Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI ELASTISITAS

PERMINTAAN DAN PENAWA

OLEH :
Adi sunarya hidayat
Dena nazmunufus
Dzikri aminudin
Ai zeny masfufah
Fitri nur hidayah

UNIVERSITAS INSAN CENDIKIA MANDIRI (UICM)


FAKULTAS AKUNTANSI EKONOMI
TAHUN AJARAN 2023-2024

0
KATA PENGANTAR
ِ‫ﻴ‬
‫ﻢ‬ِ‫ﺮ‬
‫ﺣ‬ َ
ّ
‫ﻟ‬‫ﺍ‬ِ‫ﻤ‬
‫ﻦ‬ ْ‫ﺮ‬
‫ﺣ‬َ
ّ‫ﻟ‬
‫ﺍ‬ِ‫ﻢ ﷲ‬
ِ‫ﺴ‬
ْ‫ﺑ‬
ِ
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori elistisitas permintaan dan penawaran “ pembuatan makalah dengan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat dan berangkai salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa
penulis sampaikan terima kasih kepada ibu dinda ayu izmi sebagai Dosen mata kuliah
Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta
pada anggota tim yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya
dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

enMa
gkaal2j7O
202,o
3berkt

Tim Penulis
(Kelompok 10)

0
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 0

A.LATAR BELAKANG 0

B.RUMUSAN MASALAH 0

C.TUJUAN MAKALAH 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A.ELASTISITAS PERMINTAAN 5

a.konsep elastisitas permintaan 5

1. ELASTISITAS PERMINTAAN HARGA 5

2. ELASTISITAS PERMINTAAN PENDAPATAN 6

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan 7

B.ELASTISITAS PENAWARAN 8

a. Konsep Elastisitas Penawaran 8

1.ELASTISITAS PENAWARAN HARGA 9

2.ELASTISITAS PENAWARAN FAKTOR PRODUKSI 10

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran 10

C.STUDI KASUS 11

a.studi kasus elastisitas permintaan 11

b.studi kasus elastisitas penawaran 12

D. ILUSTRASI 12

a.elastisitas permintaan 12
b.elastisitas penawaran 13

E.DAMPAK PRAKTIS 13

a.implikasi dalam bisnis 13

b.kebijakan pemerintah 14

BAB III PENUTUP 15

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap
permintaan
dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan
harga”bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar
pengaruhnya?
Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahan kondisi yang ada.Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga.
Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian elastisitas permintaan ?
2. Apa saja Jenis-jenis elastisitas permintaan ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?
4. Apa Pengertian elastisitas penawaraan ?
5. Apa saja Jenis – jenis elastisitas penawaraan ?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?

0
C.Tujuan makalah

Tujuan makalah tentang teori elastisitas permintaan dan penawaran dapat mencakup
hal-hal berikut:

1. **Pendidikan dan Pemahaman:** Mengedukasi pembaca tentang konsep elastisitas


dalam ekonomi, yang merupakan elemen penting dalam analisis ekonomi mikro. Tujuan
utamanya adalah untuk membantu pembaca memahami konsep ini.

2. **Penjelasan Konsep Elastisitas:** Menyajikan penjelasan yang jelas tentang


elastisitas permintaan dan penawaran, termasuk elastisitas harga dan elastisitas
pendapatan dalam hal permintaan serta elastisitas harga dan faktor produksi dalam hal
penawaran.

3. **Mengidentifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi:** Menjelaskan faktor-faktor


yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran, seperti ketersediaan barang
pengganti, kepentingan produk, waktu, ketersediaan bahan baku, dan lainnya.

4. **Studi Kasus dan Ilustrasi:** Menggunakan studi kasus, grafik, dan contoh nyata
untuk memberikan gambaran konkret tentang bagaimana elastisitas beroperasi dalam
situasi ekonomi yang berbeda.

5. **Dampak Praktis:** Menganalisis dampak praktis dari pemahaman elastisitas dalam


bisnis dan kebijakan ekonomi, termasuk bagaimana produsen dan konsumen dapat
mengambil manfaat dari pengetahuan ini.

6. **Pentingnya Konsep ini:** Menyoroti pentingnya memahami konsep elastisitas dalam


pengambilan keputusan ekonomi, baik untuk konsumen, produsen, maupun pemerintah.

