milik Pemda Bersertifikat

Terlaksananya penyusunan
Dokumen perencanaan dan Jumlah Dokumen DKPBMD dan
pengendalian Barang Milik DKBM tersusun Dokumen 2 2 100.00
Daerah ( DKPBMD dan DKBM )

Terlaksananya Inventarisasi
dan Pelaporan Barang Milik Jumlah Laporan Semesteran laporan 2 2 100.00
Daerah

Jumlah Buku induk inventaris


barang daerah Kabupaten dokumen 1 1 100.00
Sampang

Insert row di atas ini


Capaian Rata-rata
10820.25%
A

KETERANGAN PENGISIAN
1. Target diisi dengan nilai angka (kuantitatif).
Jika target kinerja berbentuk kualitatif (seperti opini BPK, Nilai SAKIP) target dan realisasi perlu dikonversi terlebih dahulu ke dalam
ukuran kuantitatif secara proporsional sesuai jumlah gradasi kinerja yang tersedia.
Contoh:
Target Opini BPK
WTP : 100%
WTP-DPP : 75%
WDP: 50%
TMP : 25%
Tidak Wajar : 0%

2. Pengukuran persentase realisasi perlu mempertimbangkan ukuran kinerja yang bersifat lebih rendah lebih baik.
Tim juga perlu mempertimbangkan jika instansi pemerintah memiliki kebijakan batas atas (plafon) persentase realisasi kinerja tertinggi
yang dapat diperhitungkan.
Gradasi Level
1 di bawah 30%
2 ≥ 30% dan <50%
3 ≥ 50% dan <70%
4 ≥ 70% dan <90%
5 ≥ 90%

Anda mungkin juga menyukai