Matematika
Ekonomi dan Bisnis
2022
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, nikmat,
dan anugrah yang telah diberikan sehingga modul ini dapat terselesaikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan dan dukungan yang diberikan
kepada penulis.
Modul “Matematika Ekonomi dan Bisnis” ini berisi tentang konsep-konsep dasar
matematika ekonomi dan bisnis yang terdiri dari fungsi linear dan penerapannya,
pemrograman linear, bunga sederhana dan majemuk, nilai sekaran dan masa depan dari
anuitas, matriks dan penerapannya, fungsi kuadrat dan penerapannya, turunan dan
penerapannya, integral dan penerapannya, serta bunga dan nilai anuitas. Modul ini dilengkapi
dengan contoh-contoh soal dan juga latihan soal pada setiap akhir bab guna membantu
mahasiswa dalam memahami setiap materi yang ada.
Penulis menyadari bahwa penulis tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan, sehingga
modul ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan modul ini.
Akhir kata, “Tetaplah semangat dalam menuntut ilmu dan gapailah citamu setinggi
mungkin.”
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Ruang Lingkup Matematika Ekonomi ............................................................................ 1
2.2. Model-model Ekonomi .................................................................................................... 1
2.1..1.Teori Ekonomi ...................................................................................................... 1
2.2.2. Model Matematika ................................................................................................ 2
2.3.2. Sistem Bilangan Real ............................................................................................ 2
2.4.2. Aturan Pemangkatan ............................................................................................. 2
2.5.2. Aturan Pemfaktoran .............................................................................................. 3
2.6.2. Pecahan, Desimal, dan Persentase ........................................................................ 4
L A T I H A N S O A L .................................................................................................... 5
iii
3.2. Metode Aljabar .............................................................................................................. 47
4.2. Formulasi Model Matematika pada Pemrograman Linear ............................................ 49
L A T I H A N S O A L .................................................................................................. 52
iv
3.2. Nilai Sekarang (Present Value) dari Anuitas .............................................................. 111
4.2. Nilai Masa Depan (Future Value) dari Anuitas ........................................................... 113
L A T I H A N S O A L ................................................................................................ 116
v
BAB I
Pendahuluan
Tujuan Pembelajaran:
mampu menjelaskan ruang lingkup matematika ekonomi yang dikaitkan dengan
implementasi model-model matematika dalam ekonomi
___________________________________________________________________________
Matematika ekonomi merupakan salah satu terapan dari matematika murni. Oleh sebab
itu, matematika murni dipelajari sebagai dasar untuk memahami matematika ekonomi.
Namun, tidak semua topik dalam matematika murni yang dipelajari untuk memahami
matematika ekonomi. Topik-topik matematika murni yang bersangkutan antara lain: fungsi,
program linear, matriks, deret, dan kalkulus (limit, turunan, integral).
2. Model-Model Ekonomi
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
1
2.2. Model Matematika
Teori ekonomi ini dapat disederhanakan menjadi bentuk matematis berupa fungsi
Q f ( P)
Jadi, teori ekonomi yang bersifat kualitatif dapat diubah menjadi bentuk kuantitatif dengan
memanfaatkan model matematika.
Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-ubah dalam suatu masalah
tertentu.
Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap.
Koefisien adalah suatu konstanta yang bergabung menjadi satu dengan variabel.
Sebagai contoh,
3xyz xz 5 0
3,1 => koefisien
x,y,z => variabel
5 => konstanta
Bilangan Real
n faktor
Jika a ℝ dan a ≠ 0, maka a n adalah kebalikan dari a n , atau sebaliknya, dan dapat
dituliskan sebagai berikut:
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
2
1 1
an n
atau a n n
a a
Jika a dan b adalah bilangan real, sedangkan m dan n adalah bilangan bulat positif,
maka:
a) a m a n a m n
Contoh: 34 32 342 36 729
am
b) n
a m n dengan a ≠ 0
a
45
Contoh: 2 452 43 64
4
c) (a m )n a mn
Contoh: (23 )4 234 212 4096
d) (a b)n a n bn
Contoh: (3 4)2 32 42 9 16 144
n
a an
e) dengan b ≠ 0
b bn
2
3 3
2
9
Contoh: (0, 6) 2
2
0,36
5 5 25
m
f) a n am
n
1
Contoh: 27 3 27 3
3
2
8 3 82 4
3
g) 1n 1
Contoh: 12021 1
h) a 0 1 dengan a ≠ 0
Contoh: 0,35 1
0
i) a1 a
Contoh: (7,9)1 7,9
Contoh 1
Faktorkanlah: a. 2 y3 6 xy 2 4 y c. x 2 16
b. x 2 9 x 20 d. 8x2 26 x 15
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
3
Jawab:
a. 2 y3 6 xy 2 4 y 2 y( y 2 3xy 2)
dengan b ≠ 0
Angka desimal untuk Indonesia adalah angka-angka yang terletak di sebelah kanan tanda
koma ( , ), bukan titik.
Angka persentase adalah angka yang menunjukkan ‘per seratus’ atau dibagi dengan seratus.
Simbolnya %.
Contoh 2
Tentukan:
a. berapakah 8% dari 1300?
b. 150 merupakan 40% dari berapa?
Jawab:
8
a) 8% dari 1300 adalah : 8% 1300 1300 104 .
100
150
b) 150 adalah 40% dari : 40% a 150 a 375
40%
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
4
LATIHAN SOAL
1. Sederhanakanlah!
a) 50 91/2 3 1
b) 8 6 10 2
2 2 2/5
c) x x x
2 1/3 2/3 6
1 x5 2
d)
x 3 x2
2. Faktorkanlah!
a) ab 5a 2b2 10ab3
b) x 2 289
c) 4 x 2 81
d) 5 y 2 17 y 14
3. Hitunglah!
a) 30% dari 2500 adalah ...
b) 12% dari 16800 adalah ...
c) 850 adalah 8% dari ...
d) 7500 adalah 60% dari ...
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
5
BAB II
Fungsi Linear
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan fungsi linear secara tepat
dalam ekonomi
___________________________________________________________________________
1. Fungsi Linear
Fungsi linear adalah suatu fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu.
Fungsi linear ini dapat digunakan untuk menghubungkan variabel-variabel dalam bidang
ekonomi. Misalkan hubungan harga dengan kuantitas, tenaga kerja dengan modal, dan
sebagainya.
Suatu fungsi linear yang mencakup satu variabel bebas (x) dan satu variabel terikat (y)
mempunyai dua bentuk umum:
1. bentuk umum eksplisit : y mx c dengan c konstanta
2. bentuk umum implisit : ax by c 0 dengan c konstanta
Gradien (koefisien arah) dari suatu fungsi linear dengan satu variabel bebas x adalah
perubahan pada variabel terikat y dibagi dengan perubahan pada variabel bebas x. Gradien
biasanya dilambangkan m.
y y2 y1
m
x x2 x1
Contoh 1
Tentukan gradien garis yang melewati titik A (3,4) dan B (4,3) !
Jawab:
y2 y1 3 4
m 1
x2 x1 4 3
Secara geometri, gradien suatu garis lurus adalah nilai tangen dari sudut yang dibentuk
antara garis dengan sumbu-x positif.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
6
Syarat-syarat garis lurus yaitu:
a. Jika dua garis saling sejajar, maka kedua garis tersebut mempunyai nilai gradien
yang sama ( m1 m2 ).
b. Jika dua garis saling tegak lurus, maka hasil kali nilai gradien kedua garis tersebut
adalah – 1 ( m1 m2 1 ).
3.1. Garis Lurus yang Melalui Satu Titik dan Diketahui Gradiennya
y y1 m( x x1 )
Contoh 2
Carilah persamaan garis lurus yang melalui titik (3, –2) dan bergradien m = 1/3 !
Jawab:
1 1 1
y y1 m( x x1 ) → y (2) ( x 3) → y 2 x 1 → y x 3
3 3 3
Contoh 4
Gambarlah fungsi y x 5 !
Jawab:
Titik potong terhadap sumbu-x: (y = 0)
0 x 5 x 5
Titik potongnya : (5,0)
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
7
Maka, gambar fungsi y x 5 adalah:
y
5
x
0 5
Dalam suatu sistem persamaan linear, terdapat tiga penyelesaian yang mungkin, yaitu:
a. memiliki solusi tunggal; disebut sistem persamaan konsisten (consistent)
b. memiliki solusi yang banyaknya tak terbatas; juga disebut sistem persamaan
konsisten (consistent)
c. tidak memiliki solusi; disebut sistem persamaan tidak konsisten (inconsistent)
Contoh 5
Carilah nilai x dan y yang dapat memenuhi kedua persamaan berikut:
3x 2 y 7
2 x 4 y 10
Jawab:
Eliminasi variabel x :
3x 2 y 7 2 6 x 4 y 14
2 x 4 y 10 3 6 x 12 y 30 _
16 y 16
y 1
Substitusi y ke salah satu persamaan :
3x 2 y 7 3x 2(1) 7 3x 9 x 3
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
8
LATIHAN SOAL
1. Diketahui fungsi y = 3x + 7.
a. Tentukanlah gradien dari fungsi tersebut!
b. Jika (a, 6) suatu titik pada fungsi y, tentukanlah nilai a!
c. Jika (–5, b) suatu titik pada fungsi y, tentukanlah nilai b!
d. Gambarkanlah grafik fungsi tersebut!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
9
BAB III
Penerapan Fungsi Linear
pada Kasus Permintaan dan Penawaran
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan fungsi linear secara tepat
dalam ekonomi
___________________________________________________________________________
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh
konsumen dengan variabel-variabel lain yang memengaruhinya pada suatu periode tertentu.
Variabel-variabel tersebut umumnya adalah:
a. harga produk itu sendiri,
b. pendapatan konsumen,
c. harga produk lain yang saling berhubungan,
d. harga produk yang diharapkan pada periode mendatang, dan
e. selera konsumen.
Dari kelima variabel di atas, variabel harga produk itu sendiri dianggap paling penting
sehingga digunakan sebagai variabel bebas. Sedangkan, sisanya dianggap konstan. Dengan
demikian, bentuk umum fungsi permintaan adalah:
b 1
Pd a Q b atau Q d P
a a
dengan Pd : harga produk
Qd : jumlah produk yang diminta
a dan b : koefisien/konstanta
Grafik: P
P2 Pd a Q b
P1
Q2 Q1 Q
Berdasarkan grafik, fungsi permintaan memiliki gradien negatif. Hal ini dapat terlihat
juga dari bentuk umum fungsi permintaan yang memiliki gradien –a.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
10
Contoh 1
Penjualan sebuah DVD setiap minggu mencapai 28.000 salinan ketika harganya Rp1.600,00
per DVD. Ketika harga DVD naik menjadi Rp2.000,00 per DVD, penjualannya hanya
mencapai 12.000 salinan setiap minggu. Tentukan fungsi permintaan dari penjualan DVD
dengan asumsi fungsinya adalah linear, kemudian gambarlah grafiknya!
Jawab:
Diketahui: Q1 28.000 ; P1 1.600 ; Q 2 12.000 ; P2 2.000
Ditanya: Pd dan grafik
Jawaban:
y y1 y2 y1
Ingat kembali cara mencari persamaan garis lurus dengan metode dua titik: .
x x1 x2 x1
P P1 P2 P1
Transformasi x Q & y P sehingga didapat .
Q Q1 Q 2 Q1
P P1 P2 P1
=
Q Q1 Q 2 Q1
P 1600 2000 1600
=
Q 28000 12000 28000
P 1600 400
=
Q 28000 16000
P 1600 1
=
Q 28000 40
40P 64000 = Q 28000
40P = Q 92000
1
Pd = Q 2300
40
Titik potong terhadap sumbu-P (Q = 0):
1
P (0) 2300 P 2300 (0, 2300)
40
Titik potong terhadap sumbu-Q (P = 0):
1 1
0 Q 2300 Q 2300 Q 92000 (92000, 0)
40 40
Grafik:
P
1
2300 Pd Q 2300
40
0 92000 Q
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
11
Contoh 2
Jika fungsi permintaan suatu barang P = –4Q + 7000:
a. berapa banyak barang yang diminta bila harganya 4000.
b. berapa harga yang diinginkan bila barang yang diminta adalah 2 unit.
c. berapa banyak barang yang diminta jika barang tersebut gratis.
d. berapa harga tertinggi bila tidak ada pesanan.
e. gambarkan grafik fungsi permintaannya.
Jawab:
Diketahui: Pd = –4Q + 7000
Ditanya: a. nilai Qd saat P = 4000
b. nilai Pd saat Q = 2
c. nilai Qd saat P = 0
d. nilai Pd saat Q = 0
e. grafik
Jawaban:
a. Saat P = 4000, maka
P 4Q 7000 4000 4Q 7000 4Q 3000 Qd 750 unit
b. Saat Q = 2, maka
P 4Q 7000 P 4(2) 7000 Pd 6992
c. Saat P = 0, maka
P 4Q 7000 0 4Q 7000 4Q 7000 Qd 1750 unit
d. Saat Q = 0, maka
P 4Q 7000 P 4(0) 7000 Pd 7000
Grafik:
P
7000
Pd 4Q 7000
0 1750 Q
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
12
2. Fungsi Penawaran (Supply)
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh
produsen untuk dijual dengan variabel-variabel lain yang memengaruhinya pada suatu
periode tertentu. Variabel-variabel tersebut umumnya adalah:
a. harga produk tersebut,
b. tingkat teknologi yang tersedia,
c. harga dari faktor-faktor produksi yang digunakan,
d. harga produk lain yang berhubungan dalam produksi, dan
e. harapan para produsen terhadap harga produk tersebut di masa mendatang.
Dari kelima variabel di atas, variabel harga produk dianggap paling berpengaruh
sehingga digunakan sebagai variabel bebas, sementara keempat variabel lainnya dianggap
konstan. Dengan demikian, bentuk umum fungsi penawaran adalah:
1 b
Ps a Q b atau Q s P
a a
dengan Ps : harga produk
Qs : jumlah produk yang diminta
a dan b : koefisien/konstanta
Grafik: P
P2 Ps a Q b
P1
Q1 Q2 Q
Berdasarkan grafik, fungsi penawaran memiliki gradien positif. Hal ini dapat terlihat
juga dari bentuk umum fungsi penawaran yang memiliki gradien a.
Contoh 3
Sebuah perusahaan AC akan memproduksi AC sebanyak 3.500 unit ketika harga AC adalah
Rp950.000,00 per unit. Perusahaan hanya akan memproduksi sebanyak 2.500 unit AC
apabila harga AC adalah Rp740.000,00. Tentukan fungsi penawarannya, kemudian
gambarlah grafiknya!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
13
Jawab:
Diketahui: Q1 3.500 ; P1 950.000 ; Q 2 2.500 ; P2 740.000
Ditanya: Ps dan grafik
Jawaban:
P P1 P2 P1
Gunakanlah .
Q Q1 Q 2 Q1
P P1 P2 P1
=
Q Q1 Q 2 Q1
P 950000 740000 950000
=
Q 3500 2500 3500
P 950000 210000
=
Q 3500 1000
P 950000 210
=
Q 3500 1
P 950000 = 210Q 735000
Ps = 210Q 215000
Grafik: P
Ps 210Q 215000
215000
Contoh 4
Diketahui fungsi penawaran suatu barang 5P – 3Q – 20 = 0:
a. Berapa barang yang ditawarkan bila harganya 8 rupiah?
b. Berapa harga yang ditawarkan bila barang yang disediakan adalah 5 unit?
c. Berapa harga terendah yang tidak bisa dilakukan produsen untuk menjualnya?.
d. Gambarkan grafik fungsi penawarannya!
Jawab:
Diketahui: 5P – 3Q – 20 = 0
3
5P = 3Q + 20 → Ps Q 4
5
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
14
Ditanya: a. nilai Qs saat P = 8
b. nilai Ps saat Q = 5
c. nilai Ps saat Q = 0
d. grafik
Jawaban:
a. Saat P = 8, maka
3 3 3 20
P Q 4 8 Q 4 4 Q Qs unit
5 5 5 3
b. Saat Q = 5, maka
3 3
P Q 4 P (5) 4 Ps 7
5 5
c. Saat Q = 0, maka
3 3
P Q 4 P (0) 4 Ps 4
5 5
3
Ps Q 4
5
4
Keseimbangan pasar suatu macam produk (equilibrium) dapat tercapai apabila harga
produk yang diminta sama dengan harga produk yang ditawarkan ( Pd Ps ) ; atau, jumlah
produk yang diminta oleh konsumen sama dengan jumlah produk yang ditawarkan produsen
(Qd Qs ) .
Secara geometri, keseimbangan pasar ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva
permintaan dengan kurva penawaran. Perhatikan gambar berikut.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
15
P
Penawaran (Supply)
E
Pe
Permintaan (Demand)
Qe Q
Sebagai catatan, jika titik keseimbangan (titik E) terletak di kuadran I, hal ini memiliki
arti ekonomi, karena baik harga maupun jumlah keseimbangannya memiliki nilai positif.
Namun, adakalanya titik keseimbangan terletak bukan di kuadran I. Jika terjadi kasus
tersebut, hal ini tidak memiliki arti ekonomi, karena salah satu variabelnya bernilai negatif.
Contoh 5
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 15 Q dan fungsi
penawarannya P 3 0,5Q .
a. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar!
b. Gambarkanlah dalam sebuah grafik!