7. **Kontribusi Pada Penelitian dan Kebijakan:** Menunjukkan bagaimana pemahaman


konsep elastisitas dapat memberikan kontribusi pada penelitian ekonomi dan
perumusan kebijakan ekonomi yang lebih efektif.

8. **Kesimpulan dan Ringkasan Temuan:** Mengakhiri makalah dengan menyajikan


kesimpulan yang merangkum temuan dan pesan utama dalam konteks teori elastisitas
permintaan dan penawaran.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang komprehensif dan mendalam
tentang konsep elastisitas permintaan dan penawaran serta mengilustrasikan cara
konsep ini berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi sehari-hari dan dalam
lingkup yang lebih luas.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Elastisitas permintaan
a. Konsep elastisitas permintaan

Konsep elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam


ekonomi untuk menentukan sejauh mana konsumen merespons perubahan harga suatu
barang atau layanan. Ini memberikan wawasan tentang sejauh mana kuantitas yang
diminta akan berubah ketika harga suatu produk berubah. Terdapat dua bentuk utama
dari elastisitas permintaan:

1. Elastisitas permintaan harga

Elastisitas permintaan harga (Price Elasticity of Demand) mengukur sejauh mana


jumlah yang diminta akan merespons perubahan harga suatu barang atau layanan.
Elastisitas permintaan harga dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

\[Elastisitas Permintaan Harga = \frac{\% Perubahan Kuantitas Diminta}{\% Perubahan


Harga}\]

Poin-poin penting tentang elastisitas permintaan harga:

1. **Elastis dan Inelastis:** Jika elastisitas harga lebih besar dari 1, maka permintaan
dianggap elastis. Ini berarti perubahan harga berpengaruh besar terhadap perubahan
kuantitas yang diminta. Sebaliknya, jika elastisitas kurang dari 1, permintaan dianggap
inelastis, yang berarti perubahan harga hanya sedikit memengaruhi jumlah yang diminta.

2. **Interpretasi Nilai Elastisitas:**


- Jika elastisitas harga > 1: Perubahan harga berdampak besar pada perubahan
kuantitas yang diminta. Contoh, jika harga naik 10%, dan jumlah yang diminta turun 20%,
elastisitasnya -2.
- Jika elastisitas harga < 1: Perubahan harga berdampak kecil pada perubahan
kuantitas yang diminta. Contoh, jika harga naik 10%, dan jumlah yang diminta turun 5%,
elastisitasnya -0.5.
- Jika elastisitas harga = 1: Perubahan harga dan kuantitas yang diminta memiliki
perbandingan persentase yang sama. Contoh, jika harga naik 10%, dan jumlah yang
diminta turun 10%, elastisitasnya -1.

3. **Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas:** Elastisitas permintaan harga dapat

5
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketersediaan barang pengganti, kepentingan
produk, dan waktu. Barang yang memiliki banyak barang pengganti cenderung lebih
elastis. Produk yang dianggap penting oleh konsumen cenderung inelastis. Selain itu,
elastisitas permintaan bisa berubah seiring waktu.

4. **Pengaruh pada Strategi Harga:** Pengetahuan tentang elastisitas harga


memungkinkan produsen dan bisnis untuk membuat keputusan tentang penetapan
harga. Produk dengan permintaan elastis mungkin menentukan penurunan harga untuk
meningkatkan penjualan, sementara produk dengan permintaan inelastis mungkin
menetapkan harga lebih tinggi untuk meningkatkan pendapatan.

Elastisitas permintaan harga adalah konsep penting dalam ekonomi karena membantu
produsen, konsumen, dan pemerintah memahami bagaimana perubahan harga akan
memengaruhi perilaku pasar dan pengambilan keputusan ekonomi.

2. Elastisitas permintaan pendapatan


Elastisitas permintaan pendapatan (Income Elasticity of Demand) adalah ukuran yang
mengukur sejauh mana jumlah yang diminta akan berubah sebagai respons terhadap
perubahan pendapatan konsumen. Ini membantu dalam memahami bagaimana barang
atau layanan merespons perubahan pendapatan. Rumus elastisitas permintaan
pendapatan adalah sebagai berikut:

\[Elastisitas Permintaan Pendapatan = \frac{\% Perubahan Kuantitas Diminta}{\%


Perubahan Pendapatan}\]

Poin-poin penting tentang elastisitas permintaan pendapatan:

1. **Interpretasi Nilai Elastisitas Pendapatan:**


- Jika elastisitas pendapatan positif (nilainya lebih besar dari 0), barang tersebut adalah
barang normal. Ini berarti ketika pendapatan konsumen naik, permintaan terhadap
barang tersebut juga naik, dan sebaliknya.
- Jika elastisitas pendapatan negatif (nilainya kurang dari 0), barang tersebut adalah
barang inferior. Ini berarti ketika pendapatan konsumen naik, permintaan terhadap
barang tersebut akan turun, dan sebaliknya.

