OLEH :
Adi sunarya hidayat
Dena nazmunufus
Dzikri aminudin
Ai zeny masfufah
Fitri nur hidayah
0
KATA PENGANTAR
ِﻴ
ﻢِﺮ
ﺣ َ
ّ
ﻟﺍِﻤ
ﻦ ْﺮ
ﺣَ
ّﻟ
ﺍِﻢ ﷲ
ِﺴ
ْﺑ
ِ
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori elistisitas permintaan dan penawaran “ pembuatan makalah dengan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat dan berangkai salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa
penulis sampaikan terima kasih kepada ibu dinda ayu izmi sebagai Dosen mata kuliah
Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta
pada anggota tim yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya
dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
enMa
gkaal2j7O
202,o
3berkt
Tim Penulis
(Kelompok 10)
0
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 0
A.LATAR BELAKANG 0
B.RUMUSAN MASALAH 0
C.TUJUAN MAKALAH 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A.ELASTISITAS PERMINTAAN 5
B.ELASTISITAS PENAWARAN 8
C.STUDI KASUS 11
D. ILUSTRASI 12
a.elastisitas permintaan 12
b.elastisitas penawaran 13
E.DAMPAK PRAKTIS 13
b.kebijakan pemerintah 14
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap
permintaan
dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan
harga”bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar
pengaruhnya?
Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahan kondisi yang ada.Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga.
Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran
terhadap perubahan harga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian elastisitas permintaan ?
2. Apa saja Jenis-jenis elastisitas permintaan ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?
4. Apa Pengertian elastisitas penawaraan ?
5. Apa saja Jenis – jenis elastisitas penawaraan ?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?
0
C.Tujuan makalah
Tujuan makalah tentang teori elastisitas permintaan dan penawaran dapat mencakup
hal-hal berikut:
4. **Studi Kasus dan Ilustrasi:** Menggunakan studi kasus, grafik, dan contoh nyata
untuk memberikan gambaran konkret tentang bagaimana elastisitas beroperasi dalam
situasi ekonomi yang berbeda.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang komprehensif dan mendalam
tentang konsep elastisitas permintaan dan penawaran serta mengilustrasikan cara
konsep ini berperan dalam pengambilan keputusan ekonomi sehari-hari dan dalam
lingkup yang lebih luas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Elastisitas permintaan
a. Konsep elastisitas permintaan
1. **Elastis dan Inelastis:** Jika elastisitas harga lebih besar dari 1, maka permintaan
dianggap elastis. Ini berarti perubahan harga berpengaruh besar terhadap perubahan
kuantitas yang diminta. Sebaliknya, jika elastisitas kurang dari 1, permintaan dianggap
inelastis, yang berarti perubahan harga hanya sedikit memengaruhi jumlah yang diminta.
5
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketersediaan barang pengganti, kepentingan
produk, dan waktu. Barang yang memiliki banyak barang pengganti cenderung lebih
elastis. Produk yang dianggap penting oleh konsumen cenderung inelastis. Selain itu,
elastisitas permintaan bisa berubah seiring waktu.
Elastisitas permintaan harga adalah konsep penting dalam ekonomi karena membantu
produsen, konsumen, dan pemerintah memahami bagaimana perubahan harga akan
memengaruhi perilaku pasar dan pengambilan keputusan ekonomi.
6
- **Barang Inferior:** Barang inferior adalah barang di mana elastisitas pendapatan
negatif. Contoh barang inferior mungkin termasuk makanan instan atau transportasi
umum. Ketika pendapatan konsumen meningkat, mereka mungkin beralih ke barang dan
layanan yang lebih baik.
4. **Proporsi Pendapatan yang Dibelanjakan:** Jika harga suatu produk relatif kecil
7
dibandingkan dengan pendapatan konsumen, elastisitas permintaan cenderung lebih
rendah. Sebaliknya, jika harga produk relatif tinggi dibandingkan dengan pendapatan,
permintaan cenderung lebih elastis.
8. **Persepsi Harga di Masa Depan:** Jika konsumen percaya bahwa harga suatu
produk akan naik di masa depan, mereka mungkin cenderung membeli lebih banyak
sekarang, membuat permintaan kurang elastis.