Jawab:
Diketahui: Pd 15 Q ; Ps 3 0,5Q
Ditanya: a. titik keseimbangan E(Qe , Pe)
b. grafik
Jawaban:
a. Syarat keseimbangan pasar: ( Pd Ps )
15 Q 3 0,5Q Qe 8 titik keseimbangannya:
Setelah itu, substitusi Q = 8 ke salah satu persamaan. E (8,7)
P 15 8 7 Pe 7
15
Ps 3 0,5Q
E
7
3
Q
0 8 15
Pd 15 Q
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
16
4. Surplus Konsumen, Surplus Produsen, dan Surplus Total
CS
E
Pe
Qe Q
Cara mencari surplus konsumen ialah dengan mencari luas daerah segitiga, yakni
setengah dari alas kali tinggi.
E
Pe
PS
Qe Q
Cara mencari surplus produsen ialah dengan mencari luas daerah segitiga, yakni
setengah dari alas kali tinggi.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
17
Surplus total (dilambangkan TS) merupakan penjumlahan antara surplus konsumen dan
surplus produsen (TS = CS + PS). Surplus total juga sering disebut manfaat ekonomi neto
atau kesejahteraan total.
Contoh 6
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 15 Q dan fungsi
penawarannya P 3 0,5Q . Carilah surplus konsumen, surplus produsen dan surplus total,
serta gambarkanlah dalam bentuk grafik!
Jawab:
Diketahui: Pd 15 Q ; Ps 3 0,5Q
Ditanya: - CS
- PS
- TS
Jawaban:
Pada contoh sebelumnya (Contoh 5), telah dibahas mengenai grafik dari masing-masing
persamaan.
CS
15
Ps 3 0,5Q
E
7
PS
3
Q
0 8 15
Pd 15 Q
alas tinggi 8 (7 3)
PS 16
2 2
Jadi, nilai surplus produsennya adalah Rp16,00.
TS CS PS 32 16 48
Jadi, nilai surplus totalnya adalah Rp48,00.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
18
Perubahan persentase jumlah yang diminta oleh konsumen sebagai akibat adanya
perubahan persentase pada harga barang itu sendiri disebut sebagai elastisitas permintaan.
Sementara, perubahan persentase jumlah yang ditawarkan oleh produsen sebagai akibat
adanya perubahan persentase pada harga barang itu sendiri disebut sebagai elastisitas
penawaran.
Pada pertemuan ini, jenis elastisitas yang akan dibahas adalah elastisitas permintaan.
Penghitungan elastisitas permintaan adalah sebagai berikut:
( P P ) Q
1 2
(Q1 Q 2 ) P
|𝜀| > 1, elastis. Artinya, perubahan relatif jumlah barang yang diminta lebih besar
dibandingkan dengan perubahan relatif harga barang tersebut.
|𝜀| = 1, uniter elastis. Artinya, perubahan relatif jumlah barang yang diminta sama
dengan perubahan relatif harga barang tersebut.
|𝜀| < 1, tidak elastis. Artinya, perubahan relatif jumlah barang yang diminta lebih kecil
dibandingkan dengan perubahan relatif harga barang tersebut.
|𝜀| = 0, tidak elastis sempurna. Artinya, perubahan relatif jumlah barang yang diminta
selalu tetap, namun perubahan relatif harga barang tersebut terus mengalami kenaikan.
Secara geometri, kemiringan kurva permintaan dan nilai koefisien elastisitasnya disajikan
pada gambar berikut.
P P P P
Q Q Q Q
|𝜀| = ∞, |𝜀| > 1, |𝜀| = 1, |𝜀| < 1,
elastis elastis uniter tidak
sempurna elastis
P
Q
|𝜀| = 0,
tidak elastis sempurna
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
19
Contoh 7
Jika diketahui harga suatu barang adalah 20 rupiah, maka jumlah barang yang diminta adalah
10 unit. Namun, jika harga barang tersebut 15 rupiah, maka jumlah barang yang diminta
adalah 20 unit. Tentukanlah jenis elastisitasnya!
Jawab:
Diketahui: P1 20 Q1 10
P2 15 Q 2 20
Ditanya: jenis elastisitas ( |𝜀| )
Jawaban:
( P1 P2 ) Q
(Q1 Q 2 ) P
(20 15) (20 10)
(10 20) (15 20)
35 10
30 5
7
3
Jadi, |𝜀| = 7/3 = 2,33 > 1 (elastis).
Artinya, dengan adanya perubahan harga dari 15 rupiah sampai 20 rupiah, setiap
kenaikan/penurunan harga sebesar 1% akan diikuti dengan perubahan permintaan sebesar
2,33%.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
20
LATIHAN SOAL
1. Jika harga suatu barang adalah US$5, maka konsumen akan membeli produk tersebut
sebanyak 2 unit, tetapi jika harganya turun menjadi US$2, maka konsumen akan
membeli 8 unit.
a. Tentukan fungsi permintaannya!
b. Hitunglah harga tertinggi saat konsumen tidak mampu membelinya!
c. Jika barang tersebut gratis, berapa unit barang yang harus disediakan?
d. Gambarkan fungsi permintaannya!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
21
BAB IV
Penerapan Fungsi Linear
pada Kasus Kesejahteraan
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan fungsi linear secara tepat
dalam ekonomi
___________________________________________________________________________
Penjualan atas suatu produk biasanya dikenakan pajak oleh pemerintah. Pajak semacam
ini biasa disebut dengan pajak penjualan (sales tax). Salah satu jenis dari pajak penjualan
adalah pajak per unit produk yang tetap. Misalkan, jika suatu produk yang dijual dikenakan
pajak, maka akan terjadi perubahan keseimbangan pasar atas produk tersebut, baik harga
maupun jumlah keseimbangan. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu produk
menyebabkan harga jual produk tersebut menjadi mahal.
Pajak disimbolkan t. Pengaruh pajak pada keseimbangan pasar dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Pd Ps t Ingat..!!
dengan Pd : fungsi permintaan (demand)
Jika diketahui fungsi
Ps : fungsi penawaran (supply) permintaan/penawaran dalam
t : pajak bentuk eksplisit Q, maka
buatlah fungsi tersebut
Jika pajak dalam bentuk persentase, maka dirumuskan: menjadi bentuk eksplisit P
Pd Ps (1 r ) terlebih dahulu.
dengan r adalah persentase pajak.
Keseimbangan pasar mula-mula (E) dan keseimbangan pasar setelah kena pajak (Et )
dapat dilihat pada gambar berikut.
P
Pst
Et
Pet
Ps
E
Pe t
Pd
Q
Qet Qe
Secara geometri, pajak yang dikenakan oleh pemerintah sama dengan menggeser kurva
penawaran mula-mula ( Ps ) ke atas setinggi t per unit.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
22
Penerimaan pajak total pemerintah adalah sebagai berikut:
T t Q et
dengan T : total pajak yang diterima pemerintah
t : pajak per unit produk
Qet : jumlah keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak
Contoh 1
Fungsi permintaan suatu barang adalah P Q 15 , sedangkan fungsi penawarannya adalah
P 0,5Q 3 . Barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp3 per unit.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah kena pajak?
b. Berapa total pajak pemerintah, pajak yang ditanggung konsumen, dan pajak yang
ditanggung produsen?
c. Gambarkan harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah kena pajak dalam
satu diagram!
Jawab:
Diketahui: Fungsi permintaan Pd Q 15 Pajak t 3
Fungsi penawaran Ps 0,5Q 3
Ditanya: a. titik keseimbangan E(Qe , Pe) dan Et (Qet , Pet)
b. T, TC, TP
c. grafik
Jawaban:
a. Keseimbangan pasar sebelum kena pajak
Pd Ps
Q 15 0,5Q 3 titik keseimbangannya:
Qe 8 E (8,7)
Substitusi Q = 8 ke salah satu persamaan
P 8 15 7 Pe 7
Keseimbangan pasar sesudah kena pajak
Pd Ps t
Pd Ps 3
Q 15 0,5Q 3 3 titik keseimbangannya:
Q et 6 Et (6,9)
Substitusi Q = 6 ke fungsi permintaan Pd
P 6 15 7 Pet 9
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
23
b. Pajak total pemerintah
T t Qet 3 6 18
Pajak yang ditanggung konsumen
TC ( Pet Pe ) Qet (9 8) 6 6
Pajak yang ditanggung produsen
TP T TC 18 6 12
c. Grafik: P
Ps t
15
Et Ps 0,5Q 3
9
E
7
3
Q
0 6 8 15
Pd Q 15
Contoh 2
1
Diketahui fungsi permintaan suatu barang P 8 Q dan fungsi penawarannya P 2 2Q .
2
Bila barang tersebut dikenakan pajak sebesar 20%, hitunglah:
a. harga dan jumlah keseimbangan sebelum kena pajak !
b. harga dan jumlah keseimbangan sesudah kena pajak !
Jawab:
1
Diketahui: Fungsi permintaan Pd 8 Q Persentase pajak r 20% 0, 2
2
Fungsi penawaran Ps 2 2Q
Ditanya: a. titik keseimbangan E(Qe , Pe)
b. titik keseimbangan Et (Qet , Pet)
Jawaban:
a. Keseimbangan pasar sebelum kena pajak
Pd Ps
1
8 Q 2 2Q
2 titik keseimbangannya:
Qe 12 5 12 34
E ,
5 5
Substitusi Q = 12/5 ke salah satu persamaan
1 12 6 34
P 8 8 Pe
2 5 5 5
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
24
b. Keseimbangan pasar sesudah kena pajak
Pd Ps (1 r )
1
8 Q (2 2Q)(1 0, 2)
2
8 0,5Q (2 2Q) 1, 2
titik keseimbangannya:
8 0,5Q 2, 4 2, 4Q
Et 1,93 , 7,035
Qe 1,93
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada produsen atau
supplier terhadap produk yang dihasilkan. Besar subsidi yang diberikan biasanya tetap untuk
setiap unit produk yang dihasilkan. Subsidi yang diberikan pada penjualan suatu produk
menyebabkan harga produk tersebut menjadi murah dan jumlah produk yang
diminta/ditawarkan akan bertambah. Hal ini biasanya dilakukan oleh pemerintah untuk
membantu para konsumen yang kurang mampu untuk membeli produk-produk tertentu.
Subsidi disimbolkan s. Pengaruh subsidi pada keseimbangan pasar dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Pd Ps s Ingat..!!
dengan Pd : fungsi permintaan (demand)
Jika diketahui fungsi
Ps : fungsi penawaran (supply) permintaan/penawaran dalam
s : subsidi bentuk eksplisit Q, maka
buatlah fungsi tersebut
menjadi bentuk eksplisit P
terlebih dahulu.
Keseimbangan pasar mula-mula (E) dan keseimbangan pasar setelah kena subsidi (Es )
dapat dilihat pada gambar berikut.
P
Ps
E
Pe s
Pss
Pes Es
Pd
Q
Qe Qes
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
25
Secara geometri, subsidi yang diberikan oleh pemerintah sama dengan menggeser
kurva penawaran mula-mula ( Ps ) ke bawah setinggi s per unit.
Pemberian subsidi total oleh pemerintah adalah sebagai berikut:
S s Qes
dengan S : total subsidi yang diberikan pemerintah
s : subsidi per unit produk
Qes : jumlah keseimbangan pasar setelah diberikan subsidi
Contoh 3
Fungsi permintaan suatu barang adalah P Q 15 , sedangkan fungsi penawarannya adalah
P 0,5Q 3 . Subsidi sebesar Rp1,5 diberikan pada setiap unit barang yang dijual.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi?
b. Berapa total subsidi pemerintah, subsidi yang dinikmati konsumen, dan subsidi yang
dinikmati produsen?
c. Gambarkan harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi dalam satu
diagram!
Jawab:
Diketahui: Fungsi permintaan Pd Q 15 Subsidi s 1,5
Fungsi penawaran Ps 0,5Q 3
Ditanya: a. titik keseimbangan E(Qe , Pe) dan Es (Qes , Pes)
b. S, SC, SP
c. grafik
Jawaban:
a. Keseimbangan pasar sebelum subsidi
Pd Ps
Q 15 0,5Q 3 titik keseimbangannya:
Qe 8 E (8,7)
Substitusi Q = 8 ke salah satu persamaan
P 8 15 7 Pe 7
Keseimbangan pasar sesudah subsidi
Pd Ps s
Pd Ps 1,5
Q 15 0,5Q 3 1,5 titik keseimbangannya:
Q es 9 Es (9,6)
Substitusi Q = 9 ke fungsi permintaan Pd
P 9 15 6 Pes 6
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
26
b. Subsidi total pemerintah
S s Qes 1,5 9 13,5
c. Grafik: P
Ps 0,5Q 3
15
Pss
E
7
6 Es
3
Q
0 8 9 15
Pd Q 15
Pemerintah terkadang bisa menetapkan harga batas maksimum (price ceiling) atas
suatu produk di pasar tertentu karena pemerintah menganggap bahwa permintaan produk
tersebut oleh konsumen selalu meningkat. Jika permintaan selalu meningkat, maka produsen
cenderung menaikkan harga. Dalam situasi ini, kebijakan penetapan harga batas maksimum
diberlakukan. Tujuannya adalah untuk membantu sebagian konsumen yang tidak mampu
membeli produk tersebut. Jadi, penetapan harga batas maksimum atas suatu produk adalah
berada di bawah harga keseimbangan pasar dari produk tersebut secara legal dan mengikat.
Ini artinya para produsen tidak bisa menjual produk dengan harga yang melebihi harga yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Contoh dari penetapan harga batas maksimum ini misalnya
pada produk bahan bakar minyak (BBM), harga obat-obatan di apotek, tarif angkutan umum,
tarif taksi per kilometer, tarif kereta api, dan lain-lain.
Pengaruh-pengaruh yang timbul dari pengenaan harga batas maksimum antara lain:
a. sebagian konsumen diuntungkan karena membeli dengan harga murah,
b. sebagian produsen dirugikan karena harga jualnya rendah,
c. dapat terjadi kelebihan permintaan (excess demand),
d. dapat terjadi pasar gelap (black market) jika tidak ada pengawasan yang ketat,
e. terjadinya ketidakefisienan dalam perekonomian atau dikenal dengan istilah
kerugian bobot mati (deadweight lose – DWL).
Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang penetapan harga batas maksimum ini,
dapat dilihat gambar berikut.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
27
P
B Ps
C E
Pe
D F
Pmaks
G
Pd
Q
Qs Qe Qd
Berdasarkan gambar di atas, dapat dihitung surplus konsumen (CS), surplus produsen
(PS), surplus total atau kesejahteraan total (W), dan kerugian bobot mati (DWL) sebelum dan
sesudah penetapan harga batas maksimum. Perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Kelebihan permintaan yang terjadi dalam hal ini dapat dihitung dengan: KPd Qd Q s
Keterangan KPd : kelebihan permintaan yang terjadi
Qd : jumlah produk yang diminta konsumen
Qs : jumlah produk yang ditawarkan produsen
Salah satu solusi yang dapat dilakukan pemerintah dalam menangani dampak-dampak
yang timbul akibat penetapan harga batas maksimum antara lain pemerintah harus
menyediakan barang lebih banyak sesuai dengan jumlah permintaan yang ada di masyarakat.
Penambahan barang ini bisa dilakukan dengan memberikan subsidi, mengimpor barang,
mengurangi pajak, dan lain-lain.
Contoh 4
Jika diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah P 120 4Q , fungsi penawarannya
adalah P 30 5Q , dan harga batas maksimum dari pemerintah atas barang tersebut sebesar
Rp60, hitunglah:
a. berapa jumlah yang diminta oleh konsumen dan jumlah yang ditawarkan oleh produsen
di pasar?
b. berapa besar kelebihan permintaan yang terjadi di pasar?
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
28
c. berapa besar perubahan pada surplus konsumen dan surplus produsen?
d. berapa besar kerugian bobot mati yang terjadi?
Jawab:
Diketahui: Fungsi permintaan Pd 120 4Q Pmaks = 60
Fungsi penawaran Ps 30 5Q
Ditanya: a. Qd dan Qs saat P = 60
b. KPd
c. ΔCS dan ΔPS
d. DWL
Jawaban:
a. Jumlah produk yang diminta oleh konsumen:
P 120 4Qd 60 120 4Qd 60 4Qd
Q d 15
Jumlah yang ditawarkan oleh produsen:
P 30 5Qs 60 30 5Qs 30 5Qs
Qs 6
b. Kelebihan permintaan yang terjadi:
KPd Qd Qs
15 6
9
A
96
B Ps = 30 + 5Q
C E
80
D F
60
G
Pd = 120 – 4Q
Q
6 10 15
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
29
(10 6) (96 80)
C 32
2
ΔCS = 120 – 32 = 88
Apabila diminta untuk membuat hasil analisis dari grafik, maka tentukan terlebih
dahulu nilai dari masing-masing variabel (A, B, C, D, F, G), kemudian sajikan dalam bentuk
tabel.
6 (120 96)
A 72 ; B 6 (96 80) 96
2
(10 6) (96 80)
C 32 ; D 6 (80 60) 120
2
(10 6) (80 60) 6 (60 30)
F 40 ; G 90
2 2
Tabel Sebelum Pmaks Setelah Pmaks Perubahan
Analisis (1) (2) (3) = (2) – (1)
Surplus Konsumen
A + B + C = 200 A + B + D = 288 D – C = 88
(CS)
Surplus Produsen
D + F + G = 250 G = 90 – D – F = –160
(PS)
Kesejahteraan Total A+B+C+D+F+G A+B+D+G
– C – F = –72 = DWL
(W = CS + PS) = 450 = 378
Serupa dengan penetapan harga batas maksimum, pemerintah terkadang juga bisa
menetapkan harga batas minimum (price floor) atas suatu produk di pasar tertentu karena
pemerintah menganggap bahwa harga produk tersebut terlalu rendah. Penetapan harga batas
minimum ini bertujuan untuk melindungi sebagian produsen yang tidak mampu menjual
produknya pada harga keseimbangan pasar. Jadi, penetapan harga batas minimum atas suatu
produk adalah berada di atas harga keseimbangan pasar dari produk tersebut secara legal dan
mengikat. Ini berarti para produsen harus menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga
keseimbangan pasar sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Contoh dari
penetapan harga batas minimum ini misalnya pada produk-produk pertanian atau upah
minimum provinsi (UMP) yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Pengaruh-pengaruh yang timbul dari pengenaan harga batas minimum antara lain:
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
30
a. sebagian produsen diuntungkan karena harga jual produk lebih tinggi,
b. sebagian konsumen dirugikan karena harga belinya tinggi,
c. dapat terjadi kelebihan penawaran (excess supply),
d. terjadinya ketidakefisienan dalam perekonomian atau dikenal dengan istilah
kerugian bobot mati (deadweight lose – DWL).
Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang penetapan harga batas minimum ini,
dapat dilihat gambar berikut.
P
A
Pmin Ps
H
B
C E
Pe
F X (daerah yang diarsir)
D
Pd
Q
Qd Qe Qs
Berdasarkan gambar di atas, dapat dihitung surplus konsumen (CS), surplus produsen
(PS), surplus total atau kesejahteraan total (W), dan kerugian bobot mati (DWL) sebelum dan
sesudah penetapan harga batas maksimum. Perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Kelebihan penawaran yang terjadi dalam hal ini dapat dihitung dengan: KPs Q s Q d
Keterangan KPs : kelebihan penawaran yang terjadi
Qd : jumlah produk yang diminta konsumen
Qs : jumlah produk yang ditawarkan produsen
Salah satu solusi yang dapat dilakukan pemerintah dalam menangani dampak-dampak
yang timbul akibat penetapan harga batas minimum antara lain pemerintah biasanya
melakukan pembelian langsung kepada para produsen, seperti bulog.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
31
Contoh 5
Jika diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah P 120 4Q , fungsi penawarannya
adalah P 30 2Q , dan harga batas minimum yang ditetapkan pemerintah atas barang
tersebut sebesar Rp80, hitunglah:
a. berapa jumlah yang diminta oleh konsumen dan jumlah yang ditawarkan oleh produsen
di pasar?
b. berapa besar kelebihan penawaran yang terjadi di pasar?
c. berapa besar perubahan pada surplus konsumen dan surplus produsen?
d. berapa besarnya perubahan beban pemerintah?
e. berapa besar kerugian bobot mati yang terjadi?
Jawab:
Diketahui: Fungsi permintaan Pd 120 4Q Pmin = 80
Fungsi penawaran Ps 30 2Q
Ditanya: a. Qd dan Qs saat P = 80
b. KPs
c. ΔCS dan ΔPS
d. Gov
e. DWL
Jawaban:
a. Jumlah produk yang diminta oleh konsumen:
P 120 4Qd 80 120 4Qd 40 4Qd
Q d 10
Jumlah yang ditawarkan oleh produsen:
P 30 2Qs 80 30 2Qs 50 2Qs
Q s 25
b. Kelebihan penawaran yang terjadi:
KPs Qs Qd
25 10
15
A
Ps = 30 + 2Q
80
H
B
C E
60
F X
D
Pd = 120 – 4Q
Q
10 15 25
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
32
c. Berdasarkan Tabel 2, perubahan pada surplus konsumennya adalah:
ΔCS = – B – C
B 10 (80 60) 200
(15 10) (80 60)
C 50
2
ΔCS = – 200 – 50 = – 250
Apabila diminta untuk membuat hasil analisis dari grafik, maka tentukan terlebih
dahulu nilai dari masing-masing variabel (A, B, C, D, F, H, X), kemudian sajikan dalam
bentuk tabel.
10 (120 80)
A 200 ; B 10 (80 60) 200
2
(15 10) (80 60) 10 [(60 50) (60 30)]
C 50 ; D 200
2 2
(15 10) (60 50) (25 10) (80 60)
F 25 ; H 150
2 2
X (25 10) 80 1200
Tabel Sebelum Pmin Setelah Pmin Perubahan
Analisis (1) (2) (3) = (2) – (1)
Surplus Konsumen
A + B + C = 450 A = 200 – B – C = –250
(CS)
Surplus Produsen B+C+D+F+H
D + F = 225 B + C + H = 400
(PS) = 625
Beban Pemerintah
0 – X = –1200 – X = –1200
(Gov)
Kesejahteraan Total A+B+C+D+F A+B+C+D+F+H–X
H – X = –1050 = DWL
(W = CS + PS + Gov) = 675 = –375
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
33
5. Pengaruh Kuota Produksi terhadap Kesejahteraan
Kebijakan lain yang dilakukan pemerintah dalam rangka membantu para produsen agar
harga jual produknya di atas harga keseimbangan pasar adalah dengan cara menganjurkan
para produsen/perusahaan untuk membatasi/mengurangi jumlah produk mereka untuk dijual
di pasar. Hal ini dikenal dengan istilah kuota produksi. Kebijakan kuota ini biasanya
dilakukan pada produk-produk di sektor pertanian untuk membantu para petani sebagai
produsen.
Keputusan pemerintah dalam menetapkan jumlah kuota tentunya harus mengkaji secara
saksama berapa jumlah kuota yang tepat agar bisa menaikkan harga jual produk tersebut.
Kenaikan harga jual produk ini akan berdampak bagi para konsumen yang ada di pasar, yang
ditandai dengan berkurangnya surplus konsumen. Selain itu, kenaikan harga jual produk juga
akan menimbulkan kerugian bobot mati (deadweight lose – DWL).
Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang penetapan kuota produksi ini, dapat
dilihat gambar berikut.
P
S’
A
Ps
B
C E
Pe
F
D
Pd
Q
Qd Qe Qs
Berdasarkan gambar di atas, dapat dihitung surplus konsumen (CS), surplus produsen
(PS), surplus total atau kesejahteraan total (W), dan kerugian bobot mati (DWL) sebelum dan
sesudah penetapan kuota produksi. Perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Contoh 6
Jika diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah P 120 4Q , fungsi penawarannya
adalah P 30 2Q , dan jumlah kuota produksi yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar
10 unit, hitunglah:
a. berapa harga yang harus dibayar konsumen setelah adanya penetapan kuota produksi?
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
34
b. berapa besar perubahan pada surplus konsumen dan surplus produsen?
c. berapa besar kerugian bobot mati yang terjadi?
Jawab:
Diketahui: Fungsi permintaan Pd 120 4Q S’ = 10 unit
Fungsi penawaran Ps 30 2Q
Ditanya: a. Pd saat Qd = S’ = 80
b. ΔCS dan ΔPS
c. DWL
Jawaban:
a. Harga yang harus dibayar konsumen setelah adanya penetapan kuota produksi 10 unit:
P 120 4Qd P 120 4(10) P 120 40
P 80
A
Ps = 30 + 2Q
80
B
C E
60
F
D
Pd = 120 – 4Q
Q
10 15 25
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
35
c. Besar kerugian bobot mati yang terjadi adalah:
DWL = – C – F = –50 – 25 = –75
Apabila diminta untuk membuat hasil analisis dari grafik, maka tentukan terlebih
dahulu nilai dari masing-masing variabel (A, B, C, D, F, H, X), kemudian sajikan dalam
bentuk tabel.
10 (120 80)
A 200 ; B 10 (80 60) 200
2
(15 10) (80 60) 10 [(60 50) (60 30)]
C 50 ; D 200
2 2
(15 10) (60 50)
F 25
2
Analisis pulang pokok ini berkaitan dengan penerimaan total dan biaya produksi total.
Secara matematis, penerimaan total dan biaya produksi total ini dinyatakan sebagai fungsi
linear.
Penerimaan total (total revenue) merupakan fungsi dari jumlah produk yang dijual;
secara matematis dapat dituliskan TR = f (Q). Lebih lanjut lagi, penerimaan total ini adalah
perkalian antara harga produk per unit dan jumlah produk yang dijual; secara matematis
dapat dituliskan:
TR P Q
dengan TR : penerimaan total
P : harga produk per unit
Q : jumlah produk yang dijual
Biaya produksi total (total cost) merupakan fungsi dari jumlah yang dihasilkan; secara
matematis dapat dituliskan TC = f (Q). Lebih lanjut lagi, biaya produksi total ini terdiri atas
dua jenis biaya, yaitu:
a. biaya tetap total (fixed cost); biaya tetap total tidak bergantung pada jumlah
produk yang dihasilkan, sehingga biaya ini dikatakan konstan. Sebagai contoh,
biaya sewa gedung, biaya kebersihan, biaya perawatan gedung, dan sebagainya.
Biaya tetap total disimbolkan FC.
b. biaya variabel total (variable cost); biaya variabel total ini bergantung pada
jumlah produk yang dihasilkan, artinya jika jumlah produk yang dihasilkan
berubah, maka biaya variabel total juga akan berubah.
Biaya variabel total disimbolkan VC, dengan VC = V ∙ Q, dimana V adalah biaya
variabel per unit dan Q adalah jumlah produk yang dihasilkan.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
36
Secara matematis, biaya produksi total dapat dituliskan:
TC FC VC FC V Q
dengan TC : biaya produksi total
FC : biaya tetap total
VC : biaya variabel total
V : biaya variabel per unit
Q : jumlah produk yang dihasilkan
Apabila penerimaan total suatu perusahaan dari hasil penjualan produknya hanya sama
dengan biaya produksi total yang dikeluarkan perusahaan, maka perusahaan tidak
mendapatkan laba ataupun rugi. Keadaan yang seperti ini disebut sebagai pulang pokok/titik
impas.
Dengan demikian, analisis pulang pokok (break even point) adalah analisis jumlah
produk (Q) yang diinginkan produsen dimana penerimaan total (TR) dari hasil penjualan
produk hanya cukup untuk menutupi biaya produksi total (TC) yang dikeluarkan produsen.
Secara matematis, analisis pulang pokok ini dapat dituliskan:
TR TC
Secara geometri, titik pulang pokok adalah perpotongan antara kurva penerimaan total dan
kurva biaya produksi total. Hal ini ditunjukkan pada gambar berikut.
TR, TC
TR
TC
BEP
Rp
Q
0 QBEP
Beberapa rumus yang biasa digunakan dalam analisis pulang pokok adalah:
FC FC
Q ; TR
P V V
1
P
dengan TR : penerimaan total
TC : biaya produksi total
FC : biaya tetap total
P : harga produk per unit
V : biaya variabel per unit
Q : jumlah produk yang dihasilkan
P–V : kontribusi laba/margin laba
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
37
Contoh 7
Suatu perusahaan menghasilkan produknya dengan biaya variabel per unit Rp4.000,00 dan
harga jual per unit Rp12.000,00. Pihak manajemen menetapkan bahwa biaya tetap dari
operasinya sebesar Rp2.000.000,00.
a. Tentukanlah berapa jumlah produk yang harus dijual agar mencapai pulang pokok !
b. Gambarkan titik pulang pokok tersebut dalam satu diagram !
Jawab:
Diketahui: V = 4.000
P = 12.000
FC = 2.000.000
Ditanya: a. Q
b. grafik
Jawaban:
a. Jumlah produk yang harus dihasilkan agar mencapai pulang pokok adalah:
FC
Q
P V
2.000.000
(12.000 4.000)
2.000.000
8.000
250 unit
b. Sebelum menggambar grafik, terlebih dahulu cari berapa penerimaan total yang didapat
(TR) atau biaya produksi total yang dikeluarkan (TC) saat mencapai pulang pokok.
FC 2.000.000 2.000.000
TR 3.000.000
V 4.000 2
1 1
P 12.000 3
TR, TC
TR = 12000 Q
BEP
3.000.000 TC = 2000000 + 4000 Q
Q
0 250
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
38
LATIHAN SOAL
2 3 1
4. Diketahui Pd 9 Q dan Ps Q . Bila barang tersebut dikenakan pajak sebesar
3 2 3
15%, hitunglah harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah kena pajak!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
39
7. Fungsi permintaan suatu produk adalah P 4 2Q dan fungsi penawarannya adalah
P Q 2.
a. Berapa besarnya penerimaan pemerintah jika setiap unit barang dikenakan pajak
sebesar Rp0,50 per unit?
b. Berapa besarnya pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan subsidi jika
diberikan Rp0,50 per unit?
c. Tentukan besarnya surplus konsumen dan produsen sebelum kena pajak dan
subsidi!
d. Gambarkan grafiknya setelah kena pajak dan subsidi!
10. Diberikan grafik penetapan kebijakan pemerintah terhadap harga maksimum suatu
produk sebagai berikut.
P
E Ps = 8 + 2Q
25
Pd = 60 – 2Q
Q
a. Berapakah besar kelebihan permintaan yang terjadi?
b. Buatlah tabel analisis terhadap grafik di atas!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
40
11. Jika diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah Q 80 2P , fungsi
penawarannya adalah Q 2P 20 , dan jumlah kuota produksi yang ditetapkan
pemerintah adalah sebesar 20 unit, hitunglah:
a. berapa harga yang harus dibayar konsumen setelah adanya penetapan kuota
produksi?
b. berapa besar perubahan pada surplus konsumen dan surplus produsen?
c. berapa besar kerugian bobot mati yang terjadi?
12. Suatu perusahaan yang menghasilkan suatu barang menjual barang tersebut dengan
harga Rp90,- per unit. Biaya tetap yang dikeluarkan Rp20.000,- dan biaya variabel per
unitnya Rp40,-.
a. Berapa besar kontribusi marginnya!
b. Berapa banyak barang yang dijual ketika mencapai pulang pokok!
c. Gambarkanlah grafik untuk kasus di atas!
13. PT. Torabika Eka Semesta menjual produk “Energen” per unit produk Rp12.000,00.
Biaya per unit Energen Rp8.000,00. Manajemen menetapkan bahwa biaya per bulan
perusahaan adalah Rp36.000.000,00.
a. Tulislah fungsi-fungsi untuk kasus di atas secara aljabar!
b. Berapa jumlah unit produk yang terjual supaya mencapai titik impas!
c. Jika ingin PT Torabika ingin mendapat laba Rp20.000.000,00, berapa jumlah unit
produk yang harus dipasarkan oleh PT Torabika!
d. Gambarlah grafik break even point untuk kasus di atas!
14. Zaman sekarang banyak pengusaha kecil-menengah bergerak di bidang catering menu
makanan sehat. Jojo Catering merupakan perusahaan yang sedang berkembang. Target
perusahaan Jojo yaitu dapat memproduksi 2500 porsi box catering per bulan yang bisa
dipesan melalui pre-order. Harga per porsi box catering sebesar Rp4.000,00.
Sedangkan, biaya yang dikeluarkan Jojo untuk setiap pembuatan box catering sebesar
Rp1.500,00 dan biaya produksi seperti biaya listrik, biaya sewa ruko, dan biaya pesan-
antar mencapai Rp 6.000.000,00 setiap bulannya.
a. Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima Jojo agar tidak mengalami
kerugian?
b. Berapa jumlah unit minimal yang harus diproduksi agar Jojo mendapatkan
untung?
c. Jika setiap bulan Jojo dapat mencapai produksi 2500 box catering, apakah Jojo
mengalami keuntungan atau kerugian? Berapa besarnya?
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
41
BAB V
Pemrograman Linear
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan fungsi linear secara tepat
dalam ekonomi
___________________________________________________________________________
1. Program Linear
2. Metode Grafik
Penyelesaian permasalahan program linear dengan metode grafik ini hanya dapat
dilakukan apabila hanya terdapat dua variabel keputusan, meskipun banyaknya kendala lebih
dari dua.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
42
Dalam metode ini, kendala-kendala yang berbentuk pertidaksamaan linear terlebih
dahulu diubah menjadi persamaan linear agar kita dapat menggambarkan grafiknya.
Penggambaran grafik dalam bidang Cartesius ini hanya diperbolehkan pada kuadran pertama.
Hal ini disebabkan karena semua variabel keputusan yang ada dalam permasalahan program
linear harus bernilai nonnegatif.
Perhatikan Contoh 1 dan Contoh 2 berikut ini.
Contoh 1 (memaksimumkan)
Selesaikanlah model program linear berikut dengan metode grafik.
Maksimumkan 𝑍 = 8000 𝑥1 + 7000 𝑥2
Kendala: 2𝑥1 + 3𝑥2 ≤ 24
2𝑥1 + 𝑥2 ≤ 16
𝑥1 + 4𝑥2 ≤ 28
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
Jawab:
Pertama, gambarkan grafik dari masing-masing kendala dengan mengubahnya menjadi
persamaan linear terlebih dahulu.
X2
16
2𝑥1 + 𝑥2 = 16
2𝑥1 + 3𝑥2 = 24
8
7
𝑥1 + 4𝑥2 = 28
X1
8 12 28
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
43
X2
16
8
7
X1
8 12 28
Setelah menentukan daerah kelayakan, tentukanlah koordinat titik-titik potong pada daerah
kelayakan.
X2
Titik potong antara
16
2𝑥1 + 3𝑥2 = 24
dan
𝑥1 + 4𝑥2 = 28
adalah:
12 32
,
5 5
X1
8 12 28
Setelah mendapatkan koordinat titik-titik potong pada daerah kelayakan, substitusi titik-titik
potong tersebut ke fungsi tujuannya, yaitu 𝑍 = 8000 𝑥1 + 7000 𝑥2 .
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
44
12 32 12 32
, → 𝑍 = 8000 5 + 7000 5 = 64000
5 5
6,4 → 𝑍 = 8000 6 + 7000 4 = 76000
Karena tujuannya adalah memaksimumkan, maka nilai yang diambil adalah nilai yang
terbesar, yaitu 76000 dengan 𝑥1 = 6 dan 𝑥2 = 4.