2. **Barang Normal dan Inferior:**


- **Barang Normal:** Barang normal adalah barang di mana elastisitas pendapatan
positif. Ini termasuk barang seperti pakaian, makanan, atau hiburan. Ketika pendapatan
konsumen naik, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak untuk barang-barang
normal ini.

6
- **Barang Inferior:** Barang inferior adalah barang di mana elastisitas pendapatan
negatif. Contoh barang inferior mungkin termasuk makanan instan atau transportasi
umum. Ketika pendapatan konsumen meningkat, mereka mungkin beralih ke barang dan
layanan yang lebih baik.

3. **Elastisitas Pendapatan yang Tinggi dan Rendah:**


- Elastisitas pendapatan yang tinggi (nilainya jauh lebih besar dari 1) menunjukkan
bahwa perubahan pendapatan memiliki dampak signifikan pada permintaan. Barang-
barang mewah seperti liburan eksklusif mungkin memiliki elastisitas pendapatan yang
tinggi.

- Elastisitas pendapatan yang rendah (nilainya kurang dari 1 tetapi positif)


menunjukkan bahwa perubahan pendapatan memiliki dampak yang lebih kecil pada
permintaan. Barang-barang kebutuhan dasar seperti makanan atau pakaian mungkin
memiliki elastisitas pendapatan yang rendah.

Elastisitas permintaan pendapatan adalah alat yang penting untuk memahami


bagaimana perubahan pendapatan memengaruhi perilaku konsumen dan merupakan
konsep yang penting dalam analisis ekonomi mikro. Hal ini juga dapat digunakan oleh
produsen dan pemerintah dalam perumusan kebijakan dan perencanaan bisnis.

b. Faktor faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan


Elastisitas permintaan adalah ukuran sejauh mana kuantitas yang diminta
merespons perubahan harga. Beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas
permintaan adalah:

1. **Ketersediaan Barang Pengganti:** Elastisitas permintaan sering kali berkaitan


dengan ketersediaan barang pengganti. Jika ada banyak barang pengganti yang tersedia,
maka permintaan akan lebih elastis. Misalnya, jika harga gula naik secara signifikan,
konsumen mungkin beralih ke pengganti seperti madu atau sirup.

2. **Kepentingan Produk:** Barang-barang yang dianggap penting oleh konsumen


memiliki permintaan yang kurang elastis. Misalnya, kebutuhan dasar seperti makanan
dan obat-obatan cenderung memiliki permintaan yang kurang elastis karena konsumen
akan membelinya terlepas dari perubahan harga.

3. **Waktu:** Waktu juga dapat memengaruhi elastisitas permintaan. Permintaan


mungkin lebih inelastis dalam jangka pendek, tetapi menjadi lebih elastis dalam jangka
panjang. Konsumen memiliki lebih banyak waktu untuk menyesuaikan perilaku mereka
ketika harganya berubah.

4. **Proporsi Pendapatan yang Dibelanjakan:** Jika harga suatu produk relatif kecil

7
dibandingkan dengan pendapatan konsumen, elastisitas permintaan cenderung lebih
rendah. Sebaliknya, jika harga produk relatif tinggi dibandingkan dengan pendapatan,
permintaan cenderung lebih elastis.

5. **Sifat Produk:** Produk yang memiliki banyak penggunaan yang berbeda


cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis. Misalnya, kayu memiliki banyak
penggunaan, sehingga perubahan harga kayu dapat memengaruhi berbagai industri.

6. **Keadaan Pasar:** Kondisi pasar seperti persaingan dan monopoli dapat


memengaruhi elastisitas permintaan. Dalam pasar yang kompetitif, permintaan
cenderung lebih elastis karena konsumen memiliki banyak alternatif. Namun, dalam
situasi monopoli, produsen dapat mengendalikan harga tanpa banyak respons dari
konsumen.

