DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
M EZRA FIRJATULLAH
(2201103010100)
KUALA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telat memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah ini akan membahas tentang konsep, manfaat, dan
strategi manajemen dalam hubungan pelanggan ( Customer Relationship Management )dalam dunia
bisnis. Manajemen hubungan pelanggan adalah suatu pendekatan untuk mengelola interaksi antara
perusahaan dan pelanggan dengan menggunakan data dan teknologi. Tujuan dari manajemen hubungan
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk perbaikan di
masa depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri maupun bagi pembaca yang tertarik
Hormat saya,
M. Ezra Firjatullah
Prodi S1 akuntansi
25 september 2023
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................................................4
1.1) latar belakang.....................................................................................................................................4
1.2) rumusan masalah................................................................................................................................5
1.3) tujuan masalah....................................................................................................................................6
1.4) manfaat...............................................................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................................................7
2.1 Apa itu manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management) dan apa saja
komponen-komponennya?........................................................................................................................7
2.2 Mengapa manajemen hubungan pelanggan penting bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja
pemasaran dan bisnis?...............................................................................................................................7
2.3 Bagaimana cara menerapkan manajemen hubungan pelanggan secara efektif dan efisien dengan
menggunakan data dan teknologi?...........................................................................................................7
2.4 Apa saja tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengimplementasikan
manajemen hubungan pelanggan?...........................................................................................................7
2.5 Bagaimana cara mengelola hubungan dengan pelanggan pada praktik pemasaran B2B dengan
orientasi penciptaan loyalitas?..................................................................................................................7
2.6Apa saja contoh perusahaan yang berhasil dalam melakukan manajemen hubungan pelanggan dan
apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya?.......................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................................................8
PENUTUP........................................................................................................................................................8
3.1 kesimpulan...........................................................................................................................................8
3.2 daftar pustaka......................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
bertujuan untuk menciptakan dan mempertahanakan hubungan jangka panjang antara perusahaan
dan pelanggan. Hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan akan memberikan
dampak positif bagi perusahaan, seperti meningkatkan kesetiaan, kepuasan dan nilai dari
setiap pelanggan, mengurangi biaya pemasaran dan operasional, serta meningkatkan kinerja
Membangun hubungan dengan konsumen tidaklah mudah, karena perusahaan harus memahami
kebutuhan, preferensi, dan harapan pelanggan, serta memberikan solusi yang tepat dan cepat untuk
setiap masalah atau keluhan yang mereka hadapi. Perusahaan juga harus terus melakukan inovasi
dan peningkatan kualitas produk dan layanan, serta berkomunikasi secara efektif dan responsif
dengan pelanggan. Untuk menerapkan strategi membangun hubungan dengan konsumen secara
efektif dan efisien, perusahaan dapat menggunakan konsep Customer Relationship Management
(CRM).
CRM adalah suatu pendekatan untuk mengelola interaksi antara perusahaan dan pelanggan dengan
menggunakan data dan teknologi. CRM dapat membantu perusahaan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan memanfaatkan informasi tentang pelanggan, serta menyediakan layanan yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk
menguji pengaruh CRM terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa CRM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan. Namun, beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa CRM tidak berpengaruh atau
berpengaruh negatif terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan . Hal ini menunjukkan bahwa ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara CRM, kepuasan, dan loyalitas pelanggan.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut tentang materi membangun
hubungan dengan konsumen dengan menggunakan konsep CRM. Penelitian ini juga bermaksud
untuk memberikan saran-saran bagi perusahaan yang ingin menerapkan atau meningkatkan strategi
Makalah ini bertujuan untuk menggali berbagai aspek yang terkait dengan membangun
1.4) manfaat
Management) dapat memberikan manfaat besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) dengan meningkatkan mutu layanan, kesetiaan, dan kepuasan pelanggan. Selain
itu, hal ini juga dapat mengurangi biaya-biaya dalam pemasaran dan operasional.
Anda dapat meningkatkan kinerja penjualan dan pendapatan perusahaan dengan menjaga
kesetiaan pelanggan, menarik pelanggan baru, serta memaksimalkan nilai seumur hidup
pelanggan (customer lifetime value). Selain itu, Anda juga mampu mengoptimalkan strategi
pemasaran dan program promosi yang sesuai dengan segmen pasar yang Anda targetkan.
proses bisnis, pengurangan biaya operasional, dan pemanfaatan data dan teknologi yang
tersedia. Selain itu, Anda memiliki kemampuan untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja
tim Anda dengan berlandaskan pada data yang akurat dan terkini, memungkinkan
PEMBAHASAN
Manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management atau CRM) adalah suatu
pendekatan untuk mengelola interaksi antara perusahaan dan pelanggan dengan menggunakan
data dan teknologi. Tujuan dari CRM adalah untuk meningkatkan loyalitas, kepuasan, dan nilai
pelanggan.
komponen-komponen CRM dapat bervariasi tergantung pada perspektif, model, dan aplikasi
yang digunakan. Namun, secara umum, komponen-komponen CRM dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
• Komponen operasional
Komponen ini berkaitan dengan proses bisnis yang melibatkan pelanggan, seperti pemasaran,
penjualan, dan pelayanan. Komponen ini menggunakan teknologi seperti sistem informasi, basis
data, dan aplikasi untuk mengotomatisasi, mengintegrasikan, dan menyederhanakan proses-
proses tersebut. Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
melayani pelanggan.
• Komponen analitis
Komponen ini berkaitan dengan analisis data yang dikumpulkan dari interaksi dengan
pelanggan, seperti perilaku, preferensi, kebutuhan, dan harapan. Komponen ini menggunakan
teknik-teknik seperti data mining, data warehousing, dan business intelligence untuk mengolah,
menganalisis, dan memanfaatkan data tersebut. Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang pelanggan.
• Komponen kolaboratif
Komponen ini berkaitan dengan komunikasi antara perusahaan dan pelanggan, serta antara
perusahaan dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan pelanggan, seperti mitra bisnis,
pemasok, atau distributor. Komponen ini menggunakan media-media seperti email, telepon,
media sosial, atau web untuk memfasilitasi komunikasi tersebut. Komponen ini bertujuan untuk
meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan pelanggan.
2.2 Mengapa penting bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja pemasaran dan bisnis
Kinerja CSR untuk pemasaran dan bisnis
Loyalitas dari pelanggan menyebabkan konsumen bersedia membeli secara berulang lalu
merekomendasikan produk perusahaan sesuai dengan value dari produk yang diberikan,
dan tidak mudah beralih ke pesaing. Kepuasan diartikan denngan pelanggan merasa
senang dan puas dengan produk atau pelayanan yang diberikan. Nilai pelanggan diartikan
sebagai pelanggan dapat merasa mendapatkan manfaat yang lebih dibandingan biaya
yang dikeluarka
perilaku, preferensi, kebutuhan, dan harapan. Dengan memberikan produk dan layanan
sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan,, serta solusi atas keluhan atau masalah
yang dihadapi.
perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing yang sulit ditiru oleh pesaing.
Perusahaan juga dapat meningkatkan reputasi dan citra mereknya di mata pelanggan.
Hal ini dapat meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan perusahaan .
Memeriksa database pelanggan secara berkala. Dengan menggunakan teknik-teknik seperti data
mining, data warehousing, dan business intelligence, perusahaan dapat mengolah, menganalisis,
dan memanfaatkan data yang dikumpulkan dari interaksi dengan pelanggan. Hal ini dapat
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pelanggan, serta memberikan wawasan
untuk mendorong konversi.
Menciptakan komunikasi yang lebih personal. Dengan menggunakan media-media seperti email,
telepon, media sosial, atau web, perusahaan dapat memfasilitasi komunikasi antara perusahaan
dan pelanggan, serta antara perusahaan dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan pelanggan.
Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan pelanggan, serta memberikan
informasi yang diperlukan oleh pelanggan.
Membangun dasbor analitik dan pelaporan khusus. Dengan menggunakan teknologi seperti
sistem informasi, basis data, dan aplikasi, perusahaan dapat membuat dasbor analitik dan
pelaporan khusus yang menampilkan informasi tentang kinerja CRM, seperti jumlah pelanggan,
tingkat kepuasan, tingkat loyalitas, nilai seumur hidup pelanggan, dan lain-lain. Hal ini dapat
membantu perusahaan untuk melacak kinerja tim mereka dan mengambil keputusan yang
berdasarkan pada data yang akurat dan terkini
Beberapa hal yang meliputi atas implementasi atas manajemen hubungan pemasaran
( CSR) yaitu:
-Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan dan Kehilangan kesempatan
bisnis karena gangguan.
Beberapa perusahaan yang menggunakan CRM berbasis web atau cloud beberapa rentan
terhadap serangan siber yang dapat merusak data, mengganggu operasional, atau mencuri
informasi rahasia yang berharga
Beberapa perusahaan yang menggunakan CRM berbasis web atau cloud beberapa rentan
terhadap serangan siber yang dapat merusak data, mengganggu operasional, atau mencuri
informasi rahasia yang berharga. Dikarenakan danya beberapa penggunaan akses ke sumber
oleh pihak yang tidak berhak, seperti vendor, mitra, atau pemasok. Hal ini dapat menyebabkan
penyalahgunaan data, konflik kepentingan, atau pelanggaran hukum.