Dengan demikian,
nilai optimal : 76000
titik optimal : 𝑥1 = 6 dan 𝑥2 = 4
Contoh 2 (meminimumkan)
Selesaikanlah model program linear berikut dengan metode grafik.
Minimumkan 𝑍 = 10000 𝑥1 + 15000 𝑥2
Kendala: 30𝑥1 + 15𝑥2 ≥ 900
40𝑥1 + 80𝑥2 ≥ 2400
20𝑥1 + 90𝑥2 ≥ 1800
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
Jawab:
Pertama, gambarkan grafik dari masing-masing kendala dengan mengubahnya menjadi
persamaan linear terlebih dahulu.
X2
60
20
20𝑥1 + 90𝑥2 = 1800
X1
30 60 90
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
45
daerah kelayakan berdasarkan kendala-kendala yang ada. Berikut adalah daerah
kelayakannya.
X2
60
30
20
X1
30 60 90
Setelah menentukan daerah kelayakan, tentukanlah koordinat titik-titik potong pada daerah
kelayakan.
X1
30 60 90
Setelah mendapatkan koordinat titik-titik potong pada daerah kelayakan, substitusi titik-titik
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
46
potong tersebut ke fungsi tujuannya, yaitu 𝑍 = 10000 𝑥1 + 15000 𝑥2 .
Karena tujuannya adalah meminimumkan, maka nilai yang diambil adalah nilai yang terkecil,
yaitu 500000 dengan 𝑥1 = 20 dan 𝑥2 = 20.
Dengan demikian,
nilai optimal : 500000
titik optimal : 𝑥1 = 20 dan 𝑥2 = 20
3. Metode Aljabar
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
47
Fungsi Tujuan: Minimumkan 𝑍 = 1500𝑥1 + 2100𝑥2 + 0𝑥3 + 0𝑥4 + 0𝑥5
Kendala: 30𝑥1 + 15𝑥2 − 𝑥3 = 900
40𝑥1 + 80𝑥2 − 𝑥4 = 2400
20𝑥1 + 90𝑥2 − 𝑥5 = 1800
2. Menentukan banyaknya penyelesaian dasar dengan menggunakan rumus berikut
n!
m ! (n m)!
dengan : n = jumlah variabel
m = jumlah persamaan
3. Dari sejumlah penyelesaian dasar ini akan muncul dua kemungkinan, yaitu nilai
penyelesaian yang negatif atau nilai penyelesaian yang nonnegatif.
Nilai penyelesaian yang negatif disebut sebagai nilai penyelesaian yang tidak layak;
nilai penyelesaian yang nonnegatif disebut sebagai nilai penyelesaian yang layak (basic
feasible solutions).
Dalam langkah ini, pilihlah nilai penyelesaian yang layak.
4. Substitusi semua nilai penyelesaian yang layak ke dalam fungsi tujuan untuk
mendapatkan nilai maksimum atau nilai minimum.
Contoh 3
Selesaikanlah model program linear berikut dengan metode aljabar.
Maksimumkan 𝑍 = 8000 𝑥1 + 7000 𝑥2
Kendala: 2𝑥1 + 3𝑥2 ≤ 24
2𝑥1 + 𝑥2 ≤ 16
𝑥1 + 4𝑥2 ≤ 28
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
Jawab:
Maksimumkan 𝑍 = 8000 𝑥1 + 7000 𝑥2 → Maksimumkan 𝑍 = 8000𝑥1 + 7000𝑥2
+0𝑥3 + 0𝑥4 + 0𝑥5
Kendala: 2𝑥1 + 3𝑥2 ≤ 24 → Kendala: 2𝑥1 + 3𝑥2 + 𝑥3 = 24
2𝑥1 + 𝑥2 ≤ 16 2𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥4 = 16
𝑥1 + 4𝑥2 ≤ 28 𝑥1 + 4𝑥2 + 𝑥5 = 28
Ini berarti terdapat 5 variabel dan 3 persamaan, sehingga banyaknya kasus dalam
penyelesaian dengan menggunakan metode aljabar adalah:
n! 5! 5!
10 kasus
m! (n m)! 3! (5 3)! 3! 2!
Variabel Layak/
Kasus
𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 Tidak Layak
1 0 0 24 16 28 Layak
2 0 8 0 8 –4 Tidak Layak
3 0 16 –24 0 –36 Tidak Layak
4 0 7 3 9 0 Layak
5 12 0 0 –8 16 Tidak Layak
6 8 0 8 0 20 Layak
7 28 0 –32 –40 0 Tidak Layak
8 6 4 0 0 6 Layak
9 12/5 32/5 0 24/5 0 Layak
10 36/7 40/7 –24/7 0 0 Tidak Layak
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
48
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 5 kasus yang memiliki nilai penyelesaian yang layak, yaitu
kasus 1, 4, 6, 8, dan 9. Selanjutnya, masukkan nilai-nilai 𝑥1 dan 𝑥2 pada kasus-kasus tersebut
ke dalam fungsi tujuan.
Karena tujuannya adalah memaksimumkan, maka nilai yang diambil adalah nilai yang
terbesar (kasus ke-8), yaitu 76000 dengan 𝑥1 = 6 dan 𝑥2 = 4.
Dengan demikian,
nilai optimal : 76000
titik optimal : 𝑥1 = 6 dan 𝑥2 = 4
Hasil pada Contoh 3 di atas sama dengan hasil yang diperoleh pada Contoh 1 yang
pengerjaannya dengan menggunakan metode grafik. Selanjutnya, cobalah kerjakan Contoh 2
dengan menggunakan metode aljabar.
Rumusan masalah yang dinyatakan dalam bentuk hubungan atau ekspresi matematika
dinamakan sebagai model matematika.
Langkah-langkah dalam membuat model matematika pada program linear:
1. menentukan variabel keputusan,
2. memformulasikan fungsi tujuan, dan
3. menetapkan kendala/batasan.
Contoh 4
Sebuah pabrik farmasi menyediakan dua jenis bahan campuran, yaitu campuran A dan
campuran B. Bahan-bahan dasar yang terdapat dalam tiap kg campuran A dan tiap kg
campuran B disajikan pada tabel berikut.
Bahan Dasar I Bahan Dasar II
Campuran A 0,4 kg 0,6 kg
Campuran B 0,8 kg 0,2 kg
Dengan menggunakan bahan campuran A dan campuran B akan dibuat campuran C.
Campuran C sekurang-kurangnya mengandung bahan I sebanyak 4 kg dan bahan II sebanyak
3 kg. Harga tiap kg campuran A adalah Rp20.000,00 dan tiap kg campuran B adalah
Rp10.000,00.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
49
Formulasikan model matematika di atas jika pemilik pabrik ingin mengeluarkan biaya
semurah mungkin dalam pembuatan campuran C!
Jawab:
Langkah 1 → Menentukan Variabel Keputusan
𝑥1 : campuran A (dalam kg)
𝑥2 : campuran B (dalam kg)
Langkah 2 → Memformulasikan Fungsi Tujuan
Perhatikan pada soal bahwa pemilik pabrik ingin mengeluarkan biaya semurah mungkin.
Jadi, yang masuk dalam fungsi tujuan 𝑍 adalah yang berhubungan dengan biaya, sehingga:
“Minimumkan 𝑍 = 20.000 𝑥1 + 10.000 𝑥2 ”
Langkah 3 → Menetapkan Kendala/Batasan
Bahan I dalam campuran C sebanyak 0,4 kg campuran A dan 0,8 campuran B, dan sekurang-
kurangnya 4 kg. Maka,
“0,4 𝑥1 + 0,8 𝑥2 ≥ 4”
Bahan II dalam campuran C sebanyak 0,6 kg campuran A dan 0,2 kg campuran B, dan
sekurang-kurangnya 3 kg. Maka,
“0,6 𝑥1 + 0,2 𝑥2 ≥ 3”
Karena 𝑥1 dan 𝑥2 menyatakan berat, maka: “𝑥1 ≥ 0 dan 𝑥2 ≥ 0”.
Contoh 5
Sebuah industri kecil memproduksi dua jenis barang (barang A dan barang B) dengan
menggunakan dua mesin (mesin I dan mesin II). Satu unit barang A dibuat dengan
mengoperasikan mesin I selama 2 menit dan mesin II selama 4 menit, sedangkan satu unit
barang B dibuat dengan mengoperasikan mesin I selama 8 menit dan mesin II selama 4
menit. Waktu kerja maksimal per hari untuk mesin I dan mesin II adalah selama 480 menit.
Keuntungan bersih yang diperoleh dari tiap satu unit barang A adalah Rp250,00/hari dan tiap
satu unit barang B adalah Rp500,00/hari. Gunakan metode simpleks untuk menentukan:
a. komposisi barang A dan barang B agar mencapai keuntungan terbesar,
b. keuntungan terbesar yang diperoleh per harinya.
Jawab:
Variabel keputusannya adalah:
𝑥1 : barang A
𝑥2 : barang B
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
50
2𝑥1 + 8𝑥2 = 480 4𝑥1 + 4𝑥2 = 480
𝑥1 = 0 → 𝑥2 = 60 𝑥1 = 0 → 𝑥2 = 120
𝑥2 = 0 → 𝑥1 = 240 𝑥2 = 0 → 𝑥1 = 120
Koord : (0,60) & (240,0) Koord : (0,120) & (120,0)
X2
Titik potong antara
2𝑥1 + 8𝑥2 = 480
dan
120 4𝑥1 + 4𝑥2 = 480
adalah:
80,40
X1
120 240
Karena tujuannya adalah memaksimumkan, maka nilai yang diambil adalah nilai yang
terbesar, yaitu 40000 dengan 𝑥1 = 80 dan 𝑥2 = 40.
Dengan demikian,
nilai optimal : 40000
titik optimal : 𝑥1 = 80 dan 𝑥2 = 40
a. Komposisi barang A (𝑥1 ) dan barang B (𝑥2 ) agar mencapai keuntungan yang terbesar
adalah:
- barang A harus diproduksi sebanyak 80 unit
- barang B harus diproduksi sebanyak 40 unit
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
51
LATIHAN SOAL
1. Badu hendak mengangkut sedikitnya 60 ton barang dari gudang ke tokonya. Untuk
keperluan itu, ia menyewa dua jenis truk, yaitu truk jenis I dengan kapasitas 3 ton dan
jenis II dengan kapasitas 2 ton. Biaya sewa untuk setiap jenis truk I adalah Rp25.000,00
sekali jalan dan biaya sewa untuk setiap jenis truk II adalah Rp20.000,00 sekali jalan.
Dengan cara sewa demikian, ia diharuskan menyewa truk itu sekurang-kurangnya 24
truk.
a. Formulasikanlah model matematika di atas jika Badu ingin mengeluarkan biaya
sekecil mungkin!
b. Tentukan komposisi truk yang harus ia sewa agar biaya yang dikeluarkan sekecil
mungkin!
2. Suatu perusahaan memproduksikan dua macam produk. Setiap produk harus melewati
dua bagian perakitan, A dan B. Setiap unit produk I memerlukan 4 jam di A dan 4 jam
di B. Sedangkan, setiap unit produk II membutuhkan 3 jam di A dan 1 jam di B.
Sumber daya yang tersedia di bagian perakitan A adalah 110 jam dan bagian perakitan
B adalah 90 jam. Profit bersih pada setiap unit produk I dan II adalah Rp10.000,00 dan
Rp6.000,00 secara berturut-turut. Perusahaan ingin memperoleh laba yang sebesar
mungkin.
a. Tentukan kombinasi optimal dari produk I dan produk II yang harus diproduksi!
b. Berapakah laba maksimum yang bisa diperoleh perusahaan tersebut?
3. Suatu perusahaan ingin memproduksi dua macam produk, yaitu komputer dan radio.
Berdasarkan pengalaman masing-masing departemen, proses untuk menghasilkan
produk komputer di departemen I memerlukan 2 jam tenaga kerja, di departemen II
memerlukan 2 jam tenaga kerja, dan di departemen III memerlukan 1 jam tenaga kerja.
Sedangkan, proses untuk menghasilkan produk radio di departemen I memerlukan 3
jam tenaga kerja, di departemen II memerlukan 1 jam tenaga kerja, dan di departemen
III memerlukan 4 jam tenaga kerja. Sumber daya perusahaan yang tersedia untuk
menghasilkan kedua jenis produk tersebut masing-masing berturut-turut adalah 24 jam
tenaga kerja untuk departemen I, 16 jam tenaga kerja untuk departemen II, dan 27 jam
tenaga kerja untuk departemen III. Perusahaan telah mengetahui bahwa setiap unit
produk komputer akan memberikan keuntungan Rp8.000,00 dan setiap unit produk
radio akan memberikan keuntungan sebesar Rp7.000,00. Tulislah bentuk
pertidaksamaannya dan berapa kombinasi optimal dari produk-produk tersebut yang
dapat memaksimumkan laba?
4. Suatu pabrik mempunyai fasilitas produksi untuk menghasilkan dua produk yang
berbeda. Masing-masing produk memerlukan tiga bagian operasi yang berbeda, yakni
penggilingan, perakitan, dan pengujian. Produk A memerlukan 30, 40, dan 20 menit
untuk menggiling, merakit, dan menguji secara berturut-turut. Produk B membutuhkan
15, 80, dan 90 menit untuk menggiling, merakit, dan menguji secara berturut-turut.
Sumber daya yang tersedia untuk ketiga bagian operasi ini masing-masing adalah
paling sedikit 15 jam untuk waktu penggilingan, 40 jam untuk waktu perakitan, dan 30
jam untuk waktu pengujian. Untuk menghasilkan 1 unit produk A mengeluarkan biaya
sebesar Rp10.000,00 dan 1 unit produk B mengeluarkan biaya sebesar Rp15.000,00.
Tentukan kondisi optimal dari masing-masing produk agar biaya yang dikeluarkan
pabrik sekecil mungkin!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
52
5. Pemilik perusahaan mempunyai persediaan tiga macam bahan mentah, yang masing-
masing tersedia 24, 18, dan 36 satuan. Dia ingin memproduksi dua macam barang
dengan menggunakan tiga macam bahan mentah tersebut. Satu unit barang I
memerlukan 4, 2, dan 3 unit bahan mentah pertama, kedua, dan ketiga. Satu unit barang
II memerlukan 6, 1, dan 9 unit bahan mentah pertama, kedua, dan ketiga. Jika semua
hasil produksi dijual, satu unit barang I laku dengan harga Rp 50.000,00 dan satu unit
barang II laku dengan harga Rp 80.000,00. Gunakan metode aljabar untuk menghitung
berapa banyak unit barang I dan II yang harus diproduksi agar hasil penjualannya
maksimum!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
53
BAB VI
Matriks dan Vektor
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan matriks secara tepat dalam
ekonomi
___________________________________________________________________________
Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi
atau persegi panjang yang terdiri dari baris-baris dan kolom-kolom. Nama dari suatu matriks
biasanya dilambangkan dengan huruf kapital. Beberapa istilah dasar berkaitan dengan
matriks yaitu:
a. baris suatu matriks adalah bagian susunan bilangan yang dituliskan mendatar atau
horisontal dalam matriks.
b. kolom suatu matriks adalah bagian yang dituliskan tegak atau vertikal dalam
matriks.
c. elemen / unsur / entri suatu matriks adalah bilangan-bilangan (real atau kompleks)
yang menyusun matriks itu.
d. ordo adalah ukuran suatu matriks yang ditentukan oleh banyaknya baris kali
banyaknya kolom. Contoh: matriks A memiliki 2 baris dan 3 kolom, maka ordo
matriks itu adalah 2 3 , dan dinotasikan A23 .
Vektor adalah matriks khusus yang mempunyai satu baris atau satu kolom saja. Ada
dua macam vektor, yaitu vektor baris dan vektor kolom.
Vektor baris adalah matriks yang hanya terdiri dari dari satu baris. Sebagai contoh:
2 0; −1 3 −5 ; 1 4 6 3 5
Vektor kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolom. Sebagai contoh:
3
2
−7 1
1 ; ;
−11 7
2 5
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
54
2. Operasi Matriks
Contoh 1
2 −3 1 0 −4 1
Diketahui 𝐴 = dan 𝐵 = .
3 5 −9 7 6 −6
Tentukanlah 𝐴 + 𝐵 dan 𝐴 − 𝐵 !
Jawab:
2 −3 1 0 −4 1 2 + 0 −3 + (−4) 1+1
𝐴+𝐵 = + =
3 5 −9 7 6 −6 3+7 5+6 −9 + (−6)
2 −7 2
𝐴+𝐵 =
10 11 −15
2 −3 1 0 −4 1 2 − 0 −3 − (−4) 1−1
𝐴−𝐵 = − =
3 5 −9 7 6 −6 3−7 5−6 −9 − (−6)
2 1 0
𝐴−𝐵 =
−4 −1 −3
Perkalian skalar dengan matriks yaitu: jika bilangan skalar k dikalikan dengan matriks
A, maka kalikan bilangan k dengan semua entri pada A.
Contoh 2
−2 1 9
Diketahui 𝐴 = 3 −7 0 . Tentukanlah 2𝐴 !