7. **Tingkat Penghasilan Konsumen:** Elastisitas permintaan bisa bervariasi


tergantung pada tingkat penghasilan konsumen. Produk yang lebih mewah biasanya
memiliki permintaan yang lebih elastis di kalangan konsumen dengan tingkat
penghasilan yang lebih tinggi.

8. **Persepsi Harga di Masa Depan:** Jika konsumen percaya bahwa harga suatu
produk akan naik di masa depan, mereka mungkin cenderung membeli lebih banyak
sekarang, membuat permintaan kurang elastis.

9. **Adat dan Preferensi Konsumen:** Faktor-faktor budaya, adat, dan preferensi


konsumen juga memengaruhi elastisitas permintaan. Misalnya, mungkin ada barang
yang memiliki permintaan yang kurang elastis karena dianggap sebagai bagian integral
dari budaya atau tradisi tertentu.

Pemahaman tentang faktor-faktor ini membantu produsen, konsumen, dan


pemerintah dalam pengambilan keputusan ekonomi dan penetapan kebijakan.
Elastisitas permintaan dapat sangat berbeda antara produk dan pasar yang berbeda, dan
ini adalah salah satu konsep kunci dalam analisis ekonomi mikro.

B. Elastisitas penawaran
a. konsep elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran (Price Elasticity of Supply) adalah ukuran yang mengukur
sejauh mana penawaran suatu barang atau layanan merespons perubahan harga. Ini
memberikan wawasan tentang sejauh mana produsen atau penjual akan menyesuaikan
kuantitas yang ditawarkan sebagai respons terhadap perubahan harga. Rumus
elastisitas penawaran adalah sebagai berikut:
[Elastisitas Penawaran = \frac{% Perubahan Kuantitas Ditawarkan}{% Perubahan Harga}]

8
Ada dua kemungkinan skenario elastisitas penawaran :
✓ Elastis (Elastic Supply): Dalam kasus elastis, elastisitas penawaran harga lebih besar
dari 1. Ini berarti bahwa produsen bersedia menyesuaikan kuantitas yang ditawarkan
secara signifikan ketika harga berubah. Jika harga naik, kuantitas yang ditawarkan
meningkat secara signifikan, dan sebaliknya. Contoh barang yang mungkin memiliki
penawaran elastis adalah produk-produk pertanian yang dapat dengan cepat
disesuaikan oleh petani berdasarkan harga pasar.
✓ Inelastis (Inelastic Supply): Dalam kasus inelastis, elastisitas penawaran harga kurang
dari 1. Ini berarti bahwa produsen atau penjual cenderung menawarkan jumlah yang
tetap atau tidak banyak berubah ketika harga berubah. Dalam kasus penawaran inelastis,
perubahan harga cenderung memiliki dampak yang relatif kecil pada kuantitas yang
ditawarkan. Contoh barang yang mungkin memiliki penawaran inelastis adalah barang-
barang yang memerlukan waktu lama untuk produksi dan tidak dapat dengan cepat
disesuaikan.

1.Elastisitas penawaran harga


Elastisitas penawaran harga (Price Elasticity of Supply) adalah konsep dalam
ekonomi yang mengukur sejauh mana penawaran suatu barang atau layanan akan
merespons perubahan harga barang atau layanan tersebut. Dalam istilah sederhana,
elastisitas penawaran harga mencerminkan seberapa fleksibel produsen atau penjual
dalam menyesuaikan jumlah yang mereka tawarkan ketika harga berubah.

Rumus elastisitas penawaran harga adalah sebagai berikut:

\[Elastisitas Penawaran Harga = \frac{\% Perubahan Kuantitas Ditawarkan}{\%


Perubahan Harga}\]

Poin-poin penting tentang elastisitas penawaran harga:

1. *Elastis (Elastic Supply):* Jika elastisitas penawaran harga lebih besar dari 1,
penawaran dianggap elastis. Ini berarti produsen bersedia menyesuaikan kuantitas yang
ditawarkan secara signifikan ketika harga berubah. Dalam kasus penawaran elastis,
kenaikan harga akan mendorong peningkatan dalam kuantitas yang ditawarkan, dan
penurunan harga akan menghasilkan penurunan dalam kuantitas yang ditawarkan.
Contoh barang dengan penawaran elastis mungkin termasuk produk pertanian yang
dapat dengan cepat disesuaikan oleh petani.