2.5 Bagaimana cara mengelola hubungan dengan pelanggan pada praktik pemasaran
B2B dengan orientasi penciptaan loyalitas?
cara mengelola hubungan dengan pelanggan pada praktik pemasaran B2B dengan orientasi
penciptaan loyalitas menurut pengamatan meliputi :
• Meningkatkan komunikasi yang efektif dan efisien. Dalam pemasaran B2B, perusahaan
harus mampu mengakurasikan atas informasi, relevan dan tepat waktu. Perusahaan
berinovasi dengan media informail dan menyesuaikan dengan karakteristik dan
preferensi pelanggan, seperti penyesuaian pada setiap platform media social, Baliho,
Sms, Telefon atau web. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan keterlibatan,
pemahaman, dan tanggapan pelanggan .
Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan CRM adalah KFC, yang merupakan salah satu
merek terkemuka di industri makanan cepat saji. KFC memiliki berbagai program CRM yang
dirancang untuk meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan penjualan pelanggan. Beberapa program
CRM yang dilakukan oleh KFC adalah:
Guest Experience Survey (GES) : Ini adalah sebuah survei online yang dapat diisi oleh pelanggan
setelah melakukan transaksi di KFC. Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan terhadap produk, layanan, dan fasilitas KFC. Pelanggan yang mengisi survei ini akan
mendapatkan kupon diskon atau gratis produk tertentu sebagai imbalan. Data dari survei ini dapat
digunakan oleh KFC untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka sesuai dengan
feedback pelanggan.
Customer Maniac yang merupakan sebuah program yang memberikan penghargaan kepada
karyawan KFC yang memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Karyawan yang dinilai
sebagai Customer Maniac akan mendapatkan sertifikat, pin, dan bonus. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan dalam melayani pelanggan dengan ramah,
cepat, dan profesional.
Klub KFC : Ini adalah sebuah aplikasi mobile yang dapat diunduh oleh pelanggan KFC. Aplikasi
ini memberikan berbagai fitur dan manfaat bagi pelanggan,
• Memberikan feedback atau saran kepada KFC melalui fitur chat atau email.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Manajemen hubungan pelanggan (CRM) adalah suatu pendekatan untuk mengelola interaksi antara
perusahaan dan pelanggan dengan menggunakan data dan teknologi. Tujuan dari CRM adalah
untuk meningkatkan loyalitas, kepuasan, dan nilai pelanggan.
Billah, Ahmad Musta’in, dan Ita Purnama. 2021. “Pengaruh Manajemen Hubungan
Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen (Study Kasus Di Cafe Bee Ginning Kota
Bima).” . . SEPTEMBER 4 (2).
ISSN 1410 - 9018
SINERGI
KAJIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Vol. 13 No. 1, Juni 2012
Hal. 15 – 28
Audita Nuvriasari
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
email: audy_nuvriasari@ymail.com
Abstract
The relationship between organization and their customers is a critical issue when
establishing a long-term relationship. It is not only in Business to Customer (B2C) relationship but
also in Business to Business (B2B). To maintenance the long-term relationship, the organization
must create a customer loyalty in the business. The importance and benefits of attracting and
maintaining loyal customers has arisen because there is a general acceptance that profitability
follows customer loyalty. The objective of this research is to increase the understanding of
managing and maintaining the relationship between customer and supplier in B2B marketing.
Furthermore, the result of this research is to give some recommendations to create a customer
loyalty in B2B marketing practice. Qualitative analysis is used in this research since it is the
appropriate method to meet our purpose. In order to accomplish this research, one company in
mattress industry (PT. Dinamika Indonusa Prima) has been used as an object. Some indicators to
evaluate the practice of B2B marketing are: purpose of exchange, nature of communication,
managerial intent, managerial focus, managerial investment, and managerial level. The result of
this study indicate that the practice of B2B Marketing has done in a good practice and organization
must meet the customer need in order to maintain customers and create a customer’s loyalty.
usahaan yang menjual barang dan jasa merupakan hal penting yang harus di-
bisnis yang menghadapi pembeli profe- lakukan untuk membina dan memper-
sional yang terlatih dan banyak tahu, tahankan hubungan jangka panjang
terampil dalam menilai tawaran yang ber- sehingga dapat tercipta keunggulan kom-
saing (Kotler dan Keller, 2009). petitif yang berkesinambungan (Sustainable
Dalam merancang strategi pema- Competitive Advantage).
saran pada Business to Business (B2B) Berdasarkan hasil dari sejumlah
maka perlu dilakukan pergeseran penelitian pada konteks pemasaran
pemikiran dari mindset pelanggan ke Business to Business (B2B) dijelaskan bahwa
mindset bisnis, yakni bisnis yang efektif loyalitas merupakan hasil dari kepuasan
dan efisien. Strategi pemasaran pada secara ekonomis dari mitra bisnis yang
Business to Customer (B2C) secara umum bersumber dari volume, margin dan
lebih mefokuskan pada man- faat dan potongan harga khusus. Kepuasan akan
keputusan pembelian tidak hanya berhubungan positif dengan tingkat keber-
berdasarkan pada fungsi saja melainkan tahanan konsumen, hal ini mengindikasi-
juga dipengaruhi oleh nilai emosional. kan bahwa hubungan jangka panjang
Berbeda pada Business to Business (B2B), dengan mitra bisnis tercipta karena
pasar bisnis tidak akan melakukan pem- adanya kepuasan terhadap kinerja
belian karena nilai emosional tetapi lebih perusahaan (Rauyruen, Miller dan Barret,
cenderung bersifat rasional. Pelanggan 2007).
Business to Business (B2B) lebih memper- Dalam penelitian ini indikator
hatikan komponen harga dan kualitas dalam pengkajian praktik Business to Busi-
serta fungsi yang ditawarkan oleh suatu ness (B2B) dikembangkan dan didaptasi
produk. Selain nilai fungsional. Di sam- dari hasil penelitian pada Journal of Mar-
ping itu pelanggan bisnis juga mem- keting oleh Coviello, Brodie, Danaher dan
fokuskan pada efisiensi sehingga perlu Johnston (2002) dalam Tjiptono,
diperhatikan manfaat penghematan yang Chandara, Diana (2004) . Dimana kajian
ditawarkan oleh penyedia produk. Peng- terhadap praktik Business to Business
hematan tersebut dapat dalam bentuk (B2B) meliputi:
biaya, waktu maupun sumber daya. (1) tujuan pertukaran, (2). Karakteristik
Pengelolaan Business to Business komunikasi, (3). Sasaran manajerial, (4).
(B2B) secara prinsip berbeda dengan Fokus manajerial, (5). Investasi manajerial,
Business to Customer (B2C) meskipun dari dan (6). Jenjang manajerial. Pengkajian
sisi market size lebih sempit tetapi bukan tidak hanya dilakukan pada praktik
berarti lebih mudah dalam pengelola- pemsaan Business to Business (B2B) saja
annya. Hubungan pelanggan bisnis dan akan tetapi juga menggali rekomendasi
pemasok lebih dekat dibandingkan pada strategi yang dapat diimplementasikan
pasar konsumen dan secara geografis oleh perusahaan guna terciptnya hubung-
pembelinya lebih terkonsentrasi (Kotler, an (relationship) yang baik dengan pelang-
2009). Dari sisi konsumen Business to gan di pasar bisnis sehingga dapat tercipta
Busi- ness (B2B) memiliki kompleksitas kepuasan dan loyalitas pelanggan.
dalam hal pengambilan keputusan dimana
banyak pihak internal customer yang KAJIAN PUSTAKA
secara langsung maupun tidak langsung
Penelitian yang dilakukan oleh Tonton dan
terlibat dalam pengambilan keputusan
Gyamfi (2006) mengenai “Maintaining
sehingga pemasar harus mampu
mengidentifikasi siapa saja yang Customer Relationship in Business To Busi-
menempati posisi tersebut dan kemudian ness Marketing” menjelaskan tentang
berusaha menjalin relation- ship yang hubungan supplier dengan pelanggan
efektif. Menjaga hubungan antara dalam pengelolaan dan pemeliharaan
perusahaan dengan konsumen hubungan tersebut. Penelitian ini meng-
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 17
keputusan (Griffin, 2003). Dua kondisi dan asesoris keperluan tidur kepada mitra
penting yang berhubungan dengan bisnis seperti: toko mebel, jasa
loyalitas termasuk dalam koteks pasar penginapan, instansi pemerintah dan
bisnis adalah retensi pelanggan (customer swasta.
retention) dan total pangsa pelanggan (total Subyek penelitian adalah pimpinan
share of customer). Idealnya perilaku pem- dan karyawan yang terlibat langsung
belian dari pelanggan yang loyal mencer- dalam kegiatan pemasaran yang terdiri
mikan kedua kondisi tersebut. Loyalitas dari manajer regional (1 orang),
pelanggan yang meningkat menyebabkan supervisor (1 orang) dan staf pemasaran
profitabilitas yang lebih tinggi, retensi (3 orang). Data penelitian berupa data
pegawai yang lebih tinggi dan basis primer dengan menggunakan instrumen
keuangan yang lebih stabil. pengumpul data kuesioner dan
Dalam mengadopsi program- wawancara terstruktur dengan pimpinan
program loyalitas, fokus utama perusa- perusahaan untuk menggali informasi
haan bukanlah untuk menarik konsumen strategi yang telah diimplementasikan
baru, melainkan untuk mendapatkan dalam mengelola hubungan dengan
loyalitas dari para konsumen yang sudah pelanggan.
