UAS-SE-M Rosyid Ardiansyah-SI 3A-221501018
UAS-SE-M Rosyid Ardiansyah-SI 3A-221501018
1
PRODI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINT DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
I. PENDAHULUAN
Saat ini bisnis usaha kecil berupa warung-warung di pinggir jalan tidak terpengaruh
oleh dampak pertumbuhan ekonomi. Penyebabnya karena harga yang ditawarkan oleh
penjual dapat dijangkau oleh konsumen masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Seperti halnya Warung Bakso Mbak Reni yang baru berdiri pada tahun 2022 yang
lalu. Warung tersebut biasanya buka mulai pukul 09.00-20.00 WIB . Berdasarkan penyataan dari
pemilik warung bakso Mbak Reni, saat ini penjualannya mengalami fluktuatif (pasang
surut).
Berdasarkan data dari penjual warung bakso mbak reni, saat ini penjualannya
mengalami fluktuatif (pasang surut), karena banyaknya persaingan di daerahnya. Dari hasil
wawancara terhadap penjual warung bakso Mbak Reni dapat dilihat sebagai berikut
:
Tabel 1.
Data Penjualan Warung Bakso Mbak Reni
2
Sedangkan Bakso relatif stabil. Khusus untuk menu Miyamso yang mengalami kenaikan
karena masih Termasuk menu baru. Berdasarkan tabel tersebut, penurunan penjualan dari
penjual warung disebabkan oleh beberapa indikator, salah satunya karena kinerja
pemasaran yang kurang maksimal.
Kinerja pemasaran merupakan ukuran prestasi yang diperoleh dari aktifitas proses
pemasaran secara menyeluruh dari sebuah perusahaan atau organisasi (Titahena,2012:4).
Kinerja pemasaran merupakan tingkat pencapaian perusahaan dalam melaksanakan
kegiatan atau aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya dalam mengoptimalkan
pencapaian visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kinerja perusahaan ini
dapat dinilai dengan membandingkan pencapaian perusahaan dengan target yang telah
ditetapkan atau dengan kinerja beberapa perusahaan di industri yang sama (Indah dan
Devie,2013:52). Kinerja pemasaran akan diukur dengan menggunakan unit yang terjual
(peningkatan volume penjualan), pertumbuhan pelanggan dan tingkat turnover pelanggan
untuk lebih menyatakan kegiatan pemasaran. Kemampuan menghasilkan laba merupakan
salah satu indikator dalam pengukuran kinerja. Laba digunakan karena keluasan
penggunakan tolok ukur ini untuk mengukur kinerja pada penelitian-penelitian
terdahulu dimana merupakan refleksi dari keberhasilan kinerja pemasaran
(Istianto,2010:127).
Warung bakso, sebagai salah satu bentuk usaha kuliner yang populer di Indonesia,
menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era digital ini. Perubahan perilaku
konsumen, peningkatan persaingan, dan kebutuhan akan layanan pelanggan yang lebih
personal menuntut inovasi dalam pengelolaan bisnis. Dalam konteks ini, penerapan
Customer Relationship Management (CRM) di warung bakso menjadi sebuah strategi yang
penting untuk meningkatkan daya saing dan memberikan pengalaman pelanggan yang
unggul.
3
Kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan dalam bisnis kuliner. Warung bakso
tidak hanya bertarung untuk menarik perhatian pelanggan baru tetapi juga untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Peningkatan kepuasan pelanggan bukan hanya
menghasilkan transaksi lebih lanjut, tetapi juga membantu dalam membangun citra positif
dan merekomendasi dari mulut ke mulut.
Melihat latar belakang ini, implementasi CRM pada warung bakso tidak hanya
menjadi kebutuhan, tetapi juga suatu keharusan dalam menghadapi dinamika bisnis yang
terus berubah. Dengan memanfaatkan teknologi ini secara efektif, warung bakso dapat
tidak hanya bertahan di pasar yang kompetitif tetapi juga tumbuh dan berkembang untuk
mencapai tingkat keunggulan yang lebih tinggi.
III. TUJUAN
Membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan melalui komunikasi yang
personal dan responsif.