8 5 4
Jawab:
−2 1 9 2 × (−2) 2×1 2×9 −4 2 18
2𝐴 = 2 3 −7 0 = 2 × 3 2 × (−7) 2 × 0 = 6 −14 0
8 5 4 2×8 2×5 2×4 16 10 8
Perkalian matriks dengan matriks yaitu: jika matriks A berordo m q dan matriks B
berordo q n , maka ( A B ) adalah suatu matriks C berordo m n yang entri-entrinya
diperoleh dari penjumlahan hasil kali entri-entri pada baris ke-i matriks A dengan entri-entri
pada kolom ke-j matriks B yang bersesuian, dengan i 1, 2, 3, ..., m dan j 1, 2, 3, ..., n .
matriks A berordo m x q; matriks B berordo q x n → bisa dikalikan
matriks A berordo m x p; matriks B berordo q x n → tidak bisa dikalikan
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
55
Contoh 3
7 −9
1 3 5
Diketahui 𝐴 = dan 𝐵 = −1 5 . Hitunglah hasil dari 𝐴 × 𝐵 !
2 4 6
−4 4
Jawab:
7 −9
1 3 5
𝐴×𝐵 = × −1 5
2 4 6
−4 4
1 × 7 + 3 × −1 + 5 × −4 1 × −9 + 3 × 5 + (5 × 4)
𝐴×𝐵 =
2 × 7 + 4 × −1 + 6 × −4 2 × −9 + 4 × 5 + (6 × 4)
−16 26
𝐴×𝐵 =
−14 26
Matriks nol adalah matriks yang seluruh entrinya berupa bilangan 0. Sebagai contoh:
0 0
0 0
; 0 0 ; 0 0 0
0 0
0 0
Matriks persegi adalah matriks yang banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom.
Sebagai contoh:
1 56 0
9 3
34 7 −83 ;
19 8
2 −9 5
Matriks identitas (𝐼𝑛 ) adalah matriks persegi yang entri pada diagonal utamanya
bernilai 1 dan entri yang lainnya semua bernilai 0. Sebagai contoh:
1 0 0
1 0
= 𝐼2 ; 0 1 0 = 𝐼3
0 1
0 0 1
4. Transpos Matriks
Jika A adalah matriks berordo m n , maka transpos dari A, dinyatakan dengan AT,
didefinisikan sebagai matriks n m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris-baris dan
kolom-kolom dari A, sehingga kolom pertama dari AT adalah baris pertama dari A, kolom
kedua dari AT adalah baris kedua dari A, dan seterusnya.
dalam transpos matriks: baris → kolom
kolom → baris
Jika ordo matriks sedemikian rupa sehingga operasi-operasi berikut dapat dilakukan,
dan k merupakan skalar sebarang, maka sifat-sifat transpos ini berlaku.
(a) ( AT )T A
(b) ( A B)T A T B T
(c) ( A B)T A T B T
(d) (kA)T kA T dengan k adalah suatu konstanta
(e) ( AB)T B T A T
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
56
Contoh 4
−2 1 9
Diketahui 𝐴 = 3 −7 0 . Tentukanlah 𝐴𝑇 !
8 5 4
Jawab:
−2 3 8
𝑇
𝐴 = 1 −7 5
9 0 4
Contoh 5
1 4
Hitunglah determinan dari matriks berikut A .
2 3
Jawab:
1 4
det( A) 1 3 (2) 4 3 8 11
2 3
– +
- Metode Sarrus
a11 a12 a13 a11 a12
A a 21 a 22 a 23 a 21 a 22
a 31 a 32 a 33 a 31 a 32
det A a11a 22 a 33 a12a 23a 31 a13a 21a 32 a13a 22a 31 a11a 23a 32 a12a 21a 33
- Metode Laplace
a11 a12 a13
A a 21 a 22 a 23
a 31 a 32 a 33
a 22 a 23 a 21 a 23 a 21 a 22
det A a11 a12 a13
a 32 a 33 a 31 a 33 a 31 a 32
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
57
Contoh 6
3 2 1
Hitunglah determinan dari matriks berikut A 4 9 16 dengan:
0 2 5
a. metode Sarrus
b. metode Laplace
Jawab:
a. Metode Sarrus
3 2 1 3 2
det( A) 4 9 16 4 9
0 2 5 0 2
– – – + + +
det( A) 3 9 5 (2) (16) 0 1 (4) (2) 1 9 0 3 (16) (2) (2) (4) 5
135 0 8 0 96 40
7
b. Metode Laplace
9 16 4 16 4 9
det A 3 (2) 1
2 5 0 5 0 2
3 (13) (2) (20) 1 (8)
39 40 8
7
6. Invers Matriks
1
A1 adj( A)
det( A)
dengan adj(A) adalah matriks adjoin dari A. Perlu diingat bahwa, suatu matriks persegi A
memiliki invers jika dan hanya jika det(A) ≠ 0.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
58
- Untuk matriks persegi berordo 3 × 3, cari matriks adjoinnya terlebih dahulu. Berikut
adalah langkah-langkah dalam mencari matriks adjoin.
1. Hitung nilai 𝐶𝑖𝑗 untuk setiap entri pada matriks A yaitu, dengan cara menghitung
nilai determinan dari submatriks A dengan menutup baris ke-𝑖 dan kolom ke-𝑗,
lalu:
- jika 𝑖 + 𝑗 merupakan bilangan genap, maka : 𝐶𝑖𝑗 = determinannya × 1
- jika 𝑖 + 𝑗 merupakan bilangan ganjil, maka : 𝐶𝑖𝑗 = determinannya × (−1)
3 1 4
1 4
C21 2 5 6 (1) 24
4 8
1 4 8
2. Setelah mendapatkan nilai 𝐶𝑖𝑗 untuk setiap entri pada matriks A, susunlah
menjadi matriks C(A) berikut ini:
C11 C12 C13
C ( A) C 21 C 22 C 23
C 31 C 32 C 33
3. Matriks adj(A) merupakan transpos dari matriks C(A); dengan kata lain:
C11 C 21 C 31
adj( A) C ( A) T
C 12 C 22 C 32
C13 C 23 C 33
Contoh 7:
2 2 2
Tentukan invers dari A 1 2 3 !
2 3 4
Jawab:
Pertama, cari determinannya terlebih dahulu.
Dengan metode Laplace, maka determinannya adalah:
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
59
2 3 1 3 1 2
det A 2 2 (2)
3 4 2 4 2 3
2 (1) 2 (2) (2) (1)
2 4 2
4
1 2 1
Maka, C A 14 12 2
10 8 2
sehingga
1 14 10
adj A C ( A) 2 12 8
T
1 2 2
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
60
LATIHAN SOAL
Hitunglah: a. A+B e. A T + B T
b. A–B f. det(A)
c. AB g. B -1
d. 2B – A
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
61
BAB VII
Penerapan Matriks dan Vektor
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan matriks secara tepat dalam
ekonomi
___________________________________________________________________________
Analisis Input-Output
Analisis input-output (atau disingkat I-O) ini didasarkan dari gagasan bahwa sistem
perekonomian suatu negara dapat dibagi menjadi sejumlah sektor atau industri yang berbeda-
beda di mana kegiatan antar industri tersebut saling berkaitan. Saling keterkaitan ini berarti
bahwa setiap industri memerlukan input dari industri lainnya untuk menghasilkan output.
Kemudian output ini nantinya juga diperlukan sebagai input oleh industri-industri lainnya
untuk menghasilkan output mereka.
Analisis I-O ini diterapkan untuk menganalisis berbagai sektor ekonomi secara
nasional atau pun regional. Sektor ekonomi terdiri atas sembilan sektor, yaitu:
1. sektor pertanian,
2. sektor pertambangan,
3. sektor industri pengolahan,
4. sektor listrik, gas, dan air bersih,
5. sektor bangunan,
6. sektor perdagangan,
7. sektor angkutan,
8. sektor perbankan, dan
9. sektor jasa.
Tujuan dari analisis I-O ini adalah untuk menentukan berapa banyak tingkat output dari
setiap industri yang harus diproduksi dalam suatu perekonomian supaya dapat memenuhi
total permintaan terhadap produk secara pasti.
Sebagaimana telah diketahui bahwa sistem perekonomian suatu negara terdiri atas
sejumlah industri yang saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, penyederhanaan
terhadap aliran input dan output dalam sistem perekonomian perlu dibuat. Penyederhanaan
ini sering disebut dengan model I-O. Model ini biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel, atau
secara matematis dalam bentuk matriks.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait model I-O ini adalah:
1. Output suatu sektor adalah produk yang dijual kepada sektor/industri lain untuk
memenuhi permintaan akhir (seperti: konsumsi rumah tangga, investasi, permintaan
ekspor-impor, dll) dan permintaan antara (atau permintaan perusahaan).
2. Input suatu sektor adalah pembelian bahan baku dari sektor lain, yaitu input primer
(seperti: jasa dan tenaga kerja, pembayaran pajak tidak langsung, dll) dan input antara
(seperti: bahan dasar habis pakai suatu produk).
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
62
3. Analisis I-O dalam kurun waktu tertentu dapat menghasilkan total input yang sama
banyaknya dengan total output (total input = total output).
Matriks-matriks utama dalam analisis I-O adalah sebagai berikut.
a. Matriks Transaksi
Tabel dasar dari sistem I-O dikenal sebagai matriks transaksi di mana nilai dari data
yang dimasukkan ke dalam matriks transaksi adalah berupa satuan nilai dari berbagai arus
ekonomi yang ada dalam suatu perekonomian selama periode tahun dasar tertentu. Matriks
transaksi dalam perekonomian terbagi menjadi empat kuadran.
Matriks Transaksi dalam Perekonomian
KUADRAN I KUADRAN II
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
63
Jawab:
25 20 10
Diketahui: Entri-entri pada kuadran I-nya adalah: 17 45 13
15 18 12
Ditanya: A
Jawaban:
25 20 10
140 150 95
0,1786 0,1333 0,1053
A 0,1214 0,1368
17 45 13
0,3
140 150 95
0,1071 0,12 0,1263
15 18 12
140 150 95
Sebagai contoh, matriks Leontif dari matriks koefisien input pada Contoh 1 di atas
adalah:
1 0 0 0,1786 0,1333 0,1053
I A 0 1 0 0,1214 0,3 0,1368
0 0 1 0,1071 0,12 0,1263
0,8214 0,1333 0,1053
0,1214 0, 7 0,1368
0,1071 0,12 0,8737
d. Vektor Output
Untuk memperoleh tingkat keseimbangan output (vektor output, disimbolkan X) guna
memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir dalam suatu perekonomian, maka
diperlukan langkah-langkah berikut:
1. buatlah matriks transaksinya,
2. buatlah matriks koefisien input,
3. hitunglah matriks Leontief,
4. carilah invers dari matriks Leontief,
5. kalikanlah invers dari matriks Leontief dengan vektor permintaan akhir D, agar
memperoleh nilai output X.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
64
X = vektor output
I = matriks identitas
A = matriks koefisien input
(I – A) = matriks Leontief
D = vektor permintaan akhir
Contoh 2
Diketahui matriks transaksi perekonomian provinsi Sulawesi Utara tahun 2000 adalah
sebagai berikut.
Matriks Transaksi Perekonomian Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2000
(dalam jutaan rupiah)
(Output)
Output Permintaan Total
Pertanian Industri Jasa
Antara Akhir Output
(Input)
Pertanian 2593 3563 2090 8246 9420 17666
Industri 1585 4072 3064 8721 6566 15287
Jasa 4536 1990 2485 9011 5742 14753
Input
8714 9625 7639 25978
Antara
Input
8952 5662 7114 21728
Primer
Total
17666 15287 14753 47706
Input
Tentukanlah besarnya output yang harus dihasilkan oleh setiap sektor agar dapat memenuhi
tingkat permintaan akhir!
Jawab:
2593 3563 2090
Diketahui: Entri-entri pada kuadran I-nya adalah: 1585 4072 3064
4536 1990 2485
9420
Vektor permintaan akhir: D 6566
5742
Ditanya: X
Jawaban:
Karena matriks transaksinya sudah diketahui, maka langkah berikutnya adalah mencari
matriks koefisien input A,
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
65
2593 3563 2090
17666 15287 14753
0,1468 0, 2331 0,1417
A 0, 0897 0, 2664 0, 2077
1585 4072 3064
17666 15287 14753
0, 2568 0,1302 0,1684
4536 1990 2485
17666 15287 14753
Setelah memperoleh matriks koefisien input, selanjutnya adalah mencari matriks Leontief
beserta dengan inversnya.
1 0 0 0,1468 0, 2331 0,1417
I A 0 1 0 0, 0897 0, 2664 0, 2077
0 0 1 0, 2568 0,1302 0,1684
0,8532 0, 2331 0,1417
0, 0897 0, 7336 0, 2077
0, 2568 0,1302 0,8316
Dengan menggunakan metode Laplace, maka determinan dari matriks Leontief-nya adalah
0, 7336 0, 2077 0, 0897 0, 2077 0, 0897 0, 7336
det I A 0,8532 (0, 2331) (0,1417)
0,1302 0,8316 0, 2568 0,8316 0, 2568 0,1302
0,8532 (0,5830) (0, 2331) (0,1279) (0,1417) (0, 2001)
0, 4975 0, 0298 0, 0283
0, 4393
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
66
0,5830 0,1279 0, 2001
Maka, C I A 0, 2122 0, 6731 0,1709
0,1523 0,1899 0, 6050
sehingga
0,5830 0, 2122 0,1523
adj I A C ( I A) 0,1279 0, 6731 0,1899
T
17666, 2408
X 15286, 4524
14753,1552
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
67
LATIHAN SOAL
1. Tentukan tingkat output yang dibutuhkan dari setiap sektor untuk memenuhi
permintaan akhir jika diketahui matriks koefisien input dan vektor permintaan akhir
sebagai berikut.
0,5 0, 2 10
a. A ; D
0,3 0, 4 6
0, 2 0,3 0, 2 12
b. A 0, 4 0,1 0, 2 ; D 8
0,1 0,3 0, 2 6
2. Tabel berikut menyajikan input yang dibutuhkan oleh sektor produktif untuk
menghasilkan nilai satu dollar.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
68
BAB VIII
Fungsi Nonlinear dan Penerapannya
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan fungsi nonlinear secara
tepat dalam ekonomi
___________________________________________________________________________
1. Fungsi Nonlinear
Setelah mempelajari fungsi linear, jenis fungsi yang berikutnya adalah fungsi nonlinear.
Fungsi nonlinear ini dapat berupa fungsi kuadrat dan fungsi rasional. Pada pertemuan ini,
fungsi nonlinear yang akan dibahas adalah fungsi kuadrat.
2. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat dengan satu variabel bebas adalah fungsi polinomial tingkat dua yang
memiliki bentuk umum:
y = f (x) = ax2 + bx + c
Gambar dari fungsi kuadrat ini berupa garis berbentuk parabola yang terbuka ke atas atau
terbuka ke bawah.
y y
sumbu simetri
titik maksimum
titik minimum
x x
terbuka ke atas terbuka ke bawah
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
69
Grafik memotong sb-x pada Grafik memotong sb-x pada
dua titik, a > 0, D > 0, dan dua titik, a < 0, D > 0, dan
f(x1) = f(x2) = 0 . f(x1) = f(x2) = 0 .
Grafik tidak memotong sb-x, a < 0, D < 0, Grafik menyinggung sb-x, a < 0,
dan f(x) < 0. Kondisi ini disebut sebagai D = 0, dan f(x) ≤ 0.
DEFINIT NEGATIF.
Contoh 1
Gambarkanlah fungsi kuadrat berikut: y = x2 – 8 x + 12.
Jawab:
Perhatikan bahwa a = 1 > 0. Ini berarti bahwa parabolanya terbuka ke atas.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
70
Langkah 1. Menentukan koordinat titik potong terhadap sumbu-x (y = 0)
x2 – 8 x + 12 = 0 → (x – 2) (x – 6) = 0 → x=2 v x=6
y = x2 – 8 x + 12 → y = 02 – 8 (0) + 12 → y = 12
b 8
Persamaan sumbu simetri: x p 4
2a 2(1)
Nilai min: y p
D
(b2 4ac)
(8)2 4(1)(12)
4
4a 4a 4(1)
12
4
x
0 2 6
–4
Fungsi permintaan nonlinear berbentuk parabola yang terbuka ke bawah (a < 0).
Bentuk umum dari fungsi permintaan adalah sebagai berikut.
Pd aQ2 bQ c
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
71
Grafik:
P
Pd aQ2 bQ c
Fungsi penawaran nonlinear berbentuk parabola yang terbuka ke atas (a > 0). Bentuk
umum dari fungsi permintaan adalah sebagai berikut.
Ps aQ2 bQ c
Grafik:
P
Ps aQ2 bQ c
Ps
Pe E
Pd
Q
Qe
Contoh 2
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 24 3Q2 dan fungsi
penawarannya P Q2 2Q 4 .
a. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar!
b. Gambarkanlah dalam sebuah grafik!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
72
Jawab:
Diketahui: Pd 24 3Q2 ; Ps Q2 2Q 4
Ditanya: a. titik keseimbangan E(Qe , Pe)
b. grafik
Jawaban:
a. Syarat keseimbangan pasar: ( Pd Ps )
24 3Q2 Q2 2Q 4
0 Q2 2Q 4 3Q2 24
0 4Q2 2Q 20
0 (2Q 5)(2Q 4) titik keseimbangannya:
5 E (2,12)
Q atau Q 2
2
Ambil nilai Q yang positif.
Jadi, Qe 2 .
Setelah itu, subsitusi Q = 2 ke salah satu persamaan.
P 24 3(2)2 12 Pe 12
P = 24 – 3Q2 → P = 24 – 3(0)2 → P = 24
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
73
P
24
Ps = Q2 + 2 Q + 4
12 E
4
Pd = 24 – 3Q2
Q
0 2 2,83
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
74
LATIHAN SOAL
3. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 50 2Q2 dan fungsi
penawarannya P 2Q 10 .
a. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar!
b. Gambarkanlah dalam sebuah grafik!
4. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 144 Q2 dan fungsi
penawarannya P Q2 8Q 48 .
a. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar!
b. Gambarkanlah dalam sebuah grafik!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
75
BAB IX
Turunan
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan turunan (diferensial)
secara tepat dalam kasus ekonomi
___________________________________________________________________________
Misalkan diketahui fungsi y = f(x) yang terdefinisi dalam daerah asal bilangan real.
Turunan fungsi f(x) terhadap x adalah:
f ( x h) f ( x )
f ( x) lim
h 0 h
dengan catatan jika nilai limit itu ada.
10 x 5(0)
10 x
A T U R A N – 1
Turunan Fungsi Konstan
Jika f (x) = k dengan k adalah konstanta real, maka turunan f (x) adalah:
f ( x) 0
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
76
Contoh 2
Diketahui f ( x) 23 . Tentukanlah f ( x) !
Jawab:
f ( x) 23 f ( x) 0
A T U R A N – 2
Turunan Fungsi Identitas
Jika f (x) sebuah fungsi identitas atau f (x) = x, maka turunan f (x) adalah:
f ( x) 1
A T U R A N – 3
Turunan Fungsi Pangkat
Jika f ( x) x n dengan n bilangan real, maka turunan f (x) adalah:
f ( x) n x n1
Contoh 3
Diketahui f ( x) x 4 . Tentukanlah f ( x) !
Jawab:
f ( x) x 4
f ( x) 4 x 41
4 x3
A T U R A N – 4
Turunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi
Jika f ( x) k u( x) dengan k kontanta real dan fungsi u ( x) mempunyai turunan u( x) , maka
turunan f (x) adalah:
f ( x) k u( x)
Contoh 4
Diketahui f ( x) 6 x5 . Tentukanlah f ( x) !
Jawab:
f ( x) 6 x 5
f ( x) 6 5 x51
30 x 4
A T U R A N – 5
Turunan Jumlah & Selisih Fungsi-Fungsi
Jika f ( x) u( x) v( x) dengan u(x) dan v(x) masing-masing mempunyai turunan u( x) dan
v( x) , maka turunan f (x) adalah:
f ( x) u( x) v( x)
Jika f ( x) u( x) v( x) dengan u(x) dan v(x) masing-masing mempunyai turunan u( x) dan
v( x) , maka turunan f (x) adalah:
f ( x) u( x) v( x)
Contoh 5
Diketahui f ( x) 3x3 4 x 2 5x 1 . Tentukanlah f ( x) !
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
77
Jawab:
f ( x) 3 x 3 4 x 2 5 x 1
f ( x) 3 3x31 2 4 x 21 1 5 x11
9 x2 8x 5
A T U R A N – 6
Turunan Hasil Kali Fungsi
Jika f ( x) u( x) v( x) dengan u(x) dan v(x) masing-masing mempunyai turunan u( x) dan
v( x) , maka turunan f (x) adalah:
f ( x) u( x) v( x) u( x) v( x)
Contoh 6
Diketahui f ( x) (2 x2 3)( x3 x) . Tentukanlah f ( x) !
Jawab:
f ( x) (2 x2 3)( x3 x)
u( x) 2 x2 3 u( x) 4 x
v( x) x3 x v( x) 3x 2 1
f ( x) u( x) v( x) u ( x) v( x)
4 x( x3 x) (2 x 2 3)(3x 2 1)
4x4 4x2 6x4 2x2 9x2 3
10 x 4 3x 2 3
A T U R A N – 7
Turunan Hasil Bagi Fungsi
u ( x)
Jika f ( x) dimana v(x) ≠ 0 dengan u(x) dan v(x) masing-masing mempunyai turunan
v( x)
u( x) dan v( x) , maka turunan f (x) adalah:
u( x) v( x) u ( x) v( x)
f ( x)
[v( x)]2
Contoh 7
3x 2 5
Diketahui f ( x) . Tentukanlah f ( x) !
2x 1
Jawab:
3x 2 5
f ( x)
2x 1
u( x) 3x 2 5 u( x) 6 x
v( x) 2 x 1 v( x) 2
u( x) v( x) u ( x) v( x) 6 x(2 x 1) (3 x 2 5)2
f ( x)
[v( x)]2 (2 x 1) 2
12 x 2 6 x 6 x 2 10
(2 x 1) 2
6 x 2 6 x 10
4x2 4x 1
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
78
A T U R A N – 8
Turunan Pangkat-Aturan Rantai
Jika f ( x) [u( x)]n dengan n bilangan real dan fungsi u(x) mempunyai turunan u( x) ,
maka turunan f (x) adalah:
f ( x) n [u( x)]n1 u( x)
Contoh 8
Diketahui f ( x) (4 x 9)5 . Tentukanlah f ( x) !
Jawab:
f ( x) (4 x 9)5
u( x) 4 x 9 u( x) 4
f ( x) 5 [4 x 9]51 (4)
20(4 x 9) 4
A T U R A N – 9
Turunan Tingkat ke-n
Turunan tingkat ke-n dari suatu fungsi f ( x) , bisa diperoleh dengan menurunkan fungsi
f ( x) sebanyak n kali;
df
turunan pertama → f ( x) atau
dx
d2 f
turunan kedua →
f ( x) atau
dx 2
d3 f
turunan ketiga → f ( x) atau
dx3
d4 f
turunan keempat → f (4) ( x) atau
dx 4
d5 f
turunan kelima → f (5) ( x) atau
dx5
dan s e t e r u s n y a.
Contoh 9
Tentukan turunan tingkat kelima dari f ( x) x 4 4 x3 5x 2 6 x !
Jawab:
f ( x) x 4 4 x 3 5 x 2 6 x
f ( x) 4 x3 12 x2 10 x 6
f ( x) 12 x 2 24 x 10
f ( x) 24 x 24
f (4) ( x) 24
f (5) ( x) 0
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
79
3. Nilai Optimalisasi Maksimum dan Minimum
Teknik optimalisasi ini digunakan untuk mendapatkan output yang maksimum dengan
menggunakan input yang minimum. Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan titik
kritis (maksimum/minimum) dari suatu fungsi f ( x) :
1) carilah nilai x dengan cara f ( x) 0
2) carilah f ( x) , kemudian substitusikan nilai x yang didapat pada langkah pertama ke
dalam f ( x)
- Jika f ( x) 0 , maka fungsi f maksimum.
- Jika f ( x) 0 , maka fungsi f minimum.
- Jika f ( x) 0 , tidak dapat ditarik kesimpulan tentang fungsi f
3) substitusikan nilai x yang didapat pada langkah pertama ke dalam f , sehingga
didapatlah nilai maksimum/minimumnya
Contoh 10
Tentukan titik kritis dari f ( x) x3 12 x 2 36 x 8 !
Jawab:
Langkah 1
Mencari nilai x dengan cara f ( x) 0
f ( x) 3x 2 24 x 36 0
x 2 8 x 12 0
( x 2)( x 6) 0
x 2 atau x 6
Langkah 2
Mencari f ( x) , kemudian substitusikan nilai x yang didapat pada langkah pertama ke dalam
f ( x)
f ( x) 6 x 24
Saat x = 2, maka
f (2) 6(2) 24 12 0 (maksimum)
Saat x = 6, maka
f (6) 6(6) 24 12 0 (minimum)
Langkah 3
Substitusikan nilai x yang didapat pada langkah pertama ke dalam f
f ( x) x3 12 x 2 36 x 8
Saat x = 2, maka
f (2) (2)3 12(2) 2 36(2) 8
40
(nilai maksimum)
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
80
Saat x = 6, maka
f (6) (6)3 12(6)2 36(6) 8
8
(nilai minimum)
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
81
LATIHAN SOAL
x3 2 x 2 1
b. lim
x 2 5 3x
x 1
2
c. lim
x 1 x 1
x2 4
d. f ( x)
x3 9
e. f ( x) ( x 2 x 1)10
12
f. f ( x) 5
x
g. f ( x) x ( x 1)
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
82
BAB X
Penerapan Turunan
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan turunan (diferensial)
secara tepat dalam kasus ekonomi
___________________________________________________________________________
Perusahaan
Laba
(𝜋 = TR – TC)
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
83
Biaya rata-rata ini terdiri dari dua jenis, yaitu: biaya tetap rata-rata (average fixed cost)
dan biaya variabel rata-rata (average variable cost). Secara matematis,
𝐹𝐶 𝑉𝐶
𝐴𝐶 = 𝐴𝐹𝐶 + 𝐴𝑉𝐶 = +
𝑄 𝑄
dengan AC : biaya rata-rata
AFC : biaya tetap rata-rata
AVC : biaya variabel rata-rata
FC : biaya tetap
VC : biaya variabel
Q : jumlah barang
Contoh 1
Diketahui fungsi biaya total dari suatu perusahaan adalah TC 3Q2 15Q 25 . Tentukanlah:
a. fungsi biaya tetap dan biaya variabelnya.
b. fungsi biaya tetap rata-rata dan fungsi biaya variabel rata-ratanya.
c. besar biaya rata-rata jika jumlah barang yang diproduksi adalah 10 unit.
Jawab:
Diketahui: TC 3Q2 15Q 25
Ditanya:
a. FC dan VC
b. AFC dan AVC
c. AC saat Q = 10
Jawaban:
a. Untuk mengetahui biaya tetap dan biaya variabel, perhatikanlah fungsi TC; mana yang
mengandung variabel Q dan mana yang tidak.
Yang mengandung variabel Q, ini merupakan biaya variabelnya; sementara, yang tidak
mengandung variabel Q, ini merupakan biaya tetapnya. Jadi,
VC 3Q2 15Q
FC 25
FC 25
b. Fungsi biaya tetap rata-rata: AFC
Q Q
3Q 2 15Q
Fungsi biaya variabel rata-rata: AVC 3Q 15
Q
25
c. Fungsi biaya rata-rata: AC AFC AVC 3Q 15
Q
Biaya rata-rata saat Q = 10:
25
AC 3(10) 15 47,5
10
Berikutnya, biaya tambahan untuk memproduksi satu unit barang disebut sebagai biaya
marginal (marginal cost). Biaya marginal adalah tingkat perubahan biaya total sebagai akibat
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
84
dari adanya perubahan satu unit barang yang diproduksi. Secara matematis, biaya marginal
dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑑𝑇𝐶
𝑀𝐶 = = 𝑇𝐶′
𝑑𝑄
dengan MC : biaya marginal
TC : biaya total
Contoh 2
Diketahui fungsi biaya total dari suatu perusahaan adalah TC 3Q2 15Q 25 . Tentukanlah:
a. fungsi biaya marginalnya.
b. besar biaya marginalnya saat jumlah barang yang diproduksi adalah 5 unit.
Jawab:
Diketahui: TC 3Q2 15Q 25
Ditanya:
a. MC
b. MC saat Q = 5
Jawaban:
a. Fungsi biaya marginal: MC TC. 6Q 15
b. Biaya marginal saat Q = 5:
MC 6(5) 15 45
Ingat kembali langkah-langkah dalam menentukan titik kritis dari suatu fungsi. Jika
diterapkan untuk mencari biaya minimum, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) carilah nilai Q dengan cara P. 0
2) carilah P. , kemudian substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke
dalam P.
- Jika P. 0 , maka fungsi P minimum.
3) substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam P , sehingga
didapatlah nilai biaya minimumnya
[P melambangkan biaya total (TC), biaya rata-rata (AC), atau biaya marginal (MC)]
Contoh 3
Diketahui fungsi biaya total dari suatu perusahaan adalah TC 0,01Q2 0, 2Q 50 .
Hitunglah:
a. berapa banyak barang yang harus dihasilkan agar biaya total pengeluarannya minimum.
b. berapa besar biaya total minimumnya.
Jawab:
Diketahui: TC 0,01Q2 0, 2Q 50
Ditanya: a. Q saat TCmin
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
85
b. TCmin
Jawaban:
a. Q saat TCmin
Langkah 1
Mencari nilai Q dengan cara TC. 0
TC. 0, 02Q 0, 2 0
0, 02Q 0, 2
0, 2
0, 02Q 10
0, 02
Langkah 2
Mencari TC. , kemudian substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam
TC.
TC. 0, 02 0
(minimum)
Jadi, jumlah barang yang harus dihasilkan agar biaya total pengeluarannya minimum adalah
sebanyak 10 unit.
b. TCmin
Langkah 3
Substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam TC
TCmin 0, 01(10)2 0, 2(10) 50
49
Jika fungsi permintaan P f (Q) , dengan P adalah harga produk per unit dan Q adalah
jumlah produk yang diminta/terjual, maka penerimaan total (total revenue), disimbolkan TR,
merupakan hasil kali antara jumlah produk yang diminta/terjual dan harga produk per unit;
secara matematis,
𝑇𝑅 = 𝑃 ∙ 𝑄
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
86
Contoh 4
Diketahui fungsi penerimaan total dari suatu perusahaan adalah TR 48Q 3Q2 .
Tentukanlah:
a. fungsi penerimaan rata-ratanya.
b. fungsi penerimaan marginalnya.
c. besar penerimaan marginalnya saat jumlah barang yang diproduksi adalah 3 unit.
Jawab:
Diketahui: TR 48Q 3Q2
Ditanya:
a. AR
b. MR
c. MR saat Q = 3
Jawaban:
TR 48Q 3Q 2
a. Fungsi penerimaan rata-rata: AR 48 3Q
Q Q
b. Fungsi penerimaan marginal: MR TR. 48 6Q
Ingat kembali langkah-langkah dalam menentukan titik kritis dari suatu fungsi. Jika
diterapkan untuk mencari penerimaan maksimum, maka langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
1) carilah nilai Q dengan cara P. 0
2) carilah P. , kemudian substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke
dalam P.
- Jika P. 0 , maka fungsi P maksimum.
3) substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam P , sehingga
didapatlah nilai penerimaan maksimumnya
[P melambangkan penerimaan total (TR), penerimaan rata-rata (AR), atau
penerimaan marginal (MR)]
Contoh 5
Diketahui fungsi permintaan dari suatu produk adalah P 36 3Q2 . Hitunglah:
a. berapa banyak barang yang harus dihasilkan agar penerimaan totalnya maksimum.
b. berapa besar penerimaan total maksimumnya.
Jawab:
Diketahui: P 36 3Q2
Ditanya: a. Q saat TRmaks
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
87
b. TRmaks
Jawaban:
TR P Q
(36 3Q 2 ) Q
36Q 3Q3
a. Q saat TRmaks
Langkah 1
Mencari nilai Q dengan cara TR. 0
TR. 36 9Q 2 0
36 9Q 2
36
0, 02Q 2
9
0, 02Q 4
2
0, 02Q 2
Langkah 2
Mencari TR. , kemudian substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam
TR.
TR. 18Q
Saat Q = –2,
TR. 18(2) 36 0
(minimum)
Saat Q = 2,
TR. 18(2) 36 0
(maksimum)
Jadi, jumlah barang yang harus dihasilkan agar penerimaan totalnya maksimum adalah
sebanyak 2 unit.
b. TRmaks
Langkah 3
Substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam TR
TRmaks 36(2) 3(2)3
48
Setelah mempelajari fungsi biaya dan fungsi penerimaan, maka sekarang besar kecilnya
laba bisa ditentukan. Dan tentunya, laba yang diinginkan oleh suatu perusahaan adalah laba
yang maksimum.
Laba, dilambangkan 𝜋, merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total;
secara matematis,
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
88
Ingat kembali langkah-langkah dalam menentukan titik kritis dari suatu fungsi. Jika
diterapkan untuk mencari laba maksimum, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) carilah nilai Q dengan cara . 0
2) carilah . , kemudian substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke
dalam .
- Jika . 0 , maka fungsi maksimum.
3) substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam , sehingga
didapatlah nilai laba maksimumnya
Contoh 6
Diketahui fungsi permintaan dari suatu produk adalah P 557 0, 2Q dan fungsi biaya
totalnya TC 0,05Q3 0, 2Q2 17Q 7000 . Hitunglah:
a. berapa jumlah output yang harus dijual agar labanya maksimum.
b. berapa besar laba maksimumnya.
c. berapa harga jual per unit produk.
d. berapa biaya total yang dikeluarkan.
e. berapa besar penerimaan total yang diperoleh.
Jawab:
Diketahui: P 557 0, 2Q
TC 0,05Q3 0, 2Q2 17Q 7000
Ditanya: a. Q saat 𝜋maks
b. 𝜋maks
c. P saat 𝜋maks
d. TC saat 𝜋maks
e. TR saat 𝜋maks
Jawaban:
TR P Q TR TC
(557 0, 2Q) Q (557Q 0, 2Q 2 ) (0, 05Q3 0, 2Q 2 17Q 7000)
557Q 0, 2Q 2 0, 05Q3 540Q 7000
a. Q saat 𝜋maks
Langkah 1
Mencari nilai Q dengan cara . 0
. 0,15Q 2 540 0
540 0,15Q 2
540
0, 02Q 2
0,15
0, 02Q 2 3600
0, 02Q 60
Langkah 2
Mencari . , kemudian substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam
.
. 0,3Q
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
89
Saat Q = –60,
. 0,3(60) 18 0
(minimum)
Saat Q = 60,
. 0,3(60) 18 0
(maksimum)
Jadi, jumlah barang yang harus dihasilkan agar labanya maksimum adalah sebanyak 60 unit.
b. 𝜋maks
Langkah 3
Substitusikan nilai Q yang didapat pada langkah pertama ke dalam
maks 0, 05(60)3 540(60) 7000
14600
c. P saat 𝜋maks
P 557 0, 2(60)
545
d. TC saat 𝜋maks
TC 0, 05(60)3 0, 2(60) 2 17(60) 7000
18100
e. TR saat 𝜋maks
TR TC
14600 TR 18100
TR 32700
Pada Bab III Bagian 5, definisi dari elastisitas permintaan dan penawaran telah
diberikan. Selanjutnya, penggunaan turunan dalam mencari elastisitas akan dibahas.