2. *Inelastis (Inelastic Supply):* Jika elastisitas penawaran harga kurang dari 1,


penawaran dianggap inelastis. Ini berarti produsen cenderung menawarkan jumlah yang
tetap atau tidak banyak berubah ketika harga berubah. Dalam kasus penawaran inelastis,
perubahan harga cenderung memiliki dampak yang relatif kecil pada kuantitas yang
ditawarkan. Contoh barang dengan penawaran inelastis mungkin termasuk barang-
barang yang memerlukan waktu lama untuk produksi dan tidak dapat dengan cepat
disesuaikan.

3. *Determinan Elastisitas Penawaran Harga:* Beberapa faktor yang memengaruhi

9
elastisitas penawaran harga termasuk:
- *Waktu:* Penawaran mungkin lebih elastis dalam jangka panjang karena produsen
memiliki lebih banyak waktu untuk menyesuaikan produksi.
- *Biaya Produksi:* Biaya produksi yang tinggi atau perubahan biaya produksi yang
signifikan dapat membuat penawaran lebih inelastis.
- *Ketersediaan Sumber Daya:* Ketersediaan bahan baku atau faktor produksi dapat
memengaruhi elastisitas penawaran. Jika sumber daya yang digunakan dalam produksi
langka, penawaran mungkin menjadi inelastis.

Elastisitas penawaran harga membantu dalam memahami bagaimana produsen atau


penjual merespons perubahan kondisi pasar, terutama dalam hal harga. Hal ini juga
memainkan peran penting dalam perencanaan produksi, penetapan harga, dan analisis
biaya dalam ekonomi

2.Elastisitas penawaran factor produksi


Elastisitas penawaran faktor produksi mengukur sejauh mana jumlah faktor produksi
yang disediakan akan berubah sebagai respons terhadap perubahan dalam harga faktor
tersebut. Elastisitas penawaran faktor produksi dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Elastis (E > 1): Jika elastisitas penawaran faktor produksi lebih dari 1, itu berarti
perubahan harga faktor produksi akan menghasilkan perubahan jumlah faktor yang
disediakan yang lebih besar. Misalnya, jika harga tenaga kerja naik 10%, dan jumlah
pekerja yang tersedia meningkat lebih dari 10%, maka elastisitasnya lebih dari 1.

2. Unitary (E = 1): Jika elastisitas penawaran faktor produksi sama dengan 1, maka
perubahan harga faktor produksi akan menyebabkan perubahan jumlah faktor yang
disediakan dalam proporsi yang sama. Misalnya, jika harga faktor produksi naik 10% dan
jumlah faktor yang disediakan juga naik 10%, maka elastisitasnya adalah 1.

3. Inelastis (E < 1): Jika elastisitas penawaran faktor produksi kurang dari 1, itu berarti
perubahan harga faktor produksi akan menghasilkan perubahan jumlah faktor yang
disediakan yang lebih kecil. Misalnya, jika harga tenaga kerja naik 10%, tetapi jumlah
pekerja yang tersedia hanya meningkat kurang dari 10%, maka elastisitasnya kurang dari
1.

Elastisitas penawaran faktor produksi dapat bervariasi tergantung pada jenis faktor
produksi dan kondisi pasar. Faktor produksi yang lebih sulit diubah atau memiliki
alternatif yang terbatas cenderung memiliki elastisitas penawaran yang lebih rendah

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran


Elastisitas penawaran merujuk pada sejauh mana penawaran suatu produk atau
layanan berubah sebagai respons terhadap perubahan dalam faktor-faktor tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran termasuk:

1. Harga produk: Jika perubahan harga suatu produk signifikan, ini dapat mempengaruhi
elastisitas penawaran. Jika penjual dapat dengan mudah menyesuaikan produksi atau
pasokan mereka dengan perubahan harga, elastisitas penawaran cenderung lebih tinggi.

10
2. Waktu: Elastisitas penawaran juga bisa berubah seiring waktu. Dalam jangka pendek,
produsen mungkin sulit mengubah tingkat produksi, tetapi dalam jangka panjang,
mereka bisa lebih fleksibel.

3. Biaya produksi: Biaya produksi, termasuk harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan
biaya operasional, dapat mempengaruhi elastisitas penawaran. Jika biaya produksi naik,
penjual mungkin akan kurang responsif terhadap perubahan harga.

4. Teknologi: Kemajuan dalam teknologi produksi dapat meningkatkan elastisitas


penawaran dengan memungkinkan produsen untuk lebih efisien dan fleksibel dalam
meningkatkan atau mengurangi produksi.

