Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zainal Ihsan

NPM : 20080023201
Semester/Kelas : 1/B
Mata Kuliah : FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI

JUDUL KASUS
“DITEMUKAN PELANGGARAN PADA AUDIT LAPORAN KEUANGAN GARUDA,
IZIN AP KASNER SIRUMAPA DIBEKUKAN”

1. Uraian Kasus
Pada konferensi pers yang digelar bersama Otoritas Jasa Keuangan kemarin (28/6/2019),
Kementerian Keuangan mengumumkan sanksi yang dijatuhkan pada Akuntan Publik Kasner
Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan
atas kesalahan audit pada Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk tahun buku 2018.
Laporan Keuangan Tahunan Garuda tersebut dinyatakan cacat setelah ditemukan fakta
bahwa Garuda Indonesia mengakui pendapatan terkait kerjasama yang dilakukan dengan PT
Mahata Aero Teknologi atas pembayaran yang akan diterima Garuda setelah penandatanganan
perjanjian sehingga hal tersebut berdampak pada Laporan Laba Rugi Garuda. Melihat hal ini,
dua komisaris Garuda tidak turut menandatangani Laporan Keuangan 2018 tersebut.
Kementerian Keuangan melalui Pusat Pembinaan Profesi Keuangan kemudian melakukan
pemeriksaan terhadap Akuntan Publik Kasner Sirumapea dan KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi,
Bambang & Rekan (anggota organisasi audit internasional BDO) yang melakukan audit atas
Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk tahun buku 2018. Pemeriksaan tersebut
mendapati dua isu penting menyangkut standar audit dan sistem pengendalian mutu KAP.
Kementerian Keuangan menemukan telah terjadi pelanggaran atas Standar Audit (SA) –
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA 315, SA 500, dan SA 560 yang dilakukan oleh
Auditor dari KAP yang berpengaruh pada opini Laporan Auditor Independen (LAI).
SA 315 adalah standar audit yang mengatur tentang pengidentifikasian dan penilaian risiko
kesalahan penyajian material melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, sementara
SA 500 mengatur tentang bukti audit dan SA 560 mengatur bagaimana auditor
mempertimbangkan peristiwa kemudian dalam auditnya. Isu kedua adalah KAP yang
bersangkutan belum menerapkan sistem pengendalian mutu secara optimal terkait konsultasi
dengan pihak eksternal. “Kami dengan Tim Pusat Pembinaan Profesi Keuangan telah
memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pembekuan izin selama 12 bulan terhadap Akuntan
Publik Kasner Sirumapea dan kami juga memberikan peringatan tertulis dengan disertai
kewajiban memperbaiki sistem pengendalian mutu KAP pada Kantor Akuntan
Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan,” ungkap Sekretaris Jenderal
Kementerian Keuangan, Hadiyanto. Pada kesempatan yang sama, Deputi Komisioner
Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fakhri Hilmi mengumumkan,
“Otoritas Jasa Keuangan telah mengundang Akuntan Publik Kasner Sirumapea dan
mengenakan sanksi administratif berupa pembekuan Surat Tanda Terdaftar (STTD) selama
satu tahun.”
Sanksi tersebut dijatuhkan karena pelanggaran Pasal 69 Undang-undang Nomor 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal yang mengatur bahwa laporan keuangan yang disampaikan kepada
otoritas pasar modal harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum,
Peraturan OJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, SA 315, SA 500, dan SA 560, serta SA 700
yang mengatur tentang perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan.
Kepada PT Garuda Indonesia Tbk, OJK memberikan perintah tertulis untuk memperbaiki
dan menyajikan kembali laporan keuangan tahunan tahun buku 2018 serta menjatuhkan sanksi
administratif berupa denda sebesar 100 juta rupiah. Sanksi denda masing-masing sebesar 100
juta rupiah dikenakan kepada seluruh anggota direksi Garuda dan 100 juta rupiah secara
tanggung renteng kepada seluruh anggota direksi dan dewan komisaris yang menandatangani
Laporan Tahunan PT Garuda Indonesia Tbk tahun buku 2018.