ada atau pelanggan, dan pada akhirnya Adapun dimensi yang digunakan
untuk meningkatkan hubungan pelanggan untuk pengkajian praktik B2B mengadopsi
dan penyedia layanan (Zeithaml dan dari penelitian yang dilakukan oleh
Bitner, 2000). Upaya untuk mengelola dan Coviello, Brodie, Danaher dan Johnston
memelihara hubungan dengan pelanggan (2002) dalam Tjiptono, Chandara, Diana
agar dapat tercipta kepuasan dan loyalitas, (2004) dengan 6 (enam) dimensi pokok
antara lain dapat dilakukan dengan cara yang terdiri dari: (1) tujuan perrtukaran,
(Adisaputro, 2010): 1) Meningkatkan (2). Karakteristik komunikasi, (3). Sasaran
man- faat financial bagi pelanggan yang manajerial, (4). Fokus manajerial, (5).
mem- beli lebih sering atau lebih banyak Investasi manajerial, dan (6). Jenjang
dengan memberikan insentif moneter. 2) manajerial. Pengukuran skala mengguna-
Mem- bentuk program keanggotaan kan skala Likert berjenjang 5 yakni: Tidak
sehingga dapat diperoleh informasi pasar Pernah (score 1), Jarang (score 2), Kadang-
yang me- madahi tentang situasi bisnis. 3) Kadang (score 3), Sering (score 4) dan
Menam- bah manfaat social dengan cara Selalu (score 5). Metode penelitian meng-
menci- ptakan hubungan yang lebih gunakan deskriptif (kualitatif) dengan alat
personal antar anggota dengan mean arithmetic yang kemudian dikategori-
perusahaan. 4) Mem- perkuat hubungan kan atas penilaian rentang skala (Budi-
struktural, misalnya menciptakan kontrak yuwono, 2010).
penjualan jangka panjang, harga lebih
rendah untuk pem- belian dengan HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
kuantitas yang lebih besar dan menambah Deskripsi Praktik Pemasaran Business to
atau menyediakan jasa pelayanan jangka Business (B2B)
panjang sebagai tambahan terhadap Dimensi Tujuan Pertukaran
pembelian produk perusahaan.
Tujuan pertukaran mendeskripsikan fokus
METODOLOGI PENELITIAN perusahaan dalam berinteraksi dengan
pasar baik dalam hal tujuan memeroleh
Penelitian diakukan pada perusahaan laba, mendapatkan informasi dari pelang-
yang bergerak pada industri kasur pegas gan maupun tujuan untuk membina hubu-
PT. Dinamika Indonusa Prima Cabang ngan jangka panjang dengan pelanggan.
Yogyakarta yang bertidak selaku supplier Adapun tujuan pertukaran pada PT.
dan distributor kasur pegas merk Airland Dinamika Indonusa Prima Cabang Yogya-
karta dapat dijelaskan sebagai berikut.
20 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28
Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelas- Jogja dan lain-lain. Dimana kegiatan ini
kan bahwa fokus perusahaan dalam ber- sebagai salah satu bentuk penghargaan
interaksi dengan pasar orientasi utamanya yang diberikan oleh perusahaan kepada
adalah untuk meraih laba dan membina mitra bisnis yang dapat mencapai target
hubungan jangka panjang dengan pelang- yang telah ditentukan. Selain iklan,
gan. Mengingat tujuan untuk memperoleh kegiatan promosi lainnya yang ditanggung
laba atau kinerja financial lainnya menjadi oleh PT. Dinamika Indonusa Prima
salah satu orientasi perusahaan, maka PT. Cabang Yogyakarta adalah pameran dan
Dinamika Indonusa Prima Cabang Yogya- pemasangan billboard di toko-toko selaku
karta menetapkan target penjualan mini- mitra bisnis. 2) Penambahan insentif
mal setiap bulannya yakni 600 unit per berupa tambahan diskon maupun special
bulan atau 3600 unit per semester. gift bagi toko maupun SPG. 3) Memberikan
Penetapan target ini diperlukan untuk bonus-bonus khusus kepada mitra bisnis
menjaga keberlangsungan pertumbuhan yang secara kontinyu berhasil melebihi
perusahaan. Secara rata-rata setiap bulan target penjualan yang telah ditentukan,
realisasi penjualan selalu melebihi target seperti: program liburan ke luar negeri.
penjualan sehingga perusahaan dapat Interaksi perusahaan dengan pasar
meraih laba. Sebagai ilustrasi pada tahun guna memperoleh informasi pasar juga
2010 semester I realisasi penjualan sebesar sering menjadi tujuan pertukaran perusa-
6069 unit dan pada semester II sebesar haan. Pencarian informasi pasar dilakukan
6365 unit. oleh supervisor dan tim khusus pemasaran
Orientasi utama lainnya adalah (team sales) dengan kegiatan tersebut
membina hubungan jangka panjang antara lain berupa: 1) Kunjungan lapangan
dengan pelanggan, hal ini ditujukan agar secara langsung kepada pihak mitra bisnis
tercipta kepuasan dan loyalitas pelanggan untuk memantau perkembangan pasar. 2)
sehingga akan memberikan dampak Memantau aktivitas dan perkembangan
positif bagi perusahaan. Sejumlah pesaing. 3) Menghimpun masukan dan
program pem- binaan hubungan jangka minat pasar terhadap produk-produk
panjang yang telah dilakukan antara lain: perusahaan yang diperoleh melalui
1) Mengcover seluruh biaya promosi kegiatan pameran.
pemasaran produk dimana biaya iklan ini
tidak dibebankan kepada mitra bisnis Dimensi Karakteristik Komunikasi
(toko-toko sebagai mitra) tetapi
ditanggung sepenuhnya oleh PT. Dinamika Komunikasi pemasaran perusahaan dalam
Indonusa Prima Cabang Yogyakarta. penelitian ini meliputi: cakupan komuni-
Kegiatan promosi yang di- lakukan antara kasi, sasaran komunikasi, interaksi dengan
lain advertising yang rutin dilakukan pelanggan dan kemitraan dengan organi-
setiap bulannya (10 kali penayangan) sasi atau institusi lain, dengan hasil se-
melalui media cetak seperti: Kedaulatan bagai berikut.
Rakyat, Tribun Jogja, Harian
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 21
Komunikasi pemasaran pada PT. training kepada SPG toko selaku mitra bis-
Dinamika Indonusa Prima Yogyakarta nis, memberikan penjelasan produk secara
dengan pasar masal dilakukan melalui langsung kepada SPG toko maupun
sejumlah kegiatan seperti: periklanan dan pengunjung pameran.
pameran. Kegiatan periklanan antara lain Program jalinan kemitraan dengan
dilakukan secara rutin setiap bulan melalui pihak lain selaku partner bisnis juga di-
media cetak lokal seperti: Kedaulatan lakukan guna memperluas jaringan bisnis
Rakyat, Tribun Jogja, Merapi dan Radar dan mempertahankan pelanggan yang
Jogja. Kegiatan pameran secara umum sudah ada. Bentuk kemitraan antara lain
dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan dilakukan melalui kegiatan komunikasi
seperti: Malioboro Mall, Ambarukmo pemasaran baik dalam bentuk iklan mau-
Plaza Mall dan Progo. Informasi kegiatan pun pameran serta memberikan sejumlah
pameran selain melalui media surat kabar fasilitas tambahan lainnya sperti penye-
juga bekerjasama dengan media radio
diaan billboard, spanduk, brosur, flayer dan
seperti: Geronimo, Swaragama, GCD, dan
tools promosi lainnya serta beragam insentif
lain-lain (Marantika, 2012).
seperti bonus, discount dan lain-lain.
Perusahaan memiliki segmen
Disampig itu juga memberikan fasilitas
khusus yang menjadi sasaran dalam
training product knowladge bagi mitra bisnis.
komunikasi pemasarannya yakni toko-
Mitra bisnis secara mayoritas adalah toko-
toko yang menjadi mitra bisnis. Kegiatan
toko di wilayah DIY seperti: Sami Agung
periklanan maupun pameran yang dilaku-
Galeri, Adil Jaya, Griya Indah Mebel,
kan oleh perusahaan merupakan bentuk
Berdikari Mebel, Contempo, Asram, Sum-
fasilitas yang diberikan kepada mitra
ber Abadi, Margo Murah, Sami Agung,
bisnis dimana seluruh biaya ditanggung
Makmur Jaya dan lain-lain (Marantika,
oleh perusahaan. Segmen khusus perusa-
2012).
haan bukanlah end user (konsumen akhir)
akan tetapi adalah konsumen bisnis Dimensi Sasaran Manajerial
seperti: toko, perhotelan, balai diklat yang
dikelola oleh instansi pemerintah maupun Sasaran manajerial mendeskripsikan
swasta. aktivitas pemasaran perusahaan yang
Dalam menjalankan komunikasi ditujukan untuk sejumlah tujuan yang
pemasaran menugaskan tim khusus yakni meliputi: upaya menarik pelanggan baru,
Team Sales yang berinteraksi secara intensif mempertahankan pelanggan yang sudah
ada, menjalin hubungan dengan pelang-
dengan pelanggan. Kegiatan yang dilaku-
kan antara lain adalah: melakukan kun- gan lain dan marketing coordination dengan
jungan pada mitra bisnis, menghimpun sejumlah pihak. Berdasarkan hasil pene-
informasi pasar dan pesaing, memberikan litian dapat dirangkum pada tabel berikut.