Menggunakan data pelanggan untuk merancang kampanye promosi yang
mencerminkan nilai dan identitas warung bakso, meningkatkan persepsi merek di
mata pelanggan.
Dengan merinci tujuan-tujuan ini, warung bakso dapat memiliki pandangan yang lebih
jelas tentang manfaat yang dapat diperoleh dari implementasi CRM. Setiap tujuan tersebut
diarahkan untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang unggul, meningkatkan efisiensi
operasional, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam lingkungan bisnis yang
dinamis.
5
kuantitatif digunakan untuk megukur dampak implementasi CRM pada peningkatan
penjualan dan retensi penjualan.
V. LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI
CRM PADA WARUNG BAKSO
Lakukan penelitian menyeluruh untuk memilih platform CRM yang sesuai dengan
skala dan kebutuhan bisnis warung bakso.
Pastikan platform yang dipilih dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah
ada, seperti sistem POS (Point of Sale) dan sistem pembayaran.
3. Pengumpulan Data Pelanggan:
Pilih fitur CRM yang sesuai dengan kebutuhan warung bakso, termasuk
manajemen pesanan, program loyalitas, kampanye pemasaran, dan layanan
pelanggan.
Sesuaikan konfigurasi CRM sesuai dengan proses bisnis dan kebijakan warung
bakso.
6. Integrasi dengan Sistem yang Sudah Ada:
Pastikan integrasi yang lancar antara CRM dengan sistem POS, sistem
pembayaran, dan sistem lain yang sudah ada di warung bakso.
Uji coba integrasi untuk memastikan data dapat bergerak secara efisien di antara
berbagai platform.
7. Pelatihan Karyawan:
Rancang dan terapkan program loyalitas yang menarik untuk mendorong retensi
pelanggan.
Gunakan data pelanggan untuk menyesuaikan reward dan diskon berdasarkan
6
perilaku pembelian.
9. Otomatisasi Proses Operasional:
Gunakan data pelanggan untuk merancang strategi pemasaran yang lebih terarah
dan relevan.
Buat kampanye promosi berdasarkan analisis data untuk meningkatkan daya tarik
warung bakso.
11. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan:
Lakukan monitoring rutin terhadap kinerja CRM dan evaluasi hasil implementasi.
Libatkan kembali pemangku kepentingan untuk mendapatkan umpan balik dan
saran perbaikan.
12. Pengembangan Lanjutan dan Optimalisasi:
Terus perbarui dan kembangkan strategi berdasarkan data pelanggan terbaru dan
tren pasar.
Lakukan optimasi terhadap sistem CRM sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis
dan pelanggan.
13. Penyesuaian Terhadap Umpan Balik Pelanggan:
Pelayanan pelanggan yang lebih baik, program loyalitas yang menarik, dan
kampanye pemasaran yang terfokus memberikan dampak positif pada
persepsi merek.
Keberhasilan dalam membangun hubungan pelanggan yang kuat dan
memberikan pengalaman unggul dapat membedakan warung bakso dari
pesaing dan memperkuat citra merek.
8. Pengembangan Produk dan Diversifikasi Bisnis:
8
Dengan pemahaman yang mendalam tentang pelanggan dan pasar, warung
bakso dapat merancang strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan
adaptif terhadap perubahan kondisi bisnis.
Implementasi CRM menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan
berkelanjutan dengan memanfaatkan data sebagai aset strategis.
10. Keunggulan Bersaing di Pasar:
VII. KESIMPULAN
Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa warung bakso
menghadapi perubahan signifikan dalam perilaku konsumen dan tuntutan untuk
memberikan layanan yang lebih personal. Implementasi CRM di warung bakso bukan
hanya tentang pengelolaan data pelanggan, tetapi juga tentang memahami lebih dalam
kebutuhan pelanggan, membangun interaksi yang lebih kuat, dan merancang strategi
pemasaran yang lebih efektif.
Indah, Dewi Purnama dan Devie. 2013. “Analisa Pengaruh Customer Relationship
Management Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Perusahaan”. Jurnal
BUSINESS ACCOUNTING REVIEW Vol. 1. No. 2. 2013. Hal. 50 – 60.
Universitas Kristen Petra. Surabaya.
https://e-journal.uajy.ac.id/4810/1/Artikel.pdf
10
11