5. Jumlah pesaing: Tingkat persaingan dalam industri juga memainkan peran. Dalam
pasar yang sangat bersaing, produsen mungkin lebih cenderung memiliki elastisitas
penawaran yang tinggi untuk bersaing.

6. Regulasi pemerintah: Regulasi pemerintah seperti pajak, kuota produksi, dan regulasi
lingkungan dapat membatasi atau mempengaruhi elastisitas penawaran.

7. Karakteristik produk: Produk dengan substitusi yang mudah ditemukan akan memiliki
elastisitas penawaran yang lebih tinggi karena produsen dapat dengan cepat
menyesuaikan produksi.

Semua faktor ini dapat berinteraksi dan memengaruhi tingkat elastisitas penawaran
suatu produk atau layanan. Elastisitas penawaran yang tinggi berarti perubahan harga
akan menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam jumlah yang ditawarkan,
sementara elastisitas penawaran yang rendah berarti perubahan harga akan memiliki
dampak yang lebih kecil pada kuantitas yang ditawarkan.

C.STUDI KASUS
a.studi kasus elastisitas permintaan
studi kasus tentang elastisitas permintaan:
Studi Kasus: Elastisitas Permintaan pada Produk X
Situasi:
Anda adalah seorang manajer pemasaran di perusahaan yang memproduksi produk X,
yakni ponsel pintar. Produk X adalah salah satu produk ponsel pintar terbaru dengan fitur
-fitur canggih. Anda ingin memahami elastisitas permintaan produk X untuk membantu
dalam perencanaan harga dan strategi pemasaran.
Langkah-langkah:
1. Menghitung Elastisitas Permintaan:
- Pertama, Anda mengumpulkan data harga dan jumlah penjualan produk X selama
beberapa bulan.
- Anda kemudian menghitung persentase perubahan dalam harga dan jumlah
penjualan untuk melihat respons konsumen terhadap perubahan harga.

11
- Elastisitas permintaan dapat dihitung dengan rumus: (Persentase Perubahan Jumlah
Penjualan) / (Persentase Perubahan Harga).
2. Hasil Elastisitas:
- Setelah menghitung elastisitas, Anda menemukan bahwa elastisitas permintaan
produk X adalah -2,5. Ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki elastisitas permintaan
yang tinggi, artinya perubahan harga akan berdampak signifikan pada jumlah penjualan.
- Misalnya, jika Anda menaikkan harga produk X sebesar 10%, jumlah penjualannya
dapat turun sekitar 25%.
b.studi kasus elastisitas penawaran
Studi Kasus Elastisitas Penawaran: Misalkan Anda adalah seorang petani yang
menanam wortel. Pada awalnya, Anda menawarkan 100 kg wortel ke pasar setiap
minggu dengan harga 10.000 rupiah per kg. Kemudian, pemerintah memberikan insentif
dengan memberikan subsidi pupuk sehingga biaya produksi Anda turun. Akibatnya, Anda
meningkatkan penawaran menjadi 150 kg per minggu. Namun, harga jualnya turun
menjadi 8.000 rupiah per kg.Elastisitas penawaran yang tinggi: Jika peningkatan
penawaran sebesar 50% (dari 100 kg menjadi 150 kg) mengakibatkan penurunan harga
sebesar 20% (dari 10.000 rupiah menjadi 8.000 rupiah), maka elastisitas penawaran
adalah elastis (>1).

D. ILUSTRASI
a.elastisitas permintaan
Contoh Soal 1
Harga buah mangga di pasar mengalami penurunan dari Rp25.000/kg menjadi
Rp20.000/kg. Sementara itu, jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kg menjadi
350 kg.
Berdasarkan informasi di atas, berapakah nilai dari tingkat elastisitas permintaannya?

Diketahui:
ΔQ = 350kg - 200kg = 150kg
ΔP = Rp25.000 - Rp20.000 = Rp5.000
P = Rp25.000
Q = 200kg
Jawab:
Nah, untuk menjawab soal di atas, Sobat OCBC NISP dapat menggunakan rumus
elastisitas permintaan sebelumnya, yaitu:
Ed = ΔQ/ΔP x P/Q
Ed = 150/5.000 x 25.000/200
Ed = 0,03 x 125
Ed = 3,75
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan buah mangga di
pasar bersifat elastis, yaitu E > 1.