22 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28
Penetapan harga bersifat terstan- kepada partner bisnis (seperti toko, hotel
darisasi mengacu pada harga yang dan lain-lain) atau kepada konsumen
ditetapkan oleh kantor pusat. Akan tetapi
akhir. Selain itu Team delivery juga mem-
setiap cabang memiliki kebijakan
bantu dalam pemasangan barang display
tersendiri terkait dengan pemberian harga
baik di toko, pameran maupun di tempat
khusus kepada partner bisnis khususnya penghantaran akhir konsumen.
bagi partner bisnis yang mampu malam-
Teknologi untuk memperbaiki
paui penjualan diatas target yang telah komunikasi pemasaran dikembangkan
ditetapkan. Penetapan harga kepada mitra tidak hanya bersifat konvensional melalui
bisnis secara prinsip adalah seragam atau
brosur, flayer, billboard dan sejenisnya
sama dan yang membedakan adalah
akan tetapi juga memanfaatkan teknologi
program atau jenis kontrak apa yang
informasi yang berupa internet melalui
diikuti oleh mitra bisnis sehingga akan
web-site sehingga calon konsumen dapat
mempengaruhi besaran discount yang
beriteraksi secara langsung. Pemanfaatan
diberikan. Harga khusus juga diberikan
teknologi informasi ditujukan untuk
kepada mitra bisnis yang bersifat non mempermudah dan mempercepat komu-
kontrak seperti tender pengadaan atau nikasi pemasaran yang dilakukan.
adanya pengambilan dalam jumlah besar Menciptakan hubungan secara per-
dalam satu waktu dan satu nota faktur. sonal dengan pelanggan terus dilakukan
Promosi sebagai alat untuk dengan cara melakukan kunjungan secara
mengkomunikasikan secara pesuasif yang langsung pada mitra bisnis baik yang di-
bersifat dua arah dari penyedia produk lakukan oleh Team Sales, Supervisor mau-
kepada konsumen. Kegiatan promosi yang pun Area Manager. Kegiatan tersebut juga
digunakan berupa iklan dan pameran.
didukung dengan memberikan pelayanan
Sasaran iklan dan pameran adalah se- sebaik-baiknya kepada partner bisnis
kelompok orang, perusahaan dan instansi sehingga tercipta kepuasan.
yang dikategorikan mempunyai kepen-
tingan terhadap produk. Media iklan yang Dimensi Jenjang Manajerial
digunakan adalah media cetak (surat
kabar lokal) dan media elektronik (radio Jenjang manajerial menunjukkan pihak-
lokal). Sedangkan pameran dilakukan di pihak dalam perusahaan yang menangani
pusat- pusat perbelanjaan. aktivitas pemasaran yang meliputi: tim
System distribusi produk dilaku- khusus pemasaran, pimpinan perusahaan
kan secara langsung oleh PT. Dinamika dan tim non-pemasar pada perusahaan
Indonusa Prima Cabang Yogyakarta yang yang bertanggungjawab atas pemasaran
ditangai khusus oleh Team Delivery dan kegiatan bisnis lainnya, dengan hasil
dengan menghantarkan barang secara sebagai berikut.
langsung
cover seluruh biaya periklanan dan biaya untuk semakin memperkuat terciptanya
pameran bagi toko-toko yang menjadi kepuasan dan loyalitas pelanggan, maka
mitra bisnis perusahaan. Disamping itu dalam penelitian ini direkomendasikan
perusahaan juga memberikan fasilitas- sejumlah strategi berikut.
fasilitas pendukung pemasaran seperti: 1) Membangun Kepercayaan dan
billboard, sepanduk, brosur dan tools Kredibilitas Perusahaan. Upaya mem-
promosi lainnya. Kegiatan-kegiatan ter- bangun kepercayaan perusahaan kepada
sebut memberikan dampak positif dengan mitra bisnis dapat dilakukan dengan
semakin termotivasinya mitra bisnis menunjukan kompetensi dan integritas
untuk meningkatkan kinerja penjualannya perusahaan terhadap pelanggannya
dan terbangun hubungan yang baik antara sehingga akan tercipta hubungan jangka
perusahaan dengan mitra bisnis. panjang yang sehat. Kredibilitas perusa-
haan perlu dibangun dan diciptakan
Merancang Progam Loyalitas Pelanggan karena hal ini mengindikasikan tingkat
Program loyalitas pada mitra bisnis selaku dimana pelanggan yakin bahwa perusa-
pelanggan diberikan oleh perusahaan haan dapat merancang dan mengirimkan
dalam bentuk Frequency Program yang produk sesuai dengan kebutuhan dan
dirancang untuk memberikan peng- keinginan pelanggan. Kredibilitas perusa-
hargaan kepada pelanggan yang secara haan dapat dibangun melalui: kepercayaan
kontinyu melakukan pembelian produk perusahaan, keahlian perusahaan dan pe-
dan dalam kuantitas minimal tertentu. layanan perusahaan terhadap pelanggan.
Reward yang diberikan perusahaan 2) Meningkatkan Kualitas Pelaya-
beragam, seperti: pemberian harga nan Pada Pelanggan. Peningkatan kualitas
khusus, pemberian kompensasi khusus layanan dapat dilakukan dengan mening-
baik yang berupa financial maupun katkan frekuensi layanan kepada pelang-
nonfinancial seperti: wisata ke gan atau mitra bisnis baik sebelum mau-
luar negeri. pun sesudah transaksi. Kulaitas layanan
perlu didukung pula dengan sejumlah
Memberikan Layanan Tambahan aktivitas berikut (Lupiyoadi dan Hamdani,
Pemberian layanan tambahan diberikan 2006) : menjalankan accountable marketing
oleh pihak perusahaan kepada mitra yakni perusahaan secara kontinyu
bisnis sebagai layanan penyerta dari melakukan checking pada pelanggan
penghan- taran produk inti. Layanan untuk mengidentifikasi tingkat kebutuhan
tambahan yang diberikan antara lain pelanggan dan informasi pasar, melaku-
berupa: training pro- duct knowledge yang kan reactive marketing yakni perusahaan
diberikan oleh pihak perusahaan kepada menyediakan akes yang mencukupi dan
mitra bisnis khusnya bagian penjualan mudah dihubungi oleh mitra bisnis, mela-
(wiraniaga, SPG). Hal ini kukan partnership mareting yakni dengan
ditujukan agar wiraniaga mampu men- manjalin kerjasama secara regular dengan
jelaskan produk dengan baik dan tepat mitra bisnis dengan tujuan untuk mem-
kepada konsumen. Selain pelatihan, per- bantu memperbaiki kinerja mitra bisnis.
usahaan juga memberikan jasa layanan 3) Meningkatkan Koordinasi Ver-
tambahan yang berupa penataan atau tikal. Koordinasi vertikal antara per-
display product di lokasi penjualan mitra usahaan penyedia produk dengan mitra
bisnis maupun pada saat kegiatan bisnis perlu ditingkatkan sehingga
pameran berlangsung. hubungan aktivitas transaksi bisnis men-
Mengacu pada strategi yang telah jadi lebih bernilai bagi kedua belah pihak.
diimplementasikan untuk mengelola Dengan meningkatkan koordinasi vertikal
hubungan dengan pelanggan pada diharapkan dapat: meningkatkan kegiatan
pemasaran Business to Business (B2B) maka
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 27
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, G, (2010), Manajemen Pemasaran: Analisis untuk Perancangan Stratgei
Pemasaran, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Budiyuwono, N (2010), Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN
Coviello N.E., R.J. Brodie, P. J. Danaher, W. J. Johnston, (2002), “How Firms Relate to
Their Markets: An Empirical Examination of Contemporary Marketing Practices”,
Journal of Marketing: Vol. 66, No. 3, pp. 33-46.
Griffin, J (2003), Customer Loyalty: How To Earn it, How to Keep it, John Willey and Sons,
Inc. Co
Hennkisson, T dan Wall W (2009), How To Create Satisfaction: Customer Satisfaction in B2B
Relationship, Thesis: Uppasala University.
Kotler, P. (2009), Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control,
12th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Kotler P, dan Keller K (2009), Marketing Management, 13th edition, Pearson education, Inc.
Kotler, P. dan Armstrong, G, (2009), Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi ke 12, PT. Erlangga.
Lam, Y, Shankar, V, Murthy (2004), “Customer Value, Satisfaction, Loyalty and Switching
Cost: An Illustration From A B2B Service Context”, Journal of The Academy Of
Marketing Science, Vol. 32, No. 3
Liao, H (2012), “Service Quality and Customer Satisfaction: Direct and Indirect Effects in a
B2B Customer Loyalty Framework”, The Journal of Global Business Management, Vol. 8
Lupiyoadi, R. dan Hamdani, A, (2006), Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat
Marantika, A (2012), Analisis Tingkat Efektivitas Promosi Terhadap Penjualan Springbed
Airland di DIY Tahun 2008 – 2010, Skripsi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta,
tidak dipublikasikan
28 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28
Abstrak
Manajemen hubungan pelanggan pada PT.Gelael Indotim Cabang Gorontalo belum maksimal dalam
melaksanakan dan menjaga serta meningkatkan konsistensi pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di
Kantin Murah dan baik, sebab masih terkendala pada aspek operasional organisasi. Dalam menunjang
keberhasilan manajemen hubungan pelanggan PT.Gelael Indotim Cabang Gorontalo, masih dipengaruhi oleh
sisi kelemahan kondisi masyarakat yang belum berminat mengujungi gelael, proses pelayanan yang belum
maksimal dari sales force yang belum terampil dalam memotivasi calon pelanggan untuk melakukan pembelian
ulang dan keterbatasan akses teknologi baik internal Gelael itu sendiri serta kondisi lingkungan Gorontalo yang
masih dalam taraf pengembangan dan perbaikan ekonomi.