2. Tinjauan Secara Virtue Ethic


Etika kebijakan adalah suatu dimensi penting dalam ilmu kebijakan yang memiliki
hakikat value creation and value implementation. Etika kebijakan publik merupakan satu
dimensi penting dalam ilmu kebijakan yang memiliki hakikat maksudnya adalah sebuah
kebijakan yang diciptakan memiliki nilai yang wajib ditaati dan nilai-nilai tersebut akan
menjelma menjadi perilaku kolektif bangsa. Kebijakan publik sendiri berbicara tentang
sebuah regulasi dalam perspektif maka etika kebijakan publik dapat menjadi sebuah rambu
dalam proses perumusan kebijakan. Etika kebijakan publik dapat dijadikan sebagai pedoman,
referensi, petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh aparat birokrasi dalam menjalankan
kebijakan politik dan pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
Dalam kasus pelanggaran audit laporan keuangan Garuda dan izin AP Kasner Sirumapa
yang dibekukan, etika kebijakan menjadi sangat penting. Etika kebijakan publik dapat
dijadikan sebagai pedoman, referensi, dan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh
aparat birokrasi dalam menjalankan kebijakan politik dan pelayanan publik yang berkualitas
dan relevan. Selain itu, etika profesi yang dijunjung oleh auditor juga sangat penting dalam
memastikan kualitas audit yang baik. Semakin kecil etika profesi yang dijunjung oleh auditor
maka kualitas audit juga akan semakin tidak membaik. Oleh karena itu, dalam kasus ini, etika
kebijakan dan etika profesi harus ditegakkan untuk memastikan integritas dan kualitas audit
yang baik.
Dan juga dalam kasus ini telah melanggar tentang peraturan yang berlaku dalam standar
audit dan system pengendalian mutu KAP pada Sanksi tersebut dijatuhkan karena pelanggaran
Pasal 69 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang mengatur bahwa
laporan keuangan yang disampaikan kepada otoritas pasar modal harus disusun berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku umum, Peraturan OJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan,
SA 315, SA 500, dan SA 560, serta SA 700 yang mengatur tentang perumusan suatu opini dan
pelaporan atas laporan keuangan.
Dengan demikian kebijakan dalam peraturan yan dilanggar termasuk dalam Virtue
Ethic

3. Tinjauan Secara Deontologis Ethic


Deontologi adalah teori etika yang menggunakan aturan untuk membedakan yang
benar dan yang salah. Deontologi sering dikaitkan dengan filsuf Immanuel Kant. Kant
percaya bahwa tindakan etis mengikuti hukum moral universal, seperti “Jangan berbohong.
Jangan mencuri. Jangan curang. Deontologi mudah diterapkan. Itu hanya mengharuskan
orang untuk mengikuti aturan dan melakukan tugas mereka. Pendekatan ini cenderung
cocok dengan intuisi alami kita tentang apa yang etis atau tidak.Etika di masyarakat
dalam kehidupuan sehari-hariadalah suatu bagain dari deontolog.Deontologi adalah
pendekatan terhadap etika yang senantisa berfokus pada kebenaran serta kesalahan atas
tindakan yang dilakukan, proses bertentangan dengan kebenaran atau kesalahan ini sendiri
dari tindakan tersebut (konsekuensial) atau dengan karakter dan kebiasaan pelaku (etika
kebajikan).Etika deontologis adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu
tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan. Etika ini kadang-kadang disebut etika
berbasis "kewajiban" atau "obligasi" karena peraturan memberikan kewajiban kepada
seseorang.
Etika deontologi dalam pelanggaran audit laporan keuangan Garuda dan izin AP Kasner
Sirumapa dibekukan. Etika deontologi adalah etika normatif yang menjelaskan bagaimana
individu harus berperilaku dalam menjawab tanggung jawab atas kesalahan atau salah
ketertiban. Dalam konteks audit, etika deontologi mempengaruhi bagaimana auditor menjawab
atas kesalahan atau salah ketertiban dalam proses audit.

Dalam kasus ini, beberapa aspek penting yang terkait dengan etika deontologi dalam
audit laporan keuangan dan izin AP Kasner Sirumapa meliputi:

1. Kompetensi: Auditor harus memiliki kompetensi yang tinggi dalam menjalankan


audit laporan keuangan dan izin AP Kasner Sirumapa, termasuk dalam mengenali
standar dan metode audit yang sesuai.
2. Independensi: Auditor harus memiliki independensi dalam menjalankan audit,
memastikan bahwa mereka menjawab atas kesalahan atas tanggung jawab sendiri
dan tidak terpengaruh oleh faktor lain.
3. Skeptisme Profesional: Auditor harus memiliki skeptisme profesional yang tinggi
dalam mengevaluasi informasi dan dokumen yang diberikan, serta mengkaji
kualitas audit dengan memeriksa laporan keuangan dan izin AP Kasner Sirumapa.
4. Etika: Auditor harus mematuhi etika profesional dalam menjalankan audit,
termasuk memastikan bahwa mereka menjawab atas kesalahan atas tanggung jawab
sendiri dan tidak menyalah satu sisi.

Dalam kasus pelanggaran audit laporan keuangan Garuda dan izin AP Kasner
Sirumapa, etika deontologi mempengaruhi bagaimana auditor menjawab atas kesalahan atas
tanggung jawab sendiri dan tidak menyalah satu sisi. Oleh karena itu, penting bagi auditor
untuk memahami dan mematuhi etika deontologi dalam menjalankan audit laporan keuangan
dan izin AP Kasner Sirumapa.

