Anda di halaman 1dari 2

BAPPEDA Provinsi Jambi

BAPPEDA Provinsi Jambi dibentuk berdasarkan Perda Provinsi Jambi No. 15


Tahun 2009 mempunyai tugas pokok yaitu Melaksanakan Penyusunan dan
Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk
menjalankan tugas pokok tersebut, BAPPEDA Provinsi Jambi mempunyai fungsi a)
perumusan kebijakan teknis perencanan pembangunan daerah, b) pengkoordinasian
penyusunan perencanaan pembangunan daerah, c) pembinaan pelaksanaan tugas
bidang perencanaan pembangunan daerah, dan d) pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kinerja BAPPEDA dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi selama ini telah memunculkan perspektif berbeda
antara berbagai stakeholder baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.
Stakeholder yang merasa puas akan memiliki pespektif positif terhadap BAPPEDA
tetapi pada sisi lain terdapat stakeholder yang memiliki perspektif negatif timbul
karena adanya kepuasan atas kinerja BAPPEDA. Perbedaan perspektif dapat terjadi
akibat adanya perbedaan cara pandang dan kepentingan masing-masing stakeholder.

Beberapa kritik terhadap BAPPEDA terutama sejak desentralisasi dan otonomi


daerah (destoda) menurut penilaian berbagai kalangan, antara lain a) BAPPEDA lebih
fokus pada kegiatan administrasi perencanaan dan seremonial pembangunan
daripada kegiatan fungsional perencanaan, b) BAPPEDA dinilai tidak cukup responsif
dan adaptif terhadap berbagai tuntutan baru yang menyertai proses destoda seperti
demokratisasi, akuntabilitas publik, pemerintahan bersih, transparansi, partisipasi,
kualitas pelayanan publik yang lebih baik, c). BAPPEDA dianggap tidak banyak
melakukan perubahan-perubahan institusional dan mindset guna merespon
pergeseran paradigma dan pendekatan perencanaan pembangunan, misalnya dari
sentralisasi ke desentralisasi dari top-down ke bottom-up planning dari long-range ke
strategic planning, dari budaya petunjuk ke budaya partisipasi, dari perilaku aktor ke
fasilitator, dan d) pola pikir dan cara pandang lama masih cukup kental mewarnai
proses formulasi perencanaan pembangunan daerah.
Metode Analisis

Metode dalam analisis perspektif terhadap peran dan kedudukan Bappeda


dalam Pemerintahan adalah menggunakan pendekatan ROCCIPI (Rule, Opportunity,
Capacity, Communication, Interest, Process dan Ideology). Rincian masing-masing
komponen dalam pendekatan ROCCIPI adalah sebagai berikut:

a. RULE yaitu perspektif stakeholder tentang regulasi tentang kedudukan dan


peranan BAPPEDA Provinsi Jambi dalam pemerintahan dan pembangunan.

b. OPPORTUNITY yaitu perspektif tentang peluang Bappeda Provinsi Jambi dalam


melakukan inovasi dan adaptasi perencanaan pembangunan yang aspiratif atau
sesuai kebutuhan daerah dan masyarakat.

c. CAPACITY yaitu perspektif stakeholder tentang pentingnya kompetensi dan


kapasitas sumberdaya perencanaan di Bappeda Provinsi Jambi baik secara individual
(tenaga perencana) maupun kelembagaan (organisasi).

d. COMMUNICATION yaitu perspektif stakeholder tentang kemampuan BAPPEDA


dalam melakukan komunikasi dua arah baik vertikal maupun horizontal

e. INTEREST yaitu perspektif tentang dampak positif implementasi peranan dan


kedudukan Bappeda Provinsi Jambi bagi kepentingan stakeholder

f. PROCESS yaitu perspektif stakeholder tentang pentingnya proses atau mekanisme


perencanaan dalam pelaksanaan peran koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi
sesuai dengan kedudukan Bappeda Provinsi Jambi

g. IDEOLOGY yaitu perspektif stakeholder tentang pentingnya peran dan kedudukan


Bappeda Provinsi Jambi dalam pemerintahan dan pembangunan

Anda mungkin juga menyukai