Pendahuluan
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial memiliki keinginan dan kebutuhan untuk
memuaskan hidupnya, dimana untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya yang beragam tersebut manusia
melakukan kegiatan konsumsi akan barang dan jasa. Ketidakstabilan perekonomian yang diakibatkan oleh
kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan Indonesia mengalami kenaikan harga barang dan transportasi serta
penurunan daya beli masyarakat pada sebagian besar kelas sosial dalam masyarakat sehingga konsumsi pada
beberapa komoditas barang dan jasa menurun. Salah satu pemicunya adalah adanya kenaikan harga pada barang
dan jasa secara terus menerus.
Penurunan daya beli pada sebagian besar kelas sosial dalam masyarakat menimbulkan pemikiran untuk
membuka bisnis jasa dalam bidang restaurant. Salah satu keputusan pemasaran yang dilakukan adalah
keputusan mengenai penetapan harga yang sesuai agar produk dapat diterima dan dibeli.
Bisnis ini mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam menggunakan produk dengan biaya yang jauh
lebih murah. Salah satunya adalah bisnis yang muncul dalam bidang usaha makanan. Seiring dengan tingginya
minat untuk menggunakan konsumtif masyarakat khususnya wanita remaja dan dewasa di Gorontalo
menyebabkan bermunculnya bisnis-bisnis yang bergerak di bidang jasa rumah makan, seperti PT.Gelael Indotim
Cabang Gorontalo sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang supermarket, bakery dan Kantin
Murah dan Baik (KMB).
Kesuksesan PT.Gelael Indotim dalam diferensiasi ini membuat banyak bisnis yang bermain di pasar
yang serupa di Gorontalo mulai mengikuti. Bermunculannya pesaing-pesaing yang mengikuti jalan kesuksesan
PT.Gelael Indotim tersebut menimbulkan persaingan yang ada menjadi semakin ketat. Bagi PT.Gelael Indotim,
hal ini merupakan tantangan karena mereka harus mampu bersaing dengan bisnis supermarket, bakery dan
Kantin Murah Baik. Dalam situasi persaingan yang ketat ini, PT.Gelael Indotim semakin menyadari pentingnya
untuk terus memenangkan hati pelanggan agar dapat terus menjadi market leader. Pelanggan merupakan
penentu maju mundurnya suatu organisasi bisnis. Tanpa pelanggan tidak mungkin ada bisnis.
Usaha memotivasi pelanggan dalam pasar, dimana perusahaaan bukan lagi berorientasi produk
(product-oriented) tetapi telah berorientasi pada pelanggan (customer-oriented) adalah dengan cara
menyediakan produk yang mutunya lebih baik (better in quality), harga yang lebih murah (cheaper in price),
waktu penyerahan yang lebih cepat (faster in delivery) dan pelayanan yang lebih baik (better in service)
dibandingkan dengan pesaingnya. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menyampaikan nilai (delivering
value) kepada pelanggannya dengan lebih tinggi daripada pesaingnya yang disebut Superior Customer Value.
Mempertahankan pelanggan lebih sulit dari saat mendapatkan pelanggan. Untuk mempertahankan
pelanggan yang setia ikut menghasilkan sejumlah keuntungan yang besar bagi perusahaan, perusahaan harus
menerima resiko untuk kehilangan seorang pelanggannya. Hal ini dapat berlaku pada perusahaan baru maupun
perusahaan yang telah sukses, perusahaan harus bisa memikirkan bagaimana cara untuk mempertahankan
pelanggannya agar tingkat alih-setia pelanggan yaitu tingkat kehilangan pelanggan mereka kecil. Untuk
mempertahankan pelanggan diperlukan suatu manajemen hubungan Pelanggan. Hubungan manajamen
Pelanggan adalah satu strategi bisnis dengan pendekatan sistematis mengeluarkan hubungan serta memasarkan
one-to-one yang berbasis integrasi dan manajemen aktif berdasarkan selera pelanggan.
KMB mengusung konsep bahwa perusahaan melalui penawaran produk yang berkualitas gizi, sehat,
dan dapat dijangkau oleh masyarakat serta memberi daya tarik dan cita rasa beda, memungkinkan pelanggan
termotivasi meminati produk dengan menu-menu terbaru tersebut.
Kantin Murah dan Baik merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh PT.Gelael Indotim sebagai
pendamping supermarket, dimana pelanggan dimanjakan dengan menu-menu yang berkualitas dan cita rasa
tinggi. Sistem penjualan langsung memberi kesempatan pada pelanggan untuk memperoleh tips dan inspirasi
dari orang yang mereka kenal dan percaya. Membeli secara langsung adalah cara yang dapat diandalkan dan
menyenangkan.
Dengan demikian manajemen hubungan pelanggan, yang menjadi fokus utamanya adalah bagaimana
menciptakan komunikasi yang baik dengan pelanggan untuk tetap setia pada produk yang ditawarkan dalam
jangka panjang. Dalam upaya mengetahui minat pelanggan, maka penting bagi perusahaan mengetahui
pelanggannya agar dapat menjadi lebih dekat dengan mereka. PT.Gelael Indotim bertujuan mengetahui
pelanggannya dengan cara mengumpulkan informasi dan mengumpulkannya dalam Customer Database dan
melakukan Database Marketing, yaitu suatu proses dalam membangun, menjaga dan menggunakan basis data
komputer dan basis data lainnya (produk, supplier, resellers) dengan tujuan untuk menghubungi, bertransaksi,
dan membangun hubungan (building relationship) (Kotler and Keller 2006:154). Dengan adanya basis data
(database), maka perusahaan dapat menjalankan proses manajamen hubungan pelanggan dengan lebih baik.
Namun demikian langkah-langkah yang telah dilakukan oleh PT.Gelael Indotim dengan produk yang
ditawarkan kantin murah mencoba mengantisipasi persaingan, dalam rangka menciptakan, meningkatkan dan
mempertahankan serta melakukan komunikasi yang efektif kepada pelanggannya, antara lain dengan
memberikan kemudahan memperpendek jarak jangkau Pelanggan, dan memberikan diskon khusus.
Pembahasan
Manajemen Hubungan Pelanggan
Perubahan lingkungan bisnis yang tidak menentu, menyadarkan para pebisnis untuk melakukan dan
menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain memperoleh laba,
perusahaan juga bertujuan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Dengan demikian PT.
Galael Indotim Cabang Gorontalo dituntut untuk tanggap terhadap perubahan perekonomian yang sedang
berlangsung, di samping memberikan kesempatan untuk melaksanakan sistem kerja yang lebih efisien dan
profesional dalam meningkatkan pelayanan pada pelanggannya. Berbagai program pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan diharapkan dapat menciptakan suatu hubungan yang baik dengan para pelanggan bisnis
perusahaan, dimana hubungan yang baik dengan para pelanggan bisnis diharapkan akan menciptakan suatu nilai
yang akan menumbuhkan tingkat kesetiaan pelanggan.
Menurut Sutanto (2003) keberhasilan tenaga penjual dalam bekerja dipengaruhi oleh beberapa faktor,
di antaranya, temperamen yang mendominasi setiap pemikiran, ucapan serta sikap, dan juga kepuasan atas
kompensasi yang diterima serta kesempatan untuk maju dalam karier. (Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
Vol. 5, No. 1, Maret 2003).
Menurut Buttle (2007;4) Manajemen Hubungan Pelanggan atau Customer Relationship Management
disingkat CRM pada dasarnya fokus utamanya untuk mengembangkan kultur usaha yang berorientasi pada
pelanggan. Kultur ini ditujukan untuk merebut hati konsumen dan menjaga loyalitas mereka dengan
menciptakan serta memberi nilai bagi pelanggan yang mengungguli para pesaing. Kultur ini tercermin dari
perilaku pucuk pimpinan perusahaan, desain sistem formal dalam lingkungan perusahaan dan berbagai mitos
dan cerita yang beredar didadalam perusahaan. Didalam kultur yang berorientasi pada pelanggan, semua sumber
daya akan dialokasikan untuk mendukung semua langkah meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan,
serta sistem ganjaran yang dapat meningkatkan perilaku positif para karyawan yang bermuara pada kepuasan
pelanggan.
Customer
Relationship
Product Production
Sumber: Storbacka, Kaj & Jarmo R.Lehtinen, 2005, Customer Relationship Management: Creating
Competitive Advanntege throurgh Win-win Relation Strategies, McGraw-Hill.
Nykamp (2004:4) mendefinisikan CRM sebagai suatu fokus dalam menghasilkan nilai optimal bagi
para pelanggan melalui bagaimana cara perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan, bagaimana perusahaan
memasarkannya, dan bagaimana perusahaan melayani mereka, serta melalui media tradisional yang meliputi
produk, harga, promosi dan distribusi. Dapat dilihat pada Gamban 2 berikut dibawah ini.
Pelanggan termotivasi melakukan pembelian tidak hanya berdasarkan harga dan produknya saja, tetapi
berdasarkan keseluruhan pengIndotiman mereka yang mencakup produk dan harga serta seluruh interaksi
mereka dengan perusahaan. Jika perusahaan dapat menyampaikan interaksi pemasaran, penjualan, jasa, serta
dukungan secara konsisten maka perusahaan akan diberikan penghargaan berupa loyalitas pelanggan, hal yang
sangat penting dalam keunggulan bersaing.