12
b. elastisitas penawaran
Contoh soal 1 Pada saat harga Rp 10.000, jumlah sayuran yang ditawarkan ialah
100 buah. Namun, ketika harganya turun menjadi Rp 5.000, jumlah sayuran yang
ditawarkan sebesar 50 buah. Berapakah tingkat elastisitas penawarannya?
Diketahui: ΔQ = 100 buah - 50 buah = 50 buah ΔP = Rp 10.000 - Rp 5.000 = Rp 5.000 P =
Rp 10.000 Q = 100 buah Penyelesaian:
Untuk menghitung tingkat elastisitas penawaran, kita dapat menggunakan rumus
elastisitas penawaran sebagai berikut:

Elastisitas penawaran (Es) = (ΔQ / Q) / (ΔP / P)


Dalam kasus ini, ΔQ = 50 buah, Q = 100 buah, ΔP = Rp 5.000, dan P = Rp 10.000. Mari
kita substitusikan nilai-nilai ini ke dalam rumus:

Es = (50 buah / 100 buah) / (Rp 5.000 / Rp 10.000)


= (0.5) / (0.5)
=1
Jadi, tingkat elastisitas penawaran adalah 1. Ini menunjukkan bahwa penawaran
sayuran bersifat unitary elastis, yang artinya persentase perubahan dalam jumlah
penawaran sama dengan persentase perubahan dalam harga.
E.DAMPAK PRAKTIS
a.implikasi dalam bisnis
Elastisitas penawaran dan elastisitas pendapatan memiliki implikasi yang
signifikan dalam konteks bisnis. Berikut beberapa implikasi utama:

*Elastisitas Penawaran:*
1. *Harga dan Produksi:* Bisnis harus memahami elastisitas penawaran produk mereka.
Jika penawaran sangat elastis, perubahan harga mungkin memiliki dampak besar pada
jumlah yang ditawarkan. Ini dapat memengaruhi strategi harga dan produksi.

2. *Persaingan:* Elastisitas penawaran dapat memengaruhi tingkat persaingan dalam


industri. Jika penawaran elastis, lebih banyak pesaing dapat masuk ke pasar dengan
relatif mudah, sehingga bisnis harus berfokus pada inovasi dan keunggulan kompetitif.

3. *Harga Diskon:* Pengetahuan tentang elastisitas penawaran dapat membantu bisnis


dalam merencanakan diskon atau promosi. Jika penawaran sangat inelastis, diskon
mungkin tidak memiliki dampak besar pada jumlah yang ditawarkan.

*Elastisitas Pendapatan:*
1. *Segmentasi Pasar:* Bisnis dapat menggunakan elastisitas pendapatan untuk
memahami profil konsumen dan menentukan segmen pasar yang berbeda. Produk yang
bersifat normal mungkin ditargetkan pada segmen pasar dengan pendapatan tinggi.

2. *Portofolio Produk:* Bisnis dengan beragam produk harus mempertimbangkan


elastisitas pendapatan masing-masing produk. Produk dengan elastisitas pendapatan

13
positif dapat menjadi sumber pertumbuhan yang kuat.

3. *Resesi Ekonomi:* Selama resesi, produk dengan elastisitas pendapatan negatif


(inferior) mungkin lebih stabil karena konsumen cenderung tetap membelinya,
sementara produk dengan elastisitas pendapatan positif mungkin mengalami penurunan
permintaan.

Pemahaman yang baik tentang kedua konsep ini dapat membantu bisnis dalam
pengambilan keputusan strategis, termasuk penetapan harga, manajemen rantai
pasokan, pengembangan produk, dan pemasaran

b.kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah memiliki peran penting dalam ekonomi dan bisnis. Beberapa
jenis kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi dunia bisnis meliputi:

1. *Kebijakan Fiskal:* Ini mencakup perubahan dalam pajak, pengeluaran, dan


penganggaran pemerintah. Kebijakan fiskal dapat mempengaruhi tingkat permintaan
agregat dalam ekonomi. Pajak yang lebih rendah atau pengeluaran pemerintah yang
lebih tinggi dapat meningkatkan belanja konsumen dan investasi bisnis.

2. *Kebijakan Moneter:* Otoritas moneter, seperti bank sentral, mengatur kebijakan


moneter melalui tingkat suku bunga dan cadangan bank. Kebijakan ini memengaruhi
ketersediaan uang dan suku bunga, yang dapat berdampak pada biaya pinjaman dan
tingkat investasi bisnis.

