Anda di halaman 1dari 6

BAB III

KASUS

LAPORAN PANJANG PADA NY. B UMUR 23 TAHUN


DENGAN KEBUTUHAN PEMBERIAN OKSIGANASI
DI RUANG IGD RSUD SULTAN IMMANUDIN

I. Hari/Tanggal : Minggu, 18 Februari 2024


II. Pengkajian
A. BIODATA
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 43 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
e. Agama : Islam
f. Status Perkawinan : Kawin
g. Pendidikan : S1
h. Pekerjaan : PNS
i. Alamat : Jl. A Yani
j. Tanggal masuk : 18 Februari 2024
k. No. Register :
l. Dianosa Medis : Polihidramnion + Fetal Distress
2. Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 46 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : S1
e. Pekerjaan : PNS
f. Hubungan dengan pasien : Suami

B. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Pasien datang rujukan dr Spesalis Kandungan. Pasien hamil kedua. Hamil 30 minggu.
Pasien mengeluh gerakan janin berkurang sejak 3 hari yang lalu.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


a. Alasan dirawat dirumah sakit/perjalanan penyakit
Gerakan janin berkurang
b. Faktor Pencetus
Tidak diketahui
c. Lamanya keluhan
Keluhan dirasakan 3 hari
d. Timbulnya keluhan (bertahap/mendadak)
Pasien merasakan gerakan janin awalnya seminggu ini terlalu aktif, setelah 3 hari
lalu gerakan janin semakin jarang sampai pasien ke rumah sakit
e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
Pasien sebelumnya sudah berupaya mengurangi aktivitas namun keluhan tidak
berkurang

3. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu


a. Riwayat Perawatan
Pasien sebelumnya tidak pernah ada keluhan terkait kehamilnnya. Pasien rutin
periksa hamil di BPM dan USG di dokter Spesalis Kandungan
b. Riwayat Kesehatan dulu
Ibu mengatakan keluarganya ada yang pernah menderita penyakit keturunan
seperti diabetes melitus dan asma,tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti hipertensi, tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis dan
TBC serta tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung.

4. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga


a. Riwayat kesehatanibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti diabetes
melitus, dan hipertensi, tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis
dan TBC serta tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarganya ada yang pernah menderita penyakit keturunan
seperti diabetes melitus dan asma,tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti hipertensi, tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis dan
TBC serta tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung.

5. Riwayat Perkawinan
Kawin 2 kali, Kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang sudah 5
tahun

6. Riwayat Obstetri
G2P2A0
Kehamilan Persalinan Bayi
NO Tahun Penyulit
Nifas

Uk Penyulit Cara Tempat/ Penyulit BB PB Sex Keadaan


Penolong Lahir

1 2003 Aterm Tidak ada Normal BPM/ Tidak ada 2800 51 P Normal -
Bidan

2 2024 30 mg - - - - - - - -
(hamil
ini)

7. Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
Jenis : Nasi, lauk-pauk, sayur, buah
Frekuensi : 3 x sehari
Porsi : 1 piring
Pantangan : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
Masalah : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 4 – 5 x sehari
Warna : Kuning jernih
Bau : Pesing
Masalah :Tidak ada
c. Personal Hygiene
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 3 x sehari
Frekuensi ganti pakaian/jenis : Sesuai kebutuhan
d. Aktifitas
Ibu mengatakan sudah bisa beraktivitas seperti biasa
e. Tidur dan Istirahat
Siang hari : 2 jam
Malam hari : 8 jam
Masalah : Tidak ada
f. Pola Seksual
Belum ada

8. Data Psikologis dan Spiritual


a. Tanggapan Ibu dan keluarga terhadap penyakitnya : cemas
b. Tanggapan Ibu terhadap perubahan fisiknya : cemas
c. Tanggapan ibu terhadap proses penyakitnya : Lega
d. Pengetahuan ibu tentang penyakitnya : Dari dokter
e. Hubungan sosial ibu dengan mertua, orang tua, keluarga : Baik
f. Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
C. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos menthis
Berat badan : 65 kg
Tanda Vital :TD 126/72 mmHg, Nadi 98 x/menit, Suhu 36°C,
Respirasi 20 x/m
2. Pemeriksaan khusus
Head to Toe
Kepala :Pertumbuhan rambut tampak merata, warna rambut
tampak hitam, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok,
tidak ada ketombe dan tidak teraba adanya massa
Muka : Tampak pucat, tidak tampak oedema, tidak ada
cloasma gravidarum
Mata : Simetris, sklera tidak ikterik, conjungtiva pucat
Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran cairan serumen

Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung


Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada karies digigi
Leher : Tidak ada pembengkakkan kelenjar thyroid dan
pembesaran vena jugularis
Mamae : ada pembengkakkan ,terdapat hiperpigmentasi areola,
puting susu menonjol, kemerahan, dan terdapat nyeri
tekan

Perut : Terlihat adanya bekas luka jahitan pada perut bagian


bawah, tidak tampak massa, terlihat adanya linea
nigra, pembesaran perut tidak sesuai dengan usia
kehamilan
Leopold I (TFU teraba 2 jari dibawah processus
xyphoideus, teraba bagian bulat melenting dibagian
fundus)
Leopold II (Pada bagian kanan ibu teraba bagian kecil
janin dan pada bagian kiri teraba keras memanjang)
Leopold III (Pasa bagaian bawah perut ibu teraba
bagian bulat keras dan dapat digoyangkan)
Leopold IV (Konvergen)
DJJ = 118 x/menit
TFU = 36 cm
Ekstrimitas : Tidak nampak oedem dan tidak ada varises
Genetalia : Vulva tidak odem, ada flek-flek darah yang keluar dari
vagina
III. Persiapan Alat dan Bahan
1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier
2. Alat oksigenasi (kanula nasal, kateter nasal)
3. Oxymeter
4. Selang oksigen
5. Cairan steril
6. Plester
7. Gunting
8. Bengkok
9. Handscoon
10. Masker

IV. Pelaksanaan Tindakan


A. TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek catatan perawatandan catatan medis pasien untuk pemeriksaan
2. Sebelum dan sesudah Tindakan cuci tangan
3. Siapkan alat-alat

B. TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam, panggil pasien dengan namanya
2. Memperkenalkan diri
3. Jelaskan dan tujuan tindakan pada pasien
4. Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
5. Sediakan privasi bagi pasien

C. TAHAP KERJA
KANULA NASAL
1. Atur posisi pasien senyaman mungkin (duduk bersandar pada kursi atau diatas
tempat tidur)
2. Atur alirkan oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasnaya 1 – 5 lpm.
Kemudian obeservasi humidifier dengan melihat air bergelembung
3. Atur posisi pasien dengan semi fowler
4. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai kebutuhan
5. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung oksigen
6. Buka saluran udara dari tabung oksigen
7. Memeriksaapakah oksigen keluar dari kanula
8. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur prngikat untuk kenyamanan pasien
9. Periksa kanula tiap 6 – 8 jam
10. Obeservasi pemberian oksigen serta pantau kecepatan oksigen
11. Merapikan alat
12. Lepaskan APD
13. Cuci tangan
MASKER OKSIGEN
1. Atur posisi dengan semi fowler
2. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan,kemudia observasi
humidifier dengan melihat air bergelembung
3. Memeastiak volume air steril dalam tabung pelembab sesuai kebutuhan
4. Menghubungkan selang dari masker oksigen ke tabung pelembab
5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari masker ke ta tabung pelembab
6. Tempatkan oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan ukur pengikat untuk
kenyamanan pasien
7. Periksa kecepatan aliran 6 -8 jam, catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian
dan respon pasien
8. Merapikan alat
9. Lepas APD
10. Cuci tangan

D. TERMINASI
1. Menanyakan perasaan pasien setelah dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan yang dilakukan
4. Mengakhiri Tindakan dengan salam

E. DOKUMENTASI
Catat nama pasien, tanggaldan jam dilakukan tindakan, kecepatan aliran oksigen, rute
pemberian dan respon pasien.

Anda mungkin juga menyukai