Menurut Tiwana (2003:23) customer relationship management merupakan kombinasi dari proses
bisnis dan teknologi yang tujuannya untuk memahami pelanggan dan berbagai prospektif untuk membedakan
produk dan jasa perusahaan secara kompetitif. Fokus dari customer relationship management itu sendiri adalah
untuk memperbaiki tingkat kepuasan pelanggan, meningkatkan minat pelanggan dan meningkatkan pendapatan
dari pelanggan yang ada, dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan, globalisasi dan perputaran pelanggan
serta perkembangan biaya pengakuisisian pelanggan. Dengan diterapkannya CRM, memungkinkan perusahaan
untuk memiliki kapabilitas untuk memahami perilaku perubahan pelanggan dengan lebih baik dan untuk
nenentukan tipe komunikasi yang bagaimana yang seharusnya dijalankan dalam menghadapi pelanggan.
Pada dasarnya CRM bertujuan mengenali Pelanggan yang terbaik dan memberikan kepercayaan
terhadap Pelanggan, memetivasi pelanggan, memenuhi harapan mereka dan membuat hidup mereka berubah,
maka Pelanggan suatu perusahaan tidak boleh diperlakukan secara sama (Storbacka dan Lehtinen; 2005:42).
Simpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen hubungan pelanggan pada PT.Gelael Indotim Cabang Gorontalo belum maksimal dalam
melaksanakan dan menjaga serta meningkatkan konsistensi pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di
Kantin Murah dan baik, sebab masih terkendala pada aspek operasional organisasi.
2. Dalam menunjang keberhasilan manajemen hubungan pelanggan PT.Gelael Indotim Cabang Gorontalo,
masih dipengaruhi oleh sisi kelemahan kondisi masyarakat yang belum berminat mengujungi gelael, proses
pelayanan yang belum maksimal dari sales force yang belum terampil dalam memotivasi calon pelanggan
untuk melakukan pembelian ulang dan keterbatasan akses teknologi baik internal Gelael itu sendiri serta
kondisi lingkungan Gorontalo yang masih dalam taraf pengembangan dan perbaikan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Buttle,Francis. 2007. Customer Relationship Management: Terjemahan Arief Subiyanto. Penerbit Bayumedia
Publising: Jakarta.
Handito. 2002. Manajemen Hubungan Pelanggan: Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip & Keller, Kevin L. 2007. Marketing Managament, Prentice Hall. Inc. New Jersey.
Lukas, Ade Paul, 2006, Makalah Seminar. Customer and Partner Relaltionship Management, Telematic
Research Group.
Nazir, 2003, Metode Penelititan, Ghalia Indonesi, Jakarta
Schiffman, Leon dan Kanuk,Leslie.Lazar. 2007, Perilaku Konsumen; edisi Bahasa Indonesia, PT.Indeks.
Sekaran, Uma, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Second edition, John Willey & Sons, Inc, NewYork.
Singarimbun, Masri. 1995. Metode dan Proses Penelitian. Metode Penelitian Survei. Masri Singarimbun dan
Sofian Effendi (Editor). Edisi Revisi. LP3ES. p. 1-15.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, cetakan ketujuh. Bandung CV.Alphabet.
2007, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Alfabeta.Bandung
Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, Bandung: Rineka Cipta
Sheth, Jagdish N, Atul Parvatiyar & G. Shainesh, 2002. Customer Relationship Management: Emerging
Concepts, Thools, and Application. New Delhi: Tata-McGrawHill.
Sutanto, 2007, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.5 No.1 Maret 2003.
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN
BISNIS P-ISSN 2620-9551
E-ISSN 2622-1616
JAMBURA: Vol 4. No 2. SEPTEMBER
2021
Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Bima, Nusa Tenggara Barat, Indonesia 1
Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Bima, Nusa Tenggara Barat, Indonesia2
Email: Ahmadiseng77@gmail.com
Abstract: This study aims to determine whether there is an effect of customer relationship
management on customer satisfaction at cafe bee ginning in Bima. This research is an associative
study where the number of population that will be used by the author in this study are consumers
who have visited the bee ginning cafe in the city of Bima whose number is unknown (Unknown
Population). The number of samples used in this study were 105 respondents with the sample
technique used was non-probability sampling method. Data collection techniques in this study
were through literature study, observation, and filling out questionnaires. The analysis technique
uses validity test, reliability test, simple linear regression analysis, correlation coefficient,
coefficient of determination, and t test. The results of hypothesis testing using t-test obtained t
count (10.669) is greater than t table (1.663), then it can be concluded that there is an influence
between customer relationship management on consumer satisfaction at cafe bee-ginning in
Bima city.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh manajemen hubungan
pelanggan terhadap kepuasan konsumen di cafe bee ginning kota bima. Penelitian ini merupakan
penelitian asosiatif dimana jumlah populasi yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah konsumen yang pernah berkunjung di cafe bee ginning kota bima yang jumlahnya tidak
diketahui (Unknown Population). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 105
orang responden dengan teknik sampel digunakan adalah metode non probability sampling.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka, observasi, dan
pengisian kuesioner. Teknik analisis menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis regresi
linier sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji t. Hasil uji pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung (10,669) lebih besar dari t tabel (1,663), kemudian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara manajemen hubungan pelanggan terhadap
kepuasan konsumen pada cafe bee-ginning kota bima.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial memiliki kegiatan dan kebutuhan untuk
memuaskan hidupnya, dimana untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya yang beragam
tersebut manusia melakukan kegiatan konsumsi akan makanan dan minuman. Perubahan
lingkungan bisnis yang tak menentu, menyadarkan para pebisnis untuk melakukan dan
menetapkan strategis pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan pebisnis. Selain memperoleh
laba, pebisnis juga bertujuan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya.
Kepuasan konsumen menjadi faktor penting dalam terciptanya suatu loyalitas, dengan merasa
puas terhadap suatu produk maka secara otomatis konsumen akan kembali lagi untuk membeli
dan merasakan produk tersebut. Pada pasar global yang kompetitif, suatu bisnis tidak dapat
bertahan lama tanpa adanya pelanggan yang merasa puas akan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan. Ketidak puasan pelanggan berdampak pada beralihnya pelanggan
atau pemasok lain baik untuk produksi sejenis maupun produk subtitusi. Manajemen Pelanggan
Menurut Kotler dan Keller dalam Iriandini, et all (2015) manajemen hubungan pelanggan adalah
proses mengelola informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua “titik kontak”
Page | 155
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN
BISNIS P-ISSN 2620-9551
E-ISSN 2622-1616
JAMBURA: Vol 4. No 2. SEPTEMBER
2021
pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. Dengan ini café bee-
ginning dituntut untuk tanggap terhadap perubahan perekonomian yang sedang berlangsung, di
samping memberikan kesempatan untuk melaksanakan sistem kerja yang lebih efisien dan
profesional dalam meningkatkan pelayanan pada pelanggannya.
Kesuksesan cafe bee-ginning dalam diferensiasi ini membuat banyak bisnis yang bermain di
pasar yang serupa di kota maupun kabupaten bima mulai mengikuti. Bermunculannya pesaing-
pesaing yang mengikuti jalan kesuksesan cafe bee-ginning tersebut menimbulkan persaingan
yang ada menjadi semakin ketat. Bagi bee-ginning hal ini merupakan tantangan karena mereka
harus mampu bersaing dengan bisnis supermarket, bakery dan Kantin Murah Baik Dalam situasi
persaingan yang ketat ini, cafe bee-ginning semakin menyadari pentingnya untuk terus
memenangkan hati pelanggan agar dapat terus menjadi market leader. Pelanggan merupakan
penentu maju mundurnya suatu organisasi bisnis. Tanpa pelanggan tidak mungkin ada bisnis.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terdapat berbagai perilaku manajemen pelanggan
karna dimana sudah banyak sekali pesaing di luar sana yang mencoba mengedapankan
kebutuhan pelanggannya, dan di lihat yang terjadi sekarang café bee ginning kurang
memperhatikan pelanggan nya dari segi pelayanan dan pesanan pun terlalu lama sehingga cafe
bee-ginning di tuntut untuk memperhatikan lagi untuk masalah pelayanan kepada pelanggannya,
untuk itu cafe bee-ginning harus meningkatkan dan mempertahankan serta melakukan
komunikasi yang efektif kepada pelanggannya, antara lain dengan memberikan kenyamanan
sehingga konsumen pun merasa puas, dan peneliti mencoba merumuskan masalah adakah
pengaruh manajemen pelanggan terhadap kepuasan konsumen.
Menurut Brown dalam Tjiptono (2014) manajemen pelanggan bukan sekedar konsep atau
proyek. Namun, manajemen hubungan pelanggan merupakan strategi bisnis yang bertujuan
untuk memahami, mengantisipasi, dan mengelola kebutuhan pelanggan organisasi, baik
pelanggan saat ini maupun pelanggan potensial. Manajemen hubungan pelanggan merupakan
dinamika perubahan strategik, proses, organisasional, dan teknis yang dilakukan organisasi
dalam rangka mengelola perusahaannya secara lebih baik dan selaras dengan perilaku
pelanggan.