Ingat kembali tentang sifat-sifat elastisitas:
|𝜀| = ∞, elastisitas sempurna. Artinya, perubahan relatif jumlah barang terus mengalami
kenaikan, namun perubahan relatif harga barang tersebut selalu tetap.
|𝜀| > 1, elastis. Artinya, perubahan relatif jumlah barang lebih besar dibandingkan
dengan perubahan relatif harga barang tersebut.
|𝜀| = 1, uniter elastis. Artinya, perubahan relatif jumlah barang sama dengan perubahan
relatif harga barang tersebut.
|𝜀| < 1, tidak elastis. Artinya, perubahan relatif jumlah barang lebih kecil dibandingkan
dengan perubahan relatif harga barang tersebut.
|𝜀| = 0, tidak elastis sempurna. Artinya, perubahan relatif jumlah barang selalu tetap,
namun perubahan relatif harga barang tersebut terus mengalami kenaikan.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
90
Penghitungan elastisitas adalah sebagai berikut:
dQ P P dP Q Q
Q atau P
dP Q Q dQ P P
Contoh 7
Tentukan elastisitas permintaan dari fungsi Q 75 5P , jika diberikan P = 5.
Jawab:
P 5 25 1
Q 5
Q 75 5(5) 50 2
Jadi, |𝜀| = 1/2 = 0,5 < 1 (tidak elastis).
Berarti, perubahan relatif jumlah barang yang diminta lebih kecil dibandingkan dengan
perubahan relatif harga barang tersebut.
Contoh 8
Tentukan elastisitas penawaran dari fungsi P 2Q 20 , jika diberikan Q = 5.
Jawab:
Q 5 10 1
P 2
P 2(5) 20 30 3
Jadi, |𝜀| = 1/3 = 0,33 < 1 (tidak elastis).
Berarti, perubahan relatif jumlah barang yang ditawar lebih kecil dibandingkan dengan
perubahan relatif harga barang tersebut.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
91
LATIHAN SOAL
1. Diketahui fungsi biaya total dari suatu perusahaan adalah TC 0, 2Q2 500Q 8000 .
a. Carilah fungsi biaya rata-ratanya!
b. Hitunglah berapa jumlah barang yang harus diproduksi agat biaya rata-ratanya
minimum!
c. Hitunglah berapa besar biaya rata-rata minimumnya!
3. Diketahui fungsi permintaan dari suatu produk adalah P 28 2Q dan fungsi biaya
totalnya TC Q2 4Q 32 .
a. Pada tingkat produksi berapa yang menyebabkan biaya total minimum?
Berapakah besar biaya total minimumnya?
b. Pada tingkat produksi berapa yang menyebabkan penerimaan total maksimum?
Berapakah besar penerimaan total maksimumnya?
c. Mana lebih menguntungkan, meminimalkan biaya total atau memaksimalkan
penerimaan total?
4. Sebuah agen travel akan merencanakan perjalanan untuk sebuah kelompok yang terdiri
dari 25 orang atau lebih banyak. Jika kelompok tersebut tepat berisi 25 orang, maka
biayanya $300/orang. Biaya setiap orang akan turun $10 untuk setiap penambahan
orang. Berapakah jumlah orang yang dibutuhkan dalam kelompok tersebut agar
menghasilkan pendapatan paling besar untuk agen travel?
5. Jika penerimaan total dari produsen ditunjukkan oleh fungsi TR 2000Q 2Q2 dan
biaya totalnya ditunjukkan oleh fungsi TC Q3 80Q2 2300Q 10000 , maka:
a. berapakah laba maksimum yang diperoleh produsen?
b. berapakah biaya total yang dikeluarkan produsen?
c. berapakah besar penerimaan total yang diperoleh produsen?
6. Tunjukkan bahwa jika laba yang diperoleh maksimum, maka besarnya penerimaan
marginal sama dengan biaya marginalnya!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
92
BAB XI
Integral dan Penerapannya
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan integral secara tepat dalam
kasus ekonomi
___________________________________________________________________________
Jika f adalah fungsi turunan dari fungsi F yang kontinu pada suatu domain, maka invers
dari fungsi turunan disebut sebagai integral. Integral disebut juga anti-turunan atau anti-
derivatif. Bentuk umum integral:
f ( x)dx F ( x) c
dengan c adalah suatu konstanta real.
A T U R A N – 1
0 dx 0 c
A T U R A N – 2
K dx Kx c
dengan K adalah suatu konstanta.
Contoh 1
Tentukanlah 9 dx .
Jawab:
9 dx 9 x c
A T U R A N – 3
1
x dx n 1 x
n 1
n
c
dengan n rasional dan n 1
Contoh 2
x
5
Tentukanlah: a. dx
1
b. x 3
dx
Jawab:
a. b.
1 1 1
x dx 5 1 x c x dx x 3dx
5 1
5
x 31 c
3
3 1
1 1 2 1
x6 c x c 2 c
6 2 2x
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
93
A T U R A N – 4
1
x dx x
1
dx ln x c
dengan ln x adalah fungsi logaritma natural dari x
A T U R A N – 5
K
Kx dx n 1 x
n 1
n
c
dengan K adalah suatu konstanta.
Contoh 3
Tentukanlah 2x 3 dx .
Jawab:
2
2 x dx 3 1 x
31
3
c
2 4
x c
4
1
x4 c
2
A T U R A N – 6
[ f ( x) g ( x)]dx f ( x)dx g ( x)dx
[ f ( x) g ( x)]dx f ( x)dx g ( x)dx
Contoh 4
Tentukanlah (2 x 3 3x 2 7 x 8) dx .
Jawab:
(2 x 3x 7 x 8) dx 2 x dx 3x dx 7 x dx 8 dx
3 2 3 2
1 4 7 2
x x3 x 8x c
2 2
Selanjutnya adalah, menggunakan integral untuk mencari luas daerah di bawah kurva.
Konsep ini dapat digunakan dalam mencari surplus konsumen dan juga surplus produsen.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
94
Contoh 5
3
Tentukanlah (2 x 3 3x 2 7 x 8) dx .
1
Jawab:
Pada Contoh 4, telah didapat bahwa:
1 4 7
(2 x 3x 2 7 x 8) dx x x3 x 2 8 x c
3
2 2
Selanjutnya,
3
1 4
3
7 2
1 (2 x 3x 7 x 8) dx 2 x x 2 x 8x 1
3 2 3
1 7 1 7
(3) 4 (3)3 (3) 2 8(3) (1) 4 (1)3 (1) 2 8(1)
2 2 2 2
81 63 1 7
27 24 1 8
2 2 2 2
60 6
54
Fungsi biaya marginal (MC) adalah derivatif pertama dari fungsi biaya total (TC). Oleh
karena itu, untuk memperoleh fungsi biaya total, fungsi biaya marginalnya harus
diintegralkan. Dengan kata lain, fungsi biaya total (TC) merupakan anti-derivatif atau integral
dari fungsi biaya marginal (MC).
TC MC dQ F (Q) K
Setelah fungsi biaya total diperoleh, maka fungsi biaya rata-rata (AC) juga bisa
diperoleh dengan
TC
AC
Q
dengan Q adalah jumlah barang/jasa yang dihasilkan.
Contoh 6
Jika diketahui fungsi biaya marginal dari suatu produk adalah MC 700 5Q , tentukanlah:
a. fungsi biaya total jika diketahui biaya tetapnya adalah Rp10.000,00.
b. besar biaya rata-rata jika nilai kuantitas yang diproduksi adalah 100 unit.
Jawab:
Diketahui: MC 700 5Q
Ditanya:
a. TC saat K = 10.000
b. AC saat Q = 100
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
95
Jawaban:
a. TC MC dQ F (Q) K
TC (700 5Q) dQ
5
700Q Q 2 K
2
5
700Q Q 2 10000
2
TC
b. AC
Q
5
700Q Q 2 10000
AC 2
Q
5 10000
700 Q
2 Q
Saat Q = 100, maka diperoleh:
5 10000
AC 700 (100)
2 100
700 250 100
1050
Fungsi penerimaan marginal (MR) adalah derivatif pertama dari fungsi penerimaan
total (TR). Oleh karena itu, untuk memperoleh fungsi penerimaan total, fungsi penerimaan
marginalnya harus diintegralkan. Dengan kata lain, fungsi penerimaan total (TR) merupakan
anti-derivatif atau integral dari fungsi penerimaan marginal (MR).
TR MR dQ F (Q) K
dimana nilai konstanta K harus bernilai nol. Hal ini disebabkan dalam teori ekonomi, saat
belum ada produk yang terjual, maka nilai dari penerimaan totalnya sama dengan nol.
Dengan kata lain,
TR MR dQ F (Q)
Setelah fungsi penerimaan total diperoleh, maka fungsi penerimaan rata-rata (AR) juga
bisa diperoleh dengan
TR
AR
Q
dengan Q adalah jumlah barang/jasa yang terjual.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
96
Contoh 7
Jika diketahui fungsi penerimaan marginal dari suatu perusahaan adalah MR 500 30Q ,
tentukanlah:
a. fungsi penerimaan totalnya.
b. besar penerimaan rata-rata jika nilai kuantitas yang terjual adalah 10 unit.
Jawab:
Diketahui: MR 500 30Q
Ditanya:
a. TR
b. AR saat Q = 10
Jawaban:
a. TR MR dQ F (Q)
TR (500 30Q) dQ
500Q 15Q 2
TR
b. AR
Q
500Q 15Q 2
AR
Q
500 15Q
Saat Q = 10, maka diperoleh:
AR 500 15(10)
500 150
350
Fungsi produksi marginal (MP) adalah derivatif pertama dari fungsi produksi total
(TP). Oleh karena itu, untuk memperoleh fungsi produksi total, fungsi produksi marginalnya
harus diintegralkan. Dengan kata lain, fungsi produksi total (TP) merupakan anti-derivatif
atau integral dari fungsi produksi marginal (MP).
TP MP dQ F (Q) K
Dalam fungsi produksi total, nilai konstanta K = 0, karena tidak akan ada output/produk yang
dihasilkan apabila tidak ada input (faktor produksi) yang digunakan. Dengan kata lain,
TP MP dQ F (Q)
Setelah fungsi produksi total diperoleh, maka fungsi produksi rata-rata (AP) juga bisa
diperoleh dengan
TP
AP
Q
dengan Q adalah jumlah barang yang diproduksi.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
97
Contoh 8
Diketahui fungsi produksi marginal dari suatu perusahaan adalah MP 90 160Q 30Q2 .
Tentukanlah:
a. fungsi produksi totalnya.
b. besar produksi rata-rata jika nilai kuantitas yang diproduksi adalah 5 unit.
Jawab:
Diketahui: MP 90 160Q 30Q2
Ditanya:
a. TP
b. AP saat Q = 5
Jawaban:
a. TP MP dQ F (Q)
TP (90 160Q 30Q2 ) dQ 90Q 80Q2 10Q3
TP
b. AP
Q
90Q 80Q 2 10Q3
AP 90 80Q 10Q 2
Q
Saat Q = 5, maka diperoleh:
AP 90 80(5) 10(5) 2
90 400 250
240
Dalam teori ekonomi, konsumsi (C) dan tabungan (S) adalah fungsi dari fungsi
pendapatan (Y), atau dapat dinyatakan sebagai
C f (Y ) dan S f (Y )
Fungsi konsumsi:
C MPC dY F (Y ) K
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
98
Fungsi tabungan:
S MPS dY F (Y ) K
dimana konstanta K adalah tabungan negatif (dissaving) jika pendapatannya sama dengan 0
( Y 0 ), sehingga nilai K ini adalah negatif.
Contoh 9
Jika kecenderungan konsumsi marginalnya adalah 0,8 dan konsumsi minimumnya 15 rupiah
saat pendapatan sama dengan 0, carilah fungsi konsumsinya!
Jawab:
Diketahui: MPC = 0,8
K = 15
Ditanya: C
Jawaban:
C MPC dY F (Y ) K
0,8 dY
0,8Y K
Karena nilai K = 15, maka fungsi konsumsinya adalah:
C = 0,8 Y + 15
Proses penambahan terhadap persediaan modal yang ada disebut sebagai pembentukan
modal. Jika proses ini dipandang berkesinambungan sepanjang waktu, maka persediaan
modal dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi dari waktu, disimbolkan K(t); dan, tingkat
pembentukan modal (rate of capital formation) sekarang dapat dinyatakan dengan
dK
K (t ) .
dt
Tingkat pembentukan modal pada waktu t sama dengan tingkat aliran investasi netto
(rate of net investment flow) pada waktu t, dan dinyatakan dengan I (t), atau
dK
I (t )
dt
Dengan demikian, untuk mendapatkan fungsi persediaan modal K adalah integral
terhadap waktu t dari investasi netto I, yaitu:
K (t ) I (t ) dt k
Contoh 10
Jika arus investasi adalah I (t ) 3 t dan persediaan modal awal pada waktu t = 0 adalah K0,
carilah fungsi persediaan modal K !
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
99
Jawab:
Diketahui: I (t ) 3 t 3t 1/2
K (0) K0
Ditanya: K (t )
Jawaban:
K (t ) I (t ) dt k
3t 1/2 dt k
2t 3/2 k
Karena K (0) K0 , maka:
K (0) 2t 3/2 k K 0
K (0) 2(0) 3/ 2 k K 0
K (0) 2(0) 3/2 k K 0
sehingga, fungsi persediaan modalnya adalah:
K (t ) 2t 3/2 K0
Ingat kembali bahwa besarnya surplus konsumen dan surplus produsen dapat dicari
dengan mencari luas daerah.
Jika fungsi permintaan berbentuk fungsi nonlinear (dalam hal ini, berbentuk fungsi
kuadrat), secara geometri, surplus konsumen (CS) dapat digambarkan sebagai berikut.
P
CS
Pe E
Pd
Q
0 Qe
Besarnya surplus konsumen (CS) dapat dicari dengan menggunakan konsep integral, yaitu:
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
100
Qe
CS P dQ Q P
0
d e e
Jika fungsi penawaran berbentuk fungsi nonlinear (dalam hal ini, berbentuk fungsi
kuadrat), secara geometri, surplus produsen (PS) dapat digambarkan sebagai berikut.
P
Ps
Pe E
PS
Q
0 Qe
Besarnya surplus produsen (PS) dapat dicari dengan menggunakan konsep integral, yaitu:
Qe
PS Qe Pe Ps dQ
0
Selanjutnya, ingat kembali bahwa surplus total (TS) merupakan penjumlahan antara
surplus konsumen dan surplus produsen (TS = CS + PS).
Contoh 11
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 24 3Q2 dan fungsi
penawarannya P Q2 2Q 4 .
a. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar!
b. Hitunglah besar surplus konsumen, surplus produsen, dan surplus totalnya, kemudian
gambarkan dalam bentuk grafik!
Jawab:
Diketahui: Pd 24 3Q2 ; Ps Q2 2Q 4
Ditanya: a. titik keseimbangan E(Qe , Pe)
b. CS,
PS,
TS,
grafik
Jawaban:
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
101
a. Syarat keseimbangan pasar: ( Pd Ps )
24 3Q2 Q2 2Q 4
0 Q2 2Q 4 3Q2 24
0 4Q2 2Q 20
0 (2Q 5)(2Q 4) titik keseimbangannya:
5 E (2,12)
Q atau Q 2
2
Ambil nilai Q yang positif.
Jadi, Qe 2 .
Setelah itu, subsitusi Q = 2 ke salah satu persamaan.
P 24 3(2)2 12 Pe 12
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
102
Qe 2
CS P dQ Q P (24 3Q ) dQ 2 12
2
d e e
0 0
24Q Q3 2 12
2
40 24
16
Jadi, besar surplus konsumennya adalah Rp16,00.
Qe 2
PS Qe Pe Ps dQ 2 12 (Q 2 2Q 4) dQ
0 0
2
1
2 12 Q 3 Q 2 4Q
3 0
24 44
3
28 9,33
3
Jadi, besar surplus produsennya adalah Rp9,33.
TS CS PS 16 9,33 25,33
Jadi, nilai surplus totalnya adalah Rp25,33.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
103
LATIHAN SOAL
1. Tentukanlah:
(2 x 4 x ) dx (3x 1) dx
2 3 2
a. c.
(5x 4 2 x 2 ) dx x ( x 7) dx
4 4
b. d.
2. Hitunglah:
4 3
a. (3x 5) dx
2
c. ( x 1)( x 1) dx
2
3 4
(x 6 x) dx 2 x( x 2) dx
2
b. d.
0 1
3. Jika diketahui fungsi biaya marginal dari suatu produk adalah MC Q2 20Q 200 ,
tentukanlah:
a. fungsi biaya total jika diketahui biaya tetapnya adalah Rp750,00.
b. besar biaya rata-rata jika nilai kuantitas yang diproduksi adalah 300 unit.
5. Carilah fungsi produksi total dan fungsi produksi rata-rata jika diketahui fungsi
produksi marginal dari suatu produk sebagai berikut.
a. MP 30Q 1,5Q2
b. MP 20 10Q 3Q2
7. Jika arus investasi adalah I (t ) 2t t dan persediaan modal awal pada waktu t = 0
adalah K0, carilah fungsi persediaan modal K !