B. Elastisitas penawaran
a. konsep elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran (Price Elasticity of Supply) adalah ukuran yang mengukur
sejauh mana penawaran suatu barang atau layanan merespons perubahan harga. Ini
memberikan wawasan tentang sejauh mana produsen atau penjual akan menyesuaikan
kuantitas yang ditawarkan sebagai respons terhadap perubahan harga. Rumus
elastisitas penawaran adalah sebagai berikut:
[Elastisitas Penawaran = \frac{% Perubahan Kuantitas Ditawarkan}{% Perubahan Harga}]
8
Ada dua kemungkinan skenario elastisitas penawaran :
✓ Elastis (Elastic Supply): Dalam kasus elastis, elastisitas penawaran harga lebih besar
dari 1. Ini berarti bahwa produsen bersedia menyesuaikan kuantitas yang ditawarkan
secara signifikan ketika harga berubah. Jika harga naik, kuantitas yang ditawarkan
meningkat secara signifikan, dan sebaliknya. Contoh barang yang mungkin memiliki
penawaran elastis adalah produk-produk pertanian yang dapat dengan cepat
disesuaikan oleh petani berdasarkan harga pasar.
✓ Inelastis (Inelastic Supply): Dalam kasus inelastis, elastisitas penawaran harga kurang
dari 1. Ini berarti bahwa produsen atau penjual cenderung menawarkan jumlah yang
tetap atau tidak banyak berubah ketika harga berubah. Dalam kasus penawaran inelastis,
perubahan harga cenderung memiliki dampak yang relatif kecil pada kuantitas yang
ditawarkan. Contoh barang yang mungkin memiliki penawaran inelastis adalah barang-
barang yang memerlukan waktu lama untuk produksi dan tidak dapat dengan cepat
disesuaikan.
1. *Elastis (Elastic Supply):* Jika elastisitas penawaran harga lebih besar dari 1,
penawaran dianggap elastis. Ini berarti produsen bersedia menyesuaikan kuantitas yang
ditawarkan secara signifikan ketika harga berubah. Dalam kasus penawaran elastis,
kenaikan harga akan mendorong peningkatan dalam kuantitas yang ditawarkan, dan
penurunan harga akan menghasilkan penurunan dalam kuantitas yang ditawarkan.
Contoh barang dengan penawaran elastis mungkin termasuk produk pertanian yang
dapat dengan cepat disesuaikan oleh petani.
9
elastisitas penawaran harga termasuk:
- *Waktu:* Penawaran mungkin lebih elastis dalam jangka panjang karena produsen
memiliki lebih banyak waktu untuk menyesuaikan produksi.
- *Biaya Produksi:* Biaya produksi yang tinggi atau perubahan biaya produksi yang
signifikan dapat membuat penawaran lebih inelastis.
- *Ketersediaan Sumber Daya:* Ketersediaan bahan baku atau faktor produksi dapat
memengaruhi elastisitas penawaran. Jika sumber daya yang digunakan dalam produksi
langka, penawaran mungkin menjadi inelastis.
1. Elastis (E > 1): Jika elastisitas penawaran faktor produksi lebih dari 1, itu berarti
perubahan harga faktor produksi akan menghasilkan perubahan jumlah faktor yang
disediakan yang lebih besar. Misalnya, jika harga tenaga kerja naik 10%, dan jumlah
pekerja yang tersedia meningkat lebih dari 10%, maka elastisitasnya lebih dari 1.
2. Unitary (E = 1): Jika elastisitas penawaran faktor produksi sama dengan 1, maka
perubahan harga faktor produksi akan menyebabkan perubahan jumlah faktor yang
disediakan dalam proporsi yang sama. Misalnya, jika harga faktor produksi naik 10% dan
jumlah faktor yang disediakan juga naik 10%, maka elastisitasnya adalah 1.
3. Inelastis (E < 1): Jika elastisitas penawaran faktor produksi kurang dari 1, itu berarti
perubahan harga faktor produksi akan menghasilkan perubahan jumlah faktor yang
disediakan yang lebih kecil. Misalnya, jika harga tenaga kerja naik 10%, tetapi jumlah
pekerja yang tersedia hanya meningkat kurang dari 10%, maka elastisitasnya kurang dari
1.
Elastisitas penawaran faktor produksi dapat bervariasi tergantung pada jenis faktor
produksi dan kondisi pasar. Faktor produksi yang lebih sulit diubah atau memiliki
alternatif yang terbatas cenderung memiliki elastisitas penawaran yang lebih rendah
1. Harga produk: Jika perubahan harga suatu produk signifikan, ini dapat mempengaruhi
elastisitas penawaran. Jika penjual dapat dengan mudah menyesuaikan produksi atau
pasokan mereka dengan perubahan harga, elastisitas penawaran cenderung lebih tinggi.
