Nim : 20010116
2. Studi Kasus 1. Hidayat Hartanto Hasil penelitian didapatkan setelah Penelitian ini
Asuhan Permana dilakukan asuhan keperawatan pada termasuk penelitian Berdasarkan pengkajian
Keperawatan 2. Rifki Fhonna3 An A, setelah dilakukan tindakan deskriptif dengan yang dilakukan didapatkan
Gawat Darurat keperawatan selama 1x 6 jam, pendekatan studi data focus yaitu pengkajian
Demam Volume 1 No. beberapa dari keadaan pasien telah kasus yang bertujuan primer pada jalan nafas
Berdarah Februari Tahun memenuhi sebagian dari criteria untuk mendapatkan (airway) tidak mengalami
Dengue Dengan 2022 hasil yaitu klien masih merasa mual gambaran Asuhan gangguan/bebas, pada
Masalah E-ISSN : 2797-7560 dan klien masih muntah setiap Keperawatan Gawat pernapasan (breathing) tidak
Keperawatan makan namun sudah mulai Darurat Demam ditemukan penggunaan otot
Devisit Volume berkurang. Klien mengatakan sudah Berdarah Dengue bantu pernapasan, frekuensi
Cairan Di minum ± 5 gelas per 2 jam, Akral Grade III dengan 24 x/menit. pada sirkulasi
Ruang Instalasi mulai teraba hangat, TTV pasien S : masalah Devisit (sirculation) didapatkan
Gawat Darurat 37,5 °C, TD:110/70 mmHg, N : 110 Volume Cairan di tekanan darah 109/70
Rumah Sakit x/menit, RR : 24 kali/menit, SPO2 : Ruang Instalasi Gawat mmHg, nadi 110x/menit dan
Harapan Bunda 99%). Sehingga dapat disimpulkan Darurat Rumah Sakit lemah, SPO2:98%, akral
Kota Batam masalah teratasi sebagian dan Harapan Bunda Kota dingin, kulit tampak pucat
Tahun 2021 intervensi dilanjutkan. Batam Tahun dan lembab, pengisian
2021.Pendekatan yang kapiler lebih dari 2 detik.
digunakan adalah terdapat bercak merah pada
pendekatan asuhan kulit, suhu 37,9 °C, pada
keperawatan yang pengkajian sekunder
meliputi Pengkajian, didapatkan keadaan umum
Diagnosa, Intervensi, lemah, kesadaran
Implementasi, komposmentis, pasien
Evaluasi. tampak gelisah, mata
cekung, mukosa bibir kering,
turgor kulit jelek. Klien
tampak terbaring lemas.
pemeriksaan laboratorium
pada klien 1 dengan hasil
Hemoglobin 17,6 g/dL,
Leukosit 7.8 x Dari hasil
pengkaijan data focus
tersebut, penulis
memprioritaskan masalah
kekurangan volume cairan.
Hal ini merujuk kepada teori
yang dikemukakan oleh
Wilkinson & Ahem (2012)
bahwa kekurangan cairan
muncul jika kehilangan
volume cairan aktif,
peningkatan suhu tubuh,
penyimpnagan yang
mempengaruhi akses cairan,
penyimpnagan yang
mempengaruhi aasupan
cairan, kehilangan berlebih
melalui rute normal missal
diare, muntah, faktor-faktor
yang mempengarhui
kebutuhan cairan misalnya
status hipermetabolik.