4. Tinjauan Secara Teologis Ethic


Etika teologi merupakan cabang etika yang berkaitan dengan prinsip-prinsip moral
dalam konteks agama dan kepercayaan individu. Hal ini melibatkan pemahaman panggilan
gereja, tanggung jawab Kristen terhadap kelestarian budaya, serta hubungan antara ajaran
agama dan perilaku manusia. Etika teologi tidak terbatas pada satu agama tertentu, melainkan
mencakup berbagai agama di dunia. Pendekatan yang digunakan dalam kajian etika teologi
antara lain adalah tafsir naratif terhadap teks-teks suci dan penelitian deskriptif untuk
menyelidiki literatur terkait. Etika teologi juga berperan dalam proses inkulturasi dan
kontekstualisasi ajaran agama dalam budaya. Melalui pemahaman etika teologi, diharapkan
individu dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip moral yang sesuai dengan ajaran
agama atau kepercayaannya.
Jika pengacu pada persoalan dua isu keliru yang ada pada kasus di atas dapat terlihat
dua buah isu terkait, adapun teologi secara etika menyangkut baik dan jahat antara suatu kasus
dan cara pandang terhadap kasus tersebut dari kasus di atas terdapat unsur kejahatan dalam
standar audit dan sistem pengendalian mutu KAP, karena telah melanggar pada peraturan yang
dibuat, jika di tunjau secara yuridis dua kekeliruan tadi telah melanggar pada etika teolog
bahwa baik dan jahatnya sebuah system yang ada di organisasi sendiri telah keliru.
Tinjauannya adalah terletak pada laporan yang seharusnya di setorkan pada OJK harus
memenuhi pada standar OJK itu sendiri, sedangkan dalam manajemen organisasi, jika kita
mengacu pada standar sebuah kegiatan pasti ada sesuatu yang pada itu sudah menjadi
keputusan Bersama, baik secara keterlibatan beberapa pihak atau tidak, tetapi yang harus di
garis bawahi adalah bagaimana agama menjunjung tinggi sebuah kebijakan yang merata, tanpa
adanya sebuah tumpeng tindih dari terhadap satu pihak yang terseudutkan.
5. Tinjauan Secara Dialogic Ethic
Etiket dialog dalam teologi diplomatik menekankan komunikasi yang saling
menghormati dan efektif, yang didasarkan pada prinsip-prinsip diplomatik dan teologis. Dalam
konteks Islam, dialog dipandang sebagai cara untuk mencari kebenaran dan petunjuk dari
Allah, dan penting untuk menghormati lawan bicara, menemukan titik temu, dan menghindari
bahasa kasar. Selain itu, Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama mengkategorikan dialog
ke dalam empat tingkatan, termasuk dialog teologis, yang terjadi ketika para ahli agama
berupaya memperdalam pemahaman mereka terhadap agama lain dengan penuh simpati.
Pendekatan dialog ini selaras dengan prinsip-prinsip teologi diplomatik, yang menekankan rasa
saling menghormati, memahami, dan mengejar kebenaran melintasi batas-batas agama.
Etika dialog dalam pelanggaran audit laporan keuangan Garuda dan izin AP Kasner
Sirumapa dibekukan dapat menjadi penting dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas
dalam proses audit. Etika dialog melibatkan komunikasi yang terbuka dan jujur antara auditor
dan pihak yang diaudit, termasuk dalam mengungkapkan kesalahan atau ketidakberesan yang
ditemukan selama proses audit. Dalam kasus ini, etika dialog dapat membantu memastikan
bahwa kesalahan atau ketidakberesan dalam laporan keuangan dan izin AP Kasner Sirumapa
diungkapkan secara jujur dan transparan, sehingga dapat diambil tindakan yang tepat untuk
memperbaikinya. Selain itu, etika dialog juga dapat membantu membangun kepercayaan antara
auditor dan pihak yang diaudit, sehingga dapat meningkatkan kualitas audit secara keseluruhan.
6. Tinjauan Secara Post modern Ethic

Hubungan antara etika dan postmodernisme telah menjadi subjek penyelidikan filosofis.
Dalam konteks postmodernisme, etika dipandang secara inheren ambivalen, dengan fenomena
moral yang ditandai sebagai "non-rasional" dan "aporetis", serta norma dan praktik moral yang
tidak dapat diuniversalkan. Postmodernisme mengkritik konsep etika modern, menekankan
sifat moralitas manusia yang non-rasional dan non-universal. Karya filsuf Indonesia Driyarkara
juga telah dieksplorasi dalam konteks pemikiran moral dan etika di era postmodernisme. Selain
itu, "Etika Postmodern" karya Zygmunt Bauman adalah karya penting yang mendalami subjek
ini. Sumber-sumber ini memberikan wawasan tentang titik temu antara etika dan
postmodernisme dari perspektif filosofis dan ilmiah.

Referensi:

Anda mungkin juga menyukai