10
2. Waktu: Elastisitas penawaran juga bisa berubah seiring waktu. Dalam jangka pendek,
produsen mungkin sulit mengubah tingkat produksi, tetapi dalam jangka panjang,
mereka bisa lebih fleksibel.
3. Biaya produksi: Biaya produksi, termasuk harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan
biaya operasional, dapat mempengaruhi elastisitas penawaran. Jika biaya produksi naik,
penjual mungkin akan kurang responsif terhadap perubahan harga.
5. Jumlah pesaing: Tingkat persaingan dalam industri juga memainkan peran. Dalam
pasar yang sangat bersaing, produsen mungkin lebih cenderung memiliki elastisitas
penawaran yang tinggi untuk bersaing.
6. Regulasi pemerintah: Regulasi pemerintah seperti pajak, kuota produksi, dan regulasi
lingkungan dapat membatasi atau mempengaruhi elastisitas penawaran.
7. Karakteristik produk: Produk dengan substitusi yang mudah ditemukan akan memiliki
elastisitas penawaran yang lebih tinggi karena produsen dapat dengan cepat
menyesuaikan produksi.
Semua faktor ini dapat berinteraksi dan memengaruhi tingkat elastisitas penawaran
suatu produk atau layanan. Elastisitas penawaran yang tinggi berarti perubahan harga
akan menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam jumlah yang ditawarkan,
sementara elastisitas penawaran yang rendah berarti perubahan harga akan memiliki
dampak yang lebih kecil pada kuantitas yang ditawarkan.
C.STUDI KASUS
a.studi kasus elastisitas permintaan
studi kasus tentang elastisitas permintaan:
Studi Kasus: Elastisitas Permintaan pada Produk X
Situasi:
Anda adalah seorang manajer pemasaran di perusahaan yang memproduksi produk X,
yakni ponsel pintar. Produk X adalah salah satu produk ponsel pintar terbaru dengan fitur
-fitur canggih. Anda ingin memahami elastisitas permintaan produk X untuk membantu
dalam perencanaan harga dan strategi pemasaran.
Langkah-langkah:
1. Menghitung Elastisitas Permintaan:
- Pertama, Anda mengumpulkan data harga dan jumlah penjualan produk X selama
beberapa bulan.
- Anda kemudian menghitung persentase perubahan dalam harga dan jumlah
penjualan untuk melihat respons konsumen terhadap perubahan harga.
11
- Elastisitas permintaan dapat dihitung dengan rumus: (Persentase Perubahan Jumlah
Penjualan) / (Persentase Perubahan Harga).
2. Hasil Elastisitas:
- Setelah menghitung elastisitas, Anda menemukan bahwa elastisitas permintaan
produk X adalah -2,5. Ini menunjukkan bahwa produk ini memiliki elastisitas permintaan
yang tinggi, artinya perubahan harga akan berdampak signifikan pada jumlah penjualan.
- Misalnya, jika Anda menaikkan harga produk X sebesar 10%, jumlah penjualannya
dapat turun sekitar 25%.
b.studi kasus elastisitas penawaran
Studi Kasus Elastisitas Penawaran: Misalkan Anda adalah seorang petani yang
menanam wortel. Pada awalnya, Anda menawarkan 100 kg wortel ke pasar setiap
minggu dengan harga 10.000 rupiah per kg. Kemudian, pemerintah memberikan insentif
dengan memberikan subsidi pupuk sehingga biaya produksi Anda turun. Akibatnya, Anda
meningkatkan penawaran menjadi 150 kg per minggu. Namun, harga jualnya turun
menjadi 8.000 rupiah per kg.Elastisitas penawaran yang tinggi: Jika peningkatan
penawaran sebesar 50% (dari 100 kg menjadi 150 kg) mengakibatkan penurunan harga
sebesar 20% (dari 10.000 rupiah menjadi 8.000 rupiah), maka elastisitas penawaran
adalah elastis (>1).
D. ILUSTRASI
a.elastisitas permintaan
Contoh Soal 1
Harga buah mangga di pasar mengalami penurunan dari Rp25.000/kg menjadi
Rp20.000/kg. Sementara itu, jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kg menjadi
350 kg.