Indikator manajemen hubungan pelanggan menurut Kumar & Reinartz (2012:45) adalah sebagai
berikut menurut Kumar dan Reinartz (2012:45) ada empat kemampuan utama startegi dalam
manajemen hubungan pelanggan, antara lain:
1) Teknologi (technology)
Teknologi Manajemen Hubungan Pelanggan kenyataannya lebih dari sekedar seperangkat
aplikasi sederhana.
2) Manusia (people)
Manusia atau SDM merupakan pendukung untuk keberhasilan penerapa Manajemen
Hubungan Pelanggan. Keterampilan, kemampuan, dan sikap SDM yang diperlukan untuk
keberhasilan kinerja Manajemen Hubungan Pelanggan mungkin perlu diperiksa kembali dan
ditingkatkan.
3) Proses (process).
Proses adalah cara dimana segala sesuatu dilakukan oleh perusahaan. Dari perspektif
Manajemen Hubungan Pelanggan, proses perlu dirancang dan dioperasikan sehingga
mereka berkontribusi bagi penciptaan nilai atau setidaknya tidak merusak nilai yang telah
diciptakan bagi pelanggan. Kondisi tersebut mengimplementasikan efisiensi (biaya rendah)
maupun efektivitas (penyampaian hasil yang diinginkan).
4) Pengetahuan dan pemahaman (knowledge and insight).
Supaya mempererat hubungan dengan pelanggan, perusahaan harus mengenal
pelanggannya dengan baik Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai pengetahuan
mengenai pelanggan
Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2014: 177) yang dikutip dari buku Manajemen
Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) jasa yang diperkirakan terhadap
kinerja yang diharapkan Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan.
Page | 156
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN
BISNIS P-ISSN 2620-9551
E-ISSN 2622-1616
JAMBURA: Vol 4. No 2. SEPTEMBER
2021
Kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam menggunakan
produk dan jasa. Kepuasan pelanggan dapat terwujud karena adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan menurut Irawan (2008:37)
Menurut Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2010 : 101) indikator pembentuk kepuasan
konsumen terdiri dari :
1) Kesesuaian Harapan
Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja jasa yang diharapkan oleh konsumen dengan
yang dirasakan oleh konsumen
2) Minat Berkunjung Kembali
Merupakan kesediaan konsumen untuk berkunjung kembali atau melakukan pemakaian
ulang terhadap jasa terkait
3) Kesediaan Merekomendasi
Merupakan kesediaan konsumen untuk merekomendasikan jasa yang telah dirasakan kepada
teman atau keluarga.
Hipotesis
Hipotesis adalah proposisi atau dugaan belum terbukti bahwa tentatif menjelaskan fakta atau
fenomena, serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian, Menurut Gay,
Mills, Airasian (2009:71) dan Zikmund (1997:112).
1) Hipotesis penelitian
Di duga terdapat pengaruh manajemen hubungan pelanggan terhadap kepuasan konsumen
di cafe bee ginning kota bima.
2) Hipotesis statistik
H0 : µ = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara manajemen pelanggan
terhadap kepuasan konsumen di cafe bee ginning kota bima
Ha : µ ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara manajemen pelanggan
terhadap kepuasan konsumen di cafe bee ginning kota bima
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang
berkunjung di café bee-ginning kota bima yang jumlahnya tidak di ketahui (unknow population)
dan Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling, dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel secara non probability sampling
dimaksudkan bahwa besarnya peluang elemen untuk terpilih sebagai subjek penelitian tidak
diketahui, sedangkan yang dimaksud dengan metode purposive sampling adalah pengambilan
sampel yang terbatas pada jenis barang tertentu dan dapat memberikan informasi yang
diiinginkan karena sampel tersebut merupakan satu-satunya yang memiliki atau memenuhi
kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Kriteria yang dimaksud adalah masyarakat dikota dan
kabupaten bima yang pernah berkunjung di cafe bee-ginning, dan mengatakan bahwa ukuran
sampel paling sedikit 30 responden atau yang paling baik adalah lebih dari 500 responden,
sehingga jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sebanyak 105 responden, roscoe
dalam sugiyono (2009:129).
1) Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan tinjau pustaka ke perpustakaan dan
bahan bahan tertulis serta referensi referensi yang relavan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
2) Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya. dan
3) Pengisian kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan
analisis yang mempelajari sikap sikap, keyakinan, periaku, dan karakteristik beberapa orang
utama di dalam organisasi yang bisa berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh
sistem yang sudah ada.
Page | 157
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN
BISNIS P-ISSN 2620-9551
E-ISSN 2622-1616
JAMBURA: Vol 4. No 2. SEPTEMBER
2021
1) Uji Validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
2) Uji Realibilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki
konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.
3) Analisis Regresi Linier sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk pemodelan
hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen. Dalam model
regresi, variabel independen menerangkan variabel dependennya. Dalam analisis regresi
sederhana, hubungan antara variabel bersifat linier, dimana perubahan pada variabel X akan
diikuti oleh perubahan pada variabel Y secara tetap.
4) Koefisien Korelasi adalah Dalam teori probabilitas dan statistika, korelasi, juga
disebut koefisien korelasi, adalah nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier
antara dua peubah acak (random variable).
5) Koefisien Determinasi menurut Imam Ghozali (2009) Koefisien Determinasi pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel
Dependen. tidak seperti R 2, nilai "adjusted R 2" dapat naik atau turun berdesarkan
signifikansi variabel independen.
6) Uji t adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang di
ambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
(Sudjiono, 2010).
Uji Validitas
Tabel 1 diatas, hasil pengujian validitas terhadap setiap pernyataan instrumen penelitian pada
variabel customer relationship manajeman dan kepuasan konsumen dapat dikatakan semua item
pernyataan yang diajukan dalam penelitian ini adalah valid karena berada diatas standar validitas
yaitu >0,300.
Uji Reliabilitas
Page | 158
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN
BISNIS P-ISSN 2620-9551
E-ISSN 2622-1616
JAMBURA: Vol 4. No 2. SEPTEMBER
2021
Pada tabel 2 di atas hasil uji realibilitasterhadap item pernyataan pada variabel Manajemen
Hubungan Pelanggan (X) Dan Variabel Kepuasan Konsumen (Y) dengan nilai cronbach’salpha
sudah mencapai atau lebih dari standar yang di tetapkan yaitu 0,600 artinya semua item
pertanyaan dari koesioner di nyatakan Reliabel atau akurat untuk di gunakan dalam perhitungan
penelitian.
1) Angka constant dari Unstandardized Coefficients. Dalam kasus ini nilainya sebesar 6.478,
angka ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti bahwa jika tidak ada Manajemen
Hubungan Pelanggan maka nilai konsisten Kepuasan Konsumen adalah 6.478.
2) Angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,914, angka ini mengandung arti bahwa setiap
penambahan 1% tingkat Customer Relationship Manajeman maka Kepuasan Konsumen akan
meningkat sebesar 0,914. Jadi dapat disimpulkan bahwa Manajemen Hubungan Pelanggan
(X) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y). Sehingga persamaan regresinya
adalah Y= 6.478+ 0,914X
Koefisien Korelasi
Dari hasil tersebut dapat diperoleh nilai R adalah sebesar 0,726. Untuk dapat memberi
interpretasi terhadap korelasi dari kedua variabel tersebut maka dapat digunakan pedoman
seperti pada tabel berikut:
Page | 159
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN
BISNIS P-ISSN 2620-9551
E-ISSN 2622-1616
JAMBURA: Vol 4. No 2. SEPTEMBER
2021
Jadi kolerasi Manajemen Hubungan Pelanggan terhadap Kepuasan Konsumen sebesar 0,726
berada pada interval 0,60 – 0,799 dengan tingkat hubungan kuat.
Uji Determinasi
Pada tabel 6 diatas juga diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,526, Jadi besarnya
pengaruh Manajemen Hubungan Pelanggan terhadap Kepuasan Konsumen tersebut sebesar
52,6%, sedangkan sisanya 47,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Uji t
Variabel Manajemen Hubungan Pelanggan (X) berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
pada Cafe Bee-Ginning Kota Bima. Hal tersebut terlihat dari nilai signifikasi Manajemen Hubungan
Pelanggan sebesar 0,000 < 0,05.
Dari nilai t tabel = karena nilai t hitung 10,699 > dari t tabel 1,663, maka dapat di simpulkan
bahwa Manajemen Hubungan Pelanggan berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen pada Cafe
Bee-Ginning kota Bima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Ellena Nurfazria
Handayani (2018) yang juga membuktian bahwa Manajemen Hubungan Pelanggan berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen pada PT Indomobil Trada Nasional Cabang Radin Inten.
KESIMPULAN
Berdasarkan paparan, pengolahan, analisis data dan pengujian hipotesis diatas dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen hubungan pelanggan (X) terhadap
kepuasan konsumen (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Anne Attas, M. Risal, Muhammad Yusuf Qamaruddin, Dan Rahmad Solling Hamid, Jurnal
Manajemen Vol. 4, No. 1, Juni 2018 Halaman : 1-5
Ellena nurfazria. H dan Edwin yudha. P, Jurnal Manajemen Bisnis Krisnad Wipayana, vol.6. No. 3
sept. - des.2018.
Page | 160
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN
BISNIS P-ISSN 2620-9551
E-ISSN 2622-1616
JAMBURA: Vol 4. No 2. SEPTEMBER
2021
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “. Semarang : UNDIP.