3. *Regulasi Bisnis:* Pemerintah mengatur bisnis melalui berbagai undang-undang dan


peraturan, termasuk perlindungan konsumen, regulasi lingkungan, regulasi perbankan,
dan banyak lagi. Regulasi ini dapat memengaruhi biaya operasional dan kepatuhan
bisnis.

4. *Kebijakan Perdagangan:* Kebijakan perdagangan, seperti tarif dan kuota, dapat


memengaruhi akses ke pasar internasional. Perubahan dalam kebijakan perdagangan
dapat mempengaruhi ekspor dan impor bisnis.

5. *Kebijakan Lingkungan:* Kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan, seperti regulasi


emisi dan penggunaan sumber daya alam, dapat memengaruhi bisnis yang beroperasi di
sektor-sektor tertentu.

6. *Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan:* Investasi dalam pendidikan dan pelatihan oleh
pemerintah dapat memengaruhi ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas.

7. *Kebijakan Imigrasi:* Kebijakan imigrasi dapat memengaruhi ketersediaan tenaga


kerja dan keahlian dalam pasar tenaga kerja.
Dalam bisnis, penting untuk memahami dampak kebijakan pemerintah dan mengikuti
perkembangan terbaru dalam regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan sektor
industri Anda. Kebijakan pemerintah dapat menciptakan peluang atau tantangan,
sehingga reaksi dan adaptasi yang tepat dalam bisnis sangat penting

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dari makalah tentang teori elastisitas pendapatan dan elastisitas


permintaan mungkin akan mencakup beberapa poin kunci:

1. *Elastisitas Pendapatan*:
- Elastisitas pendapatan adalah konsep penting dalam ekonomi yang mengukur sejauh
mana perubahan pendapatan memengaruhi permintaan konsumen terhadap suatu
produk.
- Produk normal memiliki elastisitas pendapatan positif, yang berarti peningkatan
pendapatan mengakibatkan peningkatan permintaan.
- Produk inferior memiliki elastisitas pendapatan negatif, yang berarti peningkatan
pendapatan dapat menyebabkan penurunan permintaan.

2. *Elastisitas Permintaan*:
- Elastisitas permintaan mengukur respons konsumen terhadap perubahan harga suatu
produk.
- Permintaan elastis (elastisitas lebih besar dari 1) berarti konsumen sangat responsif
terhadap perubahan harga, sementara permintaan inelastis (elastisitas kurang dari 1)
berarti konsumen kurang responsif.

3. *Implikasi Bisnis*:
- Pemahaman tentang elastisitas pendapatan dan elastisitas permintaan dapat
membantu bisnis dalam penetapan harga yang optimal. Produk dengan permintaan
elastis mungkin memiliki fleksibilitas harga yang lebih besar.
- Bisnis dapat menggunakan informasi elastisitas pendapatan untuk menyesuaikan
strategi pemasaran dan penargetan pasar.
- Kebijakan pemerintah dan perubahan ekonomi dapat memengaruhi elastisitas
pendapatan dan permintaan, sehingga bisnis perlu memantau dan menyesuaikan
strategi mereka.

4. *Hubungan dengan Ekonomi Makro*:


- Elastisitas pendapatan dan elastisitas permintaan adalah konsep mikroekonomi yang
dapat dihubungkan dengan aspek ekonomi makro, termasuk kebijakan fiskal dan
moneter.
- Kebijakan ekonomi pemerintah, seperti perubahan pajak dan tingkat suku bunga,
dapat memengaruhi elastisitas pendapatan dan permintaan dalam perekonomian.

5. *Keberlanjutan dan Pertumbuhan*:


- Bisnis yang berfokus pada produk yang responsif terhadap perubahan pendapatan
atau harga dapat mengalami pertumbuhan yang lebih besar.
- Pemahaman tentang elastisitas dapat membantu bisnis merancang strategi yang
berkelanjutan dalam jangka panjang.

Dalam kesimpulan, pemahaman tentang elastisitas pendapatan dan elastisitas

15
permintaan adalah kunci dalam mengoptimalkan strategi bisnis, mengidentifikasi
peluang pasar, dan beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Keduanya merupakan alat yang penting dalam analisis ekonomi mikro dan makro yang
memengaruhi bisnis dan ekonomi secara keseluruhan.

16

Anda mungkin juga menyukai