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
104
10. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P 50 2Q2 dan fungsi
penawarannya P Q2 3Q 14 .
a. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar!
b. Hitunglah besar surplus konsumen, surplus produsen, dan surplus totalnya,
kemudian gambarkan dalam bentuk grafik!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
105
BAB XII
Bunga Sederhana, Bunga Majemuk, dan Anuitas
Tujuan Pembelajaran:
mampu melakukan perhitungan dan menerapkan perumusan bunga secara tepat pada
matematika keuangan
___________________________________________________________________________
Bunga sederhana merupakan pendapatan bunga yang diperoleh dari modal awal saja
untuk setiap akhir tahun atau periode, sehingga nilai dari pendapatan bunga berjumlah tetap
setiap tahunnya.
I P r t
dengan
I : jumlah pendapatan bunga sederhana
P : pokok investasi atau pinjaman mula-mula
r : tingkat bunga tahunan (dalam persentase)
t : jumlah tahun (1 tahun = 12 bulan = 365 hari)
Ft P I
atau
Ft P P r t
P (1 r t )
dengan
Ft : nilai investasi/pinjaman pada masa mendatang
Contoh 1
Andi ingin menabung di bank dengan jumlah Rp12.000.000,00 dimana bank memberikan
bunga 6% per tahun. Berapa uang yang terakumulasi pada akhir:
a. 4 tahun
b. 2 tahun 6 bulan
c. 1 tahun 45 hari
Jawab:
Diketahui: P = 12.000.000
r = 6% per tahun
Ditanya: a. Ft saat t = 4
6 1 5
b. Ft saat t = 2 2
12 2 2
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
106
45 9 82
c. Ft saat t = 1 1
365 73 73
Jawaban:
a. Ft saat t = 4
Ft P (1 r t )
12.000.000 (1 0, 06 4)
14.880.000
Jadi, setelah 4 tahun, uang yang terakumulasi adalah sebanyak Rp14.880.000,00.
5
b. Ft saat t =
2
Ft P (1 r t )
5
12.000.000 (1 0, 06 )
2
13.800.000
Jadi, setelah 2 tahun 6 bulan, uang yang terakumulasi adalah sebanyak
Rp13.800.000,00.
82
c. Ft saat t =
73
Ft P (1 r t )
82
12.000.000 (1 0, 06 )
73
12.808.767,12
Jadi, setelah 1 tahun 45 hari, uang yang terakumulasi adalah sebanyak
Rp12.808.767,12.
Contoh 2
Setelah lulus kuliah, Bobby ingin memiliki uang Rp125.000.000,00 pada masa yang akan
datang dengan bunga deposito 5,75% per tahun. Berapa pokok uang yang harus Bobby
tabung saat ini untuk mendapatkan jumlah uang tersebut jika perhitungan waktunya:
a. 120 bulan
b. 5 tahun
Jawab:
Diketahui: Ft = 12.000.000
r = 5,75% per tahun
120
Ditanya: a. P saat t = 10
12
b. P saat t = 5
Jawaban:
a. P saat t = 10
Ft 125.000.000
Ft P (1 r t ) → P 79.365.079,37
1 r t 1 0, 0575 10
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
107
Jadi, agar Bobby mendapatkan uang sebesar 125 juta dalam waktu 120 bulan, maka
saat ini ia harus menabung sebesar Rp79.365.079,37.
b. P saat t = 5
Ft 125.000.000
Ft P (1 r t ) → P 97.087.378, 64
1 r t 1 0, 0575 5
Jadi, agar Bobby mendapatkan uang sebesar 125 juta dalam waktu 5 tahun, maka saat
ini ia harus menabung sebesar Rp97.087.378,64.
Penghitungan bunga majemuk, jika pembayaran bunganya hanya sekali dalam satu
tahun, adalah sebagai berikut.
Ft P (1 r )t
dengan
Ft : nilai investasi/pinjaman pada masa mendatang
P : pokok investasi atau pinjaman mula-mula
r : tingkat bunga tahunan (dalam persentase)
t : jumlah tahun (1 tahun = 12 bulan = 4 kuartal = 2 semester)
Contoh 3
Tuti mendepositokan uang di bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan tingkat suku bunga
majemuk 8% per tahun. Hitunglah berapa besar bunga dan akumulasi nilai akhir jika
waktunya: a. 7 tahun
b. 5 tahun 1 semester
c. 4 tahun 3 kuartal
Jawab:
Diketahui: P = 1.000.000
r = 8% per tahun
Ditanya: a. Ft dan bunga saat t = 7
1 11
b. Ft dan bunga saat t = 5
2 2
3 19
c. Ft dan bunga saat t = 4
4 4
Jawaban:
a. Ft dan bunga saat t = 7
Ft P (1 r )t
1.000.000 (1 0, 08) 7
1.713.824, 27
Bunga = 1.713.824,27 – 1.000.000 = 713.824,27
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
108
Jadi, setelah 7 tahun, uang yang terakumulasi adalah Rp1.713.824,27 ; dan, besar bunga
yang diperoleh adalah Rp713.824,27.
11
b. Ft dan bunga saat t =
2
Ft P (1 r )t
1.000.000 (1 0, 08)11/2
1.526.970,53
Bunga = 1.526.970,53 – 1.000.000 = 526.970,53
Jadi, setelah 5 tahun 1 semester, uang yang terakumulasi adalah Rp1.526.970,53 ; dan,
besar bunga yang diperoleh adalah Rp526.970,53.
19
c. Ft dan bunga saat t =
4
Ft P (1 r )t
1.000.000 (1 0, 08)19/4
1.441.328, 05
Bunga = 1.441.328,05 – 1.000.000 = 441.328,05
Jadi, setelah 4 tahun 3 kuartal, uang yang terakumulasi adalah Rp1.441.328,05 ; dan,
besar bunga yang diperoleh adalah Rp441.328,05.
Contoh 4
Bapak James ingin menabung uangnya sebesar Rp30.000.000,00 dengan tingkat bunga yang
berlaku 15% per tahun. Berapakah nilai uang Bapak James setelah 6 tahun jika dibunga-
majemukkan secara:
a. semesteran
b. kuartalan
Jawab:
Diketahui: P = 30.000.000
r = 15% per tahun
t = 6 tahun
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
109
Ditanya: a. Ft jika m = 2
b. Ft jika m = 4
Jawaban:
a. Ft jika m = 2
( t )( m )
r
Ft P 1
m
(6)(2)
0,15
30.000.000 1
2
71.453.387,97
Jadi, setelah 6 tahun, jika dibunga-majemukkan secara semesteran, uang Bapak James
akan mencapai Rp71.453.387,97.
b. Ft jika m = 4
( t )( m )
r
Ft P 1
m
(6)(4)
0,15
30.000.000 1
4
72.583.145,31
Jadi, setelah 6 tahun, jika dibunga-majemukkan secara kuartalan, uang Bapak James
akan mencapai Rp72.583.145,31.
Contoh 5
Jika Rp500.000,00 telah diinvestasikan selama 3 tahun menjadi Rp588.380,00 dengan bunga
majemuk per semester, tentukanlah tingkat suku bunganya!
Jawab:
Diketahui: P = 500.000
Ft = 588.380
t = 3 tahun
m = 2
Ditanya: r
Jawaban:
( t )( m )
r
Ft P 1
m
(3)(2)
r
588.380 500.000 1
2
6
588.380 r
1
500.000 2
6
r r
1,17676 1 (1,17676)1/6 1
2 2
r 0,055 5,5%
Jadi, tingkat suku bunganya adalah 5,5% per tahun.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
110
3. Nilai Sekarang (Present Value) dari Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran yang dibuat secara periodik dan dalam
jumlah uang yang tetap atau sama selama waktu tertentu. Anuitas ini diasumsikan bahwa
semua pembayaran dibuat pada akhir periode dengan bunga majemuk.
Nilai sekarang (present value) dari anuitas adalah penjumlahan dari nilai-nilai sekarang
dari setiap periode pembayaran atau penerimaan uang tertentu.
Penghitungan nilai sekarang dari anuitas adalah sebagai berikut.
P 1 (1 r ) t
PV
r
dengan
PV : nilai sekarang dari anuitas
P : pokok pembayaran per periode
r : tingkat bunga tahunan (dalam persentase)
t : jumlah periode pembayaran
Contoh 6
Bu Nancy ingin menabung uangnya setiap tahun sebanyak Rp2.500.000,00 tiap permulaan
tahun selama 4 tahun di suatu bank. Jika tingkat suku bunga yang berlaku adalah 12% per
tahun dan dibayar secara majemuk, hitunglah berapa jumlah nilai sekarang dari tabungan Bu
Nancy selama 4 tahun?
Jawab:
Diketahui: P = 2.500.000
r = 12% per tahun
t = 4
Ditanya: PV
Jawaban:
P 1 (1 r ) t
PV
r
2.500.000 1 (1 0,12)4
0,12
2.500.000 0,36448
0,12
7.593.373,37
Jadi, hasil nilai sekarang dari Rp2.500.000,00 selama 4 tahun periode yang dibayarkan secara
bunga majemuk adalah Rp7.593.373,37.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
111
Ft
P Ft (1 r ) t
(1 r ) t
Perhatikan kembali Contoh 6 di atas. Penghitungan nilai sekarang dari anuitas dapat
pula dilakukan dengan menghitung nilai sekarang dari setiap tahunnya selama 4 tahun;
Contoh 7
Berapa investasi pokok yang diperlukan saat ini untuk dapat menarik uang senilai
Rp3.000.000,00 setiap akhir tahun selama 20 tahun jika diketahui bunga yang ditawarkan
bank adalah 5% per tahun?
Jawab:
Diketahui: P = 3.000.000
r = 5% per tahun
t = 20
Ditanya: PV
Jawaban:
P 1 (1 r ) t
PV
r
3.000.000 1 (1 0, 05) 20
0, 05
3.000.000 0, 62311
0, 05
37.386.631, 03
Jadi, nilai investasi pokok yang diperlukan saat ini untuk dapat menarik Rp3.000.000,00 tiap
tahun selama 20 tahun adalah Rp37.386.631,03.
Contoh 8
Gladys ingin membeli rumah dengan pembelian secara kredit seharga Rp80.000.000,00.
Sesuai perjanjian dengan pihak developer, rumah tersebut akan dibayar dalam dua tahun dan
pembayaran dilakukan secara cicilan setiap bulan. Tingkat suku bunga yang dikenakan
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
112
sebesar 15% per tahun. Berapakah jumlah pembayaran yang harus dicicil Gladys setiap
bulannya?
Jawab:
Diketahui: PV = 80.000.000
r = 15% per tahun = 1,25% per bulan
t = 12 x 2 = 24
Ditanya: P
Jawaban:
P 1 (1 r ) t
PV
r
P 1 (1 0, 0125) 24
80.000.000
0, 0125
80.000.000 0, 0125
P
1 (1, 0125)24
1.000.000
P
0, 257803
P 3.878.931,84
Jadi, Gladys harus membayar cicilan setiap bulan sebesar Rp3.878.931,84 selama dua tahun.
Nilai masa depan (future value) dari anuitas adalah penjumlahan dari nilai-nilai masa
depan dari semua perhitungan per akhir periode.
Penghitungan nilai masa depan dari anuitas adalah sebagai berikut.
P (1 r )t 1
FV
r
dengan
FV : nilai masa depan dari anuitas
P : pokok pembayaran per periode
r : tingkat bunga tahunan (dalam persentase)
t : jumlah periode pembayaran
Contoh 9
Hitunglah nilai yang akan datang jika uang yang ditabung setiap tahun sebesar
Rp2.500.000,00 selama 4 tahun jika tingkat suku bunganya 12% p.a.!
Jawab:
Diketahui: P = 2.500.000
r = 12% per tahun
t = 4
Ditanya: FV
Jawaban:
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
113
P (1 r )t 1
FV
r
2.500.000 (1 0,12) 4 1
0,12
1.433.798, 40
0,12
11.948.320, 00
Jadi, nilai yang akan datang jika uang yang ditabung setiap tahun sebesar Rp2.500.000,00
selama 4 tahun adalah Rp11.948.320,00.
Contoh 10
Debby ingin memiliki uang sebesar Rp500.000.000,00 pada 20 tahun yang akan datang.
Untuk tujuan tersebut, ia menabung setiap bulan di bank dengan tingkat bunga 12% per
tahun. Berapa uang yang harus ditabung oleh Debby setiap akhir bulannya?
Jawab:
Diketahui: FV = 500.000.000
r = 12% per tahun = 1% per bulan
t = 12 x 20 = 240
Ditanya: P
Jawaban:
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
114
P (1 r )t 1 FV r
FV P
r (1 r )t 1
FV r
P
(1 r )t 1
500.000.000 0, 01
(1 0, 01)240 1
5.000.000
9,89255
505.430,85
Jadi, uang yang harus ditabung oleh Debby setiap akhir bulannya adalah sebesar
Rp505.430,85.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
115
LATIHAN SOAL
1. Hitunglah pendapatan bunga sederhana dan berapa nilai yang terakumulasi di masa
datang dengan jumlah uang sebesar Rp5.000.000,00 yang diinvestasikan di bank
selama 18 bulan dengan bunga 6% per tahun!
2. Delapan tahun yang akan datang, Wahyu berencana memiliki uang sebesar
Rp120.000.000,00 untuk membeli rumah. Jika suku bunga deposito Bank ZZZ sebesar
8% p.a. (dibungakan menurut bunga sederhana), berapa uang yang harus Wahyu
depositokan sekarang?
3. Pinjaman sebesar Rp1.250.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal 0.5% per bulan
selama 2 tahun 5 bulan dan 18 hari (jika dianggap 1 tahun = 360 hari). Tentukan:
a. besar bunga yang diperoleh
b. modal akhir
4. Hitunglah bunga dari Rp1.000.000,00 dengan tingkat bunga majemuk 10% per tahun.
selama 2 tahun
a. jika dibungakan per tahun
b. jika dibungakan per semester
c. jika dibungakan per bulan
6. Anto menginvestasikan uang sebesar Rp3.000.000,00 di Bank ZZZ dengan suku bunga
majemuk 4% per semester. Berapa tahunkah yang dibutuhkan Anto agar modal
akhirnya menjadi Rp4.440.732,87?
7. Hitunglah nilai yang akan datang dari tabungan Rp1.000.000,00 yang disetorkan setiap
tahun selama 5 tahun, apabila tingkat bunga 10% p.a. diperhitungkan secara tahunan!
8. Ibu Ais ingin memiliki uang sebesar Rp200.000.000,00 pada saat ia pensiun nanti.
Untuk tujuan tersebut, ia menyisihkan gajinya setiap akhir bulan sebesar Rp500.000,00
untuk ditabung di Bank Pasti Jaya dengan tingkat bunga tabungan 9% per tahun.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan Ibu Ais untuk menabung?
9. Seorang pedagang kecil berencana untuk menabung Rp1.000.000,00 setiap akhir bulan
agar dapat memperoleh uang Rp200.000.000,00. Jika bunga tabungan yang ditawarkan
adalah 6% p.a., berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk menabung?
10. Sebuah pinjaman dikenakan bunga 18% per tahun dan dapat dilunasi dengan 12 kali
cicilan tiap akhir tahun, masing-masing Rp1.000.000,00 per tahun. Berapakah besar
pinjaman saat ini?
11. Rina meminjam uang sebesar Rp10.000.000,00 dengan bunga 12% per tahun. Pinjaman
tersebut harus ia lunasi dalam 2 tahun. Berapakah besar cicilan yang harus ia bayarkan
setiap akhir bulannya?
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
116
12. Hitunglah berapa jumlah uang yang harus ditabung di bank setiap bulan bagi seorang
pengusaha yang ingin membeli sebuah rumah seharga Rp450.000.000,00 jika waktu
yang diinginkan untuk membeli rumah tersebut 3 tahun mendatang dengan tingkat
bunga 9% per tahun!
13. Bapak Chris membeli mobil seharga Rp140.000.000,00. Untuk itu, dia mengajukan
pinjaman ke bank sebesar harga mobil tersebut. Sesuai perjanjian, pinjaman tersebut
harus dilunasi dalam 4 tahun dengan cicilan yang dibayarkan setiap akhir bulan sebesar
Rp3.936.000,00. Berapa persen per tahun bunga yang dikenakan bank pada pinjaman
tersebut?
14. KPR sebesar Rp210.000.000,00 dikenakan bunga 18% p.a. Jika besarnya angsuran per
akhir bulan adalah Rp3.783.889,18, dalam berapa lamakah KPR tersebut akan lunas?
15. Pytha membeli rumah di daerah Tambun dengan harga Rp501.000.000,00. Dia
membayar uang muka sebesar Rp102.600.000,00. Sementara sisanya, dia mengajukan
KPR ke Bank BoU. Sesuai perjanjian dengan pihak bank, pinjaman tersebut akan
dilunasi dalam 15 tahun dengan bunga 12% per tahun. Hitunglah berapa besar angsuran
yang harus Pytha bayar setiap bulannya!
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS – Srava Chrisdes & Maria Yus Trinity
117
DAFTAR PUSTAKA
Clendenen, G. dan Salzman, S. A. (2019). Business Mathematics 14th Edition. New York:
Pearson
Haeussler, E., Paul, R., dan Wood, R. (2014). Introductory Mathematical Analysis for
Business, Economics, and the Life and Social Sciences 13th Edition. London: Pearson
Herlina. (2017). Modul Matematika Ekonomi & Bisnis. Jakarta: Universitas Bunda Mulia
Kalangi, J. B. (2017). Matematika Ekonomi dan Bisnis Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Sydsæter, K., Hammond, P., Strøm, A., dan Carvajal, A. (2016). Essential Mathematics for
Economic Analysis 5th Edition. London: Pearson
118