Gay, L. R., Mills, G. E., & Airasian, P. W. (2009). Educational research : competencies for
analysis and applications (9th ed.). Upper Saddle River, N.J.: Merrill/Pearson.
Hawkin dan Lonney dikutip dalam Tjiptono, 2010. Indikator Kepuasaan Konsumen, Jakarta:
Binarupa Aksara.
Iriandini, Anggita Putri, Edy Yulianto dan M. Kholid Mawardi. 2015. Pengaruh Customer
Relationship Management (CRM) Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan.
Irawan, Handi, 2008. Membedah strategi Kepuasan pelanggan. Cetakan pertama: PT. Gramedia:
Jakarta
Kumar dan Reinartz. 2012. The Customer Relationship Management: Concept. Strategy, Tools.
London: Spinger.
Kotler, Philip & Gerry Armstrong, (2014): Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey:
Pearson Pretice Hall.
Kartika Imasari, Kezia Kurniawati, Fokus Ekonomi (FE), Vol. 10, No. 3 Desember 2011, Hal. 183
– 192
Page | 161
Media Informatika Vol. 10 No. 1 (2011)
Dahlia Br Ginting
dahliaginting@yahoo.co.id
ABSTRAK
Teknologi internet telah menciptakan sebuah platform teknologi universal untuk
membeli dan menjual barang-barang atau jasa, dan untuk mengendalikan proses
bisnis penting di dalam perusahaan. Teknologi ini telah mengilhami berbagai cara
baru untuk mengorganisasi dan mengelola, yang mengubah bisnis serta penggunaan
sIstem informasi dalam kehidupan sehari-hari. Mendigitalkan proses bisnis dan
relasi dengan organisasi lainnya bisa membantu perusahaan untuk mencapai level
persaingan dan efesiensi baru. E-Cmmerce dipakai oleh perusahaan-perusahaan top
dunia karena adanya tekanan pasar, tekanan teknologi, dan tekanan sosial. E-
Commerce mendorong perusahaan untuk melakukan rekayasa ulang dalam proses
bisnisnya. Selain itu e-commerce juga mengubah teori dan praktek pemasaran yang
kemudian berujung pada inovasi produk dan manajemen rantai-suplai yang
menjadikan perusahaan yang memakai e-commerce unggul dalam persaingan. Namun
selain membawa banyak manfaat dan peluang baru, e-business dan e-commerce
juga mempunyai banyak tantangan-tantangan baru. Sehingga diperlukan strategi
serta infrastruktur yang tepat untuk mencapai keberhasilan suatu bisnis yang
menggunakan teknologi internet.
18
Media Informatika Vol. 10 No. 1 (2011) 19
sama dengan rekan bisnis, baik individual maupun instansi (Loundon, Kenneth,
2002)
Sejumlah riset menunjukkan bahwa e-Business sangat berpotensi menjadi
model bisnis masa depan yang ideal dengan seluruh keniscayaan perubahan yang
menyertainya. Jika dilihat dari pengguna internet dunia yang sudah mencapai lebih
dari 1,1 milyar orang, e-business merupakan pangsa pasar online yang harus
diperhitungkan baik oleh pengusaha perorangan, Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM), maupun Enterprise. Guna menghadapi peluang dan tantangan di atas,
membangun dan mengembangkan web site dan meng-"generate traffic" melalui e-
Marketing merupakan langkah primer dalam konsep e-business. Secara konsep e-
business memang menawarkan bisnis yang efektif dan efisien.
Ada beberapa cara pengelompokan transaksi e-commerce. Salah satunya adalah
dengan melihat partisipan dalam transaksi e-commerce (Loundon, Kenneth, 2002).
Tiga kelompok besar e-commerce, yakni:
1. B2B (Business-to-Business), mencakup penjualan barang-barang dan jasa antar
bisnis. Contohnya: Mipro.com, Milacron Inc., Web site yang menjual alat-alat
potong, roda gerindra, dan alat-alat berat ke lebih dari 100.000 bisnis mesin
kelas kecil.
2. B2C (Business to Customer), mencakup produk-produk retail dan jasa untuk
para konsumen individu. Contohnya: Barners&Noble.com, yang menjual buku,
perangkat lunak, dan mesin kepada konsumen individu.
3. C2C (Customer to Customer), mencakup konsumen yang menjual secara langsung
kepada konsumen. Contohnya: eBay, web site raksasa penyedia jasa lelang,
memungkinkan orang-orang menjual barangnya ke konsumen lain dengan cara
melelangnya.
2. PEMBAHASAN
2.1. Strategi dari E-Commerce
Strategi yang perlu dipersiapkan ketika memulai suatu e-commerce, yaitu:
1. Framing the market
Framing the market memiliki tujuh tahapan, yaitu:
a. Identifikasi kebutuhan konsumen yang belum diketahui atau belum
dipenuhi, yakni bagaimana cara meningkatkan kepuasan konsumen. Ada
empat kunci dari analisis kesempatan, yaitu pelanggan, teknologi,
perusahaan, dan kompetisi.
22 Dahlia Br Ginting /
Strategi dan Tantangan-tantangan Manajemen yang Mempengaruhi
Keberhasilan E-Commerce dan E-Business
2. Business Models
Pelepasan informasi dari saluran rantai nilai tradisional mempengaruhi
model bisnis yang lama dan menciptakan model bisnis yang baru.
Bisnis model menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan,
mengirimkan dan menjual produk atau jasa, serta menunjukkan bagaimana
perusahaan mengirimkan nilai juga kepuasan kepada para pelanggan dan bagaimana
ia menciptakan kesejahteraan (Magretta, 2002).
Brand adalah nama, syarat, simbol atau disain yang bertujuan untuk
mengidentifikasi produk dan jasa dari satu penjual atau grup penjual dan
membedakan mereka dari pesaing.
Branding adalah persepsi pelanggan terhadap penawaran, bagaimana
penampilannya, bagaimana membuat terasa dan mampu memberi pesan kepada
pelanggan.
Strategi persaingan dalam menciptakan brand loyality yaitu dengan cara
mengembangkan produk dan jasa seunik mungkin sehingga tidak mudah ditiru oleh
orang pesaingnya.
Sumber : http://wirausaha.com/e_bisnis/186-sukses_menjalankan_e_bisnis.html
Di samping hal-hal yang telah disebutkan di atas, keberhasilan suatu e-commerce dan
e-business juga sangat dipengaruhi oleh 4 jenis infrastruktur pendukung yaitu:
Media Informatika Vol. 10 No. 1 (2011) 27
3. Konflik-konflik saluran
Konflik saluran adalah pokok masalah khusus pada business-to-business, karena
pelanggan melakukan pembelian langsung dari pemanufaktur melalui web,
bukan melalui distributor. Penggunaan web untuk penjualan dan pemasaran
online bisa menciptakan konflik saluran dengan saluran tradisional perusahaan,
khususnya untuk produk-produk yang kurang membutuhkan informasi secara
intensif namun membutuhkan perantara fisik agar bisa mencapai pembeli.
4. Permasalahan-permasalahan dengan hukum
Hukum yang mengatur perdagangan elektronik sedang diatur. Beragam
perjanjian atau persetujuan internasional dan legislatif mulai ditetapkan
berkaitan dengan kontrak melalui e-mail, kekuatan hukum electronic signature
dan hak cipta penyalinan dokumen elektronik.
5. Kepercayaan, keamanan dan privasi
E-commerce tidak bisa tumbuh dengan subur jika tidak ada atmosfir
kepercayaan antar pembeli, penjual, dan mitra yang tergabung dalam transaksi
online. Karena relasi online lebih bersifat umum dari pada relasi pada
perdagangan “tembok dan gedung”, maka sebagian besar pelanggan masih
merasa ragu untuk melakukan pembelian melalui web milik penjual yang belum
dikenalnya. Konsumen juga khawatir mengenai keamanan dan kerahasian kartu
kredit dan data pribadi lainnya yang diberikan melalui internet.
3. KESIMPULAN
Keberhasilan bisnis yang berbasis web seperti e-commerce dan e-business
sangat bergantung pada nilai-nilai yang diaplikasikan secara tepat guna pada
bagian- bagian di dalamnya. Pebisnis harus banyak mencurahkan waktu di proses
bisnis serta teknologinya, tim pemasaran di perusahaan juga harus mengetahui
teknik-teknik
Media Informatika Vol. 10 No. 1 (2011) 29
pemasaran online (e-marketing) bukan saja secara offline, serta dapat meningkatkan
kepercayaan customer.
Konsumen sebagai salah satu bagian tersebut, sangat memegang peranan
penting karena konsumenlah yang menjadi titik perhatian akhir dari bisnis. Juga
tidak terlepas dari pengaruh produk atau jasa yang menjadi nyata sebagai faktor
penentu keberhasilan suatu bisnis. Sehingga sangatlah penting memperhatikan
kriteria dan bentuk produk dan jasa yang konsumen butuhkan. Tingkat kepuasan
konsumen bergantung pada efektivitas sebuah produk atau jasa dalam menyikapi
kebutuhan konsumen. Kepercayaan dapat ditingkatkan apabila komunikasi antara
produsen dan konsumen berlangsung instan, cepat dan tidak tertunda.
4. DAFTAR PUSTAKA
1. Kennet C. Loudon & Jane P. Laudon, “Sistem Informasi Manajemen:
Mengelola Perusahaan Digital”. Edisi 8
3. http://wirausaha.com/e_bisnis/186-sukses_menjalankan_e_bisnis.html