Berdasarkan informasi di atas, berapakah nilai dari tingkat elastisitas permintaannya?
Diketahui:
ΔQ = 350kg - 200kg = 150kg
ΔP = Rp25.000 - Rp20.000 = Rp5.000
P = Rp25.000
Q = 200kg
Jawab:
Nah, untuk menjawab soal di atas, Sobat OCBC NISP dapat menggunakan rumus
elastisitas permintaan sebelumnya, yaitu:
Ed = ΔQ/ΔP x P/Q
Ed = 150/5.000 x 25.000/200
Ed = 0,03 x 125
Ed = 3,75
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan buah mangga di
pasar bersifat elastis, yaitu E > 1.
12
b. elastisitas penawaran
Contoh soal 1 Pada saat harga Rp 10.000, jumlah sayuran yang ditawarkan ialah
100 buah. Namun, ketika harganya turun menjadi Rp 5.000, jumlah sayuran yang
ditawarkan sebesar 50 buah. Berapakah tingkat elastisitas penawarannya?
Diketahui: ΔQ = 100 buah - 50 buah = 50 buah ΔP = Rp 10.000 - Rp 5.000 = Rp 5.000 P =
Rp 10.000 Q = 100 buah Penyelesaian:
Untuk menghitung tingkat elastisitas penawaran, kita dapat menggunakan rumus
elastisitas penawaran sebagai berikut:
*Elastisitas Penawaran:*
1. *Harga dan Produksi:* Bisnis harus memahami elastisitas penawaran produk mereka.
Jika penawaran sangat elastis, perubahan harga mungkin memiliki dampak besar pada
jumlah yang ditawarkan. Ini dapat memengaruhi strategi harga dan produksi.
*Elastisitas Pendapatan:*
1. *Segmentasi Pasar:* Bisnis dapat menggunakan elastisitas pendapatan untuk
memahami profil konsumen dan menentukan segmen pasar yang berbeda. Produk yang
bersifat normal mungkin ditargetkan pada segmen pasar dengan pendapatan tinggi.
13
positif dapat menjadi sumber pertumbuhan yang kuat.
Pemahaman yang baik tentang kedua konsep ini dapat membantu bisnis dalam
pengambilan keputusan strategis, termasuk penetapan harga, manajemen rantai
pasokan, pengembangan produk, dan pemasaran
b.kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah memiliki peran penting dalam ekonomi dan bisnis. Beberapa
jenis kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi dunia bisnis meliputi:
6. *Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan:* Investasi dalam pendidikan dan pelatihan oleh
pemerintah dapat memengaruhi ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas.
14
BAB III
PENUTUP
1. *Elastisitas Pendapatan*:
- Elastisitas pendapatan adalah konsep penting dalam ekonomi yang mengukur sejauh
mana perubahan pendapatan memengaruhi permintaan konsumen terhadap suatu
produk.
- Produk normal memiliki elastisitas pendapatan positif, yang berarti peningkatan
pendapatan mengakibatkan peningkatan permintaan.
- Produk inferior memiliki elastisitas pendapatan negatif, yang berarti peningkatan
pendapatan dapat menyebabkan penurunan permintaan.
2. *Elastisitas Permintaan*:
- Elastisitas permintaan mengukur respons konsumen terhadap perubahan harga suatu
produk.
- Permintaan elastis (elastisitas lebih besar dari 1) berarti konsumen sangat responsif
terhadap perubahan harga, sementara permintaan inelastis (elastisitas kurang dari 1)
berarti konsumen kurang responsif.
3. *Implikasi Bisnis*:
- Pemahaman tentang elastisitas pendapatan dan elastisitas permintaan dapat
membantu bisnis dalam penetapan harga yang optimal. Produk dengan permintaan
elastis mungkin memiliki fleksibilitas harga yang lebih besar.
- Bisnis dapat menggunakan informasi elastisitas pendapatan untuk menyesuaikan
strategi pemasaran dan penargetan pasar.
- Kebijakan pemerintah dan perubahan ekonomi dapat memengaruhi elastisitas
pendapatan dan permintaan, sehingga bisnis perlu memantau dan menyesuaikan
strategi mereka.
15
permintaan adalah kunci dalam mengoptimalkan strategi bisnis, mengidentifikasi
peluang pasar, dan beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Keduanya merupakan alat yang penting dalam analisis ekonomi mikro dan makro yang
memengaruhi bisnis dan ekonomi secara keseluruhan.
16